Anda di halaman 1dari 85

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN

FIQIH PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYYATUL AULAD


DESA GILING KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh
NUR AFIFI
NIM 125 07 025

JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN


FIQIH PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYYATUL AULAD
DESA GILING KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Islam

Oleh
NUR AFIFI
NIM 125 07 025

JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :


Nama

: NUR AFIFI

NIM

: 125 07 025

Jurusan

: Tarbiyah

Progam Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Judul

: Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran

Fiqih

Melalui Media Film Pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad


Desa Giling, Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
Ajaran 2009 / 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,

Pebruari 2009

Pembimbing

Winarno, S.Si, M.Pd


NIP. 197305261999031004

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

NUR AFIFI

NIM

125 07 025

Jurusan

Tarbiyah

Progam Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan


hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip
atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Februari 2010


Yang Menyatakan

NUR AFIFI

MOTTO

"Hidup adalah anugerah, jangan sekali dengan hidup ini. Syukurilah apa
yang ada dijalan hidup. Manusia terlahir tak sempurna dengan apa yang
diinginkan, tetapi harus berusaha untuk menjadi sempurna, tak ada kata
menyerah untuk mencapai sempurna

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :


1. Kedua orang tuaku, yang selalu mendukung dan memotivasi dalam mencari
ilmu
2. Saudara-saudaraku yang selalu mendukungku untuk mencapai cita-citaku
3. Khofifah yang setia menemani disaat suka maupun duka
4. Para Dosen STAIN Salatiga yang membekali ilmu pengetahuan dan ilmu
agama
5. Sahabat-sahabat seperjuanganku, terimakasih atas persaudaraan yang selama
ini aku dapatkan
6. Keluarga besar TPA Al-Ikhlas Kalicacing Salatiga
7. Keluraga besar Bapak Slamet Margono di Banyubiru
8. REMAS Masjid Agung Darul Amal Salatiga
9. Keluarga besar MI Tarbiyatul Aulad Giling
10. Semua pihak yang telah membantu dan memotivasi dalam penyusunan skripsi
ini.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu mnyelesaikan tugas akhir
akademik dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Tugas akhir yang berupa skripsi ini merupakan suatu syarat untuk
memperoleh gelar kesarjanaan, penulis menyusun skripsi dengan judul upaya
meningkatkan minat belajar mata pelajaran fiqih melalui media film pada siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling kecamatan Pabelan kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2009 /2010.
Skripsi ini berhasil penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik berupa materi maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis
ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak ketua STAIN Salatiga beserta para stafnya.
2. Bapak Winarno, S. Si, M. Pd. Selaku pembimbing.
3. Ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
4. Bapak Ibu panitia ujian skripsi yang telah memberikan kemudahan dalam
ujian.
5. Bapak Ibu Dosen PGMI yang telah membekali Ilmu Pengetahuan kepada
penulis.
6. Kepada MI Tarbiyatul Aulad beserta guru-gurunya.
7. Keluarga tercinta yang selalu mendukung dalam mencari ilmu

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan motivasi selama penulisan skripsi.
Semoga Amal baik Bapak Ibu mendapatkan imbalan yang setimpal dari
Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini kurang senpurna, saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada pembaca, khususnya bagi
penulis.
Amin.

Salatiga, Februari 2010

Penulis

ABSTRAK

AFIFI, NUR. 2010. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Melalui Media Film Pada Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Desa Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2009/ 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah.
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
; Winarno, S. Si, M. Pd.
Kata kuci : Minat Belajar dan Media Film
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran fiqih melalui penggunaan media. Minat siswa
dalam mengikuti KBM masih sangatlah kurang, sehingga prestasi dan penguasaan
siswa rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor dalam pembelajaran
diantaranya yaitu media yang digunakan guru belum dapat merangsang minat
siswa untuk belajar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas.
Hasil observasi dalam proses KBM, dalam menyampaikan materi fiqih
guru masih menggunakan media seperti buku dan anggota tubuhnya untuk
menyampaikan materi, sehingga minat belajar siswa sangat kurang. Kurangnya
minat belajar akan berpengaruh terhadap penguasaan materi, sehingga siswa akan
memiliki prestasi belajar yang kurang, begitu juga tujuan pembelajaran belum
memenuhi target. Untuk meningkatkan minat belajar, diperlukan adanya
perbaikan oleh guru dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran
merupakan factor yang penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran.
Penggunaan media film dalam KBM dapat meningkatkan minat siswa.
Melalui media film siswa lebih aktif dan memotivasi untuk mengikuti KBM.
Siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran dan gurupun lebih mudah
dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran akan
lebih baik dan prestasi siswa akan lebih baik. Media film sangat membantu guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

DAFTAR ISI

SAMPUL
LOGO

..

ii

iii

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBINGBING


LEMBAR PENGESAHAN

vi

...

vii

PERSEMBAHAN

viii

ix

xi

..

xii

KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

..

xiv

xv

..

xvi

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

iv

LEMBAR KEASLIAN TULISAN


MOTTO

: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

E. Manfaat Penelitian

..

F. Definisi Istilah

..

14

G. Metode Penelitian
H. Analisis Data

I. Sistematika Penulisan
J. Jadwal Penelitian
BAB II

15

..

16

: KAJIAN PUSAKA
A. Upaya Meningkatkan
B. Minat Belajar

BAB III

.. 1&

C. Mata Pelajaran Fiqih ...

22

D. Media Film ..

24

: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
B. Deskripsi Per Siklus

BAB IV

30

...

31

: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENELITIAN

B. PEMBAHASAN..
BAB V

17

41
46

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

48

..

49

DAFTAR PUSTAKA ..

52

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

: Hasil Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus I...

41

Tabel 4.2

Skor Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus I..

42

Tabel 4.3

: Hasil Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus II.

43

Tabel 4.4

: Skor Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus II..

44

Tabel 4.5

: Hasil Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus III...

45

Tabel 4.6

: Skor Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus III

45

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gedung Belajar MI Tarbiyatul Aulad


Gambar 2 Proses Kegiatan Belajar

. 54

. 54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Lembar Observasi Minat Siswa Pada Siklus I


Lembar Observasi Minat Siswa Pada Siklus II
Lembar Observasi Minat Siswa Pada Siklus III

Lampiran 2

: Lembar Observasi Guru Siklus I


Lembar Observasi Guru Siklus II
Lembar Observasi Guru Siklus III

Lampiran 3

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP)

Lampiran 4

: Surat Nota Pembimbing

Lampiran 5

: Surat Keterangan Observasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan kesadaran untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup yang dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama diperoleh oleh anak, di lingkungan
keluarga itulah sifat dan kepribadian anak akan terbentuk. Sekolah merupakan
sebuah lembaga pendidikan yang legal, suatu lembaga pendidikan pasti
mengharap tercapainya tujuan pendidikan yang dapat mewujudkan tujuan
pendidikan Nasional. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin tinggi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap
dimensi kehidupan manusia, baik segi ekonomi, sosial, budaya maupun
pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan di era sekarang tidak tertinggal
jauh dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya penyesuaianpenyesuaian terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.
Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran.
Hasil
keunggulannya

penelitian
membantu

memperlihatkan
para

guru

media
dalam

telah

menunjukkan

menyampaikan

pesan

pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah diterima oleh siswa. Media
memiliki kekuatankekuatan yang positif, sinergi yang mampu merubah sikap
dan tingkah laku siswa ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis.
1

Keberhasilan pendidikan akan mempengaruhi cara berfikir manusia, maka


pendidikan menjadi harapan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Mata pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian dari pendidikan
agama islam (PAI), keberhasilan mata pelajaran fiqih dipengaruhi oleh
ketepatan

guru

dalam

memilih,

menggunakan

metode,

dan

media

pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan


materi pelajaran fiqih, sehingga pesan dalam pelajaran fiqih akan mudah dan
cepat diterima oleh siswa.
Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu
(Sudjana, 1987: 28). Pendidikan agama adalah usaha untuk membimbing ke
arah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis
supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran islam sehingga terciptanya
kebahagiaan dunia dan akhirat (Zuhraini, 1993: 10).
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar (Asnawir dan Usman, 2002: 11).
Minat Belajar yaitu meningkatkan kegairahan atau keinginan siswa
untuk belajar sehingga akan tertanam pada diri siswa untuk belajar (Ismail,
1980: 43).
Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran fiqih, minat siswa
dalam mengikuti Kegiatan belajar mengajar masih sangatlah kurang, sehingga
prestasi dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran fiqih rendah. Hal
tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor dalam pembelajaran, diantaranya
yaitu media yang digunakan oleh guru belum dapat merangsang minat siswa

untuk belajar, guru masih banyak menggunakan buku sebagai media utama
pembelajaran, yaitu dengan cara buku dibagikan ke siswa atau di fotocopy
untuk siswa. Siswa merasa jenuh dan bosan dengan media tersebut, sehingga
minat belajar siswapun sangat lemah, siswa tidak merasa terangsang oleh
media tersebut sehingga siswa tidak ada rasa tertarik untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Selain media tersebut guru terlalu banyak menggunakan
alat

tubuhnya

sebagai

alat

peraga

atau

media.

Contohnya

dalam

menyampaikan materi sholat dan wudlu. Guru menyampaikan materi tersebut


dengan cara mendemonstrasikan di depan. Sedangkan siswa sudah merasakan
jenuh dengan situasi dan kondisi pembelajaran tersebut, maka untuk
membangkitkan minat siswa perlu adanya perubahan dalam proses
pembelajaran yaitu dalam media pembelajaran yang diharapkan akan
memperbaiki proses pembelajaran sehingga akan meningkatkan minat belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan jenis media
pembelajaran akan sangat membantu proses pembelajaran, pemilihan media
pembelajaran juga mempengaruhi hasil atau prestasi siswa. Salah satu fungsi
media adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Oemar
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi, dan
rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap

siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran


akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian
pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping itu membangkitkan motivasi
dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Minat belajar bagi siswa merupakan faktor terpenting bagi
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena dengan adanya minat
akan menumbuhkan gairah belajar dan rasa senang terhadap apa yang
dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya minat yang kuat maka hasrat atau rasa
ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan.
Oleh karena itu minat belajar merupakan masalah penting untuk
dibangkitkan oleh guru. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi
atau pemutusan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat
siswa. Media film merupakan salah satu penunjang dalam proses
pembelajaran, media film sebagai media adalah film yang bersuara (Asnawir
dan Usman, 2002: 95). Film yang dimaksud disini adalah film sebagai alat
Audio Visual untuk pelajaran, penerangan, dan penyuluhan.
Dengan menggunakan media yang tepat serta bervariasi maka akan
membangkitkan minat belajar siswa, sehingga tujuan proses belajar mengajar
dapat tercapai.

Berdasarkan munculnya masalah di atas, penulis terdorong melakukan


penelitian dengan mengangkat judul; Upaya Meningkatkan Minat Belajar
Mata Pelajaran Fiqih Melalui Media Film Pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Desa Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan media film dapat meningkatkan motivasi belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Apakah penggunaan media film dapat meningkatkan pemahaman belajar
mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa
Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2009/2010.
3. Apakah penggunaan media film dapat meningkatkan minat belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui media film dapat meningkatkan motivasi belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Untuk mengetahui media film dapat meningkatkan pemahaman belajar
mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa

Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran


2009/2010.
3. Untuk mengetahui media film dapat meningkatkan minat belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara, apabila hipotesis
salah, maka akan ditolak, apabila fakta-fakta membenarkan hipotesis, maka
akan diterima. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan media film dapat meningkatkan motivasi belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
2. Penggunaan media Film dapat meningkatkan pemahaman belajar mata
pelajaran Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
3. Penggunaan media Film dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran
Fiqih pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling, Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
pendidikan dan pemilihan media pembelajaran pada umumnya, dapat

memperkaya khasanah dan meningkatkan kualitas dunia pendidikan Islam


yang diperoleh dari penelitian ini pada khususnya.
2. Praktis
a. Guru dapat menggunakan media film pada mata pelajaran Fiqih
sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
b. Penelitian ini dapat sebagai masukan pengambilan kebijakan untuk
pembinaan kepada guru Fiqih terutama dalam hal kreatifitas pemilihan
dan penggunaan media pembelajaran.
c. Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar
siswa di dalam kelas pada mata pelajaran Fiqih.
F. Definisi Istilah
Dengan judul upaya meningkatkan minat belajar mata pelajaran Fiqih
melalui media film pada siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010,
memerlukan penjelasan diantaranya :
1. Upaya Menintgkatkan
upaya yaitu suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan. Yang
dimaksud disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa
meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih (Adika,
2001: 576).
Meningkatkan berasal dari kata dasar tingkat, mendapat awalan
me dan akhiran an yang berarti keadaan yang menjadi meningkat dari

tidak tahu menjadi tahu, dari pasif menjadi aktif, dan dari jelek menjadi
baik (Purwadarminto, 1990: 9).
2. Minat Belajar
Minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar
(Sitorus, 1987: 25). Belajar adalah berubah, bahwa belajar senantiasa
membawa perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian
kegiatan belajar, seperti dengan membaca, mendengarkan, meniru, dan
lain sebagainya (sardirman, 1987: 22).
Minat belajar yaitu meningkatkan kegairahan atau keinginan siswa
untuk belajar sehingga akan tertanam pada diri siswa untuk belajar (Ismail,
1980: 42-43).
3. Mata Pelajaran Fiqih
Merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam yang mempelajari tentang fiqih ibadah, terutama yang
menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan
rukun Islam dan pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari serta fiqih
muamalah (Standar Kompetensi MI, 2008: 47).
4. Media Film
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
kepada penerima pesan (Arsyad, 1997: 3). Media merupakan salah satu
sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar, media
merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan (minat) siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir dan Usman,


2002: 11). Film sebagai media adalah film yang bersuara (Asnawir dan
Usman, 2002: 95). Film memiliki gambar dan suara, sehingga film dapat
digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat
belajar siswa. Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio
visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan.
G. Metode Penelitian
1.

Rancangan Penelitian
Dalam menyampaikan materi mata pelajaran Fiqih seorang guru
sering mengalami kesulitan dan siswa sering merasakan jenuh dengan
metode atau media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi
mata pelajaran Fiqih. Kejenuhan siswa di kelas dikarenakan penggunaan
media pembelajaran yang tidak menarik perhatian siswa, sehingga minat
belajar siswa akan menurun. Pengadaan media film pada mata pelajaran
Fiqih diharapkan dapat membantu guru dalam mengatasi masalah
pembelajaran

tersebut.

Dalam

rancangan

penelitian

ini,

penulis

menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).


2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan diteliti adalah guru mata pelajaran
Fiqih dan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling, Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Siklus Penelitian
Penjelasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah
kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini, terdapat 4 tahap yang harus dilalui, yaitu : tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap evaluasi. Menurut
Kemmis dan Mc Taggar

(1992),

tahap-tahap dapat digambar dalam

model hubungan antara tahapan dalam siklus sebagai berikut :

Perecanaan
Refleksi

Siklus I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi

Siklus II

Pengamatan

Pelaksanaan

a. Menyusun Rancangan Tindakan


Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, di mana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian
tindakan yang ideal yaitu dilakukan secara berpasangan antara pihak
yang melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses
jalannya tindakan di dalam penelitian itu. Dalam penelitian ini, pihak
yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran Fiqih dan siswa
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Sedang yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
proses tindakan adalah peneliti.
Dalam

tahapan

penyusunan

rancangan

ini,

peneliti

menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan


perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen
pengamatan untuk membantu peneliti dalam mengamati fakta yang
terjadi selama berlangsungnya tindakan kelas. Jika dalam penelitian ini
yang digunakan adalah penelitian bentuk terpisah, maka peneliti dan
pelaksanaannya harus melakukan kesepakatan antara keduanya,
dikarenakan

pelaksanaan

guru

peneliti

adalah

pihak

yang

berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, oleh sebab itu pemilihan


strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan selera dan guru
peneliti, sehingga pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar,
realistis, dan dapat dikelola dengan baik.

b. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ke-2 dari Penelitian Tindakan Kelas adalah pelaksanaan
yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
melaksanakan tindakan kelas. Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini
guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
Keterkaitan

antara

pelaksanaan

dengan

perencanaan

perlu

diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semua.


c. Pengamatan (Observasi)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan (observasi) yang
dilakukan oleh peneliti. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan berkaitan dengan penelitian yang sedang
dilakukan dan terhadap tindakan yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Tahap ke-4, yaitu refkleksi, merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi
berasal dari kata Bahasa Inggirs, yaitu reflection. Kegiatan refleksi ini
digunakan

untuk

mengumpulkan

data

yang

diperoleh

tahap

pengamatan (observasi) yang kemudian dianalisis.


Apabila penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus,
maka dalam refeleksi peneliti menyampaikan rencana yang dirasakan
kepada peneliti lain pabila menghentikan kegiatannya atau kepada diri
sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain. Catatan-

catatan penting yang dibuat sebaiknya rinci, sehingga siapapun yang


akan melaksanakan dalam kesempatan lain tidak akan menjumpai
kesulitan (Arikunto, 2006: 17).
4. Instrumen Penelitian
No. Indikator Keberhasilan

Sub Indikator

1.

o Siswa belajar aktif

Minat Belajar Siswa

o Terciptanya suasana belajar yang


kondusif
2.

Siswa Menguasai Materi

o Siswa belajar menyerapkan materi


infak dan sedekah di luar jam
sekolah

3.

Hasil Belajar Siswa

o Siswa paham pengertian infak dan


sedekah
o Siswa

mampu

mnyerapkan

perintah infak dan sedekah

5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data dengan metode sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk menyelidiki upaya yang
dilakukan guru Fiqih untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui
media film. Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematis tentang

fenomena sosial dan gejala alam dengan jalan pengamatan dan


pencatatan (Hadi, 1989: 160). Metode ini dapat pula digunakan
sebagai alat bantu untuk mencari data tentang kegiatan yang dilakukan
di sekolah.
b. Metode Dokumentasi
Yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan catatan,
transkrip, buku, agenda, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
menggali data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
serta penggunaan media film pada mata pelajaran Fiqih. Metode ini
dapat pula digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah,
keadaan guru, keadaan siswa, dan keadaan sarana prasarana.
c. Metode Wawancara
metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
interviewer (pewawancara) untuk memperoleh informasi dari orang
yang diwawancarai. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh
data-data dari sumber secara langsung seperti kepala sekolah, guru,
dan siswa.
H. Analisis Data
Untuk mengetahui minat belajar siswa melalui media film, peneliti
menggunakan analisis deskriptif yaitu untuk mencari prosentase siswa dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

I. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini penulis membagi menjadi lima bab yang saling
berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I
Memuat mengenai Pendahuluan, latar belakang masalah, rumusan
manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian meliputi : rancangan
penelitian, subjek penelitian, siklus penelitian, instrumen penelitian,
pengumpulan data, analisis data dan jadwal penelitian.
BAB II
Mengenai Kajian Pustaka, upaya meningkatkan, minat belajar, mata
pelajaran fiqih, dan media film.
BAB III
Mengenai Pelaksanaan Penelitian, meliputi : deskripsi pelaksanaan
siklus I (rencana pelaksanaan, pengumpulan data, dan refleksi) deskripsi
pelaksanaan siklus II.
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi deskripsi per siklus (data
hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan, dan kegagalan),
pembahasan (tiap siklus).
BAB V
Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.

J. Jadwal Penelitian
No.
1.

Rencana Kegiatan

Pelaksanaan
Menyiapkan Kelas dan Alat

Melakukan Tindakan Siklus I

Melakukan Tindakan Siklus II


3.

Persiapan
Menyusun Konsep Pelaksanaan

2.

Waktu (Minggu Ke)

Penyusunan Laporan
Menyusun Laporan
Perbaikan Laporan

X
X

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Upaya Meningkatkan
1. Upaya
Upaya yaitu suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan. Yang dimaksud
disini yaitu usaha atau cara yang dilakukan untuk bisa meningkatkan
minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih (Adika, 2001:
576).
2. Meningkatkan
Meningkatkan berasal dari kata dasar tingkat, mendapat awalan me
dan akhiran an yang berarti keadaan yang menjadi meningkat dari
tidak tahu menjadi tahu, dari pasif menjadi aktif, dan dari jelek
menjadi baik (Purwadarminto, 1990: 9). Keadaan yang dimaksud
penulis adalah minat belajar yang semula jelek menjadi baik dengan
menggunakan media film.
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat hubungan tersebut, maka
semakin besar pula minat, suatu minat dapat diekspresikan melalui
suatu pernyataan sikap atau tindakan yang menunjukkan bahwa
seseorang menyukai suatu hal dari pada yang lainnya. Seseorang yang

17

memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk


memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek yang
disukainya.
Minat adalah suatu rasa lebih suka, ada rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruhnya (Slameto, 1991: 148)
Minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, seseorang,
suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya
(Buchori, 1982: 124).
Minat belajar yaitu meningkatkan kegairahan atau keinginan siswa
untuk belajar sehingga akan tertanam pada diri siswa untuk belajar
(Ismail, 1980: 42-43).
Oemar Hamalik menyatakan, "minat menentukan sukses atau
gagalnya seseorang, minat yang besar akan mendorong motivasinya."
(1990: 118).
Minat untuk belajar untuk sesuatu bidang mempunyai kedudukan
yang penting untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar. Minat
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil atau
tidaknya seseorang terhadap suatu kegiatan atau aktivitas. Dengan
minat yang besar maka akan memberikan rasa senang atau suka
terhadap sesuatu tersebut.
Minat belajar pada dasarnya adalah sikap "ketaatan" pada kegiatan
belajar, baik lewat jadwal maupun inisiatif spontan (Sudarmanto,

1993: 3). Tidak mudah bagi seseorang untuk mendapatkan atau


merasakan minat itu. minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan

dengan

keinginan-keinginan

atau

kebutuhan-

kebutuhannya sendiri (Sardiman, 1994: 7), oleh karena itu dalam


proses belajar apa yang dilihat oleh siswa haruslah dapat
membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihatnya itu mempunyai
hubungan

dengan

kepentingannya

sendiri

(kepentingan

untuk

mencapai tujuan belajar). Minat akan selalu berkait dengan soal


kebutuhan atau keinginan, oleh karena itu seorang guru harus dapat
menciptakan kondisi tertentu dalam proses belajar, sehingga siswa
akan selalu butuh dan ingin terus belajar. Minat adalah tenaga
penggerak yang terpercaya bagi proses belajar (Sitorus, 1987: 25).
Salah satu faktor keberhasilan adalah terletak pada minat siswa. Minat
belajar yang besar akan memberikan daya gerak tersendiri bagi siswa
dalam mengikuti proses belajar.
2. Macam-Macam Minat
Menurut M. Buchori minat ada dua macam yaitu :
a. Minat primitive
Yaitu minat yang timbulnya dari kebutuhan jaringan yang berkisar
pada soal makanan, comfort, dan kebebasan aktivitas.

b. Minat Cultur / sosial


Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi
tarafnya, jadi dengan kata lain minat dari taraf merupakan hasil dari
pendidikan ( Buchori, 1982: 125).
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggolongan
minat berdasar pada :
a. Minat yang berasal dari diri sendiri
Yaitu berdasarkan atas kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan
organisme.
b. Minat yang berpengaruh faktor sosial
Yaitu minat yang berbentuk berdasarkan pengaruh yang ada
disekitarnya baik berupa aktivitas sehari-hari maupun pendidikan.
c. Faktor-faktor yang mempengarui timbulnya minat.
3. Langkah-Langkah Menimbulkan Minat Belajar
Menurut Y.B.Sudarmanto langkah-langkah menimbulkan minat
yaitu :
a. Arahkan perhatian pada tujaun yang hendak dicapai
b. Kenalilah unsur-unsur "permainan" dalam aktivitas belajar
c. Rencanakanlah aktivitas belajar dan ikutilah rencana itu
d. Pastikan tujuan belajar saat ini
e. Dapatkan "Kepuasan" setelah menyelesaikan jadwal belajar
f. Bersikaplah positif menghadapi kegiatan belajar

g. Latihlah "kebebasan" emosi selama belajar


h. Gunakanlah seluruh kemampuan untuk mencapai target belajar setiap
hari
i. Berperan aktif dalam diskusi
j. Tanggulangilah gangguan selama belajar
k. Dapatkan bahan-bahan yang mendukung aktivitas belajar
l. Carilah pengajar yang dapat mengevaluasi hasil belajar.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar
merupakan suatu kesadaran, rasa suka, dan ketertarikan seseorang untuk
melakukan aktivitas yaitu belajar. Seseorang yang mempunyai minat
belajar yang tinggi akan mempunyai rasa senang dan tertarik untuk belajar
karena pada dirinya terdapat rangsangan untuk belajar dan adanya
kemauan untuk belajar.
Minat belajar hanya bisa dikembangkan oleh diri sendiri, orang
lain tidak melakukan karena minat dan pengalaman belajar merupakan
masalah dan kebutuhan pribadi. Seseorang tidak dapat memindahkan
minatnya kepada orang lain minat merupakan sebuah kesadaran, rasa suka,
ketertarikan yang timbul dari hati dan diri seseorang.
Dalam proses belajar minat memiliki peran yang penting, minat
yang tinggi akan menciptakan kondisi belajar atau konsentrasi dalam
belajar. Pada dasarnya minat selalu berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai dalam belajar, oleh karena itu merenungkan nilai-nilai dalam
aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Dalam

belajar seorang guru diharapkan dapat meningkatkan minat siswa untuk


belajar, penggunaan film sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan
minat (Arsyad, 1997: 48). Selain itu, segala sesuatu yang dilihat oleh siswa
dalam proses belajar yang sesuai dengan tujuan siswa akan menimbulkan
rangsangan (minat) untuk mengikuti proses belajar. Maka seorang guru
haruslah dapat merencanakan dan membuat kondisi belajar yang sesuai
dengan keinginan siswa, sehingga minat belajar akan terus meningkat.
C. Mata Pelajaran Fiqih
Menurut A. Hanafi (1963: 13), Fiqih yaitu mengetahui hukum-hukum
syara' tentang perbuatan orang mukalaf, seperti hukum wajib, haram, mubah,
sah atau tidaknya sesuatu perbuatan dan lain-lain. Orang yang mengetahui
hukum-hukum itu disebut Faqih. Kata Fiqih secara etimolois seperti paham
yang mendalam, bila paham dapat digunakan untuk hal-hal yang bersifat
lahiriyah, maka Fiqih berarti paham yang menyampaikan ilmu zahir kepada
ilmu batin (Syarifuddin, 1993: 15).
Mata pelajaran Fiqih merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang diajarkan pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah
(MI) yang mempelajari tentang Fiqih Ibadah, terutama yang menyangkut
pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan
pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta Fiqih muamalah (Standar
Kompetensi MI, 2008: 47). Fiqih merupakan sistem norma (aturan) yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia, dan makhluk
lainnya. Dalam Standar kompetensi MI (2008: 48), mata pelajaran fiqih di

Madrasah Ibtidaiyah (MI) bertujuan untuk membekali peserta didik agar


dapat :
1. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang
menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman
hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih
di kelas IV (MI), yaitu sebagai berikut :
Kelas IV, Semester I
Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1. Mengetahui ketentuan zakat

1.1. Menjelaskan

macam-macam

zakat
1.2. Menjelaskan

ketentuan

zakat

fitrah
1.3. Mempraktekkan tata cara zakat
fitrah
2. Mengenal infak dan sedekah

2.1. Menjelaskan

ketentuan

infak

dan sedekah
2.2. Mempraktekkan tata cara infak
dan sedekah

Kelas IV, Semester II

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

3. Mengenal ketentuan sholat id

3.1. Menjelaskan

macam-macam

shalat Id
3.2. Menjelaskan ketentuan sholat Id
3.3. Mendemonstrasikan tata cara
sholat Id

D. Media Film
Media merupakan segala sesuatu dapat menyalurkan informasi atau
dapat menyampaikan pesan. Dalam perkembangan media pembelajaran
banyak terdapat jenis media, sehingga dalam pemakaian media dalam proses
belajar mengajar guru dapat memilih media yang sesuai dengan materi belajar
dan dapat menimbulkan minat siswa untuk belajar. Seiring dengan kemajuan
teknologi pada saat ini, media pembelajaran juga mengalami kemajuan dari
dampak teknologi. Media audio visual merupakan hasil dari kemajuan
teknologi. Dari jenis media pembelajaran audio visual lahirlah media
film.
Film sebagai media pembelajaran adalah film yang bersuara, film
memiliki gambar dan suara (Asnawir dan Usman, 2002: 11), oleh karena itu
film dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat belajar siswa. Film dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak
bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. (Arsyad, 1997:
48). Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya

tarik tersendiri, siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti proses belajar
mengajar, penyampaian informasi atau pesan belajar melalui media film lebih
mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Film pada umumnya digunakan
untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Film dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang
rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,
dan mempengaruhi sikap.
Film yang dimaksud disini adalah film sebagai alat audio visual untuk
pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan
melalui film, antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita.
Kejadian-kejadian dalam alam, tata cara melaksanakan sholat, mengajarkan
sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan/kebudayaan, dan lain sebagainya.
Film yang digunakan dalam pembelajaran adalah film pendidikan.
Film sudah selayaknya digunakan sebagai media pembelajaran, Film tidak
saja memberikan faktor-faktor, tetapi juga menjawab berbagai persoalan dan
dapat digunakan untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. Film
tidak hanya sebagai alat supplementer bagi siswa, tetapi sebagai alat
fundamental, dipelajari secara ilmiah dan dinilai secara kritis (Hamalik, 1989:
84). Film sebagai media pembelajaran mempunyai banyak kelebihan, oleh
karena itu penggunaan film perlu melalui prosedur kerja, sehingga hasilnya
akan optimal. Penyampaian pesan/informai belajar melalui media film lebih
mudah diterima dan dipahami oleh siswa. Melalui film siswa dalam belajar

akan lebih fokus, dengan menggunakan filsm siswa lebih mudah mengingat
(retention) pelajaran yang telah diberikan. (Hamalik 1989: 17).
Film merupakan kombinasi antara gerakan, kata-kata, musik, dan
warna. Film merupakan perkembangan dari gambar. Film yang baik adalah
film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa
yang dipelajari. Oemar Hamalik (1989: 86) mengemukakan prinsip pokok
yang berpegang pada 4-R, yaitu : "The right film in the right place at the right
time used in the right way". Dalam penggunaan film tidak ada ketentuan
tentang cara menggunakan film yang "terbaik" dan yang berlaku untuk semua
situasi kelas. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat menarik minat anak
2. Benar dan autentik
3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
4. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien (siswa)
5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup
memuaskan.
a. Klasifikasi Film
Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002: 100) membedakan film
sebagai berikut, yaitu :
1. Film informasi

2. Filmi kecakapan atau drill


3. Film appresiasi
4. Film dokumenter
5. Film rekreasi
6. Film episode
7. Film sains
8. Film berita (news)
9. Film industri
10. Film provokasi
b. Langkah Penggunaan Film
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaan film
sebagai media pembelajaran. Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002: 96-97),
mengemukakan beberapa langkah-langkah penggunaan film sebagai media
pembelajaran, yaitu :
1. Persiapan guru, guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu,
kemudian baru memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran
2. Mempersiapkan kelas, yaitu meliputi mempersiapkan ruangan dan

siswa

3. Penyajian, yaitu mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan


4. Aktivitas lanjutan, yaitu berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan
film sebagai media untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa. Diantara
keuntungan film sebagai media pembelajaran. (Arsyad, 1997: 48-49) yaitu :

1. Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika


mereka membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain
2. Film dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang
3. Di samping mendorong, meningkatkan motivasi, dan minat, film
menanamkan sikap dan segi-segi efektif lainnya
4. Film dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara
langsung
5. Film yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran
dan pembahasan dalam kelompok siswa
6. Film dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil
kelompok yang heterogen maupun perorangan
Selain beberapa keuntungan film tersebut, Asnawir dan Basyirudin
Usman (2002: 95-96) mengungkapkan beberapa keuntungan film sebagai
media pembelajaran antara lain :
1. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu
2. Penggambarannya bersifat 3 dimensional
3. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni
4. Dapat

menyampaikan

suara

seseorang

ahli

sekaligus

melihat

penampilannya
5. Dapat menggambarkan teori sains dan animasi
6. Film yang berwarna akan menambah realita obyek yang diperagakan.

Film sebagai media pembelajaran mempunyai keuntungan/kelebihan


dalam penggunaan sebagai media pembelajaran. Akan tetapi film juga
mempunyai beberapa kekurangan-kekurangan sebagai media pembelajaran.
Kekurangan film sebagai media pembelajaran antara lain :
1. Biaya pembuatan film dan peralatannya cukup tinggi dan mahal
2. Audien (siswa) tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar
terlalu cepat
3. Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga
tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan
melalui film tersebut
4. Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar
yang diinginkan, kecuali film itu dirancang dan diproduksi khusus untuk
kebutuhan sendiri
5. Film memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikan alat perangkat
film (hardware).

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Subyek penelitian


1. Lokasi Penelitian
MI Tarbiyatul Aulad merupakan Madrasah yang berada di Dusun
Krajan, Desa Giling Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Desa
Giling terletak di sebelah timur ibu kota Kecamatan Pabelan. MI
Tarbiyatul Aulad memiliki lahan seluas 386 m2, dengan luas bangunan
337,53 m2. MI Tarbiyatul Aulad Giling memiliki akta notaris no.103
tanggal

15011986,

dengan

NSM:

112332205074

dan

NSB:

0019161820516001
MI Tarbiyatul Aulad Giling memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang
kepala sekolah, 1 ruang guru dan 1 ruang perpustakaan. MI Tarbiyatul
Aulad Giling mengalami perbaikan gedung, sehingga ada beberapa kelas
yang dipindah ke rumah penduduk.
2. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Desa
Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dengan karakteristik
sebagai Berikut:
a. Kelas IV terdapat 10 siswa yang terdiri dari 4 siswa putra dan 6 siswa
putri.

30
b. 6 siswa berasal dari Desa Giling, 2 siswa berasal dari Gondang Legi, 2
siswa berasal dari Desa Padaan.
c. Orang tua siswa mayoritas berprofesi sebagai petani dan berpendidikan
madrasah atau sederajat
3. Mata Pelajaran
Di dalam penelitian ini, mata pelajaran fiqih sebagai obyek
penelitian dengan pokok bahasan infak dan sedekah.
4. Waktu penelitian
Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 21 November 2009
sampai tanggal 5 Desember 2009.
-

Tanggal 5 November 2009 peneliti melakukan observasi

Tanggal 24 November 2009 pelaksanaan siklus I

Tanggal 26 November 2009 pelaksanaan siklus II

Tanggal 1 Desember 2009 pelaksanaan siklus III

B. Deskripsi Per Siklus


Setiap siklus terdiri atas empat langkah yaitu:
1. Kegiatan perencanaan
2. Pelaksanaan tindakan
3. Pengamatan
4. refleksi

Adapun deskripsi per siklus yaitu:


1. Deskripsi siklus I
I. Perencanaan siklus I
Pada tahap ini peneliti merencanakan:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Menyusun alat observasi
c. Menyiapkan bahan (materi) pembelajaran
d. Menyiapkan alat sebagai media film (hardware) dan film yang
berkaitan dengan materi pembelajaran (software). Dalam
pemilihan film yaitu film yang baik sebagai media pembelajaran,
sebagaimana Oemar Hamalik (1989: 86-87) mengemukakan
bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat menarik minat anak
2. Benar dan autentik
3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
4. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien (siswa)
5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan
cukup

memuaskan.

II. Pelaksanaan siklus I


Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 November
2009 jam 07.3008.40 selama 70 menit. Tahap-tahap yang
dilaksanakan yaitu:
a. Kegiatan Awal
1. Salam, doa, dan absen
2. Appersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan tentang pengertian infak
2. Guru memberikan contoh macam-macam infak
3. Guru memutarkan film tentang infak
4. Siwa memperhatikan film dengan cermat
5. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah disampaikan
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
disampaikan
2. Guru

memberikan

penilaian

melalui

pertanyaan

diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran


3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

III. Pengamatan siklus I

yang

Pengamatan siklus I adalah observasi pelaksanaan KBM.


Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Observasi guru
dilakukan oleh peneliti, sedangkan observasi siswa dilakukan oleh
guru. Aspek-aspek yang diamati dari minat adalah motivasi,
keaktifan, dan pemahaman.
Data yang diperoleh dalam pelaksanaan siklus I adalah hasil
pengamatan dalam KBM. Dari pengamatan ini menunjukkan bahwa
hasil observasi belum sesuai dengan keinginan peneliti.
IV. Refleksi
Hasil analisis dari pengamatan siklus I ternyata belum sesuai
atau kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan karena siswa
belum terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan media
film, sehingga siswa terlalu senang menikmati film. Selain itu dalam
penggunaan media film guru masih ragu-ragu, belum menguasai
penggunaan perangkat film (hardware), dan penguasaan terhadap
penggunaan waktu masih kurang, akibatnya banyak siswa yang
masih kurang aktif dan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran. Pada siklus II diperlukan perbaikan terhadap siklus I,
adapun perbaikan pada siklus I yaitu dalam penggunaan media film
guru harus lebih menguasai dan kontrol terhadap penggunaan waktu
harus lebih diperhatikan.

2. Deskripsi siklus II
I. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan disiklus II adalah:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Menyusun alat observasi
c. Menyiapkan bahan (materi) pembelajaran
d. Menyiapkan alat sebagai media film (hardware) dan film yang
berkaitan dengan materi pembelajaran (software). Dalam
pemilihan film yaitu film yang baik sebagai media pembelajaran,
sebagaimana Oemar Hamalik (1989: 86-87) mengemukakan
bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat menarik minat anak
2. Benar dan autentik
3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
4. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien (siswa)
5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan
cukup

memuaskan.

II. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 26 November
2009 jam 07.3008.40 selama 70 menit. Tahap-tahap yang
dilaksanakan yaitu:

a. Kegiatan Awal
1. Salam, doa, dan absen
2. Appersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi sedekah
2. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok
3. Guru memutarkan film tentang sedekah
4. Siwa memperhatikan film dengan cermat
5. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang
telah disampaikan
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
disampaikan
2. Guru

memberikan

penilaian

melalui

pertanyaan

yang

diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran


3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
III. Pengamatan
Pengamatan siklus II merupakan observasi KBM. Observasi
dilakukan terhadap siswa dan guru. Pelaksanaan observasi
berdasarkan lembar observasi

yang telah disediakan. Hasil

pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa pada siklus II


mengalami kenaikan akan tetapi dari aspek pengamatan terhadap

minat yang meliputi motivasi, keaktifan, dan pemahaman belum


memenuhi target, yaitu dalam kategori baik (B).
IV. Refleksi
Hasil analisis dari pengamatan siklus II menunjukkan bahwa
hasil belajar dari siklus II mengalami peningkatan. Peningkatan
tersebut tidak lepas dari perbaikan pada siklus I, akan tetapi dari
aspek minat (motivasi, keaktifan, dan pemahaman) yang diamati
belum mencapai kategori baik (B). Hal tersebut disebabkan guru
dalam penggunaan waktu kegiatan belajar kurang diperhatikan,
sehingga suasana belajar masih rame. Dari kekurangan tersebut maka
diperlukan perbaikan untuk pelaksanaan siklus III, adapun perbaikan
tersebut yaitu kontrol terhadap penggunaan waktu perlu diperhatikan
dan guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif.
3. Deskripsi siklus III
I. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan di siklus III adalah:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b. Menyusun alat observasi
c. Menyiapkan bahan (materi) pembelajaran
d. Menyiapkan alat sebagai media film (hardware) dan film yang
berkaitan dengan materi pembelajaran (software). Dalam
pemilihan film yaitu film yang baik sebagai media pembelajaran,

sebagaimana Oemar Hamalik (1989: 86-87) mengemukakan


bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dapat menarik minat anak
2. Benar dan autentik
3. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan
4. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien (siswa)
5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar
6. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur
7. Teknis yang digunakan cukup memenuhi persyaratan dan
cukup

memuaskan.

II. Pelaksanaan
Siklus III dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Desember
2009 jam 07.3008.40 selama 70 menit. Tahap-tahap yang
dilaksanakan yaitu:
a. Kegiatan Awal
1. Salam, doa, dan absen
2. Appersepsi
3. Guru memotivasi siswa untuk belajar
b. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi infak dan sedekah
2. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok
3. Guru memutarkan film tentang materi infak dan sedekah
4. Siwa memperhatikan film dengan cermat

5. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang


telah disampaikan
c. Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
disampaikan
2. Guru

memberikan

penilaian

melalui

pertanyaan

yang

diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran


3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
III. Pengamatan
Pengamatan pada siklus III merupakan observasi KBM.
Observasi dilakukan terhadap siswa dan guru. Pelaksanaan observasi
berdasarkan lembar observasi

yang telah disediakan. Hasil

pengamatan pada siklus III menunjukkan bahwa pada siklus III lebih
baik dari pada siklus sebelumnya.
IV. Refleksi
Setelah melakukan analisis, ternyata KBM pada siklus III
mengalami peningkatan yaitu sudah lebih baik dari siklus-siklus
sebelumnya. Dari setiap aspek minat (motivasi, keaktifan, dan
pemahaman) yang diamati dalam setiap siklus, menunjukan bahwa
dari setiap aspek minat tersebut masuk dalam kategori baik (B). hal
tersebut telah mencapai target, yaitu kategori baik (B) dengan skor
(3). Peningkatan tersebut mengacu pada perbaikan-perbaikan pada

setiap siklus. Hasil ini menunjukan bahwa penggunaan media film


dalam proses pembelajara dapat meningkatkan minat siswa.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Desa Giling Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, jumlah siswa
yaitu 10 siswa. Aspek yang diamati dari minat meliputi motivasi, keaktifan,
dan pemahaman.
1. Hasil Siklus I
a. Hasil Pengamatan Minat Siswa
Pengamatan terhadap siswa dilakukan oleh guru melalui
lembar observasi yang telah disediakan oleh panitia. Setelah data
diperoleh dan dianalisis, hasil pengamatan disajikan dalam bentuk
tabel. Adapun hasil pengamatan terhadap minat siswa melalui media
film pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 hasil pengamatan minat siswa pada Siklus I
Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

K C B BS

Pemahaman

B BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

41
Keterangan:
K = Kurang

Skor = 1

C = Cukup

Skor = 2

B = Baik

Skor = 3

BS = Baik Sekali

Skor = 4

Tabel 4.1 diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada


siklus I melalui lembar observasi, dari data tersebut peneliti melakukan
analisis dan disajikan dalam bentuk tabel, adapun hasil analisis dari
pengamatan tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.2 Skor pengamatan minat siswa pada Siklus I
No

Aspek minat

Hasil pengamatan
K

BS

Jumlah Skor

Skor rata-rata

Motivasi

17

1,7

Keaktifan

18

1,8

Pemahaman

16

1,6

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari tiga aspek minat yang
diamati Skor rata-rata kelas masih kurang, yaitu untuk motivasi (1,7) keaktifan
(1,8) dan pemahaman (1,6). Adapun target Skor rata-rata kelas pada setiap
minat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah (3) yaitu dalam kategori baik (B)

b. Hasil Pengamatan Terhadap Guru


Setelah

kegiatan

pembelajaran

pada

siklus

selesai.

Pengamanatan terhadap aktifitas guru yang dilakuakan oleh peneliti


dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 4 butir pengamatan
tercatat 1 butir mendapat tanggapan setuju (butir 3) 2 butir ragu-ragu
(butir 2) dan 1 butir mendapat tanggapan tidak setuju yaitu butir 4
(lihat lampiran).
2. Hasil Siklus II
a. Hasil Pengamanatan Minat Siswa
Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat
diperoleh data hasil pengamatan terhadap minat siswa melalui media
film sebagai berikut:
Tabel 4.3 minat belajar siswa pada siklus II

Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

Pemahaman

K C B BS K C B BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan N.

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

Keterangan:
K = Kurang

Skor = 1

C = Cukup

Skor = 2

B = Baik

Skor = 3

BS = Baik Sekali

Skor = 4

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.3 peneliti dapat


melakukan analisis yang disajikan dalam bentuk tabel adapun analisis dari
pengamatan tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Skor pengamatan minat siswa pada Siklus II
No

Aspek minat

Hasil pengamatan
K

BS

Jumlah Skor

Skor rata-rata

Motivasi

22

2,2

Keaktifan

23

2,3

Pemahaman

24

2,4

Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa dari 3 aspek minat skor rata-rata
kelas masih kurang, yaitu untuk motivasi (2,2) keaktifan (2,3) dan pemahaman
(2,4). Adapun target skor rata-rata kelas pada setiap aspek minat yang ingin
dicapai oleh peneliti adalah (3), yaitu dalam kategori baik (B).
b. Hasil pengamatan terhadap guru
Setelah

kegiatan

pembelajaran

pada

siklus

II selesai,

pengamatan terhadap aktifitas guru yang dilakukan oleh peneliti dapat


diketahui melalui lembar observasi. Dari 4 butir pengamatan tercatat 3

butir mendapat tanggapan setuju yaitu, butir 1, 2, dan 3. Pada butir 4


mendapat tanggapan ragu-ragu (lihat lampiran).
3. Hasil siklus III
a. Hasil pengamatan minat siswa
Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada siklus III dapat
diperoleh data hasil pengamatan terhadap minat siswa melalui media
film sebagai berikut :

Tabel 4.5 minat belajar siswa pada Siklus III


Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

K C B BS K C B

Pemahaman

BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan N.

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

Keterangan:
K = Kurang

Skor = 1

C = Cukup

Skor = 2

B = Baik

Skor = 3

BS = Baik Sekali

Skor = 4

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 4.5 peneliti dapat


melakukan analisis yang disajikan dalam bentuk table, adapun analisis dari
pengamatan tersebut yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.6 Skor pengamatan minat siswa pada Siklus III
No

Aspek minat

Hasil pengamatan
K

BS

Jumlah Skor

Skor rata-rata

Motivasi

30

Keaktifan

31

3,1

Pemahaman

30

Dari tabel 4.6 di atas terlihat bahwa dari 3 aspek minat yang diamati
telah memenuhi target. Skor rata-rata kelas untuk motivasi (3) keaktifan (3,1)
dan pemahaman (3). Adapun target rata-rata kelas pada setiap aspek minat
yang ingin dicapai oleh peneliti adalah (3), yaitu dalam kategori baik (B).
b. Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Setelah kegiatan pembelajaran pada siklus III selesai,
pengamatan terhadap aktifitas guru yang dilakukan oleh peneliti dapat
diketahui melalui lembar observasi siklus III. Dari 4 butir pengamatan
terhadap guru tercatat 2 butir mendapat tanggapan-tanggapan setuju

yaitu, butir 1, 2. Sedangkan pada butir 3 dan 4 mendapat tanggapan


sangat setuju (lihat lampiran). Dari pengamatan tersebut dapat
membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
Pembelajaran fiqih dengan menggunakan media film menyebabkan
siswa mempunyai minat yang tinggi dalam mengikuti proses KBM.
Pembelajaran fiqih materi sedekah dan infak dengan menggunakan media film
siswa mempunyai motivasi untuk belajar, siswa lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran, dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
lebih baik. Dari ke-3 aspek minat tersebut membuktikan bahwa media film
dapat meningkatkan minat siswa (Arsyad, 1997: 47). Penelitian dilaksanakan
dalam 3 siklus, aspek minat yang diamati yaitu motivasi, keaktifan, dan
pemahaman. Pada siklus I skor rata-rata dari aspek minat yang diamati dalam
mengikuti KBM untuk motivasi (1,7) keaktifan (1,8) dan pemahaman (1,6).
Pada siklus II untuk motivasi yaitu (2,2) keaktifan (2,3) dan pemahaman (2,4).
Pada siklus III untuk motivasi yaitu (3) keaktifan (3,1) pemahaman (3). Pada
siklus III skor rata-rata untuk setiap aspek minat memenuhi target, yaitu (3)
dalam kategori baik.
Keberhasilan proses KBM dengan menggunakan media film tidak
lepas dari perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh guru pada setiap siklus,
sehingga pada siklus-siklus berikutnya akan mengalami peningkatan.
Pelaksanaan KBM pada setiap siklus selalu mengalami perbaikan, baik untuk
siswa maupun untuk guru. Perbaikan terhadap guru yaitu berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti melalui lembar observasi guru. Hasil
pengamatan siklus I terhadap guru yaitu dari 4 butir pengamatan 1 butir
mendapat tanggapan setuju, 2 butir ragu-ragu, dan 1 butir tidak setuju. Dari
pengamatan tersebut dibuatlah perbaikan, adapun perbaikan untuk siklus 1
yaitu guru harus lebih tepat dalam menggunakan media film dan penggunaan
waktu dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran harus lebih tepat. Mengacu pada
perbaikan pada siklus I dalam pelaksanaan KBM pada siklus II masih
memerlukan perbaikan yaitu dari 4 butir pengamatan terhadap guru masih
terdapat 1 butir mendapat tanggapan ragu-ragu, adapun perbaikan pada siklus
II yaitu penggunaan waktu oleh guru dalam KBM perlu diperbaiki. Mengacu
pada perbaikan, baik untuk siswa maupun untuk guru. pada siklus III dari 4
butir pengamatan terhadap guru tercatat 2 butir mendapat tanggapan setuju
dan 2 butir sangat setuju. Hal ini berarti tujuan yang diharapkan dari
pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan menggunakan media film sebagai
upaya meningkatkan minat belajar siswa telah tercapai.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada penelitian ini peneliti mengambil judul Upaya Meningkatkan
Minat Belajar Mata Pelajaran Fiqih Melalui Media Film Pada Siswa Kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Desa Giling, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2009 / 2010, dimana penelitian ini dilakukan melalui 3 siklus,
setiap siklus obsrvasi dilakukan melalui lembar observasi dan aspek
pengamatan dari minat meliputi motivasi, keaktifan, dan pemahaman, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Penggunaan Media Film dapat meningkatkan motivasi belajar. Hal ini
dapat dibuktikan melalui lembar observasi pada setiap siklus pada
penelitian ini. Pada siklus I skor rata-rata motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran hanya (1,7). Hal ini menunjukkan pada siklus I
penggunaan media film belum berhasil karena belum mencapai skor 3
dalam kategori baik (B). Pada siklus II skor rata-rata untuk motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran terlihat mengalami kenaikan yaitu (2,2).
Hal ini menunjukkan terjadi terjadi peningkatan motivasi belajar siswa.
Pada siklus III skor rata-rata kelas untuk motivasi belajar siswa mencapai
(3) yaitu dalam kategori baik (B). Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan meia film dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran.

48

2. Penggunaan Media Film dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal


ini dapat dibuktikan melalui lembar observasi tiap siklus, pada siklus I
skor rata-rata (1,8). Pada siklus II skor rata-rata (2,3). Pada siklus III skor
rata-rata (3,1) yaitu dalam kategori baik (B). Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan keaktifan siswa dalam belajar.
3. Penggunaan Media Film dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa.
Hal ini dapat dibuktikan melalui observasi pada setiap siklus. Pada siklus I
skor rata-rata untuk pemahaman (1,6). Pada siklus II skor rata-rata untuk
pemahaman (2,4). Pada siklus III siswa mengalami peningkatan, yaitu skor
rata-rata mencapai (3) yaitu dalam kategori baik (B). Adanya peningkatan
pada setiap siklus menunjukkan bahwa media film dapat meningkatkan
pemahaman belajar siswa.
Peningkatan skor aspek minat yang meliputi motivasi, keaktifan,
dan pemahaman pada setiap siklus, membuktikan bahwa penggunaan
media film sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan minat
(Arsyad, 1997: 48).
B. Saran
1. Kepada Siswa
Dari

hasil

mempengaruhi

penelitian

keberhasilan

menunjukkan
belajar.

bahwa

minat

belajar

Seharusnya

siswa

dapat

menumbuhkan minat belajarnya. Agar siswa dapat memperoleh hasil yang


baik dalam proses belajar. Siswa harus menumbuhkan minat belajar dalam

dirinya sehingga dalam mengikuti proses KBM siswa akan merasa senang
dan tertarik untuk mengikuti proses KBM.
2. Kepada Guru Mata Pelajaran
Sebagai seorng guru seharusnya dapat memahami kondisi siswa,
sehingga dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan
keinginan siswa dan media pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran
yang akan disampaikan. Guru harus dapat menumbuhkan minat belajar
siswa. Guru harus dapat menggunakan media pembelajaran yang akan
membantu proses KBM.
3. Kepada Lembaga Sekolah
Lembaga sekolah merupakan lembaga pendidikan yang resmi,
segala sesuatu kegiatan belajar akan terjadi dan selalu berkaitan dengan
lembaga sekolah. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan diperlukan adanya training atau pelatihan terhadap penguasaan
media pembelajaran terhadap guru-guru di sekolahnya. Selain itu lembaga
sekolah dapat memenuhi fasilitas yang membantu dalam proses KBM,
terutama media pembelajaran.
4. Kepada Pembaca
Kepada pembaca agar dapat mengambil hasil penelitian dan
menerapkan hasil penelitian dalam skripsi ini sebagai acuan dalam
perbaikan proses pendidikan. Minat merupakan kemauan untuk mengikuti
kegiatan tertentu, oleh karena itu sebagai seorang guru harus dapat
menumbuhkan minat, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran

merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, dengan
media yang tepat maka proses KBM akan terasa mudah, baik bagi siswa
maupun bagi guru.

DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, Usman. 2002. Media Pembelajaran. Ciputat Pers.

Adika, Dwi, 2001. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar


Mulia

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi


Aksara

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Buchori, M. 1982. psikologi pendidikan. Jakarta: Aksara Baru

Departemen Agama RI. 2008. Standar Kompetensi Madarsah Ibtidaiyah.


Jakarta.

Hamalik, Oemar. 1975. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.


Bandung: Tarsito

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Adity Bakti

Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.


Bandung: Tarsito

Hanafi, Ahmad. 1963. Ushul Fiqih. Jakarta: Wijaya

Ismail,Imaduddin. 1980. Pengembangan Kemampuan Belajar Pada Anakanak. Jakarta: Bulan Bintang.

Purwadarminto, WJS. 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka.

Rusyan, Tabrani. 1998. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.


Bandung: CV Remaja Rosdakarya

Sadirman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja


Grafindo Persada

Sitorus, Bergman. 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung:


Remadja Karya

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.


Jakarta: Bina Aksara

Sudarmanto. 1991. Tuntutan Metodologi Belajar. Jakarta: PT Grasindo

Sudarmanto. 1993. Tuntutan Metodologi Belajar. Jakarta: Gramedia

Sudjana, Nana.1987. Dasar-dasar proses Belajar Mangajar. Bandung:


CV Sinar Baru

Syarifudin, Amir. 1993. Pembaharuan Pemikiran dalam Hukum Islam.


Padang: Aksara Raya

Zuhraini, 1993. Metodologi Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha Nasional

Gambar 1 : Gedung Belajar MI Tarbiyatul Aulad

Gambar 2 : Proses Kegiatan Belajar

Lampiran 1
Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Pada Siklus I
Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

K C B BS

Pemahaman

B BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Pada Siklus II


Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

Pemahaman

K C B BS K C B BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan N.

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

Lembar Observasi Minat Belajar Siswa Pada Siklus III


Aspek minat
No

Nama siswa

Motivasi

Keaktifan

K C B BS K C B

Pemahaman

BS

BS

Afifah Nur. C

A. Misbahul

Alvid Nurul l.

Anna Lutfi

Arif Hasan N.

Arif Mifatahul

Ismi Hidayati

Maryam Hidayati

M. Aziz

10

Nabila Febriyanti

Lampiran 2
Lembar Observasi Guru Siklus I
No

Jenis Pengamatan

Ketepatan Penggunaan Media Film

1
-

Skor Penilaian
2
3
4

Ketepatan Pemilihan Film

Kontrol Terhadap Siswa

Penggunaan Waktu

5
-

Penjelasan penilaian tingkatan skor


1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju

Lembar Observasi Guru Siklus II


No

Jenis Pengamatan

Skor Penilaian
1

Ketepatan Penggunaan Media Film

Ketepatan Pemilihan Film

Kontrol Terhadap Siswa

Penggunaan Waktu

5
-

Lembar Observasi Guru Siklus III

Ketepatan Penggunaan Media Film

1
-

Skor Penilaian
2
3
4

Ketepatan Pemilihan Film

No

Jenis Pengamatan

Kontrol Terhadap Siswa

Penggunaan Waktu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Mata Pelajaran

: FIQIH

Kelas / Semester

: IV / I

Alokasi Waktu

: 2x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal infak dan sedekah


Kompetensi Dasar

: Menjelaskan ketentuan infak

Indikator

: Siswa menjelaskan arti infak


Siswa menjelaskan manfaat infak

I.

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
a. Menjelaskan pengertian infak
b. Menjelaskan manfaat infak
c. Melaksanakan perintah infak

II.

Materi Pembelajaran
Infak menurut bahasa adalah membelanjakan. Infak masih bersifat
umum termasuk di dalamnya adalah sedekah, wakaf, hibah, dan lainnya.
Meskipun jumlah dan waktu berinfak tidak ditentukan, tetapi hukum
pelaksanaanya bersifat wajib. Adapun infak yang bersifat sunah (anjuran)
adalah mengeluarkan harta sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Namun sifatnya tidak mendesak.

III.

Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Penugasan

IV.

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit)
a. Salam, doa, absen
b. Appersepsi

Kegiatan Inti ( 40 menit)


a. Guru menjelaskan tentang pengertian infak
b. Guru memberikan contoh macam-macam infak
c. Guru memutarkan film tentang infak
d. Siswa memperhatikan film dengan cermat
e. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan
Kegiatan Akhir (20 menit)
a. Guru Memberikan penguatan tentang materi yang disampaikan
b. Guru Memberikan penilaian
c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
V.

Alat dan Sumber Bahan


Alat Peraga : papan tulis, kapur, laptop, film
Sumber Bahan : Buku Paket pelajaran fiqih kelas IV

VI.

Evaluasi
Bentuk : lisan

VII.

Penilaian
Benar x 5 = 2 x 5
= 10

Latihan Soal
Isilah titik di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian infak ?
2. Sebutkan hukum infak ?
Salatiga, 24 November 2009
Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Munif Manawi, S.Pd.I

Nur Afifi
Mengetahui

Kepala MI Tarbiyatul Aulad

Mahasin, A.Ma

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Mata Pelajaran

: FIQIH

Kelas / Semester

: IV / I

Alokasi Waktu

: 2x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal infak dan sedekah


Kompetensi Dasar

: Menjelaskan ketentuan sedekah

Indikator

: Siswa menjelaskan arti sedekah


Siswa menjelaskan manfaat sedekah

I.

Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian sedekah
2. Menjelaskan manfaat sedekah
3. Memberikan contoh sedekah

II.

Materi Pembelajaran
Sedekah adalah segala bentuk amal kebaikan. Sedekah tidak hanya
diberikan dalam bentuk harta atau uang, tetapi segala sesuatu yang
memberikan manfaat kepada orang lain termasuk sedekah. Sedekah dapat
diartikan memberikan sesuatu yang berguna kepada orang lain atau
lembaga masyarakat untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dengan tulus ikhlas semata-mata hanya mengharap ridho Allah.
Hukum sedekah adalah sunah dan manfaatnya sangat besar, baik
untuk diri sendiri maupun untuk meningkatkan kesejahteraan umum.

III.

Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan

IV.

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit)

1. Salam, doa, absen


2. Appersepsi

Kegiatan Inti ( 40 menit)


1. Guru menjelaskan materi sedekah
2. Guru memutarkan film tentang sedekah
3. Guru memberikan penjelasan terhadap isi film
Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Penguatan materi
2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa (penilaian)
3. Guru mengakhiri KBM dengan salam
V.

Alat dan Sumber Bahan


Alat Peraga : papan tulis, kapur, laptop, film
Sumber Bahan : Buku Paket pelajaran fiqih kelas IV

VI.

Evaluasi
a. Bentuk : lisan

VII.

Penilaian
Benar x 5 = 2 x 5
= 10

Latihan Soal
Isilah titik di bawah ini!
1. Jelaskan pengertian sedekah ?
2. Sebutkan hukum sedekah ?
Salatiga, 26 November 2009
Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Munif Manawi, S.Pd.I

Nur Afifi
Mengetahui

Kepala MI Tarbiyatul Aulad

Mahasin, A.Ma
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran

: FIQIH

Kelas / Semester

: IV / I

Alokasi Waktu

: 2x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal infak dan sedekah


Kompetensi Dasar

: Mempraktekan tata cara infak dan sedekah

Indikator

: Siswa membedakan infak dan sedekah


Siswa membiasakan infak dan sedekah

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan perbedaan infak dan sedekah
2. Mengetahui manfaat infak dan sedekah
3. Mempraktekan infak dan sedekah dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Pembelajaran
Wahai

orang-orang

yang

beriman

infakkanlah

sebagian

dari

hasilusahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang yang kami
keluarkan dari bumi untukmu ( Q.S Al Baqarah : 267) .
Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bersedekah ( Q.S Yusuf : 88)
Manfaat infak dan sedekah antara lain :
1. Mendekatkan diri kepada Allah
2. Melatih Kepeduliansosial
3. Ikut memperingan beban orang lain yang kesusahan
4. Dapat mempererat ukhuwah islam
5. Dapat menambah sumber dana dakwah islam
6. Menghindarkan murka Allah
7. Memanjangkan usia
8. Memperkecil jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin

9. Memperlancar pembangunan fasilitas pengembangan umat, seperti


sekolah, masjid, pesantren, dan sarana ibadah
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Penugasan
4. Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit)
1. Salam, doa, absen
2. Appersepsi
3. Guru Motivasi siswa
Kegiatan Inti ( 40 menit)
1. Guru menjelaskan materi infak dan sedekah
2. Guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan media film
3. Guru memberikan penjelasan terhadap isi film
Kegiatan Akhir (20 menit)
1. Penguatan materi
2. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa (penilaian)
3. Guru mengakhiri KBM dengan salam
E. Alat dan Sumber Bahan
Alat Peraga : papan tulis, kapur, laptop, film
Sumber Bahan : Buku Paket pelajaran fiqih kelas IV
F. Evaluasi
Bentuk : lisan
G. Penilaian
Benar x 10 : 3 = 3 x 10 : 3
= 30 : 3 = 10

Latihan Soal
Isilah titik di bawah ini!
1. Jelaskan perbedaan infak dan sedekah ?
2. Berikan contoh infak dan sedekah ?
3. Sebutkan manfaat infak dan sedekah ?

Salatiga, 1 desember 2009


Guru Mata Pelajaran

Peneliti

Munif Manawi, S.Pd.I

Nur Afifi
Mengetahui

Kepala MI Tarbiyatul Aulad

Mahasin, A.Ma

Anda mungkin juga menyukai