Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Khadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan bahan
sederhana namun penuh manfaat, laporan untuk memenuhin salah satu dokumen pengelolaan
Laboratorium.

Dengan diberlakukannya kurikulum 2013, peserta didik dipacu dan dilatih


menembangkan keterampilanilmiah seperti mencari, mengumpulkan, mengamati,
bereksperiment dan menyimpulkan data yang telah ada. Salah satu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan adalah laboratorium yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran dikampus
seperti bidang ilmu kebidanan yang menuntun adanya pembuktian secara teoriyang
didapatkan dengan realita yang sebenarnya. Laboratorium merupakan sumber belajar yang
efektif untuk mencapai kompotensi yang diharapkan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, untuk
mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses
pembelajaran praktik.

Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun laporan


ini, penulis sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan
baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk oengembangan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga
informasi yang terdapat dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Purwakarta, 06 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Tujuan...................................................................................................................................5

C. Dasar Hukum........................................................................................................................6

D. Ruang Lingkup.....................................................................................................................6

BAB II.............................................................................................................................................7

KONSEP LABORATORIUM.........................................................................................................7

A. Pengertian laboratorium........................................................................................................7

B. Visi dan misi laboratorium...................................................................................................7

C. Tujuan laboratorium Politeknik Bhakti Asih Purwakarta....................................................8

D. Manfaat laboratorium bagi pendidikan tenaga kesehatan setidaknya mencakup hal


sebagai berikut:............................................................................................................................8

BAB III............................................................................................................................................9

KONSEP LABORATORIUM.........................................................................................................9

A. Persyaratan Laboratorium.....................................................................................................9

B. Tata Ruang Laboratorium...................................................................................................10

C. Penglolaan Laboratorium....................................................................................................11

D. Kepala unit laboratorium....................................................................................................11

E. Penanggung jawab laboratorium (direktorat dibawah ka. Unit)........................................12

F. Tugas teknisi/laboran adalah sebagai berikut :...................................................................12

G. Kepala Sub Unit Laboratorium...........................................................................................13

H. Teknisi / Laboran................................................................................................................13
BAB IV..........................................................................................................................................19

JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN.........................................................19

1. Laboratorium keterampilan dasar praktik klinik (KDPK)..................................................19

2. Laboratorium ante natal care (ANC)..................................................................................19

3. Laboratorium intra natal care (INC)...................................................................................19

4. Laboratorium post natal care (PNC)...................................................................................19

5. Laboratorium neonates, bayi, dan anak balita....................................................................19

6. Laboratorium keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.............................................19

BAB V...........................................................................................................................................20

PENUTUP.....................................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan prestasi peserta
didik agara menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk menjadikan tujuan mulia
tersebut, kampus sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan dan memiliki peranan
yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan. Mulai dari peran dosen,
lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar. Salah satu
fasilitas dalm proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah
laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang
memiliki keamanan operasional dan peralatan dengan yang akan diperlukan dalam
tempat kerja kelak.

Dikemukakan pada PP Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional


Pendidikan bahwa laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan
prasarana penting untuk penunjang proses pembelajaran dikampus, apalagi dengan
diberlakukkannya kurikulum 2013. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk
membuktikan tetapi dituntut pula untuk dapat menemukan suatu konsep.

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai


kompetensi yang diharapkan bagi mahasiswa. Untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifasi laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.sebagus dan
selengkap apapun suatu kolaborasi tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh
menejemen yang baik. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium
perlu dikelola secara lebih baik untuk kelancaran proses pembelajaran.

Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah laboratorium di politeknik bhati


asih purwakarta sudah sesuai dengan kriteria laboratorium ideal, dan dapat dikelola
untuk kelancaran proses pembelajaran.

Peralatan kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan


dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun difasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Guna mencapai kondisi maupun fungsi peralatan
kesehatan yang baik serta dapat mendukung pelayanan kesehatan maka perlu adanya
pengelolaan peralatan keesehatan yang terpadu. Agar peralatan kesehatan dapat
dikelola dengan baik diperlukan adanya kebijakan .

Pemerintah dalam pengeloalaan peralatan kesehatan difasilitasi pelayanan kesehatan


diawali sejak perencanaan ( didahului dengan penilaian teknologi dab evaluasi
peralatan yang ada ) pengadaan, penerimaan, pengoperasian, pemeliharaan,
dokumentasi, surveilens dan vigilances serta recall.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Standar laboratorium pendidikan ini bertujuan untuk dijadikan acuan bagi
pengelola instansi penyelenggaraan pendidikan program studi Diploma III dalam
ipaya mengembangkan laboratorium.
2. Tujuan Khusus :
Standar laboratorium ini bertujuan untuk dijadikan acuan dalam :
a. Perencanaan dan pengembangan jenis dan jumlah dalam pengadaan dan
pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium peralatan dan bahan habis yang
dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik sesuai kompetensi yang akan
dicapai oleh peserta didik berdasarkan kurikulum.
b. Penyelenggaran pembelajaran praktikum berdasarkan kurikulum pada
program studi
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
d. Pengembangan dan penyelenggaraan sistem penjaminan mutu internal dan
penepatan kriteria sistem penjaminan mutu eksternal melalui akreditasi
e. Manajemen dan penanggung jawab pengelola unit pelayanan teknisi serta
operator mampu melakukan pengelolaan peralatan dengan baik sesuai dengan
peran dan tanggung jawab
f. Memastikan ketersediaannyaperalatan yang aman dan bermutu dan dipakai
serta efesien hingga meminimalkan resiko yang terkait dengan penggunaan
peralatan tersebut.
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Indonesia
2. Undang-undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Undang-undang RI no. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi
4. Undang-undang RI no. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
5. Peraturan pemerintah RI no.19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
6. Peraturan pemerintah RI no.17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan
7. Peraturan pemerintah RI nomor 66 tahun 2010 tentang pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan
8. Preaturan prresiden no.8 tahun 2012 tentang kerangka kualifikasi nasional
Indonesia
9. Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan no.73 tahun 2013 tentang juklak
10. Kerangka kualifikasi Indonesia
11. Peraturan mentri Riset, Teknologi,dan Pendidikan tinggi republik Indonesia no.44
tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi
12. Keputusan mentri pendidikan nasional no.232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaan hasil belajar mahasiswa
13. Keputusan mentri pendidikan nasional no. 045/U/2002 tentang kurikulum inti
pendidikan tinggi
14. Keputusan dirjen dikti no. 43/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan
kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.

D. Ruang Lingkup
Standar laboratorium DIII Kebidanan ini berlaku bagi seluruh institusi pendidikan
kesehatan yang berisi tentang pedoman umum suatu laboratorium peralatan dan
bahan habis pakai.
BAB II
KONSEP LABORATORIUM

A. Pengertian laboratorium
Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengankebutuhan untuk
melakukan aktifitas yang berkaitan dengan dengan fungsi-fungsi pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Laboratorium yang dimaksud dalam standar in adalah untuk pembelanjaan
dilaboratorium klinik, bengkel kerja, dan workshop.
Kegiatan laboratorium akan membawa peserta didik kepada pembentukan
sikap, keterampilan, kemampuan bekerja sama, dan kreatifitas dalam menerima
pengetahuan. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium, maka hal tersebut
secara tidak langsung dapat menunjang pelaksanaan kurikulum. Pembelajaran
teori yang dipelajari melalui perkuliahan dan studi pustaka bersifat abstrak, dapat
disesuaikan dengan nyata melalui kegiatan laboratorium.

B. Visi dan misi laboratorium


Suatu laboratorium harus mempunyai visi dan misi yang dirumuskan oleh institusi
atau pengelola. Visi dan misi tersebut berbeda antara suatu laboratorium dengan
laboratorium yang lain.
Visi menjadi laboratorium yang berkualitas dan terpercaya dalam meningkatkan
kompetensi manusi dibidang kebidanan.
Misi laboratorium Politeknik Bhakti Asih Purwakarta
1. Mengadakan praktikum asuhan kebidanan dalam rangka meningkatkan
kompetensi mahasiswa
2. Menyediakan tenaga pendidik yang kompeten dibidang untuk
melakukanpengajaran praktik kepada mahasiswa
3. Menyelenggarakan praktikum yang berkualitas untuk peserta didik
4. Memberikan sarana dan prasarana untuk menunjukan kegiatan praktikum dan
proses pembelajaran
5. Menjadi wadah untuk pelaksana Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan
pengabdian dan penelitian
C. Tujuan laboratorium Politeknik Bhakti Asih Purwakarta
1. Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan praktikum yang dapat menunjang
pembelajaran dan pengembangan keterampilan
2. Sarana untuk menguji atau evaluasi terhadap ketercapaian target kurikulum
3. Sebagai tempat untuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi
4. Sarana untuk berlatih mahasiswa baik secara mandiri ataupun kelompok
dalam rangka meningkatkan kompetensi dan ketersmpilan praktikun.

D. Manfaat laboratorium bagi pendidikan tenaga kesehatan setidaknya mencakup


hal sebagai berikut:
1. Merupakan unsur penunjang dalam melaksanakan tercapainya kompetensi
peserta didik sesuai dengan kurikulum
2. Untuk meningkatkan proses pembelajaran dilaboratorium yang teratur dan
berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan
3. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum kelahan (rumah
sakit,puskesmas, rumah bersalin, dan komunitas)
BAB III
KONSEP LABORATORIUM

Penanganan dan penataan laboratorium atau yang telah umum dikenal dengan manejemen
laoratorium (Laboratorium Manajement) adalah segala usah untuk mengelola semua
perangkat laboratorium. Bagaimana laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa factor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa
alat-alat lab yang canggih dengan staf profesional yang terampil belum tentu beroperasi
dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya menejemen laboratorium yang baik. Oleh
karena itu manajemen lab adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegaitan
laboratorium. Suatu menejemen yang baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja
yang jelas, pemanfataan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik
pula. Laboratorium pendidikan merupakan unit penunjang akademik pada lembaga
pendidikan untuk kegiatan pengujian kolaborsi atai produksi dalam skala terbatas, dengan
menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabidian kepada masyarakat.

A. Persyaratan Laboratorium
Suatu laboratorium dapat berfungsi dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan
persyaratan minimal sebagai berikut :
1. Jenis dan jumlah peralatan serta bahan habis pakai berdasarkan pada
kompetensiyang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat dan peserta
didik
2. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan atau keamanan
3. Laboratorium agar aman dan nyaman bagi peserta didik dan dosen/ intrukstur lain :
a. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen atau intrukstur dapat melihat semua
peserta didik yang bekerja dalam laboratorium itu tanpa terhalang oleh perabot
atau benda-benda lain yang ada didalam laboratorium tersebut.
b. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak 3 meter
dari meja demostrasi
c. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan dan tahan
terhadap tumpahan bahan-bahan kimia.
d. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang didinding tidak boleh menonjol
sampai keruang tempat peserta didik berjalan dan sirukulasi alat.
e. Tersedia buku referensi penunjang praktik f.
f. Tersedianya air mengalir (kran)
g. Meja praktikum harus tidak tembuh air tahan asam dan basa (terbuat dari
porselin)
h. Tersedia ruang dosen/instruktur
i. Tersedianya kebutuhan listrik seperti stop kontak (mains soket)
4. Ada prosedur operasinal (POB/SOP)dan instruksi kerja, prosedur ini bersifat
operasional dan mengikat bagi semua pengguna laboratorium.
5. Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum dimasing-
masing laboratorium. Baik persemestre ataupun pertahun.

B. Tata Ruang Laboratorium


1. Jenis ruang laboratorium
Setiap jenis laboratorium memiliki ruangan sebagai berikut
a. Ruang pengelola laboratorium
b. Ruang praktik peserta didik
c. Ruang kerja dan persiapan dosen
d. Ruang/tempat penyimpanan alat
e. Ruang/tempat penyimpanan bahan-bahan
2. Bentuk ruang
Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur
sangkaratau bisa berebentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar memungkinkan
jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat sehingga memudahkan kontak
antara dosen/instruktur dan peserta didik
3. Luas ruang
a. Luas untuk ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan yaitu :
 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m
 Disediakan ruang kosongantara tembok dan meja kerja sekitar 1,7 m untuk
memudahkan dan mengamankan sirkulasi alat dan peserta didik di
laboratorium
 Jarang antar ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak kurang dari 1,5 m
ehingga peserta didik dapat bergerak leluasa pada waktu bekerta dan pada
waktu pindah atau memindahkan alat (bahan)dari satu tempat ketempat yang
lain.
b. Fasilitas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan teknis masing-masing
laboratorium

C. Penglolaan Laboratorium
Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu atauran atau ketentuan
agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar. Sehingga tujuan aktifita spembelajaran dapat
tercapai. Atauran atau ketentuan operasional perlu disusundengan jelas, hal ini karena
laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri dari sumber daya manusia. Oleh
karena itu, laboratorium perlu diatur sesai dengan ketentuan yang berlaku dimasing-
masing institusi.
Mengingat banyaknya peralatan dan berabn kerja yang ada disuatu laboratorium maka
diperlukan sistem menejemen yang mendau untuk mengelola prasaran dan sarana serta
kegiatan yang ada dilaboratorium tersebut. Sistem menejemen laboratorium meliputi
struktur organisasi pembagian kerja serta susunan personel yang mengelola
laboratorium.

D. Kepala unit laboratorium


Kepala unit laboratorium berkedudukan di derektorat, yang bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan yang diselenggarakan dilaboratorium baik administrasi
maupun akademik, tugas kepal uni laboratorium antara lain :
 Mempertanggung jawabkan semua kegiatan dilaboratorium, dengan
ditentukan oleh semua anggota laboratorium (kepala sub
unitlaboratorium/administrator/penanggung jawab laboratorium /dan
teknisi/tenaga bantu laboratorium ) agar kelancaran aktifitas laboratorium
dapat terjamin.
 Memimpin, membina dan mengkoordinasikan semua aktifitas sistem internal
dan mengadakan kerjasama dengan pihak luar sangat penting karena sebagai
wahana untuk saling berkomunikasi semua aktifitas semua aktiftas yang
diadakan dilaboratorium masing-masing.

Dengan beban kerja yang cukup banyak, maka kepala unit laboratorium harus
mempunyai komitmen , kemampuan akademik, dan keterampilan manajeral yang
handal. Persayaratan kepa unit laboratorium adala seorang dosen deng kualifokasi
pendidikan minimal S2.

E. Penanggung jawab laboratorium (direktorat dibawah ka. Unit)


Penanggung jawab laboratorium berkdedudukan didirektorat yang mempunyai
tanggung jawab untuk emmbantu secara langsung tugas kepala unit laboratorium
dalam bidang administrasi. Sehingga membantu menjamin kelancaran sistem
administrasi maka seorang administrator ahrus mempunyai kualifikasi pendidikan
minimum sarjana terapan (D.IV)/S.1
1. Tugas dan tanggung jawab semua kegiatan praktikum pada laboratoriumnya
secara terorganisir. Terjadwal dan terencana dengan baik dengan baik dengan
bantuan dan kerjasama dengan tenaga bantu laboratorium.
2. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas/kegiatan yang terjadi
dilaboratoriumnya baik dengan tenaga bantu laboratorium maupun dengan dosen
mata kuliah terkait.

F. Tugas teknisi/laboran adalah sebagai berikut :

1. Membuat jadwal atas bimbingan dosen


2. Meyiapkan alat-alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi oleh dosen
dan peserta didik
3. Memelihara dan memeriksa jumlah alat-alat dan bahan
4. Menyiapkan nahan-nahan habis pakai
5. Membantu dosen didalam laboratorium
6. Memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat yang baik dan yang rusak
dan melaporkan keadaan itu kepada penanggung jawab laboratorium.

G. Kepala Sub Unit Laboratorium


Kepala Sub Unit Laboratorium berkedudukan di prodi yang secara teknis fungsional
diperlukan untuk menunjang terselenggaranya kegiatan akademik .Oleh karena itu
kualifikasi pendidikan Kepala Sub Unit Laboratorium minimum pendidikan D III yang
sesuai dengan jenis pendidikan yang menjadi tugasnya .
Kepala Sub Unit Laboratorium antara lain :
1. Menyusun rencana materi bimbingan praktik laboratorium berdasarkan silabus
bersama tim dosen mata kuliah
2. Membuat tata tertib penggunaan laboratorium
3. Membuat jadwal penggunaan laboratorium
4. Membuat prosedur cara peminjaman dan pengembalian alat laboratorium
5. Mengajukan permintaan kebutuhan bahan dan peralatan praktik kerja sesuai dengan
materi latihan praktik yang telah ditetapkan dibagian pengadaan
6. Menyediakan ruangan laboratorium serta peralatannya sesuai dengan materi praktek
laboratorium
7. Mempersiapkan ruangan dan peralatan laboratorium untuk ujian praktik laboratorium
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
8. Mengadakan hubungan kerja dengan staff pengajar dan unsur yang terkait untuk
kelancaran tugas
9. Memantau dan mengawasi ketertiban dan keamanan pemakaian laboratorium
10. Memelihara K3 laboratorium termasuk alat alat
11. Membuat laporan kegiatan praktik laboratoriumdan keadaan peralatan laboratorium
secara berkala
12. Pelaksanaan urusan tata usaha unit laboratorium
13. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anggota

H. Teknisi / Laboran
Teknisi / Laboran berkedudukan di prodi yang mempunyai tanggung jawab untuk
membantu aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan praktek laboratorium.Secara
khusus seorang tenaga bantu laboratorium bertanggung jawab dalam menyediakan
peralatan yang diperlukan dana mengembalikan peralatan tersebut setelah digunakan
ketempat semula .Tenaga bantu laboratorium sangat diperlukan mengigat banyaknya
kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh peserta didik ,sehingga kesiapan alat sangat
diperlukan .penempatan kembali peralatan yang sudah digunakan pada posisiyang tidak
seharusnya dapat mengganggu kelancaran kegiatan berikutnya. Hal ini bisa tercapai joka
seseorang tenaga bantu laboratorium mempunyai keahlian dibidangnya.Oleh karena itu
kualifikasi pendidikan teknis /laboran minimum pendidikan D III yang mempunyai
pemahaman dan kemampuan dalam bidang yang berhubunhan dengan keilmuan
kesehatan .
Tugas teknisi atau laboran adalah sebagai berikut
1) Membuat jadwal atas bimbingan dosen
2) Membuat alat alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi oleh dosen dan
peserta didik
3) Memelihara alat alat dan memeriksa jumlah alat alat dan bahan
4) Menyiapkan bahan bahan yang habos pakai
5) Membantu dosen di dalam laboratorium ,dan
6) Memeriksa alat alat dan memiaahkan alat alat yang baik dan melapprkan keadaan
iti kepada penanggung jawab laboratorium

I. Pendanaan Laboratorium

Suatu laboratorium tidak akan dapat melaksananakan fungsinya dengan baik.jika


tidak memiliki dana yang cukup baik untuk opersional maupun untuk pengembangan
laboratorium tersebut kegiatan operasional laboratorium bergantung pada ketersediaan baham
dan alat semua bahan yang diperlikan hatus disediakan , dan untuk diperlukan dana
.Doperlukan juga dana untuk biaya operasional laboratorium lainnya,seperti pemeliharaan
rutin ,perbaikan terhadap alat yang rusak,serta pembelian perangkat laboratorium yang tak
terduga .

Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dati


pemerintah,pemerintah daerah,dan masyarakat atau peserta didik dan sumber lainnya yang
sah dan tidak mengikat.Beberapa kegiatan yang dapat menghasilkan dana bagi laboratorium
meliputi penyediaan layanan (jasa )laboratorium bagi publik,kerjaasama dengan institusi lain
serta kegiatan kegiatan produktif dan kreatif.
J. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat

1.Pemeliharaan

a. Pemeliharaan umum alat dan bahan

Alat dan bahan memerlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala.Pemeliharaan alat
dimaksudkan agar alat praktik dapat berfungsi Sebagaimana mestinya dalam waktu yang
lama.Pemeliharaan bahan berrujuan agar bahan untuk praktik tetap terjaga dwngan baik.

b. Prinsip prinsip pemeliharaan Alat dan bahan sebagai berikut:


1. Menjaga kebersihan alat dan kebersihan tempat menyimpan bahan ,dilakukan
secara peroodik
2. Mempertahanlan fungsi dati peralatan dan bahan dengan memperhatikan
kenis,bentuk serta bajan dasarnya
3. Mengemas ,menempatkan,menjaga,mengamankan peralatan dan bahan
praktik,serta membersihkan peealatan pada waktu tidak digunakan atau sehabis
dipergunakan untuk praktik
4. Mengganti secara berkala untuk bahian bagian peralatan yang sudah habis maaa
pakainya
5. Alat alat yang menggunakan skala ukur perlu dikalibrasi secara berkala sesuai
dwngan jenis alat
6. Penyimpanan alat dan bahan harus diperhatikan sesuai dengan jenisnya
c. Cara pemeliharaan alat dan bahan laboratorium
Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah mengalami
korosi pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan deterjen. Alat yang terbuat
dari Kaca yang berlemak atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat
dibersihkan dengan merendamnnya di dalam larutan kalium bikromat 10 % dalam
asam sulfat. 100 gr kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat,
lalu dimasukkan ke dalam 1 liter air.
1) Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam mudah mengalami
korosi diberi perlindungan dan perlu diperiksa secara periodik. Alat-alat logam
akan lebih aman jika diletakkan (disimpan) ditempat yang kering, tidak lembab,
dan⁷ bebas dari uap yang korosif.
2) Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja tahan karat
(stainless steel) cukup dijaga dengan menempatkannya di tempat yang tidak terlalu
lembab.
3) Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon ditempatkan pada suhu
kamar terlindung dari debu dan panas dan ditutupi dengan kain
4) Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat yang kering.
5) uang pemeliharaan/ penyimpanan alat seharusnya ber-AC.
6) Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia
7) Tersedia lemari tempat Alat Pelindung Diri kamar terlindung dari debu dan panas
dan di tutupi dengan kain.

2. Penyimpanan Bahan

Penyimpanan dan penempatan alat-alat atau bahan kimia menganut prinsip


sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari
dan mengembalikan alat ke tempatnya. Alat yang berat atau bahan yang berbahaya diletakkan
di tempat penyimpanan yang mudah dijangkau, misalnya di rak paling bawah. Peralatan
disimpan di tempat tersendiri yang tidak lembab, tidak panas dan dihindarkan berdekatan
dengan bahan kimia yang bersifat korosi. Penyimpanan alat dan bahan dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis, sifat, ukuran/volume dan bahaya dari masing-masing alat/bahan kimia.
Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menempatkan alat.
Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam ruang laboratorium/ bengkel kerja.

1. Penyimpanan di laboratorium terdiri dari:


a. Bahan Habis Pakai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan habis pakai adalah sebagai
sebagai berikut :

1. Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat dan bahan penyusunnya


seperti kayu, besi/ logam, kertas, plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya.
2. Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab kerusakan
3. Cara penyimpanan harus nmemperhatikan ciri khas atau jenisnya, misalnya: peralatan
disimpan ditempat yang sesuai, dengan memperhatikan syarat- syarat penyimpanan
3.Penyimpanan Alat

Azas keselamatan/keamanan pemakai dan alat menempatkan alat sedemikian


sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari dan
mengembalikan alat ketempatnya. Alat yang berat diletakkan di tempat penyimpanan yang
mudah dijangkau, misalnya di rak bawah lemari, tidak di rak teratas. Alat yang tidak boleh
ditempatkan di tempat yang dapat menyebabkan alat itu rusak, misalnya karena lembab,
panas, letaknya terlalu tinggi bagi alat yang berat. Alat yang mahal atau yang berbahaya
disimpan di tempat yang terkunci.Untuk memudahkan menemukan atau mengambil adalah
alat ditempatkan di tempat tertentu, tidak berpindah-pindah, dikelompokkan menurut
pengelompokan yang logis, alat yang tidak mudah dikenali dari penampilannya diberi label
yang jelas dan diletakkan menurut urutan abjad label yang digunakan. Alat-alat yang sejenis
diletakkkan di tempat yang sama atau berdekatan. Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai
sebagai pertimbangan dalam menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam
ruang laboratorium.

a. Cara menempatkan atau menyimpan alat dapat didasari pemikiran nalar (logis)
tentang hal-hal berikut
b. keselamatan/keamanan pemakai dan alat pada waktu alat diambil dari
atau dikembalikan ke tempatnya
c. kemudahan menemukan dan mengambil alat;
d. kekerapan (firekuensi) pemakaian alat dan tempat alat-alat yang digunakan

K. Pengadministrasian Alat Dan Bahan

Pengadministrasian alat dan bahan maksudnya mncatat jumlah/banyaknya alat dan


bahan yang ada. Pengadministrasian dapat dilakukan oleh teknisi/asisten laboratorium, dan
staf administrasi sebaiknya mengadministrasikan hanya perabot (meja, kursi, lemari) yang
ada di dalam laboratorium. Hal ini yang paling penting dicatat adalah nama alat, jumlahnya,
banyaknya, spesifikasi, dan tanggal atau tahun pengadaan atau tanggal alat dikeluarkan
pencatatan dapat dilakukan dengan cara tradisional menggunakan web atau label,
berdasarkan nama alat lebih baik pencatatatan alat dan bahan dilakukan dengan computer
menggunakan program yang disebut dengan basis data'" ( data base). Dengan menggunakan
program computer pencatatan dan pencairan data dengan nama spesifikasi tertentu menjadi
lebih mudah dan cepat dalam akses meminjam dan mengembalikan alat dan bahan di
laboratorium.
sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari dan
mengembalikan alat ke tempatnya. Alat yang berat diletakkan di tempat penyimpanan yang
mudah dijangkau, misalnya di rak bawah lemari, tidak di rak teratas. Alat yang tidak boleh
ditempatkan di tempat yang dapat menyebabkan alat
BAB IV
JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN

Standar Laboratorium D-I Kebidanan terdiri atas 8 Laboratorium, Yaitu:

1. Laboratorium keterampilan dasar praktik klinik (KDPK)

2. Laboratorium ante natal care (ANC)

3. Laboratorium intra natal care (INC)

4. Laboratorium post natal care (PNC)

5. Laboratorium neonates, bayi, dan anak balita

6. Laboratorium keluarga berencana dan kesehatan reproduksi


7. Laboratorium patologi kebidanan
8. Laboratorium kebidanan komunitas

Dalam impementasinya sesuai d-fungsi laboratorium, maka ruang laboratorium tersebut dapat
terdiri atas 5 aboratorium, yaitu sebai berikut:

1. Laboratorium keterampilan dasar praktik klinik (KDPK)


2. Laboratorium intra natal care (INC), Laboratorium post natal care (PNC)
3. Laboratorium ante natal care (ANC)
4. Laboratorium patologi kebidanan di gabung dengan kegawatdaruratan.
5. Laboratorium keluarga berencana dan kesehatan reproduksi dan di gabung dengan
asuhan kebidanan pada komunitas.
BAB V
PENUTUP

Standar laboratorium kebidanan pendidikan kesehatan di tetapkan oleh kepala


PPSDM keseharan sebagai acuan Laboratorium pendidikan tenaga kesehatan jurusan
kebidanan

Diharapakan dengan adanya stansar laboratorium kebidanan ini dapat dimanfaatkan


sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi, mengembangkan dan membutat suatu
laboratorium di jurusan kebidanan pendidikan tenaga kesehatan yang berguna bagi kemajuan
pendidikan tenaga kesehatan khususnya jurusan kebidanan dan juga guna menghasilkan
lulusan yang bermutu untuk itu diharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam penerapan
standr laboratorium kebidanan ini.

Demikian standar laboratorium kebidanan pendidikan tenaga kesehatan ini dibuat


mohon masukan dalam upaya membangun demi kemajuan dan peningkatan pendidikan
tenaga kesehatan milik bersama
DAFTAR PUSTAKA

Departeen Pendidikan Nasional RI Direktorat jendral pendidikan tinggi, 2014 Perpustakaan


Perguruan Tmggi Buku Pedoman

Depaartemen Pendidikan Nasional direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat


Pembinaan akademi dan kegiatan mahasisw, 2016. Prosedur Operasi standar ( SOP )
Standard Operating Prosecdhures) Laboratorium Purwakarta

Departemen Penididkan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tingg Direktorat Pembinaan


Akademik Dan Kemahasiswaan, 2016,Standar Mimimun Laboratorum.Purwakarta

Departemen Kesehatan RI (2016). Kurikulum 19 Jenis Inti Pendidikan Tmggi

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta Tahun 2016 Buku Pedoman Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta Prosedur Perbaikan Alat Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta Prosedur Pengagantian Alat Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta Prosedur Pengadaan Alat Dan Bahan Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta 2014 Prosedur Pemeliharaan Alat Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta 2014 Prosedur Penyimpanan Alat Dan Bahan
Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta 2014 Prosechur Pengembalian Alat Laboratorium


Politeknik Bhakti Asih Purwakarta 2014 Prosedur Peminjaman Alat Laboratorium

Politeknik Bhakti Asih Purwakarta 2014 Prosedur Penggunaan Laboratorinm Tidak


Ruttin

Anda mungkin juga menyukai