Anda di halaman 1dari 3

Nafi Isbat

Maulana / 08/11/2014
Nafi isbat adalah menafikan makhluk dan mengisbatkan hanya kepada Allah. Tujuannya untuk
membersihkan iman kita dari keyakinan yang salah sehingga hati kita benar-benar bersih. Nafi
isbat diibaratkan seperti mengibaskan sajadah sehingga semua debu yang menempel pada
sajadah tersebut lenyap tidak tersisa. Begitu juga nafi isbat akan melenyapkan keyakinankeyakinan kepada selain Allah sehingga hati kita menjadi bersih, yakin hanya kepada Allah
SWT. Apabila nafi isbat ini kita ulang-ulang insyaAllah akan semakin memantapkan iman kita.
Ulama katakan ummat saat ini memiliki keyakinan yang salah.
Mereka yakin bahwa dengan usaha bisa mendatangkan uang,
dan dengan uang bisa mendatangkan benda-benda,
dan dengan benda-benda bisa mendatangkan kebahagian.
Bahwasanya ini adalah keyakinan yang salah
Bahwasanya keyakinan yang benar adalah:
Usaha tidak bisa mendatangkan uang.
Yang mendatangkan uang adalah Allah SWT.
Usaha berhajat kepada Allah untuk mendatangkan uang.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada usaha untuk mendatangkan uang.
Apabila Allah berkehendak maka usaha bisa mendatangkan uang.
Apabila Allah berkehendak maka usaha tidak bisa mendatangkan uang.
Allah berkuasa mendatangkan uang tanpa usaha.
Laa ilaaha Illallah
Uang tidak bisa mendatangkan benda-benda.
Yang mendatangkan benda-benda adalah Allah SWT.
Uang berhajat kepada Allah untuk mendatangkan benda-benda.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada uang untuk mendatangkan benda-benda.
Apabila Allah berkehendak maka uang bisa mendatangkan benda-benda.
Apabila Allah berkehendak maka uang tidak bisa mendatangkan benda-benda.
Allah berkuasa mendatangkan benda-benda tanpa uang.
Laa ilaaha Illallah
Benda-benda tidak bisa mendatangkan kebahagian.
Yang mendatangkan kebahagiaan adalah Allah SWT.
Benda-benda berhajat kepada Allah untuk mendatangkan kebahagiaan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada benda-benda untuk mendatangkan kebahagiaan.
Apabila Allah berkehendak maka benda-benda bisa mendatangkan kebahagiaan.
Apabila Allah berkehendak maka benda-benda tidak bisa mendatangkan kebahagiaan.
Allah berkuasa mendatangkan kebahagiaan tanpa benda-benda.
Laa ilaaha Illallah
Contohnya:
Siti Maryam dapat berbagai macam makanan tanpa usaha. Tapi banyak orang bekerja susah
payah banting tulang dari pagi sampai malam, tapi hanya mendapatkan sedikit makanan saja.
Karena bukan usaha yang mendatangkan makanan, tapi Allah SWT.
Laa ilaaha Illallah
Firaun, raja yang memiliki kekuasaan dan harta yang banyak, stress tidak bahagia karena mimpi
ada bayi yang merebut mahkotanya. Tapi Rosulullah SAW ketika miskin tidak punya harta yang
banyak, rumahnya kecil, sering tidak makan, tapi bersabda baiti jannati, rumahku surgaku,
saking bahagianya. Karena bukan harta dan kekuasaan yang memberi kebahagiaan, tapi Allah
SWT.
Laa ilaaha Illallah

Contoh lainnya dalam kehidupan kita adalah sebagai berikut:


Nasi.
Nasi tidak bisa mengenyangkan.
Yang mengenyangkan adalah Allah SWT.
Nasi berhajat kepada Allah untuk dapat mengenyangkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada nasi untuk mengenyangkan.
Apabila Allah berkehendak maka nasi bisa mengenyangkan.
Apabila Allah berkehendak maka nasi tidak bisa mengenyangkan.
Allah berkuasa mengenyangkan tanpa nasi.
Laa ilaaha Illallah
Contohnya Ashabul Kahfi tidak makan selama 300 tahun lebih, tidak mati karena lapar. Tapi
banyak orang yang makan terus tapi tidak pernah merasa kenyang, cari makan lagi dan lagi,
berwisata kuliner. Karena yang membuat lapar dan kenyang bukan nasi, tapi adalah Allah SWT.
Laa ilaaha Illallah
Obat.
Obat tidak bisa menyembuhkan.
Yang menyembuhkan adalah Allah SWT.
Obat berhajat kepada Allah untuk dapat menyembuhkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada obat untuk menyembuhkan.
Apabila Allah berkehendak maka obat bisa menyembuhkan.
Apabila Allah berkehendak maka obat tidak bisa menyembuhkan.
Allah berkuasa menyembuhkan tanpa obat.
Laa ilaaha Illallah
Contohnya banyak orang sakit bertahun-tahun makan banyak obat tapi tidak sembuh-sembuh.
Tapi banyak juga orang sakit, sembuh tanpa obat, seperti sakit mata Nabi Yakub AS yang hanya
diusap dengan baju, langsung sembuh. Karena yang menyembuhkan bukan obat, tapi Allah
SWT.
Laa ilaaha Illallah
Contoh lainnya adalah api.
Api tidak bisa membakar.
yang membakar adalah Allah SWT.
Api berhajat kepada Allah untuk dapat membakar.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada api untuk membakar.
Apabila Allah berkehendak maka api bisa membakar.
Apabila Allah berkehendak maka api tidak bisa membakar.
Allah berkuasa membakar tanpa api.
Laa ilaaha Illallah
Contohnya Nabi Ibrahim AS. dilempar ke dalam api tapi tidak terbakar sedikit pun. Tanpa api,
kertas bisa terbakar dengan memfokuskan cahaya matahari dengan kaca pembesar.
Laa ilaaha Illallah
Contoh lainnya adalah air.
Air tidak bisa menenggelamkan.
Yang menenggelamkan adalah Allah SWT.
Air berhajat kepada Allah untuk dapat menenggelamkan.
Sedangkan Allah tidak berhajat kepada air untuk menenggelamkan.
Apabila Allah berkehendak maka air bisa menenggelamkan
Apabila Allah berkehendak maka air tidak bisa menenggelamkan
Allah berkuasa menenggelamkan tanpa air.
Laa ilaaha Illallah
Contohnya adalah sahabat Al-Ala bin Al-Hadromi ra. beserta rombongan menyebrang laut tanpa
perahu, hanya dengan kuda dan jalan kaki, dengan kaki kuda mereka tidak basah sedikit pun.

Contoh lainnya Qorun beserta seluruh harta bendanya ditenggelamkan Allah bukan di air, tapi di
daratan. Allah berkuasa untuk menenggelamkan dengan air ataupun tanpa air.

Anda mungkin juga menyukai