Merupakan sarana pelatihan awak pesawat untuk mengenali keterbatasan-keterbatasan alat
keseimbangan yang dimiliki manusia, khususnya salah menginterprestasi gerakan-gerakan pesawat di udara serta ilusi-ilusi yang dapat timbul akibat salah persepsi alat keseimbangan tersebut. Latihan ini melibatkan alat keseimbangan tubuh yakni Aparatus vestibularis yang terletak di telinga dan berfungsi untuk mendeteksi posisi & gerakan kepala, mata dan postur tubuh. Aparatus Vestibularis (AV) terdiri dari 2 set struktur di dalam bagian terowongan tulang temporal dekat koklea: (1) Canalis semisirkularis dan (2) Organ Otolit Semua komponen AV mengandung endolimfe dan dikelilingi oleh perilimfe. Canalis Semisirkularis medeteksi akselerasi/deselerasi kepala rotasional/angular. Sewaktu mulai mengerakan kepala, tulang kanalis & sel-sel rambut yang terbenam di dalam kupula bererak bersama kepala. Tetapi cairan di dalam kanalis bergerak terakhir dan akan bergeser ke arah yang berlawanan dengan gerakan badan (seruoa dengan tubuh yang miring ke kanan ketika pesawat mendadak berbelok ke ke kiri) Informasi dari AV disalurkan ke nukleus vestiularis di batang otak dan ke serebelum serta digunakan untuk mempertahankan keseimbangan & postur tubuh, mengontrol gerakan mata dan merasakan gerakan dan orientasi. Terdapat 3 buah kanalis semisirkularis: superior, posterior dan lateral yang membentuk sudut 90 satu sama lain. Pada vestibulum terdapat 5 muara kanalis semisirkularis dimana kanalis superior & posterior bersatu membentuk krus kommune sebelum memasuki vestibulum. Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestiular, visual dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan ja rlunak lain) yang diatur oleh otak sebagai reson terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh oabt dan pengalaman terdahulu.
Analisis Kasus Dari
teman-teman
yang
sudah
melakukan
BOT sebagian
besar
ternyata
salah
menginterprestasi gerakan-gerakan/arah dari pesawat. Juga ilusi-ilusi seperti masih
merasakan bahwa pesawat bergerak padahal nyatanya sudah berhenti dari beberapa detik yang lalu. Pada BOT simulasinya kurang lebih sama prinsipnya dengan percobaan di kursi barany. Ketika pesawat di bang-kanan oleh OP endolimfe berada pada kanalis semisirkularis posterior (berada pada posisi horizontal) akan berputar ke arah kanan dengan posisi yang sudah berada pada posisi semula. Saat itu, OP akan merasa pesawat jatuh ke kiri karena endolimfenya akan berputar ke arah belakang