Anda di halaman 1dari 34

Bahasan

Pengertian Kualitas atau Mutu


Manajemen Mutu Terpadu
Pengukuran Sistem Pengendalian Mutu
Strategi pencapaian Mutu Pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Apa arti kata Kualitas Anda ?


Pikirkan tentang pengalaman masa lalu Anda tinggal di
berbagai hotel. Apakah Anda tinggal di sebuah hotel yang
berkualitas ?
Pikirkan tentang produk yang Anda beli. Bagaimana Anda
dapat menentukan produk itu memiliki "kualitas"?

Quality in different areas of society

Pengertian Kualitas atau Mutu


Mutu adalah Fitness for Use, yaitu kesesuaian dengan kebutuhan atau
keinginan --- (Deming, W.E, 1986)
Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang
disyaratkan atau distandarkan sebagai cacat nol, kesempurnaan, dan
kesesuaian. --- (Crosby, P.B., 1999)

Mutu adalah kepuasan yang sepenuhnya (full customer satisfaction) -- (Feigembaum A.V., 1986)

Batasan-Batasan tentang Mutu Pendidikan


1. Mutu Pendidikan merupakan kesesuaian layanan dengan spesifikasi
atau standar yang telah ditetapkan.
2. Mutu pendidikan merupakan kemampuan layanan dalam
memenuhi atau melampaui kebutuhan pengguna jasa pendidikan.
3. Mutu pendidikan mencakup pengetahuan, tenaga pendidik, proses
dan lingkungan.
4. Mutu pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat global dan
dinamis serta berkembang sesuai dalam masyarakat.

Mutu pendidikan dibedakan dalam berbagai cara terkait dengan


industri. (campell and Rozsnayi, 2002)

Mutu pendidikan dibedakan dalam berbagai cara terkait dengan


industri. (campell and Rozsnayi, 2002) .... Lanjutan

Mutu pendidikan dibedakan dalam berbagai cara terkait dengan


industri. (campell and Rozsnayi, 2002) .... Lanjutan

Mutu pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan


organisasi dalam mengelola pegawai, peserta didik,
proses pembelajaran, sarana, keuangan, dan
hubungan dengan masyarakat.
Mutu pendidikan tidak hanya sekedar memenuhi
standar, tetapi memiliki kemampuan untuk kepuasan
pelanggan (customer satisfaction)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun


mutu (Aaker, D.A., 1991)
1. Komitmen pada Kualitas, organisasi harus selalu mempunyai tanggung
jawab terhadap kualitas serta memelihara kualitas secara terus menerus.
2. Budaya kualitas, komitmen kualitas harus direfleksikan dalam budaya
organisasi, norma perilakunya serta nilai-nilainya.
3. Informasi dari pelanggan, pada akhirnya dalam membangun persepsi
kualitas pelanggan yang mendefinisikan kualitas.
4. Sasaran yang jelas, sasaran kualitas harus jelas dan tidak umum
cenderung menjadi tidak bermanfaat.
5. Karyawan yang berinisiatif, karyawan harus diberikan motivasi dan
dilibatkan dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapi organisasi
dengan pemikiran kreatif dan inovatif.

Manajemen Mutu Terpadu


Menurut Tjiptono, F., dan Diana (1998), manajemen mutu terpadu
merupakan pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus
menerus.
Menurut sallis, E (2006), manajemen mutu terpadu dalam bidang
pendidikan merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan
secara terus menerus yang dapat memberikan seperangkat alat praktis
kepada institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggan saat ini maupun yang akan datang.
Menurut Gasperz, V (2005), manajemen mutu terpadu digunakan sebagai
cara untuk meningkatkan performasi secara terus-menerus (continous
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses dalam
setiap area fungsional dari organisasi menggunakan semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia.

Manajemen Mutu Terpadu

Penjaminan Mutu Pendidikan (1)


Permendiknas No.63 Tahun 09 pasal - 1-2
Penjaminan mutu pendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu
oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan
masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa
melalui pendidikan.
Penjaminan Mutu Pendidikan : Serangkaian proses dan sistem yang
saling terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan
data mengenai kinerja dan mutu pendidik, tenaga kependidikan, dan
lembaga.

Manajemen Mutu Terpadu

Penjaminan Mutu Pendidikan(2)


Upaya perbaikan mutu secara berkesinambungan untuk menjamin
mutu organisasi pendidikan dengan pendekatan :
1. Akreditasi; berfokus pada input organisasi pendidikan yang
menekankan pada prestasi peserta didik, jumlah kelas dan sumber
fisik.
2. Outcome assessment; menekankan pada evaluasi lulusan organisasi
pendidikan melalui prestasi peserta didik, graduation, dan
pekerjaan.
3. Pendekatan sistem terbuka; merupakan sistem jaminan mutu
terintegrasi di organisasi pendidikan, dan pendekatan yang
menekankan pada input, proses dan output.

Pengendalian Mutu Pendidikan (1)


Pengendalian mutu pendidikan proses dan hasilnya memiliki korelasi
dengan peranan sumber daya manusia, oleh karena itu pengendalian mutu
pendidikan sangat memfokuskan pada peranan sumber daya manusia.
Sumber daya manusia akan berfungsi baik apabila mengetahui pentingnya
hal-hal sebagai berikut :
Tumbuh berkembang dalam dirinya sendiri kesadaran akan penting mutu
pendidikan
Merasakan bahwa pengendalian mutu pendidikan merupakan kewajiban
dan tanggung jawab setiap anggota organisasi
Memiliki keterampilan untuk mendeteksi penyimpangan dan
ketidakpuasan pengguna

Pengendalian Mutu Pendidikan (2)


Sumber daya manusia akan berfungsi baik apabila mengetahui
pentingnya hal-hal sebagai berikut :
Menganalisis dan mencegah persoalan yang terdapat dalam unit
organisasi, bersedia memberikan peran serta secara aktif
Ada kesepakatan semua pihak dalam organisasi untuk melaksanakan
dengan baik
Bekerja dalam satu kelompok

Pengendalian Mutu Pendidikan (3)


Untuk membentuk kelompok dalam menciptakan partisipasi
manajemen dibutuhkan persyaratan sebagai berikut:
Komitmen, artinya pembentukan kelompok harus dilandasi oleh
kesepakatan semua bersama
Keterlibatan, artinya melakukan korrdinasi dengan pihak terlibat
dalam kegiatan
Kepercayaan, artinya kerja kelompok akan lebih baik daripada bekerja
terkotak-kotak atau perorangan
Keterbukaan, artinya harus terjalin komunikasi yang baik antar semua
pihak.

Pengendalian Mutu Pendidikan (3)


Untuk membentuk kelompok dalam menciptakan partisipasi manajemen dibutuhkan persyaratan sebagai
berikut:
Keyakinan dan kebanggaan, artinya bekerja sama dalam kelompok lebih banyak dan merasa bangga atau
senang bergabung dalam suatu kelompok
Keterikatan, artinya merasa saling membutuhkan dan semua harus tunduk serta taat pada apa yang telah
disepakati bersama
Komunikasi, artinya terjalin hubungan yang baik dan terbuka antar sesama anggota dan kelompok
Kesabaran, artinya setiap orang harus mampu menahan kemarahan, ketidaksesuaian pendapat, dan lainlain.
Kebijakan, artinya tidak saling mencela pendapatnya dan pembagian tugas dalam kelompok sesuai dengan
kemampuan masing-masing anggota
Kebijakan, artinya tidak saling mencela pendapatnya dan pembagian tugas dalam kelompok sesuai dengan
kemampuan masing-masing kelompok
Ketabahan, artinya walaupun terdapat pandangan yang negatisf, terjadi kegagalan dalam pemecahan
masalah, banyak interupsi, dan teguran terhadap kelompok, setiap anggota dapat mengendalikan diri dan
mempertahankan keutuhan serta persatuan.

Pengukuran Sistem Pengendalian Mutu (1)


Pengukuran sistem merupakan kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagi satuan.
1. Pengukuran Biaya
Melalui pendataan informasi dan analisis biaya secara berkala sistem
pengendalian mutu akan terpantau efektifitas biayanya. Tujuan
pengukuran biaya sistem pengendalian mutu untuk kepuasan
pelanggan dengan tingkat biaya yang rendah

Pengukuran Sistem Pengendalian Mutu (2)


2. Pengukuran Mutu
Pengukuran dan pelaporan data dalam waktu yang tepat akan
bermanfaat untuk mengetahui konsistensi mutu, menjamin sasaran
pengendalian mutu, dan bahan evaluasi dalam upaya tindakan korektif.
Informasi akan menjadi dasar untuk membuat perbaikan sasaran dan
prioritas

Pengukuran Sistem Pengendalian Mutu (3)


3. Pengukuran Kepuasan
Pemeriksaan yang intensif terhadap sampel akhir dari pandangan
pemakai bermanfaat untuk mengukur kepuasan pengguna. Pengukuran
diperoleh data ketidakpuasan pelanggan mengenai mutu, keamanan
dan pelayanan

Pengukuran Sistem Pengendalian Mutu (4)


4. Pengukuran Kesesuaian Sistem
Penilaian prosedur sistem pengendalian mutu dapat mengidentifikasi
penyimpangan sistem sebelum berkembang menjadi masalah yang
besar. Pengukuran ini untuk menentukan apakah rencana pengendalian
mutu terus dikembangkan dan apakah prosedur yang dibuat dapat
memenuhi atau memuaskan pengguna.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (1)


1. Pengembangan Sumber Daya Manusia
SDM adalah segenap ,manusia yang berada dalam suatu organisasi
pendidikan.
Perhatian terhadap pengembangan SDM organisasi pendidikan harus
dilakukan secara sungguh-sungguh agar memiliki kompetensi dan
profesionalisme terhadap pengembangan mutu pendidikan

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (2)


2. Pengembangan Institusi
Pengembangan institusi harus merujuk pada visi dan misi organisasi.
Untuk mewujudkan visi organisasi pendidikan harus memiliki misi
yang jelas. Misi merupakan sesuatu yang dilaksanakan sebagai
penjabaran visi.
Misi organisasi pendidikan hendaknya melingkupi semua pesan yang
ada pada visi, memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan
dicapai, dan memberikan petunjuk terhadap sasaran yang akan
dilayani.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (3)


3. Proses Kerja
Proses kerja merupakan rangkaian tindakan dan perbuatan dalam
rangka penciptaan atau pembentukan nilai baru pada unit organisasi.
Oleh karena itu diperlukan koordinasi dan penggerakkan dalam
pelaksanaannya.
Koordinasi adalah sistem kegiatan yang dikoordinasikan dari
sekelompok orang bekerja sama ke arah satu tujuan di bawah
kepemimpinan.
Penggerakkan adalah proses mengarahkan (directing) dan
mempengaruhi (influencing) kegiatan yang berhubungan dengan
tugas anggota kelompok secara keseluruhan.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (4)


4. Suasana Kondusif
Suasana kondusif merupakan suatu keadaan yang memberikan
peluang pada hasil yang diinginkan dan bersifat mendukung.
Suasana kondusif pada organisasi pendidikan tercipta dengan
memperhatikan aspek kesediaan pendanaan, sarana dan prasarana,
kepuasan kerja, dan aspek-aspek lain terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (5)


5. Peningkatan Mutu
Mutu pendidikan bermanfaat untuk meningkatkan
pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada masyarakat dan persaingan
yang sehat.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (6)


5. Peningkatan Mutu
Karakteristik mutu pendidikan antara lain :
Kinerja (performance), berkaitan dengan aspek fungsional organisasi
pendidikan terhadap cara mengajar, kehadiran dan materi pembelajaran.
Tepat Waktu (Timeliness), berkaitan dengan kegiatan pendidik pada saat
memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran
Handal (reliability), berkaitan dengan kegiatan pelayanan prima yang
diberikan dari tahun ke tahun.
Daya tahan (durability), berkaitan dengan daya tahan organisasi pendidikan
meskipun ada krisis
Indah (aesthetics), berkaitan dengan interior dan eksterior organisasi
pendidikan yang selalu tertata dengan baik

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (7)


5. Peningkatan Mutu
Karakteristik mutu pendidikan antara lain :
Hubungan manusiawi (personal interface), berkaitan dengan nilai-nilai moral dan
profesionalisme yang dijunjung tinggi
Mudah penggunaannya (easy to use), berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mudah dipakai dan diterapkan
Bentuk khusus (feature), berkaitan dengan keunggulan tertentu atas lulusan organisasi
pendidikan
Standar tertentu (conformance to specification), berkaitan dengan yang diterapkan pada
organisasi pendidikan
Konsistensi (consistency), berkaitan dengan mutu organisasi pendidikan yang tidak
menurun
Mampu melayani (serviceability), berkaitan dengan pelayanan organisasi pendidikan
yang tetap baik dan selalu menerima kritik dan saran.

Strategi Pencapaian Mutu Pendidikan (8)


5. Peningkatan Mutu
Karakteristik mutu pendidikan antara lain :
Seragam (uniform), berkaitan dengan penggunaan seragam dinas
pada organisasi pendidikan
Ketepatan (accuracy), berkaitan dengan pelayanan di organisasi
pendidikan yang mampu memenuhi keinginan pelanggan pendidikan.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan


1. Penjaminan Mutu Internal
Penjaminan mutu internal adalah sistem penjaminan mutu yang dilakukan
oleh institusi dengan cara ditetapkan oleh organisasi pendidikan sendiri
2. Penjaminan Mutu Eksternal
Penjaminan mutu eksternal adalah sistem penjaminan mutu yang dilakukan
badan akreditasi. (Akreditasi)
3. Perijinan Penyelenggaraan Program Pendidikan
Perijinan penyelenggaraan program pendidikan diberikan untuk satuan
pendidikan guna memenuhi syarat penyelenggaraan program pendidikan.
Perijinan dimaksudkan sebagai evaluasi eksternal dan juga untuk menilai
kelayakan kepatuhan penyelenggaraan program organisasi pendidikan.

TUGAS
Buatlah Tulisan dalam bentuk jurnal/paper dengan judul :
1. Perkembangan Sistem Pendidikan di Indonesia
2. Perkembangan Sistem Pendidikan di Finlandia
3. Perkembangan Sistem Pendidikan di Jerman
4. Perkembangan Sistem Pendidikan di Jepang
Buatlah paper tersebut ke dalam bentuk format IEEE.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai