Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM BIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan dan teknik laboratorium ipa
Dosen Pengampu:
Bapak Ibnul Mubarok

Disusun oleh:
1. Ucca Swasti Praptiwi

(4001413004)

2. Yullia Ade Tri Astuti

(4001413010)

3. Risky Usmaya

(4001413016)

4. Umi Wahidah Hayati

(4001413019)

5. Shofia Aini

(4001413021)
Rombel: 01

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pengelolaan
dan teknik laboratorium Biologi di Universitas Negeri Semarang.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Ibnul Mubarok selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan dan Teknik
Laboratorium IPA.
2. Segenap teknisi laboratorium biologi Universitas Negeri Semarang, sebagai objek
observasi.
3. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan observasi ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan observasi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan laporan observasi selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan observasi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Semarang, 29 Oktober 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman judul ................................................................................................................................. i
Kata pengantar ............................................................................................................................... ii
Daftar isi ..........................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan ..........................................................................................................................4
1.1 Latar belakang ...........................................................................................................................4
1.2 Batasan Masalah .......................................................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah .....................................................................................................................6
1.4 Tujuan .......................................................................................................................................6
1.5 Manfaat .................................................................................................................................... 6
1.6 Metode penelitian .....................................................................................................................6
1.7 Sistem penulisan .......................................................................................................................6
Bab II Metode Observasi ................................................................................................................7
2.1 Jenis Observasi .........................................................................................................................7
2.2 Populasi dan Sampel ................................................................................................................7
2.3 Alat Pengumpilan Data ............................................................................................................8
2.4 Lokasi Penelitian .....................................................................................................................8
Bab III Hasil Observasi .................................................................................................................9
3.1 Kelengkapan Alat ....................................................................................................................9
3.2. Penyimpanan dan Perawatan Alat .........................................................................................11
3.4 Pembuangan Limbah...............................................................................................................13
3.5 Safety Laboratorium Genetika .......................................................................................... ....13
3.6 Organisasi Laboratorium ........................................................................................................15
Bab IV Penutup ............................................................................................................................16
Simpulan ......................................................................................................................................16
Saran ............................................................................................................................................16
Daftar Pustaka .............................................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium adalah
tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas
laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan
penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1) Laboratorium adalah suatu ruangan
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat
alat-alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Kemudian,
menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) pada konteks proses belajar mengajar sains di
sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu
suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum.
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan
keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri fayol (1996: 86) menyatakan bahwa pengelolaan
hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajer, yakni
perencanaan, pengorganisasian, pemberian komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Sementara luther m. Gullick (1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan,
pengkoordinasian, pelaporan, dan penganggaran. Dalam pengelolaan laboratorium meliputi
beberapa aspek yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan, perawatan, dan pengawasan (Sundari 2008).
Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas
laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium), dan aktivitas yang dilaksanakan di
laboratorium

yang menjaga

keberlanjutan

fungsinya.

Pada

dasarnya

pengelolaan
4

laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh
karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk
mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara
laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana
mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan
penangannya bila terjadi kecelakaan.
Administrasi laboratorium adalah suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari
kegiatan laboratorium sehari-hari. Di dalam administrasi tersebut pengadnmnistrasian
barang-barang laboratorium sanngatlah penting guna menjaga ke bugaran dari alat-alat dan
bahan-bahan yang akan di gunakan. Juga mengetahui alat dan bahan mana sata yang rusak
danharus di ganti dengan yang baru seandainya tidak dapat di perbaiki lagi. Pencatatan harus
sesuai dengan fakta yang ada sehingga tidak terjadi kekeliruan. Untuk itu di lakukan
percobaan

tentang

pengadministrasian

fasilitas

penunjang

laboratorium

(Pusat

Pengembangan Pendidikan UGM 2005).


Dari uraian di atas, kita sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan IPA diharapkan
memiliki wawasan dan keterampilan mengelola laboratorium IPA, khususnya laboratorium
biologi. Salah satu caranya yaitu melalui mata kuliah Pengelolaan dan Teknik Laboratorium
IPA yaitu mahasiswa ditugaskan untuk melakukan observasi ke laboratorium biologi di D11
di

Universitas Negeri Semarang. Sehingga sebagai calon guru IPA perlu mengetahui

administrasi dan manajemen laboratorium supaya memiliki wawasan dan keterampilan untuk
mengelola laboratorium di sekolah.
1.2 Batasan Masalah
1. Pengadministrasi laboratorium biologi di Universitas Negeri Semarang.
2. Manajemen laboratorium biologi di Universitas Negeri Semarang.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen laboratorium biologi di Universitas Negeri Semarang?
2. Bagaimana administrasi laboratorium biologi di Universitas Negeri Semarang?

1.4 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan observasi

ini adalah mengetahui cara manajemen serta

pengadministrasian barang dalam laboratorium biologi di Universitas Negeri Semarang.


1.5 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang positif kepada mahasiswa
dan mahasiswi khususnya yang berkecimbung di bidang IPA agar lebih memahami
bagaimana pengolahan laboratorium IPA yang baik serta dapat menjadi tolak ukur
evaluasi baik pada pemerintah daerah, dinas pendidikan kota dan pihak sekolah agar bisa
menyediakan sarana dan prasarana laboratorium IPA yang baik demi kelancaran proses
pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi.
1.6 Metode Penulisan
Data penulisan laporan ini diperoleh dengan metode observasi. Selain itu, penulis
juga memperoleh data dari studi kepustakaan.
1.7 Sistem Penulisan
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II METODE OBSERVASI menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel
serta alat pengumpul data.
BAB III HASIL OBSERVASI.
BAB IV PENUTUP menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran.

BAB II
METODE OBSERVASI

2.1 Jenis Observasi


Jenis penelitian yang digunakan dalam observasi dan wawancara di laboratorium
biologi Universitas Negeri Semarang pada :
hari, tanggal

: Rabu, 21-22 Oktober 2015

waktu

: 12.00-13.00

pembimbing observasi

: Dra. Ni Luh Tirtasari

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara
mengambil data dari teknisi laboratorium yang mengelola laboratorium yang ada di
Universitas Negeri Semarang dengan memanfaatkan teori yang ada sebagai penjelasan.
Kemudian penulis juga menggunakan metode penelitian studi kasus pada dasarnya
mempelajari secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami
kasus tertentu. Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis mempelajari secara khusus
administrasi dan manajemen laboratorium yang ada di Universitas Negeri Semarang. Teknik
memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi, wawancara, analisis dokumenter.
Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji, dihubungkan satu sama lain. Studi kasus
mengisyaratkan pada penelitian kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah,
bahwa peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.
2.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh objek atau subjek penelitian yang memiliki kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
7

kesimpulan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Universitas Negeri Semarang, yang


memiliki tiga laboratorium yaitu fisika, kimia dan biologi. Tepatnya kami melakukan
observasi di laboratorium biologi Universitas Negeri Semarang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel penelitian ini terdiri dari satu
laboratorium yaitu biologi dengan memperoleh data dari teknisi laboratoriumnya.
2.3 Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data dalam penyusunan laporan ini menggunakan observasi langsung
ke lapangan dan wawancara kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan administrasi dan
manajemen laboratorium di Universitas Negeri Semarang.
2..4 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Gedung D11 laboratorium Genetika Kampus
Universitas Negeri Semarang, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

BAB III
HASIL OBSERVASI
Laboratorium Genetika
Laboratorium Genetika Universitas Negeri Semarang merupakan laboratorium yang terletak
di lantai 3 laboratorium biologi kampus FMIPA Unnes. Laboratorium genetika digunakan untuk
praktikum yang berhubungan dengan gen. Praktikum yang dilakukan di laboratorium genetika
ini antara lain:
1. Simulasi persilangan monohibrid dan dihibrid
2. Keanekaragaman genetik pada tumbuhan, hewan dan manusia
3. Pewarisan alel ganda pada manusia tes golongan darah
4. Pewarisan Sex Linked tes buta warna
5. Pewarisan Sex Influenced analisis kromosom manusia
6. Isolasi DNA Kitchen preparation
7. Imulasi pautan dan pindah silang
8. Pewarisan gen ganda sidik jari
9. Genetika populasi pengamatan/ analisis frekuensi gen golongan darah dalam populasi
1. Kelengkapan Alat
Dalam suatu laboratorium, dibutuhkan alat alat praktikum guna untuk menunjang
kelancaran berlangsungnya praktikum. Kelengkapan alat di suatu laboratorium juga perlu, jika
peralatan sudah lengkap maka praktikum akan berjalan lancar. Peralatan dimasing masing
laboratorium berbeda sesuai kebeutuhan praktikum di suatu laboratorium tersebut. Peralatan
yang ada di laboratorium genetika tergolong sudah lengkap. Dikatakan sudah lengkap karena
perlatan yang dibutuhkan saat praktikum sudah tersedia semua sehingga peralatan di
laboratorium genetika dikatakan sudah lengkap. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya
mengenai apa saja yang dipraktikumkan di laboratorium genetika ini, terlihat bahwa peralatan
yang dibutuhkan dalam praktikum tidak membutuhkan peralatan yang berat berat atau besar.
Seperti peralatan yang digunakan saat percobaan persilangan monohibrid dan dihibrid,
9

laboratorium genetika menyediakan kancing genetika. Berikut daftar alat dan bahan yang ada di
laboratorium genetika.
A. Daftar Barang Ruangan (DBR)
No

Nama Barang

Jumlah

Satuan

1.

Buku Ishihara

Buah

2.

Buku Laboratory Exercises in Genatics

Buah

3.

Bantalan Stampel

13

Buah

4.

Gunting

11

Buah

5.

Rak tabung reaksi stainlestel

Buah

6.

Rak tabung reaksi kayu

Buah

7.

Lup besar

Buah

8.

Lup sedang

Buah

9.

Lup kecil

13

Buah

10.

Timbangan ohause lengan 3

Buah

11.

Timbanga ohause lengan 2

Buah

12.

Kancing genetika 5 warna

11

Box

13.

Kancing genetika 2 warna

Box

14.

Corong kaca kecil

Buah

15.

Gelas ukur 100 ml

Buah

16.

Gelas ukur 50 ml

Buah

17.

Gelas ukur 25 ml

Buah

18.

Gelas ukur 10 ml

Buah

19.

Gelas ukur 5 ml

Buah

20.

Saringan

Buah

21.

Beaker glasas 1000 ml

Buah

22.

Beaker glass 500 ml

Buah

23.

Beaker glass 400 ml

Buah

24.

Beaker glass 250 ml

Buah

25.

Beaker glass 100 ml

Buah
10

26.

Korok tabung

Buah

27.

Spatula

Buah

28.

Pinset

Buah

29.

Tabung reaksi

50

Buah

Tabel 1.1 Daftar Barang Ruangan


B. Daftar Bahan Ruangan (DBR)
No

Nama Bahan

Jumlah

Satuan

1.

Tinta stempel

Buah

2.

Plastisin

10

Buah

3.

Spidol whiteboard

Buah

4.

Isolasi

Buah

5.

Lem kertas

Buah

6.

Sabun cair

Buah

7.

Macam-macam kerang

10

Kotak

8.

Pipet

pak

Tabel 1.2 Daftar Bahan Ruangan


2. Penyimpanan dan Perawatan Alat
Peralatan di laboratorium harus disimpan dan dirawat dengan baik agar keawetan dan
kebersihan tetap terjaga pada alat alat tersebut. Alat-alat yang ada di laboratorium genetika
disimpan di dalam almari dan tertata rapih. Ada dua buah almari di dalam laboratorium genetika,
almari pertama berisi alat dan bahan yang telah di tata sesuai tabel 1.1 dan tabel 1.2, sedangkan
almari kedua beisi mikroskop-mikroskop ada mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler.
Selain alat-alat yang sudah disebutkan di atas ada pula alat-alat penunjang praktikum yang dibuat
oleh mahasiswa bologi, antara lain alat peraga struktur DNA double helix, cakram genetika,
persilangan, pembelahan mitosis. Alat-alat tersebut diletakan di tepi-tepi laboratorium.
Perawatan yang dilakukan pada alat-alat yang ada di laboratorium genetika yaitu dengan cara
pengecekkan secara rutin setiap akhir semester (6 bulan sekali). Pengecekan dilakukan oleh
11

teknisi laboratorium.Tetapi, meskipun pengecekkan dilakukan rutin setiap akhir semester tetap
ada pengecekan alat-alat setiap sebelum dan setelah praktikum dilaksanakan. Untuk yang setelah
praktikum, mahasiswa yang melakukan praktikum membersihkan alat-alat praktikum yang telah
digunakan, tidak hanya alat namun meja praktikum juga dibersihkan. Sehingga disini mahasiswa
juga ikut serta dalam menjaga dan merawat peralatan laboratorium. Pengecekan ini bertujuan
untuk mendata kelengkapan alat, keutuhan alat, dan juga untuk mendata alat-alat yang rusak dan
alat yang kurang.

Gambar 2.1 almari alat dan bahan

Gambar 2.3 mitosis

Gambar 2.4 struktur DNA duble helix

Gambar 2.1 almari mikroskop

Gambar 2.5 cakram genetika


12

3. Pembuangan Limbah
Limbah praktikum ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya. Penanganan
limbah di suatu laboratorium itu perlu agar tidak mencemari lingkungan sekitar, baikk
mencemari air maupun tanah. Oleh karena itu dalam suatu laboratorium perlu adanya
penanganan, agar limbah berbahaya dapat diolah terlebih dahulu sehingga menjadi limbah yang
tidak berbahaya bagi lingkungan. Namun praktikum yang dilakukan di laboratorium genetika
tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan sehingga kemungkinan
limbah dari laboratorium genetika mencemari lingkungan sangat sedikit. Limbah yang dihasilkan
di laboratorium genetika ini tidak berupa limbah berat sehingga limbah hanya dibuang di tempat
sampah yang sudah disediakan di laboratorium genetika. Saluran pembuangan yang ada di
laboratorium genetika hanya saluran pembuangan air saja.

Gambar 4.1 pembuangan air

4. Safety Laboratorium Genetika


Dalam melakukan praktikum banyak hal yang dilakukan. Oleh karena itu keamanan
dalam melakukan praktikum harus sangat diperhatikan, baik keamanan diri sendiri atau praktikan
maupun keamana tempat dan ruang yang menyangkut peralatan praktikum. Keamanan saat
melakukan praktikum antara lain menggunakan jas laboratorium, tangan dalam keadaan steril.
Jas laboratorium disini berfungsi dalam melindungi tubuh atau pakaian praktikan agar terhindar
13

dari bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum. Di dalam ruangan laboratorium genetika
juga dilengkapi dengan tabung pemadam api, yang dapat digunakan ketika sewaktu waktu terjadi
hal yang tidak diinginkan, seperti contohnya kebakaran. Namun karena praktikum yang ada
laboratorium genetika tergolong cukup aman karena tidak menggunakan bahan maupun
peralatan yang mudah terbakar sehingga tabung pemadam api jarang digunakan.
Selain keamanan ada juga tata tertib yang telah dibuat di laboratorium genetika antara
lain: membuang sampah di tempat sampah, tidak makan dan minum di dalam laboratorium, tidak
merokok di dalam laboratorium, menggunakan jas laboratorium, mematikan lampu dan peralatan
setelah menggunakannya dan melepas alas kaki. Tata tertib tersebut harus dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa beserta teknisi yang memasuki laboratorium genetika. Hal ini dilakukan demi
keamanan dan kenyamanan bersama.

gambar 5.1 pemadam api

gambar 5.3 jas laboratorium

gambar 5.2 hemat energi

gambar 5.4 safety ruangan


14

5. Organisasi laboratorium
Susunan organisasi laboratorium genetika menliputi Kepala Laboratorium dan teknisi
laboratorium. Untuk menjadi seorang kepala laboratorium dan teknisi laboratorium mencakup
berbagai syarat-syarat tertentu dan juga memiliki tugas-tugas tertentu yan wajib dilaksanakan.
Syarat utama yang harus dipenuhi sebagai teknisi maupun laboran di laboratorium Biologi yakni
pendidikan minimal harus S1 jurusan Biologi, baik dari prodi pendidikan biologi maupun biologi
murni. Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 03 Tahun 2010 pasal 4 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan dan Angka Kreditnya:
Tugas pokok PLP adalah mengelola laboratorium melalui serangkaian kegiatan perancangan
kegiatan laboratorium, pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan, pemeliharaanlperawatan
peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan
laboratorium baik untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

15

BAB IV
PENUTUP
Simpulan :
Cara manajemen dan pengadministrasian barang yang ada di laboratorium Genetika Biologi
FMIPA Unnes yakni peralatan sudah lengkap sesuai yang dibutuhkan ketika praktikum. Serta
penyimpanan alat tertata rapih dan terawat dengan baik. Dalam praktikum terdapat safety yang
berguna untuk melindungi diri ketika praktikum berlangsung.
Saran :
Dalam praktikum genetika sebaiknya pada pemakaian alat yang digunakan dengan baik serta
dalam penyimpanan alat juga disimpan pada tempat semula alat tersebut diambil serta praktikan
mematuhi peraturan yang ada dalam laboratorium demi keamanan dan kenyamanan bersama.

16

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. 2005. Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta


Freedman, M. P. (1997).Relationship among laboratory instruction, attitude toward sciense, and
achievement in science knowledge.Journal of Research in Science Teachin,g(vol: 34).
New York: John Willey & Sons.
Sundari, Retna. 2008. An Evaluation On The Use Of Laboratory In Teaching Biology In Public
Madrasah Aliyahs In Sleman Regency. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,
Nomor 2, Tahun XII. Yogyakarta

17

Anda mungkin juga menyukai