Manajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan
gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai
kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani
masalah medic modern, yang semuannya terikat bersama-sama dalam maksud
yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan (Siregar 2004).
Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara sinergis antardisiplin
profesi kesehatan dan non kesehatan .Salah satu fungsi rumah sakit adalah
menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan memelihara kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin (Aditama, 2006).
Pelayanan keperawatan merupakan salah satu bentuk layanan yang
memiliki kontribusi yang besar dalam pelayanan kesehatan. Gilies (1994), dan
menyatakan bahwa layanan keperawatan merupakan layanan terbesar dalam
layanan rumah sakit. Tenaga keperawatan di Rumah Sakit merupakan jenis
tenaga kesehatan terbesar (jumlahnya antara 5060%), memiliki jam kerja 24
jam melalui penugasan shift, serta merupakan tenaga kesehatan yang paling
dekat dengan pasien melalui hubungan professional (Wiwiek,2008).
Pelayanan keperawatan di rumah sakit tersebar pada sejumlah area seperti
pelayanan rawat inap, pelayanan rawat jalan, maupun pada area pelayanan
khusus seperti instalasi intensif, instalansi gawat darurat, maupun instalansi
bedah sentral. Pelayanan keperwatan ini memiliki sifat yang unik yaitu seperti
diberikan secara konstan, kontinu, koordinatif dan advokatif, oleh karena itu
salah satu indicator keberhasilan rumah sakit dalam member pelayanan
kesehatan tersebut ditentukan oleh pemberian asuhan keperawatan oleh
perawat yang berkualitas. Pelayanan dan asuhan keperawatan menjadi salah
satu indikator penilaian dalam akreditasi Rumah Sakit.
Asuhan keperawatan yang berkualitas dapat dicapai dengan adanya
profesionalisme keperawatan. Pelayanan keperawatan professional di rumah
sakit diberikan oleh perawat yang ditujukan pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat melalui pendekatan asuhan keperawatan (Depkes,
2002).
1
adanya mutu
adanya
Pedoman
sakit.
tentang
struktur
pemerintahan
dalam
komite
keperawtan.
d. Mengetahui pentingnya komite keperawatan di rumah sakit seperti
peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan dalam permenkes 49
tahun 2013 dengan terjadi di Indonesia.
D. Manfaat
Adapun beberapa manfaat yang di dapat dari makalah ini adalah :
BAB II
Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas mengenai beberapa materi yang mencangkup komite
keperawatan di rumah sakit seperti : sejarah perkembangan,
A. Sejarah perkembangan Komite Keperawatan Rumah Sakit.
Dimulai pada tahun 1996 ,sebutan SPF (Staf Perawat Fungsional).
Dipimpin oleh seorang ketua dan memilki tiga tim yaitu Etik dan
Kridensial,
Pengembangan
dan
Mutu.
Tugas
membantu
Bidang
Keperawatan. Tahun 2000 jabatan utama adalah ketua dan tiga tim masih
merangkap jabatan setiap tim mempunyai program kerja ketua tim sebagai
coordinator standar akreditasi. Dan pada tahun 2003 dibentuk komite
sebagai jabatan utama untuk ketua komite dan ketua sub komite. Memiliki
supervisor sbg jabatan Utama dan di BKO kan kepala Instalasi mulai
tahun 2006 supervisor sepenuhnya dibawah kendali komite keperawatan.
(Sugih Asih, 2010)
B. Pengertian Komite Keperawatan Rumah Sakit.
Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit
yang mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi. (UU
49, 2013).
Komite Keperawatan merupakan organisasi yang berfungsi sebagai wadah
tanga keperawatan untuk berpartisipasi dalam memberikan masukan
tentang hal-hal yang terkait masalah profesi dan teknis keperawatan
(Swansburg, 1999). Rumah sakit membentuk komite guna memfasilitasi
pencapaian tujuan pelaksanaan gara lebih berkualitas (Nurachmah, 2000).
Komite dibentuk untuk membahas pengembangan mutu sumber daya
manusia, pembinaan etik profesi penyusunan standar pelayanan dan
penelitian (wulandari 2000).
Komite Keperawatan merupakan oganisasi yang memiliki fungsi sebagai
tempat bagi tenaga keperawatan untuk dapat ikut berpartisipasi dalam
memberikan masukan tentang hal-hal yang terkait masalah profesi dan
teknis keperawatan dan keberjalanan keperawatan di rumah sakit.
pengetahuan,
keterampilan
dan
ide-ide.
Kedua
maka
dapat
standar praktek,
asuhan
keperawatan.
8. Berpartisipasi dalam komite mutu tingkat rumah sakit..
10
keperawatan
dalam
11
Subkomite Praktek
Keperawatan/
Kredensialing
1. Ketua Komite
Subkomite Etika
dan disiplin
Gambar 1.1
Subkomite Mutu
Keperawatan/
Mutu Profesi
12
keperawatan
dan
kebidanan
sesuai
dengan
standar
13
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
Komite Keperawatan sudah ada sejak tahun 1996 dengan sebutan SPP ( Staf
Perawatan Fungsional). Tahun 2000 struktur komite keperawatan dalam hal ini
adalah jabatan utama untuk ketua sebagai penanggung jawaba standard akreditasi
dan beberapa tim lainnya seperti : Tim pengembangan bertugas merancang
pelatihan, peatihan, Tim Mutu bertugas menetapkan dan melakukan pemantauan
indicator mutu dan Tim Etik bertugas menyusun buku pedoman etik keperawatan.
Pada peraturan mentri kesehatan RI no 1678/ MENKES/PER/2005 tentang
organisasi dan data kerja rumah sakit pada pasal 59 komite keperawatan
merupakan wadah kelompok professional keperawatan yang mengkoordinasikan
penegakan etika dan mutu keperawatan di rumah sakit.
Komite keperawatab adalah wadah non stuktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjaga mutu profesi, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi menurut UU no 49 tahun 2013 tentang
komite keperawatan rumah sakit.
Tujuan pemebentukan komite keperawatan ini adalah mengorganisasikan kegiatan
pelayanan
keperawatan
melalui
penggabungan
pengetahuan,meningkatkan
menyampaikan
dan
memudahkan
hubungan
serta
16
17
BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Komite Keperawatan sudah ada sejak tahun 1996 dengan sebutan SPP
( Staf Perawatan Fungsional). Tahun 2000 struktur komite keperawatan
18
dalam hal ini adalah jabatan utama untuk ketua sebagai penanggung
jawaba standard akreditasi dan beberapa tim lainnya seperti : Tim
pengembangan bertugas merancang pelatihan, peatihan, Tim Mutu
bertugas menetapkan dan melakukan pemantauan indicator mutu dan Tim
Etik bertugas menyusun buku pedoman etik keperawatan.
Komite keperawatab adalah wadah non stuktural rumah sakit yang
mempunyai
fungsi
utama
mempertahankan
dan
meningkatkan
19
Daftar Pustaka
Siregar, Chales .2004.Farmasi Rumah Sakit Teori & Penerapan. Jakarta: EGC
Aditama, TY. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : UI Press.
Wiwik. 2008.
20
(2000).
Pengorganisasian
komite
keperawatan
dalam
1994,
hlm
146).
Gilles:
Nursing
Management
System
Approach.Sounders Company.Philadelpia,1994
Ernawati. 2010. Tesis Hubungan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kepala Seksi
dan Komite Keperawatan dengan Efektifitas pelayanan Keperawatan di RSUD Dr.
Soedarso Pontianak. Fakultas ilmu keperarawatan Universitas Indonesia.
Bessie, Maquis. 2013. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. Jakarta :
EGC.
21
Lampiran
22
KEPALA/DIREKTUR RUMAH
SAKIT
Komite Medik
Komite Keperawatan
Direktur
Direktur
Direktur
23
Subkomite Kredensial
24