Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATA KULIAH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA


ANALISIS MATRIKS CAPAIAN PEMBELAJARAN, MATERI, MODEL
PEMBELAJARAN, INTEGRASI KARAKTER DAN TEKNIK PENILAIAN

YUNI ANGGIYA, S.Pd


15175049
KELAS A
DOSEN PEMBIMBING
PROF. DR. FESTIYED, MS
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Pertama Pengembangan
Bahan Ajar mengenai yang berjudul implementasi bahan ajar sesuai kurikulum 2013
dan analisis matriks capaian pembelajaran, materi, model pembelajaran, integrasi
karakter dan teknik penilaian. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
dibantu oleh berbagai pihak terutama penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pembimbing Prof. Dr. Festiyed, MS.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
materi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan
tersebut dan mengharapkan masukan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Pekanbaru, 12 September 2015

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah..........................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORITIS.............................................................................4
A. Bahan Ajar.................................................................................... 4
B. Peran Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013...........................................7
C. Prosedur Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013.......................................8
D. Implementasi Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013.................................8
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................10
A. Matriks Keterkaitan Capaian Pembelajaran, Materi, Model, Integrasi
Karakter dan Teknik Penilaian.............................................................10
B. Rancangan Perangkat Pembelajaran................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................22
A.

Kesimpulan...................................................................................................22

B. Saran......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................23

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang


memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Bahan ajar harus lah disesuaikan dengan Kurikulum yang berlaku,
dan saat ini pemakaian kurikulum yang terbaru adalah kurikulum 2013.

Standar Pendidikan Sains Nasional menyajikan visi ilmiah yang mengacu


pada. Mereka menjelaskan apa yang perlu siswa tahu , mengerti , dan mampu
lakukan untuk secara ilmiah melek di kelas yang berbeda tingkat . Mereka
menggambarkan suatu sistem pendidikan di mana semua siswa menunjukkan
tingkat tinggi kinerja , di mana guru diberdayakan untuk membuat keputusan
penting pembelajaran yang efektif , di mana saling komunitas guru dan siswa
berfokus pada pembelajaran IPA , dan di mana program pendidikan yang
mendukung dan sistem memupuk prestasi . Standar menunjuk ke arah masa
depan yang menantang tapi dicapai - yang mengapa mereka ditulis dalam
(National Research Council, 1996)

Dalam Dokumen Kurikulum 2013 mencakup Kompetensi Dasar,


Kompetensi Inti, dan Struktur Kurikulum. Kompentensi Inti dikembangkan
dengan

mengacu

pada

Struktur

Kurikulum,

dan

Kompetensi

Dasar

dikembangkan dari Kompetensi Inti. Untuk mata pelajaran IPA, Kompetensi Inti
mengikat berbagai Kompetensi Dasar yang diintegrasikan ke dalam aspek: sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan. Kompetensi Inti harus dimiliki siswa sesuai
jenjangnya melalui pembelajaran siswa aktif. (Sunarno, 2013)

Pengembangan Kurikulum 2013 didasarkan pada alasan agar siswa


memiliki kompetensi untuk masa depan, yang meliputi: 1. Kemampuan
berkomunikasi, 2. kemampuan berpikir jernih dan kritis, 3. Kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, 4. kemampuan menjdi
warga negara yang bertanggung jawab, 5. kemampuan mencoba untuk mengerti
dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, 6. kemampuan hidup dalam
masyarakat yang mengglobal, 7. memiliki minat luas dalam kehidupan, 8.
Memiliki kesiapan untuk bekerja, 9. memiliki kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, 10. Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
(Sunarno, 2013)

Pada setiap pembelajaran selalu berhubungan dengan adanya capaian


pembelajaran, materi, model/strategi pembelajaran, integrasi karakter dan teknik
penilaian. Dengan perubahan kurikulum, maka hal tersebut juga akan berubah.
Sehingga diperlukannya untuk mengetahui bagaimana implementasi kurikulum
2013 tersebut pada bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakan peran, prosedur dan implementasi bahan ajar sesuai


kurikulum 2013

b. Bagaimana analisis matriks keterkaitan capaian pembelajaran, materi,


model/strategi pembelajaran, integrasi karakter dan teknik penilaian pada
kurikulum 2013

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui peran, prosedur dan implementasi bahan ajar sesuai
kurikulum 2013

2. Menganalisis mat matriks keterkaitan capaian pembelajaran, materi,


model/strategi pembelajaran, integrasi karakter dan teknik penilaian pada
kurikulum 2013

3. BAB II
4.

LANDASAN TEORITIS

5.
A. Bahan Ajar
1. Pengertian Bahan Ajar
6.

Bahan ajar atau materi pembelajaran adalah segala hal yang

digunakan oleh para guru atau para siswa untuk memudahkan proses
pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa kaset, video, CD-Room, kamus, buku
bacaan, buku kerja, atau fotokopi latihan soal. Bahan juga bisa berupa koran,
paket makanan, foto, perbincangan langsung dengan mendatangkan penutur
asli, instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru, tugas tertulis atau kartu atau
juga diskusi antar siswa. (Akhmad Sudrajat, 2008)
7.
Dan E. Mulyasa (2006) menjelaskan bahan ajar atau materi
pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan

sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
yang telah ditentukan.
8.
Sedangkan menurut Zulkarnaini (2009) Bahan ajar adalah segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memiliki posisi
amat penting dalam pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil) dari
penjelasan guru di depan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian
yang harus disampaikan guru, dan informasi yang harus disajikan guru
dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, guru juga akan dapat
mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran, memiliki banyak waktu
untuk membimbing siswa dalam belajar atau membelajarkan siswa.
9.
Dilihat dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan
secara langsung dan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak
langsung. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan langsung, bahan
pembelajaran merupakan bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam
pembelajaran. Contohnya adalah buku teks, modul, handout, dan bahanbahan panduan utama lainnya. Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu
pada kurikulum yang berlaku, khususnya yang terkait dengan tujuan dan
materi kurikulum seperti kompetensi, standar materi dan indikator
pencapaian. (Rahmat Hasan, 2014)
10.
Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung,
bahan pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai
pelengkap. Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video, leaflet,
poster, dan komik pengajaran. Bahan pembelajaran ini pada umumnya
disusun di luar lingkup materi kurikulum, tetapi memiliki keterkaitan yang
erat dengan tujuan utamanya yaitu memberikan pendalaman dan pengayaan
bagi siswa. (Rahmat Hasan, 2014)
11.
2. Peran Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
12.

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa

dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Proses


pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai
sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi

tersebut. Bila pada jenjang SD/MI, semua mata pelajaran digabung menjadi
satu dan disajikan dalam bentuk tema-tema, maka pada jenjang SMP/MTs
pembelajaran sudah mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran.
13.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan ajar memiliki posisi amat penting dalam
pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di
depan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus
disampaikan guru, dan informasi yang harus disajikan guru dihimpun di
dalam bahan ajar. Dengan demikian, guru juga akan dapat mengurangi
kegiatannya

menjelaskan

pelajaran,

memiliki

banyak

waktu

untuk

membimbing siswa dalam belajar atau membelajarkan siswa (Zulkarnaini,


2009:1).
14.
3. Prosedur Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
15.

Bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun

secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan


dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang
pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan ketrampilan yang berisi pesan,
informasi dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prisip, dan proses yang terkait
dengan pokok bahasa tertentu yang di arahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. (Sorayya, 2014)
16.
Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa
pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran di dalamnya
mencakup

komponen;

mengamati;

menanya,

mencoba,

mengolah,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Komponen-komponen tersebut


seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi
bukanlah sebuah siklus pembelajaran. (Kurinasih dan Berlin, 2014)
17.
4. Implementasi Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
18.

Fullan (Miller and Seller, 1985: 246) mengemukakan bahwa

implementasi adalah: suatu proses peletakan dalam praktik tentang suatu ide,
program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang lain dalam mencapai atau
mengharapkan suatu perubahan. Sedangkan Hasan (2009;11) menyatakan

implementasi kurikulum adalah merealisasikan ide, konsep, dan nilai nilai


yang terkandung dalam kurikulum tertulis menjadi kenyataan. (Majid, 2014)
19.
Pada pengembangan bahan ajar sesuai Kurikulum 2013,
digunakan beberapa prinsip yang, yaitu:
a. Sesuai tahapan saintifik
20. Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa
pendekatan ilmiah (science approach) dalam pembelajaran didalamnya
mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Komponen komponen tersebut
seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi
bukanlah sebuah siklus pembelajaran.(Kurinasih dan Sani, 2014)
21.
b. KD dari KI 1, 2, 3, dan 4 diintegrasikan pada satu unit
22.

Kompetensi

inti

berfungsi

sebagai

unsur

pengorganisasi

(organising elemen) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,


kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi
dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas atau jenjang di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. (Kurinasih dan Sani, 2014)
c. Gambar, Perkataan, Kutipan Menumbuhkan Sikap Positif, Tidak Bias
Sara
23. pada setiap bahan ajar akan lebih baik menambahkan beberapa
ornamen yang dapat mencuri perhatian siswa pada maksud yang akan
dituju dari materi yang akan disampaikan. (Kurinasih dan Sani, 2014)
d. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Siswa dan Keaktifan Siswa
(menemukan)
e. Keseimbangan Tugas Individu dan Kelompok
f. Bahan ajar haruslah memiliki kecakupan materi untuk memahami dan
melakukan KD, kemudian juga harus bisa melibatkan orang tua,
jejaring (tugas pengayaan dari berbagai sumber) untuk menambah
pemahaman anak-anak
g. Reflektif dengan adanya penilaian diri
h. Rencana aksi
7

24. Rencana aksi ini untuk mengaplikasikan apa yang telah di dapat
di kelas dengan materi yang telah disampaikan, dan kemudian
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan dan sikap, baik itu dilingkungan
sekolah itu sendiri maupun di lingkungan masyarakat yang ada. (Kurinasih
dan Sani, 2014)
25.
B. Peran Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
26.
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa
dari sisi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya
melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu
kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Bila pada
jenjang SD/MI, semua mata pelajaran digabung menjadi satu dan disajikan
dalam bentuk tema-tema, maka pada jenjang SMP/MTs pembelajaran sudah
mulai dipisah-pisah menjadi mata pelajaran. (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014)
27.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
di kelas. Bahan ajar memiliki posisi amat penting dalam pembelajaran, yakni
sebagai representasi (wakil) dari penjelasan guru di depan kelas. Keteranganketerangan guru, uraian-uraian yang harus disampaikan guru, dan informasi
yang harus disajikan guru dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, guru
juga akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran, memiliki
banyak waktu untuk membimbing siswa dalam belajar atau membelajarkan
siswa (Zulkarnaini, 2009).
28.
C. Prosedur Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
29.

Bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang

disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang


akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi
tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan ketrampilan yang berisi
pesan, informasi dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prisip, dan proses
yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang di arahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. (Sorayya, 2014)

30.

Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri

bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran di


dalamnya mencakup komponen; mengamati; menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Komponenkomponen tersebut seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik
pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. (Kurinasih
dan Berlin, 2014)
31.
D. Implementasi Bahan Ajar sesuai Kurikulum 2013
32.

Fullan (Miller and Seller, 1985: 246) mengemukakan

bahwa implementasi adalah: suatu proses peletakan dalam praktik


tentang suatu ide, program atau seperangkat aktivitas baru bagi orang
lain dalam mencapai atau mengharapkan suatu perubahan. Sedangkan
Hasan

(2009;11)

menyatakan

implementasi

kurikulum

adalah

merealisasikan ide, konsep, dan nilai nilai yang terkandung dalam


kurikulum tertulis menjadi kenyataan. (Majid, 2014)
33.
Pada pengembangan bahan ajar sesuai Kurikulum 2013,
digunakan beberapa prinsip yang, yaitu:
i. Sesuai tahapan saintifik
34.

Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa

pendekatan ilmiah (science approach) dalam pembelajaran didalamnya


mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Komponen komponen
tersebut

seyogyanya

dapat

dimunculkan

dalam

setiap

praktik

pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran.(Kurinasih dan


Sani, 2014)
j. KD dari KI 1, 2, 3, dan 4 diintegrasikan pada satu unit
35.

Kompetensi

inti

berfungsi

sebagai

unsur

pengorganisasi

(organising elemen) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,


kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi
dasar adalah keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas atau jenjang di atasnya sehingga memenuhi

prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan


antara konten yang dipelajari siswa. (Kurinasih dan Sani, 2014)
k. Gambar, Perkataan, Kutipan Menumbuhkan Sikap Positif, Tidak Bias
Sara
pada setiap bahan ajar akan lebih baik menambahkan beberapa ornamen
yang dapat mencuri perhatian siswa pada maksud yang akan dituju dari
materi yang akan disampaikan. (Kurinasih dan Sani, 2014)
l. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Siswa dan Keaktifan Siswa
(menemukan)
m. Keseimbangan Tugas Individu dan Kelompok
n. Bahan ajar haruslah memiliki kecakupan materi untuk memahami dan
melakukan KD, kemudian juga harus bisa melibatkan orang tua, jejaring
(tugas pengayaan dari berbagai sumber) untuk menambah pemahaman
anak-anak
o. Reflektif dengan adanya penilaian diri
p. Rencana aksi
36. Rencana aksi ini untuk mengaplikasikan apa yang telah di dapat di kelas
dengan materi yang telah disampaikan, dan kemudian dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan dan sikap, baik itu dilingkungan sekolah itu
sendiri maupun di lingkungan masyarakat yang ada. (Kurinasih dan Sani,
2014)
37. BAB III
38. PEMBAHASAN
A. Matriks Keterkaitan Capaian Pembelajaran, Materi, Model, Integrasi
Karakter dan Teknik Penilaian
39. Mata Pelajaran
40. Kelas
:
41. Materi Ajar

:
X
:

FISIKA

PENGUKURAN

10

42. Capaian Pembelajaran

49. Standar
Kompetensi
Lulusan

7. Memiliki
perilaku
yang mencerminkan
sikap orang beriman,
berakhlak
mulia,
percaya diri, dan
bertanggung jawab
dalam
berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta
dalam
menempatkan dirinya
sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan dunia
8.

50. Kompetensi
Inti

51. Kompetensi
Dasar

43. Materi

Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.
59.

Menyadari
kebesaran
Tuhan
yang
menciptakan
dan
mengatur alam jagad
raya
melalui
pengamatan fenomena
alam
fisis
dan
pengukurannya

Menghargai
dan
mengagumi ciptaan Tuhan
dengan
meng-gunakan
indra
manusia
untuk
mengamati.
60.

Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan

.Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati;
bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap
dalam melakukan
percobaan , melaporkan,
dan berdiskusi
72.

Definisi pengukuran suatu


besaran untuk
mengembangkan rasa ingin
tahu, obyektif, disiplin,
konsisten, terbuka, kritis,
jujur dan bekerjasama.
74.
Pengukuran suatu besaran
untuk mengembangkan
ketelitian,cermat, hati-hati,
toleransi, bekerjasama serta
kesadaran hak dan
kewajiban
75.
Aplikasi mengukur suatu
besaran fisika untuk

11

44. m
o
d
e
l

61.

45. Inte
kara

62. Bers
63. rasa
tahu;
objek
jujur
teliti
cerm
tekun
hatiberta
ng j
terbu
kritis
kreat
inov
dan
lingk
n
64.

76.

42. Capaian Pembelajaran

49. Standar
Kompetensi
Lulusan

5. Memiliki
pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
metakognitif dalam
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan
budaya dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab serta
dampak fenomena

50. Kompetensi
Inti

lingkungan sosial dan


alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan
dunia

Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait

51. Kompetensi
Dasar

43. Materi

44. m
o
d
e
l

mengembangkan rasa
percaya diri dan peduli
lingkungan

73.

86. 3.1. Memahami


108.
hakikat fisika
dan prinsip-
prinsip
pengukuran

(ketepatan,
ketelitian, dan
aturan angka
penting)
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.

12

PENGUKURAN
Alat ukur
Ketelitian (akurasi) dan
ketepatan (presisi)
Kesalahan pengukuran
Penggunaan angka penting
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.

129.
inqu
i
r
y

45. Inte
kara

42. Capaian Pembelajaran

49. Standar
Kompetensi
Lulusan

dan kejadian.

50. Kompetensi
Inti

penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah

43. Materi

51. Kompetensi
Dasar

95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.

119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.

13

44. m
o
d
e
l

45. Inte
kara

42. Capaian Pembelajaran

49. Standar
Kompetensi
Lulusan

45.
Memiliki
kemampuan pikir dan
tindak yang efektif
dan kreatif dalam
ranah abstrak dan
konkret sebagai
pengembangan dari
yang dipelajari di
sekolah secara
mandiri.

50. Kompetensi
Inti

Mengolah, menalar, dan


menyaji dalam ranah
konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri,
dan mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan

51. Kompetensi
Dasar

Menyajikan hasil
pengukuran besaran fisis
dengan menggunakan
peralatan dan teknik
yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
146.
147.

154.

14

43. Materi

148.
PENGUKURAN
Mengukur besaran massa,
volume untuk menentukan
massa jenis suatu benda
Penggunaan aturan angka
penting
Pengolahan data percobaan
tunggal dan berulang
149.

44. m
o
d
e
l

150.
Inqu
i
r
y

45. Inte
kara

15

B. Rancangan Perangkat Pembelajaran


155.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
156.Satuan Pendidikan

: SMA

157.Kelas/Semester

: X/ GANJIL

158.Mata Pelajaran

: FISIKA

159.Topik
160.Alokasi Waktu

: Besaran dan Satuan


: 2 x 45 menit

161.
A. KOMPETENSI INTI
1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1.1 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.1 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
162.
B. KOMPETENSI DASAR
a. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi
b. Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting)

16

c. Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan


teknik yang tepat untuk penyelidikan ilmiah
163.
164.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN

1. Menuliskan hasil pengukuran dengan angka penting.


2. Menentukan operasi-operasi dalam angka penting.
165.
166.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mencatat hasil pengukuran menggunakan angka penting.


2. Siswa dapat menghitung operasi-operasi dalam angka penting.
167.
168.
169.

E. MATERI PEMBELAJARAN
Notasi ilmiah dan angka penting

170.
171.

F. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN

1. Model

: Inquiry

2. Metode

: Diskusi kelompok dan Ceramah

3. Sumber belajar

: a. buku FISIKA 2000 Jilid A untuk SMA kelas 1

172.

b. FISIKA untuk SMA kelas X Ahmad

Zaelani, dkk
173.

c. LKS untuk SMK / MAK kelas X


174.

175.
1.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pendahuluan (5 menit)
a. Mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa terkait penulisan
angka penting dan mengoperasikan angka penting dalam berbagai
pengukuran serta kehidupan sehari-hari.
176.
b. Apersepsi:
- Tuliskan terdapat berapa angka penting berikut.
120
1,33

17

1,560
c. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini tentang angka penting.
177.
2.
Inti (80 menit)
a. Membimbing siswa secara berkelompok untuk
178.
179. Mengamati
1)
2)
3)
4)

Menuliskan cara menuliskan hasil pengukuran dalam angka penting.


Membacakan cara penulisan notasi ilmiah.
Mengamati aturan pembulatan angka decimal.
Mampu mengamati cara operasi-operasi (penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar) angka penting.


180.
181. Menanya
1)
2)
3)
4)

Menanyakan aturan penulisan angka penting.


Mampu bertanya tentang penulisan notasi ilmiah.
Beratanya cara pembulatan tiga decimal.
Mampu menanyakan penulisan hasil operasi angka penting.

182.
183. Pengumpulan Data
1)
2)
3)
4)

Mampu mencari informasi mengenai aturan penulisan angka penting.


Mencari informasi mengenai penulisan notasi ilmiah.
Mengumpulkan informasi aturan pembulatan angka decimal.
Melakukan pengumpulan informasi mengenai operasi-operasi (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar) angka
penting.

184.
185.
186. Mengasosiasi
1)
2)
3)
4)

Menyimpulkan aturan penulisan angka penting.


Menyimpulkan penulisan notasi ilmiah.
Menyimpulkan aturan pembulatan angka decimal.
Menyimpulkan cara operasi-operasi (penjumlahan,

pengurangan,

pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar) angka penting.


187.
188. Mengkomunikasikan
1)
2)
3)

Menyebutkan aturan penulisan angka penting


Menyampaikan penulisan notasi ilmiah
Memaparkan aturan pembulatan angka desimal

perkalian,

18

4)

Mengkomunikasikan cara operasi-operasi (penjumlahan, pengurangan, perkalian,


pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar) angka penting.
b. Mendiskusikan dan menyimpulkan mengenai penulisan hasil pengukuran
angka penting dan operasi-operasi angka penting.
189.
3.
Penutup (5 menit)
190. Mendorong siswa untuk melakukan:
a. Menyimpulkan penulisan hasil pengukuran angka penting dan operasi-operasi
angka penting.
b. Merefleksi aturan penulisan angka penting, notasi ilmiah, dan pembulatan
angka desimal serta operasi-operasi (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, pemangkatan, dan penarikan akar) angka penting.
c. Menemukan nilai-nilai teliti yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
191.
192.

H. PENILAIAN

1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis


2. Prosedur Penilaian:
193. Penilaian autentik (terlampir)
194.
195.
196.
Aspek
N
yang dinilai

197.
Tekni
k Penilaian

198.
Wakt
u Penilaian

199. 200.

201.

202.

1 a

Sikap

Terlibat aktif dalam

secara

vektor
tepat,

sistematis dan kreatif


Bekerjasama dalam

kegiatan kelompok.
Toleran
terhadap
proses

Selam

a
pembelajaran

pembelajaran
penjumlhan

matan

Penga

pemecahan

masalah yang berbeda

dan
diskusi

saat

19

195.
196.
Aspek
N
yang dinilai

197.
Tekni
k Penilaian

198.
Wakt
u Penilaian

205.

206.

dan kreatif.
203. 204.
2

Pengetahu

an
a

Penga

matan dan tes

Penye

lesaian tugas

Menjelaskan kembali

individu dan

cara

kelompok

penjulahan

vektor secara tepat,


sistematis dan kreatif
Menyatakan kembali

penjumlahan
secara

vektor
tepat,

sistematis dan kreatif.


207. 209.
3

Keterampi

lan

matan

a Terampil menerapkan
208.
konsep/ prinsip dan
strategi

210.

Penga

211.

dan

projek

pemecahan

individu
maupun

yang

dan

berkaitan

sistematis dan kreatif.


Konsisten

212.
a. Instrumen
TES TERTULIS (ASPEK PENGETAHUAN)

Hasil perkalian dari bilangan-bilangan penting 3,14 x 2 adalah.....


214.

(baik

kelompok)

vektor secara tepat,

213.

lesaian tugas

masalah yang relevan


dengan penjumlahan

Penye

Kunci Jawaban

diskusi

saat

20

215.

3,14

(3 angka penting)

216.

2 x (1 angka penting)

217.
218.

6,28 6 ( 1 angka penting )

219.

Lembar Aktivitas Siswa

1. Hasil pembagian dari bilangan-bilangan penting 28,68 : 1,3 adalah......


2. Bilangan 0, 000 000 024, bila dituliskan dalam notasi ilmiah menjadi......
3. Banyaknya angka penting dari hasil pengukuran 32,45 kg adalah......
220.
221.

Kunci jawaban
222.
28,68

1.

223. 1,3:

(4 angka penting)

(2 angka penting)

224. 22,0615 22 (2 angka penting )


n
Dalam notasi ilmiah, bilangan dinyatakan sebagai: a,... x 10 .

2.

225. Dengan: a = bilangan asli mulai dari 1 sampai 9.


8
226. 0, 000 000 024 = 2,4 x 10 .
3.

32,45 = 4 angka penting


227.
228.
229.
PENILAIAN PROYEK (ASPEK KETERAMPILAN)

230.
231.

Siswa diminta mengerjakan proyek berikut dan dinilai sikapnya :

Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,5080 m.


Banyak angka penting pada hasil pengukuran tersebut adalah.....
232.

Kunci Jawaban

233.

Berdasarkan aturan penulisan angka penting, maka 0, 05080

memiliki 4 angka penting yaitu: 5, 0, 8 dan 0.


234.

21

235.
236.
Nilai
238.
4

Tabel : Rubrik Penilaian Proyek


237.

Kriteria

239.

Menunjukkan kreatifitas yang tinggi dalam pemecahan

masalah, kejelasan atau keterangan jawaban sangat lengkap,


kebenaran jawaban masalah sangat tepat, kerjasama kelompok
sangat baik, interpretasi jawaban masalah/gambar sangat akurat,
penggunaan strategi benar dan tepat, kerapian atau keindahan
sangat baik, tersedia laporan kerja dan disajikan dengan baik di
depan kelas.

240.
3

241.

Menunjukkan kreatifitas yang cukup dalam pemecahan

masalah, kejelasan atau keterangan jawaban cukup lengkap,


kebenaran jawaban masalah cukup tepat, kerjasama kelompok
cukup baik, interpretasi jawaban masalah/gambar cukup akurat,
penggunaan strategi benar dan tepat, kerapian atau keindahan
cukup baik, tersedia laporan kerja dan disajikan dengan cukup baik
di kelas.

242.
2

243.

Menunjukkan kreatifitas yang rendah dalam pemecahan

masalah, kejelasan atau keterangan jawaban cukup lengkap,


kebenaran jawaban masalah cukup tepat, kerjasama kelompok
cukup baik, interpretasi jawaban masalah/gambar kurang akurat,
penggunaan strategi benar dan tepat, kerapian atau keindahan
kurang baik, tersedia laporan kerja tetapi tidak disajikan di kelas.

244.
1

245.

Menunjukkan kreatifitas yang rendah dalam pemecahan

masalah, kejelasan atau keterangan jawaban tidak lengkap,


kebenaran jawaban tidak tepat, kerjasama kelompok kurang baik,
interpretasi jawaban masalah/gambar tidak akurat, penggunaan
strategi benar dan tepat, kerapian atau keindahan tidak baik, tidak
tersedia laporan kerja dan tidak disajikan di depan kelas.

22

236.
Nilai
246.

237.

Kriteria

247.

Tidak melakukan tugas proyek

0
248.

250.

249. BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
251.

A. Kesimpulan
1. Aspek aspek pembejaran yang diperhatikan pada kurikulum 2013 adalah
sikap, pengetahuan dan keterampilan
2. Prinsip yang digunakan pada pengembangan bahan ajar sesuai Kurikulum
2013
a) Sesuai tahapan saintifik
b) KD dari KI 1, 2, 3, dan 4 diintegrasikan pada satu unit Gambar, Perkataan,
Kutipan Menumbuhkan Sikap Positif, Tidak Bias Sara
c) Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Siswa dan Keaktifan Siswa (menemukan)
d) Keseimbangan Tugas Individu dan Kelompok
e) Bahan ajar haruslah memiliki kecakupan materi untuk memahami dan
melakukan KD, kemudian juga harus bisa melibatkan orang tua, jejaring
(tugas pengayaan dari berbagai sumber) untuk menambah pemahaman anakanak
f) Reflektif dengan adanya penilaian diri
g) Rencana aksi
252.
B. Saran
253.

Dari penulisan makalah ini diharapkan agar pembelajaran dan

pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan pendekatan saintifik yang


merupakan asal mula pengembangan kurikulum 2013.
254.

23

255.DAFTAR PUSTAKA
256.
257. Kurinasih, Imas, S.Pd & Berlin Sani. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep
dan penerapan. Kata pena, Surabaya.
258.
259. Majid, Abdul. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Kajian teoritis dan
Praktis.Interes,Bandung.
260.
261. National Research Council. (1996). Assesment in Science Education. In
National Science Education Standard. Washington S.C : National Academy
Press, pp. 75-101
262.
263.
Sunarno.2013. Kesiapan Dan Kendala Dunia Pendidikan dalam
Implementasi Kurikulum 2013. Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III
264.

265.

Sorayya, Artifa. Pengembangan Bahan Ajar Teks Prosedur Kompleks Dalam


Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Kelas X SMK.

Anda mungkin juga menyukai