Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan pada dasarnya lahir dan berkembang
sebagai

konsekuensi

dari

usaha-usaha

manusia

baik

untuk

memahami realitas kehidupan dan alam semesta maupun untuk


menyelesaikan

permasalahan

hidup

yang

dihadapi,

serta

mengembangkan dan melestarikan hasil yang sudah dicapai oleh


manusia sebelumnya. Manusia butuh sekali ilmu pengetahuan karena
hal itu untuk melandasi hidup di dunia ini dan juga mengerti tentang
sistem pengetahuan dan peralatan hidupnya. Hal Yang dimaksud
peralatan kehidupan adalah barang yang tercipta oleh manusia dan
dihasilkan untuk membantu jangkauan aktivitas manusia.
Dalam

suatu

etnografi

biasanya

ada

berbagai

bahan

keterangan mengenai sistem pengetahuan dalam kebudayaan suku


bangsa yang bersangkutan. Bahan itu biasanya meliputi pengetahuan
mengenai teknologi, bahwa dasar-dasar cara-cara berpikir manusia
yang hidup dalam kebudayaan atau masyarakat rendah (inferiur),
serupa itu sama sekali berbeda dengan dasar-dasar cara berpikir
dalam masyarakat Eropa dan Amerika Serikat, karena cara berpikir
yang berbeda itu maka orang dalam masyarakat yang rendah tidak
dapat mempunyai ilmu pengetahuan seperti dalam dunia modern, tak
cukup mempelajari hanya satu sumber atau referensi dalam
mencakup hubungan hal tersebut, butuh banyak informasi yang
didapat dalam mempelajari hal itu. Maka dari itu antropologi
berpengaruh besar dalam aspek sistem pengetahuan dan peralatan
hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sistem pengetahuan?
2. Bagaimana sistem pengetahuan menurut perhatian antropologi
serta macam-macamnya?
3. Apa saja peralatan hidup dalam sistem pengetahuan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem pengetahuan.
2. Untuk mengetahui sistem pengetahuan

menurut

perhatian

antropologi serta macam-macamnya.


3. Untuk mengetahui peralatan hidup dalam sistem pengetahuan.
D. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis
menggunakan metode kepustakaan. Pada metode ini, penulis
membaca buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan penulisan
karya ilmiah serta yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pengetahuan


Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui
atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak
dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur
yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam
pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan
diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul
ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda
atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru
dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa,
dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan
dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas
melekat di benak seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki
kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas
suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan
untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan,
maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini
lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Khususnya dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan,
terdapat tiga jenis utama pengetahuan bila dilihat dari perihal
eksplisitasnya:
1. Pengetahuan implisit
Pengetahuan yang

masih

tertanam

dalam

bentuk

pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat


nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip.
2. Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan
dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya.

3. Pengetahuan rasionalisme
Pengetahuan

yang

diperoleh

melalui

akal

budi.

Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori;


tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan
tentang matematika.
B. Perhatian Antropologi terhadap Pengetahuan
Dalam suatu etnografi biasanya ada

berbagai

bahan

keterangan mengenai sistem pengetahuan dalam kebudayaan suku


bangsa yang bersangkutan. Bahan itu biasanya meliputi pengetahuan
mengenai teknologi, sering kali juga ada keterangan mengenai
pengetahuan yang mencolok dan dianggap aneh oleh pengarangnya,
seperti kepandaian suku-suku bangsa Negrito di Sungai Kongo Afrika
Tengah dalam mengolah dan memasak bisa yang mujarab,
pengetahuan obat-obatan asli dari suku-suku bangsa penduduk
Sumatra Barat, atau pengetahuan dan teknologi suku-suku bangsa
Polinesia dan Mikronesia mengenai pembangunan perahu dan
kepandaian berlayar dengan seluruh sistem navigasinya. Malahan
mengenai pengetahuan yang mencolok itu telah ditulis dalam
berbagai karangan khusus. Walaupun demikian, bahan itu sering kali
kurang menjadi objek analisis para ahli antropologi, dalam kalangan
ilmu antropologi bahan itu hanya merupakan bahan istimewa saja.
Perhatian yang sangat kurang itu mungkin disebabkan karena
antara para ahli di Eropa dulu ada suatu pendirian bahwa dalam
kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa tidak ada sistem
pengetahuan, dan kalaupun ada, maka hal itu tidak penting, atau
merupakan pengecualian atau suatu keadaan istimewa. Bahkan
pernah ada suatu masa ketika para ahli bangsa Eropa mencoba
membuktikan

dengan

memakai

metode-metode

ilmiah

bahwa

manusia hidup dalam masyarakat luar lingkungan kebudayaan

bangsa-bangsa Eropa itu (masyarakat primitif) tidak mungkin dapat


memiliki sistem pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Seorang ahli
filsafat bernama L. Levy-Bruhl misalnya, menulis sebuah buku
berjudul Les Fonctions Mentales dans les Societes Inferieures (1910).
Di dalamnya ia menerangkan dengan mengambil bahan bukti dari
mitologi, ilmu gaib, ilmu dukun, dan kebudayaan-kebudayaan
berbagai suku bangsa di luar Eropa, bahwa dasar-dasar cara-cara
berpikir manusia yang hidup dalam kebudayaan atau masyarakat
rendah (inferiur), serupa itu sama sekali berbeda dengan dasar-dasar
cara berpikir dalam masyarakat Eropa dan Amerika Serikat, karena
cara berpikir yang berbeda itu maka orang dalam masyarakat yang
rendah tidak dapat mempunyai ilmu pengetahuan seperti dalam dunia
modern.
Dalam buku antropologi dan etnografi bahan serupa itu sering
kali tidak menjadi pokok tersendiri, yang di uraikan dalam suatu bab
tersendiri, tetapi diolah terpecah pecah menjadi satu dengan
bebragai pokok lain dalam bab tentang teknologi , tentang ilmu
dukun dan lain lain. tentu saja, sistem pengetahuan suatu suku
bangsa jauh lebih luas dari pada pengetahuan tentang beberapa
tehnik pembuatan dan penggunaan alat alat hidupnya saja, dan
sistem pengetahuan itu harus di bedakan dengan tajam dari ilmu
dukun. Sistem pengetahuan mengenai konsep konsep dan paham
paham , tentang alam gaib. Walaupun demikian sistem
pengetahuan

dan

ilmu

dukun

mempunyai

banyak

lapangan

perpaduan, malah ada contoh di mana cabang cabang ilmu


pengetahuan berasal berasal dari ilmu gaib pada banyak suku
bangsa, pengetahuan mengenai pertanian misalnya terjalin erat
dengan ilmu dukun. Dengan demikian , orang misalnya dapat
mempunyai konsep yang jelas dan teliti mengenai ciri ciri suatu
tumbuh tumbuhan dan tentang cara tumbuh tumbuhan itu harus

di perlakukan dalam pertanian ; namun pengetahuan itu tidak lepas


dari berbagai konsepsi mengenai hubungan dengan alam gaib , dan
juga dari berbagai konsepsi mengenai hubungan tumbuh
tumbuhan itu dengan alam gaib , dan juga dari berbagai konsepsi
mengenai cara cara gaib dalam memperlakukan tumbuh
tumbuhan itu. Dalam kebudayaan bangsa bangsa eropa misalnya ,
ilmu kimia mula mula terjadi antara lain karena paa dukun
berusaha mencampur - campurkan

berbagai zat dengan tujuan

membuat emas ; demikian pula banyak bagian dari manusia


mengenai kedokteran mula mula bersifat ilmu gaib saja.
Kalau ada buku buku antropologi atau etnografi yang
membicarakan pokok mengenai sistem pengetahuan dalam suatu
bab yang khusus, maka bab itu biasanya di beri judul knowledge
( pengetahuan ), tetapi juga kadang kadang juga science ( ilmu
pengetahuan ) . saya mengusulkan untuk menggunakan istilah
sistem pengetahuan dan membedakan istilah itu secara tajam dari
ilmu pengetahuan tiap kebudayaan bangsa bangsa besar yang
hidup dalam negara C. Macam-Macam Sistem Pengetahuan
Uraian mengenai pokok-pokok khusus yang merupakan ini dari
sistem pengetahuan dalam kebudayaan, akan merupakan suatu
uraian tentang cabang-cabang pengetahuan. Cabang-cabang itu
sebaiknya dibagi berdasarkan berdasarkan pokok perhatiannya.
Dengan demikian tiap suku bangsa di dunia biasanya mempunyai
pengetahuan tentang:

Alam sekitarnya;
Alam flora di daerah tempat tinggalnya;
Alam fauna di daerah tempat tinggalnya;
Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;

Tubuh manusia
Sifat-sifat, dan tingkah laku;
Ruang dan waktu.

Adapun untuk macam-macam sistem pengetahuan, yaitu:


1.Pengetahuan tentang alam sekitarnya
Pengetahuan tentang alam sekitarnya, misalnya pengetahuan
tentang musim-musim, tentang sifat-sifat gejala alam, tentang
bintang-bintang dan sebagainya. Pengetahuan mengenai masalah
tersebut biasanya berasal dari keperluan praktis untuk berburu,
bertani, berlayar, menyebrangi laut dari suatu pulau ke pulau lain
(seperti pada suku-suku bangsa bangsa penduduk Kepulauan
Osean). Pengetahuan

tentang alam ini sering kali mendekati

lapangan religi bilamana pengetahuan ini bersangkutan dengan


masalah asal mula alam, penciptaan alam, asal mula gejala-gejala,
asal ula gerhana dan sebagainya. Pengetahuan ini sering kali
berupa dongeng-dongeng yang dinggap suci. Dongeng-dongen
mengenai penciptaan alam dalam suatu kesusastraan seing
disebut kosmogoni, dan seluruh himpunan dongeng suci (mite)
dalam ilmu antropologi dan juga filologi, penelitian folklor, sejarah
kesusasteraan dan sebagainya, disebut mitologi.
2. Pengetahuan tentang alam flora
Pengetahuan tentang alam flora sudah tentu merupakan
salah satu pengetahuan dasar bagi kehidupan manusia dalam
masyarakat kecil, terutama bila mata pencarian hidupnya yang
pokok adalah pertanian, tetapi juga suku-suku bangsa yang hidup
dari berburu, pertenakan, atau perikanan tidak dapat mengabaikan
pengetahuan tentang alam tumbuh-tumbuhan sekelilingnya. Selain
itu, hamper semua suku bangsa yang hidup dalam masyarakat
kecil mempunyai sesuatu pengetahuan tentang rempah-rempah
yng dapat dipakai untuk menyembuhkan penyakit, untuk upacara

keagamaan, untuk ilmu dukun dan sebagainya, atau suatu


pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan untuk membuat bahan cat,
untuk memuat barbagai racun senjata dan sebagainya.
3. Pengetahuan tentang alam fauna
Pengetahuan tentang alam fauna merupakan pengetahuan
dasar bagi suku-suku bangsa yang hidup dari berburu atau
perikaanan, tetapi juga bagi yang hidup dipertanian. Daging
binatang merupakan usur penting dalam suku-suku bangsa bertani
juga. Selain itu, petani harus banyak mengetahui juga tentang
kelakuan binatang untuk dapat menjaga tumbuh-tubuhan diladang
atau disawah terhadap gangguan binatang-binatang itu.
4. Pengetahuan tentang ciri-ciri dan sifat bahan mentah
Pengetahuan tentang ciri-ciri dan sifat-sifat bahan mentah,
benda-benda disekelilingnya, juga angat penting bagi manusia
karena

tanpa

itu

manusia

tidak

mungkin

membuat

dan

menggnakan alat-alat dalam hidupnya. Sistem teknologi dalam


suatu kebudayaan tentu erat sangkut pautnya dengan system
pengetahuan tentang zat-zat, bahan-bahn mentah, dan bendabenda ini.
5. Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaan
Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaankebudayaan

yang

belum

begitu

banyak

dipengaruhi

ilmu

kedokteran masa kini,sering juga luas sekali. Pengetahuan dan


ilmu untuk menyembuhkan penyakit dalam masyarakat pedesaan
banyak dilakukan oleh para dukun dan tukang pijat, dan oleh
karena itu penulis sebut ilmu dukun. Ilmu dukun memang biaanya
menggunakan banyak sekali ilmu gaib, tetapi di samping itu
paradukun juga sering mempunyai pengetahuan luas tentang cirriciri tubuh manusia, letak dan susunan urat-urat dan sebagainya.

Dalam tiap masyarakat, manusia tidak dapat mengabaikan


pengetahuan tentang sesame manusianya. Banyak suku bangsa
yang belum terpengaruh ilmu psikologi modern, dalam hal bergaul
dengan sesamanya harus berpegagan pada misalnya pengetahuan
tentang tipe-tipe wajah (ilmu firasat), atau ilmu pengetahuan
tentang tanda-tanda tubuh tersebut. Dalam golongan ini dapat juga
dimasukkan pengetahuan tentang sopan-santun pergaulan, adat
istiadat, system norma, hokum adat dan sebagainya, kemudian
juga pengetahuan tentang silsilah dan tentang sejarah.
6. Pengetahuan tentang ruang dan waktu
Pengetahuan dan konsepsi tentang ruang dan waktu juga
ada dalam banyak kebudayaan yang belum terpengaruh ilmu pasti
modern. Banyak kebudayaan mengenai suatu system untuk
menghitung

jumlah-jumlah

besar,

mengukur,

menimbang,

mengukur waktu (tanggalan) dan sebagainya.


Akhirnya, dalam suatu tulisan etnografi mengenai system
pengetahuan

harus

juga

dibacarakan

tulisan

karena

huruf

mengabstraksikan dan mencakup suatu konsep, suatu suara


atausuatu kompleks suara-suara. Hal itu berarti bahwa orang harus
dapat menganalisis alam sekeliling tempat tinggal manusia atau
mengupas suara-suara dalam bahasa. Dalam buku-buku etnografi ,
keterangan mengenai tulisanbiasanya tercantum dalam bab yang
mempunyai pokok hal-hal mengenai bahasa.
D. Peralatan Hidup
Peralatan dan perlengkapan hidup manusia antara lain berupa
pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata dan alat
transportasi. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia juga
dipengaruhi oleh keadaan alam di mana mereka tinggal. Manusia

banyak memanfaatkan apa yang ada di lingkungannya untuk


membuat peralatan dan perlengkapan hidup.
Sistem peralatan hidup dibagi menjadi 8, yaitu:
1. Alat-alat produktif
Alat-alat produktif adalah alat yang digunakan untuk memudahkan
kegiatan manusia dalam proses produksi.
Contoh:
a. Bidang Pertanian
Pada jaman dahulu manusia mengolah sawah atau
ladang

menggunakan

tenaga

hewan,

seperti

sapi

atau

kerbau.Ketika memasuki masa perundagian, manusia mulai


menggunakan

cangkul

untuk

bercocok

tanam.

Setelah

memasuki masa modern manusia mulai membuat mesin yang


memudahkan proses produksi sehingga hasil yang hasil
pertanian lebih maksimal.
b. Bidang Industri
Sebelum

revolusi

industri,

manusia

menggerakkan

kegiatan ngan menggunakan tenaga manusia.Namun seiring


berkembangnya

ilmu

pengetahuan,

manusia

mulai

mengembangkan alat-alat atau mesin yang dapat memudahkan


kegiatan

mereka.Sehingga

pemanfaatan

tenaga

manusia

menjadi berkurang dan dialihkan pada pemanfaatan tenaga


mesin.
2. Senjata
Senjata adalah semua jenis benda yang digunakan untuk
berkelahi

atau

berperang,

berburu,

membela

diri

atau

melukai/membunuh.Perkembangan senjata dimulai dari masa


prasejarah, pada jaman itu manusia menggunakan batu dan tulang
untuk berburu.Setelah itu manusia mulai mengenal teknologi logam

dan mulai mengembangkannya menjadi senjata, berupa pedang,


tombak, dll.
Revolusi senjata terjadi setelah ditemukannya bubuk mesiu
di Cina. Manusia mulai berlomba-lomba menciptakan berbagai
macam

senjata,

seperti

senjata

api

dan

peldak.

Setelah

berkembangnya ilmu pengetahuan, manusia mulai menciptakan


senjata dari nuklir, bahkan virus yang mampu memusnahkan umat
manusia atau yang dikenal dengan senjata pemusnah masal.
3. Wadah
Secara umum wadah adalah tempat untuk menaruh,
menyimpan sesuatu.Bahannya bisa terbuat dari apapun. Wadah
paling banyak digunakan untuk peralatan dapur.Dulu wadah dibuat
dari tanah liat (gerabah) dan kayu.Setelah ditemukan logam,
manusia mulai beralih menggunakan logam sebagai wadah karena
lebih kuat dan cepat panas bila digunakan untuk memasak.
Sekarang melalui berbagai macam penelitian manusia mampu
mengolah berbagai macam logam untuk menciptakan wadah yang
kuat, ringan, tahan panas, anti lengket, higienis, kedap udara,
ramah lingkungan dan serba guna.
4. Alat-alat menyalakan api
Pada masa prasejarah, manusia menggunakan batu dan
kayu sebagai pemantik api. Dengan cara menggesekkan kedua
batu atau kayu tersebut di dedaunan kering sehingga menghasilkan
percik

api

sehingga

terciptalah

api.

Setelah

itu

manusia

menggunakan minyak dari hewan sebagai bahan bakar.


Pada awal peradaban manusia mulai melakukan penggalian
barang tambang dan menemukan serbuk belerang. Dari serbuk
belerang itu terciptalah korek api. pada perkembangannya, pematik
dapat dibuat dari berbagai macam bahan, seperti minyak, gas
alam, bahkan listrik.

5. Makanan
Pada masa prasejarah manusia hanya mengumpulkan
bahan makanan tanpa diolah terlebih dahulu. Setelah ditemukan
api,

manusia

mulai

mengolah

makanan

tersebut

dengan

menggunakan rempah-rempah untuk menambah rasa.


Pada masa sekarang manusia mulai mengolah berbagai
macam bahan makanan dengan teknologi yang sudah modern.Dan
mengembangkan berbagai macam olahan makanan dalam bentuk
junk food ataupun fast food.
6. Pakaian
Awal perkembangannya, manusia memanfaatkan dedaunan
dan kulit pohon untuk menutupi tubuhnya.Setelah memasuki masa
berburu, manusia mulai memanfaatkan kulit hasil buruannya untuk
dijadikan pakaian.
Dengan ditemukannya mesin pemintal, manusia dapat
mengeloh kapas menjadi benang.Kemudian benang diolah atau
ditenun menjadi pakaian.Seiring berkembangnya jaman, manusia
mulai mengolah, wol, sutera, polyester (limbah plastik), dll manjadi
pakaian yang nyaman seperti yang kita pakai sehari-hari.
7. Tempat berlindung dan perumahan
Tempat berlindung yang digunakan manusia mulai dari masa
prasejarah yang hanya di dalam gua, di atas pohon, atau membuat
pondokan sederhana dari kayu dan daun. Setelah ditemukan
semen sebagai perekat, pasir, tanah liat, dan pewarna manusia
mulai membangun rumah yang lebih kuat, kokoh, bahkan indah.Di
masa sekarang, manusia membangun gedung-gedung pencakar
langit dan rumah-rumah dengan desain yang indah yang dipadukan
dengan teknologi canggih untuk menambah kenyamanannya.

Dulu saat manusia masih hidup berpindah-pindah, manusia


membuka hutan untuk mencari sumber makanan dan akhirnya
membangun pemukiman di sana. Ketika sumber makanan telah
habis, mereka pergi ke tempat lain untuk membuka hutan dan
membangun kehidupan baru di sana. Setelah manusia menemukan
tempat yang dianggap cocok untuk membangun peradaban tetap,
mereka mulai menciptakan pemukiman yang teratur dengan
sebuah sistem pemerintahan.
8. Alat transportasi
Alat
kehidupan

transportasi

memegang

manusia.Transportasi

peranan

digunakan

penting
sebagai

dalam
sarana

penghubung anatara satu tempat dengan tempat lainnya.Manusia


membutuhkan alat transportasi untuk mempermudah kegiatannya,
karena semakin besar masyarakat semakin luas pula wilayahnya
dan semakin jauh jarak untuk berinteraksi. Alat transportasi
umumnya ada tiga, yaitu :
a. Transportasi darat
Manusia menjinakkan bintang liar dan menggunakannya
sebagai alat transportasi.setelah itu, manusia menemukan roda
dan mengembangkannya menjadi pedati (kereta yang ditarik
oleh hewan).
Setelah revolusi industri, manusia mengembangkan mesin
uap sebagai saran transportasi jarak jauh, berupa kereta
uap.Teknologi dan ilmu pengetahuan semakin berkembang
manusia mulai menciptakan mesin diesel pada mobil.Pada
perkembangannya, saat ini manusia mulai mengembangkan
kendaraan yang ramah lingkungan, efisien, dan cepat.
b. Transportasi air
Dulu

manusia

menyusun

bahan2

yang

dapat

mengambang di air, seperti batang pohon yang kemudian dibuat

menjadi rakit atau perahu sederhana dan digerakkan dengan


dayung atau layar.Setelah ditemukan mesin uap, manusia mulai
membuat perahu berukuran besar dengan mesin uap yang
mampu

menjelajah

lautan.Setelah

itu

berkembang

mesin

bermotor pada kapal yang semakin canggih dengan daya jelajah


yang semakin jauh, serta tingkat keamanan dan kenyamanan
yang semakin baik.
c. Transportasi udara
Transportasi udara pertama kali bermula dari penemuan
balon udara.Setelah itu, manusia menciptakan baling-baling dan
mulai merancangnya menjadi pesawat sederhana.
Perkembangan teknologi yang semakin maju, membuat manusia
berlomba-lomba menciptakan berbagai macam transportasi
udara, seperti pesawat terbang, roket, helikopter, dll.Bahkan
sekarang telah diciptakan sarana transportasi yang dapat
digunakan baik di darat, air, maupun udara, yaitu kendaraan
amphibi.
Namun dalam perkembangannya, alat transportasi juga
digunakan dalam kancah peperangan, kendaraan di modifikasi
dengan berbagai persenjataan modern.Transportasi merupakan
bagian

yang

penting

dalam

kehidupan

manusia

yang

pemanfaatannya dapat digunakan dalam berbagai bidang


kehidupan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui


atau

disadari

oleh

seseorang.

Sistem

pengetahuan

dibagi

berdasarkan berdasarkan pokok perhatiannya. Dengan demikian tiap


suku bangsa di dunia biasanya mempunyai pengetahuan tentang,
alam sekitarnya, alam flora di daerah tempat tinggalnya, alam fauna di
daerah tempat tinggalnya, zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda
dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat, dan tingkah laku,
ruang dan waktu. Sistem peralatan hidup, yaitu alat-alat produktif,
senjata, wajah, alat-alat menyalakan api, makanan, pakaian, tempat
berlindung,alat transportasi.
B. Saran
Demikian paper ini dibuat semoga bermanfaat dan menjadi
referensi yang baik untuk para pihak yang merupakan bagian dari
subjek dalam sistem pengetahuan dan peralatan kehidupan. Adapun
masih banyak kekurangan dalam cara penyusunannya semoga dapat
dikoreksi pada makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kusuma Rizki. 2012. Kebudayaan dan Keberadaban. [Online].

https://riskykusuma.wordpress.com/tag/sistem-pengetahuan/.
06 Desember 2015.
Soekanto Soerjono. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers:
Jakarta.
UPI. 2014. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. [Online].
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/.Lanjt.pdf. 07 Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai