Pemurnian Aluminium
Pemurnian Aluminium
Kelompok 2
Ade Alvian A (131.01.1003)
Dwi Adhi Putra (131.01.007)
Rahmat Ashary (131.01.1030)
MENGENAL ALUMINIUM
Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan
almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia
yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang
aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
KARAKTERISTIK ALUMINIUM
1) Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan
baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7
gr/cm, sedangkan besi 8,1 gr/ cm)
2) Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan
Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang
kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, mg).
3) Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan
sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
4) Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk
penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah
panas sehingga dapat memberikan penghematan
energi.
PROSES PENGOLAHAN
ALUMINIUM
Meliputi :
1) Proses Penambangan Aluminium
2) Proses Pemurnian Aluminium
3) Proses Peleburan Aluminium
1) Proses Penambangan
Aluminium
Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan
bumi, kemudian dilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air
yang ada dari penambangan di permukaan bumi. Bauksit yang ditambang
untuk keperluan industri mempunyai kadar aluminium sekitar 40 60 %.
Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan
merata. Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian.
Bayer Siklus
Proses Bayer adalah satu siklus dan sering disebut
Bayer siklus. Ini melibatkan empat langkah :
a) Digestion (pencernaan),
b) Clarification (klarifikasi),
c) Precipitation (pengendapan), dan
d) Calcination (kalsinasi).
a) Digestion (Pencernaan)
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah, slurried
dengan larutan soda kostik (natrium hidroksida), dan
dipompa ke tank tekanan besar disebut digester, dikontrol
mengalami panas uap 175 C dan tekanan. natrium
hidroksida bereaksi dengan mineral alumina bauksit untuk
membentuk solusi jenuh natrium aluminat; pengotor tak
larut, disebut lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi
dan dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses Bayer
menurut persamaan kimia :
Persamaan Reaksi :
2NaAl(OH)4 (aq)
b) Clarification
(klarifikasi)
pengotor tak larut
yang disebut lumpur merah
/Red Mud (RM) , tetap dalam suspensi dan
dipisahkan dengan menyaring dari kotoran
padat, selanjutnya didinginkan di exchangers
panas, untuk meningkatkan derajat jenuh dari
alumina terlarut, dan dipompa menuju tempat
yang lebih tinggi yaitu presipitator silolike untuk
proses Precipitation (pengendapan)
c) Precipitation (pengendapan)
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan
cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)3 (aq) + CO2 (g)
Na2CO3 (aq) + H2O (l)
2Al(OH)3 (s) +
d) Calcination (kalsinasi)
kemudian dipanaskan sampai 1050 C (dikalsinasi),
aluminium hidroksida terurai menjadi alumina,
memancarkan uap air dalam proses:
2Al(OH)3 (s)
Bijih Aluminium
Al3+ + 3O2-
Katode (-) :
Al3+ + 3e
Anode (+) :
2O2
4Al3 + 6O2
Al
O2 + 4e
x4
x3
4Al + 3O2