Makalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kewarganeraan
Makalah Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kewarganeraan
KELOMPOK 3
(2015200009)
Jessica
(2015200113)
Nurmanto
(2015200012)
Maria Margaretha
(2015200140)
(2015200030)
(2015200155)
Dionisius Ardy
(2015200060)
Putranto Aldiono
(2015200166)
Adhitya Virya
(2015200091)
(2015200190)
A Latar Belakang
Dewasa ini, dalam perkembangan cara berpikir manusia kerap dihadapkan
pada masalah yang terjadi akibat faktor globalisasi dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga warga negara Indonesia khususnya anak-anak yang
merupakan para calon penerus bangsa mulai kehilangan jati diri mereka sebagai
warga negara Republik Indonesia.
Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup
manusia terutama kalangan mahasiswa di zaman sekarang dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
sehingga cenderung lebih mempengaruhi individu tersebut. Contohnya adalah
lingkungan sekitar dan media massa. Dalam pembahasan ini, lingkungan sekitar
mencakup keluarga, teman sebaya dan sebagainya. Sedangkan dalam media massa
mencakup media sosial, koran, radio, televisi dan lain-lain. Sedangkan, faktor internal
sendiri merupakan faktor yang timbul dari dalam diri sendiri mencakup rasa ingin
tahu, dorongan dari dalam untuk mengembangkan diri sehingga ia belum dapat
mengetahui apa yang baik atau buruk untuk dirinya sendiri. Dan faktor-faktor itulah
yang secara nyata merubah jati diri warga negara Indonesia itu sendiri.
Pada dasarnya setiap individu memiliki suatu sifat dasar sebagai manusia,
yaitu rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terhadap sesuatu tersebut dapat diwujudkan
melalui perbuatan dari individu yang membutuhkan suatu
keberanian untuk
melakukannya. Karena pada dasarnya keberanian juga merupakan sifat dasar manusia
dalam menyikapi suatu hal.
Dalam mewujudkan tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, maka dibutuhkan sikap keberanian tersebut.
dimana seharusnya, sikap ini telah terealisasikan di dalam darah setiap warga negara
Indonesia namun karena berbagai faktor-faktor diatas, sikap keberanian dalam darah
warga negara Indonesia itu memudar. Sehingga, melalui proyek lapangan Pendidikan
Kewarganegaraan yang bertemakan Indonesia merah dalam darahku ini Kami
berupaya untuk menumbuhkan sikap keberanian tersebut.
Untuk mewujudkan Proyek Lapangan ini Kami akan merealisasikanya dalam
bentuk sosialisasi dalam wujud membagikan sebuah artikel yang kami susun, yang
isinya bertujuan untuk menigkatkan rasa keberanian, cinta tanah air dan rela
berkorban dalam diri rekan-rekan mahasiswa yang menjadi target dalam proyek
lapangan ini. Kami memiliki pengharapan yang besar agar kegiatan ini dapat
bermanfaat.
B Rumusan Masalah
1
2
3
4
Apa yang menjadi pedoman proyek Indonesia merah dalam darahku ini?
Siapa target yang dituju dalam proyek ini?
Bagaimana pelaksanaan proyek lapangan Kewarganegaraan ini?
Apa yang menjadi harapan setelah pelaksanaan proyek ini?
C Tujuan
Dalam proyek lapangan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini kami
mengambil tema Indonesia Merah Dalam Darahku. Dalam rangka mewujudkan
proyek ini kami akan meralisasikanya dalam bentuk kegiatan sosialisasi untuk
menumbuhkan sikap keberanian dalam diri rekan-rekan mahasiswa UNPAR yang
menjadi target dari proyek lapangan pendidikan kewargangaraan ini.
Berikut adalah tujuan yang kami harapkan akan tercapai dalam proyek mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu :
1
2
3 Menumbuhkan sikap cinta tanah air, dan rela berkorban dalam diri mahasiswa/i.
D Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan ini, kami
memilih untuk melaksanakan suatu proyek kegiatan lapangan dengan tema Indonesia
Merah Dalam Darahku. Adapun pendekatan atau metode yang kami gunakan dalam
melaksanakan proyek kegiatan lapangan ini adalah dengan melaksanakan suatu
sosialisasi yang dilatarbelakangi dan memiliki tujuan seperti apa yang kami
kemukakan sebelumnya. Kegiatan sosialisasi yang akan kami laksanakan adalah
dalam bentuk membagikan sebuah Artikel yang kami susun yang isinya bertujuan
untuk menumbuhkan sikap keberanian, rasa cinta tanah air dan tentunya sikap rela
berkorban dalam diri rekan-rekan mahasiswa yang menjadi target dari pelaksanaan
proyek lapangan ini..
Tahap-tahap kegiatan sosialisasi ini akan kami jabarkan dalam bentuk
rancangan kegiatan berikut ini :
1
tersebut?
Apakah artikel yang kami bagikan dapat menumbuhkan sikap keberanian,
rasa cinta tanah air dan rela berkorban dalam diri mahasiswa tersebut?
BAB II
DESKRIPSI TUGAS
1. Profil Proyek
1.1. Tema Proyek Kegiatan Kelompok : Indonesia Merah Dalam Darahku
1.2. Jenis Proyek Kegitan Kelompok
: Proyek Lapangan
1.3. Bentuk Proyek Kegiatan Kelompok : Sosialisasi
1.3.1. Judul
: Sosialisasi Indonesia Merah Dalam Darahku
1.3.2. Sasaran dan Target : Rekan-rekan Mahasiswa/i Universitas
Katolik
Parahyangan
1.3.3. Pelaksana
: Anggota Kelompok 3
1.3.4. Wujud Pelaksanaan :
1.3.4.1.
Membagikan Artikel bertemakan Indonesia merah dalam darahku
1.3.4.2.
Melaksanakan Sesi Wawancara terhadap ;
1.3.4.2.1.
Perwakilan Pejabat Organisasi Kemahasiswaan
1.3.4.2.1.1.
Ketua Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM)
UNPAR
1.3.4.2.1.2.
Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNPAR
1.3.4.2.2.
Rekan-Rekan Mahasiswa/i UNPAR yang sebelumnya telah
membaca Artikel.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tugas
2.1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Kelompok :
2.1.1. Mendiskusikan Bentuk Proyek Kegiatan Kelompok
2.1.1.1.
Pelaksanaan :
2.1.1.1.1.
Menentukan Bentuk dan Jenis Proyek Kegiatan Kelompok
yang akan dipilih.
2.1.1.1.2.
Kondisi dan Situasi
2.1.1.1.2.1.
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Nopember 2015.
2.1.1.1.2.2.
Waktu
: Pkl. 15.00 selesai.
2.1.1.1.2.3.
Tempat: Ruang 10119, Gedung 10 UNPAR.
2.1.2. Mempersiapkan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Kelompok
2.1.2.1.
Pelaksanaan :
2.1.2.1.1.
Sesi 1
2.1.2.1.1.1.
Menyusun Artikel yang akan dibagikan.
2.1.2.1.1.2.
Menyusun Format Pertanyaan untuk Sesi Wawancara.
2.1.2.1.1.3.
Menyusun BAB 1 (Latar Belakang, Identifikasi
Masalah, Tujuan dan Metode Pelaksanaan).
2.1.2.1.2.
Sesi 2
2.1.2.1.2.1.
Menyusun Artikel yang akan dibagikan.
2.1.2.2.
Kondisi dan Situasi :
2.1.2.2.1.
Sesi 1
2.1.2.2.1.1.
Hari/ Tanggal : Senin, 16 Nopember 2015.
2.1.2.2.1.2.
Waktu
: Pkl. 08.00 selesai.
2.1.2.2.1.3.
Tempat: Yogya Ciumbuleuit.
2.1.2.2.2.
Sesi 2
2.1.2.2.2.1.
Hari / Tanggal : Senin, 16 Nopember 2015.
2.1.2.2.2.2.
Waktu
: Pkl. 13.13 selesai.
2.1.2.2.2.3.
Tempat: Indomaret Ciumbuleuit.
2.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Kelompok
2.2.1. Sesi Pembagian Artikel
2.2.1.1.
Pelaksanaan :
2.2.1.1.1.
Membagikan Artikel kepada (sebagian) Rekan-rekan
Mahasiswa/i Universitas Katolik Parahyangan.
2.2.1.1.2.
Kondisi dan Situasi :
2.2.1.1.2.1.
Hari/ Tanggal : Rabu, 18 Nopember 2015.
2.2.1.1.2.2.
Waktu
: Pkl. 15.30 selesai.
2.2.1.1.2.3.
Tempat: Gedung Perkuliahaan MKU ( Lantai 1 dan 2)
Gedung 10 UNPAR
2.2.2. Sesi Menempelkan Artikel pada Majalah dinding
2.2.2.1.
Pelaksanaan :
2.2.2.1.1.
Menempelkan Artikel pada Majalah
dinding
Gedung
2.3.1.1.
BAB III
REFLEKSI DAN ANALISIS
3.1 Manfaat/Keuntungan
Setelah kami menyelesaikan proyek lapangan ini, yaitu Indonesia Merah Dalam
Darahku tentu kami mendapat manfaat serta keuntungan dari kelompok maupun individu.
Manfaat yang kami dapatkan adalah :
-
wawancara.
Kami bisa lebih menghargai pendapat dari mahasiswa yang kami wawancarai.
Pendapat dari mahasiswa dapat membuka pikiran kami sehingga pandangan kami
Jadi, yang dapat kami pelajari dari berlangsungnya proyek lapangan ini adalah betapa
luasnya pandangan tiap orang dengan karakter yang berbeda-beda sehingga kami
dapat menyimpulkan bahwa setiap individu dengan karakter yang berbeda ini tentu
memiliki pandangan sendiri sehingga sebagai manusia dewasa kita harus bersifat
adaptif dalam menerima tanggapan dari luar, menjadikan kami pribadi yang lebih
dewasa dalam menyikapi pendapat serta tanggapan dari masing-masig individu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan demikian, sebagai warga negara yang memiliki rasa nasionalisme serta
menanamkan nilai patriotisme dalam diri, usaha-usaha yang dapat dilakukan sebagai
upaya dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Berbagai cara dapat dilakukan sesuai dengan minat serta tekad masingmasing. Bisa dengan mengukir prestasi dengan pengembangan diri yang membawa
nama hingga mancanegara, prestasi akademins atau non-akademis. Salah satu cara
sederhana yang dapat dilakukan terutama oleh kami sebagai pemuda ialah
melaksanakan tugas yang seharusnya sebagai mahasiswa yang berperan aktif di
bidangnya, serta dapat mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk dibaktikan kepada
masyarakat sesuai dengan slogan Universitas Katolik Parahyangan.
LAMPIRAN LAMPIRAN
sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Hal ini tentunya menjadi suatu
masalah serius. spirit keberanian, rasa cinta tanah air dan
ditanamkan para pahlawan dan pendiri bangsa seakan tergerus. Jika begini, siapakah yang
akan menjadi sandaran dalam melindungi bangsa ini, siapakah yang menjadi tumpuan dalam
membangun bangsa ini!
Spirit Keberanian dan refleksi terhadap sumpah pemuda..
Petikan Artikel :
(Refleksi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928)
Oleh: Agustang K, S.PdI.,M.PdI.
Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia . (Bung Karno)
Esensi semangat menghargai jasa para pahlawan kini tak sepenuhnya tercermin pada
diri setiap pemuda zaman sekarang. Semangat itu kian meredup semenjak peristiwa agung 28
Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu terpampang jelas semangat dan ikrar para
pemuda negeri ini yang mengaku : berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa
Indonesia, dan bertanah air satu tanah air Indonesia.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan spirit baru bagi bangsa Indonesia,
bahwa kita bisa merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah. Sumpah Pemuda adalah
momentum dimana tonggak-tonggak sejarah bangsa ini telah mulai dibangun, di mana
peristiwa-peristiwa besar akan menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia.
Namun, kini semangat itu mulai meredup ketika pada usianya yang ke 70 tahun
bangsa Indonesia mengalami banyak cobaan. Di era globalisasi ini Indonesia dihadapkan
pada permasalahan yang serius. Globalisasi telah memakan sendi-sendi persatuan bangsa,
terlebih moral generasi muda Indonesia. Degradasi moral pemuda bisa kita lihat ketika
peristiwa anarkis akhir-akhir ini. Peristiwa tawuran pelajar, bahkan tawuran antarmahasiswa
di Indonesia merupakan bukti menurunnya semangat menghargai jasa para pahlawan yang
telah membangun negeri ini.
Peristiwa itu seharusnya menjadi cermin dan introspeksi bagi pemuda Indonesia bahwa
bangsa ini bukan butuh orang-orang yang hanya membuat onar di mana-mana. . Tetapi,
Indonesia butuh yang namanya pemuda dengan budi pekerti baik, pemuda yang mau
menghargai jasa pahlawannya, pemuda yang memegang prinsip persatuan bangsa, pemuda
yang tidak malu akan budaya asli Indonesia, dan pemuda yang memiliki sikap keberanian
untuk berjuang memajukan bangsa Indonesia!
Maka dari itu..
Berdasarkan Artikel tadi dapat disimpulkan bahwa jiwa keberanian yang seharusnya
ada dalam darah para pemuda-pemudi bangsa ini sudah mulai memudar. Bagaimana dengan
anda? Apakah jiwa keberanian dalam diri anda juga sudah memudar? Sadarlah! Bangkitlah
wahai pemuda! Karena hanya dengan jiwa keberanian dalam diri kita, Negara tercinta ini
dapat terus berkembang, dan dapat berubah kearah yang lebih baik! Sadarlah, karena jiwa
keberanian itu ada dalam darah kita, ada dalam darah setiap pemuda-pemudi bangsa ini,
karena Indonesia merah dalam darahku!
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Ya ,artikel ini membuat saya kembali tersadar akan realita dalam kehidupan pemuda
sekarang, dalam bentuk bentuk seperti menjalankan profesi yang dapat membantu
membangun serta memajukan bangsa dan Negara kita.
4. Steven Angkiriwang, Fakultas FISIP, prodi Hubungan International
-Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku yang
kami buat ?
Dalam artikel ini saya benar-benar melihat , ya, memang benar itulah bagaimana
realita UUD45 pada saat ini. memang tak dapat dielakkan betapa bedanya penerapan
UUD45 masa dulu, dengan UUD45 masa kini.
-Bagaimana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?
menurut saya, berbangsa dan bernegara itu seharusnya dimulai dari hal yang kecil
dulu. Kita tidak perlu seperti pemuda zaman dulu yang harus mengangkat bambu runcing
untuk berperang. Kita seharusnya memulai sesuatu dari hal terkecil dan sederhana terlebih
dahulu, seperti lingkungan sekitar kita ini. Pikirkanlah dahulu lingkungan sekitar tempat
dimana kita berada saat ini. mereka memerlukan kita, pemuda-pemudi, untuk
memperbaikinya. Meski terkadang kita harus berdiri sendiri untuk melakukan itu semua dan
kenyataanya itu susah. Namun, menurut saya, untuk mewujudkan perubahan yang menurut
diri kita baik, kita tidak harus takut untuk melawan arus yang ada.
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Saya sangat setuju dengan artikel ini. Memang, begitu adanya. Rasa keberanian dalam
diri anak muda sebenarnya sudah ada. Hanya tergantung bagaimana cara untuk menunjukan
hal itu. Artikel ini, yang kalian buat, lebih berfungsi sebagai pengingat untuk para anak muda
yang ada, agar berani untuk mewujudkan kebenaran yang mereka pegang
Mindsetnya yang berbeda. Zaman sekarang, anak muda sudah terpengaruhi media
komunikasi, pendidikan, ataupun medsos yang mendorong pemikiran bahwa Indonesia
adalah suatu hal yang kuno. Ketika kita membicarakan tentang Indonesia, ada anggapan
bahwa itu adala seusatu yang sangat kuno. Hal ini yang berbeda dengan pemuda dulu dimana
mereka mati-matian untuk meninggikan martabat negeri mereka sendiri dan bukan malah
menjatuhkannya seperti saat ini. namun akhir-akhir ini, menurut saya pandangan anak muda
tentang Indonesia suadh makin baik. Semakin ada nya rasa bangga akan Indonesia itu sendiri.
Ini menunjukkan perubaha yang positif.
sikap-sikap yang ada pada pemuda-pemudi zaman dahulu sudah semakin sedikit di
terapkan oleh pemuda-pemudi zaman kini. Anak muda zaman kini telah terkena dampak dari
arus peradaban masyarakat modern yang sebenarny sangat buruk bagi masyarakat Indomesia
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Dari artikel ini bukannya menumbuhkan jiwa nasionalisme ,tetapi dapat menyadarkan
kita tentang hal hal yang menjadi permasalahan di negri ini. Jika tulisan tulisan seperti
ini banyak dimuat, dibaca oleh anak anak muda mereka akan lebih sensitive terhadap aspek
aspek permasalahan tersebut.