BAB
III
AKUNTABILITAS KINERJA
41
nalisis capaian kinerja yang disajikan pada laporan akuntabilitas kinerja ini
ditujukan pada pelaksanaan seluruh program dan kegiatan Pemerintah
Kota Pontianak selama tahun anggaran 2013, yang efektif dilaksanakan
pada bulan Maret 2013. Adapun rekapitulasi capaian kinerja sasaran strategis
Pemerintah Kota Pontianak berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2013
adalah sebagai berikut:
Rekapitulasi Capaian Kinerja Tujuan dan Sasaran Strategis
Pemerintah Kota Pontianak Tahun 2013
Misi
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya, dan Harmonis
(1)
Tujuan Strategis
1.
(2)
Meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat
serta lingkungan yang
sehat
Sasaran Strategis
1.
2.
3.
4.
2.
Meningkatkan
pemerataan pendidikan
yang berkualitas
5.
6.
7.
8.
3.
4.
5.
Meningkatkan harkat
dan martabat
penyandang masalah
kesejahteraan sosial
Mewujudkan sistem
pelayanan,
penanganan, dan
penanggulangan
bencana yang
berkualitas, profesional
dan terpadu
Meningkatkan kualitas
pelayanan
perpustakaan dan
minat baca masyarakat
9.
(3)
Meningkatnya pelayanan dasar
kesehatan yang bermutu, merata,
dan terjangkau kepada masyarakat
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
Meningkatnya lingkungan sehat,
perilaku sehat, dan kemandirian
masyarakat di bidang kesehatan
Meningkatnya kualitas dan
pemenuhan standar pelayanan
kesehatan rumah sakit yang
berorientasi pada kepuasan
pelanggan
Meningkatnya sarana dan prasarana
pendidikan
Meningkatnya kualitas SDM di bidang
pendidikan
Meningkatnya pelayanan pendidikan
terhadap masyarakat kurang mampu
Meningkatnya pembinaan dan
pelayanan mutu pendidikan baik
formal, informal dan non formal
Berkurangnya penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
Rata-Rata
Capaian IKU
(4)
102,77%
96%
91%
Kategori
(5)
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
80,21%
Berhasil
122,57%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
109,59%
96,46%
95%
182%
Sangat
Berhasil
91,68%
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
110%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
100%
2. Meningkatkan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga
(1)
6.
7.
(2)
Mewujudkan keluarga
berkualitas yang
berkeadilan dan
berkesentaraan gender
Meningkatkan peran
generasi muda serta
olah raga yang
sehat,cerdas dan
berprestasi
8. Mewujudkan
kemandirian sektor
perdagangan, industri,
koperasi dan UKM yang
mempunyai daya saing
tinggi
9. Meningkatkan
produktivitas pertanian,
perikanan dan pengemangan sistem pengelolaan kehutanan yang
berwawasan lingkungan
10. Meningkatkan
ketahanan pangan dan
sumber daya di bidang
pangan
(3)
14. Meningkatnya perlindungan terhadap
perempuan dan anak
15. Terwujudnya keluarga berkualitas
melalui keluarga berencana dan
keluarga sejahtera
16. Meningkatnya produktivitas dan
kreativitas pemuda yang mandiri
sebagai mitra pemerintah dalam
pembangunan daerah
17. Meningkatnya sistem pembinaan
manajemen dan pengembangan
prestasi di bidang keolahragaan yang
terpadu dan berkelanjutan
18. Meningkatnya sarana dan prasarana
penunjang di bidang pengembangan
keolahragaan
19. Meningkatnya penguasaan teknologi
dan kendali mutu IKM
20. Terciptanya iklim usaha perdagangan
yang kondusif
21. Meningkatnya pemberdayaan
kelembagaan dan pengembangan
usaha koperasi
22. Meningkatnya pertumbuhan dan
perkembangan UMKM yang tangguh,
mandiri dan berdaya saing melalui
peningkatan kualitas SDM dan sarana
penunjang UMKM
23. Meningkatnya produksi pertanian
(4)
117,33%
89,4%
116,49%
Sangat
Berhasil
101,51%
Sangat
Berhasil
113,33%
Sangat
Berhasil
95%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
100%
100%
174%
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
100%
100%
(5)
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
94,74%
140,96%
112,29%
11. Mewujudkan
peningkatan
pendapatan daerah
guna mendukung
percepatan
pembangunan
perekonomian daerah
12. Meningkatkan
kemandirian dan
keberdayaan
masyarakat dalam
menunjang
pembangunan ekonomi
daerah
308,69%
94,5%
90%
Sangat
Berhasil
117%
125%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
138,92%
155,9%
95%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
42
(1)
(2)
(3)
37. Meningkatnya apresiasi seni dan
budaya daerah
38. Meningkatnya kualitas pariwisata
dengan memanfaatkan potensi daerah
(4)
80,72%
(5)
Berhasil
92,66%
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
15. Terwujudnya
masyarakat yang aman,
tertib, harmonis dan
demokratis dalam
mendukung terciptanya
situasi dan kondisi yang
kondusif
93,54%
Sangat
Berhasil
16. Meningkatkan
kepatuhan & kesadaran
hukum masyarakat
terhadap Perda, demi
terciptanya rasa aman
dan ketertiban
masyarakat
100%
Sangat
Berhasil
64,5%
Cukup
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
168%
Sangat
Berhasil
123,5%
Sangat
Berhasil
99,3%
Sangat
Berhasil
83,59%
Berhasil
108,71%
Sangat
Berhasil
91,49%
Sangat
Berhasil
161,04%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
17. Meningkatkan
ketersediaan sarana
dan prasarana yang
memadai untuk
mendukung kelancaran
transportasi dalam
aktivitas perdagangan
dan jasa
18. Mewujudkan
transportasi kota yang
disiplin, tertib, aman,
dan lancar
19. Mewujudkan kualitas
pengelolaan kebersihan
dan pertamanan kota
20. Mewujudkan penataan
ruang yang akomodatif,
tertib, teratur dan
berwawasan
lingkungan
94,3%
100%
Sangat
Berhasil
85,6%
Sangat
Berhasil
43
(1)
(2)
21. Mewujudkan
kelestarian fungsi
lingkungan hidup kota
Pontianak yang hijau
dan teduh
7. Meningkatkan Prinsip-Prinsip Good Governance dan Ketaatan Hukum dan Perundang-Undangan Yang Berlaku
(3)
54. Meningkatnya akuntabilitas dan
aksesabilitas dalam pelayanan dan
penyediaan data dan informasi tentang
Status Lingkungan Hidup Daerah
(SLHD) yang komprehensif.
(4)
97,33%
(5)
Sangat
Berhasil
96%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
105,155%
106,52%
112,31%
116,67%
239,22%
79,81%
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Sangat
Berhasil
Berhasil
92,27%
Sangat
Berhasil
65,63%
Cukup
Berhasil
Sangat
Berhasil
100%
100%
Sangat
Berhasil
95%
Sangat
Berhasil
82,29%
Berhasil
137,5%
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
100%
81,43%
Sangat
Berhasil
Berhasil
71,43%
Berhasil
129,78%
Sangat
Berhasil
130,6%
Sangat
Berhasil
128,05%
Sangat
Berhasil
44
(1)
(2)
28. Mewujudkan
perencanaan
pembangunan daerah
yang berkualitas,
terarah, terpadu, dan
handal
29. Terselenggaranya
tugas umum
pemerintah kecamatan
dan kelurahan dalam
memberikan pelayanan
prima kepada
masyarakat dalam
bidang pemerintahan,
pembangunan, dan
kemasyarakatan
(3)
76. Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan pembangunan ekonomi
yang valid dan akuntabel
77. Meningkatnya kualitas dan kuantitas
pembangunan sosial dan budaya
daerah
78. Meningkatnya keterpaduan
pengembangan pembangunan
prasarana wilayah, tata ruang, dan
perumahan yang berwawasan
lingkungan
79. Meningkatnya kualitas dokumen
perencanaan kinerja, evaluasi, dan
pelaporan pemerintahan daerah yang
akuntabel dan tepat waktu
80. Meningkatnya kualitas dokumen
penelitian dan pengembangan bidang
ekonomi, sosial budaya, dan fisik
prasarana yang komprehensif dan
aktual
81. Meningkatnya kualitas pelayanan
publik yang prima kepada masyarakat
(4)
111%
(5)
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
94,57%
Sangat
Berhasil
93,3%
Sangat
Berhasil
100%
Sangat
Berhasil
108,94%
Sangat
Berhasil
102%
Sangat
Berhasil
99,52%
Sangat
Berhasil
97,1%
Sangat
Berhasil
86,8%
Sangat
Berhasil
Evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja masing-masing indikator kinerja utama
pada 85 (delapan puluh lima) sasaran strategis tersebut diuraikan sebagai berikut:
Sasaran 01
45
Realisasi
62,03%
150
70,80%
87
92,55%
97
92%
50,23%
65,31%
102
99
81,63
102,77
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
01
46
02
47
Indikator kinerja cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang cukup,
baik jenis maupun jumlah serta bermutu dan terjangkau dicapai melalui pemenuhan
cakupan ketersediaan obat sesuai kebutuhan dan penulisan resep obat generik.
Penyediaan obat khususnya untuk pelayanan kesehatan dasar merupakan prioritas
dalam pengadaan obat yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasien baik
dalam hal jumlah maupun jenis obat. Pengelolaan dan pendistribusian obat di Kota
Pontianak dilakukan oleh Pusat Pengelolaan Farmasi (Puslofar). Aktivitas
penyimpanan, pengepakan dan pendistribusian merupakan kegiatan utama yang
dilakukan oleh Puslofar untuk menjaga mutu dan menjamin kelangsungan pelayanan
kefarmasian.
Hasil evaluasi dan analisa capaian kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketersediaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan
mengetahui indikasi kesinambungan pelayanan obat untuk mendukung
pelayanan kesehatan di Puskesmas. Capaian kinerja indikaktor ini dihitung dari
jumlah dana persediaan yang dialokasikan pada tahun berjalan dibanding
dengan Jumlah dana obat yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dasar
dalam tahun berjalan. Adapun jumlah dana persediaan yang dialokasikan pada
tahun 2013 adalah Rp.6.003.431.533 dan jumlah dana obat yang dibutuhkan
untuk pelayanan kesehatan dasar adalah Rp.7.034.916.000. Capaian
ketersediaan obat sesuai kebutuhan di Kota Pontianak adalah 85,34% dari target
90% sehingga capaian kinerja 94,82%. Capaian ini telah mencapai target yang
diharapkan dan meningkat dibanding Tahun 2012 yang hanya mencapai 47,90%.
b. Penulisan obat generic bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
serta pemerataan pelayanan obat. Adapun Jumlah resep obat generic yang
ditulis di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Puskesmas, Rumah Sakit)
berjumlah 15.360 R/ atau sekitar 99.77% dari jumlah seluruh resep obat yang
ditulis di sarana pelayanan kesehatan pemerintah (Puskesmas dan Rumah Sakit)
yang berjumlah 15.395 R/. Capaian di Tahun ini meningkat dibanding Tahun
2012 yang hanya mencapai 94,30%.
48
49
05
Indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah
dicapai melalui pemenuhan 3 (tiga) cakupan pelayanan, yaitu cakupan pelayanan
anak balita, cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh nakes
atau tenaga terlatih/guru UKS dan cakupan pelayanan kesehatan remaja.
Hasil evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja indikator sasaran ini adalah
sebagai berikut:
a. Cakupan Pelayanan Anak Balita. Cakupan pelayanan anak balita adalah
Cakupan anak balita (12-59 bln) yang memperoleh pelayanan sesuai standar,
meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan
perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian VIt A 2x setahun. Adapun
anak balita yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8
x, pemberian Vit A 2x setahun di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
pada tahun 2013 berjumlah 29.481 atau 60,55% dari seluruh anak balita(12-59
bln) di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun pada tahun 2013 yang
berjumlah 48.686. capaian ini masih dibawah target yang diharapkan yaitu
83%. Namun capaian ini mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2012
yang hanya mencapai 50,65%.
b. Cakupan Pemeriksaan Kesehatan siswa SD dan Setingkat oleh nakes atau
tenaga terlatih/ guru UKS. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan
setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS adalah Siswa
SD dan setingkat, yang telah diperiksa kesehatannya oleh tenaga
kesehatan/tenaga terlatih (guru UKS/Dokter kecil), paling sedikit 2 x per tahun,
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini bertujuan untuk
mengukur kemampuan manajemen program usaha kesehatan anak sekolah
dalam melindungi anak sekolah sehingga kesehatannya terjamin melalui
pelayanan kesehatan. Adapun murid SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu berjumlah 11.760 atau 94,21% dari murid SD dan setingkat di satu
wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama pada tahun 2013 yang berjumlah
12.483 murid. Capaian ini sedikit menurun dibanding tahun 2012 yang
mencapai 98,62%.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja adalah cakupan remaja (10-19 thn) atau
yang sedang menempuh pendidikan SLTP dan SMU yang memperoleh
pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini bertujuan untuk mengukur
tingkat keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan remaja. Adapun
remaja (10-19 th) yang mendapat pelayanan kesehatan disuatu wilayah pada
kurun waktu tertentu pada tahun 2013 berjumlah 63.139 atau 57.64% dari
seluruh sasaran remaja (10-19 th) disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu 1
tahun pada tahun 2013 berjumlah 109.545. capaian ini meningkat dibanding
tahun 2012 yang hanya mencapai 52,65%.
50
06
Target
Realisasi
95,55%
90,46%
94
89,75%
89,54%
99
100%
100%
100
77,4%
71,20%
91
96
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
07
Indikator kinerja menurunnya kasus penyakit menular, tidak menular dan penyakit
PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dicapai melalui capaian kinerja
10 (sepuluh) sub indikator kinerja sasaran, yaitu infeksi menular seksual (IMS) yang
ditemukan dan diobati, klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS, cakupan
pembinaan penderita hipertensi baru, cakupan pembinaan diabetes baru, cakupan
penderita DBD yang ditangani, kesembuhan penderita TBC BTA+, penderita kusta
yang selesai berobat (RFT rate), penderita malaria yang diobati, cakupan balita
dengan pneumonia yang ditemukan dan ditangani, dan Kelurahan universal child
immunization (UCI).
Berikut hasil evaluasi dan analisis capaian indikator kinerja PD3I tahun 2013:
a. Infeksi Menular Seksual (IMS) yang ditemukan dan diobati. Indikator ini
memutuskan rantai penularan HIV melalui hubungan seks yg beresiko dan
mencegah penularan IMS. Adapun Penderita IMS yang ditangani dalam
periode satu tahun di satu wilayah sesuai dengan standar berjumlah 1.229 atau
100% penderita telah ditangani. Kasus ini mengalami penurunan dibanding
tahun 2012 yang mencapai 4.319 kasus.
b. Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS yang
ditangani dalam periode satu tahun di satu wilayah pada tahun 2013 berjumlah
251 kasus. Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah kasus apabila
dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 236 kasus.
c. Cakupan Pembinaan Penderita Hipertensi Baru. Seluruh penderita Hipertensi
baru dalam suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu satu tahun berjumlah
3.986 dan penderita Hypertensi yang dibina (melakukan kunjungan ulang ke
sarana pelayanan kesehatan) dalam satu wilayah tertentu dalam kurun waktu
satu tahu berjumlah 3.494 atau sekitar 87.66%. Capaian ini melebihi target
yang diharapkan yaitu 80%. Sedangkan penderita hipertensi mengalami
peningkatan dibanding tahun 2012 yaitu 2.385 kasus.
d. Kesembuhan penderita TBC BTA+. Indikator ini ditujukan untuk mengukur
cakupan penemuan pasien baru TB BTA + dan cakupan pasien baru yg belum
pernah diobati atau sudah diobati. Pasien baru TB BTA positif yang ditemukan
dan diobati dalam satu waktu berjumlah 524 kasus atau sekitar 92,74% dari
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA Positif dalam satu wilayah pada waktu
satu tahun (1,1/1000 x jml penduduk) yaitu 565 kasus. Capaian kesembuhan
penderita TBC BTA + pada tahun 2013 ini mengalami penurunan dibanding
tahun 2012 yang mana di tahun 2012 capaian kesembuhan penderita TBC BTA
+ mencapai 94,41% dengan jumlah pasien sembuh berjumlah 490 dari 519
pasien yang selesai minum obat anti TB.
e. Cakupan penderita DBD yang ditangani. Indikator ini mengukur kinerja program
pemberantasan penyakit DBD dan mengukur tingkat keberhasilan
penyelenggaraan program pemberantasan penyakit DBD. Jumlah penderita
DBD pada Tahun 2013 berjumlah 100 kasus, 4 kasus meninggal dunia, dan
nilai CFR mencapai 4 %. Kasus DBD di tahun 2013 ini mengalami penurunan
dibanding tahun 2012 yaitu 134 kasus dan yang meninggal dunia sebanyak 3
kasus. Jumlah kasus kematian akibat DBD di tahun 2013 memang sedikit lebih
banyak dibanding tahun 2012. Hal ini dikarenakan keterlambatan keluarga
51
52
j.
53
berjumlah 10.684 jiwa atau 92,87% dari seluruh ibu Nifas di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu 1 tahun pada tahun 2013 berjumlah 11.504 jiwa. Capain ini
dibawah target yang diharapkan yaitu 95%. Namun jika dibandingkan dengan
tahun 2012 mengalami sedikit peningkatan dengan capaian di tahun 2012
adalah 91,12%;
d. Cakupan peserta aktif KB adalah Cakupan dari peserta KB yang baru dan lama
yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alakon) dibandingkan
dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu. Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan KB. Adapun peserta KB aktif di satu Wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu di tahun 2013 berjumlah 81.460 jiwaatau 70,90%
dari Jumlah seluruh PUS (pasangan yang istrinya 15 49 tahun atau 49 th
lebih tapi masih menstruasi) di satu wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun
yang berjumlah 114.889 jiwa. Capain ini sudah mencapai target yang
diharapkan yaitu 70% dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
tahun 2012 yang hanya mencapai 69,30%.
09
54
efektif dan bermanfaat terutama pada kelompok sasaran yang rentan. Perbaikan
kualitas pelayanan kesehatan dan gizi pada penduduk menjadi prioritas.
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja indikator kinerja sasaran tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) adalah cakupan balita yang
ditimbang didalam maupun dil luar posyandu yang berat badannya naik di satu
wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu. Definisi naik sesuai dengan standar
kenaikan BB minimum (KBM) standar WHO 2005. Indikator ini bertujuan untuk
mengetahui perkembangan status gizi balita melalui deteksi pertumbuhan balita.
Dari hasil pengumpulan data bulanan di 23 Puskesmas yang masuk didapatkan
hasil bahwa rata-rata N/D Kota Pontianak adalah 72,05% dari target 76%
sehingga pencapaian targetnya 94,80%. Puskesmas yang sudah berada di atas
rata-rata sebanyak 8 Puskesmas dan 15 Puskesmas masih dibawah rata-rata
capaian Kota Pontianak. Capaian tertinggi adalah UPK Puskesmas Kom Yos
Sudarso yaitu 91,73% dan capain terendah adalah UPK Puskesmas Purnama
yaitu 52,67%. Capaian ini di tahun 2013 mengalami sedikit penurunan bila
dibanding dengan capaian di tahun 2012 yang mencapai 73,20% dari target
76%.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Dinas kesehatan Kota Pontianak untuk
dapat meningkatkan cakupan balita yang naik berat badannya (N/D) antara lain:
Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan;
Pemberian makanan tambahan (PMT) pemulihan; dan
Stimulan makanan pendamping (MP) ASI yang bersumber dari APBD dan
BOK.
b. Cakupan balita bawah garis merah/ditemukan dan dirujuk ke unit rawat di
sarana kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Cakupan ini adalah Cakupan Balita BGM yang ditimbang
didalam maupun dil luar posyandu di satu wilayah tertentu dalam kurun waktu
tertentu. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan
perkembangan status gizi balita dari waktu ke waktu. Adapun Balita BGM yang
ditimbang didalam maupun dil luar posyandu di satu wilayah tertentu pada
tahun 2013 berjumlah 245 balita atau 0.64%. Dari jumlah balita yang datang
ditimbang di dalam maupun di luar posyandu di satu wilayah tertentu dalam
kurun waktu 1 tahun berjumlah 38.055. Dari hasil pengumpulan data bulanan di
23 Puskesmas yang masuk didapatkan hasil bahwa Puskesmas dengan
cakupan Balita BGM sudah mengalami penurunan, namun distribusi BGM
yang ada diatas rata-rata capaian Kota Pontianak masih 13 Puskesmas dan
hanya 10 Puskesmas yang capaian BGM di bawah rata-rata capaian Kota.
BGM terbanyak di antaranya ditemukan di Puskesmas Parit Mayor, banjar
Serasan, Tambelan Sampit, Siantan Hulu, Pal Lima, saigon, Kampung Dalam
dan Khatulistiwa dengan capaian >1% BGM. Kondisi ini menunjukkan bahwa
surveilan gizi sudah mulai berjalan optimal, oleh karena itu intervensi dini harus
dilakukan agar Balita sasaran tidak sampai jatuh pada BGM.
c. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari
keluarga miskin. Cakupan ini adalah Cakupan Pemberian MP-ASI pada anak
usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Indikator ini bertujuan untuk mengukur kinerja petugas di
dalam upaya pelayanan gizi masyarakat melalui cakupan pemberian MP-ASI
untuk anak usia 6-24 bln pada keluarga miskin. Pemberian Makanan
Pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan dari Keluarga Miskin (Gakin) tahun
55
2013 terealisasi 100% dengan distribusi kepada 285 balita sasaran yang
tersebar di 23 UPTD/UPK Puskesmas.
d. Kecamatan Bebas Rawan Gizi adalah cakupan kecamatan dengan prevalensi
gizi kurang dan buruk (KEP Total) pada balita 15 % disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu (standar WHO 2005). Indikator ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kecamatan bebas rawan gizi (<15% gizi kurang dan gizi
buruk) dan perencanaan SKPG dan intervensi gizi. Adapun kecamatan dengan
prevalensi gizi kurang dan buruk pada balita 15 % disatu wilayah kerja
tertentu ditahun 2013 berjumlah 5 kecamatan atau 83.33% dari seluruh
kecamatan di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu 1 tahun yang
berjumlah 6 kecamatan.
Kecamatan bebas rawan gizi tahun 2013 tidak mengalami peningkatan.
Kecamatan yang masih tergolong rawan gizi (KEP Total > 15%) dan perlu
mendapat perhatian adalah Kecamatan Pontianak Timur. Namun persentase
kerawanan sudah mengalami sedikit perbaikan dibanding tahun 2012.
e. Balita gizi buruk mendapatkan perawatan adalah cakupan balita gizi buruk yang
datang/ditemukan yang di rawat rumah tangga atau dirujuk ke unit rawat inap di
sarana kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui status gizi balita buruk
yang memperoleh penanganan dan perawatan dengan tata laksana gizi buruk.
Dari 42 kasus gizi buruk (Tahun 2013) pada Balita ditemukan dan semuanya
dirujuk ke unit rawat di sarana kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan
perawatan sesuai tatalaksana Gizi Buruk (Giruk). Balita Giruk adalah Balita yang
terdeteksi kekurangan gizi berdasarkan indikator pengukuran BB/TB berada
pada posisi <3 SD. Dari 43 kasus Giruk yang ditemukan penanganan dan
perawatan dapat dirinci sebagai berikut: 26 kasus dirawat di TFC UPTD
Puskesmas Kec. Pontianak Timur dan 17 kasus dirawat pada tingkat Rumah
Tangga sehingga capaian kinerja 100%. Tahun 2013 terdapat 43 kasus gizi
buruk yang tersebar di 18 UPTD/UPK di Kota Pontianak dengan capaian kinerja
100%. Kasus ini menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 52 kasus.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran 2 di atas, dapat disimpulkan
bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja sasaran tersebut diperoleh rata-rata capaian
kinerja sasaran 2 adalah sebesar 96% atau termasuk dalam interval x > 85, dengan
nilai mean 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 03
56
57
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
56,08%
86
97,24%
97
60,86%
90
91
Capaian
Sangat
Berhasil
92,5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
11
58
ini dilakukan sebanyak 185 kali dari total 1.277 penyuluhan atau sekitar 14.49%.
Capaian ini meningkat dibanding tahun 2012 yang hanya 14,10%.
12
13
59
dan lain-lainl, memiliki UKBM dengan kegiatan KIA, Gizi, Kesehatan lingkungan,
surveilans berbasis masyarakat, penanggulangan bencana dan kedaruratan
kesehatan serta berjalannya pembinaan PHBS tingkat RT. Indikator ini bertujuan
untuk mengukur seberapa besar masukan telah diberikan dalam rangka
pengembangan suatu desa siaga, mengukur seberapa aktif upaya yang
dilaksanakan di suatu Desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga, cakupan
pelayanan KIA, cakupan penduduk oleh jaminan pemeliharaan kesehatan,
cakupan penduduk desa yg mempraktekkan PHBS serta cakupan pelayanan
Polkesdes dan UKBM-UKBM lain.
60
Sasaran 4
Target
Realisasi
73
59,16
81,04
75
71,03
94,7
BOR 71,85%,
BTO 21,38 Kali,
ALOS 5 Hari,
TOI 4-5 Hari,
NDR 21,73%,
GDR 43,46%
99,10
53,45
71,43
33,33
100
100
71,11
88,89
BOR 60-85%,
BTO 40 Kali,
ALOS 6-9 Hari,
TOI 1-3 Hari,
NDR < 24%,
GDR < 45%
80
Capaian
Berhasil
61
80,21
77.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
14
e.
No.
Target
Realisasi
1.
1 kali
4 kali
50
300 responden
150 responden
50
- 1 paket modul
SIMRS
- 1 paket alat
antri elektronik
- 1
paket
software
tarif
pelayanan
5 kegiatan
- 1 paket modul
SIMRS
- 1 paket alat
antri elektronik
- 1
paket
software
tarif
pelayanan
4 kegiatan
3.
4.
5.
6.
12 pelatihan
Capaian
Kinerja
Sasaran
62,5
100
Cukup
Berhasil
80
75
59,16
Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja pada tabel di atas, diketahui capaian
kinerja kegiatan audit kinerja medik, monitoring dan evaluasi serta survey indeks
kepuasan pelanggan, pembentukan PPK BLUD dan pendidikan serta pelatihan
ada yang belum sesuai dengan target. Kegiatan ini belum dilaksanakan secara
maksimal dikarenakan dalam pelaksanaan tidak berjalan sesuai dengan rencana
yang telah disusun dan ditetapkan sehingga persentase capaian sebesar 59,16%.
Dengan demikian, rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan ini berada pada
interval 55 < 70 dengan nilai mean 62,5, dalam kategori Cukup Berhasil.
Sedangkan
dari
sisi
anggaran,
alokasi
yang
ditetapkan
sebesar
Rp.1.189.707.800,00 dapat terealisasi sebesar Rp.828.025.600,00 atau 69,60%.
Dibandingkan dengan capaian kinerja kegiatan pada tahun 2012, maka capaian
kinerja kegiatan untuk kegiatan ini mengalami penurunan sebesar (40,84%),
namun pada tahun 2012 hanya diukur dengan 3 kegiatan sedangkan pada tahun
2013 ini diukur dengan 6 kegiatan.
15
62
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Capaian kinerja kegiatan ini tidak ada pada tahun 2012 karena belum ada program
dan kegiatan yang berkaitan dengan indikator sasaran ini sehingga tidak bisa
membandingkan dengan capaian kinerja kegiatan pada tahun 2012 dengan
capaian kinerja kegiatan pada tahun 2013.
63
16
Cakupan Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit (BOR, TOI, BTO, MMR, FSR,
FODR)
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Kinerja
Sasaran
3.
4
12 bln
10 bln
kegiatan
kegiatan
83,33
100
2 jenis
100
3 jenis
100
92,5 Sangat
Berhasil
95,83
Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja pada tabel di atas, diketahui capaian
kinerja kegiatan Pengadaan perlengkapan kebutuhan pasien, Penyediaan jasa
pelayanan, Rujukan dan Pemulangan pasien, Pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan dan Bahan habis pakai medis mencapai target dengan capaian sebesar
100 %. Dengan demikian, rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan ini berada
pada interval > 85 dengan nilai mean 92,5, dalam kategori Sangat Berhasil.
64
Sedangkan
dari
sisi
anggaran,
alokasi
yang
ditetapkan
sebesar
Rp.6.945.899.107,00 dapat terealisasi sebesar Rp.5.672.933.795,- atau 81,67%.
17
65
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Kinerja
Sasaran
1
2
3.
4
5
6
100 %
100 %
100
100 %
100 %
100
5 unit
5 unit
100
14
14
kegiatan
kegiatan
3
kegiatan
100
1 kegiatan
33,33
100 %
100
92,5 Sangat
Berhasil
88,89
Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja pada tabel di atas, diketahui capaian
kinerja kegiatan Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit Pengadaan peralatan
kamar tidur rumah sakit, Pengadaan kendaraan dinas dokter spesialis,
Pembangunan gedung/bangunan RSUD, Pemeliharaan rutin berkala instalasi
pengolahan limbah rumah sakit dan Pemeliharaan rutin berkala alat-alat kesehatan
rumah sakit mencapai target dengan capaian sebesar 88,89%. Dengan demikian,
rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan ini berada pada interval > 85 dengan
nilai mean 92,5, dalam kategori Sangat Berhasil. Sedangkan dari sisi anggaran,
alokasi yang ditetapkan Rp.9.428.063.943,00 dapat terealisasi sebesar
Rp.9.159.994.490,- atau 97,16%.
Capaian kinerja kegiatan ini pada tahun 2012 sebesar 100% dibandingkan dengan
capaian kinerja kegiatan pada tahun 2013 sebesar 88,89%. Pada tahun 2012
diukur dengan 3 kegiatan sedangkan pada tahun 2013 terdapat 6 kegiatan.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 4 adalah sebesar 80,21% atau termasuk dalam
interval < 70 x < 85, dengan nilai mean : 77,5 dalam kategori Berhasil.
Sasaran 5
66
Rp. 31.333.278.300,00 atau 93,81%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Pendidikan. Capaian
sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 4 (empat) indikator kinerja kinerja
utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
100%
125
97,25%
121,56
100%
105,26
131,55%
138,47
122,57%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
18
19
67
20
21
68
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 5 adalah sebesar 122,57% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 6
Target
Realisasi
Capaian
113,24%
119,20
Sangat
Berhasil
109.59%
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
22
69
Target
Realisasi
99,5%
91,49%
91,95
80%
100%
125
96,46%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
23
24
70
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 7 adalah sebesar 96,46% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 8
Realisasi
90%
90
100,96%
118,78
11,67%
14,59
100%
100
92,71%
106,42
100%
102,03
95%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
25
71
26
27
28
29
72
Nasional (O2SN) dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD, (2)
Lomba Mata Pelajaran dan Olimpiade Sains Tingkat SD/MI, (3) Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N) SMP, (4) Lomba Cerdas Cermat Mata Pelajaran SMP/MTs, (5) Olimpiade
Sains Nasional (OSN) Tingkat SMP. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
dengan 1 (satu) kegiatan yaitu (1) Akreditasi Sekolah dan Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur dengan 1 (satu) kegiatan yaitu (1) Pengadaan
Fasilitas Pendukung Operasional Kantor.
30
Sasaran 9
73
Target
Realisasi
75%
108%
144
75%
108%
144
75%
100%
133
100%
133
100%
133
88%
117
100%
133
100%
133
100%
133
100%
133
182%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
31
74
75
76
34
Indikator kinerja persentase tingkat pelayanan kepada penyandang cacat dan eks
trauma dicapai melalui pelaksanaan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat
dan stimulan, dan fasilitasi Persatuan Penyandang Cacat Indonesia Kota Pontianak.
Adapun capaian indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2013 meliputi:
a. Jumlah Penyandang Cacat dan Eks Trauma yang Dididik/Dilatih. Pendidikan dan
pelatihan bagi penyandang cacat dan stimulan, jumlah tenaga yang terlibat 9
orang. Jumlah target penyandang cacat dan eks trauma yang dilatih 30 orang
dengan realisasi persentase menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial sebanyak 30 orang (100%). Pelatihan kepada penyandang cacat ini di
maksudkan agar penyandang cacat dapat hidup secara mandiri, pelatihan dan
bimbingan motifasi ini berupa kegiatan pelatihan servis Handphone dan
setelahnya mereka dapat secara mandiri membuka usaha untuk servis
handphone.
b. Jumlah Persatuan Penyandang Cacat Indonesia Difasilitasi. Untuk mengikat tali
persaudaraan serta Dinas Sosial dan Ttenaga Kerja perlu memfasilitasi
Persatuan Penyandang Cacat Indonesia Kota Pontianak hal ini untuk
meningkatkan semangat hidup mereka.
35
77
37
Indikator kinerja persentase tingkat pembinaan anak cacat dan stimulan dicapai
melalui pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi anak
cacat dan stimulan. Capaian kinerja pelayanan bagi anak cacat dan stimulan pada
tahun 2013 adalah berupa jumlah anak cacat yang dibina dan difasilitasi untuk
perawatan dengan target sebanyak 50 orang dan terealisasi 50 orang (100%)
kegiatan pembinaan ini di tujukan kepada anak cacat dengan pemberian motivasi,
dan batuan stimulan kepada anak cacat.
38
Indikator kinerja persentase tingkat pembinaan bagi orang gila terlantar ditempuh
melalui pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi orang
gila terlantar. Capaian kinerja pembinaan bagi orang gila terlantar pada tahun
2013, adalah berupa jumlah orang gila terlantar yang difasilitasi untuk perawatan
sebanyak 62 orang. Pelayanan orang gila/psikotik terlantar dilakukan dengan
membantu fasilitasi perawatan orang gila di Rumah Sakit Jiwa baik di Pontianak
maupun di RSJ Singkawang.
39
78
40
Sasaran 10
Realisasi
5
NPSK
100
100%
125
100%
142
100%
142
91,68%
Capaian
Sangat
Berhasil
92,5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
41
42
79
80
Pada tahun 2013 BPBD Kota Pontianak menyalurkan bantuan terdiri atas bantuan
kebutuhan dasar sebanyak 165 paket, dan bantuan makanan siap saji sebanyak 765
bungkus.
Berdasarkan data diatas, diketahui capaian kinerja kegiatan Penanganan Tanggap
Darurat Bencana dengan indikator Jumlah Bantuan yang tersedia bagi korban
bencana yang ditargetkan 250 paket bantuan kebutuhan dasar sesuai NSPK dan
5.334 bungkus bantuan makanan siap saji sesuai NSPK dapat terealisir sebanyak
165 paket bantuan kebutuhan dasar sesuai NSPK dan 765 bungkus bantuan
makanan siap saji sesuai NSPK atau dengan rata-rata tingkat persentase capaian
sebesar 40,17%. Dengan demikian, capaian indikator kinerja kegiatan ini berada
pada interval 55, dalam kategori Tidak Berhasil.
Dibandingkan dengan capaian kinerja kegiatan pada tahun 2012, maka capaian
kinerja kegiatan untuk kegiatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana mengalami
peningkatan sebesar 40,17%, dimana pada tahun 2012 realisasinya adalah
40,17%.
43
81
82
44
Persentase Ketersediaan
Penanggulangan Bencana
Sarana
dan
Prasarana
Penanganan
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 10 adalah sebesar 91,68% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 11
Target
Realisasi
Capaian
80%
80%
100%
Sangat
Berhasil
100%
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
45
Indikator kinerja persentase jumlah arsip yang diselamatkan dan dilestarikan dicapai
melalui pelaksanaan fumigasi arsip, penilaian arsip, penyelamatan arsip audio visual,
dan pembinaan arsip. Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja indikator sasaran
ini adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan fumigasi arsip merupakan kegiatan penyemprotan yang tujuannya
untuk memusnahkan hama rayap yang ada pada depo arsip. Capaian kinerja
penyelamatan arsip melalui fumigasi pada tahun 2013 mencapai 2827 bok arsip
dari target 3000 bok arsip atau 94%. Sedangkan capaian fumigasi arsip pada
tahun 2012 mencapai 2325 bok arsip dari target 3000 abok arsip (77,50%).
Dibandingkan dengan capaian kinerja kegiatan pada Tahun 2012, maka capaian
kinerja kegiatan untuk kegiatan Fumigasi Arsip mengalami peningkatan sebesar
16,5%, di mana pada tahun 2012 dimana pada tahun 2013 arsip yang ada di
depo mengalami kenaikan pada arsip permanen.
b. Penilaian arsip adalah penyusunan arsip in aktif yang telah dikirim oleh SKPD
kemudian diolah oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi yang
diserahkan pada bidang Pembinaan dan Pelayanan Arsip. Arsip yang telah
diolah tersebut di nilai kembali untuk menentukan apakah arsip itu dikategarikan
Usul Musnah atau Permanen. Penilaian arsip pada tahun 2013 mencapai 195
bok dari target 200 bok (98%). Dibandingkan pada tahun 2012, kategori arsip
83
permanen dan arsip yang dinilai kembali (in aktif) mencapai 169 bok dari target
200 bok (85%).
Dibandingkan dengan capaian kinerja kegiatan pada Tahun 2012, maka
capaian kinerja kegiatan untuk kegiatan Penilaian Arsip Tahun 2013 mengalami
kenaikan sebesar 13 %,hal ini dikarenakan pada kegiatan penilaian arsip, yang
mana arsip- arsip yang ada di depo yaitu arsip in aktif di pilah dan dinilai sesuai
dengan jangka waktu simpan arsip.
Berikut perbandingan capaian kinerja penilaian arsip pada tahun 2010, 2011,
2012 dan 2013:
Jenis Arsip
No.
Tahun
Permanen
Dinilai
Target
Realisasi
Capaian
Kembali
1.
2010
27 bok
81 bok
200 bok
108 bok
83%
2.
2011
10 bok
54 bok
100 bok
64 bok
96 %
3.
2012
149 bok
20 bok
200 bok
169 bok
85 %
4.
2013
149 bok
20 bok
200 bok
195 bok
98 %
84
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Kantor Perpustakaan, Arsip,
dan Dokumentasi. Capaian indikator sasaran ini diukur melalui pemenuhan 1 (satu)
indikator kinerja utama sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
46. Persentase pemenuhan pelayanan informasi
perpustakaan
Target
Realisasi
Capaian
80%
88%
110%
Sangat
Berhasil
110%
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
46
2010
35 eks
122 eks
229 eks
421eks
69 eks
229 eks
2011
299 eks
316 eks
242 eks
367 eks
83 eks
347 eks
318 eks
2012
87 eks
99 eks
276 eks
336 eks
84 eks
111 eks
264 eks
2013
117
201
423
489
81
93
192
34 eks
596 eks
87 eks
356 eks
129 eks
468 eks
45
504
85
212 eks
1812 eks
51
2196
eks
92,5
Realisasi
80%
100%
100%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisi capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
47
Indikator kerja jumlah peningkatan kunjungan dan minat baca masyarakat dicapai
melalui pelaksanaan operasional mobil pintar, lomba perpustakaan sekolah, lomba
bercerita anak, dan pameran dan bazar buku murah dalam rangka hari kunjungan
perpustakaan. Hasil evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja indikator sasaran
86
ini pada tahun 2013 dan perbandingannya dengan capaian kinerja tahun 2012
adalah sebagai berikut:
a. Operasional Mobil Pintar adalah kegiatan untuk mengenalkan dunia informasi
pada anak usia dini melalui buku dan sarana informasi lain melalui perpustakaan
bergerak dan rangsangan pada orang tua murid untuk menumbuhkembangkan
minat baca sejak usia dini. Pengenalan dunia informasi ini dilakukan melalui
kunjungan ke PAUD-PAUD. Target anak-anak PAUD yang berkunjung ke
perpustakaan mobil pintar pada tahun 2013 berjumlah 10.000 anak dengan
realisasi pencapaian target berjumlah 6.779 anak atau 67,79%. Dibandingkan
dengan capaian kinerja kegiatan pada Tahun 2012, maka capaian kinerja
kegiatan untuk kegiatan operasional mobil pintar mengalami penurunan sebesar
31,98% dikarenakan peningkatan jumlah target pada tahun 2013. Pada tahun
2012 jumlah anak PAUD yang mengujungi mobil pintar sebanyak 2.993 orang
dari target 3.000 atau 99,77%. Hal ini dikarenakan pada kegiatan kunjungan
mobil pintar dikarenakan koleksi bahan pustaka yang ada di mobil pintar mulai
bertambah dan banyak mengeluarkan judul-judul buku baru.
b. Lomba Perpustakaan Sekolah merupakan wujud akredasi internal sebagaimana
standar perpustakaan sekolah dengan target berjumlah 30 sekolah dengan
pencapaian realisasi 25 sekolah (83%). Dibandingkan dengan capaian kinerja
kegiatan pada Tahun 2012, maka capaian kinerja kegiatan untuk kegiatan
Lomba Perpustakaan Sekolah mengalami penurunan sebesar 10%. Hal ini
dikarenakan pada peningkatan jumlah target. Kegiatan kunjungan Lomba
Perpustakaan Sekolah dimulai dari adanya keinginan pengelola perpustakaaan
sekolah untuk mengembangkan minat baca baca yang ada di masyarakat dalam
penataan perpustakaan sekolah. Pada tahun 2012 sebanyak 27 sekolah dari
target 29 sekolah yang mengikuti lomba perpustakaan sekolah.
c. Lomba Bercerita Anak merupakan wadah bagi anak sekolah dasar untuk
mengapresiasikan gemar membaca khususnya cerita daerah, yang bertujuan
untuk menumbuhkembangkan minat baca bagi masyarakat sehingga akan
berlanjut menjadi budaya baca, target peserta lomba berjumlah 10 orang
pemenang dengan realisasi berjumlah 6 orang pemenang (60%).
d. Pameran Bazar Buku bertujuan untuk menarik minat baca masyarakat dengan
memamerkan buku-buku pustaka dengan berbagai judul yang tersedia. Kegiatan
menargetkan 200 pengunjung dengan realisasi berjumlah 215 pengunjung
(107%). Dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengunjung pada
kegiatan pameran bazar buku ini relatif dalam jumlah cukup banyak. Pada tahun
2012 jumlah pengunjung bazar sebanyak 344 orang dari target 300 orang.
e. Pengadaan Koleksi Buku Perpustakaan adalah berupa penambahan koleksi
buku di perpustakaan. Pada tahun 2013 jumlah koleksi buku-buku perpustakaan
yang ditambah terealisasi sebanyak 26.740 buku dari target 26000 (102,85%).
Buku-buku tersebut diserahkan kepada Kecamatan dan Kelurahan yang ada di
Kota Pontianak sebanyak 29 Kelurahan dan 6 Kecamatan terdiri dari :
1) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Barat sebanyak 3.905 eks.
2) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Timur sebanyak 6.248 eks.
3) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Selatan sebanyak 4.686 eks.
4) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Utara sebanyak 3.905 eks.
5) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Kota sebanyak 4.686 eks.
6) Kecamatan dan Kelurahan Pontianak Teggara sebanyak 3.905 eks.
Selain pelaksanaan beberapa kegiatan di atas, dalam meningkatkan publikasi
dan minat baca masyarakat juga diselenggarakan lomba karya tulis untuk
87
Realisasi
100%
125
87,73%
109
95%
118
Capaian
Sangat
Berhasil
117,33%
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
48
88
49
Indikator kinerja menurunnya kasus korban KDRT dan trafficking dicapai melalui
penanganan kasus KDRT dan traficking perempuan kota, penyediaan sarana dan
prasarana shelter serta operasional, penyuluhan tentang traficking dan korban
kekerasan dalam rumah tangga, dan penanganan kasus KDRT anak di Kota
Pontianak. Capaian kinerja indikator sasaran ini yang dapat direalisasikan dari
keempat kegiatan tersebut pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
a. Penanganan kasus KDRT dan traficking perempuan di Kota Pontianak dari target
8 kasus untuk ditangani tahun 2013, dapat ditangani sebanyak 5 kasus (62,5%).
b. Penyediaan sarana dan prasarana shelter serta operasional bertujuan untuk
memberikan perlindungan/memberikan tempat menginap sementara (shelter)
kepada Korban Trafficking, KDRT, pencabulan/perkosaan, pencurian, terlantar
dan autis. Pada Tahun 2013 terdapat 25 Kasus yang ditemukan. Berdasarkan
hasil pengukuran kinerja, diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah korban
pengguna shelter yang ditargetkan sebanyak 25 orang dalam realisasinya,
jumlah korban pengguna shelter hanya terealisir sebanyak 25 orang atau
100%.
c. Penyuluhan tentang traficking dan korban KDRT bertujuan untuk memberi
pengetahuan tentang Faktor pendorong terjadinya KDRT dapat terjadi karena
keutuhan dan kerukunan rumah tangga yang terganggu jika kualitas dan
pengendalian diri tidak dapat dikontrol, sehingga timbul ketidakamanan atau
ketidakadilan terhadap orang yang berada dalam lingkup rumah tangga
tersebut dan terjadinya trafficking yaitu kemiskinan, pendidikan rendah, memiliki
saudara kandung banyak, terjerat hutang, kawin muda atau perceraian, korban
narkoba, serta terpengaruh gaya hidup konsumtif. Target peserta yang
diberikan penyuluhan sebanyak 310 orang dapat direalisasikan 310, terdiri dari
Tokoh masyarakat, RT/RW, PKK Kec/Kelurahan, Posyandu, LPA, PLKB
Kelurahan dan Koordinator PLKB Kecamatan.
d. Penanganan Kasus KDRT anak di Kota Pontianak adalah kegiatan koordinasi
antara Kepolisian, BPMPAKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kementerian
Agama, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Lembaga kemasyarakatan, Pekerja
Sosial, Yayasan Nanda Dian Nusantara serta SKPD lain yang terkait untuk
menyelesaikan kasus anak yang ada di kota Pontianak. Penanganan kasus
tersebut melalui mediasi, koordinasi kemudian dilanjutkan penanganannya serta
pemulihan baik fisik maupun mental kepada korban anak. Penanganan Kasus
KDRT tersebut melalui mediasi, koordinasi kemudian dilanjutkan penanganannya
serta pemulihan baik fisik maupun mental kepada korban anakPenanganan kasus
ini tidak dapat diabaikan mengingat munculnya kasus KDRT di tahun 2013
sebanyak 26 kasus anak dari perencanaan target kasus yang muncul di tahun
2013 sebanyak 30 Anak dan terealisasi sebanyak 26 korban dari target semula
atau sebesar 87% dari target.
89
50
90
sebagai calon Vocal Point. Sasarannya adalah agar setiap peserta yang telah
mengikuti pelatihan ini dapat membuat anggaran yang responsif Gender dan
Good Goverment selain ini dapat menjadi Vocal Point untuk masing SKPD
dalam menyampaikan Konsep Gender dan Isu Gender. Dari target 80 peserta
dari seluruh SKPD dapat terealisasi sebanyak 78 peserta (98%)
e. Pengembangan Kota Layak Anak. Kegiatan ini merupakan suatu strategi
pembangunan Kab/Kota untuk mengintegrasikan komitmen dan sumber daya
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang terencana dan berkelanjutan
dalam program kegiatan pemenuhan hak-hak anak. Bentuk pengembangan/
pembinaan yang dilaksanakan adalah sosialisasi Kota layak anak di 3 (tiga)
Kecamatan yaitu Kecamatan Pontianak Timur, Tenggara dan Barat yang diikuti
sebanyak 300 orang peserta. Kota Pontianak telah meraih Penganugrahan Kota
Layak Anak Tahun 2011 dengan Predikat Pratama. Pada tahun 2013 Kota
Pontianak berhasil meraih predikat madya.
Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja kegiatan diketahui dari target yang ingin dicapai dari output kegiatan yaitu
jumlah kecamatan ramah anak yang diberikan sosialisasi kota layak anak
sebanyak 3 kecamatan, dapat direalisasikan semuanya atau 100%, sehingga
capaian kinerja kegiatan termasuk dalam kategori sangat berhasil.
f. Peringatan Hari Kewanitaan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kreativitas kaum perempuan untuk mengembangkan keterampilannya yang
diperlombakan dalam rangka memperingati Nasional yaitu Hari Kartini tahun
2013 dan Hari Ibu Tahun 2013. Realisasi yang dicapai adalah terselenggaranya
2 Jenis Kegiatan Lomba, yaitu Lomba Qasidah pada Peringatan Hari Kartini, dan
Lomba Pencegahan Kekekrasan dalam Rumah Tangga (KDRT) pada Peringaan
Hari Ibu. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan diketahui target 2
kegiatan lomba yang diselenggarakan pada pelaksanaan hari kewanitaan dapat
terealisasi semuanya atau 100% sehingga capaian kegiatan tergolong dalam
kategori sangat berhasil.
g. Pembinaan Forum Anak Daerah (FAD). FAD merupakan wadah anak untuk
berserikat, berkumpul, berinovasi, berprestasi serta bebas untuk menyuarakan
masalah, keinginan dan harapan sesuai dengan hak mereka yang telah dijamin
dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak serta pemenuhan Hak
Anak yang tertuang dalam Konvensi Hak Anak (KHA). Kota Pontianak sebagai
Pilot Project Kota Layak Anak memberikan kesempatan kepada anak di Kota
Pontianak untuk membentuk FAD Kota Pontianak. Realisasinya adalah 50 orang
jumlah anak yang mengikuti Forum Anak Daerah Kota Pontianak dari 50 orang
target yang ditetapkan. Hasil dari kegiatan Forum Anak Daerah ini adalah:
1) Anak Mengetahui intisari dan Sejarah FAD Kota Pontianak
2) Anak dapat Merumuskan suara anak Kota Pontianak yang mencakup
masalah yang sering terjadi pada anak baik di dunia pendidikan,
perlindungan, kesehatan dan partisipasi
3) Terpilihnya presiden Anak dan Duta Anak Kota Pontiana periode 2013-2014
yang mewakili Anak Kota Pontianak pada Forum Anak Tingkat Propinsi
4) meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masalah anak dan solusinya
5) Wadah anak untuk melakukan kegiatan yang positif
6) Motivator anak di Kota Pontianak untuk ikut serta lebih banyak dalam FAD
7) Mewakili dari kelompok anak guna menghindari pengaruh negatif yang ada di
lingkungan masing-masing.
91
Hasil pengukuran kinerja indikator sasaran ini mencapai 95% sehingga target kinerja
sasaran yang ditetapkan 80% dapat dicapai sebesar 76%. Adapun rata-rata capaian
3 (tiga) indikator sasaran pada sasaran keempat ini 95%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran 14 di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebesar 117,33% atau
termasuk dalam interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat
Berhasil.
Sasaran
15
Target
Realisasi
80%
65.06%
81.3
80%
78%
97.5
89.4%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
51
92
3) Lomba Stand Up Comed Genre yang dikutti oleh peserta dari unsur PIK
Remaja/Mahasiswa sebanyak 1 kali, dan
4) Orientasi bagi PKB dan PLKB se Kota Pontianak untuk meningkatan
meningkatkan kinerja Petugas lapangan dalam memberikan Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE).
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator kegiatan ini diketahui
target yang ditetapkan adalah 90.785 keluarga yang mendapatkan informasi
tentang kependudukan dalam ber KB dan target tersebut dapat dicapai 62.897
keluarga, atau 69%.
b. Pelaksanaan
penyediaan/pengadaan
sarana
dan
bahan
penunjang
penyelenggaraan jaminan dan pelayanan KB yang bertujuan untuk meningkatkan
kinerja pelayanan di Klinik Keluarga Berencana agar dapat memberikan pelayanan
KB kepada masyarakat sesuai Standart Oprasional Prosedur (SOP). Pengadaan
Sarana dan Bahan Penunjang Penyelenggaraan Jaminan dan Pelayanan KB
tahun 2013 ini diperoleh melalui belanja Barang Modal sesuai dengan petunjuk
teknis yang dikeluarkan BKKBN Pusat dengan rincian sebagai berikut :
1) Pil KB Kombinasi
2) Obat Suntik KB 3 Bulan
3) Auto Disposible 3 CC
Pengadaan ini merupakan pemenuhan kebutuhan pelaksanaan program KB pada
tahun berjalan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran tahun 2013 walaupun
pengadaan barang tersebut menunggu petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh
BKKBN Pusat. Hasil pengadaan tersebut ditargetkan akan diserahkan kepada 85
klinik yang ada di Kota Pontianak dengan mempertimbangkan kebutuhan klinik
tersebut sehingga tidak semua klinik mendapatkan barang yang sama antara klinik
yang satu dengan yang lainnya. Realisasinya pada tahun 2013 85 klinik atau
100%.
c. Upaya peningkatan jaminan dan kualitas pelayanan KB yang bertujuan untuk
menjamin mutu dan kualitas pelayanan terhadap akseptor KB serta keluarga
miskin (Pra KS dan KS I) dapat terlayani dengan baik. Target keluarga miskin
yang dilayani dalam kegiatan ini berjumlah 14.421 Keluarga. Upaya
peningkatan jaminan dan kualitas pelayanan KB yang dilaksanakan pada tahun
2013, meliputi:
1) Pelayanan Medis Operasi Wanita (MOW) yang berjumlah 20 Akseptor
2) Pemasangan Alat Kontrasepsi Implant sebanyak 75 Akseptor
3) Pencabutan alat kontrasepsi implant sebanyak 50 Akseptor.
4) Pemasangan Alat Kontrasepsi dalam rahim sebanyak 100 Akseptor
5) Database alat dan obat kontrasepsi ke 75 klinik KB di 6 kecamatan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator kegiatan ini diketahui
target yang ditetapkan adalah 14.421 keluarga miskin yang mendapatkan
pelayanan alat kontrasepsi dan target tersebut dapat dicapai 23.123 keluarga
atau sebesar 160 %.
52
93
94
95
No
Indikator Kinerja
53
54
55
Target
Realisasi
75 %
73,75 %
98,33
85 %
100 %
117,65
75 %
100,12 %
133,49
116,49
Capaia
n
Kinerja
Sangat
Berhasi
l
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
Meningkatnya Jumlah Pemuda Yang Kreatif dan Berprestasi
53
Capaian Kinerja Meningkatnya jumlah pemuda yang kreatif dan berprestasi, target
kinerja tahun 2013 ditetapkan sebesar 75 %. Untuk merealisasikan capaian target
kinerja96indicator ini dapat dicapai dengan melaksanakan 1 program yakni
program Peningkatan Peran Serta kepemudaan dan 4 kegiatan yakni (1) Pekan
Kreasi Pemuda, (2) Fasilitasi Seleksi pemilihan calon paskibra Kota Pontianak, (3)
Fasilitas Pemilihan Pemuda Pelopor, (4) Fasilitasi Pertukaran Pemuda Antar
Negara /Kapal Pemuda Nusantara, Bakti Pemuda Antar propinsi dan Jambore
Pemuda Indonesia. Adapun capaian kinerja masing-masing kegiatan tersebut
dapat dilihat pada table di bawah ini:
No
Indikator Kinerja
2
3
4
Target
Realisasi
6 okp/
6 stan
6 okp/ 6
stan
100
160
orang
136 orang
85
4 orang
2 orang
50
10
orang
6 orang
60
73,75
Capaian
Kinerja
Berhasil
96
54
Meningkatnya Jumlah
Kewirausahaan
Pemuda
Yang
Terampil
Di
Bidang
97
No
1
2
Indikator Kinerja
jumlah pemuda yang ikut pelatihan
kewirausahaan,
jumlah pemuda yang ikut pelatihan
tehnis ketrampilan
Target
450
orang
40
orang
Realisasi
450 orang
100
40 orang
100
100
Capaian
Kinerja
Sangat
Berhasil
55
No
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
250 org
20 Buku
40 org
225 org
20 buku
40 org
100
100
60 org
50 org
83,33
40 org
51 org
127,50
150/
1 okp
210
orang
150
1 okp
210
orang
5
6
7
%
90
100
100
Capaian
Kinerja
98
100,12
Sangat
Berhasil
99
100
f)
kepada pemuda, dengan nara sumber dari kalangan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan pejabat pemerintah dan dilanjutkan dengan praktek
berinteraksi langsung dengan penduduk atau warga setempat, dimana
kegiatan perkemahan ini dilaksanakan. Tujuannya untuk meningkatkan rasa
persatuan dan kesatuan, koordinasi, interaksi dan kerja sama di kalangan
organisasi kepemudaan sehingga terbentuk pola kerja sama dan kesamaan
persepsi untuk mendukung pelaksanaan pembangunan. Target kinerja yang
telah ditetapkan berjumlah 250 orang, namun realisasinya hanya 225 orang.
Dibandingkan pada tahun sebelumnya peserta kemah pemuda hanya diikuti
sekitar 48 orang, tahun 2013 jauh melebih dari target tahun 2012, hal ini
disebabkan karena antusiasme para pemuda dari berbagai organisasi
kepemudaan menyambut positif kegiatan tersebut, bahkan kegiatan ini
disarankan tetap terus diadakan setiap tahunnya.
Jumlah Pemuda yang ikut lomba dalam rangka Hari Sumpah Pemuda.
Dalam rangka untuk menciptakan dan menumbuhkan kreatifitas dan daya cipta
di kalangan pemuda, kegiatan lomba pidato berbahasa Inggris diantara
kalangan mahasiswa dan siswa SLTA. Tujuannya untuk membiasakan
pemuda menggunakan bahasa internasional dalam percakapan dan pergaulan
sehari-hari. Oleh sebab itu, kegiatan lomba ini untuk lebih memacu motivasi
agar para pemuda yang sudah memiliki bakat dan potensi yang dimilikinya
dapat dikembangkan secara mandiri dan berkelnjutan. Sasaran kegiatan ini
mahasiswa/pemuda dan siswa sekolah Lanjutan Tingkat Atas sebanyak 20
orang dan 20 orang siswa, total sebanyak 40 orang yang menjadi target.
Realisasi pelaksanaannya peserta dari mahasiswa/pemuda sebanyak 24
orang dan siswa sebanyak 27 orang atau 127,50%.
Berdasarkan dari pengukuran kinerja pada tabel tersebut di atas, rata-rata capaian
Kinerja sasaran ini memperoleh capaian sebesar 116,49 persen. Capaian ini dapat
dikategorikan Sangat Berhasil, karena dari akumulasi capaian kinerja dari masingmasing indikator memperoleh hasil yang cukup baik, walaupun ada indikator
kinerja kegiatan yang tidak sesuai dengan target.
Sasaran 17
N
o
56
57
Indikator Kinerja
Tersedianya Regulasi Daerah di
bidang peningkatan dan
pengembangan mutu dan tenaga
keolahragaan,
Meningkatnya jumlah atlet yang
berpretasi
Target
Realisasi
85 %
79,95 %
94,06
85 %
92,62 %
108,96
101,51
Capaia
n
Kinerja
101
Sangat
Berhasi
l
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
56
Tersedianya Regulasi Daerah di Bidang Peningkatan dan Pengembangan Mutu dan Tenaga Keolahragaan
Indikator Kinerja
Target
70 org/
33
cabor
33
cabor
Realisasi
47 org/ 24
cabor
67,14
/
72,72
33 cabor
100
79,95
Capaian
Kinerja
Sangat
Berhasil
102
57
Capaian Kinerja Indikator Meningkatnya jumlah atlit yang berpretasi, target kinerjanya
ditetapkan sebesar 85 %. Adapun capaian kinerja masing-masing kegiatan tersebut
dapat dilihat pada table di bawah ini:
No
1
Indikator Kinerja
2
3
4
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Target
120 stel
Realisa
si
120
stel
%
100
30 tim
36 Tim
120
50 org
47 org
94
10 Tim
10 Tim
100
4000
org
6000
org
2000
org
125 org
3500
orang
5800
orang
1800
orang
109 org
122 org
106,08
200 org
183 org
91,50
35 org
28 org
73,20
75 org
95 org
92,72
70 org
60 org
85,71
120 org
190 org
135,71
200 org
173 org
86,50
60 org
70 Tim
46 org
57 Tim
76,67
81,43
35 Tim
38 Tim
108,57
25 Tim
25 Tim
100
13 Club
15
Club
115,38
32 Tim
36 Tim
112,50
40 tim
40 Tim
100
35 tim
36 Tim
102,86
65 org
52 Org
80
115 org
Capaian
Kinerja
87,50
96,67
90
78,48
96,62
Sangat
Berhasil
103
Melalui kegiatan identifikasi bakat dan potensi pelajar sebagai atlit peserta
kejuaraan di masing-masing cabang olahraga, menunjukkan bahwa daerah
memiliki potensi-potensi atlit-atlit dari kalangan pelajar yang bisa dibina dan
dikembangkan secara kontinyu dan berkelanjutan. Pekan Olahraga Pelajar
Wilayah, dan Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Daerah merupakan even atau ajang
bagi kalangan atlit pelajar menyalurkan hoby maupun prestasi olahraga.
Pelaksanaan kejuaraan tingkat pelajar usia 15 Tahun di setiap cabang olahraga
sebagaimana terdaftar dalam table di atas dimaksudkan untuk mencari potensi dan
bakat atlit-atlit pelajar yang akan disiapkan untuk kejuaraan daerah. Kegiatan ini
diikuti dari semua tingkatan pendidikan mulai dari SD, SMP maupun SMA sesuai
dengan cabang olahraga yang dipertandingkan. Jumlah atlit pelajar yang
berprestasi dan berpotensi ditargetkan 85%, Realisasi mencapai 97,79%. Berarti
pesertanya melebihi 115,05% yang berpartisipasi.
Berdasarkan dari pengukuran kinerja pada table tersebut di atas, rata-rata capaian
Kinerja sasaran ini memperoleh capaian sebesar 101,51 persen. Capaian ini dapat
dikategorikan Sangat Berhasil, karena dari akumulasi capaian kinerja dari masingmasing indicator memperoleh hasil yang cukup baik, walaupun ada indicator
kinerja kegiatan yang tidak sesuai dengan target.
Sasaran 18
Indikator Kinerja
Terbangunnya sarana dan prasarana
olahraga yang memadai di Kota
Pontianak
Target
Realisasi
75 %
85 %
113,33
113,33
Capaia
n
Kinerja
Sangat
Berhasil
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
58
Capaian
Kinerja
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
10
cabor/
4 cabor
40
6 lokasi
6 lokasi
100
1 lokasi
1 lokasi
100
1 lokasi
1 lokasi
100
2
3
4
85
104
Sangat
Berhasil
Dari tabel tersebut di atas , dapat dijelaskan bahwa jumlah sarana dan prasarana
olahraga yang memadai sangat diperlukan dalam rangka menunjang prestasi atlit
di setiap daerah. Melalui kegiatan peningkatan sarana dan prasarana olahraga
secara bertahap dapat memberikan motivasi bagi atlit untuk meningkatkan prestasi
olahraganya. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga
tahun 2013 ditargetkan hanya 75%, realisasi capaian kinerjanya sebesar 113,33%.
Sasaran 19
Realisasi
20%
%
100%
Capaian
903 IMKM
91%
Sangat
Berhasil
95%
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
59
105
Target
Realisasi
60 IRT/IKM
100%
25 IRT/IKM
100%
1 Paket
7 event
100%
100%
1 paket
100%
Capaian
Kinerja
100 %
Sangat
Berhasil
100%
106
bakery.
Sedangkan dari sisi anggaran, alokasi yang ditetapkan sebesar
Rp.79.352.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp.78.582.000,00 atau 99%. Kendala
pelaksanaan kegiatan ini adalah masih rendahnya pengetahuan pelaku usaha
akan pentingnya merk produk yang dihasilkan dan keterampilan dalam
pengembangan produk untuk inovasi hasil produksi, masih rendahnya
pengetahuan pelaku usaha mengetahui teknik desain kemasan dan perlunya
dilakukan sosialisasi kemasan produk sehingga produk yang dihasilkan tidak
hanya dipasarkan di daerah Kalbar melainkan di luar Kalbar bahkan untuk ekspor.
107
108
IKM/IRT sebanyak 1972 dan pada tahun 2013 sebanyak 2023 unit dengan kategori
Industri besar sebanyak 34 unit, industry menengah sebanyak 915 unit dan
industry rumah tangga/industry kecil sebanyak 1074 unit ; dan mempermudah
dalam kegiatan monitoring dan evaluasi . Anggaran yang tersedia untuk kegiatan
Penyusunan database IKM berdasarkan zonanisasi dan unggulan
adalah
Rp.50.000.000,00 terealisasi Rp. 49.652.100,00 atau 99%.
60
Transpransi
Target
Realisasi
600 IKM
2 kali
100%
100%
2 event
111 IKM/IRT
107 IKM/IRT
67 %
148%
142%
111%
Capaian
Kinerja
100 %
Sangat
Berhasil
109
No
1
Jenis pelatihan
Kerajinan anyam akar keladi air
Tanggal
18 s/d 20 april
Kecamatan
Sungai beliung, Ptk
barat
Pontianak barat
2
3
4 S/D 6 JULI
1 S/D 3 JULI
Menjahit
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Home packing
Tambelan sampit;Ptk
timur
Banjar serasan, Ptk
timur
Banjar serasan, Ptk
timur
Alumni SMKN 6 , Ptk
utara
Aula kec Ptk selatan
20
Tanjung hilir;PtkTimur
21
Home packing
22
Home packing
23
24
Home packing
11 s/d 13
maret
14 s/d 16
maret
2 s/d 4
septem
5 s/d 7
septem
9 s/d 11
septem
12 s/d 14
septem
23 s/d 25
septem
2 s/d 4
oktober
7 s/d 9
oktober
10 s/d 12
oktober
16 s/d 18
oktober
21 s/d 23
oktober
24 s/d 26
oktober
14 s/d 16
novem
18 s/d 20
novem
19 s/d 21
novem
21 s/d 23
novem
25 s/d 27
novem
26 s/d 28
novem
28 s/d 30
novem
7
8
9
Kec Pontianak
tenggara
Total
6 s/d 8 Mei
Peserta
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
25
orang
600 org
110
Capaian kinerja kegiatan berupa IRT/IKM yang dibina tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan program pengembangan Industri Kecil Menengah dan
Kegiatan Pemasyarakatan/Sosialisasi dan penerapan/Implementasi Gugus
Kendali Mutu (GKM) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.23.939.000,00.
Maksud dan Tujuan dari GKM adalah (1) meningkatkan pemasyarakatan GKM
di lingkungan pengusaha IKM, aparat pembina dan masyarakat, sehingga
akan mendorong perkembangan budaya mutu produktivitas dan daya saing
industri kecil dan menengah yang mutlak diperlukan dalam menghadapi era
globalisasi; (2) memberikan motivasi kepada pengusaha IKM dalam
meneruskan dan meningkatkan penerapan GKM di dalam lingkungan
perusahaan masing-masing; dan (3) mengikuti partisipasi konvensi GKM
tingkat nasional bagi perusahaan dengan maksud mengukur seberapa jauh
pola pembinaan GKM provinsi dalam menerapkan metode serta persaingan
dengan GKM daerah provinsi lainnya. Kegiatan penerapan/implementasi GKM
di Kota Pontianak dilaksanakan selama 3 (tiga ) bulan yaitu bulan Maret
sampai dengan bulan Mei 2013. GKM yang dibina sebanyak 4 (empat ) GKM
terdiri dari 2 (dua ) GKM lama GKM TEPIAN SUNGAI KAPUAS (lama ); jalan
Kom Yos Sudarso Gg. Kemuning No. 10 Ptk; GKM MUSYAFIR (lama ); jalan
HRA. Rahman Gg. waspada No. 59 Ptk dan 2 (dua ) GKM baru : GKM
HARAPAN JAYA (baru ); jalan alianyang Gg. Harapan Jaya No.19 Ptk; GKM
MIMI (baru ); jalan wonobaru Gg. Mardiosari No. 35B Ptk, dengan jumlah
anggota sebanyak 25( dua Puluh Lima ) orang. Fasilitator yang ditunjuk untuk
membina GKM adalah 1. Munzirin; NIP. 19620125 198603 1 013 dan 2.
Puspawati; NIP. 1910216 198302 2 005. Berdasarkan data hasil pengukuran
kinerja , diketahui capaian kinerja Kegiatan Pemasyarakatan/Sosialisasi dan
penerapan/Implementasi Gugus Kendali Mutu ( GKM ) yang ditargetkan 2 kali (
25 IRT/IKM) dapat terealisasi ditargetkan 2 kali ( 25 IRT/IKM), dengan tingkat
persentase capaian 100% berada pada interval 85, dalam kategori Sangat
Berhasil. Dari segi anggaran, realisasi untuk kegiatan ini sebesar
Rp.23.939.000,- atau 100%.
3) Keikutsertaan Konvensi
Capaian kinerja kegiatan berupa keikutsertaan IRT/IKM dalam konvensi GKM
tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan program pengembangan Industri
Kecil Menengah dan Kegiatan Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) Tingkat
Kota/Propensi dan Nasional
dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.107.429.000,00. Konvensi GKM merupakan kegiatan unjuk karya GKM dan
media tukar menukar informasi serta sebagai sarana evaluasi keberhasilan
penerapan. Sejalan dengan konvensi GKM diikuti pula dengan kegiatan
penilaian dan penghargaan, ini merupakan upaya gerakan motivasi dan
mendorong gerakan GKM semakin bergairah. Proses penilaian tentunya
mengandung hikmah dan makna, suatu kondisi yang dialami oleh GKM dalam
penilaian, kalau itu merupakan kekurangan akan memberikan semangat untuk
merubah menjadi lebih baik. Kegiatan konvensi GKM tingkat Kota Pontianak
111
dilaksanakan selama 1(satu) hari tanggal 27 Mei 2013 di Aula PKK Porvinsi
Kalimantan Barat, Jalan Letjen Sutoyo Pontianak, dari hasil Konvensi Tingkat
Kota dan berdasarkan penilaian Tim Juri selama konvensi memutuskan 2
(dua) Gugus Terbaik yaitu untuk usaha kerajinan akar keladi air GKM TEPIAN
SUNGAI KAPUAS dan usaha pangan Keripik Tempe GKM HARAPAN JAYA
yang mewakili Kota Pontianak untuk mengikuti Konvensi GKM Tingkat
Provinsi. Konvensi GKM Tingkat Provinsi di laksanakan di hotel Aston
Ketapang, yang terletak di Jalan Suprapto, Kabupaten Ketapang, tanggal 12
s/d 13 juni 2013, adapun pemenang dalam konvensi Tingkat Provinsi Tahun
2013 di Ketapang adalah (1). GKM Sanyanak dari Kabupaten Landak sebagai
Juara I,; (2). GKM Taufikiyah dari Kabupaten Pontianak sebagai Juara II dan
(3 ) GKM Wira Lestari dari Kabupaten Sintang sebagai Juara III. Untuk juara
pertama berhak mewakili Kalbar pada Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM)
Tingkat Nasional di Jogyakarta. Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja,
diketahui capaian kinerja Kegiatan Konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM)
Tingkat Kota/Propensi dan Nasional yang ditargetkan 3 event dapat
terealisasi2 event, dengan tingkat persentase capaian 67% berada pada
interval 62,5, dalam kategori Cukup Berhasil. Dari segi anggaran, realisasi
untuk kegiatan ini se besar Rp.44.898.900,00 atau 42%.
4) IKM/IRT yang dibina
Capaian kinerja kegiatan berupa IRT/IKM yang dibina tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan program pengembangan Industri Kecil Menengah dan
Kegiatan Pembinaan dan evaluasi Industri Kecil Menengah dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.73.760.000,-. Kegiatan Pembinaan dan evaluasi Industri
Kecil Menengah bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan industri dari segi
produksi yaitu: penggunaan tenaga kerja, pengunaan bahan pangan yang
baik, pengelolaan akhir limbah industri, dan perizinan industri. Pada tahun
2013 pembinaan IKM difokuskan pada industry yang bergerak dibidang usaha
percetakan, jasa reparasi umum, jasa reparasi kendaraan roda 4, usaha
bengkel kendaraan roda 2, bengkel Las dan folding gate, pembuatan kecap,
pembuatan roti, dan pengawetan ikan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja
dari target yang ditetapkan berupa IKM/IRT yang dibina sebanyak 75 IKM
terealisasi sebanyak 111 IKM, dengan tingkat persentase capaian 148%
berada pada interval 85, dalam kategori Sangat Berhasil. Dari segi anggaran,
realisasi untuk kegiatan ini sebesar Rp.67.810.000,- atau 92%.
5) Capaian kinerja kegiatan berupa IRT/IKM yang dimonev tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan program pengembangan Industri Kecil Menengah dan
Kegiatan Pemantauan/Pencegahan Pencemaran Industri dan kelayakan
perizinan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.57.645.000,00. Kegiatan
Pemantauan/Pencegahan Pencemaran Industri dan kelayakan perijinan
bertujuan untuk memantau pertumbuhan industri formal melalui penerbitan
perijinan Izin Usaha Industri/ Tanda Daftar Industri, berdasarkan data
penerbitan ijin IUI/TDI pada tahun 2010 sebanyak 75 izin; pada tahun 2011
sebanyak 21 ijin; tahun 2012 sebanyak 92 TDI/IUI dan pada tahun 2013
sebanyak 11 TDI/IUI yang terbit ( BP2T). Adapun Rekomendasi ijin Industri
Rumah Tangga/Industri Kecil Menengah selama tahun 2013 terealisasi
sebanyak 107 Rekomendasi/Berita Acara Pemeriksaan dengan perincian
pada table berikut:
112
Jenis
Industri
Pembuatan Mie
Percetakan
percetakan
Nama Perusahaan
Pemilik
Karya The hae
cv.sebukit baru/abdul rani
akri
Ridako
konveksi
CV.merhua birdnest
jl.khatulistiwa km 6 no.602
Jl.Dr.Wahidin no A2-A3
Bahan Farmasi
Pengemasan minyak
goreng
No
Pengepakan garam
10
Furnifure
11
pembuatan kue
12
pengolahan kopi
mitra arwana
13
mengolah jamu
14
Industri Percetakkan
15
pembuatan roti
cahaya bakeri
16
Industri percetakan
cahaya perinting
17
Nuryatin
18
bengkel mobil
kreasi motor
19
cuci mobil
20
21
konvekssi
penyuluhan minyak gahru
cv.arda cip.mandiri
pd.sumber alam
22
23
jasa satria
24
industri mebel
25
jl.kh/wasid hasim/118
26
jasa reparasi
percetakan
perhiasan
percetakan
cv.semar karya
ligo bakeri
aloe vera
sun vera
32
mitra agung
33
percetakan
ridaco
34
pd.mantap
jl.teku ukditoro
27
28
29
30
31
jl.tanjung pura no 71
jl.komyos sudarso gg.
Kelantan1/7
35
36
bengkel last
daya karya
royal bakery
113
percetakan
pd.anugrah mulia
jl.pk husin no 16
jl.hra rahman gg.gunung
sehati/21
38
karoseri kendaraan
cv.rudi jaya
39
pengolahan emas
h.tuki
percetakan
pontia utama
pembuatan mie
cv.royhan
pembuatan roti
DB
37
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
royal bakery
super master jaya
dholpin
industri percetakan
percetakan aroma
industri percetakan
MBS jaya
penjahit pakain
cv.penjahit pakaian
bengkel mobil
sunardi
maubel
pd.arindora mbel
konveksi
ceria gorden
peti kemas
pd.intan sari
industri percetakan
PT.borneotribune press
tet.tjhoi perhiasan
suka manis
percetakan
cv.prima mandiri
perbuatan peralatan
JL.pattimura 214-216
jl.p.h husin 1/no.16 ptk
tenggara
jl.ya'm sabran k.tanah mas
aa/02
jl.parit makmur RT 001/RW
014 kel.siantan
jl. Dr. setia budi no 93
pontianak selatan
jl.husen hamzah no.168
RT/RW 001/06
jl.komyos sudarso no.16
kel.sui jawi luar
jl.husen hamzah RT/RW
005/024 kel.sui jawi
jl.pangeran hamzah rt/rw
005/029 kel.siantan
Perbaikan peralatan
Cv.prima mandiri
61
62
penjahitan
konveksi/jasa tukang jahit
pakaian wanita
Taylor Bintang
konveksi
Pd.herlina
Jl.ks,Tubun No.1 A
Jl.tj raya 1 gg.sederhana
no.c2 pontianak
Jl.kh.wahid hasyim gg.amal
no.8
65
penggilingan padi
PD.kapuas sakti
66
industri kosmetik
PD.glora mutu
52
53
54
55
56
57
58
59
60
63
64
Yuni collection
Robbyno,s,farm.Apt
hulu
Jl.komyos sudarso no.33
67
pembuatan lemari
alumunium
Flora Agung/Sandy
sandra
68
cv.prima mandiri
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
114
Jl.HRA.rahman komp.Pawan
permai blok.AA no2
Rt.001/Rw.022 kel.sui jawi
jaya kota
PT.matahari putra
primahypermart
M.nur ali
Jl.karet Rt.001/Rw.004
Jl.HRA.rahman gg. Keluarga
no.7
montana
Pd.sarana utama
Usaha mandiri
PD.hikmah collection
HARMONIS
percetakan
CV.pantas jaya
81
Tommy suradi
82
jambose photo
80
83
84
Harapan Mandiri
PT.Herois Adhimulia
CV.Putri
mandiri(Percetakan)
CV.Putri Mandiri(
Pakaian)
Waikim Alias Tony
Widjaya
Thiung Sen
Percetakan Emas
Aman Sentoa
Mega Jaya
92
Industri Percetakan
93
Hong Hak
94
surya teralis
Bengkel Las
Reparasi Mesin dan
sejenisnya
Jaya Karya
85
86
87
88
89
90
91
95
96
Industri Percetakan
Sinar Siantan
Jl.Khatulistiwa Rt.002/Rw.18
Jl. HM,Swignyo No.28ptk
Jl. HM,Swignyo No.28ptk
Jl.selat Bali RT.003/RW.003
Jl.Panglima Aim
Rt.005/Rw.002
97
Bengkel
Prima Mandiri
Jl.Pangsuma noi.61
Jl.Komyos sudarso gg.nyiur
No.51
99
Percetakan
100
CV.Restu Lestari
Jl.Khatulistiwa No.123
101
service alat-alat
elektronikm
PD.chandra mebel
Industri Percetakan
Pengolahan Ubi Menjadi
Snack
Cuci Cetak Foto /
Percetakan Khusus
Cv.Bakti
Selondok Cita Rasa
Lebah Madu
Yakin Foto
Cipta Media
House Of Bee
98
102
103
104
105
106
107
Bengkel bubut
Jaya Tehnik
115
Panca Sari
Realisasi
95%
100
90%
100
100%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
116
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
61
Target
Realisasi
12 bulan
100%
7 pasar
7 pasar
12 bulan
1 paket
100%
100%
100%
100%
1 paket
100%
2 paket
3 paket
100%
100%
100%
Capaian
Kinerja
100 %
Sangat
Berhasil
Uraian
Pemeliharaan
Pasar
tradisional
Pelaksana
Nilai Kontrak
SPK
No.02/SPKPEMELIHARAAN/D-PPKUKM/2013, TGL 13 Mei
2013;
BERRY,
Direktur
CV.WEKA Jalan
Husein Komp.
Villa
artaland
no.B2 Kel Pal
Lima kec Ptk brt
109.500.000
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target Pemeliharaan sarana dan
prasarana di pasar tradisional yang ditetapkan 12 bulan
terealisasi
sebanyak 12 bulan, dengan tingkat capaian 100% masuk dalam kategori
sangat berhasil. Dari sisi anggaran, dapat terealisasi sebesar
Rp.114.461.500,00 atau 90%.
117
a. 1.050.000,/bulan
b. 1.050.000,/bulan
c. 950.000,/bulan
d. 950.000,/bulan
e. 950.000,/bulan
f. 1.050.000,/bulan
g. 950.000,/bulan
h. 1.050.000,/bulan
i. 950.000,/bulan
J. 950.000,/bulan
118
a. 1.050.000,-/bulan
b
950.000,-/bulan
c.
950.000,-/bulan
d.
950.000,-/bulan
e.
950.000,-/bulan
f. 1.050.000,-/bulan
g.
950.000,-/bulan
h.
950.000,-/bulan
i.
950.000,-/bulan
j. 1.050.000,-/bulan
k.
950.000,-/bulan
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target Monitoring dan evaluasi pedagang di
pasar tradisional yang ditetapkan 12 bulan
terealisasi sebanyak 12 bulan,
dengan tingkat capaian 100% masuk dalam kategori sangat berhasil. Dari sisi
anggaran, dapat terealisasi sebesar Rp.290.091.800,00 atau 80%. Permasalahan
dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah tidak tertibnya para pedagang dalam
membuang sampah, ketidaksesuaian beban kerja antara petugas yang dikontrak
dengan luas pasar yang ditangani. Permasalahan ini dapat diminimalisir dengan
melakukan sosialisasi dan tilang kepada pedagang yang membuang sampah
sembarangan dan
dikaji ulang petugas yang dikontrak dengan beban
pekerjaannya.
3) Pembersihan saluran di pasar
Capaian kinerja kegiatan berupa pembersihan saluran di pasar Tahun 2013
dicapai melalui pelaksanaan Program Pembinaan dan Penataan Pasar
Tradisional dan Kegiatan pembersihan saluran di pasar dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.213.725.300,00. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk Pembersihan saluran air pada 6 (enam) pasar tradisional. Pasar
tradsional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah
berupa tempat usaha dalam bentuk ruko, kios, dan los yang dimiliki/disewa
oleh pedagang kecil atau menengah, kelompok masyarakat perorangan atau
koperasi, terutama bagi usaha mikro, kecil dan menengah. Tujuan dari
kegiatan pembersihan saluran air adalah untuk menciptakan kondisi pasar
yang bersih dan nyaman bagi produsen dan konsumen sehingga tidak ada
kesan kumuh, kotor dan sebagainya. 6 (enam) Pasar tradisional yang
dimaksud adalah : (1) Pasar teratai; (2) Pasar dahlia; (3) Pasar flamboyan; (4)
Pasar puring; (5) Pasar cempaka dan (6) Pasar anggrek/Kenanga. Kegiatan
pembersihan saluran air dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati dengan pihak kedua. Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan ini
119
N
O
PASAR
KEMUNI
NG
STATUS/
THN
BERDIRI/
THN
REHAB
Tanah
Negara
Thn
Berdiri
1986
Thn
Rehab
2011
ALAMAT
Jl. Prof M.
Yamin
Kec.
Pontianak
Kota
VOLU
ME/
SATU
AN
STATUS TANAH
LEGALITA
S/GS/ SU
Pakai
3141
M2
Gs.2055/19
89
TGL/
NOMO
R
SERTIF
IKAT
14-May91
110
Tgl. 12-071989
JML PDG
JENIS
CEMPA
KA
DAHLIA
Jl. Kapten
Marsan
Kel. Darat
Sekip
Kec.
Pontianak
Kota
Tanah
Negara
KIOS
LOS
ETALA
SE
Tanah
Negara
Thn
Berdiri
1980
Thn
Rehab
2002
7324
M2
Jl. HRA
Rachman,
1311
M2
Kec Ptk
Barat
Gg. Kinibalu
33
15
9
15
9
19
2
101
191
191
19
2
228
228
22
8
22
7
LOS
ETALA
SE
PKL
48
48
48
47
JML
276
276
27
6
27
4
51
6
36
6
12-May91
RUKO
59
KIOS
516
516
LOS
ETALA
SE
366
366
51
6
36
6
11
11
11
11
18
30
30
30
911
923
92
3
92
3
Pakai
2-May91
GS.
3329/1989
56
Tgl 2909/1989
33
101
KIOS
Pakai
GS.
3329/1989
Tgl 2909/1989
TH
20
13
90
RUKO
3177
M2
TH
20
12
90
JML
Jl. HRA
Rachman,
Kec Ptk
Barat
TH
201
1
RUKO
PKL
TH
201
0
PKL
JML
TERATA
I
Thn
Berdiri
1982
Thn
Rehab
2010
PURING
Thn
Berdiri
1983
Thn
Rehab
2009
KENAN
GA
Pelepasan
dengan
ganti
rugi Thn
Berdiri
Jl.
Khatulistiwa
Kec.
Pontianak
Utara
Jl.
Tanjungraya
I
Kec.
Pontianak
2941
M2
21.45
0 M2
3.750
M2
Timur
Jl. Gajah
Mada
Thn
Berdiri
1989
Thn
Rehab
2012
Thn
Rehab
2013
RUKO
KIOS
106
106
20
4
20
4
LOS
100
100
19
8
19
8
ETALA
SE
PKL
117
117
JML
323
323
40
2
40
2
RUKO
32
32
32
32
KIOS
89
89
89
89
LOS
368
368
36
8
36
8
ETALA
SE
PKL
JML
498
498
9
49
8
9
49
8
18
18
LOS
ETALA
SE
PKL
101
101
18
10
1
18
10
1
40
40
JML
159
159
40
15
9
40
15
9
KIOS
63
63
63
20
3
LOS
144
7
144
7
14
47
12
36
301
181
1
208
171
8
20
8
17
18
20
8
16
47
RUKO
KIOS
1992
FLAMB
OYAN
120
17.13
3 M2
RUKO
ETALA
SE
PKL
JML
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target Data registrasi dan restribusi di
pasar tradisional yang ditetapkan 12 bulan terealisasi sebanyak 12 bulan,
dengan tingkat capaian 100% masuk dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi
anggaran, dapat terealisasi sebesar Rp.15.964.100,00 atau 79%.
5) Sarana prasarana penunjang pasar Flamboyan
Capaian kinerja kegiatan berupa pembangunan sarana prasarana penunjang
pasar flamboyan
Tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan Program
Peningkatan sarana dan prasarana bangunan gedung
dan Kegiatan
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang bangunan gedung pasar
Flamboyan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.086.514.092,00. Kegiatan
121
Uraian
Pelaksana
1.
Konstruksi
Jaringan Air
Limbah
SP:027/32.b/DPPK-UKM/XI/2013
Tgl 15 Nopember
2013
2.
Pengadaan
Instalasi
Listrik
YUDITH
LOBO,SE,
Kepala
kantor
pelayanan utama PD Air
Minum
Tirta
Khatulistiwa,
Jalan
Imam bonjol No.430
Pontianak
PLN
SPK
No.027/34.a/DPPK-UKM/XI/2013,
TGL 22 nopember
2013;
SPK No. 14.a/SPKFIL/D-PPKUKM/2013 TGL 15
NOP 2013
SPK; 027/36.a/dppk-ukm/xi/2013 tgl
29 nopember 2013.
3.
Jalan parkir,
pagar
keliling,
taman,
perbaikan
saluran dan
tempat
sampah
SPK No.
027/03/flambiyan/dppk-ukm/2013 tgl
31 oktober
Pengawasan
Nilai Kontrak
Rp.
252.991.000,-
Rp.
124.785.300,Rp.
38.500.000,-
Rp.
198.123.000,-
Rp.
16.795.000,Rp.
3.173.000.000.,Rp.
49.826.000,-
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target sarana prasarana penunjang pasar
flamboyant sebanyak 1 paket terealisasi sebanyak 1 paket, dengan tingkat
capaian 100% masuk dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi anggaran,
dapat terealisasi sebesar Rp.3.854.020.300,00 atau 94%.
6) Sarana prasarana penunjang pasar tradisional
Capaian kinerja kegiatan berupa pembangunan sarana prasarana penunjang
pasar tradisional
Tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan Program
Peningkatan sarana dan prasarana bangunan gedung
dan
Kegiatan
Pembangunan sarana dan prasarana penunjang bangunan gedung pasar
Tradisional dengan alokasi anggaran sebesar Rp.199.500.000,00. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk perbaikan/tambahan bangunan fisik yaitu (1)
Pasar teratai (Tangga, rolling door, Jendela rangka aluminium); (2) Pasar
kenanga (lantai dan atap); (3) Pasar puring (tangga dan lantai pasar) dan (4)
122
Pasar cempaka (Lantai dapur dan pintu gudang) dan Pelaksana kegiatan
pembangunan Sarana prasarana penunjang prasarana penunjang pasar
tradisional adalah Anwar, SH, Direktur CV.TIARA SUKSES TERPADU, Jalan
abdurrahman saleh gang tunas harapan Nomor 7 pontianak;
SPK : 14/SPKPASAR/D-PPK-UKM/2013, tgl 11 nopember 2013; dengan Nilai Kontrak
Rp.178.000.000,00. Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target sarana
prasarana penunjang di pasar tradisional yang ditetapkan 1 paket terealisasi
sebanyak 1 paket, dengan tingkat capaian 100% masuk dalam kategori
Sangat Berhasil. Dari sisi anggaran, dapat terealisasi sebesar
Rp.178.000.000,00 atau 89%.
7) Pembangunan pasar flamboyan
Capaian kinerja kegiatan berupa pembangunan pasar flamboyan Tahun 2013
dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan sarana dan prasarana
bangunan gedung dan Kegiatan Pembangunan Pasar Flamboyan (Tahun
jamak) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.61.605.305.000,00.Kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk pembangunan fisik yaitu bangunan pasar
flamboyan. Berikut data pelaksanaan kegiatan pembangunan pasar flamboyan
tahun 2013 adalah sebagai berikut:
No
Uraian
Pelaksana
Nilai Kontrak
1.
Pembangunan
kembali pasar
flamboyan
( Fisik )
SPK
NO
:
03/SP-PK/PPF/DPPK-UKM/2013,
TGL 10 Okt 2012
; 272 HARI
61.003.000.00
0
2.
Pengawasan
473.625.000
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target Pembangunan Pasar Flamboyan
(Tahun Jamak) yang ditetapkan 2 paket terealisasi sebanyak 2 paket, dengan
tingkat capaian 100% masuk dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi
anggaran, dapat terealisasi sebesar Rp.61.590.144.600,00 atau 100%.
8) Site development pasar flamboyan
Capaian kinerja kegiatan berupa pembangunan Site development pasar
flamboyan Tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan Program Peningkatan
sarana dan prasarana bangunan gedung dan Kegiatan Pembangunan Site
development Pasar Flamboyan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.647.000.000,00.Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pembangunan
fisik yaitu Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
Pembangunan saluran pasar flamboyan, dan Pengawasan. Berikut data
pelaksana kegiatan pembangunan site development pasar flamboyan tahun
2013 adalah sebagai berikut:
123
No
Uraian
Pelaksana
1.
Pembangunan
IPAL
2.
Pembangunan
saluran pasar
SPK
No.
027/02/SP/PEMSAL/D-PPKUKM/2013 TGL
09 JULI 2013.
SPK
No.
028/02/PEMB.IPA
L/D-PPK-UKM
TGL
02
AGUSTUS 2013 ;
3.
Pengawasan
SPK
No.
027/02/SPK/PWS
.SD
FLAM/DPPK-UKM/2013
tgl 26 juli 2013
Nilai Kontrak
830.161.000
604.100.000
97.361.000
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target Pembangunan site development
Pasar Flamboyan yang ditetapkan 3 paket terealisasi sebanyak 3 paket,
dengan tingkat capaian 100% masuk dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi
anggaran, dapat terealisasi sebesar Rp.1.572.302.000,00 atau 95%.
62
Sumber
Daya
Pasar
dan
Target
2
2 semester
10 produk
1 kali
100 BAP
4 kali
1 event
12 bulan
Realisasi
3
2 semester
10 produk
1 kali
99 BAP
4 kali
1 event
12 bulan
%
4
100%
100%
100%
99%
100%
100%
100%
Capaian
Kinerja
5
100 %
Sangat
Berhasil
12 bulan
100%
100%
124
125
126
Aluan Jl. St. Abdurahman; Toko Duta Jaya Jl. M/. Yamin / Kota Baru;Toko
Leonardo Jl. M/. Yamin / Kota Baru; Toko Chandra Helm Jl. Dr. Sutomo Pontianak;
Toko Podomoro Helm Jl. P. Chandramidi No. 25 C; Toko Mazmur Jl. P.
Chandramidi No. 25 b. (5 ) Ban Luar Sepeda Motor tanggal 10 s/d 11 dan 17 s/d
18 Juni 2013 dengan sasaran di Mitra Motor Jl. Putri Dara Hitam, Anugrah Jaya
Motor Jl. Putri Dara Hitam No. 30, Sinar Jaya Jl. Putri Dara Hitam 77; Aphin Motor
Jl. Putri Chandramidi No. 1C; Murni Motor Jl. Putri Chandramidi No. 67; Purnama
Motor 2 Jl. Gusti Hamzah No. 9 F; Pancasila Motor Jl. Gusti Hamzah No. 201 A;
Harapan Motor Jl. H.R.A. Rahman No. 280; (6) Selang Karet dan Regulator
Tekanan Rendah untuk Kompor Gas LPG tanggal 20 s/d 21 dan 27 s/d 28
Agustus 2013 dengan sasaran Borneo Elektronik Jl. H.R.A.Rahman No.1 B,
Daventa Elektronik Jl. H.R.A.Rahman No. 88, Metro Elektronik Jl. H.R.A.Rahman
No. 235, Jawi Elektronik Jl. H.R.A.Rahman No. 249, Hiburan Baru Elektronik Jl.
Tanjungpura No. 61 A, Panca Teknik Jl. K.H.A. Dahlan No. 28 H, Ega Jaya
Elektronik Jl. H.R.A.Rahman No.112 B, Paris Elektronik Jl. Parit Haji Husin 2. (7 )
Lampu hemat energi (swaballast) pada tanggal 9 s/d 10 dan 23 s/d 24
September 2013 dengan sasaran di Borneo Elektronik, Daventa Elektronik, Metro
Elektronik, Jawi Elektronik, Panca Teknik, Ega Jaya Elektronik, Paris Elektronik (8 )
Kompor gas bahan bakar LPG dengan sistem pemantik mekanik pada
tanggal 22 s/d 23 dan 29 s/d 30 Oktober 2013 Aktiv elektronik, Setia Jaya, Kito
Elektrronik, AV Teknik, Sinar Elektro, Fajar Elektronik, Borneo Elektronik, Daventa,
Jawi elektronik, Ega Jaya Elektronik; (9 ) Ban Mobil Penumpang pada tanggal
19-20 dan 22,25 Nopember 2013 dengan sasaran Sumber Mas Jl. K.H.A. Dahlan
No. 86 Pontianak, Sinar Mas Jl. Gajahmada No. 243-245, CV. Cipta Lancar Jl.
Imam Bonjol No. 369, Kharisma Dunlop Jl. Adisucipto No. 288 A; (10 ) Alat
Elektronik.Setrika Listrik pada tanggal 26 s/d 29 Nopember 2013 dengan
sasaran Ega Jaya; Metro Elektronik; Jawi Elektronik; Daventa Elektronik; Borneo
elektronik. Dari sisi anggaran, realisasi untuk kegiatan ini sebesar
Rp.41.523.000,00 atau 83%.
3) Fasilitasi Operasi pasar murah menjelang hari besar keagamaan
Capaian kinerja kegiatan berupa Fasilitasi Operasi pasar murah menjelang hari
besar keagamaan tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan program perlindungan
konsumen dan pengamanan perdagangan dan Kegiatan Fasilitasi Operasi pasar
murah menjelang hari besar keagamaan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 40.308.000,- Kegiatan Fasilitasi Operasi pasar murah menjelang hari besar
keagamaan merupakan suatu kegiatan untuk membantu meringankan beban
masyarakat yang kurang mampu dalam rangka menghadapi perayaan Hari Raya
Idul Fitri 1434 H, dengan memberikan bantuan paket pasar murah guna memenuhi
kebutuhan tersebut pada tanggal 24, 25 dan 27 Juli 2013, dimana telah tersalurkan
sebanyak 5.654 paket yang terdiri dari Minyak Goreng, Tepung Terigu, dan Gula
Pasir dengan perincian per kecamatan sebagai berikut:
NO
KECAMATAN
1.
PONTIANAK
UTARA
HARI/
TANGGAL
RABU, 247-2013
JUMLAH
PAKET
1.000
KOMODITI
ALAMAT
MINYAK
GORENG
JL.
KHATULISTIWA
2.
PONTIANAK
TIMUR
RABU, 247-2013
1.000
MINYAK
GORENG
JL. TANJUNG
RAYA 2
3.
PONTIANAK
BARAT
KAMIS, 257-2013
1.000
MINYAK
GORENG
JL. TABRANI
AHMAD
4.
PONTIANAK
KAMIS, 25-
1.000
MINYAK
JL. P.
LOKASI
HALAMAN KANTOR
CAMAT PONTIANAK
UTARA
HALAMAN KANTOR
KELURAHAN
SAIGON
HALAMAN KANTOR
CAMAT PONTIANAK
BARAT
HALAMAN KANTOR
KOTA
7-2013
5.
PONTIANAK
SELATAN
SABTU, 277-2013
500
TEPUNG TERIGU
DAN GULA PASIR
JL. LETJEN
SUTOYO
PONTIANAK
TENGGARA
SABTU, 277-2013
500
TEPUNG TERIGU
-GULA PASIR
DAN MINYAK
GORENG
JUMLAH
GORENG
654
5.654
NATAKUSUMA
127
CAMAT PONTIANAK
KOTA
HALAMAN KANTOR
CAMAT PONTIANAK
SELATAN
HALAMAN KANTOR
KELURAHAN
BANGKA BELITUNG
LAUT
Adapun capaian kegiatan berupa Fasilitasi operasi pasar murah menjelang hari
besar keagamaan terealisasi 1 kali dengan tingkat pencapaian sebesar 100%
masuk dalam ketegori Sangat Berhasil Dari sisi anggaran, realisasi untuk
kegiatan ini sebesar Rp.23.184.200,00 atau 58%.
4)
Pembinaan Pelaku Importir
Capaian kinerja kegiatan berupa Pembinaan Pelaku Importir 2013 dicapai melalui
pelaksanaan program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan dan
Kegiatan Pembinaan/Validasi Pelaku Usaha Impor (API) dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.45.510.000,00. Kegiatan Pembinaan/Validasi Pelaku
Importir
merupakan suatu kegiatan mendata pelaku importir yang ada di Kota Pontianak.
Angka Pengenal Impor (API) merupakan tanda pengenal yang harus dimiliki oleh
Importir dalam melakukan importasi barang, yang digunakan oleh Pemerintah
sebagai Instrumen penataan impor dalam rangka pelaksana kebijakan
Perdagangan di Luar Negeri dibidang Impor, Jenis API terdiri 2 jenis, yaitu : (1) API
Umum (API-U), diberikan kepada perusahaan dagang, pemilik API-U dapat
mengimpor barang dengan tujuan untuk diperdagangkan dan jenis barang yang
dapat diimpor adalah barang-barang yang diatur tata niaga impornya; (2) APIProdusen (API-P) diberikan kepada perusahaan industry diluar PMA/PMDN,API-P,
hanya dapat dipergunakan untuk mengimpor barang tertentu untuk keperluan
proses produksi perusahaan pemilik API-P. Sasaran kegiatan pembinaan/Validasi
Impor di Kota Pontianak dari Tahun 2012 s/d Tahun 2013 berjumlah 99
perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keakuratan data tentang
domisili dan realisasi impor sehingga terciptanya tertib administrasi serta
meningkatkan arus barang dan dokumen . Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah masih rendahnya kesadaran perusahaan importir untuk melaporkan
realisasi impor setiap 3 (tiga) bulan sekali; rendahnya kesadaran pelaku importir
memasang papan nama perusahaan dan melaporkan domisili tempat usaha
mereka, pelaku usaha tidak menyampaikan tembusan Angka Pengenal Impor (API)
ke Instansi terkait. Capaian kinerja kegiatan ini sebanyak 99 perusahaan dari target
100 perusahaan dengan capaian sebesar 99 % dan masuk dalam kategori sangat
berhasil. Dari sisi anggaran, realisasi sebesar Rp.39.177.850,00 atau 86%.
128
5)
Pengawasan UTTP
Capaian kinerja kegiatan berupa Pengawasan Ukur Takar Timbang dan
Perlengkapannya tahun 2013 dicapai melalui pelaksanaan program perlindungan
konsumen dan pengamanan perdagangan dan Kegiatan Operasionalisasi dan
Pengembangan Ukur, Timbang, Takar dan Perlengkapannya (UTTP)
kemetrologian daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.15.200.000,00.
Kegiatan Melaksanakan pengawasan alat Ukur, Timbang, Takar dan
Perlengkapannya (UTTP) kemetrologian daerah merupakan suatu kegiatan
memonitoring dan mengevaluasi Alat-alat ukur, takar, timbang dan
perlengkapannya dalam transaksi yang dilakukan oleh pelaku usaha. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen dan tertib niaga serta
mewujudkan terjalinnya hubungan usaha yang sehat serta kondusif antara pelaku
usaha (pedagang) dengan masyarakat konsumen; memberikan pemerataan
pelayanan kemetrologian guna mendapatkan keadilan dan kepastian hukum
sebagai upaya untuk menciptakan tertib ukur disegala bidang; mewujudkan
perlindungan terhadap konsumen dan produsen dalam hal pemakaian UTTP
sebagai diamanatkan oleh Undang-undang nomor 2 tahun 2981 tentang metrologi
legal; menjaring para wajib tera yang belum melaksanakan kewajibannya untuk
segera menera/menera ulang UTTP nya ke tempat kegiatan berlangsung dan
memperoleh data jumlah UTTP yang dimiliki/digunakan oleh wajib tera dan pelaku
usaha di wilayah Kota Pontianak. Capaian kinerja dari kegiatan ini berupa
monitoring dan evaluasi pada:
UTTP DI PASAR PASAR
TRADISIONAL
TERATA
I
DAHLI
A
FLAMBOYA
N
KEMUNIN
G
MAWA
R
TOTA
L
Ukuran Panjang
Takaran ( basah/kering )
Miligram
Neraca Emas
Neraca Obat
Timbangan sentisimal
Timbangan meja
Dacin logam
Timbangan kuadran
Tmbangan cepat
Timbangan Pegas
38
28
12
36
62
Tmbangan elektronik
jumlah UTTP
43
29
13
39
65
189
Jumlah WTU
37
24
13
35
53
162
176
Dari target yang ditetapkan pengawasan dilakukan 4 kali terealisasi 4 kali dengan
capaian 100% dan kategori sangat berhasil. Dari sisi anggaran, realisasi untuk
kegiatan ini sebesar Rp.15.200.000,00 atau 100%.
129
6) Pameran PPE
Capaian kinerja kegiatan PPE (Promosi Produk Ekspor) tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan program Peningkatan dan pengembangan ekspor dan
Kegiatan Promosi (Promosi Produk Ekspor) dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.62.988.750,00 Kegiatan Promosi (Promosi Produk Ekspor) merupakan suatu
kegiatan mempromosikan produk-produk unggulan kepada potensial buyers dari
dalam dan luar negeri. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan omzet pelaku
UMKM melalui peningkatan pemasaran produk. Adapun rincian kegiatan berupa
keikutsertaan dalam pameran Jakarta Fair 2013 yang ke-46 dari tanggal 6 juni
sampai dengan tanggal 7 juli 2013 di Arena Pekan Raya Jakarta Kemayoran.
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target yang ditetapkan keikutsertaan dalam
pameran sebanyak 1 event terealisasi sebanyak 1 event, dengan tingkat capaian
100% masuk dalam kategori sangat berhasil. Dari sisi anggaran , realisasi untuk
kegiatan ini sebesar Rp.33.846.800,00 atau 54 %.
NAMA
PERUSAHAAN
2
PD. MAHKOTA
JAYA
PD. SETIA
JAYA
ERA JAYA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
PD. BRANTAS
SALAM
BAHAGIA
KAPUAS
PRATAMA
AGRO ABADI
KAPUAS
PRATAMA
KAPUAS
LESTARI
NAMA
KOMODITI
SATU
AN
STOK
AWAL
PENGAD
AAN
PENYALU
RAN
STOK
AKHIR
KETERAN
GAN
BERAS
TON
190
105
120
175
BERAS
TON
175
165
170
170
BERAS
TON
101
200
183
118
BERAS
TON
305
315
314
306
BERAS
TON
240
230
250
220
BERAS
TON
BERAS
MINYAK
MAKAN
TON
KEDELAI
16
1,215
15
1,017
1,405
827
KG
7,150
75,000
75,180
6,970
KG
5,168
988,373
85,300
908,241
1
0
1
1
1
2
130
BOGASARI
DELTA ASIA
SEKAWAN
INTERMAS
TATA
TEPUNG
TON
3,019
2,650
2,652
3,017
GULA PASIR
TON
2,817.5
1,525
791.5
3,551
GULA PASIR
TON
22
12
10
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target yang ditetapkan buku peta distribusi
SEMBAKO selama 12 bulan terealisasi sebanyak 12 bulan, dengan tingkat
capaian 100% masuk dalam kategori sangat berhasil. Dari sisi anggaran , realisasi
untuk kegiatan ini sebesar Rp.36.744.750,00 atau 98 %.
8) Laporan Perkembangan harga SEMBAKO
Capaian kinerja kegiatan Laporan Perkembangan harga tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
dan Kegiatan Monitoring perkembangan harga dan Inflasi Daerah dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.42.541.250,00 Kegiatan
Monitoring pengadaan dan
penyaluran sembako merupakan suatu kegiatan menyajikan informasi harga
dalam buku informasi harga selama 12 bulan yang diperoleh dari belanja
perjalanan dinas yang dilakukan oleh petugas. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan informasi harga kepada masyarakat maupun pelaku usaha. Adapun
informasi harga yang disajikan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kelompok sembilan barang kebutuhan pokok masyarakat (SEMBAKO);
b. Kelompok Barang Penting Lainnya;
c. Kelompok Tanaman Pangan;
d. Kelompok Tanaman Perkebunan;
e. Kelompok Barang umum.
Capaian kinerja dari kegiatan ini dari target yang ditetapkan buku informasi harga
dan inflasi selama 12 bulan terealisasi sebanyak 12 bulan, dengan tingkat
capaian 100% masuk dalam kategori sangat berhasil. Dari sisi anggaran , realisasi
untuk kegiatan ini sebesar Rp.42.222.300,00 atau 99 %.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 100% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 21
Target
Realisasi
Capaian
471
471
100%
Sangat
131
Koperasi
Berhasil
100%
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
63
2.
3.
URAIAN
TAHUN
SATU
AN
2010
2011
2012
2013
Jumlah koperasi
Unit
772
780
791
794
- Pontianak Barat
Unit
126
130
132
132
- Pontianak Selatan
Unit
221
223
227
228
- Pontianak Utara
Unit
73
74
74
74
- Pontianak Timur
Unit
52
52
52
53
- Pontianak Kota
Unit
266
264
269
270
- Pontianak Tenggara
Unit
34
37
37
37
Jumlah anggota
Orang
40.186
40.651
40.873
39.785
- Pontianak Barat
Orang
4.578
4697
4757
4757
- Pontianak Selatan
Orang
16.157
16230
16290
15156
- Pontianak Utara
Orang
3.128
3231
3231
3231
- Pontianak Timur
Orang
1.268
1317
1317
1337
- Pontianak Kota
Orang
13.776
13857
13959
13985
- Pontianak Tenggara
Jml Kop yang melaksanakan Rapat
Anggota Tahunan ( RAT )
Orang
1.279
1319
1319
1319
Unit
105
109
109
109
- Pontianak Barat
Unit
14
20
20
20
- Pontianak Selatan
Unit
33
37
37
37
- Pontianak Utara
Unit
11
11
11
- Pontianak Timur
Unit
132
4.
5.
- Pontianak Kota
Unit
36
31
31
31
- Pontianak Tenggara
Unit
10
Koperasi aktif
Unit
452
461
471
474
- Pontianak Barat
Unit
73
74
76
76
- Pontianak Selatan
Unit
130
129
133
134
- Pontianak Utara
Unit
41
43
43
43
- Pontianak Timur
Unit
25
26
26
27
- Pontianak Kota
Unit
155
155
159
160
- Pontianak Tenggara
Unit
28
34
34
34
Unit
- Pontianak Barat
Unit
56
56
56
56
- Pontianak Selatan
Unit
94
94
94
94
- Pontianak Utara
Unit
32
31
31
31
- Pontianak Timur
Unit
26
26
26
26
- Pontianak Kota
Unit
109
109
110
110
- Pontianak Tenggara
Unit
Unit
Rp.
Milyard
Rp.
Milyard
Rp.
Milyard
Rp.
Milyard
Rp.
Milyard
Rp.
Milyard
6.
Koperasi bubar
7.
Permodalan
* Modal sendiri
* Modal luar
8.
Volume usaha
9.
1
0.
SHU
Asset
320
319
320
320
1.155.365
413.820
414.236
405.026
847.945
248.609
249.025
247.996
307.420
165.211
165.211
157.030
679.121
99.853
99.853
99.498
23.918
25.471
25.471
25.352
848.899
413.820
414.237
405.027
Berdasarkan penilaian kinerja koperasi oleh lembaga independen tahun 2011 yang
berlaku selama 2 (dua) tahun, dari koperasi yang ada di Kota Pontianak sebanyak
21 koperasi yang dinilai dengan predikat sebagai Koperasi Cukup Berkualitas.
Berikut nama-nama koperasi di kota pontianak yang dinilai oleh lembaga
independen berdasarkan keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Republik Indonesia Nomor 184/Kep/M.KUKM.2/XI/2011 tanggal 21
November 2011:
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
NAMA KOPERASI
KPN Panca Setia Dharma
KOPKAR BNI Swadharma
KPN WIDYA
KOPWAN LESTARI
KPN BERSINAR
KPN IKHLAS
KSP INSAN MANDIRI
KPN USAHA ASIH SMPN 3 PONTIANAK
KPRI SEKAR WANGI SMPN 2 PONTIANAK
KOPINKRA KALBAR
KSU SITHA USAHA
KPN ABADI SMPN 12 PONTIANAK
KPN SILIH ASIH PONTIANAK
PUSKOPKAR PROP KALBAR
KPN BUNGA BANGSA SMPN 14 PTK
KPN ; UTAMA SEJAHTERA SMPN 7
KSU CITRA KITA
PKPRI PROP KALBAR
JENIS KOP
KSP
KSP
KSP
KSP
KSP
KSP
KSP
KSP
KSP
JASA
JASA
JASA
KSP
KSP
KSP
KSP
KONSUMEN
JASA
NILAI
265
289
276
270
262
274
333
318
269
267
320
299
285
277
267
328
270
321
PREDIKAT
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
19
20
21
KONSUMEN
KSP
JASA
264
275
264
133
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Cukup berkualitas
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 100% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 22
Realisasi
300 UMKM
86%
471 UMKM
262%
174%
Capaian
Sangat
Berhasil
92,5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
64
Untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui pelaksanaan (1)
program dan 2 (dua) kegiatan, yaitu Program Pengembangan kewirausahaan dan
keunggulan kompetitif usaha kecil menengah melalui (1) Penyelenggaraan
pelatihan kewirausahaan bagi UMKM dan calon wirausaha ; (2) Pameran/promosi
produk koperasi dan UKM Kota Pontianak.
Capaian Kinerja Kegiatan
Sasaran Strategis Berkembangnya UMKM menjadi usaha yang berhasil
guna dan produktif dengan kualitas produk yang bersaing Tahun 2013
Indikator Kinerja
UMKM yang dilatih
Target
300 UMKM
Realisasi
300 UMKM
%
100%
Capaian Kinerja
100 %
100%
100%
Sangat Berhasil
134
135
65
Untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui pelaksanaan (1)
program dan 8 (delapan) kegiatan, yaitu Program Penciptaan Iklim Usaha UKM
yang kondusif melalui (1) Pemeliharaan sarana pemasaran produk UMKM melalui
situs bisnis (e-commerce)
; (2) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Barat; (3) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Utara; (4) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Timur; (5) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Kota; (6 ) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Selatan; (7) Pengembangan sarana/prasarana UKM di
Kecamatan Pontianak Tenggara dan (8) Rapat Kerja Fasilitasi Pembiayaan Bagi
UMKM dalam rangka sinkronisasi Program pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
dengan lembaga pemberdayaan.
Capaian Kinerja Kegiatan
Sasaran Strategis Meningkatnya daya saing UMKM secara berkelanjutan di
pasar lokal, nasional dan global melalui akses dan penetrasi pasar Tahun
2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
67 UMKM
83 UMKM
103 UMKM
84 UMKM
68 UMKM
66 UMKM
2 kali
%
0%
134%
166%
206%
168%
136%
132%
100%
117%
Capaian
Kinerja
117 %
Sangat
Berhasil
136
137
5. Pengusaha UMKM di Pontianak Kota
Capaian kinerja kegiatan berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kecamatan Pontianak Kota yang dibantu tahun 2013 dicapai melalui
pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang kondusif dan
Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak Kota
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.180.747.550,00. Kegiatan ini
bertujuan untuk Mengembangkan sarana/prasarana Pelaku Usaha Mikro
Kecil Menengah dalam mengembangkan usaha . Pelaksana kegiatan
adalah BUSRI, ST, Direktur CV. MITRA SEJAHTERA ; Jalan Kom Yos
Sudarso Komp. Warga Sejahtera K 12 Ptk, SPK No.08/SPK-UKM
PTK.BRT/D-PPK-UKM/2013, TGL 18 September 2013; nilai kontrak
Rp.171.942.400,00 Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja, diketahui
capaian Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak
Timur yang ditargetkan 1 paket (50 UMKM) dapat terealisasi 1 paket (84
UMKM), dengan tingkat persentase capaian 168% berada pada interval
85, dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi anggaran, realisasi dapat
terserap sebesar Rp.179.889.950,00 atau 100%
6. Pengusaha UMKM di Pontianak Selatan
Capaian kinerja kegiatan berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kecamatan Pontianak Selatan yang dibantu tahun 2013 dicapai melalui
pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang kondusif dan
Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak Selatan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 166.340.150,-. Kegiatan ini bertujuan
untuk Mengembangkan sarana/prasarana
Pelaku Usaha Mikro Kecil
Menengah dalam mengembangkan usaha . Pelaksana kegiatan adalah
LASTRI, Direktur CV. VIENKHA PERMATA, Jalan Komplek Permata
Permai A.29 Kel. Sungai Jawi Kec. Pontianak Kota; SPK No: 12/SPK-UKM
PTK.SELATAN/D-PPK-UKM/2013 Tgl 24 Oktober 2013; nilai kontrak Rp.
148.947.400,- Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja, diketahui capaian
Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak Selatan
yang ditargetkan 1 paket (50 UMKM) dapat terealisasi 1 paket (68 UMKM)
dengan tingkat persentase capaian 136% berada pada interval 85, dalam
kategori Sangat Berhasil. Dari sisi anggaran, realisasi dapat terserap
sebesar Rp.164.662.550,00 atau 100%
7. Pengusaha UMKM di Pontianak Tenggara
Capaian kinerja kegiatan berupa Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kecamatan Pontianak Tenggara yang dibantu tahun 2013 dicapai melalui
pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang kondusif dan
Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak Tenggara
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.140.762.550,00. Kegiatan ini
bertujuan untuk Mengembangkan sarana/prasarana Pelaku Usaha Mikro
Kecil Menengah dalam mengembangkan usaha. Pelaksana kegiatan
adalah Arief Kurniawan, ST, Direktur CV. AREA CIPTA MANIDIR, Jalan
imam bonjol Gang Busri No.28 Pontianak; SPK No.15/SPK-UKM PTK.
Tenggara/D-PPK-UKM/2013 tgl 21 NOPEMBER 2013; nilai kontrak
Rp.128.967.200,00. Berdasarkan data hasil pengukuran kinerja, diketahui
capaian Pengembangan sarana/prasarana UKM di Kecamatan Pontianak
Selatan yang ditargetkan 1 paket ( 50 UMKM ) dapat terealisasi 1 paket
(66 UMKM), dengan tingkat persentase capaian 132% berada pada interval
138
85, dalam kategori Sangat Berhasil. Dari sisi anggaran, realisasi dapat
terserap sebesar Rp.140.729.750,00 atau 100%
8. Rapat kerja fasilitasi
Capaian kinerja kegiatan berupa Rapat kerja fasilitasi tahun 2013 dicapai
melalui pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha UKM yang kondusif
dan kegiatan Rapat Kerja Fasilitasi Pembiayaan Bagi UMKM dalam rangka
sinkronisasi Program pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dengan lembaga
pemberdayaan dengan target 100 UMKM di Kota Pontianak. Kegiatan ini
dilaksanakan selama 2 (dua) kali yaitu tanggal 26 dan 28 November
2013, di hotel GAJAHMADA, Jalan Gajahmada No. 1771-183 Pontianak, SP
: 027/35/D-PPK-UKM/2013. Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan menyeimbangkan cash flow dan tingkat
likuiditas serta informasi sumber-sumber pendanaan dengan biaya murah
dan mudah serta untuk membantu para UMKM dalam rangka menambah
wawasan dan ilmu khususnya dalam bidang permodalan. Berdasarkan data
hasil pengukuran kinerja, diketahui capaian Rapat Kerja Fasilitasi
Pembiayaan Bagi UMKM dalam rangka sinkronisasi Program
pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dengan lembaga pemberdayaan, yang
ditargetkan 100 UMKM dapat terealisasi 100 UMKM, dengan tingkat
persentase capaian 100% berada pada interval 85%, dalam kategori
Sangat Berhasil . Dari sisi anggaran, realisasi dapat terserap sebesar
Rp.51.320.100,00 atau 86%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 22 adalah sebesar 174% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 23
139
2013
Indikator
66. Meningkatnya jumlah
hortikultura (ku/ha)
produksi
tanaman
Target
Realisasi
206
1.911,89
19.673
633.695,88
Capaian kinerja
sasaran
(outcome)
92,5
100
(Sangat
Berhasil)
%
100
100
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
Meningkatnya Produksi Tanaman Holtikultura (Kg/Ha)
66
Kot
a
Produks
i Total
Luas
Panen
(Ha)
Barat
Tenggar
a
Selatan
Utara
835
4.790
12.122
10.844
44.62
6
73.217
777
910
800
1.440
3.150
28
3.360
2.590
4.680
10.630
69
195
1.070
1.126
1.394
2.582
6.367
32
Produktivit
as (ku/ha)
94,23
113
154
199
- Cabe
- Terong
- Buncis
390
50
15
225
680
140
85
183
2.372
2.555
284
2.364
2.364
394
- Ketimun
190
1.005
776
552
2.920
5.443
27
202
- Kangkung
245
1.280
3.600
3.310
6.875
15.310
99
155
- Bayam
205
1.045
1.950
1.780
7.040
12.020
77
156
- Seledri
350
350
700
10
70
- Lobak
1.500
1.500
10
150
103.
764
667.85
5
220
54.078
155.891
- Jamur
- Tomat
Buah
- Alpukat
- Belimbing
- Duku/
langsat
- Durian
- Jambu biji
- Jambu air
- Jeruk
siam/ keprok
- Jeruk
besar
- Mangga
- Manggis
- Nangka/
cempedak
- Nenas
- Pepaya
- Pisang
- Rambutan
3.921
-
10.34
8
1.930
282.1
90
10.348
397
2.150
1.267.69
9
5
1.195,7
1
0,16
1.08
0
20.2
50
1.18
4
560
1.000
177
2.884
4,35
33.750
6.750
62
60.834
54,61
15.440
1.180
1.272
19.091
113,47
133
412
440
512
3.400
712
5.609
12,61
215
3.45
0
159
150
8.100
139
12.213
26,43
40.800
418
41.218
16,86
2.250
7.500
158
12.158
4,75
13.000
2.080
13.000
180
29.597
29,14
67
22
15
145
2.25
0
1.19
2
55
636
4.800
25
5.516
14,50
1.109
16.9
95
43.260
5.665
17.201
1.414
85.644
323,12
5.250
72.500
318.133
27,96
32.680
61,00
8.68
0
40.0
00
308.00
0
200.00
0
28.000
17.920
1.827
365.124
52,85
5.000
6.000
225
251.225
342,02
697
-
240.3
83
32.68
0
26
430
1.060,21
662,99
#######
168,25
444,81
462,09
#######
#######
#######
380,41
265,05
#######
535,74
#######
734,53
- Salak
658
190
848
12,82
66,15
- Sawo
96
640
80
560
987
2.363
14,52
162,74
- Sirsak
442
495
1.800
360
203
3.300
10,20
323,53
- Sukun
37
850
1.556
111
170
148
2.872
5,34
537,83
- Apel
- Anggur
230
2.520
7.000
743
15.953
46,17
- Petai
5.46
0
17
17
20,48
0,83
- Jengkol
0,35
- Melon
700,
50
420
87.60
1,80
78.79
6,80
420
92.298,2
0
78.796,8
0
2,00
- Markisa
- Melinjo
Biofarmaka
- Lidah
buaya
55,60
-
259,30
2.341,00
1.340,00
121,85
84,00
345,53
210,00
757,455
938,06
- Jahe
Laos/lengku
as
- Kencur
- Kunyit
12,00
80,0
0
55,00
825,00
350,00
1.600,
00
2.922,00
9,67
24,35
520,
00
84,00
1.020,00
540,00
1.800,
00
3.988,35
8,77
36,00
90,00
2.367,50
6,23
62,00
460,00
360,00
3.732,00
10,93
18,00
Lempuyang
Temulawak
Temuireng
67
141
16,5
0
52,0
0
2.225,
00
2.780,
00
1,25
24,00
25,25
0,09
32,0
0
28,00
400,0
0
460,00
2,15
6,30
6,30
0,02
Jumlah (ku/ha)
302,17
454,80
380,32
341,60
272,97
213,95
300,00
1.911,89
Jenis
Jumlah
Ternak
Barat
Kota
Selatan
Tenggara
Timur
Utara
1.
Sapi Potong
478
904
226
299
297
1.346
3.550
2.
3.
4.
5.
Kambing
Babi
Itik
Ayam
436
2.100
4.500
646
1.684
4.800
190
104
713
334
702
2.095
758
200
4.500
75.400
2.707
200
9.870
91.620
107.947
343
780
4.112
Jumlah
142
1
2
3
4
5
6
Jenis
Terna
k
Barat
Kota
881.687,
00
269.684,0
0
25.050,00
17.496,0
0
33.778,00
Babi
Ayam
Ras
Ayam
Buras
Itik
524.520,
00
10.178,0
0
5.657,00
Sapi
Poton
g
Kambi
ng
Jumlah
Timur
Utara
16.004,
00
21.107,
00
243.822,0
5
1.457.354
,00
15.166,00
1.405,0
0
1.382,0
0
1.428,00
70.655,00
2.030.400
,00
1.218.240
,00
10.152,
00
76.140,
00
850.058,0
0
1.207.677
,00
850.058,0
0
5.067.129
,00
9.688,00
17.544,00
3.672,00
41.082,00
11.313,00
22.626,00
8.485,00
48.081,00
7.534.359
,00
627.863,2
5
Jumlah
Produksi daging per bulan
Itik
3.325,00
2.458,00
13.175,00
4.283,00
Jumlah
Produksi telur per bulan
12.660,00
25.835,00
2.153,00
2.907,00
3.173,00
441
871
3.306,00
1.450,00
150
852
Sasaran 24
143
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 10, yaitu Meningkatkan
Produktivitas Pertanian, Perikanan, dan Pengembangan Sistem Pengelolaan
Kehutanan Yang Berwawasan Lingkungan. Untuk mewujudkan sasaran ini
dilaksanakan 5 (lima) program yaitu Program Pengembangan Budidaya Perikanan,
Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar,
Progam Pengembangan Perikanan Tangkap, Program Optimalisasi Pengelolaan
dan Pemasaran Produksi Perikanan dan Program Pengembangan Sumber Daya
Sarana dan Prasarana Pertanian, Perikanan dan Peternakan. Total anggaran dari
keempat program tersebut, yang dialokasikan untuk mewujudkan sasaran ini
sebesar Rp.3.249.552.850,00 yang terealisir sebesar Rp.3.194.630.050,00 atau
98%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk
mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Pertanian, Perikanan dah Kehutanan.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 1 (satu) indikator kinerja
kinerja utama, sebagai berikut:
2013
Indikator
68. Volume ikan hasil budidaya (ton/ha)
Target Realisasi
68
755,38
Capaian
kinerja
%
sasaran
(outcome)
92,5
100
(Sangat
Berhasil)
100
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
68
Pontianak
Tenggara
JUMLAH
144
75
532
1.165
8.684
1,881
11,738
4,512
41,252
45,326
322,421
12,16
94,199
63,879
469,61
Produksi Ikan Hasil Budidaya dalam Keramba Jaring Apung pada Setiap Kecamatan di
Kota Pontianak Tahun 2013
Jumla
h
Luas
Jenis Ikan dan Produksi (Ton)
Jumlah
Produks
LainKolam (m2)
i
Mas
Nila
Lele
N
lain
o
Kecamatan
(Unit)
(Ton)
1.90
123,94
12,12
1 Pontianak Timur
239
9 64,175
5
5
12,836
213,08
2 Pontianak Barat
31
31
7,572 17,911
1,437
3,25
30,17
3 Pontianak Utara
75
75 18,981 36,316
4,295
5,328
64,92
4 Pontianak Selatan
141
141 38,064
79,65
7,488
7,648
132,85
5 Pontianak Kota
Pontianak
1.00
6 Tenggara
122
1 31,987 72,102
6,651
6,928
117,669
4.92 160,77 329,92
31,99
JUMLAH
608
9
8
4
6
35,99
558,689
Realisasi volume ikan hasil budidaya tahun 2013 sebanyak 755,38 ton/ha didapat
dari penjumlahan produksi ikan hasil budidaya dalam kolam/bak/petakan dan
keramba dibagi per hektar. Penurunan volume ikan hasil budidaya selama tahun
2013 terjadi pada saat peningkatan jumlah kolam/bak/petakan menjadi 532 unit
dan keramba jaring apung sebanyak 608 unit. Penurunan angka produksi
perikanan ini pengaruhi oleh beberapa hal, antara lain karena faktor pembagi, yaitu
luasan kolam/bak/petakan dan keramba dalam hektar yang cenderung meningkat,
sedangkan nilai peningkatan produksi tidak terlalu tinggi. Data produksi perikanan
budidaya dapat dilihat pada lampiran 7. Minat masyarakat pembudidaya ikan pada
salah satu jenis ikan juga memberikan pengaruh pada nilai produktivitas ikan
budidaya. Tahun 2013, masyarakat lebih memilih membudidayakan ikan lele,
sehingga produksi ikan lele meningkat cukup tinggi, 111,257 ton dari tahun
2012. Beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut adalah :
1. Meningkatnya konsumsi ikan lele dengan menjamurnya usaha Pecel Lele
Lamongan menjadikan Trend budidaya ikan lele di masyarakat pembudidaya
ikan.
2. Secara teknis, budidaya ikan lele baik dengan keramba/bak/kolam/petakan
lebih menguntungkan, karena kepadatan lele bisa mencapai 300 ekor/m 2,
kemudian ikan lele sudah bisa dipanen dalam waktu 2 bulan.
3. Adanya program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mendukung
penggalakan budidaya ikan Lele dalam terpal.
Sementara angka produksi jenis ikan Lele meningkat, terjadi penurunan angka
produksi pada jenis ikan Mas yang dibudidayakan pada kolam/bak/petakan, senilai
21,854 ton. Selain karena minat sebagaian masyarakat pembudidaya telah beralih
pada lele, penyebab menurunnya angka produksi ikan Mas juga dipengaruhi oleh
beberapa hal sebagai berikut:
1. Memelihara ikan Mas pada kolam/bak/petakan kurang menguntungkan, karena
memerlukan lahan yang cukup luas. Hal ini disebabkan karena kepadatan ikan
Mas untuk dapat tumbuh dengan baik adalah 50 ekor/m2.
145
2.
Ikan Mas baru bisa dipanen setelah mencapai umur 5-6 bulan, sedangkan ikan
Lele dalam waktu 2 bulan sudah bisa dipanen.
Pemasaran ikan Mas kurang baik di Kota Pontianak, hanya digunakan untuk
konsumsi rumah tangga, sedangkan untuk usaha kuliner harganya cukup
tinggi, sehingga peminatnya terbatas.
3.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 24 adalah sebesar 100% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 25
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 10, yaitu Meningkatkan
Produktivitas Pertanian, Perikanan, dan Pengembangan Sistem Pengelolaan
Kehutanan Yang Berwawasan Lingkungan. Untuk mewujudkan sasaran ini
dilaksanakan 2 (dua) program yaitu Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan. Anggaran yang dialokasikan
untuk melaksanakan kedua program tersebut, adalah sebesar Rp.160.325.000,00
yang terealisir sebesar Rp.158.45.000,00 atau 98%. Secara teknis, SKPD yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas
Pertanian, Perikanan dah Kehutanan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui
pemenuhan 1 (satu) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
2013
Indikator
69. Luas areal hutan kota di wilayah Kota Pontianak
(ha)
Target Realisasi
7,5
22,50
%
100
Capaian
kinerja
sasaran
(outcome)
92,5
(Sangat
Berhasil)
100
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
69
Indikator kinerja luas areal hutan kota di wilayah Kota Pontianak dicapai melalui
pengukuran luas hutan kota di wilayah Kota Pontianak yang telah dibakukan ke
dalam Keputusan Walikota Nomor 603 Tahun 2010 tentang Kawasan Hutan Kota.
Keberadaan hutan kota merupakan suatu kawasan dalam kota yang didominasi
oleh pepohonan yang habitatnya dibiarkan tumbuh secara alami. Hutan kota dibuat
sebagai daerah penyangga kebutuhan air, lingkungan alami, serta perlindungan
flora dan fauna di perkotaan sehingga luas areal hutan kota menjadi indikator
kinerja atas tercapainya sasaran demi mengembangkan sistem pengelolaan sektor
kehutanan.
146
Pada tahun 2013 capaian kinerja sasaran luas areal hutan kota di wilayah Kota
Pontianak, yang tersebar di masing-masing wilayah kecamatan sebanyak 13 lokasi
mencapai 22,5 ha. Berikut lokasi kawasan hutan kota di Kota Pontianak Tahun
2013.
Lokasi Kawasan Hutan Kota di Kota Pontianak Tahun 2013
No
Kecamatan
Luasan
Lokasi
1.
Pontianak
Tenggara
2.
Pontianak Kota
3.
Pontianak Selatan
4.
Pontianak Utara
Pontianak,
(ha)
5
4
0,25
0,25
1
3
2
5.
Pontianak Timur
0,5
6.
Pontianak Barat
0,25
0,25
Jumlah
Akhir
(TPA)
22,5
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 25 adalah sebesar 100% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 26
147
Indikator Sasaran
2
Capaian
Kinerja
6
Target
3
Realisasi
4
70
93,96%
94,23%
100,2%
71
100%
74,2%
74,2 %
72
80%
83,67%
104,59%
73
100%
100%
100 %
93,49%
88,025%
94,74%
92.5
Sangat Berhasil
70
Pada tahun 2013 target Kinerja sebesar 93,96% dengan pencapaian sebesar
94,23% sehingga dengan demikian realisasinya sebesar 100,2%. Capaian pada
tahun 2013 sebesar 94,23 tersebut jika dibandingan dengan capaian tahun 2012
sebesar 93,49 berarti terjadi peningkatan PPH ketersediaan sebesar 78.53 %.
untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui 1 Program yaitu
Peningkatan ketahanan pangan dan 1 Kegiatan (Output) adapun capaian masingmasing kegiatan tersebut dalam tabel berikut:
No
1.
71
Indikator Kinerja
Target
1
Paket
(19
Klp)
Rata-rata Capaian Kinerja Kegiatan
148
Realisasi
1 Paket
(19 Klp)
100%
Capaian
Kinerja
92.5
Sangat
Berhasil
100%
No
Indikator Kinerja
1.
Target
Realisasi
120 Orang
120 Orang
100
1 Paket
22 Peserta
1 Paket
22 peserta
100
1 Dokumen
1 Dokumen
100
72
Capaian Kinerja
92.5
Sangat Berhasil
100
Target Kinerja Indikator peningkatan mutu dan keamanan pangan pada tahun 2013
sebesar 80% dengan pencapaian sebesar 83,67% sehingga dengan demikian
realisasinya sebesar 104,59 %. Capaian pada tahun 2013 sebesar 83,67 % lebih
rendah jika dibandingan dengan capaian tahun 2012 sebesar 93 %. Namun
demikian mengacu pada standar pelayanan minimal pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan sebesar 80 %, nilai tersebut masih diatas standar minimal yang
ditetapkan. Pada tahun 2012 sampel bahan pangan yang diuji sebanyak 14
sampel, sedangkan pada tahun 2013 diuji sebanyak 98 sampel. Dengan semakin
memperbanyak sampel pengujian diharapkan akurasi pengukuran dapat semakin
149
Untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui 1 Program yaitu
Peningkatan Ketahanan Pangan dan 1 kegiatan terdiri atas 1 indikator kegiatan
(output) adapun capaian masing-masing kegiatan tersebut dalam tabel berikut:
No
1.
Indikator Kinerja
Jumlah hasil pengujian Mutu produk
Pertanian
Realisasi
80%
83,67%
104,59%
73
Capaian
Kinerja
Target
104,59
92.5
Sangat
Berhasil
1.
Indikator Kinerja
Tersedianya Pemenuhan Analisis
informasi pasar dalam dokumen laporan
Target
Realisasi
1
Dokumen
1
Dokumen
100
14
Laporan
14
Laporan
100
1
Dokumen
1
Dokumen
100
Capaian
Kinerja
92.5
Sangat
Berhasil
100
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 26 adalah sebesar 94,74% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 27
150
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 10, yaitu Meningkatkan
ketahanan pangan dan sumber daya di bidang pangan. Untuk mewujudkan sasaran
ini dilaksanakan 1 (satu) program yaitu Program Ketersediaan dan Cadangan
Pangan. Total anggaran untuk program tersebut, yang dialokasikan untuk
mewujudkan sasaran ini sebesar Rp.727,643,550,00 yang terealisir sebesar
Rp.707.391.850 atau 97%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Kantor Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 3 (tiga)
indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
2013
Indikator Sasaran
2
Capaian Kinerja
Target
3
Realisasi
4
74
100%
147,90%
147,90%
75
Persentase penguatan
cadangan pangan Daerah
20%
20%
100 %
76
175% (14
Kesepakatan)
175 %
73,33%
114,3%
140,96%
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
74
Indikator Kinerja
Tersusunnya Dokumen Nilai Neraca
Bahan Makanan (NBM)
Target
Realisasi
Dokumen
Dokumen
Capaian
Kinerja
100
92.5
Sangat
100
Berhasil
75
151
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1.
20 ton
20 ton
100
92.5
Sangat
100
Berhasil
76
Pada tahun 2013 target Kinerja peningkatan jumlah penanganan daerah rawan
pangan sebesar 100% (8 Kesepakatan) dengan pencapaian sebesar 175 % (14
Kesepakatan) sehingga dengan demikian realisasinya sebesar 175%. Capaian
pada tahun 2013 sebesar 175% capaian tersebut jika dibandingan dengan
capaian tahun 2012 sebesar 200% (16 Kesepakatan) sesuai dengan hasil
kesepakatan tim pokja dewan ketahanan pangan Kota Pontianak tahun 2013.
Untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui 1 Program yaitu
Ketersediaan dan cadangan pangan dan 3 kegiatan terdiri atas 3 indikator
kegiatan (output) adapun capaian masing-masing kegiatan tersebut dalam tabel
berikut:
No
1.
Indikator Kinerja
Tersusunnya Dokumen Sisitim
Kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)
Target
Realisasi
1
Dokumen
1
Dokumen
100
1
Dokumen
1
Dokumen
100
1
Dokumen
1
Dokumen
100
100
Capaian
Kinerja
92.5
Sangat
Berhasil
152
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 10, yaitu Meningkatkan
ketahanan pangan dan sumber daya di bidang pangan. Untuk mewujudkan sasaran
ini dilaksanakan 2 (dua) program yaitu Program Pemberdayaan Penyuluhan
Pertanian/Perkebunan Lapangan dan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Total anggaran untuk kedua program tersebut, adalah sebesar Rp 331.535.000,00
yang terealisir sebesar Rp 327.207.525,00 atau 98%. Secara teknis, SKPD yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Kantor
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui
pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
2013
Indikator Sasaran
2
Target
3
Realisasi
4
Capaian
Kinerja
50
77
78
PeningkatanProduktivitas
Pertanian,
Peternakan dan
Perikanan
Rata-rata Capaian Sasaran 28
50 %
7%
1%
10%
10%
28,5
58,36%
7,65%
2,90%
-5,61%
25,65%
33,005
116,72%
109,2%
92.5
Sangat
Berhasil
112,29%
77
Pada tahun 2013 target Kinerja sebesar 50 % dengan pencapaian sebesar 58,36
% sehingga dengan demikian realisasinya sebesar 116,72 %. Capaian pada
tahun 2013 sebesar 58,36 % tersebut jika dibandingan dengan capaian tahun
2012 sebesar 51,25 % berarti terjadi peningkatan sebesar 12,18% %.
Capaian Kinerja Indikator Persentase peningkatan Kelas kemampuan kelompok
tani dan pelaku agribisnis, untuk merealisasikan capaian target ini ditempuh melalui
2 Program yaitu pemberdayaan Penyuluh pertanian /perkebunan lapangan dan
peningkatan kesejahteraan petani. Terdiri atas 6 (enam) Indikator kegiatan (Output)
adapun capaian masing-masing kegiatan tersebut dalam tabel berikut :
153
Indikator Kinerja
1.
2.
3.
1
Jumlah Kelompok Tani yang dikukuhkan
Jumlah Peserta Pelatihan han pelaku
agribisnis
Jumlah Peserta Pelatihan Pemanfaatan
TOGA
4.
5.
Mengikuti PEDA
6.
Mengikuti Pertasikencana
Target
Realisasi
2
25
Kelompok
1 Kali
150 orang
3
25
Kelompok
1 Kali
150 orang
1 kali
30 orang
1 kali
30 orang
100%
1 Paket
1 Paket
100%
1 Paket
1 Paket
100%
1 Paket
1 Paket
100%
78
Capaian
Kinerja
5
100%
100%
92.5
Sangat
Berhasil
100%
154
No
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
Dokumen
1
Dokumen
100%
1.
1 Paket
1 Paket
100%
1 Paket
1 Paket
100%
1 Paket
1 Paket
100%
1
Dokumen
1
Dokumen
100%
7 Paket
7 Paket
100%
6 Paket
6 Paket
100%
6
7
Capaian
Kinerja
6
92.5
Sangat
Berhasil
100%
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 11, yaitu Mewujudkan
peningkatan pendapatan daerah guna mendukung percepatan pembangunan
perekonomian daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 2 (dua) program
yaitu Program Pelayanan Prima dan Program Peningkatan Penerimaan Daerah.
Total anggaran untuk kedua program tersebut, adalah sebesar Rp 1.069.303.200,00
yang terealisir sebesar Rp 690.687.050,00 atau 64,59%. Secara teknis, SKPD yang
mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas
Pendapatan Daerah. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2
(dua) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
79. Meningkatnya pertumbuhan realisasi
66,55%
penerimaan pajak daerah
80. Meningkatnya pertumbuhan realisasi
72,29%
penerimaan PBB sektor perkotaan
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 29
Realisasi
Capaian
379,07%
569,60%
34,54%
47,78%
Sangat
Berhasil
308,69%
92.5
155
79
1
Jumlah Media dan Kegiatan
Sosialisasi Pajak Daerah
Jumlah realisasi penerimaan
tunggakan/piutang pajak daerah
Persentase pengecekan (survei)
transaksi objek pajak dalam
rangka pemungutan BPHTB
Realisasi
100 Media
145 Media
145,00
Rp.
170.000.000,-
Rp.
4.127.796.089,-
2.428,12
80,00%
98,40%
123,00
80
Target
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
898,71
Penerimaan
PBB Sektor
Target
Realisasi
1
1. Jumlah data Pajak Bumi &
Bangunan (Jumlah Wajib Pajak
PBB) yang di mutahirkan
2. Jumlah
peserta
yang
menyampaikan laporan PBB
3. Peningkatan Penerimaan PBB
Sektor Perkotaan
4. Persentase keakuratan data
distribusi SPPT PBB yang
dilakukan pemilahan berdasarkan
15.000 Wajib
Pajak
11..00 Wajib
Pajak
73,41
60 Orang
60 Orang
100,00
Rp.
1.200.000.000,-
Rp.
784.545.711,-
65,38
80,00%
0,00%
0,00
Capaian
Kinerja
5
62,5
Cukup
Berhasil
156
wilayah RT/RW
Rata-rata Capaian Kinerja Kegiatan
59,70
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 11, yaitu Mewujudkan
peningkatan pendapatan daerah guna mendukung percepatan pembangunan
perekonomian daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 2 (dua) program
yaitu Program Peningkatan Penerimaan Daerah, Program Sosialisasi Kebijakan
Pengelolaan Persampahan, Program Penataan Administrasi Kependudukan, dan
Program Peningkatan Pendapatan. Total anggaran untuk keempat program tersebut,
adalah sebesar Rp.1,118.690.300,00 yang terealisir sebesar Rp.1.047.852.200,00
atau 93,67%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk
mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Kebersihan dan
Pertamanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BP2T). Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan
4 (empat) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
81.
82.
83.
84.
85.
Realisasi
64,21%
284,49%
22,99%
97,62%
101,4%
101,4
97,85%
97,85
95,90 %
112,82
138,92%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
81
1
Persentase kepatuhan Wajib Pajak Reklame
Target
Realisasi
2
75,00%
3
84,64%
4
112,85
Capaian
Kinerja
5
92,5 Sangat
157
Berhasil
80,00%
81,47%
101,84
75,00%
85,00%
106,25
82
106,98
Target
1
2
Persentase penagihan
10,00%
SPPT PBB via kolektor
Rata-rata Capaian Kinerja Kegiatan
83
Realisasi
5,97%
59,70
59,70
Capaian
Kinerja
5
62,5 Cukup
Berhasil
84
Meningkatnya Kontribusi
Kependudukan
PAD
dari
Pelayanan
Administrasi
158
No.
1.
2.
Target
Realisasi
3.000
orang
4.500
orang
2.364
orang
4.256
orang
78,80
94,58
85
Capaian
Kinerja
Sangat
Berhasil
86,69
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
2
3
4
Persentase Potensi
Penerimaan Retribusi
20 %
95,90%
Daerah
Rata-Rata Capaian Kinerja Kegiatan
Capaian
Kinerja
6
%
5
92,5 Sangat
Berhasil
479,50
479,50
Realisasi
101,34%
155,9
155,9%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
86
159
Target
1
2
1.Jumlah Penyusunan Buku Profil Investasi
300
Daerah sebagai Informasi
Buku
Pengusaha/Investor
2.Jumlah Rapat Konsolidasi Perencanaan
Pelaksanaan Penanaman Modal Regional
3 Kali
yang diikuti
3.Jmluah Pameran Potensi dan Peluang
3 Kali
investasi Daerah yang diikuti
Rata-rata Capaian Kinerja Kegiatan
Realisasi
300 Buku
100
2 Kali
66,67
2 Kali
66,67
Capaian
Kinerja
5
77,5
Berhasil
77,78
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 11, yaitu Mewujudkan
peningkatan pendapatan daerah guna mendukung percepatan pembangunan
perekonomian daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 1 (satu)
program utama yaitu Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
dan Kelurahan. Total anggaran untuk keempat program tersebut, adalah sebesar
Rp.749.946.600,00 yang terealisir sebesar Rp.741.077.300,00 atau 98,81%. Secara
teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran
ini adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan Keluarga
Berencana (BPMPAKB). Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 4
(empat) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
87. Persentase swadaya murni masyarakat
80%
dalam pembangunan meningkat
88. Persentase profil Kecamatan dan
Kelurahan yang memiliki database aktual
80%
dan komprehensif
89. Persentase partisipasi aktif LSM/LPM
80%
dalam pembangunan kelurahan
90. Jumlah kelompok lembaga lansia aktif
80%
meningkat
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 32
Realisasi
70%
88
80%
100
74%
94
77%
96
94,5
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
160
87
Persentase
Meningkat
Swadaya
Murni
Masyarakat
Dalam
Pembangunan
88
Indikator kinerja persentase profil kecamatan dan kelurahan yang memiliki database
aktual dan komprehensif dicapai melalui kegiatan Lomba Pembangunan Kelurahan
dengan target terdatanya jumlah database profil kelurahan yang memenuhi kriteria.
Dasar penyelenggaraan lomba pembangunan kelurahan adalah Permendagri
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan data
Profil Desa dan Kelurahan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Perlombaan Kelurahan yang dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari Perlombaan Tingkat Kecamatan, Tingkat Kabupaten/Kota,
Tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional, Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
414.4/637/PMD tanggal 25 Januiari 2013 perihal Pelaksanaan Perlombaan desa
161
dan kelurahan tahun 2013, Surat Keputusan Walikota Pontianak nomor 155 Tahun
2013 tanggal 15 Februari 2013 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggaraan
dan Tim Penilai Lomba Kelurahan tingkat Kota Pontianak.
Lomba pembangunan kelurahan ini dilaksanakan dengan berpedoman pada
penilaian yang dilakukan dengan membandingkan data tingkat perkembangan
Kelurahan 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan data profil Kelurahan dan kondisi
lapangan sesuai dengan indikator penilaian meliputi 8 Indikator yang terdiri dari 54
sub indikator penilaian yaitu
orbitasi, data penduduk, dan data tingkat
perkembangan yang meliputi 8 (delapan) bidang pembangunan yaitu bidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi
masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, dan pemberdayaan
kesejahteraan keluarga.
Sasaran penilaian lomba kelurahan tingkat Kota Pontianak untuk tahun 2013
adalah kelurahan-kelurahan juara 1 hasil penilaian tingkat kecamatan se Kota
Pontianak yang terdiri dari:
a. Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota;
b. Kelurahan Benua Melayu Darat Kecamatan Pontianak Selatan;
c. Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara;
d. Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur;
e. Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara;
f. Kelurahan Sungai Jawi Dalam Kecamatan Pontianak Barat.
89
162
Hasil evaluasi dan analisis capaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
a. Pelatihan Penguatan Kelembagaan Swadaya Masyarakat dan LPM ditujukan
pada 36 LPM yang berpartisipasi dalam pembangunan kelurahan. Ke 36 LPM
tersebut meliputi 7 LPM Kecamatan dan 29 LPM Kelurahan, dan 8 LPM Kota.
Dasar kegiatan ini adalah Surat Mendagri No. 414.5/1590/PMD tanggal 17
November 2003 perihal Penguatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan peranan lembaga-lembaga swadaya
masyarakat dalam upaya terus meningkatnya partisipasi dan keswadayaan
masyarakat, kesadaran swadaya dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana sangatlah penting. Fokus
pelatihan ini adalah untuk mengembangkan dan mendayagunakan LPM agar
keberadaannya serta kegiatannya bermanfaat bagi kepentingan masyarakat
karena LPM merupakan mitra pemerintah. Pelatihan ini menitikberatkan pada
peranan Lembaga Sosial Masyarakat dalam pembangunan masyarakat dan
penanganan masalah kesejahteraan sosial, tugas fungsi dan peranan LPM
dalam pembangunan masyarakat dan rencana pembangunan kota.
Dengan kegiatan ini diharapkan pembinaan penguatan kelembagaan swadaya
masyarakat dan LPM dapat meningkatkan frekuensi dan jumlah LPM yang aktif,
terjalin hubungan kerja LPM dengan pemerintah desa/kelurahan dalam
menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan
pembangunan partisipatif dan berkelanjutan, dan hubungan kerja LPM dengan
lembaga atau organisasi kemasyarakatan lainnya RT/RW, Karang Taruna, PKK
dan Lainnya bersifat konsultatif dan koordinatif. Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja kegiatan, diketahui target 36 LPM yang targetkan ikut berpartisipasi dalam
pembangunan kelurahan, realisasinya dapat dipenuhi semuanya atau 100%.
b. Pembinaan bulan bhakti gotong royong masyarakat merupakan agenda nasional
diperingati setiap tahun di setiap daerah dimulai dari tanggal 1 s.d. 31 Mei 2013
selama satu bulan yang dilaksanakan secara luas, terpadu, dan berkelanjutan
dalam rangka memberikan sosialisasi berbagai informasi dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat bertempat di kelurahan atau rumah penduduk
dilingkungan RT/RW. Penyelenggaraan Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat X tahun 2013 dipusatkan di Kota Pontianak tepatnya di Kelurahan
Saigon Kecamatan Pontianak Timur pada tanggal 1 Mei 2013. Sasaran
pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari empat bidang dilakukan oleh SKPD selaku
Leading Sector maupun sebagai institusi terkait bekerja sama dengan
masyarakat. Adapun 4 (empat) bidang yang diselenggarakan dalam Pembinaan
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat yaitu bidang kemasyarakatan, bidang
lingkungan hidup, bidang sosial dan bidang ekonomi.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan, diketahui dari 4 (empat) jumlah
bidang yang diselenggarakan pada pembinaan Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM). realisasinya dapat dipenuhi semuanya, yang meliputi
Bidang Kemasyarakatan, Bidang Lingkungan Hidup, Bidang Sosial dan Bidang
Ekonomi atau 100%.
c. Pelaksanaan fasilitasi tim penggerak PKK dalam rangka pencanangan hari
Gerak PKK yang merupakan upaya memfasilitasi Tim Penggerak PKK untuk ikut
serta dalam Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dan Hari
Kesatuan Gerak PKK Nasional 2013 yang dilaksanakan di Kabupaten Banjar
Baru Propinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan yang berskala nasional ini bertujuan
untuk mempromosikan produk unggulan dan khas daerah masing masing
sehingga produk tersebut dapat ditampilkan pada pameran dan dikutsertakan
163
pada lomba di kegiatan BBGRM dan HKG PKK Nasional tersebut. Adapun
produk unggulan kota Pontianak yang dibawa pada kegiatan tersebut kurang
lebih sebanyak 5 produk yaitu produk Olahan Lidah Buaya, Miniatur Tugu
Khatulistiwa, Kerajinan Olahan Limbah, Makanan Khas Kota Pontianak seperti
amplang ikan, kripik kladi, kripik ubi dan Kue Mereke sebagai produk Usaha kecil
dari UPPKS Kota Pontianak, dan kerajinan tangan yang berinovasi dari
pengerajin yang ada di Kota Pontianak, kain Tenun Khas Pontianak dan lain-lain.
Kegiatan ini diikuti seluruh Kab/Kota dan Propinsi se Indonesia yang merupakan
kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja kegiatan, diketahui dari 6 produk yang ditargetkan ditampilkan oleh PKK
pada KHG PKK Nasional realisasinya dapat dipenuhi semuanya atau 83%.
90
Indikator kinerja jumlah kelompok lembaga lansia aktif meningkat dicapai melalui
pembinaan kelembagaan Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia)
untuk melihat jumlah kelompok Lansia yang berperan secara aktif.
Pembinaan kelembagaan Posyandu Lansia ditujukan untuk meningkatkan mutu
Sumber Daya Manusia agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri.
Pembinaan Posyandu bagi Lansia merupakan tanggung jawab bersama antara
Pemerintah dan Masyarakat yang memiliki peran sangat penting dan sebagai pos
pelayanan kesehatan untuk orang-orang lanjut usia, yang didukung oleh tenaga
kesehatan. Pelayanan kesehatan bagi Lansia ini perlu untuk ditumbuh kembangkan.
Pembinaan Kelembagaan Posyandu Lansia tahun 2013 ditujukan pada kelembagaan
Posyandu Lansia yang aktif di 6 (enam) kecamatan secara terpadu.
Pembinaan masyarakat kelompok Lansia pada masing-masing Posyandu tersebut
dilakukan oleh Ketua Posyandu Lansia Se Kota Pontianak dan Kasi
Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Se Kota Pontianak, yang diikuti oleh:
a. Posyandu Kecamatan Pontianak Kota 10 Orang;
b. Posyandu Kecamatan Pontianak Barat 10 Orang;
c. Posyandu Kecamatan Pontianak Selatan 12 Orang;
d. Posyandu Kecamatan Pontianak Tenggara 12 Orang;
e. Posyandu Kecamatan Pontianak Timur 14 Orang;
f. Posyandu Kecamatan Pontianak Utara 8 Orang;
g. Kasi Pemberdayaan Masyarakat kecamatan 6 Orang.
Berdasarkan capaian kinerja di atas, diketahui bahwa dari target jumlah kelompok
Lansia aktif di Posyandu yang dibina sebanyak 68 kelompok dapat direalisasikan
sebanyak 66 Kelompok atau 97%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 32 adalah sebesar 94,5% atau termasuk
dalam interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 33
164
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 12, yaitu Meningkatkan
kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam menunjang pembangunan ekonomi
daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) program yaitu Program
Pemanfaatan Sumber Daya Alam. Total anggaran untuk program tersebut adalah
sebesar Rp.191.122.500,00 yang terealisir sebesar Rp.187.255.100,00 atau 97%.
Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan
sasaran ini adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan
Keluarga Berencana (BPMPAKB). Capaian sasaran strategis ini diukur melalui
pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
91. Persentase jumlah usaha ekonomi mikro
80%
yang menerapkan TTG
92. Persentase tumbuhnya inovasi TTG
dalam setiap lomba cipta karya dan
80%
pagelaran TTG
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 33
Realisasi
72%
90
80%
100
95%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
91
92
Indikator kinerja persentase tumbuhnya inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam
setiap lomba cipta karya dan pagelaran TTG dicapai dari pelaksanaan keikutsertaan
jumlah usaha ekonomi yang ditampilkan pada pagelaan TTG Nasional.
165
Adapun capaian pelaksanaan kegiatan Pagelaran TTG Nasional tahun 2013 yang
diikuti Kota Pontianak beserta Kab/Kota yang ada di Propinsi Kalimantan Barat ikut
serta pada Pagelaran teknologi Tepat Guna tersebut, selain menampilkan Produk
TTG juga ditampilkan beberapa produk khas Kalimantan Barat. Berdasarkan capaian
kinerja di atas, diketahui bahwa dari target jumlah peserta yang mengikuti
pagelaran TTG Nasional sebanyak 12 Peserta dapat direalisasikan sebanyak 12
peserta atau 100%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 33 adalah sebesar 95% atau termasuk
dalam interval x > 85, dengan nilai mean: 92.5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran 34
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 12, yaitu Meningkatkan
kemandirian dan keberdayaan masyarakat dalam menunjang pembangunan ekonomi
daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 1 (satu) program yaitu Program
Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kelurahan. Total
anggaran untuk program tersebut adalah sebesar Rp 252.777.500,00 yang terealisir
sebesar Rp 252.297.500,00 atau 99%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (BPMPAKB). Capaian
sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 1 (dua) indikator kinerja kinerja
utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
93. Persentase usaha mikro dan home
industry yang memiliki keterampilan
Target
Realisasi
Capaian
80%
72%
90
Sangat
Berhasil
90
92.5
93
Persentase Usaha
Keterampilan
Mikro
dan
Home
Industry
Yang
Memiliki
Indikator kinerja persentase usaha mikro dan home industry yang memiliki
keterampilan dicapai melalui pembinaan usaha ekonomi masyarakat dan pelatihan
reparasi HP bagi kelompok masyarakat pelaku usaha ekonomi mikro kurang
mampu.Pembinaan usaha ekonomi masyarakat diarahkan pada terpenuhinya
jumlah kelompok usaha masyarakat ekonomi kurang mampu yang dibina. Jumlah
usaha ekonomi masyarakat kurang mampu menurut database sebanyak 516 se
Kota Pontianak. Namun pada tahun 2013 BPMPAKB Kota Pontianak hanya
menargetkan untuk membina 60 orang dengan realisasi 50 orang atau 83%.
166
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 13, yaitu Berkurangnya
angka pengangguran melalui peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta
peluasan kesempatan kerja. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 1 (satu)
program yaitu Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Program Peningkatan
Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. Total anggaran untuk program tersebut
adalah sebesar Rp.255.450.000,00 yang terealisir sebesar Rp.247.450.000,00 atau
96,87%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk
mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Capaian sasaran
strategis ini diukur melalui pemenuhan 4 (empat) indikator kinerja kinerja utama,
sebagai berikut:
94.
95.
96.
97.
Realisasi
100%
100%
%
133
133
100%
133
50%
67
117%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
94
Indikator kinerja
persentase pertumbuhan angkatan kerja diperoleh melalui
penyusunan informasi bursa tenaga kerja (IPK) dan pelaksanaan bursa tenaga kerja
(Job Fair). Informasi bursa tenaga kerja yang disediakan berjumlah 12 dokumen.
Penyusunan informasi pasar kerja di tahun 2013 berupa monitoring penempatan
tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikan umur, jenis kelamin, dan jenis lowongan
pekerjaan yang tersedia, hal ini di monitoring melalui penerbitan AK.1. yaitu pada
tahun 2012 sebanyak 966 orang pencari kerja yang mendaftar dan mencari
lowongan pekerjaan yang difasilitasi oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Sedangkan pelaksanaan Bursa Tenaga Kerja diadakan sekali dalam setahun.
Berdasarkan data statistik tahun 2011, pertumbuhan angkatan kerja di Kota
Pontianak meningkat sebesar 67,87% dari target yang ditetapkan 50% dengan
angka dari 239.183 pada tahun 2009 menjadi 250.301 pada tahun 2011. Dengan
demikian target yang ditetapkan pada tahun 2011 terealisir 135.74%, atau dengan
kategori sangat berhasil.
95
167
Indikator kinerja persentase angkatan kerja usia 15 tahun ke atas dicapai melalui
penyusunan iInformasi Pasar Kerja (IPK) dan pelaksanaan Bursa tenaga Kerja (Job
Fair). Data angkatan kerja usia 15 tahun ke atas diperoleh melalui Data Statistik
Pontianak Dalam Angka yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) Kota
Pontianak Tahun 2013. Berdasarkan data statistik tahun 2013, penduduk Kota
Pontianak usia 15 tahun ke atas yang tergolong angkatan kerja mengalami
peningkatan sebesar 100.84%, dengan perbandingan pada tahun 2010 berjumlah
388.590, sedangkan realisasinya pada tahun 2011 berjumlah 391.878%.
Berikut perbandingan penduduk berumur 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan
utama di Kota Pontianak, dari tahun 2009-2012.
No.
I.
2009
2010
2011
216.746
22.437
149.407
240.576
20.316
136.738
232.118
18.183
141.577
388.590
61.55
397.630
65.61
391.878
63.87
2012
Data
updating
belum
tersedia
Berdasarkan data di atas, jumlah penduduk usia produktif di kota Pontianak pada
tahun 2010 mengalami kenailan jika dibanding 2009, tetapi turun pada tahun 2011.
Hal ini berbanding lurus dengan jumlah angkatan kerjanya. Jika dilihat dari tingkat
pengangguran yang ada dari tahun 2009 sampai tahun 2011 terus mengalami
penurunan dan angkanya masih divbawah 10%. Artinya persentase angkatan kerja
yang bekerja (bukan pengangguran) masih diatas 90%. Dengan demikian target
tercapai 100.84% atau dengan kategori sangat berhasil.
96
Indikator kinerja persentase pencari kerja yang terserap di berbagai lapangan usaha
industri, jasa, perdagangan, pertanian, dan kerajinan rumah tangga dicapai melalui
pelaksanaan penyusunan informasi pasar kerja (IPK) dan pelaksanaan bursa tenaga
kerja (Job Fair). Berdasarkan data BPS Kota Pontianak Tahun 2013, diketahui pencari
kerja yang terserap di berbagai lapangan usaha industri, jasa, perdagangan,
pertanian, dan kerajinan rumah tangga adalah sebagai berikut:
Lapangan Usaha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Konstruksi
Listrik, Gas, dan Air Minum
Perdagangan, Perhotelan, Restoran
dan Rumah Makan
Angkutan
Jasa- jasa
Jasa dan Lainnya
2011
Jumlah
Perusahaan
17
2
20
10
1
170
15
50
42
327
WNI
Lk
Pr
129
80
10
7
624
708
220
92
27
7
4.487
2.311
Lk
0
0
11
0
0
10
WNA
Pr
0
0
0
0
0
5
372
1.408
2.421
9.698
3
0
3
27
0
0
1
6
112
2.165
886
6.368
Jumlah
209
17
1.343
312
34
6.813
487
3.573
3.311
16.099
2010
2009
866
304
15.363
7.598
9.015
3.841
22
18
0
2
168
25.266
11.459
97
Sasaran 36
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 13, yaitu Berkurangnya
angka pengangguran melalui peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta
peluasan kesempatan kerja. Untuk mewujudkan sasaran ini dilaksanakan 1 (satu)
program yaitu Program Perlindungan Ketenagakerjaan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan dan Program Perlindungan dan Penegakan Norma
Hukum Ketenagakerjaan. Total anggaran untuk program tersebut adalah sebesar
Rp.480.130.000,00 yang terealisir sebesar Rp.405.774.000,00 atau 99,42%. Secara
teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran
ini adalah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Capaian sasaran strategis ini diukur
melalui pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
98. Meningkatnya jumlah kasus perselisihan
75%
tenaga kerja yang dapat diselesaikan
99. Tersedianya kebijakan di bidang
kesejahteraan pekerja/buruh (UMR dan
75%
program Jamsostek)
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 36
Realisasi
100%
133
88%
117
125
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
169
98
Indikator kinerja meningkatnya jumlah kasus perselisihan tenaga kerja yang dapat
diselesaikan dicapai melalui pelaksanaan fasilitasi penyelesaian perselisihan
hubungan industrial, pembahasan dan penyusunan serta sosialisasi standar upah
minimum Kota Pontianak, pembinaan sarana hubungan industrial, dan
penyebarluasan informasi bahaya narkoba/HIV bagi pekerja/buruh.
Adapun capaian kinerja jumlah kasus perselisihan tenaga kerja yang dapat
diselesaikan pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:
a. Proses penyelesaian PHI/PHK diperoleh melalui fasilitasi penyelesaian prosedur
penyelesaian hubungan industrial. Hasil yang dicapai berupa penyelesaian kasus
PHI/PHK dengan target sebanyak 40 kasus dan tertangani sebanyak 40 kasus
(100%) dalam hubungan industrial adalah sangat penting yaitu agar selalu
tercipta
keharmonisan dalam bekerja di perusahaan sehingga dapat
meminimalisir jumlah Pemutusan Hubungan Kerja di perusahaan.
b. Surat Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum Kota Pontianak dicapai
melalui pembahasan dan penyusunan upah minimum untuk tahun 2013
sebanyak satu kali Penetapan (100%). Upah merupakan sesuatu yang sangat di
butuhkan dan harapkan oleh pekerja. Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas
Sosial dan Tenaga Kerja memfasilitasi Dewan Pengupahan Kota Pontianak
untuk membahas upah minimum tahun 2014 sehingga untuk tahun 2014 Upah
Minimum Kota Pontianak adalah sebesar Rp.1.425.000,00 dari sebelumnya
pada tahun 2013 hanya sebesar Rp.1.165.000,00. Dalam penentuan Upah
Minimum Kota Pontianak Dinas Sosial dan Tenaga Kerja tidak mencampuri
masalah penentuannya karena ini di tetapkan secara bersama oleh Pengusaha,
wakil pekerja dan Tenaga Ahli yang termasuk dalam dewan pengupahan.
c. Pembinaan hubungan industrial kepada perusahaan dicapai melalui
pembahasan dan penyusunan upah minimum. Pembinaan sarana hubungan
industrial menargetkan 2 kali kegiatan sosialisasi pembinaan sarana hubungan
industrial dan terealisir 2 kali kegiatan (100%). Dalam pembinaan sarana
hubungan industrial ini yang ingin dicapai adalah keharmonisan antara pekerja
dan pengusaha sehingga selalu terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik, jika
terjadi kerjasama yang baik maka permasalahan yang terdapat dalam hubungan
pekerjaan dapat di minimalisir sehingga tidak akan banyak terjadi kasus
perselisihan hubungan industrial.
d. Fasilitasi Lembaga Kerjadama Tripatrit
Terlaksananya rapat LKS Tripatrit sebanyak 4 kali dari target 4 kali pertemuan.
99
170
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja indikator sasaran ini pada tahun 2013
adalah sebagai berikut:
a. Jumlah kasus yang ditangani dalam penegakan hukum ketenagakerjaan
diarahkan untuk mencapai target terlaksananya pengawasan dan penegakan
hukum ketenagakerjaan 3 kasus dari target 9 Kasus (33,33%). Adapun 3 kasus
dalam penegakan hukum ini meliputi 1 kasus dapat dibina oleh Pegawai
pengawas ketenagakerjaan dan 1 kasus
telah disidangkan dan sudah
mendapat putusan dari Pengadilan Negeri yaitu mengenai kasus tidak di
bayarkannya Jamsostek oleh pengusaha dan pengusaha tersebut dijatuhi
hukuman percobaan selama delapan belas bulan.
b. Jumlah pendataan dan pemetaan pekerja terburuk anak pada perusahaan.
Kegiatan ini dilakukan pada 20 perusahaan dari target 20 Perusahaan (100%).
Pendataan ini ditujukan kepada pekerja anak di perusahaan dan setelah di data
pada 20 perusahaan yang rawan tidak ditemukan pekerja anak terburuk seperti
dalam kriteria Undang-undang Ketenagakerjaan.
c. Penegakan norma keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang ikut
berpartisipasi dalam penegakan norma keselamatan dan kesehatan kerja
sebanyak 20 Perusahaan dari target sebanyak 20 perusahaan (100%).
Pendataan ini di maksudkan sebagai monitoring kepada perusahaan yang
menerapkan K3 di perusahaannya.
d. Pembinaan teknisi keselamatan dan kesehatankerja (K3) di perusahaan
menargetkan teknisi K3 di 20 perusahaan dan terealisir 100%. Pembinaan
terhadap teknisi peralatan keselamatan dan Kesehatan kerja di perusahaan
berupa pemberian materi mengenai cara-cara penggunaan peralatan K3.
e. Pendataan dan pemetaan status kerawanan ketenagakerjaan pada sejumlah
perusahaan dilakukan pada 50 perusahaan dari target 100 Perusahaan (50%).
Pendataan mengenai status kerawanan perusahaan yang melanggar hukum di
Kota Pontianak ditujukan kepada 100 perusahaan yang berada di Kota
Pontianak.
f. Jumlah penyelesaian kasus prosedur penetapan hak normatif pekerja yang
ditangani sebanyak 7 kasus dari target 9 kasus (78%). Penyelesaian prosedur
penetapan hak normatif pekerja berupa penetapan kekurangan upah, lembur
dan hak-hak pekerja lainnya seperti Jamsostek.
g. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Ketenagakerjaan kepada tenaga
kerja ditujukan kepada 60 pekerja dengan target sebanyak 60 Pekerja (100%).
Sosialisasi ini dilakukan untuk menekan pelanggaran peraturan ketenagakerjaan
melalui penyebaran brosur serta pamflet kepada pekerja maupun pengusaha
serta mekanisme pengaduan tenaga kerja jika terjadi pelanggaran baik itu oleh
pekerja maupun pengusaha.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan
bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 36 adalah sebesar 125% atau termasuk
dalam interval x > 85, dengan nilai mean: 92.5 dalam kategori Sangat Berhasil.
171
Sasaran 37
Sasaran ini diarahkan untuk mewujudkan tujuan strategis 14, yaitu Meningkatkan
peran pariwisata dan pelestarian serta pengembangan nilai-nilai kebudayaan daerah
untuk menunjang perekonomian daerah. Untuk mewujudkan sasaran ini
dilaksanakan 2 (dua) program yaitu Program Pengelolaan Keragaman Budaya dan
Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.631.176.250,00 yang terealisir sebesar
Rp.602.855.500,00 atau 95,52%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua) indikator
kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
100. Persentase meningkatnya partisipasi
dan apresiasi masyarakat akan
pagelaran seni dan budaya daerah
101. Jumlah Karya Budaya yang
diaktualisasikan kembali oleh
masyarakat
102. Jumlah benda, situs, dan kawasan
cagar budaya yang dilestarikan
Target
Realisasi
155
peserta
117
peserta
75,48
6 karya
4 karya
66,67
2 benda
dan
kawasan
yang
dilestarikan
100
2 benda
dan
kawasan
yang
dilestarikan
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 37
80,72
Capaian
Berhasil
77,5
100
Indikator Kinerja
Pengelolaan Keragaman Budaya
Festival tarian melayu
Fasilitasi penyelenggaraan gawai dayak
Fasilitasi penyelenggaraan Cap Go Meh
Gebyar malam pergantian tahun
Festival seni budaya melayu (FSBM) XVII
Penyelenggaraan pemilihan bujang dan
dare kota pontianak
Permainan rakyat meriam karbit
Permainan rakyat layang-layang
Target
Realisasi
Persentase
25 peserta
10 kegiatan
4 kegiatan
1 kegiatan
14 kegiatan
45 peserta
15 peserta
7 kegiatan
4 kegiatan
1 kegiatan
14 kegiatan
30 peserta
60%
70%
100%
100%
100%
66,67%
51 group
50 group
38 group
32 group
74,50%
64%
9.
10
11.
12.
13.
14.
II.
15.
16.
17.
18.
19.
172
14 Kab/Kota
-
14 Kab/Kota
-
100%
0%
20 peserta
9 kelompok
16 peserta
6 kelompok
80%
66,67%
20 peserta
25 peserta
13 peserta
21 peserta
65%
84%
11 kegiatan
18 sanggar
11 kegiatan
7 sanggar
100%
39%
4 lokasi
1 paket
3 lokasi
1 paket
0%
75%
100%
Berdasarkan capaian indikator kinerja sasaran di atas, diketahui pada tahun 2013,
persentase meningkatnya partisipasi dan apresiasi masyarakat akan pagelaran seni
dan budaya daerah mencapai 70,78%.
101
102
Indikator kinerja jumlah benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
dicapai melalui pemeliharaan rutin dan revitalisasi terhadap beberapa cagar budaya
yang ada di Kota Pontianak, seperti tugu Khatulistiwa (Equator Monument), Keraton
Kadriah, dan Mesjid Jami serta situs-situs bersejarah lainnya. Menurut UndangUndang No. 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya (Pasal 1), situs adalah
lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk
lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya. Dilihat dari konteks
zamannya, situs dimaksud terdiri atas situs purbakala dan situs sejarah.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat
pada tahun 2010 (http://lanskapbudaya.blogspot.com/2012/06/daftar-cagar-budayakota-pontianak.html) terdapat 14 situs atau benda cagar budaya di Kota Pontianak,
yaitu:
1. Istana Kadriah Keraton Kesultanan Pontianak yang berlokasi di Kelurahan Dalam
Bugis Kecamatan Pontianak Timur;
2. Masjid Sultan Abdurahman Alkadrie Rumah Ibadah Kesultanan Pontianak yang
terletak di depan Istana Kadriah Keraton Kesultanan Pontianak;
3. Komplek Makam Batulayang Kesultanan Makam Kesultanan Pontianak yang
terletak di Kelurahan Batulayang Kecamatan Pontianak Utara;
4. Tugu Khatulistiwa, Tugu Kolonial Belanda yang berlokasi di Kelurahan
Batulayang Kecamatan Pontianak Utara;
5. Masjid Baitan Nur Rumah Ibadah Kesultanan Pontianak yang terletak di
Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur;
173
6. SDN 46 (sekarang SDN 14) Sekolah Kolonial Belanda, yang terletak di Jl. Tamar
Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota;
7. Bekas Gedung PBI Bangunan Kemerdekaan/NICA tahun 1945 yang terletak di
Jl. Zainuddin Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota, sekarang Gedung
Pramuka Kec. Pontianak Kota Kwarcab Pontianak;
8. Kelenteng/Vihara Bodhisatva Karaniyah Metta Rumah Ibadah tahun 1689 M
Komplek Pasar Kapuas Indah Kota Pontianak Kel. Darat Sekip Kec. Pontianak
Kota;
9. Gereja Katedral Rumah Ibadah Kolonial Belanda tahun 1909 yang terletak di Jl.
Pattimura Kelurahan Darat Sekip Kecamatan Pontianak Kota;
10. Kantor Pos Bangunan Kolonial Belanda tahun 1937, yang terletak di Jl. Rahadi
Usman, samping Kantor Walikota Pontianak;
11. Lapangan Keboen Sajoek (PSP) Situs Kemerdekaan tahun 1945-1950 yang
digunakan oleh pejuang untuk rapat akbar menentang DIKB. PSP ini terletak di
Jl. AR. Hakim Kota Pontianak Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota;
12. Sumur Bor Situs/Mesin Kolonial Belanda tahun 1930 Kantor Camat Kota
Pontianak, Pontianak Kota Jl. Pangeran Natakusuma;
13. Pelabuhan Teng Seng Hie Situs Abad 18-19 M yang terletak di Jl. Sultan
Muhammad Kota Pontianak Pelabuhan Rakyat I Kelurahan Benua Melayu Laut
Kecamatan Pontianak Selatan;
14. Bekas Komplek Kantor Residen Bangunan abad 20 M yang terletak di Jl.
Zainuddin Kelurahan Tengah kecamatan Pontianak Kota, sekarang Kantor
BAPPEDA Kota Pontianak.
Cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi
pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan baik
di masa kini maupun masa yang akan datang. Dengan demikian, situs cagar budaya
perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan
kepentingan nasional. Sebagai kekayaan budaya bangsa, benda cagar budaya
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan agama, sosial, pariwisata, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan.
Pemerintah Kota Pontianak melalui program revitalisasi obyek wisata, telah
melakukan Pemeliharaan Rutin Tugu Khatulistiwa Kota Pontianak, diarahkan untuk
penataan tugu agar lebih baik sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung
ke Tugu Khatulistiwa sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke tugu
khatulistiwa. Kegiatan ini meliputi Pemeliharaan untuk Taman dan Pemeliharaan
untuk bangunan Tugu Khatulistiwa seperti pengecetan pagar hingga bangunan.
Selain itu, di area Tugu Khatulistiwa juga dilakukan pembangunan Tribun, yang
diarahkan untuk penataan di kawasan tugu Khatulistiwa agar lebih baik agar dapat
menarik wisatawan untuk berkunjung ke Tugu Khatulistiwa sehingga dapat
meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tugu Khatulistiwa. Untuk menampilkan
pagelaran seni sudah ada tempat khusus dan untuk acara seremonial memperingati
hari tanpa bayang yang lebih dikenal dengan titik kulminasi dapat lebih baik.
Dari sejumlah situs cagar budaya yang ada di Kota Pontianak yang berhasil
dilestarikan melalui program revitalisasi obyek wisata adalah pemeliharaan rutin tugu
khatulistiwa dan pembangunan tribun di kawasan tugu khatulistiwa. Capaian
kinerjanya masing-masing 100% sesuai dengan target yang ingin dicapai pada tahun
2013. Beberapa situs cagar budaya hingga tahun 2013 belum sepenuhnya dapat
dilestarikan melalui program revitalisasi, selain karena keterbatasan anggaran, juga
masih rendahnya dukungan masyarakat di kawasan tersebut untuk ikut
bertanggungjawab dalam memelihara kelestarian cagar budaya yang ada.
174
Sasaran 38
Realisasi
503.529
pengunjung
34.408
pengunjung
%
97,13%
58%
92,66%
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
103
175
104
Meningkatnya Partisipasi Anggota Masyarakat, Umat Beragama dan Organisasi Kemasyarakatan Dalam Mendukung
Pembangunan Daerah
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 15, yaitu
Terwujudnya masyarakat yang aman, tertib, harmonis dan demokratis dalam
mendukung terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan program Pembinaan Kesatuan Bangsa,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.460.427.850.00, yang terealisir sebesar
Rp.319.977.000,00 atau 69,50%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah adalah Kantor Kesatuan
Bangsa dan Sosial Politik. Sasaran strategis ini diarahkan untuk memenuhi target
kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
Capaian
100%
100
Sangat
Berhasl
100%
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
176
105
177
terkait kinerja tim seleksi anggota komisioner KPU kalbar yang dinilai tidak
transparan pada bulan november 2013;
12) Laporan kejadian aksi unjuk rasa damai dari simpatisan FPI, MADAR, DPW,
DPC dan LPI kalbar tentang beberapa permasalahan yang ada di kalbar
pada bulan desember 2013;
178
179
180
181
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja sasaran 39 adalah sebesar 100% atau termasuk dalam interval x >
85, dengan nilai mean : 92.5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran
40
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 15, yaitu
Meningkatnya kehidupan politik yang demokratis untuk membangun bangsa dan
daerah. . Untuk mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan program Pembinaan
Sosial Politik, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.276.512.900.00, yang dapat
terealisir sebesar Rp.238.489.300,00 atau 86,25%. SKPD yang bertanggungjawab
untuk mewujudkan sasaran stategis tersebut adalah Kantor Kesatuan Bangsa dan
Sosial Politik. Sasaran strategis ini diarahkan untuk memenuhi 2 (dua) target kinerja
utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
Realisasi
80%
100
64%
87,1
93,54
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
106
182
ditetapkan sebesar 80%, dengan asumsi realisasi indikator ini pada tahun 2013 yang
hanya mencapai 50% dari 15 partai politik pemenang Pemilu.
Verifikasi Penelitian dan Pemeriksaan Bantuan Kepada Partai Politik merupakan
kegiatan tetap yang dikoordinir melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Sosial Politik
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sesuai periode dan hasil Pemilu Legislatif Tahun
2009. Dasar kebijakan ini diatur dalam :
1. UU No. 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas UU No. 22 Tahun 2008 tentang
Partai Politik;
2. UUNo. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD;
3. UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah; dan
4. PP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik.
Pelaksanaan penelitian, pemeriksaan dan verifikasi administrasi, yang harus
dilakukan terlebih dahulu sebelum pemberian bantuan pada tahun berjalan.
Penelitian, pemeriksaan dan verifikasi itu ditujukan terhadap penyampaian laporan
pertanggungjawaban atas pemberian bantuan tahun sebelumnya.
Proses pemberian bantuan keuangan kepada Partai Politik Tahun 2013 dimulai
setelah ditetapkannya Keputusan Walikota No. 129 Tahun 2013 tentang
Pemberian Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Hasil Pemilu 2009-2014 di
Kota Pontianak Tahun Anggaran 2013. Pelaksanaan penelitian, pemeriksaan dan
verifikasi administrasi bantuan keuangan pada partai politik dilakukan oleh tim yang
dibentuk dengan Keputusan Walikota No. 169 tahun 2013 tentang Pembentukan
Tim Verifikasi kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan Bantuan
Keuangan Partai Politik di Kota Pontianak TA 2013. Keanggotaan tim terdiri dari :
Sekretaris Daerah sebagai Pengarah, Kakan Kesbangsospol sebagai Ketua, Ketua
KPU sebagai Wakil Ketua, Kasi Sospol Kantor Kesbangpol sebagai Sekretaris,
serta anggota dari unsur : Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kabid Akuntansi
BPKAD, Kassubag Keuangan BPKAD dan Inspektorat. Tugas tim antara lain:
memeriksa keabsahan dan kelengkapan persyaratan, penerimaan dan
penggunaan bantuan; pelaksanaan verifikasi, dan pembuatan Berita Acara Hasil
Verifikasi.
Proses verifikasi dilaksanakan meliputi 15 (lima belas) partai politik di DPRD Kota
Pontianak hasil Pemilu tahun 2009, yang dinyatakan memenuhi persyaratan, yaitu:
No.
Fraksi
1.
Fraksi Demokrat (FD)
2.
3.
4.
Partai Politik
Partai Demokrat
Kursi
8
Partai Kebangkitan
Bangsa
Partai Bulan Bintang
Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan
Partai Keadilan Sejahtera
5.
6.
7.
8.
Partai Persatuan
Pembangunan
Partai Persatuan Daerah
(PPD)
Partai Amanat Nasional
Partai Kebangkitan
Nasional Ulama (PKNU)
Partai Bintang Reformasi
Jumlah
183
2
4
1
45
Bantuan keuangan kepada parpol diberikan dengan mengacu pada PP No. 5 Tahun
2009. Secara teknis tata cara penghitungan, penganggaran, pengajuan, penyaluran
dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan keuangan parpol diatur
dalam Permendagri No. 24 Tahun 2009. Bantuan keuangan kepada parpol
bersumber dari APBN/APBD yang diberikan secara proporsional kepada parpol yang
mendapatkan kursi di DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kab/Kota yang dihitung
berdasarkan jumlah perolehan suara. Pengaturan tentang bantuan keuangan parpol
di Kota Pontianak telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2006.
Mekanisme pengajuan surat permohonan bantuan keuangan partai politik di tingkat
Kabupaten/Kota disampaikan secara tertulis oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai
Politik tingkat Kabupaten/Kota ditandatangani Ketua dan Sekretaris atau sebutan
lainnya kepada Bupati/Walikota untuk menyalurkan dana bantuan keuangan ke
rekening kas umum partai politik dengan menggunakan kop surat dan cap stempel
partai politik dengan melampirkan kelengkapan administrasi berupa:
1) Surat keputusan DPP Partai Politik yang menetapkan Susunan Kepengurusan
DPC Partai Politik tingkat Kabupaten/Kota yang dilegalisir oleh Ketua Umum dan
Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik atau sebutan lainnya;
2) Foto copy Surat Keterangan NPWP;
3) Surat Keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan suara partai
politik hasil pemilihan umum DPRD tingkat Kabupaten/Kota yang dilegalisir Ketua
atau Sekretaris Komisi Pemilihan Umum kabupaten/kota;
4) Nomor rekening kas umum partai politik yang dibuktikan dengan pernyataan
pembukaan rekening dari bank yang bersangkutan;
5) Rencana penggunaan dana bantuan keuangan partai politik;
6) Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun
anggaran sebelumnya;
7) Surat pernyataan partai politik yang menyatakan bersedia dituntut sesuai
peraturan perundangan apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang
ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC atau sebutan lainnya di atas materai
dengan menggunakan kop surat partai politik;
8) Lampiran surat permohonan tersebut dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan
tembusannya disampaikan kepada Ketua KPU Kota Pontianak dan Kepala
Kantor Kesatuan Bangsa dan Sosial Politik Kota Pontianak;
184
107
185
Pada tahun 2013 dilaksanakan Pemilihan Kepala daerah Walikota dan wakil
Walikota Pontianak Periode 2013-2018 dengan target 414.887 orang pemilih dengan
realisasi 263.817 orang atau 63,59%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 40 adalah sebesar 93,54% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92.5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran
41
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 16, yaitu
meningkatnya kepatuhan dan kesadaran hukum masyarakat terhadap peraturan
daerah demi terciptanya rasa aman dan ketertiban masyarakat. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan program Penerapan dan Penegakan Hukum
Daerah, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.413.234.000,00 yang dapat direalisasikan sebesar Rp.1.303.549.000,00 atau 92%. SKPD yang bertanggungjawab
untuk mewujudkan sasaran stategis tersebut adalah Satuan Polisi Pamong Praja.
Sasaran strategis ini diarahkan untuk memenuhi target kinerja utama, sebagai
berikut. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 1 (satu) target
kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
108. Persentase menurunnya pelanggaran
masyarakat terhadap ketentuan PERDA
Target
Realisasi
Capaian
85%
85%
100%
Sangat
Berhasil
100%
92,5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
108
186
Indikator Kinerja
1
Jumlah pelaksanaan operasi/razia dan
kasus yang ditangani
Jumlah PKL/Gubuk Liar yang dibongkar
1.
2.
3.
Target
Realisasi
2
60 kali
3
65 kali
4
108%
600
kios/gero
bak/gubu
k liar
500 orang
642
kios/gero
bak/gubu
k liar
551 orang
107%
380 kasus
29
kelurahan
127%
100%
4.
5.
110%
Capaian
Kinerja
5
92,5
Sangat
Berhasil
110%
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran ini adalah sebesar 100% atau termasuk dalam
interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat Berhasil.
Sasaran
42
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 16, yaitu
meningkatnya kepatuhan dan kesadaran hukum masyarakat terhadap peraturan
daerah demi terciptanya rasa aman dan ketertiban masyarakat. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan
Pencegahan Tindak Kriminal, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.175.710.000,00
dan terealisir sebesar Rp.123.565.000,00 (70%). SKPD yang bertanggungjawab
untuk mewujudkan sasaran stategis tersebut adalah Satuan Polisi Pamong Praja.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja
utama, sebagai berikut:
109.
110.
Indikator Kinerja
1
Jumlah pos kamling di
kelurahan yang dibina
Target
2
116 poskamling
Realisasi
3
34
poskamlin
g
70 orang
%
4
29%
100%
Capaian Kinerja
5
62,5
Cukup Berhasil
64,5%
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
109
Capaian kinerja kegiatan berupa Jumlah pos kamling di kelurahan yang dibina
dicapai melalui pelaksanaan program perlindungan masyarakat dengan alokasi
187
110
Capaian kinerja kegiatan berupa Jumlah tenaga linmas yang diberdayakan dicapai
melalui pelaksanaan program perlindungan masyarakat dengan alokasi dana
sebesar Rp.101.120.000,00. Kegiatan pemberdayaan tenaga linmas merupakan
suatu kegiatan pembinaan dan pembentukan tenaga linmas yang berasal dari
warga masyarakat guna mewujudkan keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat dilingkungannya. Capaian kinerja kegiatan ini dilakukan dengan
aktifitas langsung Satuan Polisi Pamong Praja dengan mengundang petugas
linmas yang ada di kelurahan untuk tatap muka dan koordinasi secara langsung
dalam bentuk rapat-rapat dan pertemuan dengan menghadirkan narasumber yang
berasal dari TNI/Polri. Kegiatan pemberdayaan tenaga linmas merupakan suatu
upaya yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak untuk
meningkatkan situasi keamanan di wilayah Kota Pontianak. Adapun target Jumlah
tenaga linmas yang diberdayakan pada tahun 2013 adalah sebanyak 70 orang,
dapat terealisasi sebanyak 70 orang tenaga linmas yang berhasil dibina dan
Persentase capaian kinerja kegiatan sebesar 100% dan capaian rata-rata indikator
kegiatan ini berada pada interval >85 dengan nilai mean 92,5 dalam kategori Sangat
Berhasil. Sedangkan dari sisi anggaran, alokasi anggaran yang ditetapkan adalah
sebesar Rp.101.120.000,00 dan dapat terealisasi sebesar Rp.98.366.000,00 atau
sebesar 97,27%.
Berdasarkan analisis capaian kinerja pada sasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata capaian kinerja sasaran 42 adalah sebesar 64,5% atau termasuk dalam
interval 55 < x > 70, dengan nilai mean : 62,5 dalam kategori Cukup Berhasil.
Sasaran
43
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 16, yaitu
meningkatnya kepatuhan dan kesadaran hukum masyarakat terhadap peraturan
daerah demi terciptanya rasa aman dan ketertiban masyarakat. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan
Pencegahan tindak Kriminal, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.327.520.000,00
dan terealisir sebesar Rp.279.806.000,00 (85%). SKPD yang bertanggungjawab
untuk mewujudkan sasaran stategis tersebut adalah Satuan Polisi Pamong Praja.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja
utama, sebagai berikut:
188
Target
Realisasi
95%
85%
90
85%
85%
100
Sangat
Berhasil
100%
92.5
Capaian
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
111
189
112
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 17, yaitu
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
kelancaran transportasi dalam aktivitas perdagangan dan jasa. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan 2 (dua) program, yaitu program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dan program Pembangunan Jalan dan
190
Target
Realisasi
15%
35%
236
25%
25%
100
168
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
113
Target
Realisasi
1
Jumlah
panjang rutin jalan
yang dipelihara
2
55.192,32 m
3
55.192,32 m
4
100
14.864 m
29.210 m
196,5
4.805 m
4.805 m
100
42,36 m
42,36 m
100
3.501,59 m
3.501,59 m
100
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
6.
7.
Jumlah
panjang
jalan
Peningkatan
Jalan
dan
penggantian Jembatan Kota
Pontianak yang ditingkatkan
mutunya
Jumlah lampu PJU yang
terpasang
8.
9.
Jumlah
alat
terpelihara
berat
yang
jalan yang
ditingkatkan
jalan
yang
14.211 m
16.932 m
119,2
4.461 buah
4.461 buah
100
648 titik
648 titik
100
1 unit
1 unit
100
3 unit
3 unit
100
6.003 m
7.224 m
120,3
884 m
1.023 m
115,7
114
191
112,6
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1
Jumlah jembatan yang dibangun
dan dilebarkan
2
3 buah
3
5 buah
4
166,7
166,7
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
192
Sasaran
45
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 17, yaitu
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
kelancaran transportasi dalam aktivitas perdagangan dan jasa. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan 5 (lima) program, yaitu Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-gorong; Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong;
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya; Program Pengembangan Pengelolaan dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya, dan Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah. Anggaran yang dialokasikan untuk kelima
program tersebut adalah sebesar Rp 48.069.978.700,00, yang terealisir sebesar
Rp 47.730.800.825,00 atau 99,29%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Pekerjaan Umum.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja
kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
115. Persentase peningkatan kawasan yang
15%
bebas genangan
116. Rasio penduduk yang terlayani air bersih
15%
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 46
Realisasi
Capaian
15,6%
104%
21,4%
143%
123,5%
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut :
115
193
No
Indikator Kinerja
Target
Realisas
i
3.597 m
3597 m
100
10.122 m
11.611 m
114,7
318,75
m
361,35
m
113,4
992 m
992 m
100
1.
2.
3.
Jumlah
dibuat
4.
5.
1.937 m
1.937 m
100
6.
52.552 m
52.552 m
100
7.
6 paket
6 paket
100
251.935
251.935
100
drainase
koker/gorong-gorong
yang
116
Capaian
Kinerja
92.5
Sangat
Berhasil
103,5%
Indikator Kinerja
1.
2.
Target
Realisasi
2 buah
2 buah
100
100
%
Capaian
Kinerja
92.5
Sangat
Berhasil
Sasaran
46
194
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 17, yaitu
meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
kelancaran transportasi dalam aktivitas perdagangan dan jasa. Untuk mewujudkan
sasaran strategis ini dilaksanakan 5 (lima) program, yaitu Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-gorong; Program Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong;
Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya; Program Pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai,
danau dan sumber daya air lainnya, dan Program Pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan air limbah. Anggaran yang dialokasikan untuk kelima
program tersebut adalah sebesar Rp 83.192.348.190,00, yang terealisir sebesar Rp
72.303.741,00 atau 86,91%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok
dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Cipta Karya, tata Ruang
dan Perumahan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua)
indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
117. Persentase peningkatan rasio jalan
lingkungan dalam kondisi baik
Target
Realisasi
100%
98,45%
98,45
100%
100
99,47%
99,47
Capaian
Sangat
Berhasil
99,3
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
117
Indikator Kinerja
1.
2.
1
Jumlah
Jalan/Gang
dibangun per kecamatan
Jumlah
Jalan/Gang
dibangun per kecamatan
kegiatan
tersebut
sebagaimana
Target
Realisasi
yang
2
175
3
171
4
97,71
yang
70
68
97,14
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
3.
29 kelurahan
29 kelurahan
100
4.
310
309
99,67
118
Persentase Pemenuhan
Permukiman
Sanitasi
195
98,45
Lingkungan
Perumahan
dan
kegiatan
tersebut
sebagaimana
Target
Realisasi
1
Jumlah Sanitasi yang terbangun
2
11
3
11
4
100
Jumlah
terbangun
100
Drainase
yang
119
100
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
196
3. Program
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang dengan 4 ( empat )
kegiatan yaitu (1) Kegiatan Penataan Jalan Asahan; (2) Penataan Kios PKL
Kecamatan Pontianak Timur; (3) DED Kawasan Pasar Tengah Pontianak;
(4) Operasional Tim Ahli Bangunan Gedung Kota Pontianak.
Adapun Capaian kinerja masing-masing
dituangkan pada tabel di bawah ini:
Indikator Kinerja
kegiatan
tersebut
sebagaimana
Target
Realisasi
2
1 paket
3
1 paket
4
100
250 peserta
225 peserta
90
10 paket
10 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
2 paket
2 paket
100
3 paket
3 paket
100
3 unit
3 unit
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
13. Terbangunnya
Sarana
Penunjang Taman Kolam Air
Mancur Tugu Digulis
14. Terbangunnya
Pagar
Kuburan/Makam
jalan
Tanjungpura
15. Terpeliharanya Taman Alun
Kapuas
16. Tertatanya Kawasan Jalan
Asahan
Pasar
Tengah
Pontianak
17. Tertatanya Kawasan Kios PKL
Kecamatan Pontianak Timur
yang ditata
18. Tersedianya DED Kawasan
Pasar Tengah Pontianak
19. Terbentuknya
Tim
Ahli
Bangunan Gedung
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1 paket
1 paket
100
1paket
1 paket
100
1 Tim
1 Tim
100
1.
2.
3.
4.
5.
1
Terbangunnya Kraton Kadryah
Kesultanan Pontianak
Jumlah Peserta BIMTEK
6.
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
197
Rata-Rata Capaian Kinerja Kegiatan
99,47%
Berdasarkan analisis capaian seluruh indikator kinerja pada sasaran 46 di atas, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran tersebut adalah sebesar 99,3%
atau termasuk dalam interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat
Berhasil.
Sasaran
47
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 18, yaitu
Mewujudkan transportasi kota yang disiplin, tertib, aman, dan lancar. Untuk
mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 4 (empat) program, yaitu Program
Peningkatan Pelayanan Angkutan, Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu
Lintas, Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Pengujian Kendaraan
Bermotor, Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan, dan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas. Total
anggaran yang dialokasikan untuk keempat program tersebut adalah sebesar
Rp.1.738.689.840,00 yang terealisir sebesar Rp..637.066.300,00 atau 96,71 %.
Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk mewujudkan
sasaran ini adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika. Capaian
sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 3 (tiga) indikator kinerja kinerja
utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
Target
120.Persentase peningkatan kelancaran
operasional pelayanan angkutan, lalu lintas
100%
darat, sungai dan perparkiran
121.Persentase jumlah layanan pengujian
100%
kendaraan bermotor (KIR)
122.Persentase meningkatnya ketertiban
100%
perparkiran di pusat perdagangan dan jasa
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 47
Realisasi
89,33%
89,33
61,43%
61,43
100%
100
83,59
Capaian
Berhasil
77.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
120
Pelayanan
198
service berat terhadap dua (2) dari empat (4) bis yang ada karena kondisi
kendaraan yang sudah tidak layak secara kemampuan daya mesin dan juga
masih banyak pelajar/siswa yang menggunakan agkutan umum dan roda dua (2)
sebagai sarana yang praktis untuk pergi kesekolah. Adapun capaian kinerja
operasional bis sekolah dalam tiga tahun terakhir, yaitu dari tahun 2010-2013
dapat dilihat sebagai berikut:
Tahun
2010
2011
2012
2013
Target
4.656 Rit
4.656 Rit
4.700 Rit
3.476 Rit
Realisasi
3.936 Rit
4.480 Rit
3.471 Rit
1.568 Rit
Kinerja (%)
84,54
96,22
73,85
45,11
b. Kegiatan operasional untuk pelayanan angkutan lalu lintas darat adalah berupa
pembinaan, pengendalian, pengawasan dan penertiban Pengujian Kendaraan
Bermotor (KIR), perpakiran, lalu lintas terminal, dan pengaturan dan penjagaan
lalu lintas. Pengujian kendaraan bemotor ditujukan untuk meningkatkan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas darat serta meningkatkan kelancaran dan
proses pengujian kendaraan bermotor (KIR). Pada tahun 2013, kegiatan ini
dilakukan sebanyak 205 kali atau 89,13 % dari target 230 kali kegiatan.
Untuk kegiatan penertiban perpakiran ditujukan untuk meningkatkan pelayanan
serta ketertiban perpakiran. Pada tahun 2013 ditargetkan 88 kali kegiatan dan
terealisasi sebesar 37,50% atau 33 kali kegiatan, dengan realisasi anggaran
99,53%. Selanjutnya untuk kelancaran peningkatan operasional pelayanan
terminal pada tahun 2013 rata-rata pelanggaran perbulan dapat dikendalikan
sebanyak 8 kali/bulan dari prediksi rata-rata 50 kali/bulan tiap tahunnya, atau
dengan kata lain dapat menekan pelanggaran sebesar 16%. Sedangkan untuk
tahun 2012, jumlah pelanggaran yang dapat dikendalikan sebanyak 20 kali/bulan
dari target 60 kali kegiatan pengendalian. Dibandingkan tahun 2011, jumlah
pelanggaran yang dapat dikendalikan sebanyak 40 kali/bulan dari target 60 kali
jumlah operasional pengendalian terminal.
Kegiatan berikutnya berkaitan dengan penertiban lalu lintas darat adalah
pengaturan dan penjagaan (Turgalantas) Lalu Lintas, yang dilakukan dengan
pelaksanaan Strong Point dan kegiatan-kegiatan insedentil yaitu penjagaan,
pengaturan dan pengawalan pada acara/kegiatan tertentu. Jumlah operasi
pengaturan dan penjagaan lalu lintas yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah
sebanyak 12 lokasi dari rencana 7 lokasi atau sebesar 171,43%. Kegiatan ini
ditujukan untuk mengendalikan dan menjaga keamanan dan ketertiban arus lalu
lintas sehingga terciptanya kelancaran dan keselamatan pengguna lalu lintas di
jalan. Pelaksanaan operasi patroli dan razia pengawasan dan penertiban lalu
lintas sebagai upaya untuk penertiban dan pengawasan terhadap pelanggaran
oleh pengguna lalu lintas juga dilakukan seperti pelanggaran terhadap rambu2,
perparkiran dan pelanggaran lainnya, khususnya pada jalan-jalan protokol dan
daerah padat lalu lintas.
Bersamaan dengan itu pula dilakukan penyiapan sarana penunjang dalam
menerapkan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) yang dalam rencana
telah menetapkan 6 kawasan sebagai pilot projek penerapan MRLL, namun baru
dapat direalisasikan pada 4 kawasan, yaitu pada Jalan Zainuddin, Jalan
Tanjungpura, Jalan Gajahmada dan Kawasan Pasar Sudirman.
c. Pembinaan,
Pengendalian,
Pengawasan
dan
Penertiban
Angkutan
Sungai/Perairan. Kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan serta
199
ketertiban arus lalu lintas sungai dan meningkatkan ketertiban, kedisiplinan dan
kelancaran angkutan dan lalu lintas sungai. Capaian kinerja dari kegiatan ini
adalah jumlah angkutan perairan yang memiliki kelengkapan dokumen kapal,
peralatan kapal dan monevase muatan kapal dan jumlah sampan bermotor
penyeberangan sungai yang mempunyai surat kelaikan sampan penyeberangan.
Dari jumlah 112 unit kapal yang ditargetkan, terdapat 157 unit kapal yang telah
melengkapi dokumen persyaratan angkutan sungai seperti surat ukur kapal
sebanyak 20 surat, sertifikat kelaikan kapal sebanyak 140 sertifikat, Surat Tanda
Kecakapan Nakoda sebanyak 81 surat, Rekomendasi Angkutan Bahan Bakar
sebanyak 233 Surat dan Surat Izin Berlayar sebanyak 5.217 surat yang
kesemuanya diproses pada tahun 2013. Peningkatan capaian indikator kinerja
kegiatan ini dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan dan
penertiban angkutan perairan ditemukan kapal/angkutan sungai bukan hanya
berasal dari Kota Pontianak tetapi juga dari luar wilayah Kota Pontianak sehingga
jumlah kapal yang diperiksa menjadi meningkat. Selain itu, dilakukan operasi
pengaturan dan pengendalian pelabuhan dan dermaga pedalaman. Kegiatan ini
ditujukan untuk lebih meningkatkan ketertiban, keamanan dan kenyamanan
aktivitas pelabuhan dan dermaga pedalaman. Adapun target output dari kegiatan
ini adalah jumlah pelabuhan dan dermaga pedalaman dalam kondisi tertib adalah
sebanyak 4 (empat) dermaga. Adapun realisasi sebanyak 4 (empat) dermaga
atau 100%. Selanjutnya pembinaan penyelenggaraan pelabuhan dan dermaga
milik Pemerintah Kota Pontianak, ditujukan untuk melakukan pembinaan dan
penataan terhadap kegiatan sandar dan bongkar muat kapal di pelabuhan dan
dermaga milik Pemerintah Kota Pontianak. Pada tahun 2013 yang menjadi target
output dari kegiatan ini adalah jumlah kebijakan yang dihasilkan terkait
penyelenggaraan pelabuhan dan dermaga pedalaman milik pemerintah kota
adalah sebanyak 3 (tiga) buah kebijakan. Adapun realisasi sebanyak 1 (satu)
buah kebijakan atau 33,33% yaitu Peraturan Walikota Pontianak Nomor 57
Tahun 2013 tentang Tarif Angkutan Penyebrangan Bardan-Siantan.
121
Target
16.312
Unit KB
2013
Realisasi
10.020
Unit KB
%
61,43
Target
16.312
Unit
KB
2012
Realisasi
10.237
Unit
KB
%
62,76
Target
20.664
Unit
KB
2011
Realisasi
12.420
Unit
KB
%
60.10%
Dari hasil pengujian kendaraan bermotor ini telah menghasilkan pendapatan pada
tahun 2013 sebesar Rp.903.555.000,00 atau 102,82% dari target sebesar
200
Rp.878.745.000,00
Pencapaian indikator kinerja sasaran strategis ini juga dilaksanakan melalui kegiatan
Penataan Gedung Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) dengan Program
Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. Kegiatan ini
direalisasikan dengan melakukan perbaikan jalan keluar gedung pengujian
kendaraan bermotor dengan harapan proses pelayanan PKB dapat berjalan lancar.
122
Indikator kinerja persentase peningkatan rasio jalan dengan kondisi baik diperoleh
melalui pelaksanaan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan
berupa kegiatan pemeliharaan rutin, pemeliharaan periodik dan peningkatan jalanjalan kota baik yang bersumber dari DAK, dana subsidi tingkat I maupun APBD Kota
Pontianak.
Penjelasan terhadap capaian indikator kinerja kegiatan pada indikator kinerja
sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program Pengendalian dan Pengamanan
Lalu Lintas dengan pelaksanaan kegiatan Pembuatan Marka Parkir Tepi Jalan
Umum dengan capaian indikator kegiatan jumlah lokasi/kawasan parkir yang
dilakukan penataan dengan capaian 1 kawasan yaitu di sepanjang ruas Jalan
Gajahmada dengan luas marka 200,04 meter atau 1,334 Km. Pengecata marka
parkir tepi jalan umum ini menggunakan bahan cat thermoplastik dan diarahkan
pada setiap panjang jalan yang tidak ada pertigaan ataupun jalan keluar masuk
gang.
Berdasarkan analisis capaian seluruh indikator kinerja pada sasaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 47 adalah sebesar 83,59% atau
termasuk dalam interval 70 < 85, dengan nilai mean : 77.5 dalam kategori
Berhasil.
Sasaran
48
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 18, yaitu
Mewujudkan transportasi kota yang disiplin, tertib, aman, dan lancar. Untuk
mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 4 (empat) program, yaitu Program
Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas, Program Pembangunan Sarana dan
Prasarana Perhubungan, Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Perhubungan, dan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas LLAJ. Total anggaran yang dialokasikan untuk keempat program tersebut
adalah sebesar Rp.2.222.622.400,00, yang terealisir sebesar Rp.2.193.000.500,00
atau 98,67%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk
mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 4 (empat) indikator kinerja
kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
123. Terpenuhinya kebutuhan fasilitas lalu lintas darat dan
sungai (traffic light, marka, zebra cross, ramburambu lalu lintas lainnya)
124. Terpeliharanya kondisi terminal dan halte dengan
baik
Target
Realisasi
90%
98,03%
108,93
75%
87,50%
116,67
Capaian
Sangat
Berhasil
201
108,97%
108,97
102,31%
102,31
108,71
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
123
Indikator kinerja terpenuhinya kebutuhan fasilitas lalu lintas darat dan sungai (traffic
light, marka, zebra cross, rambu-rambu lalu lintas lainnya) diwujudkan melalui
pengukuran panjang marka jalan dan zebra cross yang dilakukan pengecatan, jumlah
rambu-rambu lalu lintas yang terpasang, dan jumlah traffic light yang terpasang di
jalan persimpangan.
Berikut capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan berdasarkan hasil
pengukuran kinerja:
Kegiatan/Capaian Kinerja
Jumlah Lokasi yang terpasang Zebra Cross
Jumlah Rambu-rambu Lalu Lintas yang terpasang
Jumlah Lokasi/Simpang yang terpasang Traffic
Light/CCTV
Jumlah Lokasi yang terpasang Flashing Light
Jumlah Traffic Light yang terpasang Count Down
Light
124
Target
40 titik
302 buah
1 Simpang
2013
Realisasi
37 titik
289 buah
1 Simpang
2 lokasi
10 Tiang
Traffic
2 lokasi
10 Tiang
Traffic
%
92,50
95,70
100
100
100
Indikator kinerja terpeliharanya kondisi terminal dan halte dengan baik digunakan
untuk mengukur tingkat pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa terminal
angkutan kota dan halte di Kota Pontianak.
Pada tahun 2013, jumlah fasilitas terminal dalam kondisi baik dapat dicapai
sebanyak 3 fasilitas dari target 4 fasilitas (75%). Pemeliharaan fasilitas terminal
dilakukan pada pemeliharaan atap, plafon dan pengecatan. Sedangkan jumlah halte
yang dilakukan pemeliharaan adalah sebanyak 5 halte dari target 5 halte (100%).
Berikut capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan berdasarkan hasil
pengukuran kinerja:
Indikator Kinerja
Jumlah Halte yang dilakukan pemeliharaan
Jumlah Fasilitas Terminal dalam Kondisi Baik
2012
Target
Realisasi %
5 Halte
5 Halte 100
4 Fasilitas 3 Fasilitas 75
125
202
126
Target
15.120
Rit
1
Fasilitas
4
fasilitas
4.000
unit
2013
Realisasi
%
24.750
163,69
Rit
1
100
Fasilitas
4 fasilitas
100
Indikator kinerja Peningkatan keberfungsian traffic light dan rambu-rambu lalu lintas
dicapai melalui kegiatan pemeliharaan rutin traffic light berupa penggantian dan
perbaikan terhadap komponen-komponen traffic light yang mengalami
kerusakan akibat pemadaman arus listrik dan hal-hal teknis lainnya. Adapun
jumlah traffic light yang ada di Kota Pontianak berjumlah 20 unit di 20 simpang
jalan, dan dari 20 unit tersebut semuanya berfungsi atau dalam kondisi baik
100%. Begitu juga dengan pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas yang
ditargetkan berjumlah 130 buah dengan realisasi 136 buah atau 104,62%.
Berikut capaian masing-masing indikator kinerja kegiatan berdasarkan hasil
pengukuran kinerja:
Indikator Kinerja
Jumlah Traffic Light, CCTV dan VMS dalam Kondisi
Baik
Jumlah rambu-rambu lalu lintas dalam kondisi baik
Target
20
simpang
130 buah
2013
Realisasi
20
Simpang
136 buah
%
100
104,62
Berdasarkan analisis capaian seluruh indikator kinerja pada sasaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 48 adalah sebesar 108,71%
atau termasuk dalam interval x > 85, dengan nilai mean : 92,5 dalam kategori Sangat
Berhasil.
203
Sasaran
49
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 19, yaitu
Mewujudkan kualitas pengelolaan kebersihan dan pertamanan kota. Untuk
mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 5 (lima) program, yaitu Program
Peningkatan dan Pemeliharaan Kebersihan, Program Sosialisasi Kebijakan
Pengelolaan Persampahan, Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebersihan dan Program
Peningkatan Peralatan Kebersihan. Total anggaran yang dialokasikan untuk kelima
program tersebut adalah sebesar Rp.20.193.196.216,00 dengan realisasi
Rp.18.992.671.115,00 atau 94,055%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi untuk mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Kebersihan dan
Pertamanan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 12 (dua belas)
indikator kinerja kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
127. Peningkatan Pengelolaan Sampah di TPA
da Kebersihan Kota Poantianak
128. Jumlah pengelolaan sampah dengan
sistem swakelola di TPA
129. Peningkatan pelaksanaan operasional
instalasi pengolahan limbah tinja (IPLT)
130. Rata-rata jumlah lindi (limbah cair
sampah) yang diproses
131. Jumlah ruas pasar dan ruas jalan kota yang
dilakukan penyapuan/ dibersihkan
132. Rata-rata jumlah bahu dan median jalan
yang ditebas
133. Persentase jumlah sampah yang diangkut
pada hari-hari besar
134. Jumlah tempat pembuangan sampah
(TPS) dalam kondisi baik
135. Jumlah angkutan truck sampah yang
terpelihara dalam kondisi siap pakai
136. Jumlah kontainer sampah dalam kondisi
baik
137. Terpenuhinya ketersediaan prasarana
dan sarana persampahan (sepeda motor
roda tiga, gerobak sampah, dan boldozer)
138. Terpenuhinya ketersediaan peralatan
perbengkelan sarana angkutan dan
pengelolaan persampahan
Rata-rata Capaian Kinerja Sasaran 49
Target
84%
Realisasi
86,73%
%
128,91
100%
100%
100
100%
100%
100
100%
79.2%
79,2
100%
100%
100
100%
116,66%
116,66
100%
100%
100
100%
100%
100
100%
100%
100
100%
100%
100
100%
100%
100
100%
100%
100
91,49
Capaian
Sangat
Berhasil
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
127
Indikator kinerja jumlah sampah yang dapat diangkut dengan sistem swakelola dari
TPS ke TPA dicapai melalui kegiatan rutin setiap tahunnya yaitu pengangkutan
sampah dengan sistem swakelola dari TPS ke TPA. Pengangkutan sampah Kota
204
Selain itu juga dilakukan sosialisasi penerapan PERDA dan PERWA tentang
ketertiban masyarakat dalam jadwal pembuangan dan pengangkutan sampah.
Namun masyarakat belum sepenuhnya membuang sesuai jadwal yang ditentukan
(jam 18.00 s/d 06.00 WIB) dalam pengangkutan tersebut dibayarkan gaji pokok
pekerja sebesar Rp. 15.000,- (per 3 rit) dengan tambahan uang minum sebesar
Rp.1.500,00 dan Beras Rp.60.000,00. Adapun tingkat pengelolaan pelayanan
kebersihan Kota Pontianak berdasarkan jumlah penduduk, dan produksi sampah
Kota Pontianak dapat dilihat dari tabel berikut:
TINGKAT PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PONTIANAK
TAHUN 2013
PRODUKSI SAMPAH
PENGELOLAAN
SAMPAH KOTA
PONTIANAK
JUMLAH
PENDUDUK KOTA
PONTIANAK
647.622
2,5
Liter/
Org/
Hari
VOLUME TPS
DAN VOLUME
SAMPAH DI TPS
TINGKAT
MASYARAKAT
YANG
TERLAYANI
1.619.055
JUMLAH
PENGELOLAAN
SAMPAH KOTA
1.404,15
1.068.420
JUMLAH
PENGELOLAAN
SAMPAH KOTA
912,26
JUMLAH WARGA
YANG TERLAYANI
480.276
JUMLAH WARGA
YANG TIDAK
TERLAYANI
96.577
m3/
hari
m3/
hari
Org
86,73
%
1,02
16,74
205
pada waktu yang telah ditentukan yaitu pada jam 18:00 s/d 06:00 WIB. Adapun
maksud dan tujuan pelaksanaan pegiatan ini adalah agar tercipta kondisi yang
bersih, indah secara estetika tidak membuat kesan kumuh pada lokasi disekitar
TPS. Dari hasil pelaksanaan penindakan tersebut yang telah dilakukan selama
ini terhitung sebanyak 1.042 orang yang tertangkap dan telah dilakukan proses di
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pontianak. Dipandang perlu untuk
meningkatkan sanksi atau denda yang diberikan selama ini hanya sebesar
Rp. 50.000,00 dirasakan tidak berpengaruh dan tidak membuat jera kepada
pelaku tindak pelanggaran. Kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan
kondisi kebersihan di TPS adalah tingkat kesadaran dan pola kebiasaan
masyarakat membuang sampah sesuai peraturan masih sangat kurang. Selain
itu pula daya dukung petugas penjagaan TPS tidak sebanding dengan jumlah
dan kawasan yang harus dilakukan pemantauan dan penindakan.
128
Indikator kinerja jumlah pengelolaan sampah dengan sistem swakelola di TPA dicapai
melalui operasional pengelolaan TPA dengan sistem swakelola, pemeliharaan
periodik jalan masuk TPA ke Batu Layang, pemeliharaan periodik tipping area TPA
Batu Layang, dan pemeliharaan periodik jembatan TPA Batu Layang. Pengelolaan
TPA direncanakan dengan sistem Controlled Landfill. Untuk menunjang dan
meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di TPA dilakukan melalui langkahlangkah operasional sebagai berikut:
a. Operasional Pengelolaan TPA dengan Sistem Swakelola. TPA sebagai lokasi
pembuangan dan proses akhir sampah yang diproduksi setiap hari oleh
masyarakat Kota Pontianak. Volume sampah yang masuk di TPA sebagian
besar adalah dari proses pengangkutan sampah dari TPS ke TPA setiap hari
berdasarkan jumlah volume sampah yang masuk sebesar 1.001,63 m3/hari
Letak TPA (Tempat Pembuangan/Pengelolaan Akhir) berada di Kec. Pontianak
Utara di Kelurahan Batu Layang memiliki luas 26,6 Ha. Saat ini luas TPA yang
sudah terpakai untuk penimbunan sampah dengan menggunakan sistim
Control Landfill seluas 14 Ha, hal ini akan menjadi permasalahan yang perlu
dicarikan solusi dalam mensikapi kebutuhan lahan dimasa mendatang.
206
Alat berat yang ada sebagai pendukung kegiatan di TPA terdiri dari 1 unit
Exavator pengadaan tahun anggaran 2012, Buldozer D5 Case pengadaan
tahun anggaran 2010 dan 1 unit Exavator pengadaan tahun anggaran 2007.
b. Pemeliharaan Periodik Jalan Masuk Lokasi TPA Batu Layang. Kegiatan
operasional ini merupakan prasarana yang harus selalu dalam kondisi baik
untuk mobilitasi angkutan sampah dalam kondisi aman dari bahaya kecelakaan
pada saat proses pembuangan sampah.
c. Pemeliharaan Periodik Tipping Area TPA Batu Layang. Lokasi tipping area
merupakan akses tempat pengumpulan pembuangan sampah sementara dari
angkutan yang selanjutnya akan dilakukan pengelolaan lebih lanjut
menggunakan alat berat.
d. Pemeliharaan Periodik Jembatan Lokasi TPA Batu Layang. Kegiatan
operasional memerlukan pemeliharaan jembatan sebagai akses masuk dan
keluarnya kendaraan angkut juga berfungsi sebagai penjaga normalosasi
system drainase yang ada di TPA.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sampah yang masuk ke TPA perhari ratarata dengan komposisi 83% sampah organik dan 17% sampah an-organik dengan
komposisi terdiri dari : kertas (5%), kaca (2,1%), palstik (6%), logam (2%), kayu
(1,5%), kain (0,1%), karet (0,1%), organik (83%) yang terbesar.
129
130
Indikator kinerja rata-rata jumlah lindi (limbah cair sampah yang diproses) dicapai
melalui pelaksanaan Operasional Instalasi dan Peralatan Pengolahan Lumpur
Lindi. Operasional instalasi dan peralatan pengolahan limbah Lindi sebagai upaya
meminimalisir dampak lingkungan yang diakibatkan oleh adanya Lindi (limbah cair
yang bersumber dari proses penguraian sampah) yang ada pada TPA terhadap
badan lingkungan (Air). Jumlah limbah lindi yang di proses setiap hari 20,7
m3/hari.
131
Jumlah Ruas Pasar dan Ruas Jalan Kota Yang Dilakukan Penyapuan/
Dibersihkan
Indikator kinerja jumlah ruas pasar dan ruas jalan kota yang dilakukan
penyapuan/dibersihkan dicapai melalui operasional penyampuan jalan-jalan
protokol/daerah komersial dan penyapuan jalan tradisional. Berikut penjelasan
207
masing-masing capaian target jumlah ruas pasar dan jalan kota yang dilakukan
penyapuan/dibersihkan.
a. Penyapuan jalan-jalan protokol/daerah komersial dilakukan setiap hari, pada
pagi hari (Pukul 04.00 s/d 07.00 WIB) disapu, dilanjutkan disisir hasil
sapuannya Pukul 07.00 s/d 11.00 WIB. Pada kawasan tertentu di area
perdagangan/pasar dilakukan pada sore hari Pukul 16.00 s/d 19.00 WIB.
Penyapuan jalan protokol, daerah perdagangan dan perkantoran baru dapat
dilakukan pada 77 ruas jalan dari 338 ruas jalan yang ada dalam Kota
Pontianak (terdiri dari 322 jalan kota, 5 jalan propinsi dan 11 jalan nasional).
Yang ditangani penyapuan: jalan kota 63 ruas, jalan propinsi 4 ruas dan jalan
nasional 10 ruas.
b. Jam efektif pekerjaan penyapuan ini dilakukan pagi hari, mulai pukul 04.00 Wib
setiap harinya sampai selesai. Di samping itu pekerja yang menyapu sebanyak
315 orang untuk melayani penyapuan pada 70 ruas jalan dengan gaji pokok
Rp.20.000,00 (untuk 3 jam pertama) per hari plus uang makan/minum
Rp.6.500,00 perharinya dan beras Rp.90.000,00 perbulan.
c. Penyapun pasar tradisional dilakukan selama 3 (tiga) jam dengan jumlah 7
lokasi dilakukan oleh 86 pekerja setiap harinya dan dilakukan setelah aktivitas
pedagang selesai. Setiap pekerja penyapuan pasar diberi gaji pokok sebesar
Rp.20.000,00 plus uang makan/minum Rp.6.500,00 perharinya dan uang beras
Rp.90.000,- per bulan.
d. Untuk ruas jalan yang tidak tertangani pada jam kerja, ruas jalan yang belum
ada PHLnya maupun adanya acara/event, maka penanganan kebersihan
sampahnya dilakukan dengan melemburkan PHL dengan masa waktu 2 jam
dengan upah Rp.20.000,00 per orang dan uang makan/minum Rp.15.000,00
per orang.
132
Indikator kinerja rata-rata jumlah bahu dan median jalan yang ditebas dicapai
melalui kegiatan rutin penebasan bahu dan median jalan yang ditargetkan sebanyak
72 lokasi di 6 wilayah kerja kecamatan. Berikut capaian kinerja penebasan/
pembersihan bahu dan media jalan sepanjang tahun 2013.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
133
Kecamatan
Pontianak Selatan
Pontianak Kota
Pontianak Barat
Pontianak Timur
Pontianak Utara
Pontianak Tenggara
Jumlah
23 lokasi
13 lokasi
16 lokasi
8 lokasi
5 lokasi
3 lokasi
Indikator kinerja persentase jumlah sampah yang diangkut pada hari-hari besar
dicapai melalui pelaksanaan operasional pemeliharaan kebersihan hari-hari besar.
Capaian indikator sasaran ini berupa jumlah sampah pada peringatan hari-hari besar
keagamaan seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, Imlek, dan kegiatan
lain yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Pada tahun 2013, jumlah sampah yang
208
134
Indikator kinerja jumlah tempat pembuangan sampah (TPS) dalam kondisi baik
dicapai melalui pelaksanaan pemeliharaan TPS dan perbaikan landasan container di
beberapa lokasi dalam wilayah Kota Pontianak. Realisasi capaian kinerja indikator
sasaran ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Pada tahun 2013, jumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang
terpelihara terdapat 129 TPS resmi dan pada tahun 2013 TPS berjumlah 144
buah. TPS liar dari sejumlah 15 titik telah berhasil dilakukan pembasmian
sehingga menjadi hanya 11 titik. Pemusnahan TPS liar ini bekerja sama dengan
pihak Kelurahan dan Kecamatan sehingga konsentrasi pengangkutan sampah
hanya pada TPS resmi yang disediakan oleh Pemerintah. Adapun lokasi
pemeliharaan TPS tahun 2013, meliputi TPS Terminal Batulayang, TPS Depan
TK Citra Mandiri, TPS Depan Gg. Akrap, TPS Depan Gg. Usaha Baru, TPS
Depan Gg. Buntu, TPS Depan Gg. Gudang Garam, TPS Depan Toko Usaha
Mandiri, TPS Depan Gg. Teluk Betung Dalam, TPS Depan BCA, TPS Depan PT
Sumber Alam, TPS Depan Lapangan Bola, TPS Depan PD Khatulistiwa Diesel,
TPS Depan Makam Muslimin Tanjung Raya 1, TPS Depan Gg Bersama Tanjung
Raya 1, TPS Depan BOB Ponsel Tanjung Raya 1, TPS Depan Toko Sandal
Rossi, TPS Depan Ruko Bangunan, TPS Depan Pasar Dahlia dan TPS Depan
Rumah Sakit Antonius.
b. Pada tahun 2013, jumlah landasan container yang diperbaiki sebanyak 15 Buah
(data lokasi pada tabel kondisi/lokasi TPS dan container). Adapun jumlah
pemeliharaan container dalam tahun 2012 meliputi:
1) Landasan Container Depan Kantor Pos Jeruju;
2) Landasan Container Depan Gg. Landak IV;
3) Landasan Container Samping SPBU Jeruju;
4) Landasan Container Depan SD Negeri 54;
5) Landasan Container Samping Jl. Srikaya;
6) Landasan Container Samping Gg. Gunung Jati;
7) Landasan Container Depan Kantor Camat Kota;
8) Landasan Container Depan Gg. Sama Rukun
Kondisi TPS di Kota Pontianak dalam kondisi baik sampai dengan tahun 2013
diperincikan sebagai berikut:
No
1
2
3
4
Jenis TPS
Container
Bak Semen/Batu
Transfer Depo
Rumah Kompos
Jumlah
TPS Liar di 6 Kecamatan
2010
30
77
2
1
110
25
2011
32
68
2
1
103
15
Tahun
2012
43
68
2
1
116
13
2013
91
35
2
1
129
11
209
135
Indikator kinerja jumlah angkutan truk sampah yang terpelihara dalam kondisi siap
pakai dicapai melalui pemeliharaan alat angkutan bermotor sebanyak 47 unit.
Untuk menunjang kelancaran dalam pelaksanaan tugas pengangkutan sampah
kota menuju TPA diperlukan pemeliharaan alat angkutan bermotor seperti Arm Roll
Truck, Pick Up, Mini Bus, Dump Truck, Compector Truck, Vaccum Truck,
Kendaraan Roda 3 dan roda 2. Adapun kondisi armada yang dimiliki Pemerintah
Kota Pontianak, yang secara operasional dikelola oleh Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota Pontianak pada tahun 2013 adalah sebagai berikut
No
1
2
3
4
5
6
7
8
136
Jenis Kendaraan
Arm Roll Truck
Pick Up
Mini Bus
Dump Truck
Compector Truck
Vaccum Truck
Kend. Roda 3
Kend. Roda 2
Jumlah
Jumlah
23
6
1
23
1
3
9
3
69
Kondisi
Baik
14
4
1
19
1
1
8
2
50
Rusak Ringan
5
1
1
7
Rusak Berat
4
1
4
1
1
1
12
Indikator kinerja jumlah kontainer sampah dalam kondisi baik dicapai melalui
pemeliharaan kontainer, pembangunan landasan kontainer baru. Jumlah konteiner
yang diperbaiki pada tahun 2013 sebanyak 5 unit yang mengalami kerusakan baik
Plat yang bocor dan penggantian tutup yang sering dijarah pemulung besi bekas.
137
138
210
Sasaran
50
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 19, yaitu
Mewujudkan kualitas pengelolaan kebersihan dan pertamanan kota. Untuk
mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 2 (dua) program, yaitu Program
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Program Peningkatan Penataan da
Pengelolaan Taman Kota dan RTH yang didukung oleh Masyarakat dan Pihak
Swasta. Total anggaran yang dialokasikan untuk kedua program tersebut adalah
sebesar Rp.2.943.980.640,00, yang terealisir sebesar Rp.2.899.036.400,00 atau
98,47%. Secara teknis, SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk
mewujudkan sasaran ini adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Capaian
sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua) indikator kinerja kinerja
utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
139. Meningkatnya pengadaan bibit taman hias dan
peneduh
140. Rata-rata jumlah pohon yang dipangkas
(control vegetasi)
Capaian
Target
100%
Realisasi
97,43%
%
100
100%
138%
119
Sangat
Berhasil
161,04
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
Meningkatnya Pengadaan Bibit Taman Hias dan Peneduh
139
Indikator kinerja meningkatnya pengadaan bibit taman hias dan peneduh dicapai
melalui pelaksanaan pemeliharaan taman kota, pengadaan bibit tanaman hias dan
peneduh, dan peningkatan sarana dan prasarana pertamanan. Adapun capaian
kinerja indikator sasaran ini yang direalisasikan pada tahun 2013, sebagai berikut.
Penataan taman dan ruang terbuka hijau bertujuan meningkatkan kualitas
lingkungan dengan perencanaan penataan taman dan keindahan kota serta
meningkatkan pula kegiatan pemeliharaan pohon (Kontrol Vegetasi) yang ada di
sepanjang ruas jalan yang ada di Kota Pontianak. Adapun kegiatan pemeliharaan
taman dan ruang terbuka hijau yang dilaksanakan pada tahun 2013 meliputi
perbaikan pot tanaman, pengecatan pot tanaman dan ornamen kota, pemeliharaan
taman Jalan Tanjung Pura I dan II, pembuatan pot di median Jalan Veteran.
Adapun perbandingan jumlah dan lokasi RTH dan Taman pada tahun 2011 hingga
2013 adalah sebagai berikut:
1) Ruang Terbuka Hijau Publik
Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ptk Selatan
Ptk Tengara
Ptk Kota
Ptk Barat
Ptk Timur
Ptk Utara
Jumlah
2
21
5
1
4
20
2
2010
Luas (m2)
3
24.778,40
7.534
50,40
2.229
6205,82
1.026
Jumlah
4
20
5
1
4
20
2
2011
Luas (m2)
5
24.778,40
7.534
50,40
2.229
6205,82
1.026
Jumlah
6
20
5
1
5
23
2
2012
Luas (m2)
7
24.913,34
10.033,30
250
2.248,90
7.705,23
1.026
JUMLAH
53
41.823,62
54
41.823,62
56
211
46.221,67
2) Taman Kota yang dikelola Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak
Kecamatan
1. Ptk Selatan
2. Ptk Tengara
3. Ptk Kota
4. Ptk Barat
5. Ptk Timur
6. Ptk Utara
Jumlah
Tahun 2011
Jumlah
Luas M2
20
24.317,2
5
7.534,00
14
4.538,62
4
2.279
1
50,40
1
73
53
38.789,22
Tahun 2012
Jumlah
Luas M2
20
24.913,34
5
10.033,30
16
6.132,37
5
2.248,90
1
250,00
1
72,90
48
43.650,81
Tahun 2013
Jumlah
Luas M2
20
24.913,3
5
10.033,3
16
6.132,37
5
2.248,90
1
250
1
72,9
48
43.650,8
Ptk Selatan
Ptk Tengara
Ptk Kota
Ptk Barat
Ptk Timur
Ptk Utara
Jumlah
Tahun 2011
Jumlah
Luas M2
1
461,20
6
1.647,30
1
450
8
2.558,50
Tahun 2012
Jumlah
Luas M2
7
1.650,56
1
953
8
2.603,56
Tahun 2013
Jumlah
Luas M2
7
1.650,56
1
953
8
2.603,56
Selain pengelolaan taman dan RTH, Pemerintah Kota Pontianak juga melakukan
pengadaan tanaman hias diperlukan untuk mengganti tanaman yang rusak akibat
kondisi lingkungan atau rusak karena tangan jahil yang merusak tanaman yang
berada di lokasi Taman. Ada pun jumlah dan jenis tanaman sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
140
Pangkas Hijau
Soka Singapure
Taiwan Beauty
Puring Kuning
Kedondong Laut
Gandarusa
Soka Jawa
Lili Bombay
9
10
11
12
13
14
15
Hangjuang
Cana Presiden
Lili Bakong
Helconia
Lili paris putih
Pucuk Merah
Mahoni
Indikator kinerja rata-rata jumlah pohon yang dipangkas (control vegetasi) dicapai
melalui pemeliharaan atau kontrol vegetasi yang dilakukan secara rutin dengan
perlakuan bersifat pemangkasan dan penebangan pohon yang dianggap rawan
dan membahayakan bagi pengguna jalan maupun bangunan yang berada
disekitarnya. Banyaknya jumlah pohon yang berada di Kota Pontianak yang pada
umumnya memiliki ukuran besar dan usia yang relatif tua menjadi kendala
tersendiri untuk dilakukan penataan. Banyak terjadi pengerusakan baik yang
disengaja karena kepentingan tertentu maupun karena daya dukung tumbuh pohon
yang tidak baik sehingga pohon menjadi mati atau miring.
Selain kendala tersebut, kurangnya tenaga dalam pemantauan pohon yang ada
mengakibatkan banyak terjadi pengrusakan maupun penebangan pohon oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab. Adapun upaya yang telah dilakukan selama ini yaitu
melakukan pemangkasan pohon, penebangan pohon, penanaman pohon,
pembersihan pohon dan registrasi pohon. Pembersihan gulma atau benalu yang
212
bersifat parasit pada pohon yang dapat menbuat kondisi pohon menjadi tidak sehat
dan berkesan kumuh. Registrasi pohon adalah pemberian label pada pohon
sebagai data regestrasi jumlah dan kondisi pohon. Sedangkan registrasi pohon
adalah pemberian label pada pohon sebagai data regestrasi jumlah dan kondisi
pohon.
Pada tahun 2013, jumlah pohon yang dipangkas atau dilakukan control vegetasi
ditargetkan sebanyak 576 pohon yang tersebar di jalan-jalan protokol maupun jalan
kota. Dari target 576 pohon dapat direalisasikan melebih target yaitu 1.294 pohon
atau 224,65%.
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 20, yaitu
Mewujudkan penataan ruang yang akomodatif, tertib, teratur dan berwawasan
lingkungan. Untuk mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 2 (dua) program,
yaitu Program Pengembangan Perumahan dan Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8.150.392.999,00, yang dapat
terealisir sebesar Rp 7.830.912.749,00 atau 96,08%. SKPD yang bertanggungjawab
untuk mewujudkan sasaran stategis tersebut adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang,
dan Perumahan. Capaian sasaran strategis ini diukur melalui pemenuhan 2 (dua)
indikator kinerja utama, sebagai berikut:
Indikator Kinerja Utama
141. Persentase tingkat pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan rumah yang layak huni
(RTLH)
142. Persentase menurunnya lingkungan
perumahan (bangunan) yang kumuh
Target
Realisasi
100%
88,45%
88,45
100%
100%
100
94,3%
Capaian
Sangat
Berhasl
92.5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
141
213
Indikator Kinerja
4.
5.
6.
7.
Target
Realisasi
1
Jumlah rumah yang dibantu
Prasarana sarana Utilitas (PSU)
pada perumahan formal
Jumlah rumah yang dibantu
Prasarana sarana Utilitas (PSU)
pada perumahan formal
Jumlah komplek perumahan
formal yang ada di Kota
Pontianak
2
1500
3
1060
4
70,67
100
100
100.00
300
284
94,67
100
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil
91,34
142
Persentase Menurunnya Lingkungan Perumahan (Bangunan) Yang Kumuh
Untuk merealisasikan capaian target indikator ini ditempuh melalui pelaksanaan 1
(satu) program dan 2 (dua) kegiatan yaitu Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan, dengan 2 (dua) kegiatan yaitu (1) Fasilitasi Penanganan Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kementrian Perumahan Rakyat (BPPS/SHAT/PLP2KBK) Stimulasi PSU dan DAK Perumahan; (2) Pengelolaan Rusunawa . Adapun
Capaian kinerja masing-masing kegiatan tersebut sebagaimana dituangkan pada
tabel di bawah ini:
Indikator Kinerja
1.
2.
1
Jumlah Lokasi rumah kumuh
yang tertangani
Jumlah rumah Susun yang
terkelola
Target
Realisasi
2
6
3
6
4
100
96
96
100
100
Capaian
Kinerja
5
92,5
sangat
Berhasil
Sasaran
52
214
Sasaran strategis ini merupakan penjabaran dari tujuan strategis 20, yaitu
mewujudkan penataan ruang yang akomodatif, tertib, teratur dan berwawasan
lingkungan. Untuk mewujudkan sasaran strategis ini dilaksanakan 1 (satu) program,
yaitu program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Anggaran yang dialokasikan untuk
program tersebut adalah sebesar Rp.107.746.800,00 yang terealisir sebesar
Rp 5..476.050,00 atau 51,49%. SKPD yang bertanggungjawab untuk mewujudkan
tsasaran stategis ini adalah Dinas Cipta Karya, Tata ruang, dan Perumahan.
Sasaran strategis ini diarahkan untuk memenuhi target kinerja utama, sebagai
berikut:
143.
Target
Realisasi
Capaian
100%
100%
100
Sangat
Berhasl
100
92,5
Evaluasi dan analisis capaian kinerja terhadap masing-masing indikator kinerja utama
sasaran tersebut sebagai berikut:
143
1
Jumlah Lokasi yang dilakukan
Pengawasan
Target
Realisasi
2
6 kecamatan
3
6 kecamatan
4
100%
100%
Capaian
Kinerja
5
92.5
Sangat
Berhasil