Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang adalah buah yang terdiri dari cangkang yang keras dan benih, di mana
cangkang kerasnya tidak membuka untuk melepaskan biji (tidak merekah atau
pecah). Dalam konteks kuliner, berbagai macam biji kering biasanya disebut kacang,
namun dalam konteks botani, kacang yang tidak merekah atau pecah dianggap
kacang yang sebenarnya. Sebagian besar biji berasal dari buah-buahan dan tidak
mempunyai cangkang, kacang-kacangan seperti hazelnut, chestnut, dan biji pohon ek
memiliki dinding cangkang keras yang alami.
Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan pangan yang banyak ditemukan di
berbagai kalangan dan di berbagai tempat, khususnya di Indonesia yang memiliki
beragam jenis bahan pangan. Kacang-kacangan termasuk tanaman yang beragam
dengan kandungan nutrisi yang beragam pula. Kacang-kacangan jarang dikonsumsi
di Indonesia sebagai bahan pokok, berbeda dengan jenis serealia. Namun sebagai
bahan pangan, kacang-kacangan dinilai mempunyai nutrisi yang tinggi dan diolah
menjadi berbagai bentuk produk atau olahan pangan, membuat berbagai masyarakat,
termasuk di Indonesia dapat dengan mudah mengkonsumsinya sehari-hari.
Kacang merupakan sumber penting dari nutrisi bagi manusia dan hewan karena
kacang umumnya memiliki kandungan minyak tinggi. Kacang adalah makanan yang
sangat berharga dan sumber energi yang baik. Sebagian besar kacang dimakan oleh
manusia dan digunakan dalam memasak, dimakan mentah, direbus, digoreng atau
dipanggang sebagai makanan ringan, atau digunakan untuk produk olahan dan
kosmetik. Kacang (atau biji umumnya) juga merupakan sumber nutrisi yang
signifikan bagi tubuh kita. Beberapa kacang atau biji yang sesuai dengan konteks

kuliner adalah almond, kacang brazil, kemiri, kacang mete, hazelnut, macadamia,
chestnut, kacang tanah, kacang pinus dan pistachio.
Bahan kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling
melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata
mempunyai potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral,
vitamin B, karbohidrat kompleks dan serat makanan. Kacang-kacangan dapat
menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara maju dan
negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan juga
dapat dijadikan sumber serat.
Pada makalah ini akan dijelaskan beberapa sifat dasar fisik dan kimia tentang
kacang-kacangan serta kandungan nutrisinya yang bermanfaat bagi tubuh dan
kesehatan kita. Walaupun beberapa kandungan vitamin, mineral dan nutrisi kacangkacangan di antaranya telah terungkap dan diketahui beberapa masyarakat luas,
namun masih banyak penelitian yang dijalankan untuk mengungkap kegunaan
maupun kekurangan dari bahan kacang-kacangan ini lebih jauh. Makalah ini akan
membahas satu penelitian terkait dengan bahan kacang-kacangan, yang sudah diuji
kebenarannya oleh para penelitinya.

B. Rumusan Masalah
1. Karakteristik fisik dan kimia dari beberapa jenis kacang-kacangan.
2. Manfaat dari mengkonsumsi kacang-kacangan.
3. Hubungan tingkat lipid dalam darah dengan mengkonsumsi kacang-kacangan.

C. Tujuan Penulisan
1. Pembaca dapat mengetahui karakteristik fisik dan kimia dari kacangkacangan.
2. Pembaca dapat mengetahui manfaat dari mengkonsumsi kacang-kacangan.
3. Pembaca dapat mengetahui hubungan tingkat lipid dalam darah pada kacangkacangan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kacang biasanya mengandung protein dan atau lemak yang cukup tinggi,
sehingga banyak yang dinilai sebagai bahan pangan yang penting. Memasukan
kacang-kacangan sebagai bagian dari diet dapat berpengaruh baik bagi jantung.
Kacang-kacangan yang mengandung asam lemak tak jenuh dan nutrisi lainnya
merupakan makanan ringan yang kaya manfaat. Jenis kacang yang dimakan tidak
begitu penting, meskipun beberapa kacang memiliki nutrisi yang lebih baik daripada
yang lain.
Kacang-kacangan dapat menurunkan LDL (low-density lipoprotein) atau
kolesterol buruk dalam darah. Kadar LDL tinggi dalam tubuh merupakan salah satu
penyebab utama penyakit jantung. Kacang dapat mengurangi risiko terjadinya
pembekuan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung fatal. Kacang juga
meningkatkan kesehatan dinding arteri. Meskipun jumlahnya bervariasi, kacangkacangan mengandung setidaknya 6 nutrisi yang dapat menyehatkan jantung, yaitu:
1. Lemak tak jenuh
Kandungan lemak tak jenuh dalam kacang-kacangan, baik lemak tak jenuh
tunggal dan lemak tak jenuh ganda, dapat menurunkan tingkat kolesterol
jahat.
2. Asam lemak Omega-3
Kacang-kacangan juga kaya akan asam lemak omega-3. Omega-3 adalah
asam lemak sehat yang dapat mencegah irama jantung tak teratur yang dapat
menyebabkan serangan jantung. Asam lemak omega-3 juga ditemukan dalam
berbagai jenis ikan, tetapi kacang-kacangan merupakan salah satu sumber
asam lemak omega-3 nabati terbaik.
3. Serat

Semua jenis kacang mengandung serat yang membantu menurunkan kadar


kolesterol. Serat dapat mengenyangkan, sehingga porsi makan menjadi lebih
sedikit. Selain itu, serat juga diduga berperan dalam mencegah munculnya
penyakit diabetes.
4. Vitamin E
Vitamin E dapat membantu menghentikan pembentukan plak di pembuluh
arteri. Timbunan plak di arteri dapat menyebabkan nyeri dada, penyakit arteri
koroner, atau serangan jantung.
5. Plant sterol
Beberapa jenis kacang mengandung plant sterol, suatu zat yang dapat
membantu menurunkan kolesterol. Plant sterol sering ditambahkan ke dalam
berbagai produk seperti margarin dan jus jeruk.
6. L-arginine
Kacang-kacangan juga merupakan sumber L-arginine, suatu zat yang dapat
membantu

meningkatkan

kesehatan

dinding

arteri.

Cara

L-arginine

meningkatkan kesehatan dinding arteri adalah dengan membuatnya lebih


elastis sehingga tidak rentan akan terjadinya penggumpalan darah.

BAB III
METODE

A. Desain Studi
Jurnal ini menggunakan metode seperti yang ada pada pencarian MEDLINE
komprehensif. Metode ini dilakukan untuk studi bahasa Inggris sosial antara 1 Januari
1992 sampai 31 Desember 2004, yang menilai efek konsumsi kacang pada tingkat
lemak atau lipid dalam darah.
Beberapa artikel telah dipilih untuk mendapatkan kesimpulan berdasarkan
prioritas dan kriteria berikut: (1) studi ini melibatkan subyek manusia, (2) adanya
kelompok yang mengontrol pengukuran lipid yang stabil sebelum mengkonsumsi
kacang, (3) adanya metode diet menggunakan kacang seluruhnya, (4) periode untuk
mengkonsumsi kacang minimal sekitar 3 minggu, (5) para subjek baru-baru ini tidak
memakai obat penurun lipid dan sejenisnya, dan (6) tidak ada perubahan berat badan
antar diet pada akhir intervensi.
Peneliti mengumpulkan data primer individu dari 25 uji konsumsi kacang yang
dilakukan di 7 negara dengan 583 pria dan wanita yang mengidap normolipidemia
dan hiperkolesterolemia yang tidak mengambil obat penurun lipid. Dalam analisis
yang telah dikumpulkan, para peneliti menggunakan model linear campuran untuk
menilai efek dan potensi interaksi dari konsumsi kacang.

B. Analisis Statistik
Setiap tim peneliti menyediakan datanya secara elektronik. Pada tahap
penerimaan, para peneliti melakukan analisis statistik awal untuk mengkonfirmasi
apakah transfer sesuai dengan datanya. Dalam semua kasus, para peneliti mampu
memproduksi hasil yang disajikan dalam artikel aslinya. Data tersebut kemudian
digabungkan menjadi satu set data tunggal dan dianalisis menggunakan perangkat
lunak statistik (SAS versi 9.1, SAS Institute, Cary, North Carolina).
Untuk beberapa analisis, subjek dikelompokkan ke dalam 3 kolesterol
lipoprotein konsentrasi rendah (LDL-C), kategorinya berdasarkan "Laporan Ketiga

dari Program Pendidikan Kolesterol Nasional pada Panel Perawatan Orang Dewasa.
Kriterianya, yaitu:

Kurang dari 130 mg / dL (n = 262),

130-160 mg / dL (n = 125)

Lebih besar dari 160 mg / dL (n = 195) (untuk mengkonversi konsentrasi kolesterol


untuk milimol per liter, kalikan dengan 0,0259).
Subjek juga dikelompokkan menjadi 2 kategori tingkat trigliserida, yaitu:

<150 mg / dL [n = 410]

>150 mg / dL [n = 145] (untuk mengubah tingkat trigliserida milimol per liter,


kalikan dengan 0,0113)
Klasifikasi pada BMI adalah sebagai berikut:

Berat badan normal (<25 [n = 244])

Kelebihan berat badan (25-30 [n = 181])

Obesitas (>30 [n = 82])


Setiap penelitian dikategorikan sesuai dengan metode diet yang dipakai.
Jenis diet kontrol diwakili oleh 3 kategori berikut:

Barat (total lemak >30% dan lemak jenuh >10%)

Mediterania (Lemak tak jenuh tunggal>20% dan lemak jenuh <7%)

Rendah lemak jenuh total (lemak total <30% dan lemak jenuh <7%)

Untuk memperkirakan efek konsumsi kacang berdasarkan dosisnya, konsumsi


kacang secara perorangan dihitung ulang dan dinyatakan sebagai persentase dari total
kalori dalam makanan.
Untuk menilai kemungkinan pengaruh hasil kontrol diet, masing-masing studi
diklasifikasikan dengan berbagai tingkat, menjadi kontrol diet yang rendah, sedang,
atau tinggi. Kategori kontrol diet rendah meliputi studi yang subjeknya
mengkonsumsi kacang tanpa saran diet dan tidak ada ukuran biologis kepatuhan diet.
Pada kategori medium, media kontrol memberi saran diet dan menggunakan ukuran
biologis kepatuhan diet. Kategori diet kontrol yang tinggi terdiri dari studi dan
percobaan metabolisme di mana kacang digabung dengan semua makanan yang
disediakan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik fisik dan kimia kacang-kacangan.
1. Kacang Almond.
Secara fisik, kacang almond mempunyai bentuk agak lonjong, dengan kerutan
di sekitar tubuh kacang. Sekitar 80% kacang almond mempunyai panjang
antara 25.33 sampai 25.65 mm, lebarnya berkisar antara 16.89 sampai 17.16
mm, dan ketebalan berkisar antara13.0 sampai 13.23 mm.
Ada dua jenis kacang almond, yang manis dan yang pahit. Di jenis yang
manis ada yang berkulit tebal dan tipis. Yang berkulit tipis, yang diketahui
sebagai Kagzi, adalah jenis yang paling baik digunakan. Jenis yang berkulit
tebal sebaiknya tidak dimakan karena mempunyai asam prussic yang beracun.
Namun mereka dapat digunakan sebagai produk kosmetik, parfum dan
minyak almond. Kacang almond mengandung protein tinggi, kalsium, seng,
sumber vitamin E magnesium, serat, kalium, fosfor, dan zat besi. Almond ini
juga mempunyai kandungan polifenol. Polifenol (polyphenol) adalah
kelompok bahan kimia dengan lebih dari satu unit fenol per molekul
mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Almond mempunyai
kandungan tembaga dalam bentuk organik sebanyak 1.15 mg per 100 gram.
Tembaga bersama zat besi dan vitamin menjadi katalis dalam pembentukan
hemoglobin dalam darah.
2. Kacang Hazelnut.
Secara fisik kacang hazelnut ukurannya bervariasi, panjangnya berkisar antara
18.91 mm sampai 25.47 mm, lebarnya antara 15.09 mm sampai 21.20 mm,
dan ketebalannya berkisar antara 12.76 mm sampai 21.20 mm.
Kacang hazelnut kaya akan protein, karbohidrat kompleks, serat, zat besi,
kalsium, vitamin E dan B, folat dan arginin. Seperti kacang lainnya, hazelnut
tidak mempunyai kolesterol.

3. Kacang Walnut.
Rata-rata bobot, ketebalan cangkang, panjang, lebar, dan tinggi kacang walnut
adalah 11.99 g, 1.58 mm, 37.27 mm, 30.45 mm, dan 31.90 mm.
Kacang walnut mengandung anti-oksidan asam ellagik yang dikenal bisa
memerangi kanker dan menolong sistem pertahanan tubuh. Selain itu, walnut
pun tinggi serat dan mempunyai asam lemak esensial, yang terdiri dari asam
lemak omega 3 dan omega 6.
4. Kacang Tanah.
Kacang ini ditanam di tanah, bukan berasal dari pepohonan. Secara fisik,
kacang tanah ini memiliki tekstur keras dan memiliki kulit untuk melindungi
inti kacangnya.
Kacang tanah mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin E, kalsium,
vitamin B kompleks, vitamin A, vitamin K, fosfor, lesitin, dan kolin, selain itu
fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol dan level trigliserida.
5. Pistachio.
Karakteristik fisik dari kacang pistachio adalah cangkangnya yang terpisah
sebagian, berwarna putih dan inti kacangnya yang berwarna kehijauan.
Kandungan kacang pistachio yaitu fosfor, magnesium, tembaga, dan
tryptophan dalam jumlah tinggi. Selain itu, kacang ini merupakan sumber
untuk vitamin B, kalium, dan asam folat yang baik.

6. Kacang Macadamia.
Kacang macadamia mempunyai cangkang yang keras tetapi memiliki rasa
yang creamy.

Kacang ini dianggap kurang baik bagi kesehatan karena mengandung


kolesterol yang tinggi. Namun meski begitu, kacang macadamia mengandung
serat. Kandungan serat sehat dalam 40 gr kacang macadamia adalah 3,5 gram.
7. Kacang Pecan.
Buahnya berkulit keras berwarna cokelat, mulus dan saat dipecahkan akan
terdapa dua rongga. Tiap rongga akan berisi satu pecan. Bentuknya
bergelombang dan keriting, dilapisi kulit ari yang berwarna cokelat.
Kacang pecan merupakan sumber protein dan lemak tak jenuh, dikenal karena
kandungan vitamin E dan kemampuan akan antikankernya. Selain itu, kacang
pecan juga mengandung antioksidan.
8. Kacang Mete.
Sifat fisiknya keras seperti kacang yang lain, namun kulitnya halus dan tidak
berkerut. Bentuknya agak lonjong dan tidak lurus, menyerupai bulan sabit.
Kacang mete tinggi akan kalori. 100 gram kacang mete mempunyai kalori
sebesar 553 kalori. Kacang ini kaya akan serat, vitamin, mineral dan fitokimia
yang melindungi kita dari penyakit dan kanker. Kacang mete juga kaya akan
mineral, terutama mangan, potassium, tembaga, zat besi, zinc dan selenium.

B. Manfaat Kacang.
Kacang kaya akan vitamin E, asam folat, berbagai mineral, serta asam amino
arginine. Meski begitu, sebaiknya pilih kacang yang tidak asin dan dalam jumlah
kecil. Beberapa jenis kacang, seperti walnut atau kenari mengandung 650 kalori.
Para peneliti dari California, Amerika, menemukan pola makan harian yang
mengandung kacang-kacangan efektif untuk menurunkan kolesterol jahat dan
mengandung sterol, komponen yang sering ditambahkan di margarin untuk
mengurangi penyerapan kolesterol.

Setiap jenis kacang memiliki manfaat yang berbeda. Berikut beberapa manfaat
kacang:
1. Kacang Almond.
Dengan mengkonsumsi kacang almond secara teratur bisa menghindari
penyakit jantung, karena kacang almond mempunyai dampak menurunkan
kandungan kolesterol, hal ini dikarenakan fungsi kacang almond bisa
menurunkan glikemik pada makanan serta mengurangi kerusakan akibat
oksidasi pada makanan. Kacang almond memiliki kandungan lemak tidak jenuh
tunggal serta berbentuk antioksidan. Disamping itu, kulit almond juga memiliki
kandungan lebih kurang tiga puluh senyawa antioksidan berlainan yang
memberikan banyak kegunaan untuk kesehatan.
Kacang almond juga mengandung kalsium yang dapat mengurangi kram
dan kejang perut waktu akan haid. Disamping itu kalsium, sangat bermanfaat
untuk menjaga kesehatan tulang serta terhindar dari penyakit osteoporosis.
2. Kacang Hazelnut.

Kacang hazelnut mengandung asam lemak esensial yang baik untuk


meningkatkan metabolisme dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.

Asam lemak tak jenuh yang di kandung kacang hazelnut aman untuk
jantung.

Kandungan vitamin E dalam kacang hazelnut dapat menjaga keindahan


kulit, membantu system reproduksi, baik untuk otot jantung dan dapat
mencegah anemia serta mencegah faktor pemicu kanker.

3. Kacang Walnut.

Menjaga jantung.

Selain kaya antioksidan, kacang walnut juga kaya akan asam lemak
omega-3 yang meningkatkan jumlah kolesterol baik dalam tubuh dan
menyingkirkan kolesterol jahat.

Mengurangi peradangan.
Kacang walnut diketahui mampu mengatasi penyakit peradangan seperti
asma, psioriasis, e, dan arthtritis.

Meningkatkan kekebalan tubuh.


Antioksidan yang ada dalam walnut membantu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari proses penuaan, kanker, dan
penyakit saraf.

Wanita hamil sangat disarankan mengonsumsi kacang walnut. Kandungan


vitamin B kompleks yang tinggi serta vitamin lain seperti folat,
riboflavin, thiamin, dan lainnya sangat diperlukan oleh ibu hamil.

Kaya mineral.
Kacang walnut mengandung banyak mineral seperti mangan, potassium,
seng, kalsium, besi, magnesium, dan tembaga. Mineral ini memiliki
banyak kegunaan untuk perkembangan sperma pria.

Melawan konstipasi.
Mengonsumsi kacang walnut secara teratur dan makanan kaya lemak
lainnya akan menjauhkan dari resiko konstipasi.

4. Kacang Tanah.

Mencegah Anemia.
Kacang tanah mengandung zat besi yang sangat penting dalam
pembentukan sel darah merah.

Merawat kulit.

Kacang tanah kaya akan vitamin E . Vitamin E merupakan antioksidan


yang membantu menyehatkan kulit yang melindungi dari kerusakan
karena radikal bebas.

Membantu menjaga kesehatan janin.


Kandungan kacang tanah banyak mengandung folat yang diketahui
sangat bermanfaat untuk kesehatan janin dan mencegah bayi lahir cacat.

Mengurangi resiko penyakit jantung.


Kacang

tanah

banyak

mengandung

lemak

tak

jenuh

tunggal

(monounsaturated fat) dan asam oleat yang ramah terhadap jantung.

Mengurangi depresi.
Kacang tanah banyak mengandung tryptophan, suatu asam amino esensial
yang penting untuk produksi serotonin. Serotonin adalah bahan kimia
yang terlibat dalam pengendalian mood. Saat terjadi depresi, lebih sedikit
serotonin yang dilepaskan dari sel-sel syaraf. Tryptophan dapat
meningkatkan efek antidepressant dari serotonin jika terjadi peningkatan
jumlah serotonin dalam darah.

Mengurangi resiko kanker.


Kacang tanah mengandung fitosterol yang disebut beta-sitosterol yang
membantu mencegah tumbuhnya tumor.

5. Pistachio.

Mengurangi resiko kanker.


Makanan yang kaya vitamin E dapat berfungsi sebagai antioksidan,
yang dapat membantu mencegah kerusakan dari radikal bebas,
melindungi kulit dari sinar ultraviolet, dan membuat pertumbuhan sel
menjadi baik.

6. Kacang Mete.

Menurunkan berat badan.


75% kandungannya adalah lemak-lemak tak jenuh (unsaturated fats) yang
merupakan lemak baik. Selain itu kacang mete dapat membantu
menurunkan berat badan dan memberikan banyak energi. Kacang mete
juga membantu memperlancar metabolisme tubuh.

Meningkatkan fungsi otak.


Kacang mete dapat membantu meningkatkan oksigen ke otak, sehingga
kacang mete mempunyai peran penting dalam meningkatkan daya ingat.

Menurunkan resiko kanker.


Kandungan antioksidan dan vitamin yang tinggi dalam kacang mete
membantu menghilangkan radikal bebas dalam tubuh.

Menguatkan tulang.
Magnesium yang ditemukan dalam kacang mete membantu pembentukan
struktur tulang yang kuat dalam tubuh.

Meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi kadar kolesterol jahat.


Lemak

tak

jenuh

tunggal

(monounsaturated

fats)

membantu

meningkatkan kesehatan jantung. Lemak ini ditemukan dalam diet


Mediterania. Mengonsumsi kacang mete dapat meningkatkan kadar
kolesterol baik dan mengurangi kadar kolesterol jahat.
7. Kacang Macadamia.

Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.


Asam lemak yang dikandung kacang macademia bisa mempengaruhi
lipid serum dan lipoprotein.

Menurunkan risiko penyakit jantung

Mengatasi anemia dan memulihkan gangguan hati/liver.

Kandungan lemak sehat 70%, tetapi rendah protein 8%. Selain pati,
macadamia kaya kalsium, zat besi, fosfor, magenesium, dan tiamin.
8. Kacang Pecan.

Pecan dapat menurunkan kadar kolesterol total 4% dan kolesterol jahat


(LDL) 6%.

Dari semua jenis kacang-kacangan, pecan termasuk dalam kelompok


yang mengandung lemak tertinggi dan kaya akan protein nabati. Dalam
hasil riset lain disebutkan, pecan juga mampu memperbaiki sistem saraf
dan sangat berguna dalam memperbaiki sel-sel yang rusak dalam kasus
penyakit jantung. Hal ini dikerenakan pecan kaya dengan kandungan
vitamin E yangn terikat dalam lemak sehat, yang merupakan antioksidan
kuat.

C. Hubungan mengkonsumsi kacang terhadap tingkat lipid dalam darah.


Lemak tidak dapat dipisahkan dari kolestrol. Apabila seseorang tidak
mengkonsumsi kolesterol maka hati akan mensistesisnya dari asam lemak. Demikian
hati akan memproduksi kolesterol. Meskipun, kolesterol masuk melalui makanan
sangat banyak. Akibat hal ini, meningkatkan kadar kolesterol dalam darah (Muchtadi,
2000).
Lemak pada makanan membuat rasa lebih gurih dan enak. Lemak terbagi atas
lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Akan tetapi asupan lemak memberi sumbangan
yang besar terhadap peningkatan kolesterol dalam darah. Fungsi lemak sebagai
sumber energi merupakan sumber energi yang paling padat. Dalam 1 (satu) gram
menghasilkan 9 (sembilan) kalori, yaitu dua setegah kali besar energi yang dihasilkan
oleh karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai simpanan lemak,
merupakan cadangan energi tubuh paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi
berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat energi. Pengaruh lemak terhadap

kesehatan bahwa, akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah apabila berlebih
dan tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui feces, urine dan kelenjar. Kondisi ini
tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan hasil penelitian Jonnalagadda dkk (1996), konsumsi tinggi asam
lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol plasma, diperkirakan setiap
penambahan asam lemak jenuh 1% dari total kalori terjadi peningkatan kolesterol
darah sebanyak 1,9 mg/dl. Menurut National Cholesterol Education Program (NCEP)
menganjurkan untuk membatasi konsumsi asam lemak jenuh <10% total kalori dan
jika kadar kolesterol masih tinggi dianjurkan untuk mengurangi sampai 7% dari total
kalori. (Manurung, 2004)
Seangkan berdasarkan hasil penelitian dalam jurnal ini adalah, dengan konsumsi
harian rata-rata 67 gram kacang, pengurangan rata-rata berikut diperkirakan
mencapai:
Konsentrasi kolesterol total (10,9 mg / dL [perubahan5,1%]), konsentrasi densitas
rendah lipoprotein kolesterol (LDL-C) (10,2 mg / dL [perubahan 7,4%]), rasio LDLC untuk konsentrasi densitas tinggi lipoprotein kolesterol (HDL-C) (0,22 [perubahan
8,3%]), dan rasio dari total konsentrasi kolesterol HDL-C (0,24 [perubahan 5,6%])
(P .001 untuk semua) (Untuk mengkonversi semua konsentrasi kolesterol menjadi
milimol per liter, kalikan dengan 0,0259). Tingkat trigliserida berkurang 20,6 mg / dL
(10,2%) pada subyek dengan kadar trigliserida darah minimal 150 mg / dL (P .05)
Tetapi tidak pada mereka dengan tingkat yang lebih rendah (untuk mengkonversi
tingkat trigliserida menjadi milimol per liter, kalikan dengan 0,0113).
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kacang-kacangan seperti kacang
almond, hazelnut, pecan, pistachio, walnut, macademia, dan kacang tanah dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Adapun konsumsi 67 gram
kacang per hari (sekitar setengah gelas) berakibat pada penurunan kadar kolesterol

sebesar 5.1%, total LDL sebesar 7.4%, serta penurunan kadar trigliserida sebesar
10.2%1.
Efek dari konsumsi kacang tergantung dosisnya, dan berbagai jenis kacang
memiliki efek yang sama pada tingkat lipid darah. Efek dari konsumsi kacang secara
signifikan dimodifikasi oleh LDL-C, indeks massa tubuh, dan tipe diet: efek penurun
lipid dalam konsumsi kacang yang terbesar adalah pada subyek dengan LDL-C yang
tinggi dan dengan indeks massa tubuh yang rendah dan beberapa di antara subjek
yang mengkonsumsi diet ala barat.
Kacang-kacangan dapat menurunkan kadar kolesterol LDL karena mayoritas
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh. Selain itu, kacang pun kaya akan
komponen bioaktif yang dapat menurunkan kolesterol seperti fitosterol, komponen
fenolik, resveratrol, dan arginin. Tambahan lagi, kacang pun kaya akan protein, serat,
serta mikronutrien seperti kalium, kalsium, magnesium, dan vitamin E yang
diperlukan tubuh.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami tarik berdasarkan jurnal ilmiah tentang penelitian


hubungan konsumsi kacang dengan tingkat lipid dalam darah, hasil diskusi dan
referensi-referensi yang kumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Kebanyakan kacang mempunyai tekstur yang keras, berukuran panjang
berkisar antara 11-30 mm dan dilindungi oleh kulit atau cangkang yang
beragam (keras, agak lunak, tebal atau tipis).
2. Kacang merupakan sumber protein tinggi, asam lemak esensial, kalsium,
berbagai mineral, berbagai vitamin dan serat yang baik untuk mencegah
berbagai penyakit dan memelihara kesehatan tubuh dan organ-organnya.
3. Konsumsi kacang dibuktikan dapat menurunkan tingkat lipid yang ada pada
darah khususnya dikalangan subyek dengan LDL-C yang tinggi atau dengan
BMI lebih rendah, sehingga secara tidak langsung, mengonsumsi kacang
dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2012. Kacang Tanah Lemak Rendah.


http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/181/file/Kacang-Tanah-LemakRendah.pdf diakses pada tanggal 9 april 2013
Diajeng. 2011. Makalah kacang-kacangan.
http://diandiajeng.blogspot.com/2011/12/makalah-kacang-kacangan.html?=1
diakses tanggal 13 april 2013
Joan Sabate, MD, DrPH; Keiji Oda, MA, MPH; Emilio Ros, MD, PhD (2010). Nut
Consumption and Blood Lipid Levels: A Pooled Analysis of 25 Intervention
Trials. Journal of Arch Intern Med, Vol. 170, No. 9, pp.827.
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Nuts diakses
pada tanggal 27 maret 2013
Manurung, Elvi, 2004. Hubungan Antara Asupan Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal
Dengan Kadar Kolesterol HDL Plasma Penderita Penyakit Jantung Koroner.
Tesis Mahasiswa Magister Sains Ilmu Gizi Klinik, UI, Jakarta.
Muchtadi TRM. 2000. Asam Lemak Omega 9 dan Manfaatnya bagi Kesehatan.
http://www.intiboga.com/omega9b.htm diakses tanggal 13 april 2013
Kevin. 2011. Makalah Kacang-kacangan dan Biji-bijian.
http://kevinmurasaki.wordpress.com/2011/12/04/makalah-kacang-kacangandan-biji-bijian/ di akses pada tanggal 15 april 2013
Koswara, Sutrisno. 2012. Kacang-kacangan, Sumber Serat yang Kaya Gizi.
http://pps-unisti.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/6.-kacang-kacangan-sumberserat-yang-kaya-gizi.doc diakses pada tanggal 15 april 2013
Wineke, Odilia. 2008. Pecan, si Kacang Keriting yang Populer.
http://m.detik.com/food/read/2008/12/26/093055/1059597/295/pecan-sikacang-keriting-yag-populer diakses tanggal 19 april 2013

Tugas Terstruktur
ILMU BAHAN PANGAN (GZW124)

BAHAN PANGAN
KACANG-KACANGAN

Kelompok 10
Aulia Rhimadani N. G1H012001
Aprilia Handista G1H012042
Edgar David S. G1H012036
Mafrida Puspitasari G1H012044
Gina Sela Heidi G1H012052

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
PRODI ILMU GIZI
PURWOKERTO
2013

Anda mungkin juga menyukai