Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KIMIA FISIKA

X-RAY DIFFRACTION (XRD)

Disusun Oleh :
1. Dina Ratnasari

I 0507004

2. Sas Hermanihadi

I 0507012

3. Wisnu Indriyanto

I 0507014

4. Alfian Fathony

I 0507019

5. Fransisca Devi W H

I 0507028

6. Patria Agung R

I 0507051

7. Yulian Amin Rais

I 0507061

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
1

X-RAY DIFFRACTION (XRD)


A. PENGERTIAN
Sinar X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm Conrad Rontgen pada tahun
1895. Karena asalnya tidak diketahui waktu itu maka disebut sinar-X. Sinar X
digunakan untuk tujuan pemeriksaan yang tidak merusak pada material
maupun manusia. Disamping itu, sinar X dapat juga digunakan untuk
menghasilkan pola difraksi tertentu yang dapat digunakan dalam analisis
kualitatif dan kuantitatif material.
Pada waktu suatu material dikenai sinar X, maka intensitas sinar yang
ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan
adanya penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom
dalam material tersebut.Berkas sinar X yang dihamburkan tersebut ada yang
saling menghilangkan karena fasanya berbeda dan ada juga yang saling
menguatkan karena fasanya sama. Berkas sinar X yang saling menguatkan
itulah yang disebut sebagai berkas difraksi. Gambar dibawah akan menjelaskan
pengertian tersebut.

Hukum Bragg merupakan perumusan matematika tentang persyaratan yang


harus dipenuhi agar berkas sinar X yang dihamburkan tersebut merupakan
berkas difraksi. Sinar X dihasilkan dari tumbukan antara elektron kecepatan

tinggi dengan logam target. Dari prinsip dasar ini, maka dibuatlah berbagai
jenis alat yang memanfaatkan prinsip dari Hukum Bragg ini.
XRD atau X-Ray Diffraction

merupakan

salah satu

alat

yang

memanfaatkan prinsip tersebut dengan menggunakan metoda karakterisasi


material yang paling tua dan paling sering digunakan hingga sekarang. Teknik
ini digunakan untuk mengidentifikasi fasa kristalin dalam material dengan cara
menentukan parameter struktur kisi serta untuk mendapatkan ukuran partikel.
Bahan yang dianalisa adalah tanah halus, homogenized, dan rata-rata
komposisi massal ditentukan

B. PRINSIP KERJA
Dasar dari prinsip pendifraksian sinar X yaitu difraksi sinar-X
terjadi pada hamburan elastis foton-foton sinar-X oleh atom dalam sebuah kisi
periodik. Hamburan monokromatis sinar-X dalam fasa tersebut memberikan
interferensi yang konstruktif. Dasar dari penggunaan difraksi sinar-X untuk
mempelajari kisi kristal adalah berdasarkan persamaan Bragg:
n. = 2.d.sin ; n = 1,2,...
Berdasarkan persamaan Bragg, jika seberkas sinar-X di jatuhkan pada
sampel kristal,maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar-X yang memiliki
panjang gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar
yang dibiaskan akan ditangkap oleh detektor kemudian diterjemahkan sebagai
sebuah puncak difraksi. Makin banyak bidang kristal yang terdapat dalam
sampel, makin kuat intensitas pembiasan yang dihasilkannya. Tiap puncak
yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang kristal yang memiliki
orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak yang didapatkan
dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar difraksi sinar-X
untuk hampir semua jenis material. Standar ini disebut JCPDS.
Prinsip kerja XRD secara umum adalah sebagai berikut : XRD terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, tempat objek yang diteliti, dan
detektor sinar X. Sinar X dihasilkan di tabung sinar X yang berisi katoda
memanaskan filamen, sehingga menghasilkan elektron. Perbedaan tegangan
3

menyebabkan percepatan elektron akan menembaki objek. Ketika elektron


mempunyai tingkat energi yang tinggi dan menabrak elektron dalam objek
sehingga dihasilkan pancaran sinar X. Objek dan detektor berputar untuk
menangkap dan merekam intensitas refleksi sinar X. Detektor merekam dan
memproses sinyal sinar X dan mengolahnya dalam bentuk grafik.

C. PENGGUNAAN
1. Membedakan antara material yang bersifat kristal dengan amorf
2. Mengukur macam-macam keacakan dan penyimpangan kristal.
3. Karakterisasi material Kristal
4. Identifikasi mineral-mineral yang berbutir halus seperti tanah liat
Penentuan dimensi-dimensi sel satuan

D. APLIKASI
1. Menentukan struktur kristal dengan menggunakan Rietveld refinement
2. Analisis kuantitatif dari mineral
3. Karakteristik sampel film

E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan penggunaan sinar-X dalam karakterisasi material adalah
kemampuan penetrasinya, sebab sinar-X memiliki energi sangat tinggi akibat
panjang gelombangnya yang pendek.
Sedangkan kekurangannya adalah untuk objek berupa kristal tunggal
sangat sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk
objek

berupa

bubuk

(powder)

sulit

untuk

menentukan

strukturnya.

F. GAMBAR XRD
Gambar Alat

Gambar Contoh Pola yang Menggunakan Alat XRD

Gambar Contoh Grafik

G. DAFTAR PUSTAKA
http://batan.go.id/ptbn/html/indo_fasilitas.html
http://labinfo.wordpress.com/2008/05/14/teknik-pemeriksaan-materialmenggunakan-xrf-xrd-dan-sem-eds/
http://orybun.blogspot.com/2009/05/prinsip-dasar-spekstroskopi-difraksi.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://en.wikip
edia.org/wiki/Xray_scattering_techniques&prev=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3DX
RD%26tq%3DXRD%26sl%3Did%26tl%3Den

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://serc.carl
eton.edu/research_education/geochemsheets/techniques/XRD.html&pre
v=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3DXRD%26tq%3DXRD%26sl%3
Did%26tl%3Den

Anda mungkin juga menyukai