Anda di halaman 1dari 9

BAB VI

DISKONEKSI DUA GUGUS : SENYAWA KARBONIL


6.1 SENYAWA 1,3-DIFUNGSIONAL DAN -HIDROKSI KARBONIL
Diskoneksi langsung dari gugus senyawa ini dimungkinkan pada dua tingkat
oksidasi, yaitu 1,3-dikarbonil (1) dan -hidroksi karbonil (3). Diskoneksi senyawa
(1) merupakan kebalikan reaksi asilasi (X = OR, Cl) dari ion enolat (2). Enona (4)
dapat dibuat melalui dehidrasi senyawa (3).
O
1

O-

(2)

+
(1)

O
+

O
1

OH

OH
(2)

(3)
IGF
O
1

(4)

Senyawa parfum (aroma balsamik) (5) memiliki hubungan 1,3-dikarbonil,


dan dapat didiskoneksi menjadi enolat keton dan suatu ester. Senyawa keton (6)
dalam suasana basa kuat akan berada dalam kesetimbangan dengan bentuk enolat.
Serangan ion enolat terhadap ester etil asetat diikuti dengan pengasaman akan
menghasilkan senyawa target (5).

34

Analisis :
O

O-

Ph

Ph

Ph

MT ( 5 )

O
+

EtO

Sintesis :
O-

EtO -

H
Ph

O
H+
MT ( 5 )

OEt

Ph
(6)

Pival (7) merupakan racun tikus dengan tiga gugus keton yang memiliki
hubungan 1,3 dengan yang lainnya. Dari dua diskoneksi yang mungkin, diskoneksi b
lebih cepat menuntun ke material start yang tersedia.
Analisis :
O

O
O

EtO

b
O

MT ( 7 )

b
O

O
CO2Et
+

CO2Et

CO2Et

35

Sintesis :
O
CO2Et

Basa

MT ( 7 )

+
CO2Et

Senyawa (8) kelihatannya rumit, tetapi satu diskoneksi yang tepat


menunjukkan bahwa senyawa ini terbentuk dari dua molekul material start yang
sama.
Analasis :
O

HO
1,3-diO

MT ( 8 )

Sintesis :
O
basa

MT ( 8 )

Senyawa (9) merupakan salah satu contoh senyawa enon yang tidak
terkonjugasi. Dengan bantuan diskoneksi Wittig akan memberikan senyawa 1,3dikarbonil (10), dan diskoneksinya lebih lanjut akan memberikan suatu ester (11) dan
aldehid (12) dengan kerangka molekul yang sama. Karenanya, sintesis dapat
dilakukan dengan mereaksikan dua molekul aldehid (12) kemudian dioksidasi.

36

Analisis :
O

O
Ph

CHO

Wittig

Ph
+

(10)

PPh3

MT ( 9 )
O
CHO

OEt

(12)

(11)

Sintesis :
Ph

OH

CHO
NaOH

CHO

CrO3
piridin

(10)

Ph3P

--

MT ( 9 )

(12)

6.2 SENYAWA KARBONIL ,-TAK JENUH


Senyawa karbonil ,-tak jenuh mudah dibuat melalui dehidrasi senyawa
-hidroksi karbonil. Atom hidrogen mudah dihilangkan membentuk ion enolat dan
produk konjugasi. Dalam suasana asam reaksi diawali protonasi gugus OH kemudian
diikuti dengan pelepasan molekul air. Sementara dalam suasana basa, reaksi melalui
pengaktifan atom H.
OH

O
asam / basa

Senyawa (13) kelihatannya memiliki struktur yang rumit, tetapi diskoneksi


pada ikatan rangkap yang menghubungkan kedua cincin akan memberikan dua
molekul yang sama.

37

Analisis :
O

O
+

MT ( 13 )

Sintesis :
O

basa

MT ( 13 )

Parfum Perancis yang terkenal dengan unsur Flosal (14) adalah suatu enal.
Diskoneksi pada ikatan rangkap akan memberikan bensaldehid dan suatu aldehid
alifatik sebagai material start. Sintesis flosal berlangsung dalam suasana basa
menggunakan bensaldehid berlebih untuk menghindari kondensasi sesama aldehid
alifatik.
Analisis :

PhCHO

Ph

CHO

CHO
MT ( 14 )

Sintesis :
NaOH
3 PhCHO

MT ( 14 )

H2O, EtOH
CHO

Oksanamida (15) mengandung dua gugus fungsi, yaitu amida dan epoksida.
Diskoneksi C X dari epoksida memberikan suatu alkena, sedangkan amida dapat
diperoleh dari gugus asam melaui proses IGF. Diskoneksi C X dan IGF akan
memberikan senyawa karbonil ,-tak jenuh, sehingga diskoneksi ikatan rangkap
akan menghasilkan dua molekul dengan kerangka yang sama. Molekul aldehid baik
digunakan sebagai material start, diikuti oksidasi sebelum mencapai senyawa target.

38

Analisis :
O

C-X

CHO

IGF

CONH2

CO2H

MT ( 15 )

( 16 )

CO2H

Sintesis :
CHO basa

Ag2O

( 16 )

CHO
1. SOCl 2

( 16 )

RCO3H

MT ( 15 )

2. NH3
CONH2

6.3 SENYAWA 1,5-DIFUNGSIONAL


Senyawa 1,5-dikarbonil dapat didiskoneksi pada kedua sisi ikatan ,
memberikan senyawa karbonil ,-tak jenuh dan suatu enolat dari keton/aldehid.
Reaksi sintesis senyawa 1,5-dikarbonil berhasil baik dan lebih disukai melalui reaksi
Michael, yaitu adisi pada enolat keton terhadap C dari senyawa karbonil ,-tak
jenuh dibandingkan adisi langsung terhadap karbon karbonil. Enolat atau karbanion
pada C dari gugus karbonil dapat distabilkan dengan menambahkan satu gugus ester
yang lain. Ester ini mudah dihilangkan melalui hidrolisis dan dekarboksilasi pada
saat produk terbentuk dengan pemanasan dalam suasana asam/basa berair.
O

O --

O
1,5-diO

R1

R1

R2

R2

MT ( 17 )
O

O
R2

CO2Et

1. EtO

--

2.

O
R1

R1

R2
CO2Et

1. HO-, H2O
2. H+, panas

MT ( 17 )

39

Diskoneksi pada ikatan C-C rantai dengan cincin dari keton (18) akan
memberikan senyawa keton ,-tak jenuh siklik dan sinton (19) yang ekivalen
dengan malonat.
Analisis :
O

O
1,5-diO
--

+
CO2H

CH2CO2H

CH2(CO2Et)2

(19)

MT ( 18 )

Sintesis :
O

+ CH2(CO2Et)2

1. HO-, H2O

EtO-EtOH

CO2Et

2. H+, panas

MT ( 18 )

CO2Et

Penggunaan enamin yang ekivalen dengan enol dalam reaksi Michael


sangatlah vital. Enamin dapat diubah menjadi keton diakhir reaksi dengan cara
hidrolisis dalam suasana asam.

:N

N+
O

N
H

OCH3
OCH3

H+

O --

H+, H2O

O
OCH3

O
OCH3

40

Senyawa (20) merupakan senyawa 1,5-dikarbonil yang memiliki percabangan


ekstra. Untuk memudahkan dalam sintesis, diskoneksi pada titik percabangan adalah
pilihan yang tepat.
Analisis :
O

1,5-diO

Ph

Ph

Ar

Ar

MT ( 20 )

Sintesis :
O

N
N
H

Ph

Ar
Ph

MT ( 20 )

H+, H2O

6.4 PEMBENTUKAN CINCIN ROBINSON


Salah satu manfaat utama reaksi Michael adalah pada reaksi pembentukan
cincin Robinson sesuai dengan nama penemunya. Sebelum reaksi ini dan reaksi
Diels-Alder ditemukan, untuk membuat cincin dalam sintesis organik merupakan
pekerjaan yang sulit. Pembentukan cincin Robinson memiliki perbedaan dengan
siklisasi Diels-Alder dalam hal posisi gugus penarik dan pendorong elektron, serta
arah atau orientasi pembentukan cincin.
Analisis :
O

CO2Et

CO2Et

CO2Et
2

O
Ph

Ph

Ph

Ph

Ph

Ph

MT (21)

41

Sintesis :
O

EtONa

+
Ph

MT (21)

CO2Et

Ph

Senyawa bisiklik (22) merupakan zat antara ideal pada sintesis steroida.
Diskoneksi pada ikatan ,-tak jenuh akan memberikan senyawa 1,5-dikarbonil, dan
diskoneksi lebih lanjut pada ikatan C-C rantai samping dengan cincin akan
memberikan keton ,-tak jenuh dan diketon siklik yang simetri.
Analisis :
O

O
3
2

O
5

MT (22)

Sintesis :
O

O
O
O

piridin
KOH

H+

MT (22)

42

Anda mungkin juga menyukai