Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN KASUS

GERIATRI

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
Jenis kelamin
Tempat/tanggal lahir
Usia
Alamat
Agama
Pendidikan terakhir
Pekerjaan terakhir
Status perkawinan
Tanggal masuk STW

:
:
:
:
:

Tn. Soeharno
Laki - laki
Solo, 10 Oktober 1921
92 tahun
Swadaya I / 26 Duren
Sawit Jakarta timur
: Kristen Advent
: Refleksiologi
(Semarang)
: Guru Perawat dan
Refleksiologi
: Menikah (duda)
: 31 Agustus 1999

Autoanamnesa (6 Agustus 2013 & 7


Agustus 2013) dan Rekam Medis.

Keluhan Utama
Sering buang air kecil
Keluhan tambahan
Luka lecet multiple daerah punggung,
siku kanan, dan luka lebam bawah
iga 12 pinggang kiri, kadang bahu
kiri terasa sakit. Persendian kedua ibu
jari kaki pasien terkadang terasa sakit
seperti ditusuk jarum.

Pasien mengeluh sering Buang Air Kecil pada


malam hari (3-4x) sejak 3 bulan yang lalu sehingga
mengganggu tidur pasien (7-8x/hari). Saat BAK
tidak terasa sakit, darah(-), tidak merasa puas
setelah BAK, kadang sulit ditahan, terputus-putus,
pancaran kurang baik. Warna urin kuning jernih,
volume krg lebih 100 cc sekali BAK

Pada tanggal 7 Agustus 2013 pukul 02.30, pasien


terjatuh di kamar mandi saat hendak BAK. Pasien
terjatuh dengan posisi badan terlentang dan
punggung terkena pecahan dari wastafel. Pada
punggung dan siku kanan ditemukan adanya lukaluka lecet dan terdapat juga luka lebam di sekitar
pinggang kiri pasien ukuran kurang lebih 7x3 cm.
Terdapat luka sayat diatas luka lebam panjang krg
lebih 7 cm.

Pasien mengatakan bahwa ia terjatuh mungkin


dikarenakan keseimbangan dan konsentrasi yang
berkurang karena sehabis bangun tidur dan juga
karena lantai licin. Saat terjatuh pasien dalam
kondisi sadar, tidak ada benturan pada kepala.
Saat diperiksa setelah jatuh, tekanan darah
120/60 mmHg, nadi 72 x/mnt, GDS 171 g/dl.
Setelah kejadian tersebut hingga pemeriksaan
ulang follow up dilakukan, pasien dipindah ruang
ke wisma wijayakusuma

Pasien biasa mengkonsumsi air putih sebanyak


2,5 3 L/hari. Gatal (-), kesemutan (-), BB pasien
stabil. Pasien makan seperti biasa, 3x sehari dan
tidak suka nyemil/jajan, pasien mempunyai
kebiasaan sarapan dengan havermout yang
dicampur
dengan
susu
dan
madu.
Dan
mengkonsumsi kopi+susu 1-2x/hari. Pasien telah
mengkonsumsi obat antidiabetes sejak juli 2010.
Obat antidiabetes yang dikonsumsi
sekarang
yaitu metformin 2x500mg (sejak oktober 2011),
sebelumnya pasien hanya minum 1x500mg.
Pasien rutin minum obat.
Terkadang bahu kiri pasien terasa sakit, saat
membersihkan diri setelah selesai BAB sejak satu
bulan yang lalu. Nyeri juga dirasakan saat pasien
mencoba menggaruk punggung. Nyeri yang
dirasakan tidak menghambat kegiatan sehari-hari
pasien.

Pasien juga sesekali merasakan pada persendian


ibu jari kedua kaki terasa seperti ditusuk jarum satu
bulan
terakhir.
Sebelumnya
pasien
pernah
mengalami gejala yang sama dan membaik setelah
minum obat alopurinol 1x100mg selama dua bulan
(Juli 2009 dan Agustus 2011).
Pasien minum obat antihipertensi sejak tahun 2005.
Tekanan darah pasien berfluktuasi (TDS : 140-170
mmHg dan TDD : 70-90mmHg). Pasien tidak
mengeluh sakit kepala/pusing. Pasien dapat melihat
cukup jelas, dan menggunakan kacamata jika
membaca (pasien tidak tahu ukuran kacamata).
Pasien pernah menjalani operasi katarak mata
kanan (pada tahun 2005) dan mata kiri (2007)

Obat yang diminum pasien saat ini :


Amlodipine 5mg 1x1tab
Glucophage (metformin 500mg) 2x1tab
B complex 1x1tab

3 kali sehari, teratur dengan gizi cukup,


pasien makan-makanan yang disediakan
oleh STW. Pada pagi hari pasien suka
makan
havermout
yang
dicampur
dengan susu dan madu 1 satu sendok
makan.
Siang hari pasien makan sesuai yang
telah disediakan dan lauk menu makan
pagi. Menu makan yang disediakan
bervariasi. Pasien minum kopi susu 1-2
gelas/hari.

Riwayat BAK
7-8x/hari, BAK
tidak merasa
sulit ditahan,
kurang baik.
volume 100 cc

tidak terasa sakit, darah(-),


puas setelah BAK, kadang
terputus-putus, pancaran
Warna urin kuning jernih,
sekali BAK.

Riwayat BAB
Teratur 1x/hari, konsistensi sedang, tidak
sakit, darah (-), lendir (-).

Multiple Fraktur (Riwayat


kecelakaan 1967)
Glaukoma OS (2007)
Post op katarak OD (2005) OS
(2007)
ISPA (Maret 2012)
Hiperurisemia (2009)

Diabetes Melitus : Tidak tahu


Hipertensi
: Tidak tahu
Sakit jantung
: Tidak tahu
Sakit ginjal : Tidak tahu
Hiperuricemia
: Tidak tahu
Hiperlipidemia
: Tidak tahu

Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
abdominal
Berat badan
Tinggi badan
Status Gizi

:baik
: composmentis
: 130/60
: 84x/menit reguler, isi cukup
:
16x/menit,
thoraco: 62kg
: 168cm
: IMT =21,96kg/m2

Status Gizi Normalweight

Kepala:normocephal, tidak teraba benjolan,


rambut berwarna putih, tidak mudah dicabut,
tidak tampak kelainan kulit kepala.
Mata:bentuk normal, simetris, konjungtiva tidak
hiperemis, sclera tidak ikterik, palpebra superior
et inferior tidak edem, pupil isokor, ODS 3mm,
refleks cahaya +/+ berkurang , shadow test -/- ,
arcus senilis +/+ , visus ODS 6/60, pseudofakia
ODS, sekret -/-.
Telinga:bentuk normal, simetris. sekret -/-.
serumen -/-, fungsi pendengaran ADS normal.
Hidung:bentuk normal, septum nasi di tengah,
mukosa tidak hiperemis, sekret -/-.

Mulut
:
bentuk normal, bibir kering,
kebersihan mulut cukup, arkus faring
simetris, letak uvula di tengah, faring tidak
hiperemis, tonsil T1 T1 tenang.
Missing Teeth rahang atas 764 I 578
Missing teeth rahang bawah 865 I 678
Caries
dan
calculus.
Pasien
menggunakan gigi palsu.
Leher : trakea di tengah, tidak dijumpai
struma.
KGB
: retroaurikuler, submandibula,
cervical, supraclavicula, inguinal tidak
teraba membesar.

Kulit
:
secara keseluruhan kulit normal,
warna kecoklatan, ikterus (-),
sianosis (-).
Vulnus excoriasi multiple daerah
punggung dan siku kanan
Vulnus contussum pinggang kiri
bawah iga 12 uk 7x3 cm
Vulnus scissum diatas vulnus
contussum panjang krg lebih 7 cm

Kesan: Pada pemeriksaan kulit, kepala,


hidung, leher dan kelenjar getah bening,
semua dalam batas normal, tidak ada
kelainan. Pada pemeriksaan mulut bentuk
simetris. Terdapat missing teeth, caries dan
calculus. Pada pemeriksaan mata ditemukan
bentuk simetris, pupil isokor ODS 3 mm,
refleks cahaya +/+ berkurang, arcus senilis
+/+, shadow test -/-, VODS: 6/60, Pseudofaki
ODS.
Pada pemeriksaan kulit didapatkan :
Vulnus excoriasi multiple daerah punggung
dan siku kanan
Vulnus contussum pinggang kiri bawah iga 12
uk 7x3 cm
Vulnus scissum diatas vulnus contussum
panjang krg lebih 7 cm

FOLLOW UP TEKANAN DARAH


Tanggal Pemeriksaan

Tekanan Darah (mmHg)

30/7/2013

150/70

31/7/2013

130/60

2/8/2013

140/60

3/8/2013

110/50

5/8/2013

130/70

6/8/2013

130/60

7/8/2013

120/60

8/8/2013

130/70

9/8/2013

130/60

10/8/2013

130/70

THORAX
Pulmo
Inspeksi
:Simetris dalam statis dan dinamis
Palpasi :Stem fremitus kanan dan kiri
sama kuat
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Kesan :

Pulmo dalam batas normal,


tidak terdapat ronchi dan wheezing.

cor
Inspeksi : Tidak tampak Pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS
V, midclavicula line sinistra
Perkusi : Redup
Batas atas di ICS II midsternal line sinistra
Batas kanan di ICS II parasternal line dextra
Batas kiri di ICS V 2 jari midclavicula line
sinistra

Auskultasi : BJ I & II reguler, murmur (-) &


gallop (-)
Kesan : COR dalam batas normal

ABDOMEN
Inspeksi:
Tampak datar, tidak tampak
gambaran
vena dan usus
Auskultasi : Bising usus ( + ) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba membesar.
Perkusi : Timpani di semua kuadran
abdomen

Kesan :
Abdomen dalam batas normal,
tidak ditemukan kelainan.

EKSTREMITA
S
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat oedem.Normotrofi
dan normotonus. Pada kedua tungkai tidak terdapat ulkus,
tanda stasis pembuluh darah tungkai (-).
Pada persendian ibu jari : tofi (-), tanda inflamasi (-).
Krepitasi pada sendi bahu kiri.

Kesan : Susp. Frozen shoulder sinistra


dd/ OA Shoulder sinistra

Kesadaran
:compos mentis
Rangsangan meningeal
:(-)
Peningkatan TIK
:(-)
Pupil
: bulat, isokor, ODS : 3 mm,
reflek cahaya +/+
berkurang
Nn. Cranialis
: baik
Motorik
: Kekuatan baik, normotonus,
dan normotrofi
Sensorik
: baik
Sistem otonom
: baik
Fungsi cerebellum&koordinasi : baik
Fungsi luhur
: baik
Reflek fisiologis
: ekstremitas atas +/+,
ekstremitas bawah+/+
Reflek patologis
:(-)
Tanda regresi & dementia: ( - )
Kesan : reflek cahaya +/+berkurang.Tidak
terdapat kelemahan pada extremitas superior dan inferior.
Tanda dementia dan ,Lain-lain dalam batas normal.

Pasien menikah dengan seorang bidan pada tahun 1952


dan dikaruniai 6 orang anak.
Pada tahun 1995 klien berpisah dengan istrinya.
Sebelum tinggal di STW klien mengikuti anak
pertamanya di Jakarta, sedangkan isterinya mengikuti
anak bungsunya di bandung. Pada tahun 2010 istri klien
meninggal dunia.
Hubungan pasien dengan keluarga agak renggang,
karena anak pasien sudah menganut agama lain dan
sudah lama tidak melakukan komunikasi kecuali anak
ke-3 pasien masih sering berkomunikasi melalui telepon
dan terkadang datang menjenguk pasien
Menurut pengakuan pasien masuk STW atas keinginan
sendiri demi ketenangan keluarga anaknya dan demi
menjaga privasi. Pasien merasa tidak enak hidup
dengan anaknya, karena anak pertama yang diikuti
beragama islam mengikuti isterinya.

Biaya hidup pasien ditanggung oleh anaknya.


Selama tinggal di STW pasien dapat membina
hubungan baik dengan sesama penghuni dan
perawat. Pasien biasanya mengisi waktu
sehari-hari dengan berdoa, membaca, senam
di dalam kamar, menonton tv, tidur dan jarang
berinteraksi dengan penghuni lainnya. Pasien
rutin mengikuti kebaktian yang diadakan di
STW.
Kesimpulan : terdapat gangguan
psikososial.

Pemeriksaan status
mentalis
Ditemukan mood baik, afek luas,
produktivitas pikiran baik,
kontinuitas pikiran baik. Memori
segera, jangka pendek, jangka
sedang, dan jangka panjang baik,
daya konsentrasi dan kalkulasi
kurang baik.

Short Portable
Mental Status
Questioner (SPMSQ)
Salah 0 Fungsi
Intelektual Utuh

Pemeriksaan Mini
Mental State
Examination
(MMSE)
Skore MMSE 25
(Penurunanfungsi
kognitif).

Clock Drawing Test


Hasil 4 Klien
dapat melakukan
(Tidak terdapat
gangguan fungsi
kognitif)

GERIATRIC DEPRESSION
SCALE (GDS)
Skore 3 (tidak depresi).
Activities of Daily
Living (Indeks ADL
Barthel)
Skore 19
(ketergantungan
ringan)
Instrumental Activities
Of Daily Living (IADL)
Skore 13 (mandiri)

Tanggal

GDP (mg/dL) GD2PP

Pemeriksaan

(mg/dL)

22/07/2010

151

207

4/08/2010

133

148

24/08/2011

102

161

10/10/2011

128

254

11/01/2012

95

144

14/08/2013 121

149

Tanggal Pemeriksaan

Hasil (mg/dL)

1/7/2009

8,1

2/10/2009

7,7

24/08/2011

7,6

10/10/2011

6,8

11/01/2012

5,3

Hasil Lab
(Pemeriksaan Kimia darah Ureum
Kreatinin)

Tanggal

Ureum

Kreatinin

4/03/2005

36,4

0,9

4/08/2010

39

1,0

Pemeriksaan

Hasil Lab 10/10/2011


Nama

Hasil (mg/dL)

Pemeriksaan
Glukosa Darah

128

Puasa
GD2PP

254

Kolesterol Total

156

Cholesterol LDL 72
Cholesterol HDL 67,5
Trigliserida

84

Asam Urat

6,8

Thorax PA
18/01/2008
Cor & Pulmo dalam
batas normal
Aorta baik,
mediastinum dalam
batas normal
Sinus & diafragma baik
Kesan: Cor dan
pulmo tidak tampak
kelainan

Foto Tuberculum
Majus Caput Humeri
Sinistra 25/01/2012
Kesan : Tidak tampak
fraktur/ fissure/
osteosclerotik/ arthritis/
dislokasi / massa
Arthrosis acromion dan
caput humeri sinistra

Telah diperiksa seorang laki-laki berusia 92 tahun, yang


merupakan anak pertama dari5 bersaudara masuk panti
tanggal 10 Oktober 1999, dengan keluhan utama sering
buang air kecil pada malam hari (3-4x/hari) sejak sejak 3
bulan yang lalu sehingga mengganggu tidur pasien (78x/hari). Saat BAK tidak terasa sakit, darah(-), tidak
merasa puas setelah BAK, kadang sulit ditahan,
terputus-putus, pancaran kurang baik. Warna urin kuning
jernih, volume 100 cc sekali BAK.

Pada tanggal 7 Agustus 2013 pukul 02.30, pasien


terjatuh di kamar mandi saat hendak BAK. Pasien
terjatuh dengan posisi badan terlentang dan punggung
terkena pecahan dari wastafel. Pada punggung dan siku
kanan ditemukan adanya luka-luka lecet dan terdapat
juga luka lebam di sekitar pinggang kiri pasien ukuran
kurang lebih 7x3 cm. Terdapat luka sayat diatas luka
lebam panjang krg lebih 7 cm.

Pasien mengatakan bahwa ia terjatuh mungkin dikarenakan


keseimbangan dan konsentrasi yang berkurang karena
sehabis bangun tidur dan juga karena lantai licin. Saat
terjatuh pasien dalam kondisi sadar, tidak ada benturan
pada kepala. Saat diperiksa setelah jatuh, tekanan darah
120/60 mmHg, nadi 72 x/mnt, GDS 171 g/dl. Setelah
kejadian tersebut hingga pemeriksaan ulang follow up
dilakukan, pasien dipindah ruang ke wisma wijayakusuma.

Pasien biasa mengkonsumsi air putih sebanyak 2,5 3


L/hari. Gatal (-),kesemutan(-), BB pasien stabil.Pasien telah
mengkonsumsi obat antidiabetes sejak juli 2010. Obat
antidiabetes yang dikonsumsi sekarang yaitu metformin
2x500mg (oktober 2011), sebelumnya pasien hanya minum
1x500mg. Pasien rutin minum obat.

Terkadang bahu kiri pasien terasa sakit, saat membersihkan


diri setelah selesai BAB sejak satu bulan yang lalu. Nyeri juga
dirasakan saat pasien mencoba menggaruk punggung. Nyeri
yang dirasakan tidak menghambat kegiatan sehari-hari
pasien.

Pasien juga sesekali merasakan pada


persendian ibu jari kedua kaki terasa seperti
ditusuk jarum satu bulan terakhir. Sebelumnya
pasien pernah mengalami gejala yang sama
dan membaik setelah minum obat alopurinol
1x100mg selama dua bulan (Juli 2009 dan
Agustus 2011).
Pasien minum obat antihipertensi sejak tahun
2005. Tekanan darah pasien berfluktuasi (TDS :
140-170 mmHg dan TDD : 70-90mmHg sejak
satu bulan lalu). Pasien tidak mengeluh sakit
kepala/pusing. Pasien dapat melihat cukup
jelas, dan menggunakan kacamata jika
membaca (pasien tidak tahu ukuran kacamata).
Pasien pernah menjalani operasi katarak mata
kanan dan kiri (pada tahun 2005 dan 2007)

Obat yang diminum pasien saat ini :


Amlodipine 5mg 1x1tab
Glucophage (metformin 500mg) 2x1tab
B complex 1x1tab

Riwayat BAK
: 7-8x/hari, BAK tidak terasa sakit,
darah(-), tidak merasa puas setelah BAK, kadang sulit
ditahan, terputus-putus, pancaran kurang baik. Warna
urin kuning jernih, volume 100 cc sekali BAK.

Riwayat BAB
: Teratur 1x/hari, konsistensi
sedang, tidak sakit, darah (-), lendir (-)
Riwayat Makan :3 kali sehari, teratur dengan gizi
cukup, pasien makan-makanan yang disediakan oleh
STW. Pada pagi hari pasien suka makan havermout
yang dicampur dengan susu dan madu 1 satu sendok
makan. Siang hari pasien makan sesuai yang telah
disediakan dan lauk menu makan pagi. Menu makan
bervariasi. Pasien minum kopi susu 1-2 gelas/hari.

Keadaan umum :
Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tidak dyspneu, tidak anemis,
tidak sianosis, status gizi normalweight

Tanda vital :
Nadi : 84x/menit reguler, isi
cukup
Pernapasan : 16x/menit, thoracoabdominal
Berat badan
: 62 kg
Tinggi badan
: 168 cm
Status Gizi : IMT =
= 21,96 kg/m2
Status Gizi Normalweight

Pemeriksaan fisik :
Pada pemeriksaan mulut bentuk simetris.
Terdapat missing teeth pada rahang atas dan
bawah, caries dan calculus. Pasien
menggunakan gigi palsu.
Pada pemeriksaan mata ditemukan bentuk
simetris, pupil isokor ODS 3 mm, refleks
cahaya +/+ berkurang, arcus senilis +/+,
shadow test -/-, VODS : 6/60, Pseudofaki ODS.
Ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
oedem. Normotrofi dan normotonus.
Krepitasi pada sendi bahu kiri.
Kulit : Vulnus excoriasi multiple daerah
punggung dan siku kanan, vulnus contussum
pinggang kiri bawah iga 12 uk 7x3 cm, vulnus
scissum diatas vulnus contussum panjang krg
lebih 7 cm

Tanggal

Tekanan Darah (mmHg)

Pemeriksaan
30/7/2013

150/70

31/7/2013

130/60

2/8/2013

140/60

3/8/2013

110/50

5/8/2013

130/70

6/8/2013

130/60

7/8/2013

120/60

8/8/2013

130/70

9/8/2013

130/60

10/8/2013

130/70

Pemeriksaan status mentalis :


Ditemukan mood baik, afek luas,
produktivitas pikiran baik, kontinuitas
pikiran baik. Memori segera, jangka
pendek, jangka sedang, dan jangka
panjang baik, daya konsentrasi dan
kalkulasi kurang baik.

Short Portable
Mental Status
Questioner (SPMSQ)
Salah 0 Fungsi
Intelektual Utuh
Pemeriksaan Mini
Mental State
Examination
(MMSE)
Skore MMSE 25
(Penurunanfungsi
kognitif).
Clock Drawing Test
Hasil 4 Klien
dapat melakukan
(Tidak terdapat
gangguan fungsi
kognitif)

GERIATRIC
DEPRESSION SCALE
(GDS)
Skore 3 (tidak depresi).
Activities of Daily
Living (Indeks ADL
Barthel)
Skore 19
(ketergantungan
ringai)
Instrumental Activities
Of Daily Living (IADL)
Skore 13 (mandiri)

PERMASALAHAN SAAT INI


Biologis:

Sering BAK pada malam hari 3-4x/hari (6-7x/hari).


tidak merasa puas setelah BAK, kadang sulit
ditahan, terputus-putus, pancaran kurang baik.
Pada punggung dan siku kanan ditemukan
adanya luka-luka lecet dan terdapat juga luka
lebam di sekitar pinggang kiri pasien ukuran
kurang lebih 7x3 cm. Terdapat luka sayat diatas
luka lebam panjang krg lebih 7 cm.
Kadang bahu kiri terasa sakit.
Persendian kedua ibu jari kaki pasien terkadang
terasa sakit seperti ditusuk jarum.

Psiko Sosial:

Kurang bergaul dengan penghuni STW lainnya.


Beberapa tetangga merasa pasien kurang
memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan
Klien sudah jarang berkomunikasi lagi dengan
anak pertama dan ke-4 nya.

Lingkungan: lingkungan dalam kamar dan di


luar kamar pasien tidak bersih dan berbau air
kecil/urine

DIAGNOSA KERJA
Diagnosa Utama
Suspek BPH

Diagnosa tambahan
Vulnus excoriasi regio scapula dextra sinistra
dan regio olecranon dextra
Vulnus contussum regio lumbal sinistra
Vulnus scissum regio lumbal sinistra
Hipertensi grade II terkontrol
Susp. Frozen shoulder sinistra dd/ OA
shoulder sinistra
Pseudofaki ODS
Missing teeth.

PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN

Pemeriksaan colok dubur


Pemeriksaan uroflometri
Pemeriksaan urin lengkap
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan PSA (prostat specific antigen)
Pemeriksaan gula darah lengkap (puasa,
GD2PP, sewaktu, HbA1c)
Pemeriksaan Profil lipid lengkap (Kolesterol
total, LDL, HDL, Trigliserida)
Echocardiografi
Pemeriksaan kimia darah : ureum,
kreatinin, dan asam urat.
MRI shoulder sinistra

RENCANA
PENGELOLAAN

Susp. BPH

non farmakologis : kurangi konsumsi kopi, toilet training


farmakologis : doxazosin mesylate dosis awal 1 mg/hr,
finasteride 5 mg 1x/hr
bedah : TURP

Vulnus excoriasi regio scapula dextra sinistra dan


scissum regio lumbal sinistra
non farmakologis : kompres dengan air dingin
farmakologis: NaCl 0,9% dan betadine (perawatan luka
terbuka)

Vulnus contussum regio lumbal sinistra


non farmakologis : kompres dengan air dingin
farmakologis: thrombofob gel (heparin sodium 20gr)

RENCANA
PENGELOLAAN

Diabetes Melitus

Non farmakologis: Olah raga, diet rendah


karbohidrat.
Farmakologis: Metformin 2 x 500mg

Hipertensi grade II
Non farmakologis : minum air 1,5-2L, sering
berinteraksi dengan penghuni lainnya, diet rendah
garam (2 gram/hari).
Farmakologis : Amlodipine 1 x 5mg

Susp Frozen Shoulder Sinistra dd/ OA


shoulder sinistra
Non farmakologis: Fisioterapi
Farmakologis: Piroxicam 2 x 10 mg (jika nyeri)

Missing Teeth
Non farmakologi : Prothesa, makanmakanan lunak

PROGNOSIS
Susp. BPH
Ad vitam
: Dubia
Ad functionam
:
Ad sanationam
:
Vulnus Excoriasi
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
:
Ad sanationam
:
Vulnus Contussum
Ad vitam
: Dubia
Ad functionam
:
Ad sanationam
:
Vulnus Scissum
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
:
Ad sanationam
:

Dubia
Dubia

bonam
bonam

Dubia
Dubia

bonam
bonam

PROGNOSIS
Diabetes Melitus
Ad vitam: Dubia ad bonam
Ad functionam: Dubia ad bonam
Ad sanationam: Dubia ad bonam
Hipertensi
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam: Dubia ad
bonam

Susp. Frozen shoulder sinistra


dd/ OA shoulder sinistra
Ad vitam
: bonam
Ad functionam
: Dubia ad
bonam
Ad sanationam
: Dubia ad
bonam

Missing Teeth
Ad vitam
: Bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam
: bonam

Psudofaki ODS
Ad vitam : Bonam
Ad functionam : dubia ad
bonam
Ad sanationam : dubia ad
bonam

Anda mungkin juga menyukai