Definisi
Gula adalah suatu istilah
umum yang sering diartikan
bagi setiap karbohidrat
yang digunakan sebagai
pemanis, tetapi dalam
industri pangan biasanya
digunakan untuk
menyatakan sukrosa, gula
yang diperoleh dari bit atau
tebu.
Typical Source
(Sucrose = 1)
Sugars
Lactose
0,2
Dairy products
Maltose
0,4
Sprouted seeds
Glucose
0,7
Corn Syrup
Sucrose
1,0
Invert Sugar1
1,3
Fructose
1,2-1,8
SUMBER-SUMBER
GULA
Gula Tebu (Saccharum officinarum)
Gula tebu berasal dari tanaman tebu yang
mengandung 12-14% sukrosa.
Gula bit
Gula bit berasal dari tanaman umbi yang
mengandung 16-18% sukrosa dari berat
tanaman gula bit segar.
Gula aren
Gula aren terbuat dari air nira yang disadap
pohon aren.
Gula kelapa
Gula kelapa merupakan gula yang berasal dari
tanaman kelapa.
Gula Stevia
Gula
stevia
sebagai
berasal
pemanis
dari
alami
tanaman
dikenal
non-kalori
dengan
SYARAT UMUM
Indeks
Kemurnian (sukrosa)
99,8
92,0
Kadar air
0,1
3,5
Gula pereduksi,
sebagai gula invert
0,05
4,0
Abu
0,02
0,5
Pencemaran
0,005
0,01
SIFAT KHAS
Suhu dan Daya Larut Sukrosa
Daya
larut
yang
tinggi
dari
sukrosa
20
67,1
50
72,4
100
84,1
Pemanis Relatif
Pemanis
Fruktosa
114
Sukrosa
100
Gula invert
95
Glukosa
69
Maltosa
40
Laktosa
39
Jenis Olahan
Gula Pasir ( Granulated Sugar )
Gula jenis ini terbuat dari sari tebu yang
mengalami proses kristalisasi. Warnanya
ada yang putih dan kecoklatan ( raw
sugar ).
Gula Pasir Berbutir Kasar (Crystallized
Sugar)
Gula dengan bentuk butiran lebih besar
dari gula pasir. Biasanya digunakan untuk
taburan pada kue yang dipanggang seperti
kue kering, karena tidak meleleh pada
suhu oven.
Gula Kastor (Caster Sugar)
Ukuran butiran lebih halus dari gula pasir.
Warnanya putih bersih. Gula ini terbuat
dari gula pasir yang dihancurkan dan
diayak.
Gula pasir
Gula bubuk
Gula kastor
Gula dadu
Gula Palm
PRODUK
No.
1
1.1
1.2
2
3
4
5
6
7
Kriteria
uji
Warna
Warna
kristal
Warna
larutan
(ICUMSA)
Besar
jenis butir
Susut
pengering
an
Polarisasi
(oZ,20oC)
Gula
pereduksi
Abu
Bahan
asing
tidak larut
Persyaratan
Satuan
GKP 1
GKP 2
GKP 3
Min.90
Min.65
Min.60
Iu
Maks.250
Maks.350
Maks.450
Mm
0,8-1,2
0,8-1,2
0,8-1,2
%b/b
Maks.0,1
Min.99,6
%b/b
Maks.0,1
Maks.0,15 Maks.0,20
%b/b
Maks.0,1
Maks.0,15 Maks.0,20
Derajat
Maks.5
Maks.0,15 Maks.0,20
Min.99,5
Maks.5
Min.99,4
Maks.5
9
9.1
9.2
10
Bahan
tambaha
n
makanan
:
- Belera
ng
dioksi
da
(SO2)
Cemaran
logam :
Timbal
(Pb)
Tembaga
(Cu)
Arsen (As)
Mg/kg
Maks.30
Maks.30
Maks.30
Mg/kg
Maks.2
Maks.2
Maks.2
Mg/kg
Maks.2
Maks.2
Maks.2
Mg/kg
Maks.1
Maks.1
Maks.1
Penyimpanan
Gula pasir akan bertahan
selamanya jika disimpan dalam
wadah yang kedap udara yang
diletakkan di tempat yang sejuk
dan kering. 99,9% karbohidrat
murni, gula mempunyai
kelembapan sangat rendah pada
makanan. Bakteri dan
mikroorganisme tidak dapat
tumbuh dalam kondisi kering.
Gula Alkohol
Poliol sering disebut sebagai gula
alkohol karena memiliki struktur
kimia dari gula dengan komponen
tambahan alkohol. Gula alkohol
terdapat di alam dan dapat pula
dibuat secara sintetis. Poliol seperti
sorbitol, mannitol, and xylitol
ditemukan di alam dalam tanaman
dan juga diproduksi secara sintetis.
NIRA
Sumber Nira
Pohon
aren
(Arrenga
pinnata
Kelapa
(Cocos
nucifera)
Tebu
(Saccharu
m
officinaru
m
-Barassus
sp.
- Saga
(Caryota
urens)
- Karma
(Phoenix sy/
vestries)
- Bit (Beta
vulgaris)
- Sorgum
(Sorghum
vulgare)
-Maple (Acer
saccharum)
Syarat Umum
Komponen
Densitas
pH
Warna
Wujud
Aroma
Rasa
Jumlah
1,02 1,03
7
Bening
Cair
Wangi / Khas
Manis
Hasil Olah
Gula merah
cetak
Gula semut
Tuak
Arak
Setrup Kelapa /
Jaggery
Cuka
Mutu Fisik
a. Viskositas
kekentalan nira aren semakin meningkat dengan semakin
lamanya penyimpanan. Semakin tingginya viskositas
bahan berarti semakin tinggi konsentrasi produk hasil
fermentasi, yaitu ethanol, asam laktat dan asam asetat.
b. Kekeruhan
Kekeruhan nira aren yang tidak dipasteurisasi tampak
mengalami penurunan selama penyimpanan, karena
semakin berkurangnya gula akibat dikonversi menjadi
alkohol selama proses fermentasi.
. Mutu Mikrobiologi
Pasteurisasi menyebabkan berkurangnya kontaminasi
awal dan memperlambat fase logaritmik bakteri sehingga
fase pertumbuhan statis dan fase kematian lebih cepat
terjadi. Pada nira yang tidak dipasteurisasi, populasi awal
bakteri tampak lebih tinggi dan masih terus meningkat
(fase logaritmik lebih cepat dan lama).
MADU
Madu adalah suatu
cairan yang
mempunyai tekstur
kental dan lengket,
lalu memiliki rasa
manis yang
dihasilkan oleh
lebah dan bisa juga
dihasilkan oleh
serangga lainnya
yang didapatkan
dari nektar bunga.
Jenis-jenis Madu
(Berdasarkan Manfaatnya)
1.Madu Hutan
( Multifloral)
2.Madu Pollen
3.Madu Super
Syarat Umum
No
A
Jenis Uji
Satuan
Persyaratan
Uji
Organoleptik
1 Bau
2 Rasa
Uji Laboratoris
1 Aktivitas
enzim diastase
2 Hidroksimetilf
urfural (HMF)
3 Kadar air
4 Gula pereduksi
(dihitung
sebagai
glukosa)
Khas madu
Khas madu
DN
Min 3*)
Mg/kg
Maks 50
% b/b
Maks 22
% b/b
Min 65
5 Sukrosa
6 Keasaman
7 Padatan
tak
% b/b
ml NaOH/kg
Maks 5
Maks 50
% b/b
Maks 0,5
% b/b
Maks 0,5
Mg/kg
Maks 2,0
Mg/kg
Maks 0,2
Mg/kg
Maks 0,003
Mg/kg
Maks 1,0
Tidak terdeteksi
Angka
total
Koloni/g
< 5x103
APM/g
<3
Angka
paling mungkin
(APM) koliform
12.3
Kapang
Manfaat
a. Madu untuk
menyembuhkan penyakit
b. Madu sebagai penjernih
minuman
c. Peningkat cita rasa
Hasil Olah
Madu
a. sauce barbeque
b. Marinade
THANK YOU