Anda di halaman 1dari 3

9.

Model Tipe Belajar Lainnya


Banyak situs online interaktif yang menyediakan jasa untuk menentukan
tipe belajar seseorang. Tipe belajar seseorang bersifat kombinasi, walaupun
dimungkinkan hanya didominasi oleh satu tipe belajar. Salah satu situs online
adalah Learning-style-online.com. Situs ini mendasari tipe belajar suatu individu
yang meliputi:
1. Tipe visual (spasial) yaitu menyukai penggunaan gambar-gambar,
pencitraan dan pemahaman spasial.
2. Tipe aural (auditiori-musikal) yaitu menyukai musik dan bunyibunyian.
3. Tipe verbal (linguistik) yaitu menyukai penggunaan kata kata, dalam
ucapan maupun tulisan.
4. Tipe fisik (kinestetik) yaitu menyukai olah tubuh, tangan, dan sentuhan
indera.
5. Tipe logis (matematikal) yaitu menyukai penggunaan logika, penalaran
dan sistem-sistem.
6. Tipe sosial (antarpersonal) yaitu menyukai belajar dalam kelompok
atau dengan orang lain.
7. Tipe soliter (interpersonal) yaitu menyukai belajar sendiri, menerapkan
self-study.
Contoh hasil konsultasi secara online tentang tipe belajar digambarkan sebagai
berikut.

Dari gambar di atas yang hampir dominan adalah tipe verbal dan aural yang
mencapai nilai 19, Tipe belajar yang paling tidak relevan adalah tipe belajar visual
yang hanya memperoleh nilai 7.
10. Penggunaan Praktis Tipe Belajar dalam Pembelajaran

Beberapa ahli di antaranya Rita Dunn dan Kenneth Dunn telah


mengembangkan penelitian tentang bagaimana tipe belajar mempengaruhi
pembelajaran. Dalam bukunya yang berjudul Teaching Students Through Their
Individual Learning Styles: A Practical Approach, mereka menganalisis bahwa
para siswa yang mampu mengidentifikasi gaya belajarnya sendiri akan mampu
memperoleh nilai yang tinggi dalam tes, memiliki sikap yang lebih baik, serta
lebih efisien dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, menjadi tugas guru
untuk mengajar dan menguji siswa sesuai dengan gaya belajarnya. Guru wajib
menyesuaikan rancangan ruang kelasnya, pengembangan teknik kelompok kecil,
dan pengembangan paket kontrak kegiatan.
Paket kontrak kegiatan adalah perencanaan pendidikan yang memfasilitasi
belajar dengan unsur-unsur berikut:
1. Pernyataan yang jelas tentang apa yang diperlukan siswa untuk belajar
2. Dipergunakan sumber-sumber multisensori, memfasilitasi respon
seluruh pancaindera
3. Adanya aktivitas yang memungkinkan materi pembelajaran yang baru
dapat dimanfaatkan secara kreatif
4. Saling berbagi proyek-proyek kreatif dengan kelompok kecil lain di
kelasnya
5. Minimal di bentuk 3 kelompok di kelas
6. Melakukan pre-tes, tes mandiri, dan postes
Penelitin lain yaitu Merilee Sprenger juga merekomendasikan penerapan gaya
belajar. Untuk mengupayakan pembelajaran yang efektif, ia menyarankan hal-hal
sebagai berikut, (1) Guru dapat berlaku sebagai pembelajar, sedangkan pembelajar
dapat berlaku sebagai guru, (2) Setiap pembelajar dapat belajar dengan baik jika
dalam keadaan yang mendukung, (3) Belajar menggembirakan.
11. Dampak Gaya Belajar terhadap Pendidikan
Dampak gaya belajar kepada pendidikan secara umum terkait dengan apa
yang harus dilakukan guru terhadap materi pembelajaran (kurikulum), pengajaran,
dan penilaian sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Guru juga harus
benar-benar memperhatikan kesesuaian antara metode pengajaran dengan gaya
belajar. Guru wajib mengenali gaya belajar setiap siswanya kemudian dilihat

mana gaya belajar yang paling dominan, hal itulah yang harus disesuaikan dengan
metode pengajarannya. Akan tetapi, hal itu sulit karena banyaknya variasi gaya
belajar antar siswa sendiri. Oleh karena itu guru pada kesempatan lain sesekali
memberi variasi pemilihan metode pembelajaran.
Peranan guru dalam hal ini antara lain :
Kurikulum : Guru harus memberikan penekanan kepada intuisi, perasaan,
pengideraan, dan imajinasi siswa sehingga siswa mampu menganalisis, menalar,
dan memecahkan masalah secara urut.
Pengajaran : Guru wajib merencanakan metode pembelajarannya sesuai dengan
berbagai gaya belajar siswa
Penilaian : Guru wajib menerapkan berbagai teknik penilaian yang berfokus
kepada pengembangan kapasitas total otak dan gaya yang berbeda-beda.
12. Kritik-Kritik terhadap Implementasi Gaya Belajar
Selalu hadir kritik dalam implementasi konsep tertentu dalam pendidikan.
Misalnya saja kritik dari beberapa ahli yaitu Susan Greenfield menulis di majalah
Times Educational Supplement Magazine antara lain ... dari sudut pandang
neurosains (pendekatan gaya belajar) adalah omong kosong!. Banyak juga ahli
yang berpendapat bahwa hanya sedikit bukti-bukti yang mendukung efektivitas
model gaya belajar. Dinyatakan juga bahwa model ini sering dilatarbelakangi oleh
teori yang rancu. Stahl juga berpendapat ... ditemukan sejumlah kegagalan dalam
penilaian untuk meyakini bahwa implementasi gaya belajar anak-anak yang sesuai
dengan metode pembelajaran, memberikan efek yang signifikan terhadap hasil
pembelajaran. Guy Claxton berpendapat bahwa penerapan VAK justru
membatasi variasi pembelajaran (guru tidak leluasa menggunakan metode
pembelajarannya sendiri).

Anda mungkin juga menyukai