Jtptunimus GDL Nifatulmus 5882 2 Babii
Jtptunimus GDL Nifatulmus 5882 2 Babii
TINJAUAN PUSTAKA
A. PERAWATAN PAYUDARA
1. Definisi perawatan payudara
Berdasarkan dari permasalah perawatan payudara itu disebabkan ibu
tidak menyusui, dikarenakan air susu tidak keluar dan akhirnya
mengakibatkan pembekakan payudara atau bendungan ASI. Bendungan ASI
(Engorgement) itu dikarenakan penyempitan pada duktus laktiferus,
sehingga sisa ASI terkumpul pada system duktus yang mengakibatkan
terjadinya pembekakan, penyababnya dikarenakan adanya kelainan pada
puting susu, payudara bengkak, nyeri, dan panas. Pembekakan biasanya
terjadi pada hari ketiga dan keempat sesudah melahirkan. Jika payudara
masih membengkak, nyeri dan kemerahan dikarenakan infeksi maka terjadi
mastitis. Mastitis merupakan radang pada payudara, dan jika tetap masih
membengkak disertai ada nanah disebut abses. Abses payudara yang
merupakan kelanjutan dari mastitis. Hal ini dikarenakan meluasnya
peradangan dan harus diinsisi untuk mengeluarkannya (Anggraini Y., 2010).
Masa nifas adalah waktu yang di perlukan untuk pulihnya alat
kandungan pada keadaan yang normal. Masa nifas berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari (Manauba, 1998). Sedangkan pengartian lain masa
nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat
kandungan seperti pra hamil (Mochtar, 1998).
Perawatan payudara sering disebut Breast Care bertujuan untuk
memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar
pengeluaran ASI sehingga terjadi kesukaran dalam menyusukan bayinya.
Perawatan payudara dilakukan dengan cara pengurutan (Anggraini Y.,
2010).
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang
merupakan merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin (Azwar, 2008).
B. LAKTASI
1. Pengertian laktasi
Laktasi (menyusui) adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam
memberikan makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh yang biologis dan kejiwaan
terhadap ibu dan bayinya. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
membantu melindungi bayi terhadap penyakit (Anggraini Y., 2010).
2. Fisiologi laktasi
Menurut (Anggraini Y., 2010) pemberian ASI terdapat 2 refleks yang
berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu,yaitu:
10
a) Refleks prolaktin
Setelah seoarang ibu melahirkan dan terlepasnya plasenta, fungsi
korpus luteum berkurang maka estrogen dan progestinya berkurang.
Dengan adanya hisapan bayi pada putting susu dan areola akan
merangsang ujung-ujung saraf sensorik, rangsangan ini dilanjutkan ke
hipotalamus
akan
menekan
pengeluaran
faktor-faktor
yang
11
b. Payudara bengkak
Penyebabnya:
Pembekakan ini terjadi karena ASI tidak disusukan secara adekuat,
sehingga sisa ASI terkumpul pada duktus yang mengakibatkan terjadinya
pembengkakan. Pembekakan ini terjadi pada hari ketiga dan keempat.
c. Saluran susu tersumbat ( obstuvtive duct)
12
13
14
15
16
17
E. PENGETAHUAN
1.Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu, pengindraan melalui
pancaindra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh mata dan telinga
(Notoatmodjo,2003). Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari manusia
terdiri dari jumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. pengetahuan diperoleh baik
dari pengalaman langsung maupun pengalaman dari orang lain.
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali, sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
dan
dapat
18
e. Sistensis (syntesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2. Cara Memperoleh Pengetahuan
Adapun memperoleh pengetahuan menurut Notoatmodjo 2002 :
a) Cara tradisional atau non alamiah
Ada 4 cara tradisional yang digunakan, yaitu :
1) Cara coba salah (Trial and error)
19
dicoba
kemungkinan
kemungkinan
yang
lain.
Apabila
manyarakat
formal,
ahli
agama,
tersebut
baik
berdasarkan
tradisi,
otoritas
dari
otoritas
pemerintah,
atau
otoritas
20
21
terwujud
dalam
pengetahuan,
sikap,
kepercayaan,
22
23
24
3.
b) Teori Skinner
Menurut skinner (1938) seorang ahli psikologi, merumuskan
bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespon, maka teori Skinner ini disebut teori SO-R atau Stimulus-Organisme-Respon. Skinner membedakan adanya
dua respon, yaitu:
1. Respondent respons atau reflexive respons
Respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus)
tertentu. Stimulus semacam ini disebut eliciting stimulation karena
menimbulkan respon-respon yang relatif tetap.
25
26
1) Menerima (receiving)
Menerima
diartikan
bahwa
orang
(subjek)
mau
dan
mengerjakan
dan
jawaban
apabila
ditanya,
mendiskusikan
suatu masalah.
4) Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas sesuatu yang telah dipilihnya dengan
segala resiko merupakan sikap yanh paling tinggi.
27
G. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Sikap
4. Kepercayaan
5. Keyakinan
Faktor Pendukung:
1. Lingkungan fisik
2. Ketersediaan
sarana dan
prasarana
sumber/ fasilitas
kesehatan
Perawatan payudara
Faktor Penguat :
1. Sikap dan
perilaku petugas
kesehatan
2. Sikap dan
perilaku tokoh
masyarakat
28
H. Kerangka Konsep
Variabel independen
Variabel dependen
PENDIDIKAN
PERAWATAN
PAYUDARA
PENGETAHUAN
29
I. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel bebas (independent variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel yang
mempengaruhi variabel lain, artinya apabila variabel indepanden berubah
maka akan mengakibatkan perubahan variabel lain. Nama lain variabel
independen adalah variabel bebas, resiko, prediktor, kausa. Dalam penelitian
ini variabel bebas adalah pendidikan, tingkat pengetahuan tentang pearawatan
payudara.
2. Variabel terikat (dependent variabel)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,
artinya variabel dependen berubah akibat perubahan variabel bebas. Nama
lain variabel dependen adalah variabel terikat, efek, hasil, outcame, respon,
atau avent. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah perawatan payudara
pada ibu menyusui pasca persalinan (Arianto A., 2011)
J. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah :
H1 =
H2 =