Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EKONOMI KOPERASI

Drs. H. ISMANTO, M.M


TANTANGAN KOPERASI PADA PERDANGANGAN BEBAS

DISUSUN OLEH:

ILYUS ALFAQIH
SEMESTER VI

EKONOMI PEMBANGUNAN

STIE ISLAMIYAH CIPUTAT


JL. KH. DEWANTARA NO. 23 KEC. CIPUTAT KOTA TANGERANG SELATAN

I.

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ekonomi koperasi yang berjudul
TANTANGAN KOPERASI PADA PERDAGANGAN BEBAS
Terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ismanto, M.M selaku dosen Mata Kuliah Ekonomi
Koperasi yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah wawasan saya
Terima Kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam bentuk dukungan
moral dan materi sehingga makalah ini dapat diselesaikan
Dalam pembuatan makalah ini banyak kendala yang saya hadapi sehingga saya sadar
betul bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh sebab itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari Drs. H. Ismanto, M.M dan teman-teman pembaca
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Tngerang Selatan, 14 Juni 2014

Ilyus Alfaqih

II.

DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.

V.

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KOPERASI
B. TANTANGAN KOPERASI PADA PERSAINGAN
BEBAS
SIMPULAN DAN SARAN

VI.

KATA PENUTUP

VI.

DAFTAR PUSTAKA

ii

III.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Era globalisasi mulai dirasakan oleh masyarakat diberbagai belahan
dunia Berbagai kesepakatan seperti kerjasama, perjanjian multilateral,
berbagai kelompok negara maju dan berkembang, penyatuan mata
uang, dan lain-lain, merupakan suatu wujud dari lintas batas geografisregional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak
terhindarkan.
Globalisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
multi lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian
besar didorong oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta ni lainilai
hidupnya dan pelaksanaannya (Samuel M. Makinda dalam Dochak
Latief, 2000).
Dalam era globalisasi ini akan memberikan dampak persaingan bebas
di Indonesia
Bagi Indonesia, jelaslah bahwa implikasi dari perdagangan bebas ini
adalah pentingnya upaya untuk membuka ketertutupan usaha, peluang,
dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu
pola usaha ekonomi rakyat.
Dalam makalah ini saya akan membaha mengenai tantanga yang akan
dihadapi oleh koperasi dalam era persaingan bebas
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Drs. H. Ismanto, M.M selaku Dosen Mata Kuliah
Ekonomi Koperasi
Serta dapat memberikan informasi bagi pembaca yang mungkin dapat
bermanfaat

iii

IV.

PEMBAHASAN
a. Definisi Koperasi
Pengertian koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation
yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain segala pekerjaan yang
dilakukan bersama-sama sebenarnya dapat disebut koperasi, namun
demikian yang dimaksud koperasi disisni ialah suatu bentuk peraturan

dan tujuan tertentu , perusahaan yang didirikan orang-orang tertentu,


untuk melakukan kegiatan tertentu pula.
Sedangkan menurut Muhammad Hatta koperasi didirikan sebagai
persekutuan kaum lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai
keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah
yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama bukan
keuntungan .

b. Tantangan Koperasi Pada Pasar Bebas


Apakah lembaga yang namanya koperasi bisa survive atau bisa
bersaing di era globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia?
Apakah koperasi masih relevan atau masih dibutuhkan masyarakat,
khususnya pelaku bisnis dalam era modern sekarang ini?
Jawabnya: ya. Buktinya bisa dilihat di banyak Negara Maju.Di Belanda
misalnya, Rabbo Bank adalah bank milik koperasi, yang pada awal
dekade 20-an merupakan bank ketiga terbesar dan konon bank ke 13
terbesar di dunia. Di banyak Negara Maju koperasi juga sudah menjadi
bagian dari sistem perekonomian.
Ternyata koperasi bisa bersaing dalam sistem pasar bebas, walaupun
menerapkan asas kerja sama daripada persaingan. Di AS, 90% lebih
distribusi listrik desa dikuasai oleh koperasi. Di Kanada, koperasi
pertanian mendirikan industri pupuk dan pengeboran minyak bumi. Di
negara-negara Skandinavia, koperasi menjadi soko guru perekonomian.
Esensi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas yang sedang
berlangsung saat ini dan yang akan semakin pesat di masa depan
adalah semakin menghilangnya segala macam hambatan terhadap
kegiatan ekonomi antar negara dan perdagangan internasional.
Melihat perkembangan ini, prospek koperasi Indonesia ke depan sangat
tergantung pada dampak dari proses tersebut terhadap sektor
bersangkutan.
2
Oleh karena itu, prospek koperasi harus dilihat berbeda menurut
sektor. Selain itu, dalam menganalisisnya, koperasi Indonesia perlu
dikelompokkan ke dalam ketiga kelompok atas dasar jenis koperasi.
Pengelompokan itu meliputi pembedaan atas dasar: (i) koperasi
produsen atau koperasi yang bergerak di bidang produksi, (ii) koperasi
konsumen atau koperasi konsumsi, dan (iii) koperasi kredit dan jasa
keuangan.
Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang merupakan
koperasi yang paling sangat terkena pengaruh perdagangan bebas dan
berbagai liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini
memang selama ini menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi

serta dukungan pemerintah. Dengan diadakannya pengaturan


mengenai subsidi, tarif, dan akses pasar, maka produksi barang yang
dihasilkan oleh anggota koperasi tidak lagi dapat menikmati
perlindungan seperti semula, dan harus dibuka untuk pasaran impor
dari negara lain yang lebih efisien.
Untuk koperasi-koperasi yang menangani komoditi sebagai
pengganti impor atau ditutup dari persaingan impor jelas hal ini akan
merupakan pukulan berat dan akan menurunkan perannya di dalam
percaturan pasar kecuali ada rasionalisasi produksi. Sementara untuk
koperasi yang menghasilkan barang pertanian untuk ekspor seperti
minyak sawit, kopi, dan rempah serta produksi pertanian dan perikanan
maupun peternakan lainnya, jelas perdagangan bebas merupakan
peluang emas. Karena berbagai kebebasan tersebut berarti membuka
peluang pasar yang baru. Dengan demikian akan memperluas pasar
yang pada gilirannya akan merupakan peluang untuk peningkatan
produksi dan usaha bagi koperasi yang bersangkutan. Dalam konteks
ini koperasi yang menangani produksi pertanian, yang selama ini
mendapat kemudahan dan perlindungan pemerintah melalui proteksi
harga dan pasar akan menghadapi masa-masa sulit. Karena itu
koperasi produksi harus merubah strategi kegiatannya. Bahkan
mungkin harus mereorganisasi kembali supaya kompatibel dengan
tantangan yang dihadapi. Untuk koperasi produksi di luar pertanian
memang cukup sulit untuk dilihat arah pengaruh dari liberalisasi
perdagangan terhadapnya. Karena segala sesuatunya akan sangat
tergantung di posisi segmen mana kegiatan koperasi dibedakan dari
para anggotanya. Industri kecil misalnya sebenarnya pada saat ini
relatif berhadapan dengan pasar yang lebih terbuka. Artinya mereka
terbiasa dengan persaingan dengan dunia luar untuk memenuhi
pemintaan ekspor maupun berhadapan dengan barang pengganti yang
diimpor.
3
Namun cara-cara koperasi juga dapat dikerjakan oleh perusahaan
bukan koperasi.
Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat besar dari
adanya perdagangan bebas, karena pada dasarnya perdagangan
bebas itu akan selalu membawa pada persaingan yang lebih baik dan
membawa pada tingkat keseimbangan harga yang wajar serta efisien.
Peniadaan hambatan perdagangan akan memperlancar arus
perdagangan dan terbukanya pilihan barang dari seluruh pelosok
penjuru dunia secara bebas. Dengan demikian konsumen akan
menikmati kebebasan untuk memenuhi hasrat konsumsinya secara
optimal . Meluasnya konsumsi masyarakat dunia akan mendorong
meluas dan meningkatnya usaha koperasi yang bergerak di bidang

konsumsi. Selain itu dengan peniadaan hambatan perdagangan oleh


pemerintah melalui peniadaan non torif barier dan penurunan tarif
akan menyerahkan mekanisme seleksi sepenuhnya kepada
masyarakat. Koperasi sebenarnya menjadi wahana masyarakat untuk
melindungi diri dari kemungkinan kerugian yang timbul akibat
perdagangan bebas .
Kegiatan koperasi kredit, baik secara teoritis maupun empiris,
terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun segmentasi
pasar yang kuat sebagai akibat struktur pasar keuangan yang sangat
tidak sempurna, terutama jika menyangkut masalah informasi. Bagi
koperasi kredit keterbukaan perdagangan dan aliran modal yang
keluar masuk akan meru-pakan kehadiran pesaing baru terhadap
pasar keuangan, namun tetap tidak dapat menjangkau para anggota
koperasi. Apabila koperasi kredit mempunyai jaringan yang luas dan
menutup usahanya hanya untuk pelayanan anggota saja, maka
segmentasi ini akan sulit untuk ditembus pesaing baru. Bagi koperasikoperasi kredit di negara berkembang, adanya globalisasi ekonomi
dunia akan merupakan peluang untuk mengadakan kerjasama
dengan koperasi kredit di negara maju dalam membangun sistem
perkreditan melalui koperasi. Koperasi kredit atau simpan pinjam di
masa mendatang akan menjadi pilar kekuatan sekitar koperasi yang
perlu diikuti oleh dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan
jaminan.

4
Ada dua hal yang sangat mempengaruhi kemampuan
sebuah koperasi untuk bisa bertahan atau unggul dalam persaingan
(terutama jangka panjang) di pasar, yakni: kemampuan menetapkan
harga dan struktur pasar. Dua koperasi (atau perusahaan) akan
mendapatkan kesempatan yang berbeda untuk survive karena
masing-masing berbeda dalam kemampuan menetapkan harga dan
struktur pasar yang dihadapi. Namun demikian, ada satu hal yang
jelas yakni bahwa dalam bentuk pasar apapun juga, terkecuali
monopoli (misalnya persaingan sempurna atau persaingan
monopolistik), kemampuan koperasi maupun perusahaan nonkoperasi untuk bisa unggul dalam persaingan dalam periode jangka
panjang ditentukan oleh kualitas dan efisiensi.

Koperasi di Indonesia akan menghadapi tantangan bahkan ancama


serius dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia.
Terutama mengingat bahwa kemampuan koperasi menghadapi
ancaman dan juga kesempatan yang muncul dari globalisasi ekonomi
dan liberalisasi perdagangan dunia sangat dipengaruhi oleh
kemampuan akan dua hal tersebut dari sektor bersangkutan.Artinya,jika
sektor pertanian Indonesia belakangan ini semakin terkalahkan oleh
komoditas-komoditas pertanian impor, sulit mengharapkan koperasi
pertanian Indonesia akan survive.
Salah satu perbedaan penting yang membuat koperasi di Indonesia
pada khususnya tidak berkembang sebaik di negara-negara maju (NM)
adalah bahwa di NM koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan
ketidakadilan pasar oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam
suasana persaingan pasar. Sedangkan, di NSB koperasi dihadirkan
dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara
dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Dalam kata lain, bobot politik atau intervensi pemerintah di
dalam perkembangan koperasi di NSB atau Indonesia terlalu kuat.
Sementara di NM tidak ada sedikitpun pengaruh politik sebagai pesan
sponsor. Kegiatan koperasi di NM murni
kegiatan ekonomi.Di Indonesia koperasi masih merupakan bagian dari
sistem sosial politik. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan-pernyataan
umum bahwa koperasi di Indonesia penting demi kesejahteraan
masyarakat dan keadilan, bukan seperti di NM bahwa koperasi penting
untuk persaingan.

V.

Kesimpulan dan Saran


Koperasi merupakan wahana bagi Kalangan masyarakat ekonomi
menengah kebawah untuk mencapai tujuannya dengan ongkos yang
semurah-murahnya
koperasi di Indonesia dapat terus berkembang walaupun berada
di tengah-tengah perdagangan bebas, selama kegiatan produksi terus
berjalan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas dan beragam
sert mampu menyamai atau melebihi kualitas dari produk luar negeri
kemudian alangkah baiknya jika koperasi di Indonesia dapat berjalan
murni atau terbebas dari politik dan intervensi pemerintah

VI.

KATA PENUTUP

Demikianlah makalah ini saya buat semoga dapat bermanfaaat dan menambah
wawasan bagi yang membacanya
Saya berharap makalah ini dapat menjadi contoh atau bahan bagi yang
membutuhkannya

VII.

DAFTAR PUSTAKA
www.wordpress.com

Dochak Latief, 2000. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi


Global,Muhammadiyah University Press,Surakarta

Anda mungkin juga menyukai