Anda di halaman 1dari 5

IQ, EQ, SQ, AQ + PQ dan MQ

IQ
Intelligence Quotient bisa dijelaskan sebagai suatu ukuran dari tingkat
kepintaran/kecerdasan seseorang, atau bisa juga tingkat kemampuan seseorang
dalam menangkap informasi dan mempelajari hal baru. Atau IQ (Intelligence
Quotient) atau kecerdasan Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara
terarah, berfikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif
(David Wechsler).
Nilai IQ berdasarkan Lewis Terman, diklasifikasikan sebagai berikut:
> 140 ~ Jenius atau mendekati Jenius
120 140 ~ Very Superior (setingkat dengan cerdas)
110 119 ~ Superior (setingkat dengan pintar)
90 109 ~ Normal atau rata-rata
80 - 89 ~ Di bawah rata-rata
70 - 79 ~ Mendekati keterbelakangan mental
< 70 ~ keterbelakangan mental
Berdasarkan tes IQ, orang paling jenius di dunia katanya adalah Leonardo da
Vinci (220). Bagaimana mengetahuinya dan menterjemahkannya? Lakukan tes IQ di
lembaga resmi atau beli buku panduan tes IQ. Jika Anda berumur 20 (dua puluh)
tahun dengan IQ 120, maka artinya kemampuan Anda rata-rata berusia (120% X 20)
= 24 tahun. Jika anak Anda berusia 5 (lima) tahun dengan IQ 125, maka
kemampuan anak Anda rata-rata berusia (125% x 5) = 6,25 tahun. Namun, IQ
hanyalah salah satu kecerdasan. Masih ada kecerdasan lain yang jauh lebih penting
bagi seorang anak manusia agar menjadi pribadi yang unggul dan seimbang dalam
berperilaku. Di antaranya kecerdasan emosi (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
Menurut beberapa ahli kecerdasan manusia terdiri dari empat macam yaitu:
Kecerdasan atau intelegensi dibagi menjadi 8 (delapan) kelompok:
1. Inteligensi Bahasa/linguistic atau verbal
2. Inteligensi Logik Matematik
3. Inteligensi Ruang atau spatial
4. Inteligensi Gerak tubuh

5. Inteligensi Musik
6. Inteligensi Interpersonal
7. Inteligensi Intrapersonal
8. Inteligensi Naturalis
Aktifitas otak manusia terkait dengan masalah kecerdasan:
SISI KIRI MENEKANKAN (pembelajaran akademis)
Kata-kata
Logika
Angka
Matemtika
Urutan
contoh kemampuan otak kiri dengan bermain angka
SISI KANAN MENEKANKAN (aktivitas kreatif)
Ritme
Irama
Musik
Imajinasi
contoh kemampuan otak kanan bermain piano.

EQ
Emotional Quotient

merupakan suatu kemampuan sesorang dalam

mengendalikan emosinya, bahkan mengendalikan emosi orang lain. EQ


(Emotional Quotient) atau kecerdasan emosi, adalah kemampuan untuk mengenali
perasaan kita sendiri dan perasaan rang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola
emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. EQ
yang tinggi membuat seseorang dapat membaca dan mengendalikan situasi dengan
baik, membaca pribadi orang lain, juga membuat orang lain nyaman berada di dekat
Anda.
Komponen-komponen dasar kecerdasan emosional adalah:
1.

Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri).

2.

Kemampuan Mengelola Emosi.

3.

Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri (Motivasi).

4.

Kecakapan mengatur diri sendiri (kecakapan pribadi)

5.

kecakapan bergaul dan bersosialisasi (kecakapan social)

6.

Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati).

7.

Membina Hubungan dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).

AQ
Adverse Quotient (AQ) adalah kemampuan seseorang dalam menghadapi
kesulitan. AQ ( Adversity Quotient) atau Mengubah hambatan menjadi peluang.
Beda orang, beda pula cara mereka dalam melihat dan menyelesaikan masalah
yang ada.
Ada tiga tipe AQ menurut Stoltz yaitu:
1.

Quitters adalah kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar,


menghindari kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan.

2.

Campers adalah

kemampuan

seseorang

yang

pernah

mencoba

menyelesaikan suatu kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan,


tatapi tidak berani menghadapi resiko secara tuntas.
3.

Climbers adalah sebutan untuk orang yang seumur hidup selalu


menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan dan terus berusaha untuk
menyelesaikan hambatan tersebut hingga mencapai suatu keberhasilan.

SQ
SQ

bisa

dibilang kemampuan

seseorang

yang

bisa

memaknai

kehidupannya, memiliki suatu prinsip yang selalu dipegang teguh. SQ (Spiritual


Quotient) atau kecerdasan spiritual, adalah kecerdasan manusia yang digunakan
untuk berhubungan dengan Tuhan. Dengan SQ, seseorang bisa membedakan
mana yang benar dan salah. Potensi SQ setiap orang sangat besar, dan tidak
dibatasi oleh faktor keturunan, lingkungan atau materi lainnya.
Ada Tiga prinsip dalam kecerdasan Spiritual yaitu:
1.

Prinsip Kebenaran

2.

Prinsip keadilan

3.

Prinsip kebaikan

Ciri-ciri siswa atau anak berbakat yaitu:

a. Lancar berbahasa (mampu mengutarakan pemikirannya)


b. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap suatu ilmu pengetahuan
c. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam berpikir logis dan kritis.
d. Mampu belajar dan bekerja secara mandiri.
e. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa).
f. Memiliki tujuan yang jelas pada tiap kegiatan atau perbuatannya.
g. Cermat dan teliti dalam mengamati.
h. Memiliki kemampuan memikirkan beberapa macam masalah.
i. Mempunyai minat luas
j. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi.
k. Belajar dengan mudah dan cepat.
l. Mampu mengemukakan dan mempertahankan pendapat.
m. Mampu berkonsentrasi.
n. Tidak memerlukan dorongan (motivasi) dari luar.

PQ
Physical

Quotient,

yaitu kemampuan

seseorang

dalam

menjaga

kebugaran atau kesehatan dirinya sendiri. Semua orang yang belajar, bekerja,
ataupun mencari kesuksesan dalam hidup pasti tidaklah mudah. Mereka harus
bekerja keras untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Oleh karena itu, menjaga
kesehatan merupakan suatu hal yang penting. Dengan tubuh yang sehat, kita
semua bisa melakukan aktivitas dengan lancar. Kita semua pasti pernah mendengar
kutipan Romawi Mens sana in corpore sano yang memiliki arti di dalam tubuh
yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Dengan tubuh yang sehat maka badan, otak,
pikiran pun akan ikut sehat.

MQ
Money

Quotient,

yaitu kemampuan

seseorang

dalam

mengatur

keuangannya. Seperti yang kita semua tahu, uang menjadi hal yang sangat penting
untuk kelangsungan hidup kita. Maka jika kita tidak bisa mengatur pemasukan dan
pengeluaran uang, bisa berabe jadinya. Sekaya atau semiskin apapun orangnya,
pengaturan keuangan yang buruk akan membuat hidupnya tidak tenang. Hal ini

tidak saya anggap sepele, karena saya berpikir sebagai seorang mahasiswa
perantauan yang masih dibiayai oleh orang tua. Saya harus bisa mengatur
keuangan dengan baik jika tidak mau makan Indomie terus di akhir bulan. Lagipula
uang yang saya dapat ini hasil kerja keras banting tulang dari orang tua, harus
saya hargai dan manfaatkan sebaik-baiknya. Kalau dalam keadaan masih diberi
uang saja tidak bisa mengatur, bagaimana nanti kalau sudah mendapat uang
sendiri? Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti kan?

Anda mungkin juga menyukai