FAKULTAS KEDOKTERAN
NAMA PASIEN
No. Status
Masuk RS
Nama
Jenis Kelamin
Tempat/Tanggal lahir
Status Perkawinan
: Menikah
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Muna
Pekerjaan
: PNS-Guru SD
Alamat
Dikirim Oleh
: Istri
Diagnosa Sementara
Gejala Utama
: Gelisah
LAPORAN PSIKIATRIK
I. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama dan alasan MRSJ
:
Pasien gelisah
2. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan dan gejala
:
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa Kendari dibawa oleh
keluarganya (istri) dengan keluhan pasien gelisah yang dialami sejak
kurang lebih dua bulan yang lalu. Gelisahnya terjadi karena banyaknya
beban pikiran yang pasien pendam, tidak mau diceritakan kepada istri
dan keluarganya sehingga diluapkan dengan kegelisahannya. Istirnya
menceritakan, Awalnya, Pasien merasa ada suara polisi datang ke
rumahnya mencari dan menyebut namanya untuk menangkapnya
sehingga pasien bersembunyi ketakutan dan pernah lari ke hutan untuk
bersembunyi padahal tidak ada polisi yang datang pada saat itu dan
tidak pernah juga ada masalah dengan pihak polisi. Pada saat itu juga,
Pasien mempunyai masalah di sekolah tempat mengajarnya karena
hanya pasien yang belum mendapat tunjangan. Selain itu, pasien juga
punya masalah akibat ulah adiknya, dimana adik pasien meminjam
uang kepada orang lain dengan atas nama pasien, sehingga orang
tersebut selalu menagih kepada pasien yang menyebabkan pasien
harus berpikir dan menjadi bebannya bagaimana caranya supaya
pinjaman itu bisa terbayarkan. Pasien dikenal sebagai seseorang yang
suka memendam masalah dan selalu membantu orang lain dalam hal
keuangan walaupun pasien juga orang yang serba kecukupan. Pasien
juga merasa dirinya sebagai seorang kepala sekolah karena pernah
suatu hari pada saat pilkada, pasien turut serta sebagai tim sukses salah
satu calon dan pasien mendapat janji bahwa apabila calon tersebut
terpilih, pasien akan diberikan jabatan sebagai kepala sekolah, tetapi
calon yang pasien dukung tidak terpilih sehingga pasien dipindahkan
ke daerah terpencil. Semenjak itu, Pasien sering bicara sendiri tentang
jabatan dan kenaikan pangkatnya. Selain itu, terjadi perubahan
biasa.
Hendaya pekerjaan
:
Ada, semenjak sakit pasien tidak masuk mengajar dan tidak masuk
kuliah ekstensi.
Hendaya waku senggang
:
Ada, pasien sering berbicara seakan-akan sedang mengangkat
telepon, pasien mondar-mandir didalam ruang perawatan, jalan-
penggunaan
psikoaktif
3. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya : Tidak ada
zat
: Tidak ada
dengan
lingkungan
sekitar
rumah
dan
tempat
f. Riwayat forensik
:
Pasien tidak pernah terlibat dengan kasus hukum ataupun kriminal.
6. Riwayat kehidupan keluarga
:
Pasien tinggal di rumah miliknya sendiri bersama istri dan empat
orang anaknya. Pasien biasanya berkumpul lengkap di rumah pada hari
jumat, sabtu dan minggu karena pasien pulang ke rumah pada hari
jumat sore berhubung tempat mengajar pasien yang jauh dari rumah,
harus menggunakan kapal untuk sampai ditempat mengajarnya.
7. Riwayat kehidupan sekarang
:
Pasien tinggal bersama istri dan empat orang anak-anaknya.
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien merasa dirinya tidak sakit dan tidak perlu pengobatan.
II. Pemeriksaan status mental (2 Januari 2015 pukul 09.30 wita)
A. Deskripsi umum:
1. Penampilan umum:
Pasien datang ke IGD RSJ mengenakan baju lengan pendek berbahan
kaos berwarna biru tua dan memakai celana panjang berbahan jeans
berwarna biru tua dan pasien menggunakan sandal jepit.
2. Kesadaran : berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotorik : Tenang
4. Pembicaraan : Responnya baik.
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
B. Keadaan afektif (mood), perasaan dan empati:
1. Mood
: Disforik
2. Ekspresi afektif
: afek terbatas
3. Keserasian
: tidak serasi
4. Empati
: tidak dapat dirasakan
C. Fungsi intelektual (kognitif):
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : pasien memiliki
2.
3.
4.
5.
6.
Pasien HS, laki-laki, 49 tahun, beragama Islam, suku Muna, seorang guru,
datang ke IGD RSJ Kendari dibawa oleh istrinya pada tanggal 6 oktober 2015.
Istri pasien mengeluhkan pasien gelisah, sering berbicara sendiri yang dialaminya
sejak kurang lebih dua bulan yang lalu. Pasien merasa ada suara polisi datang ke
rumahnya mencari dan menyebut namanya untuk menangkapnya sehingga pasien
pernah lari ke hutan untuk bersembunyi padahal tidak ada polisi yang datang pada
saat itu dan tidak pernah juga ada masalah dengan pihak polisi. Pasien juga
merasa dirinya sebagai seorang kepala sekolah. Semenjak itu, Pasien sering bicara
sendiri tentang jabatan dan kenaikan pangkatnya. Selain itu, terjadi perubahan
terhadap perilaku pasien, susah tidur, dan nafsu makan berkurang.
Terdapat hendaya pekerjaan, hendaya waktu senggang, dan juga terdapat
faktor stresor psikososial.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran komposmentis, mood
disforik, ekspresi afektif afek sempit, adanya halusinasi auditorik dan visual,
adanya gangguan isi pikiran berupa waham kebesaran, tilikan derajat 1 yakni
penyangkalan total terhadap penyakitnya.
V. Evaluasi multiaksial
Aksis I
Berdasarkan hasil anamnesis ditemukan adanya pola perilaku yang
secara klinik bermakna seperti terdapat hendaya pekerjaan,
hendaya waktu senggang serta stress psikososial sehingga kasus ini
psikotik.
Dari anamnesis
didapatkan
adanya
gejala
psikotik
yang
Daftar problem
Organobiologik
:
Terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga membutuhkan
psikofarmaka
Psikologik
:
Terdapat gangguan dengan suasana perasaan, pikiran dan perilaku
membutuhkan sosioterapi
VII.
Prognosis : Dubia Ad bonam
Faktor pendukung :
a) Adanya dukungan dari keluarga seperti dukungan dari istri dan
c) akses dari rumah pasien ke rumah sakit cukup jauh karena harus lewat
laut menggunakan kapal
VIII. Rencana terapi
a. Psikofarmaka
:
1) Pengobatan untuk hipertensi berupa Captopril dan furosemid
2) Pengobatan untuk gangguan psikiatri
- Risperidon 3 mg 0-1/2-1
- THP 2,5 mg (0-0-1)
- Diazepam 5 mg (0-0-1)
3) Pengobatan untuk asupan gizi
- Asupan protein, karbohidrat, air , mineral, vitamin perlu
-
b. Psikoterapi :
- Terapi supportif : memberikan pasien dukungan atau memotivasi pada
-
agar
ia
dapat
mengatasi
permasalahannya
dan
dapat
menyesuaikan diri.
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang keadaannya agar ada
Pemeriksaan penunjang
a. Fisik-biologis : pemeriksaan laboratorium pada tanggal 9 november 2015
- Hb : 9,6
- kolesterol total : 198
- Leukosit : 4,2
- Gds biasa : 226
- Eritrosit : 4,27
- SGOT : 31
- Hematokrit : 21,1
- SGPT : 48
- Trombosit : 112
b. Psikometri
: tidak ada
X. Diskusi dan pembahasan
F23.2 Gangguan Psikotik Akut Lir-Skizofrenia
Pedoman diagnostik
Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :
a) Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu
keadaan nonpsikotik menjadi keadaan yang jelas psikotik)
Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu
ada secara jelas:
(e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja , apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas)
berupa
bunyi
pluit
(whistling),
mendengung
paliing khas;
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan,
serta gejala katatonik secara relative tidak nyata/ tidak
menonjol.
XI.
Follow up
1. 10 Oktober 2015
pasien masih gelisah, verbal kacau, susah tidur, jalan tanpa tujuan, suka
bicara sendiri, dan dia bercerita kalau dia bertemu dengan wakil presiden
Jusuf kalla dan mereka sudah akrab dari dulu sebelum jusuf kalla menjadi
wakil presiden.
Psikofarmaka : CPZ 100 mg 1x1
Dialog
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
P
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
IP
DM
DM
DM
IP
: tidak juga.
: Kalau kita apa pekerjaanta
bu?
: Ibu rumah tangga
: Kalau boleh tau kita punya
anak berapa?
: ada 4 orang. Anak pertama
sudah kelas 3 SMA, anak
kedua kelas 3 SMP, anak
ketiga kelas 5 SD dan
terakhir masih TK.
DM
IP
DM
IP