Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM GENETIKA

PEDIGRI

A. Latar Belakang
Mendel adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan metode untuk
memprediksi hasil dari pola pewarisan. Dia melakukan pekerjaannya pada tanaman
kacang polong, mempelajari tujuh ciri: tinggi tanaman, bentuk polong, warna polong,
bentuk biji, warna biji, warna bunga, dan lokasi bunga. Tanaman kacang melakukan
penyerbukan sendiri. Oleh karena itu, selama beberapa generasi, tanaman kacang
mengembangkan individu yang homozigot untuk karakteristik tertentu. Populasi ini
dikenal sebagai galur murni.
Mendel adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan metode untuk
memprediksi hasil dari pola pewarisan. Dia melakukan pekerjaannya pada tanaman
kacang polong, mempelajari tujuh ciri: tinggi tanaman, bentuk polong, warna polong,
bentuk biji, warna biji, warna bunga, dan lokasi bunga. Tanaman kacang melakukan
penyerbukan sendiri. Oleh karena itu, selama beberapa generasi, tanaman kacang
mengembangkan individu yang homozigot untuk karakteristik tertentu. Populasi ini
dikenal sebagai galur murni.
Untuk mengetahui sifat gen atau ciri-ciri sifat spesifik dalam keluarga dapat
menggunakan analisa pedigree. Sebuah silsilah (pedigree) adalah daftar sistematik
(baik berupa kata-kata maupun simbol) nenek tertentu, atau bisa juga merupakan
pohon keluarga bagi banyak individu. Biasanya perempuan atau betina disimbolkan
dengan lingkaran, sedangkan laki-laki atau jantan dengan simbol kotak. Perkawinan
ditunjukan dengan garis horizontal antara dua individu. Keturunan dari sebuah
perkawinan dihubungkan dengan garis vertikal ke garis perkawinan. Arsiran atau
warna berbeda yang diberikan bagi simbol-simbol dapat melambangkan berbagai
fenotip setiap generasi didaftarkan pada garis terpisah yang dinomori dengan angka
romawi. Analisis silsilah digunakan sebagai ganti penelitian-penelitian penangkaran
(breeding studies), terutama pada manusia, sebab tak mungkin melakukan perkawinan
eksperimental. Silsilah dapat membantu menentukan dasar genetik dari suatu sifat atau
penyakit tertentu (Susan Elrod,2007).

Gambar 1. Pedigree ,http://www.uic.edu/.


Peta silsilah ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan jawaban serta
mampu mempelajari karakter yang ditentukan oleh sepasang gen sehingga dapat
memuaskan terhadap sejumlah persoalan yang diakibatkan oleh kelainan atau penyakit
menurun atau dengan kata lain kita dapat menentukan pola penurunan suatu sifat. Hal
inilah yang mendasari dilakukannya percobaan mengenai analisis pedigree tersebut
(Sugiarto, 2010).
B. Alat dan Bahan
1. Ballpoint
2. Kertas
C. Cara Kerja

Menentukan ciri-ciri atau sifat yang spesifik di dalam


keluarga

Melakukan pendataan pada 3 generasi

Membuat diagram pedigrinya

Ketentuan diagram pedigri :


1.
= simbol untuk laki-laki

2.
3.

4.
5.

= simbol untuk perempuan


Simbol dengan warna terang berarti normal, sedangkan
warna gelap berarti mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu.
Pasangan suami isteri dihubungkan dengan garis
mendatar.
Anak keturunannya digambarkan sesuai urutan umur dari
kekanan dan diberi nomer dengan menggunakan huruf
Arab.
Notasi untuk generasi menggunakan huruf Romawi,
generasi I,II,III dst.
Setiap individu dalam pedigri mempunya nomer tertentu.
Misal : ibu mempunyai nomer I-1, bapak I-2, anak-anak II1, II-2, II-3 dst

D. Hasil dan Pembahasan


Hasil Pengamatan
I

II

III

Pembahasan
This Practicum aims to determine the nature of genes or characteristics specific

trait in families using pedigree analysis. Pedigree analysis is used instead of breeding
studies, especially in humans, because there may be an experimental mating. Lineage
can help determine the genetic basis of a trait or disease (Susan Elrod, 2007).
Folding and rolling the tongue is affected by autosomal dominant gene. The
definition of an autosomal trait is hereditary trait is determined by genes on
autosomes. There is a dominant gene, and there are recessive. Because men and
women have the same autosomes, the nature of the offspring is determined by
autosomal genes can be found in both men and women (Suryo, 2010).
In the pedigree diagram above can be seen in the first generation (grandma)
can not fold his tongue, because the gene is autosomal dominant folding tongue so

grandma has genotype bb while folding tongue so grandparents can have the genotype
BB.
The first generation produced 3 children. At first children II-1 can be folded
tongue (Bb) but the carrier is then mated with males that can fold tongue is dominant
(BB) then produced two children (III-1 and III-2) which can all be folded tongue
(BB). In the second child (II-2) which can fold the tongue but are carriers of mating
with females that can fold the tongue but are carriers produce children (III-3) that can
not be folded tongue.
the pedigree diagram above can also be seen that the folding of the tongue is
not a sex chromosome genes strung but an autosomal dominant gene that is not sex
adrift.
E. Diskusi
1. Dari contoh pedigri di diktat, jelaskan sifat dominan atau resesif kah penyebab
penyakit mata katarak tersebut? Jelaskan juga apakah penyakit tersebut disebabkan
oleh gen terangkai pada kromosom kelamin?
Jawab :
Katarak merupakan penyakit yang disebabkan oleh gen dominan K. Penyakit
katarak ditimbulkan oleh gen autosom dominan sehingga bukan gen yang terpaut
pada kelamin (laki-laki atau perempuan bisa menderita katarak).
2. Apakah sifat atau ciri-ciri yang disebabkan oleh gen dominan selalu nampak pada
keturunannya?
Jawab :
Iya karena sifat dominan akan selalu muncul dalam sifat . Gen dominan selalu
diwariskan pada generasi selanjutnya.
3. Mengapa sifat resesif yang tidak nampak pada orang tua (generasi pertama)
maupun generasi II ternyata dapat muncul di generasi III?
Jawab:
Hal tersebut dimungkinkan terjadi karenan kedua orang tua memiliki gen yang
bersifat heterozigot sehingga gen resesif tertutupi oleh gen dominan.
F. Kesimpulan
Dapat mengetahui gen atau cirri-ciri khusus di dalam keluarga dengan
menggunanakan analisis pedigree (silsilah)

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A.,J. B. Reece, and L. A. Urry. 2008. BIOLOGI Edisi kedelapan jilid 3.
Erlangga: Jakarta.
Sugiarto,

Bowo.

2010.

Simbol

Silsilah

Keluarga.

http://www.bowo.staff.fkip.

uns.ac.id/files/2010/.../SIMBOL-SILSILAH-KELUARGA.do. Diakses pada tanggal 29


maret 2014 jam 21.30 WIB
Suryo. 2008. Genetika Manusia. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Susan,Elrod.2007. Genetika Edisi ke Empat. Erlangga : Jakarta.


Tim Genetika.2012. Petunjuk Praktikum Genetika. FMIPA UNY : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai