Analisis Kandungan CR Vi Pada Air Limbah Dengan Spektrofotometer Uv Vis
Analisis Kandungan CR Vi Pada Air Limbah Dengan Spektrofotometer Uv Vis
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS
Dian Anggraeni, NIM : 12231029
INTISARI
Telah dilakukan analisa kandungan Cr (VI) pada 3 sampel air limbah yang diambil dari
air limbah akuarium, air limbah tahu, dan air sungai. Kandungan Cr (VI) dianalisis dan diukur
serapannya dengan alat spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 542 nm. Analisis
data menggunakan metode kurva kalibrasi dengan persamaan regresi linear y = 0,8305x 0,0187
dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,999. Kandungan Cr (VI) pada sampel 1, 2, dan 3
masing-masing adalah 0,0177; 0,0562 dan 0,0213 ppm. Berdasarkan keputusan menteri negara
KLH Kep. 02/ Men- KLH/1998 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan,
keberadaan Cr (VI) dalam lingkungan diharapkan nihil, sedangkan batas maksimal yang
diperbolehkan adalah 1 ppm. Kandungan Cr (VI) dalam ketiga sampel masih dalam batas aman.
Kata Kunci : Cr (VI), spektrofotometer UV-Vis, kurva kalibrasi
1. PENDAHULUAN
Chromium adalah suatu logam keras
berwarna abu-abu dan sulit dioksidasi meski
dalam suhu tinggi. Cromium adalah sebuah
unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Cr dan nomor atom 24.
Cromium merupakan logam tahan korosi
(tahan karat) dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Dengan sifat ini, kromium
(krom) banyak digunakan sebagai pelapis
pada ornamen-ornamen bangunan maupun
pada komponen kendaraan, seperti knalpot
pada sepeda motor (Aprianti M. , 2008).
Dengan semakin pesatnya perkembangan
industri dan semakin ketatnya peraturan
mengenai limbah industri serta adanya
tuntutan untuk mewujudkan pembangunan
yang berwawasan lingkungan, maka
teknologi pengolahan limbah yang efektif
dan efisien menjadi sangat penting,
khususnya untuk limbah yang bersifat B3.
Salah satu limbah B3 yang berbahaya adalah
yang mengandung logam berat Cr (VI),
yang biasanya berasal dari industri
electroplating, cat/pigmen dan penyamakan
kulit. Logam Cr (VI) menjadi begitu populer
karena sifatnya yang karsinogenik.
2. METODE PERCOBAAN
Alat
Peralatan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah alat-alat gelas,
alat-alat plastik, dan neraca analitik (Ohaus).
Alat analisis yang digunakan adalah
spektrofotometri UV-Vis (Hitachi U-2010).
Bahan
Bahan
yang digunakan pada
praktikum ini adalah kristal K2Cr2O7
Cr2O72- + 2OH-
2CrO42- +
H2O
Kuning
Konsentrasi Absorbansi
0
0
0,2
0,141
0,4
0,320
0,6
0,486
0,8
0,639
1
0,812
Kurva Konsentrasi Vs
Absorbansi
0.9
1, 0.812
0.8
0.7
0.8,
0.6
0.639
0.6,
0.5
0.486
0.4
0.4, 0.32
0.3
0.2
0.2,
0.1
0.141
0
0, 0
0.5
1
1.5
-0.1 0
Absorbansi
Oranye
<=>
4. KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
yang
didapat,
praktikum ini menunjukkan bahwa kadar
kromium (VI) pada ketiga sampel limbah air
permukaan yang diambil dari tiga titik (air
sungai daerah turi, air sungai daerah degolan
dan air sawah daerah candisari) telah
dianalisis kandungan sulfatnya dengan
spektrofotometer UV-Vis. Sampel dari
ketiga titik tersebut masih berada dibawah
ambang batas berdasarkan keputusan
menteri negara KLH Kep. 02/ MenKLH/1998 tentang Pedoman Penetapan
Baku Mutu Lingkungan, keberadaan Cr (VI)
dalam
lingkungan
diharapkan
nihil,
sedangkan
batas
maksimal
yang
diperbolehkan adalah 1 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Adinata, H. (2012). Penentuan Kandungan
Fosfat, Sulfat dan Sulfida Air Sungai Siak
dan Sungai Kampar dari Hasil Penyaringan
Konvensional yang Dimodifikasi untuk
Mendapatkan Air Baku Air Minum. FMIPAUR, Pekanbaru.
Aprianti, M. (2008). Analisis Kandungan
Boron, Seng, Mangan dan Sulfat dalam Air
Sungai Mesjid sebagai Air Baku PDAM
Dumai. FMIPA-UR, Pekanbaru.
Krull, I. (1991). Trace Metal Analysis and
Speciation. Journal of Chromathography
Library, , Vol. 47, Eelsevier Science
Publishing Company Inc, 220.