PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
2.2 KLASIFIKASI
2
Kategori Gambaran
E.M minor Lesi target yang khas, target lesi atipikal
yang meninggi / membentuk bentolan,
keterlibatan membranemukosa minimal
dan, ketika muncul, hanya pada satu sisi
paling umum di mulut.
Lesi oral; erythema ringan sampai berat,
erosi danulserasi.
Kadang-kadang dapat berefek hanya pada
mukosa oral.
< 10% permukaan tubuh yang terlibat.
E.M mayor Lesi kutaneus dan setidaknya 2 sisi
mukosa (biasanya mukosa oral) yang
terkena.
Target lesi yang terdistribusi secara
simetris, tipikal (khas) maupun atipikal.
Lesi oral biasanya menyebar dan berat.
Steven Perbedaan utama dari erythema
Syndrome multiforme mayor adalah berdasarkan
Johnson (SSJ) typology dan lokasi lesi dan adanyagejala
sistemik.
< 10% permukaan tubuh yang terlibat.
Terutama lesi berupa lesi target datar
atipikal dan makula dari pada lesi target
klasik.
Secara umum menyebar daripada hanya
melibatkanarea akral. Adanya keterlibatan
mukosa yang multiple dengan scar pada
lesi mukosa.
Disertai gejala konstitusi atau gejala
3
sistemik mirip-flu prodromal (prodromal
flu-like systemic symptoms) juga umum.
Nekrolisis Pada kasus di mana muncul spot muncul,
epidermal ditandai oleh epidermal detachment dari >
toksik (NET) 30% permukaan tubuh dan macula
purpuric yang menyebar (widespread
purpuricmacules) atau target atipikal yang
datar.
Pada kasus di mana tidak ada spot yang
muncul,ditandai oleh epidermal
detachment > 10% permukaantubuh, large
epidermal sheets dan tidak ada macula
ataupun lesi target.
4
Antibiotics: Penicillin, ampicillin, tetracyclines, amoxicillin,
cefotaxime,cefaclor, cephalexin, ciprofloxacin, erythromycin,
minocycline, sulfonamides, trimethoprim-sulfamethoxazole, vancomycin
2,4
2.4 EPIDEMIOLOGI
2.6 DIAGNOSA
2.6.1 ANAMNESA
5
nyeri dada dan diare. Gejala-gejala ini biasanya muncul 1 – 14 hari
sebelum erupsi kulit terjadi. 2,5
a. Lesi kulit
Bentuk lesi awal berupa makula merah atau plak urtikaria yang
meluas sedikit demi sedikit menjadi ukuran maksimumnya 2 cm
dalam 24 – 48 jam. Di bagian tengahnya berkembang papula,
vesikel, atau bulla kecil, mendatar dan kemudian hilang.
Berkembang suatu area berbentuk lingkaran dan meninggi, pucat
dan edematosa. Sisi tepinya sedikit demi sedikit berubah menjadi
kebiruan atau keunguan dan membentuk lesi target yang
konsentrik. Beberapa lesi hanya tersusun atas 2 area konsentris
(lihat Gambar 1). Lesi polisiklik atau arkuata dapat juga terjadi
(lihat Gambar 2). Beberapa lesi muncul pada area trauma yang
sebelumnya (fenomena Koebner). Nikolsky sign negative. 2,3,5
Gambar 1
Lesi target pada eritema multiforme
6
Gambar 2
Target atipikal yang meninggi dari lesi arkuata
c. Lesi mukosa
Keterlibatan mukosa terjadi pada 70% pasien dengan erythema
multiforme. Derajatnya biasanya ringan dan terbatas pada satu
permukaan mukosa. Lesi oral yang paling sering terkena adalah di
daerah bibir, palatum dan gusi. Erosi yang lebih parah pada
setidaknya 2 permukaan mukosa terlihat pada erythema multiforme
7
mayor dan ditandai dengan kerak hemoragik (hemorrhagic
crusting) pada bibir dan ulserasi pada mukosa nonkeratinized (lihat
Gambar 4). Biasanya, lesi mukosa yang sangat nyeri ini cukup luas,
dengan sedikit atau tanpa lesi kulit.3,5
8
Gambar 5 Interface dermatitis dengan sel diskeratorik
prominen pada epidermis
2.7 PATOFISIOLOGI
9
menunjukkan perubahan struktur bervariasi mulai dari perubahan vaskuler
sampai subepidermal yang melepuh. Infiltrat di dermal kebanyakan berada
perivaskuler.7
2.8 PATOGENESIS
10
2.9 DIAGNOSIS BANDING
1. Urtikaria
2. Pitiriasis Rosea
2.10 PENATALAKSANAAN
2.10.2 FARMAKOLOGI
Penyebab erythema multiforme (EM) harus diidentifikasi
terlebih dahulu, jika memungkinkan. Jika ada suatu obat-obatan
yang dicurigai, maka harus dihentikan sesegera mungkin. Infeksi
harus diobati menurut penyakitnya masing-masing setelah
dilaksanakan kultur dan/atau tes serologic. Supresi herpes simplex
virus (HSV) dapat mencegah erythema multiforme yang berkaitan
dengan HSV, tetapi pengobatan antiviral dimulai setelah erupsi
erythema multiforme tidak memiliki efek terhadap keadaan erythema
multiforme. Untuk semua bentuk erythema multiforme,
penatalaksanaan yang paling penting biasanya bersifat simptomatik,
termasuk antihistamin oral, analgesic, perawatan kulit local, obat
kumur. Steroid topical juga dapat dipertimbangkan. Pengobatan
topical, termasuk untuk genital,dapat dilakukan dengan pembalut
kasa atau hydrocolloid.
Perawatan suportif local untuk mata termasuk penting dan
digunakan lubrikan topical untuk mata kering, pembersihan
conjunctival fornices, dan pencabutan atau pembuangan fresh
adhesions. Diet cairan dan terapi cairan intravena bisa dipandang
penting. Antacids oral mungkin sangat membantu untuk mengatasi
ulserasi oral. Support nutrisi dan elektrolit harus dimulai
11
sesegeramungkin. Terapi kortikosteroid sistemik masih
controversial, dan beberapa pihak mempercayai bahwa hal ini akan
menjadikan pasien lebih mudah mengalami komplikasi.
2.10.3 EDUKASI
Menjaga kebersihan kulit agar tetap bersih untuk mencegah
infeksi sekunder
Menghentikan obat-obatan jika obat tersebut yang menyebabkan
eitema multiforme.6
2.11 KOMPLIKASI
2.12 PROGNOSIS
12
dengan hiperpigmentasi dan/atau hipopigmentasi. Jaringan parut biasanya
tidak ada, kecuali setelah infeksi sekunder.
13
BAB III
KESIMPULAN
14
TINJAUAN PUSTAKA
15