Eritema-Multiforme 2
Eritema-Multiforme 2
PENDAHULUAN 1,2,3,4,5,6
Eritema multiforme (E. M.) adalah suatu kondisi kulit akut, self-limited, dan kadangkadang rekuren karena reaksi hipersensitivitas tipe IV yang berhubungan dengan infeksi,
medikasi, dan berbagai pemicu lain. Eritema multiforme dapat muncul dalam spectrum
keparahan yang luas. Eritema multiforme minor menunjukkan erupsi kulit yang terlokalisasi
dengan keterlibatan mukosa yang minimal atau tidak ada sama sekali, sedangkan eritema
multiforme mayor seperti halnya Steven-Johnson syndrome (SJS) lebih parah, dan berpotensi
mengancam jiwa.
Baru-baru ini, berdasarkan tingkat keparahannya, eritema multiforme diklasifikasikan
menjadi minor, mayor, Stevens-Johnson syndrome (SJS), dan nekrolisis epidermal toksik
(NET), di mana eritema multiforme minor adalah tipe lesi paling ringan dan nekrolisis
epidermal toksik adalah yang paling berat. Sedangkan berdasarkan gejala klinisnya,
dibedakan menjadi tipe makula - eritema dan vesikobulosa.
Eritema Multiforme disebut juga herpes iris, atau eritema eksudativum multiforme,
timbul akibat penyebab yang belum jelas, namun diperkirakan terjadi karena adanya faktorfaktor seperti alergi obat, infeksi bakteri atau virus tertentu, rangsangan fisik, hawa dingin,
matahari, faktor endokrin pada haid atau kehamilan, dan keganasan. EM pada anak-anak
hingga dewasa muda umumnya akibat infeksi, sedangkan pada dewasa akibat obat obat dan
keganasan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Eritema multiforme merupakan suatu erupsi mendadak (akut) dan rekuran pada kulit
dan kadang-kadang pada selaput lendir dengan gambaran bermacam-macam spektrum dan
gambaran khas bentuk iris. Pada kasus yang berat umumnya disertai dengan gejala
konstitusi (demam, malese, nausea, dan nyeri kepala) dengan lesi viseral
2. Etiologi 1,4,6
Banyak faktor-faktor etiologik yang diduga sebagai penyebab eritema multiforme
telah dilaporkan, seperti halnya faktor-faktor alergi obat, infeksi bakteri atau virus tertentu,
rangsangan fisik, hawa dingin, matahari, faktor endokrin pada haid atau kehamilan, dan
keganasan, namun agen-agen infeksius dianggap sebagai penyebab utama eritema
multiforme. Eritema multiforme minor dianggap sebagai hal yang biasa dicetuskan oleh
HSV, sebenarnya banyak kejadian-kejadian eritema multiforme minor idiopatik
bisadipercepat oleh infeksi HSV subklinis. Di antara infeksi-infeksi lain, spesies
Mycoplasma muncul menjadi penyebab yang paling umum. Mengenai obat-obatan, obatobatan sulfa(sulfa drugs) adalah pemicu yang paling umum. Antikonvulsan profilaktik
setelahoperasi tumor otak yang dikombinasikan dengan irradiasi cranial dapat
mengakibatkan SJS yang menyancam jiwa.
Infeksi
o Virus:
Adenovirus, coxsackievirus, cytomegalovirus, echoviruses,enterovirus, EpsteinBarr virus, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, herpes simplex,influenza, measles,
mumps, paravaccinia, parvovirus, poliomyelitis, vaccinia,varicella-zoster, variola
o Bakteri:
Vaksinasi BCG, borreliosis, catscratch disease, diphtheria,hemolytic streptococci,
legionellosis, leprosy, Neisseria meningitidis, pneumococcus, Proteus species,
Pseudomonas species, Salmonella species, Staphylococcus species, Treponema
pallidum,
tuberculosis,Vibrio parahaemolyticus,
Yersinia
species,
rickettsial
erythromycin,
minocycline,
sulfonamides,trimethoprim-
sulfamethoxazole, vancomycin
2
o Antikonvulsan:
Golongan barbiturat, carbamazepine, hydantoin, phenytoin, asam valproat
o Antipiretik/analgesik:
o Lain-lain:
Rifampicin, isoniazid, thiacetazone, pyrazinamide, albendazole, allopurinol,
arsenic,
bromofluorene,
quinine,
cimetidine,
corticosteroids,
diclofenac,
progesterone,
thiabendazole,
thiouracil,
mercurials,
potassium
minoxidil,
iodide,
terbinafine,
nifedipine,
sulindac,
theophylline,
suramin,
verapamil,
nevirapine,
saquinavir,
nitrogen
3. Klasifikasi
Berdasarkan gejala klinis eritema multiforme dibedakan menjadi tipe makula eritema dan vesikulobulosa 6
a. tipe makula eritema
Erupsi timbul mendadak,simetris
dengan
tempat
predileksi
di
punggung
Gambaran
Lesi target yang khas, target lesi atipikal yang meninggi /
membentuk
bentolan,
keterlibatan
membranemukosa
EM mayor
Steven johnson
syndrome
(SJS)
umum di mulut.
Lesi oral; erythema ringan sampai berat, erosi danulserasi.
Kadang-kadang dapat berefek hanya pada mukosa oral.
< 10% permukaan tubuh yang terlibat.
Lesi kutaneus dan setidaknya 2 sisi mukosa (biasanya
maupun atipikal.
Lesi oral biasanya menyebar dan berat.
umum.
Tidak ada target tipikal; muncul target atipikal yangdatar.
Sampai dengan 10% 30% permukaan tubuh terlibat.
Disertai gejala konstitusi atau gejala sistemik flu like
syndrome
Nekrolisis epidermal
toksik
(NET)
purpuric
yang
menyebar
(widespread
4. Patofisiologi
Patofisiologi erythema multiforme masih belum dapat dipahami secara pasti;
namun,sedikitnya herpes yang berkaitan dengan erythema multiforme herpes4
Gambar 2). Beberapa lesi muncul padaarea trauma yang sebelumnya (fenomena
Koebner). Nikolsky sign negative.
Gambar 1
Gambar 2
6. Pemeriksaan penunjang4,5,6
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap; kadar elektrolit; determinasi BUN (BUN determination);
lajuendap darah (LED; erythrocyte sedimentation rate [ESR]); tes fungsi hati; dan
6
kultur daridarah, sputum dan area erosive diindikasikan pada kasus parah erythema
multiforme mayor.Pada kasus yang parah, peningkatan ESR, leukositosis moderat,
dan sedikit peningkatan kadar transaminase hati mungkin ditemukan.Antigen HSV
spesifik
telah
dapat
dideteksi
di
dalam
keratinosit
dengan
pemeriksaan
7. Penatalaksanaan4,5,6
a. Perawatan medik
erythema
multiforme.Untuk
semua
bentuk
erythema
multiforme,
juga
dapat
dipertimbangkan.Penggunaan
cairan
antiseptic,
seperti
dengan
hemodialysis,
plasmapheresis,
cyclosporin,
Komplikasi 4
Sebagian besar
pasien
memiliki
keadaan
yang
tidak complicated,
dengan
dapatmengakibatkan dehidrasi.
Komplikasi pada mata dapat bermanifestasi sebagai purulent conjunctivitis,
matakering, uveitis anterior, panophthalmitis, jaringan parut pada konjungtiva
carcinoma), infeksi virus Epstein-Barr yang tereaktivasi atau persisten, dan infeksi
HSV.Area mukosa biasanya sembuh total. Jaringan parut dan striktur mukosa
esophageal, urethral,vaginal, dan anal mucosa jarang terjadi. Komplikasi parah pada
mata dapat mengakibatkankebutaan secara permanen.
BAB III
KESIMPULAN
10
Erythema multiforme adalah suatu kondisi kulit akut, self-limited, dan kadang-kadang
recurrent karena reaksi hipersensitivitas tipe IV yang dipicu oleh infeksi, obat-obatan,
dan berbagai
pemicu
lain.
Gejalanya
berupa
lesi
kulit
yang
penyebaran
dan
keparahannya bervariasi menurut kategorinya masing-masing. Kondisi ini dapat terjadi pada
siapa saja,tetapi sebagian besar terjadi pada usia 20 40 tahun. Penatalaksanaan utamanya
adalah menghindari pemicu utamanya, kemudian ditambah juga dengan antihistamin, dan
antibiotik sesuai dengan tipe erythema multiforme yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
11
Infection:
Case
Report.
Available
at:
Associated
with
http://www.cda-
adc.ca/jcda/vol-75/issue-8/597.pdf
4. Plaza, Jose Antonio and Victor G Prieto.2009. Erythema Multiforme Available at:
http://emedicine.medscape.com/article/1122915overview;
http://emedicine.medscape.com/article/1122915diagnosis;
http://emedicine.medscape.com/article/1122915treatment;
http://emedicine.medscape.com/article/1122915followup;
http://emedicine.medscape.com/article/1122915-media
5. Lamoreux, et al.2006. Erythema Multiforme. Am Fam Physician 2006; 74: 1883-8.
Pennsylvania:
American
Academy
of
Family
Physicians.
Available
at:
http://www.sepeap.org/archivos/pdf/10493.pdf
6. Djuanda, Adhi, et al.2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. ed. ke-5. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
12