Anda di halaman 1dari 6

Nama : Laila Tussifah Lubis

NIM : 8146142019
Prodi : Pendidikan Kimia B-2 Pascasarjana Unimed

TELAAH BUKU FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN


KARANGAN SUPARLAN SUHARTONO, Ph.D

1. Apa makna puisi pembuka dari kata pengantar penerbit di halaman 5, jika dilihat
dari keinginan penulis dalam menyusun buku ini, di mana ilmu pengetahuan
menimbulkan anomali kehidupan masyarakat manusia dewasa ini sehingga yang
berkembang adalah ego oportunis materialis !
Makna puisi pembuka dari kata pengantar penerbit
Di kala ilmu membawa kehancuran
Apa gunanya kita berpengetahuan
Di kala ilmu tidak membawa perubahan,
Percuma saja kita hidup meniti jalan,
Sebuah jalan yang merenda kekalutan,
Merajut kengerian
(Merenda rajut oase kearifan, 2003)
ialah ketika ilmu pengetahuan yang kita pelajari tidak dipergunakan untuk kebenaran,
maka akan membawa kepada kehancuran dan apabila setiap manusia mengikuti ego
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk mencapai kepuasan
nafsunya maka, terlihatlah kehancuran kehidupan kepada manusia itu sendiri yang
akhirnya tidak akan membawa kepada perubahan yang lebih baik melainkan
memberikan kekalutan dan masalah yang komplek yang akan ditemukan.

2. Ilmuan atau cerdik cendekia perlu menaruh perhatian pada aspek etika ilmu
pengetahuan untuk memberdayakan filosofi keilmuan, sikap ilmiah dan perilaku
bertanggungjawab dalam pengamalannya sesuai dengan tujuan ilmu pengetahuan
itu sendiri (halaman 13). Jelaskan mengapa penulis mengambil kesimpulan dari
pengantar seperti itu !
Karena yang diinginkan oleh penulis ialah perilaku bertanggungjawab dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal pemanfaatannya yang
cenderung semakin menyimpang dari arah pencapaian tujuan ilmu pengetahuan karena
dalam kenyataannya bahwa disaat segelintir orang yang telah menikmati segala apa
yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, ia tidak memanfaatkannya secara
seimbang sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan sumberdayanya yang
dikuras secara habis-habisan untuk kepuasan sementara

3. Apa hubungan pepatah Jawa kebo nyusu gudel dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, mulai dari filosofis, teoretis, dan praktis teknologis. Apa fenomena
yang terjadi sehingga terjadi keterbalikan nilai itu, dan bagaimana seharusnya,
berikan dengan beberapa contoh !
Hubungan pepatah Jawa Kebo Nyusu Gudel dengan perkembangan ilmu
pengetahuan ialah terjadinya pergeseran nilai-nilai, konsep-konsep dan teori-teori yang
terkandung didalam pandangan hidup, sikap dan perilaku hidup manusia dari derajat
yang bersifat kualitatif spiritual menjadi kuantitaf material, yang bersifat umum-
universal secara fungsional yang perlahan-lahan mulai ditinggalkan dan cenderung
dilupakan. Selanjutnya ilmu pengetahuan mulai bergerak kearah kemajuan tekhnologi,
akibatnya secara sistematik terjadi fenomena derajat moralitas manusia pada umumnya
semakin menurun bahkan rusak.
Seharusnya ilmu pengetahuan yang bergerak kearah tekhnologi diimbangi dengan
pandangan hidup, nilai dan perilaku yang baik.
Contohnya: pemanfaatan kemajuan tekhnologi didasarkan kepada pemanfaatan sumber
daya alam yang secukupnya, tidak dieksploitasi secara terus-menerus yang
mengakibatkan kerusakan sumber daya alam tersebut.

4. Apa dan mengapa terjadi pergeseran perilaku hidup manusia dari derajat yang
bersifat kualitatif spiritual menjadi kuantitatif materialistik. Apa akibatnya dalam
tatanan kehidupan manusia?
Terjadinya pergeseran perilaku hidup manusia dari derajat yang bersifat kualitatif
spritual menjadi kuantitatif materialistik dikarenakan ilmu pengetahuan yang bergerak
kearah teknologi berkemampuan langsung menghasilkan apa yang dibutuhkan oleh
manusia sekalipun itu merusak sumber daya manusia dengan cara eksploitasi yang
secara sistematik menurunkan bahkan merusak derajat moralitas manusia dalam tatanan
kehidupan manusia.

5. Berikan penjelasan menurut Suparlan tiga jenjang pengetahuan, yakni


pengetahuan filosofis substansial, pengetahuan ilmiah teoretis dan pengetahuan
ilmiah praktis teknologis. Bagaimana seharusnya hubungan ketiganya?
Penjelasan tentang jenjang pengetahuan yakni pengetahuan filosofis substansial,
pengetahuan ilmiah teoritis dan pengetahuan ilmiah praktis tekhnologis ialah dimana
setiap kegiatan ilmiah akan menghasilkan pengetahuan filosofis substansional,
pengetahuan ilmiah teoritis dan pengetahuan ilmiah praktis tekhnologis ketiganya
memiliki tanggung jawab ilmiah yang berda-beda mulai yang bertaraf filosofis, ilmiah-
teoritis, sampai pada taraf yang khusus-kongkret. Ibarat Makanan, nilai filosofis yang
tekandung adalah kesehatan, nilai ilmiah teoritis ialah kelengkapan gizi dan nilai ilmiah
praktis berupa pluralitas makanan dalam jenis, bentuk dan kwalitas yang cenderung
bersangkutan dengan rasa nimat. Antara kesehatan dan rasa nimat itu berjarak jauh
dan hampir tidak behunbungan secara kausalistik. Pengalaman justru sering
membuktikan bahwa kesehatan dirusak oleh rasa nikmat itu.

6. Bandingkan antara Filsafat Ilmu Pengetahuan (philosophy of scientific knowledge)


dengan Filsafat Ilmu (philosophy of Science) dan apa kaitannya dengan pergeseran
kualitatif spiritual menjadi kuantitatif materialistic !
Perbandingan antara Filsafat ilmu pengetahuan (philosophy of scientific knowledge)
dengan Filsafat ilmu (philosophy of science) ialah dimana Filsafat ilmu pengetahuan
ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada ilmu-ilmu rasional dan empiris saja.,
melainkan tembus pada dunia metafisis suprarasional dan intuitif. Konsekuensinya
adalah pemberdayaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara adil dan berbudaya bagi
kesejahteraan seluruh ummat manusia dalam kelestarian lingkungan alam. Sedangkan
Filsafat ilmu, ruang lingkupnya terbatas pada ilmu-ilmu rasional dan empiris saja.
Konsekuensinya adalah pemberdayaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi cenderung
eksploitatif dan eksploratif dengan tanpa control moralitas, sehingga mengakibatkan
kerusakan moral manusia dan kerusakan lingkungan hidup.
7. Jelaskan apa makna ontologis mendorong spiritual keilmuan, epistemologis
mendorong sikap ilmiah, dan aksiologis mendorong moral bertanggungjawab
sebagai jawaban terhadap terjadinya pergeseran nilai ke arah kuantitatif
materialistik !
Makna ontologis mendorong spiritual keilmuan menjelaskan bahwa pluralitas ilmu
pengetahuan dan tekhnologi terikat dalam satu kesatuan hubungan didalam objek
materi, yaitu manusia, alam dan sang pencipta. Disamping itu juga terikat dalam suatu
kesatuan hubungan dalam objek formalnya, yaitu sudut pandang yang bersifat universal.
Menurut objeknya, baik yang material maupun yang formal, pluralitas ilmu pengetahuan
terikat dalam satu kesatuan sistem hubungan yang bersifat interdisipliner dan
multidisipliner.
Sedangkan epistemologis mendorong sikap ilmiah ialah menjelaskan bahwa dalam
rangka mencapai kebenaran objektif (ilmiah), metode dan sistem apapun yang
dipergunakan harus berdasarkan pada objek forma yang bersifat ontologis iterdisipliner
dan multidisipliner. Sedemikian rupa sehingga titik singgung antara disiplin yang satu
dengan yang lain menjadi tegas dan nyata. Hal ini akan sangat membantu terbentuknya
sikap ilmiah sebagai jalan yang tepat dalam pemberdayaan ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan latar belakang keberadaannya.
Dan aksiologis mendorong moral bertanggungjawab maksudnya adalah menjelaskan
masalah pertanggungjawaban ilmu pengetahuan dan tekhnologi baik menurut dasar
ontologis maupun epistemologis. Kecenderungan intelektual epistemoligis terhadap
tekhnologi dan industrialisasi untuk kelangsungan kehidupan memang tidak bisa
ditunda-tunda, asalkan tetap dapat difungsikan bagi ontologi kelangsungan kehidupan,
yaitu kehidupan yang berkeadilan.

8. Apa maksudnya manusia semakin jauh dari asal mula dan tujuan hidupnya,
sehingga semakin jauh dari dari nilai-nilai primer substansial bagi kesehatan dan
keberadaannya sendiri sebagai manusia. Jika demikian bagaimana seharusnya
kehidupan manusia?
Maksud manusia semakin jauh dari asal mula dan tujuan hidupnya, sehingga semakin
jauh dari nilai-nilai primer substansial bagi kesehatan dan keberadaannya sebagai
manusia ialah manusia tidak pernah tauhu secara gamblang tentang darimana ia
berasal dan mau kemana ia pergi. Ia hanya sedikit tahu tentang keberadaannya sekarang
ini. Manusia paham betul atas Fakta hidup, tetapi sering begitu bodoh terhadap
kehidupannya. Ia mengerti makanan, minuman, pakaian dan sebagainya, tetapi itu
justru menghancurkan kesehatan lahir dan bathinnya sendiri. Selanjutnya, manusia
semakin tidak mengerti tentang hubungan antara kesehatan dengan asal mula dan tujuan
hidupnya. Manusia semakin jauh melibatkan diri terhadap hal-hal yang aksidensial,
yang menenpel dan sekunder, tetapi semakin tidak peduli terhadap hal-hal yang
substansial dan primer.

9. Jelaskan makna bahwa karena filsafat, maka suatu mahluk bisa menjadi manusia,
dan karena manusia, maka pastilah berfilsafat. Filsafat menjadi ciri khas manusia !
Makna bahwa karena filsafat, maka suatu makhluk bisa menjadi manusia, dan karena
manusia, maka pastilah berfilsafat. Filsafat menjadi ciri khas manusia. Karena
berdasarkan kenyataan yang ada pada dirinya, dimana ada pengetahuan pasti mengenai
ketidaktahuannya, maka manusia terus-menerus mencari keterangan atas
ketidaktahuannya itu. Dari keterangan-keterangan yang diperoleh tersebut manusia
mencoba menyusun suatu sistematika integral dan konsisten sehingga bisa dijadikan
suatu pandangan yang sedapat mungkin mampu memperjelas dasar dan tujuan
keberadaannya sebagai manusia. Dengan demikian manusia yang diliputi dengan
pertanyaan-pertanyaan yang membawa manusia dalam dunia filsafat sedangkan filsafat
itu mempunyai kondisi yang berbeda-beda dan hidup subur dalam aktualisasi keadaan
manusia yang beraneka ragam.
10. Jelaskan adanya dua pandangan pokok tentang ketertiban dan keteraturan alam
yakni aliran atomisme dan aliran organisme. Seperti apa hubungannya dengan
Causa Prima. Beri komentar anda tentang dua pandangan pokok ini !
Adanya dua pandangan pokok tentang ketertiban dan keteraturan alam yakni aliran
atomisme yang berpendapat bahwa alam semesta ini tersusun atas atom-atom yang
saling berhubungan secara mekanik, artinya sebagai bagian suatu atom adalah
menentukan bagaimana adanya ketertiban dan keteraturan alam semesta. Hal ini bisa
dipahami karena para atomis sendiri berpendapat bahwa jumlah dan jenis atom yang
membentuk adanya alam semesta ini adalah tetap dan tidak berubah. Contohnya ibarat
sebuah mesin dimana suatu bagian menentukan bagian yang lainnya, jika ia tidak
memiliki busi saja maka mobil tidak akan bisa bergerak, Sebaliknya aliran organisme
memandang bahwa alam semesta ini bukannya bagian-bagian yang membentuk
keseluruhan, melainkan keseluruhanlah yang membentuk bagian-bagian. Sehingga
keseluruhan itu sendiri yang menentukan ada atau tidaknya ketertiban dan keteraturan
alam. sebagai contoh organisme manusia yang tidak memiliki anggota tubuh tidak akan
mempengaruhi ada atau tidaknya seseorang, bahkan saat tubuh tidak berfungsi sama
sekali ia tidak pernah tidak ada secara mutlak.oleh karena itu organisme alam semesta
ini bukannya ditentukan oleh unsur-unsurnya, melainkan ditentukan oleh asal mulanya
(Causa Prima).
Dari kedua pandangan yang tampak bersifat kontradiktif tersebut, berkembanglah
paham-paham baru yang menyatakan bahwa disatu pihak manusia adalah makhluk
sosial dan dilain pihak sebagai makhluk individu. Manusia adalah suatu keutuhan
menyeluruh dari kedudukan kodratnya sebagai makhluk tuhan yang bebas dan otonom,
susunan kodratnya atas kesatuan rohani dan badani, dan sebagai individu dan anggota
masyarakat merupakan sifat kodratnya. Selanjutnya dalam rangka memahami seluruh
realita ini, manusia mencoba menelusuri menurut rangkaian hubungan sebab-akibat dari
segala kejadian ini dan akhirnya didapatkan kejelasan adanya causa prima (sebab
pertama). Manusia mencoba memahami hakikatnya, namun tidak pernah berhasil secara
tuntas. Hal ini dikarenakan kemampuan manusia serba terbatas. Meskipun dengan
keterbatasan tersebut manusia mendapatkan jalan menuju pengetahuan mengenal
hakikat causa prima itu.

Anda mungkin juga menyukai