DEFINISI
Laparatomi merupakan suatu prosedur tindakan pembedahan dengan
melibatkan suatu insisi pada dinding abdomen.Kata Laparatomi terbentuk dari
dua kata Yunani, lapara dan tome.Kata lapara berarti bagian lunak dari
tubuh yg terletak di antara tulang rusuk dan pinggul.Sedangkan tome berarti
pemotongan
(Sjamsudidajat,
2005).
Second
look
Laparotomi
Merupakan
Pemeriksaan
darah
lengkap
terdiri
: hemoglobin,
dari
beberapa
jenis
hematokrit, leukosit,
untuk
3. Ultrasonograf
Pemeriksaan ini dapat menentukan letak dan batas kista,
4. EKG
PROSEDUR LAPAROTOMI
Pada kedua tepi luka dipasang hak untuk memperluas akses ke rongga
abdomen
dilanjutkan
dengan
tindakan
sesuai
temuan
operasi.
(pengangkatan kista)
Otot rectus abdominis dan otot obliqus externus, internus dan transversus
abdominis
mengendalikan perdarahan.
Kedua sisi luka operasi dipasang hak dan dilakukan tindakan sesuai
temuan operasi.
Otot rectus abdominis dan otot obliqus externus, internus dan transversus
abdominis
mengendalikan perdarahan.
Kedua sisi luka operasi dipasang hak dan dilakukan tindakan sesuai
temuan operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kate, Vikram. 2011. Exploratory Laparotomy. Diakses 1 Oktober 2015 pukul
20.00 dari: http://emedicine.medscape.com/article/1829835-overview
Liewellyn-Jones, Derek. 2001. Dasar-dasar obstetri dan ginekologi. Edisi 6.
Jakarta : Hipokrates.
Mansjoer, Arif. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu kandungan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
KEMOTERAPI
Definisi Kemoterapi
Kemoterapi adalah segolongan obat-obatan yang dapat menghambat
pertumbuhan kanker atau bahkan membunuh sel kanker. Obat-obat anti kaker ini
dapat
digunakan
sebagai
terapi
tunggal
(active
single
agents),
tetapi
satu obat mungkin sensitif terhadap obat lainnya. Dosis obat sitostatika dapat
dikurangi sehingga efek samping menurun.
Tujuan Kemoterapi
Tujuan kemoterapi adalah untuk menyembuhkan pasien dari penyakit
tumor ganasnya. Kemoterapi bisa digunakan untuk mengatasi tumor secara lokal
dan juga untuk mengatasi sel tumor apabila ada metastasis jauh. Secara lokal
dimana vaskularisasi jaringan tumor yang masih baik, akan lebih sensitif
menerima kemoterapi sebagai antineoplastik agen. Dan karsinoma sel skuamosa
biasanya sangat sensitif terhadap kemoterapi ini.
Cara Pemberian Kemoterapi
Secara umum kemoterapi bisa digunakan dengan 4 cara kerja yaitu :
1
menjalani siklus lebih lama dari sel normal, sehingga dapat lebih lama
dipengaruhi oleh sitostatika dan sel normal lebih cepat pulih dari pada sel
kanker.
Efek samping yang muncul pada jangka panjang adalah toksisitas terhadap
jantung, yang dapat dievaluasi dengan EKG dan toksisitas pada paru berupa
kronik fbrosis pada paru. Toksisitas pada hepar dan ginjal lebih sering terjadi
dan sebaiknya dievalusi fungsi faal hepar dan faal ginjalnya. Kelainan neurologi
juga merupakan salah satu efek samping pemberian kemoterapi.
Untuk menghindari efek samping intolerable, dimana penderita menjadi
tambah sakit sebaiknya dosis obat dihitung secara cermat berdasarkan luas
permukaan tubuh (m2) atau kadang-kadang menggunakan ukuran berat badan
(kg). Selain itu faktor yang perlu diperhatikan adalah keadaan biologik penderita.
Untuk menentukan keadaan biologik yang perlu diperhatikan adalah keadaan
umum (kurus sekali, tampak kesakitan, lemah sadar baik, koma, asites, sesak,
dll), status penampilan (skala karnofsky, skala ECOG), status gizi, status
hematologis, faal ginjal, faal hati, kondisi jantung, paru dan lain sebagainya.
Penderita yang tergolong good risk dapat diberikan dosis yang relatif tinggi,
pada poor risk (apabila didapatkan gangguan berat pada faal organ penting)
maka dosis obat harus dikurangi, atau diberikan obat lain yang efek samping
terhadap organ tersebut lebih minimal. Efek Samping secara spesifk untuk
masing-masing obat dapat dilihat pada lampiran 2.
Efek samping kemoterapi dipengaruhi oleh :
1
Dosis.
Jadwal pemberian.
Jumlah trombosit>=120.0000/ul
Bilirubin <2 mg/dl. , SGOT dan SGPT dalam batas normal ( Tes Faal Hepar ).
DAFTAR PUSTAKA
1 Sukardja IGD. Onkologi Klinik , Edisi 2, Airlaga University Press, 2000 : 243
55
2 Kentjono WA, Kemoterapi pada Tumor Ganas THT-Kepala Leher Pendidikan
Kedokteran Berkelanjutan III Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok-Kepala
Leher, SMF Ilmu Penyakit THT FK Unair/ RSUD dr. Soetomo, Surabaya
November 2002,108- 21
Quinn FB, Ryan,WM ; Chemotherapy for Head and Neck Cancer; Grand Rounds
Presentation, UTMB, Dept. of Otolaryngology; April 16, 2003
SURGICAL STAGING
melakukan
evaluasi
daerah-daerah
yang
potensial
akan
dikenai
perluasan atau penyebaran kanker ovarium. Temuan pada surgical staging akan
menetukan stadium penyakit dan pengobatan adjuvant yang perlu diberikan.
Bila pada eksplorasi secara visual dan palpasi tidak ditemukan penyebarana
makroskopis
dari
kanker,
penyebaran
mikroskopis
harus
dicari
dengan