Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang dengan rahmatNya
kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik. Dan dengan
mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi kepercayaan kepada
kami untuk membimbing praktikum ini, serta teman teman yang telah ikut andil
dalam pembuatan laporan ini.
Dalam proses penulisan serta penyusunan laporan praktikum ini kami menyadari
laporan ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami berharap agar dosen tetap
mendampingi, mengarahkan dan memberi petunjuk dalam mencapai suatu tujuan
untuk hasil penyusunan yang maksimal.
Kami akan selalu berterima kasih bila ada kritik dan saran yang bersifat membangun
dalam terselenggaranya penyempurnaan tugas-tugas kami ke depan.

Terima kasih,

Jakarta,20 mei 2013

Penulis

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang penulisan karya tulis ini yaitu sebagai syarat penilaian buku rapor dan
sebagai salah satu syarat untuk kelulusan, khususnya pada pelajaran Bahasa
Indonesia, yang sering sekali minim tingkat kelulusannya. Dalam penulisan karya
tulis ini pastinya diperlukan minat dan dorongan belajar yang tinggi. Dengan di
rangkum secara terperinci dan mendetail, sehingga mendapatkan hasil yang
memuaskan.
B. Maksud dan TujuanPenulisan laporan praktikum ini tentunya mempunyai
maksud dan tujuan, antara lain:
1. Maksud dari Penulisanmaksud dari penulisan laporan ini adalah untuk
penambahan nilai ujian semester pada blok SSS, khususnya pada bagian
OSPE. Dan hasil dari pembuatan dan penyusunan laporan ini diharapkan akan
menjadi pedoman untuk memicu semangat belajar bagi para mahasiswa dalam
meraih prestasi.
2. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan praktikum ini bukanlah hanya
untuk menambah nilai sebagai salah satu syarat kelulusan, tetapi juga untuk
menambah wawasan bagi para penulisnya maupun pembacanya.
3. Alat dan Bahan
OP
Kursi Barany
Bak berisi air
Tongkat panjang
Garpu tala
Audiometri
Tes Garpu Tala
Semi kualitatif
Menggunakan garpu tala yg memiliki
frekuensi 512 Hz
Jenis-jenisnya : tes Rinne, tes Weber,
tes Schwabach Cara: 1. Tes Rinnemembandingkan hantaran tulang (BC)
dengan hantaran udara (AC) pada telinga yang diperiksa Hasil Tes
Rinne dan Interpretasinya Positif : bila msh terdengar Negatif : bila
tidak terdengar Hasil Gangguan Positif (AC>BC) NormalPositif
(AC=BC) Tuli sensorineural Negatif (AC<BC) Tuli konduktif

Tes Webermembandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan.


Hasil tes Weber dan Interpretasinya
Bila terdengar lebih keras ke salah satu telinga : lateralisasi ke telinga tersebut
Bila tdk dapat dibedakan ke arah mana yg lebih keras : tidak ada lateralisasi
Normal : tdk ada lateralisasiTuli konduktif : lateralisasi ke telinga yang sakitTuli
sensorineural : lateralisasi ke telinga yang sehat

Tes Schwabachmembandingkan hantaran tulang telinga orang yang diperiksa dengan


pemeriksa yang pendengarannya normal.
Hasil tes Schwabach dan Interpretasinya
Hasil Gangguan
Sama - normalMemanjang - Tuli konduktif Memendek Tulisensorineural
AUDIOMETRI
tes pengukuran fungsi pendengaran secara kuantitatif dan

kualitatif

meliputi berapa besar gangguan pendengarannya (derajat

gangguan

dengar) dan lokalisasi gangguan dengan menggunakan alat

audiometer

Hasil pemeriksaan dicatat dalam audiogram

Percobaan dengan kursi Barany


Nistagmus

Menyuruh orang percobaan duduk tegak di kursi Barany dengan kedua tangannya
memegang erat tangan kursi.
Menutup kedua matanya dengan sapu tangan dan menundukkan kepala o.p 30
kedepan.
Memutarkan kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur dan tanpa
sentakan.
Menghentikan pemutaran kursi secara tiba-tiba.
Membuka sapu tangan dan menyuruh lagi o.p melihat jauh kedepan
Memperhatikan adanya nistagmus. Menempatkan arah komponen lambat dan
cepatnistagmus tersebut.Test penyimpangan penunjukan (Pas Pointing Test of
Barany)
Menyuruh o.p duduk tegak di kursi Barany dan menutup kedua matanya
Memeriksa sendiri tepat dimuka kursi Barany sambil mengulurkan tangan kearah
o.p
Menyuruh o.p meluruskan lengan kanannya kedepan sehingga dapat menyentuh jari
tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya.
Menyuruh o.p mengangkat lengan kanannya keatas dan kemudian dengan cepat
menurunkan kembali sehingga dapat menyentuh jari pemeriksa lagi. Tindakan
no. 1 s/d 4 merupakan persiapan untuk tes yang sesungguhnya sebagai
berikut : Menyuruh o.p dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi.
Memutar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan

Pemeriksaan Keseimbangan
Percobaan dengan kursi Barany
A. nistagmus
alat dan bahan :
-kursi barany
langkah dan hasil :
- orang percobaan duduk tegak di kursi barany dengan kedua tangannya
memegang erat tangan kursi
- tutup kedua matanya dan tundukan kepalanya 30o kedepan
- putar kursi kekanan 10 kali dalam 20 detik
- hentikan kursi tiba-tiba
- suruhlah orang percobaan melihat jauh
- Hasil percobaan : gerakan lambat -> kekiri
gerakan cepat -> kanan
B. test penyimpangan menunjuk
langkah dan hasil :
- orang percobaan duduk tegak di kursi barany dengan tutup mata
- pemeriksa berdiri dihadapaanya dan mengulurkan tangan kiri ke orng
percobaan
- suruhlah orang percobaan meluruskan lengan kanannya kedepan sehingga
dapat menyentuh tangan pemeriksa dengan lurus
- Hasil percobaan : orang percobaan mengulurkan tangannya menyimpang
ke kanan
C. Tes Jatuh
- suruhlah orang percobaan duduk di kursi barany tutuplah kedua matanya
- mintalah orang percobaan membungkukan kepala dan badannya sehingga
posisi kepala membentuk sudut 120o dari posisi normal
- setelah putaran kursi dihentikan
- Hasil percobaan : orang percobaan jatuh kekanan
- Ulangi tes jatuh ini, dengan posisi kepala dimiringkan ke bahu kanan 90O
terhadap posisi normal.
- Hasil percobaan : orang percobaan merasakan berputar , merasakan ingin
jatuh kebelakang
- Ulangi tes jatuh lagi, dengan posisi kepala mengadah kebelakang dengan
sudut 60o
- Hasil percobaan : orang percobaan jatoh kekiri, merasakan ingin jatuh ke
kanan.
D. Kesan (sensasi)
- orang percobaan duduk dikursi barany diputar dengan mata tertutup
- putarlah kursi berangsur-angsur pula sampai berhenti
- tanyakan kepada orang percobaan arah perasaan berputar :
o sewaktu kecepatan putar masih bertambah : orng percobaan
merasakan putaran kekanan
o sewaktu putaran menetap : orang percobaan masih merasakan
diputar kekanan

o sewaktu kecepatan dikurangi :merasakan putaran kekanan


o sewaktu dihentikan : orang percobaan merasakan diputar kekiri
Percobaan Pada Manusia
Pengaruh kedudukan kepala dan mata yang normal terhadap keseimbangan badan:
- suruhlah orang percobaan berjalan mengikutin garis lurus di lantai dengan
mata terbuka dan kepala serta badan dalam sikap biasa
- Hasil percobaan : orang percobaan tidak mengalami kesukaran dalam
berjalan lurus
- Ulangi percobaan sebelumnya dengan mata tertutup
- Hasil percobaan : orang percobaan tidak berjalan lurus, belok kearah kiri
- Ulangi 2 perobaan sebelumnya dengan :
o Kepala dimiringkan kekiri : orng percobaan berjalan lurus tetapi
tidak seimbang agak miring-miring kanan kiri
o Kepala dimiringka kekanan : orang percobaan berjalan biasa tetapi
agak miring-miring kekanan kiri
Percobaan sederhana kanalis semisirkularis horizontal
- suruhlah orang percobaan, dengan mata tertutup dan kepala ditunduk 30o,
berputar sambil berpegangan pada tongkat atau statif, dengan arah jarum
jam sebanyak 10 kali dalam 30 detik
- suruhlah orang percobaan berhenti
- membuka matanya dan suruh berjalan lurus ke muka
- Hasil Percobaan : orang percobaan berjalan mengarah ke kanan
Pemeriksaan Pendengaran
Tujuan :
-

mengukur ketajaman pendengaran menggunakan audiometer


melakukan pemeriksaan fungsi pendengaran

pemeriksaan fungsi pendengaran melalui 3 cara :


a. Rinne : menepelkan garpu tala yang di bunyikan ke mastoid, memeriksan
hantaran mastoid serat udara.
Hasil pemeriksaan : normal(tidak ada hantaran yang lebih dominan,
atau perbedaan hantaran udara pd satu telinga)
b. Weber : menempelkan garpu tala yang di bunyikan di jidat. Normalnya
tidak terdengar apa2 di kedua kuping.
Hasil pemeriksaannya : Normal
c. scwabah : melakukan pemeriksaan hantaran tulang antara pasien dengan
pemeriksa. Normalny pendengran yang dihasilkan keduanya sama tidak
ada pemanjangan atau pemendekan pendengaran
Hasil pemeriksaan : Normal
Pemeriksaan audiometri
Hasil tertera pada kertas hasil uji audio metri.
Menunjukan dari hasil percobaan tidak ada kelainan pendengaran pada pasien kenapa,
skala tidak menunjukan lebih dari 35 Hz

Anda mungkin juga menyukai