Anda di halaman 1dari 29

REFLEKSI KASUS

Riduan Adiansyah.
012106261/FK UNISSULA

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. MA
Jenis kelamin : Laki - laki
Umur
: 11 th
Alamat
: Grobogan
Nama Orang tua
: Haryono

ANAMNESA
Keluhan utama : bengkak seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 4 hari yang lalu anak mengeluh


bengkak seluruh tubuh, ibu mengatakan
bengkak pada anak dimulai dari kelopak
mata , keesokan hari nya bengkak
bertambah pada bagian tangan dan
kaki.ibu membiarkan karena dirasa biasa.
pada hari ke 4 anak merasa sesak.akhirnya
ibu membawa anak ke rumah sakit.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat sembab sebelumnya disangkal.
Riwayat sakit batuk, pilek (+)
Riwayat infeksi kulit disangkal
Riwayat kejang (+) : - pada usia 2 tahun
o

- pada usia 4 tahun

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki

keluhan yang sama dengan pasien.


Tidak ada anggota keluarga yang
menderita kelainan ginjal

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah bekerja sebagai karyawan swasta, ibu

pasien tidak bekerja (ibu rumah tangga).,


biaya pengobatan ditanggung BPJS
Kesan sosial ekonomi : cukup

Riwayat persalinan
Anak pertama, laki laki BBL 3500 gram,

cukup bulan, ditolong bidan, spontan, umur


11 tahun, sehat. (pasien)
Anak kedua, laki laki BBL 3300 gram,
cukup bulan, ditolong bidan, normal, umur
8 tahun, sehat.
Anak ketiga, perempuan BBL 3500 gram,
cukup bulan, ditolong bidan, normal, umur
5 tahun, sehat.

Riwayat imunisasi
Riwayat Imunisasi Dasar
0-7 hari : Hb O
1 bulan : BCG dan Polio 1
2 bulan : DPT, HB, Polio 2
3 bulan : DPT, HB,Polio 3
4 bulan : DPT, HB, Polio 4
9 bulan : Campak (+)
Kesan: Imunisasi dasar lengkap

Keadan umum : baik


Kesadaran

: Compos mentis
Tanda vital
:
Tekanan darah : 140 / 100 mmHg
Nadi
: 110 x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
Pernapasan
: 32 x/menit
Suhu
: 36,3C (aksila)
BB : 28kg
TB: 133cm

Kepala

: mesocephal, rambut hitam tidak mudah

dicabut.
Mata
: Konjungtiva palpebra tidak anemis,
sklera tidak ikterik, edema palpebra + / +
Hidung : Nafas cuping hidung tidak ada,tidak ada
sekret.
Telinga : Tidak ada sekret, nyeri tekan tragus - / -,
nyeri tekan mastoid - / Mulut
: Bibir tidak sianosis, selaput lendir
tidak kering, lidah tidak kotor, gusi berdarah (-),
Leher
: Tidak ada pembesaran KGB, kelenjar
tiroid tidak teraba membesar

Thorax
Pulmo

simetris kiri kanan, Retraksi dinding dada (-)


Suara dasar vesikuler normal, wheezing (-), ronki (-)
Stem fremitus kanan = kiri
Sonor seluruh lapangan paru

Cor:
Inspeksi

: iktus kordis tak tampak


Palpasi
: iktus kordis teraba pada ICS V linea
midclavicula
sejajar papilla mamae
Perkusi:
Batas kanan atas
: ICS II linea parasternal kanan
Batas kanan bawah
: ICS III, linea parasternal kanan
batas kiri atas : ICS II linea parasternal
kiri
batas kiri bawah
: ICS IV linea midclavicula kiri.
Auskultasi :BJ I dan II regular, frekuensi
110x/menit,bising jantung (-)

Abdomen

Inspeksi

: datar, tidak tampak gerakan peristaltik


Auskultasi : BU (+) normal
Perkusi
: timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi
: supel, turgor kembali cepat,tidak ada nyeri
tekan, hepatomegali (-)
Anggota gerak

Superior

Sianosis

(-)/(-)

Oedema

(-)/(-)

(+)/(+)

Akral dingin (-)/(-)


Cap. refill

Inferior

<2

(+)/(+)
(-)/(-)
<2

Laboratorium
Pemeriksaan darah tgl 23/10/15
Hemoglobin : 8,2 gram /dl
Leukosit

: 7100 sel/mm3 (4000 10.000 sel / mm3)

Eritrosit

: 3.090.000/mm3 (4,5-5,5 juta)

Trombosit

: 260.000/mm3 (150.000 450.000)

Kolesterol

: 139 mg/dL

Protein total : 5,47 gr/dL (6,5 8,3 gr/dL)


Albumin

: 2,81 gr/dL (3,8 5,4 gr/dL)

Globulin

: 2,66 gr/dL

Ureum

: 40,2 mg/dl

Creatinin

: 0,42 mg/dl

Asam urat

: 6,11

PEMERIKSAAN DARAH TGL 24/10/15


Asto : +

Pemeriksaan Urin
Pemeriksaan urin : (tanggal 24 november 2015)

Protein
: +1

Reduksi
:
Epitel : gepeng 2-4

Leukosit
: 5-10

Eritrosit
: 2-4

Kristal
: negatif

Silinder
: negatif

Lain lain : bakteri (+)

Kesan : proteinuria, leukosituria, hematuria,


bakteriuria

Pemeriksaan urin : (tanggal 26 november 2015)

Protein
:Reduksi
:Epitel : gepeng 3-6
Leukosit
: 4-9
Eritrosit
: >= 85
Kristal
:Silinder
:Lain lain : bakteri (++)
Kesan : leukosituria, hematuria, bakteriuria

Pemeriksaan urin tgl 28 november 2015

Protein
: +1

Reduksi
:
Epitel : gepeng 5-7

Leukosit
: 5-7

Eritrosit
: >50

Kristal
:
Silinder
:
Lain lain : bakteri (++)

Kesan : proteinuri,leukosituria, hematuria,


bakteriuria

Pemeriksaan urin : (tanggal 29 november 2015)

Protein
: +1

Reduksi
:
Epitel : gepeng 0-1

Leukosit
: 35-40

Eritrosit
: 2-3

Kristal
:
Silinder
:
Lain lain : bakteri (+)

Kesan : proteinuri,leukosituria, hematuria,


bakteriuria

ANTROPOMETRI

Daftar Masalah
Hipertensi grade 2
edema palpebra + / +
hipoalbuminemia
Proteinuria, leukosituria, hematuria,

bakteriuria

DIAGNOSIS BANDING
glomerulonefritis akut.
Sindroma Nefrotik.
lupus nefritis

DIAGNOSIS KERJA
Glumerulonefritis akut pasca streptococcus

. INISIAL PLAN
Initial Monitoring
Monitoring keadaan umum, tanda-tanda vital
Pengawasan urine input dan output perhari
Pengawasan BB
Pemeriksaan urine rutin

Initial Diagnosis
kadar komplemen C3
biopsy ginjal

Initial Terapi
Tirah Baring
O2 nasal 2L/mnt
Infus RL 5tpm makro
Inj. Ceftriaksone 1gr/12 jam
Inj. Furosemid 15mg/12 jam
Kaptopril 2 x 6,25 mg/12 jam
Rencana diet, Kebutuhan protein : 0,6 1,5
mg/kgBB/hari, Garam dapur dibatasi : 1-2
mg/hari

PEMBAHASAN
Definisi

Glomerulonefritis Akut Pasca


Streptokokus(GNAPS) adalah suatu proses
radang non-supuratif yang mengenai
glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A, tipe
nefritogenik di tempat lain.

Etiologi
Streptokokus B hemolitikus grup A
Streptokokus grup C ( Streptokokus

zooepidimicus)
Pneumococcus (Pneumonia)
Streptokokus viridans

PATOGENESIS
GNAPS adalah suatu glomerulonefritis yang bermediakan

imunologis. Adanya neuraminidase yg dihasilkan streptokokus, yg


mengubah Ig G endogen menjadi autogenic. Autoantibodi
terhadap IgG yg telah berubah tersebut terbentuk kompleks
antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam
glomerulus tempat kompleks tersebut secara mekanis
terperangkap dalam membran basalis. selanjutnya komplemen
akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan yang menarik
leukosit polimorfonuklear (PMN) dan trombosit menuju tempat lesi.
Fagositosis dan pelepasan enzim lisosom juga merusak endothel
dan membran basalis glomerulus (IGBM). Sebagai respon terhadap
lesi yang terjadi, timbul proliferasi sel-sel endotel yang diikuti selsel mesangium dan selanjutnya sel-sel epitel. Semakin
meningkatnya kebocoran kapiler gromelurus menyebabkan
protein dan sel darah merah dapat keluar ke dalam urine yang
sedang dibentuk oleh ginjal, mengakibatkan proteinuria dan
hematuria

Kompleks-kompleks ini mengakibatkan

komplemen yang dianggap merupakan


mediator utama pada cedera. Saat sirkulasi
melalui glomerulus, kompleks-kompleks ini
dapat tersebar dalam mesangium,
dilokalisir pada subendotel membran
basalis glomerulus sendiri, atau menembus
membran basalis dan terperangkap pada
sisi epitel. Baik antigen atau antibodi dalam
kompleks ini tidak mempunyai hubungan
imunologis dengan komponen glomerulus

Anda mungkin juga menyukai