d. Ikan
Untuk ikan, penyusunan/pengepakan barang dilakukan dengan baik
sehingga tidak terjadi kontaminasi dan kerusakan barang; kesesuaian
jumlah serta ukuran dan berat; kondisi insang merah/segar, mata bening,
kulit tidak berlendir; suhu internal minimal -18C.
2. Penyimpanan Bahan Baku
Bahan kering
Bahan segar
dry storage, suhu tempat Chiller
storage
penyimpanan 25C - 27C
(penyimpanan
dingin)
meliputi
suhu
tempat
penyimpanan 1C - 4C.
Bahan beku
Frezer(penyimpanan barang
beku)
suhu
tempat
penyimpanan berkisar -18C
- -22C
3. Produksi
a. Persiapan
- Bahan baku dipersiapkan sesuai dengan jenis bahan bakunya meliputi bahan
baku beku (Frozen Goods) dilakukan pelumeran/pelelehan (thawing process
dengan cara didiamkan dalam kondisi masih terbungkus di dalam chiller
dengan suhu 1C - 4C selama 12 24 jam tergantung dari besar dan kecilnya
bahan baku yang akan diolah.
- Petugas (koki) menentukan masakan yang akan diolah berdasarkan jenis menu
yang tertera pada siklus menu pada hari tersebut.
b. Proses Pemasakan
Mengikuti standar recipe yang meliputi :
a) Jenis bahan baku yang dibutuhkan
b) jumlah bahan baku yang dibutuhkan
c) Cara memasak atau metode cooking,
d) Suhu yang dibutuhkan
Setiap jenis masakan yang sudah matang, diambil sampel (safety sample) dan
disimpan selama 1x24 jam di dalam chiller dengan suhu 1C - 4C . Hal ini
dibutuhkan untuk melakukan konfirmasi apabila terjadi kasus keracunan atau
tuntutan atau keluhan dari pelanggan dan memudahkan penelusuran.
4. Penyajian Makanan
Setelah masakan sudah matang, lalu dilakukan proses penyajian (serving). Sebelum
makanan matang diletakkan pada tempatnya, terlebih dahulu dipastikan suhu pada
tempat/wadah masakan tersebut sesuai dengan jenis masakannya. Penyajian meliputi :
1) Cold Display / Cold Holding (penyajian dingin) Suhu antara 1C 4 C.
2) Hot Display /Hot Holding (penyajian panas)
Waktu penyajian pada suhu ruang adalah antara 2 - 4 jam. Makanan yang berada pada
suhu ruang setelah 6 jam harus dibuang.
CRITICAL JURNAL
Secara keseluruhan mutu dan keamanan pangan di perusahaan jasa boga ini sudah
cukup baik. Namun ada beberapa hal yang mungkin kurang. Dalam jurnal tidak
memperlihatkan bagaimana standart yang di gunakan dalam penelitian ini. Tetapi dalam
pembahasan sudah dijelaskan bahwa mutu dan keaman pada proses-proses yang sudah tertera
adalah sudah baik dalam pelaksanaanya.
Pada saat proses penerimaan bahan baku, dapat terjadi kesalahan karena pada
kendaraan atau pengangkut bahan makanan dari supplier tidak memiliki tempat khusus untuk
buah dan sayuran yang harusnya memiliki tempat penyimpanan yaitu ciller, sehingga
sesampainya di perusahaan bisa saja mengalami kerusakan pada bahan makanan tersebut.
Di dalam perusahaan juga masih memiliki kekurangan yaitu belum memiliki chiller
dengan suhu yang spesifik. Seharusnya diperlukan chiller dengan dua suhu, yaitu 1C 4 C.
dan 5C - 8C. Diperlukan dua kategori suhu tersebut karena tiap sayuran dan buah akan
memiliki daya simpan tersendiri pada chiller, misalnya sayuran berdaun lebar akan lebih baik
jika disimpan pada suhu 5C - 8C.
PERTANYAAN
1. Apa standart-standart Quality Control yang di gunakan pada perusahaan jasa boga
tersebut? (Dari : Harsastri)
Jawaban : ISO 9001:2000, ISO 22000:2005 dan HACCP
2. Apa yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hasil makanan yang tidak sesuai?
(Dari : M. Taufiq)
Jawabab : Untuk menghindari hasil akhir yang tidak sesuai, maka perlu ditekankan
pada proses sebelum penyajian makanan yaitu mulai dari penerimaan bahan baku,
pemilihan bahan baku, serta pada proses pemasakan. Jika pada proses-proses tersebut
dapat dikendalikan dan dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai standart maka
hasil akhir dari produk makanan akan menghasilkan produk yang baik pula.