Anda di halaman 1dari 2

NAMA

LEDY ERVITA

NIM

SR142080047

PRODI/SEMESTER

S1/4

MATA KULIAH

PROMOSI KESEHATAN

1. Persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima panca
indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu
menyadari yang diinderanya itu.
2. Hubungan persepsi dalam promosi kesehatan: Banyak faktor yang akan
menyebabkan stimulus tersebut masuk dalam rentang perhatian seseorang. Kedua
factor yang mempengaruhi persepsi akan mempengaruhi juga dalam promosi
kesehatan. Faktor eksternal yang melekat pada objek, seperti pada media promosi
kesehatan akan membuat persepsi seseorang tertarik akan media tersebut atau pun
dapat membuat persepsi seseorang tidak peduli. Sedangkan factor internal yang ada
pada promosi kesehatan

akan membuat persepsi seseorang teringat akan

pengalamannya, harapan ataupun budaya yang dimiliki. Disini persepsi sangat


mempengaruhi seseorang dalam menerima promosi kesehatan yang diberikan.
Apakah yang akan orang pikirkan terhadap promosi kesehatan tersebut.
3. Faktor yang mempengaruhi persepsi:
a. Faktor Eksternal: kontras (warna, ukuran, bentuk dan gerakan), perubahan
intensitas: perubahan suara, cahaya, akan menarik perhatian, penggulangan,
sesuatu yang baru, sesuatu yang menarik perhatian orang banyak.
b. Faktor Internal: pengalaman/pengetahuan, harapan, kebutuhan, motivasi,
emosi, budaya.
4. Macam-macam hukum dalam persepsi? Contoh?
a. Hukum Kedekatan (Proximity): kita cenderung mempersepsikan obyek yang
lebih kecil dan berdekatan sebagai keseluruhan bentuk yang lebih besar.
Contoh: Remaja yang berdekatan dengan pembalap liar akan dipersepsikan
sebagai pembalap liar juga.
b. Hukum Kesamaan (similarity): stimulus yang serupa cenderung kita
persepsikan sebagai suatu kesatuan. Contoh: Jika kita orang jogja akan
dipersepsikan halus berbahasa.
c. Hukum Kesederhanaan (simplicity): dalam mempersepsikan stimulus kita
cenderung mempersepsikan yang sederhana. Contoh: Angka 8 akan kita
persikan dua bulatan ditumpuk.

d. Hukum Keteraturan Bentuk (good figure): dalam mempersepsikan stimulus


kita cenderung membuatnya menjadi satu kesatuan yang sempurna atau
simetris. Contoh: Seorang ibu dengan dua anaknya cenderung kita katakan
sebagai suatu keluarga, walaupun ayahnya sudah tidak ada.
e. Hukum Kesinambungan (continuation): hukum ini

mengacu

pada

kesederhanaan sehingga stimulus mudah diramalkan. Contoh: Garis titik2 yang


lurus dan belok, akan mudah kita ramalkan berlanjut pada yang lurus.
f. Hukum Kesempurnaan (law of closure): Kita mengorganisasikan stimulus yang
kita lihat dengan dengan cara mengisi bagian2 yang hilang. Contoh: Gambar
berkedip pada iklan akan kita persepsikan sebagai benda utuh.
g. Hukum Kesenasiban (law of common fate): hukum ini menyangkut gerakan,
benda yang bergerak ke arah yang sama, benda itu akan kita persepsikan
bagian dari kelompoknya. Contoh: Bunglon saat diam akan kita persepsikan
sebagai pohon, karena warnanya sama dengan pohon, namun saat bergerak
akan kita persepsikan bunglon.
h. Hukum Ketetapan
Hukum Ketetapan Ukuran: Seorang anak naik sepeda, makin jauh tidak

makin kecil tetapi kita persepsikan sama besarnya.


Hukum Ketetapan Warna: Baju perawat yang berwarna putih, akan kita

persepsikan tetap putih walaupun di tempat yang agak gelap.


Hukum Ketetapan Gerak: saat kita naik kereta api, maka perasaan yang
bergerak adalah tiang listrik, tetapi kita tetap mempersepsikan kereta yang

bergerak.
Sumber : http://ttumpuk.blogspot.co.id/2012/03/tersenyumlah-di-saat-engkausedih.html.
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2011/12/persepsi-dalam-promosi-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai