Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KELOMPOK


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELOMPOK 3

Vina Herlina Sari

(2015200009)

Jessica

(2015200113)

Nurmanto

(2015200012)

Maria Margaretha

(2015200140)

Karima Rahma Anugrah

(2015200030)

Yasmin Nur Fairuz

(2015200155)

Dionisius Ardy

(2015200060)

Putranto Aldiono

(2015200166)

Adhitya Virya

(2015200091)

Muhammad Rakha Aulia

(2015200190)

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN


2015
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Dewasa ini, dalam perkembangan cara berpikir manusia kerap dihadapkan
pada masalah yang terjadi akibat faktor globalisasi dalam bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga warga negara Indonesia khususnya anak-anak yang
merupakan para calon penerus bangsa mulai kehilangan jati diri mereka sebagai
warga negara Republik Indonesia.
Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup
manusia terutama kalangan mahasiswa di zaman sekarang dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
sehingga cenderung lebih mempengaruhi individu tersebut. Contohnya adalah
lingkungan sekitar dan media massa. Dalam pembahasan ini, lingkungan sekitar
mencakup keluarga, teman sebaya dan sebagainya. Sedangkan dalam media massa
mencakup media sosial, koran, radio, televisi dan lain-lain. Sedangkan, faktor internal
sendiri merupakan faktor yang timbul dari dalam diri sendiri mencakup rasa ingin
tahu, dorongan dari dalam untuk mengembangkan diri sehingga ia belum dapat
mengetahui apa yang baik atau buruk untuk dirinya sendiri. Dan faktor-faktor itulah
yang secara nyata merubah jati diri warga negara Indonesia itu sendiri.
Pada dasarnya setiap individu memiliki suatu sifat dasar sebagai manusia,
yaitu rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu terhadap sesuatu tersebut dapat diwujudkan
melalui perbuatan dari individu yang membutuhkan suatu

keberanian untuk

melakukannya. Karena pada dasarnya keberanian juga merupakan sifat dasar manusia
dalam menyikapi suatu hal.
Dalam mewujudkan tujuan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, maka dibutuhkan sikap keberanian tersebut.
dimana seharusnya, sikap ini telah terealisasikan di dalam darah setiap warga negara
Indonesia namun karena berbagai faktor-faktor diatas, sikap keberanian dalam darah
warga negara Indonesia itu memudar. Sehingga, melalui proyek lapangan Pendidikan
Kewarganegaraan yang bertemakan Indonesia merah dalam darahku ini Kami
berupaya untuk menumbuhkan sikap keberanian tersebut.
Untuk mewujudkan Proyek Lapangan ini Kami akan merealisasikanya dalam
bentuk sosialisasi dalam wujud membagikan sebuah artikel yang kami susun, yang
isinya bertujuan untuk menigkatkan rasa keberanian, cinta tanah air dan rela
berkorban dalam diri rekan-rekan mahasiswa yang menjadi target dalam proyek
lapangan ini. Kami memiliki pengharapan yang besar agar kegiatan ini dapat
bermanfaat.
B Rumusan Masalah
1
2
3
4

Apa yang menjadi pedoman proyek Indonesia merah dalam darahku ini?
Siapa target yang dituju dalam proyek ini?
Bagaimana pelaksanaan proyek lapangan Kewarganegaraan ini?
Apa yang menjadi harapan setelah pelaksanaan proyek ini?

C Tujuan
Dalam proyek lapangan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini kami
mengambil tema Indonesia Merah Dalam Darahku. Dalam rangka mewujudkan
proyek ini kami akan meralisasikanya dalam bentuk kegiatan sosialisasi untuk
menumbuhkan sikap keberanian dalam diri rekan-rekan mahasiswa UNPAR yang
menjadi target dari proyek lapangan pendidikan kewargangaraan ini.
Berikut adalah tujuan yang kami harapkan akan tercapai dalam proyek mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu :
1
2

Menyadarkan mahasiswa/i mengenai pemahaman tentang sikap keberanian,


Menumbuhkan sikap keberanian dalam diri mahasiswa/i,

3 Menumbuhkan sikap cinta tanah air, dan rela berkorban dalam diri mahasiswa/i.
D Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan tugas kelompok Pendidikan Kewarganegaraan ini, kami
memilih untuk melaksanakan suatu proyek kegiatan lapangan dengan tema Indonesia
Merah Dalam Darahku. Adapun pendekatan atau metode yang kami gunakan dalam
melaksanakan proyek kegiatan lapangan ini adalah dengan melaksanakan suatu
sosialisasi yang dilatarbelakangi dan memiliki tujuan seperti apa yang kami
kemukakan sebelumnya. Kegiatan sosialisasi yang akan kami laksanakan adalah
dalam bentuk membagikan sebuah Artikel yang kami susun yang isinya bertujuan
untuk menumbuhkan sikap keberanian, rasa cinta tanah air dan tentunya sikap rela
berkorban dalam diri rekan-rekan mahasiswa yang menjadi target dari pelaksanaan
proyek lapangan ini..
Tahap-tahap kegiatan sosialisasi ini akan kami jabarkan dalam bentuk
rancangan kegiatan berikut ini :
1

Membagikan artikel yang telah kami susun kepada rekan-rekan mahasiswa

Universitas Katolik Parahyangan.


Dalam mengukur efektifitas dari artikel yang kami bagikan, kami akan
melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa tersebut. Yang bertujuan
untuk mengetahui :
a Apakah artikel yang kami bagikan dapat mempengaruhi mahasiswa
b

tersebut?
Apakah artikel yang kami bagikan dapat menumbuhkan sikap keberanian,
rasa cinta tanah air dan rela berkorban dalam diri mahasiswa tersebut?

BAB II
DESKRIPSI TUGAS
1. Profil Proyek
1.1. Tema Proyek Kegiatan Kelompok : Indonesia Merah Dalam Darahku
1.2. Jenis Proyek Kegitan Kelompok
: Proyek Lapangan
1.3. Bentuk Proyek Kegiatan Kelompok : Sosialisasi
1.3.1. Judul
: Sosialisasi Indonesia Merah Dalam Darahku
1.3.2. Sasaran dan Target : Rekan-rekan Mahasiswa/i Universitas

Katolik

Parahyangan
1.3.3. Pelaksana
: Anggota Kelompok 3
1.3.4. Wujud Pelaksanaan :
1.3.4.1.
Membagikan Artikel bertemakan Indonesia merah dalam darahku
1.3.4.2.
Melaksanakan Sesi Wawancara terhadap ;
1.3.4.2.1.
Perwakilan Pejabat Organisasi Kemahasiswaan
1.3.4.2.1.1.
Ketua Lembaga Kepresidenan Mahasiswa (LKM)
UNPAR
1.3.4.2.1.2.
Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM) UNPAR
1.3.4.2.2.
Rekan-Rekan Mahasiswa/i UNPAR yang sebelumnya telah
membaca Artikel.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tugas
2.1. Tahap Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Kelompok :
2.1.1. Mendiskusikan Bentuk Proyek Kegiatan Kelompok
2.1.1.1.
Pelaksanaan :
2.1.1.1.1.
Menentukan Bentuk dan Jenis Proyek Kegiatan Kelompok
yang akan dipilih.
2.1.1.1.2.
Kondisi dan Situasi
2.1.1.1.2.1.
Hari/ Tanggal : Rabu, 11 Nopember 2015.
2.1.1.1.2.2.
Waktu
: Pkl. 15.00 selesai.
2.1.1.1.2.3.
Tempat: Ruang 10119, Gedung 10 UNPAR.
2.1.2. Mempersiapkan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Kelompok
2.1.2.1.
Pelaksanaan :
2.1.2.1.1.
Sesi 1
2.1.2.1.1.1.
Menyusun Artikel yang akan dibagikan.
2.1.2.1.1.2.
Menyusun Format Pertanyaan untuk Sesi Wawancara.
2.1.2.1.1.3.
Menyusun BAB 1 (Latar Belakang, Identifikasi
Masalah, Tujuan dan Metode Pelaksanaan).
2.1.2.1.2.
Sesi 2
2.1.2.1.2.1.
Menyusun Artikel yang akan dibagikan.
2.1.2.2.
Kondisi dan Situasi :
2.1.2.2.1.
Sesi 1
2.1.2.2.1.1.
Hari/ Tanggal : Senin, 16 Nopember 2015.
2.1.2.2.1.2.
Waktu
: Pkl. 08.00 selesai.
2.1.2.2.1.3.
Tempat: Yogya Ciumbuleuit.
2.1.2.2.2.
Sesi 2

2.1.2.2.2.1.
Hari / Tanggal : Senin, 16 Nopember 2015.
2.1.2.2.2.2.
Waktu
: Pkl. 13.13 selesai.
2.1.2.2.2.3.
Tempat: Indomaret Ciumbuleuit.
2.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Kelompok
2.2.1. Sesi Pembagian Artikel
2.2.1.1.
Pelaksanaan :
2.2.1.1.1.
Membagikan Artikel kepada (sebagian) Rekan-rekan
Mahasiswa/i Universitas Katolik Parahyangan.
2.2.1.1.2.
Kondisi dan Situasi :
2.2.1.1.2.1.
Hari/ Tanggal : Rabu, 18 Nopember 2015.
2.2.1.1.2.2.
Waktu
: Pkl. 15.30 selesai.
2.2.1.1.2.3.
Tempat: Gedung Perkuliahaan MKU ( Lantai 1 dan 2)
Gedung 10 UNPAR
2.2.2. Sesi Menempelkan Artikel pada Majalah dinding
2.2.2.1.
Pelaksanaan :
2.2.2.1.1.
Menempelkan Artikel pada Majalah

dinding

Gedung

Perkuliahan MKU (Lantai 1 dan 2 Gedung 10 UNPAR)


2.2.2.2.
Kondisi dan Situasi :
2.2.2.2.1.
Hari/ Tanggal : Rabu, 25 Nopember 2015.
2.2.2.2.2.
Waktu
: Pkl. 15.00 selesai.
2.2.2.2.3.
Tempat: Gedung Perkuliahaan MKU ( Lantai 1 dan 2) Gedung
10 UNPAR
2.2.3. Sesi Wawancara
2.2.3.1.
Bentuk Kegiatan Sesi Wawancara
2.2.3.1.1.
Merefleksikan isi dari Artikel.
2.2.3.1.2.
Mengajukan Pertanyaan.
2.2.3.2.
Pelaksanaan :
2.2.3.2.1.
Melaksanakan Sesi wawancara
2.2.3.2.1.1.
Sesi 1
2.2.3.2.1.1.1. Mewawancarai Ketua LKM UNPAR.
2.2.3.2.1.2.
Sesi 2
2.2.3.2.1.2.1. Mewawancarai Ketua MPM UNPAR
2.2.3.2.1.2.2. Mewawancarai Sebagian Rekan-rekan Mahasiswa/i
UNPAR.
2.2.3.2.2.
Kondisi dan Situasi
2.2.3.2.2.1.
Sesi 1
2.2.3.2.2.1.1. Hari, Tanggal : Jumat, 20 Nopember 2015.
2.2.3.2.2.1.2. Waktu
: Pkl. 13.00 selesai.
2.2.3.2.2.1.3. Tempat: Sekretariat LKM
2.2.3.2.2.2.
Sesi 2
2.2.3.2.2.2.1. Hari, Tanggal : Senin, 23 Nopember 2015.
2.2.3.2.2.2.2. Waktu
: Pkl. 10.00 selesai.
2.2.3.2.2.2.3. Tempat: Sekretariat MPM, Indomaret Ciumbuleuit,
Lingkungan Kampus UNPAR
2.3. Tahap Penyusunan Makalah Laporan pelaksanaan Kegiatan kelompok dan
mempersiapkan bahan presentasi.
2.3.1. Pelaksanaan

2.3.1.1.

Menyusun Makalah Laporan Kegiatan Kelompok berdasarkan Proyek

Lapangan Sosialisasi Indonesia Merah dalam Darahku.


2.3.1.2.
Mempersiapkan Presentasi Laporan Kegiatan Kelompok dengan
Menyusun Powerpoint.
2.3.2. Kondisi dan Situasi
2.3.2.1.1.
Hari/ Waktu : Rabu, 25 Nopember 2015.
2.3.2.1.2.
Waktu
: Pkl. 12.00 selesai.
2.3.2.1.3.
Tempat: Caf Cabe Rawit (Cawit).
3. Temuan-temuan
3.1. Positif
3.1.1. Sebagian besar rekan-rekan mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek kegiatan kelompok kami, baik rekan yang mendapatkan artikel maupun
yang kami wawancara pada umunya memiliki tanggapan yang baik.
3.1.2. Sebagian besar rekan-rekan mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek kegiatan kelompok kami, baik rekan yang mendapatkan artikel maupun
yang kami wawancara pada umumya memiliki antusias yang tinggi.
3.1.3. Berdasarkan proses sesi wawancara yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar rekan-rekan mahasiswa memiliki wawasan yang luas
mengenai Jiwa keberanian, Sikap patriotism, sikap bela negara, rasa cinta tanah
air dan jiwa kebangsaan.
3.1.4. Berdasarkan proses sesi wawancara yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar rekan-rekan mahasiswa yang telah membaca artikel
tersadar bahwa sebagai bangsa Indonesia seharusnya mereka memiliki jiwa
keberanian dan mereka juga termotivasi untuk lebih berani dan berusaha dalam
mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
3.2. Negatif
3.2.1. Masih ada sebagian dari rekan-rekan mahasiswa/i yang belum paham betul arti
dari Artikel yang kami buat.
3.2.2. Masih ada sebagian dari rekan-rekan mahasiswa/i yang tidak antusias saat
kami wawancarai dan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang terkesan
seadanya.
3.2.3. Berdasarkan proses sesi wawancara yang kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar rekan-rekan mahasiswa juga merasakan bahwa Jiwa
keberanian dalam diri mereka juga telah memudar.

BAB III
REFLEKSI DAN ANALISIS
3.1 Manfaat/Keuntungan
Setelah kami menyelesaikan proyek lapangan ini, yaitu Indonesia Merah Dalam
Darahku tentu kami mendapat manfaat serta keuntungan dari kelompok maupun individu.
Manfaat yang kami dapatkan adalah :
-

Kami masing-masing individu lebih mengetahui pikiran mahasiswa Unpar tentang


keberanian membela negara. Mengetahui pendapat dari mahasiswa yang berperan
penting dalam Unpar dan mahasiswa biasa. Tidak ada pendapat yang salah, tetapi
terdapat perbedaan pemikiran dan cara pandang dari setiap mahasiswa yang kami

wawancara.
Kami bisa lebih menghargai pendapat dari mahasiswa yang kami wawancarai.
Pendapat dari mahasiswa dapat membuka pikiran kami sehingga pandangan kami

terhadap Indonesia semakin membaik dan menerima Indonesia apa adanya.


Dengan kegiatan ini, kami berupaya menyadarkan bahwa betapa pentingnya kita
memiliki sikap keberanian untuk membela negara.

Jadi, yang dapat kami pelajari dari berlangsungnya proyek lapangan ini adalah betapa
luasnya pandangan tiap orang dengan karakter yang berbeda-beda sehingga kami
dapat menyimpulkan bahwa setiap individu dengan karakter yang berbeda ini tentu
memiliki pandangan sendiri sehingga sebagai manusia dewasa kita harus bersifat
adaptif dalam menerima tanggapan dari luar, menjadikan kami pribadi yang lebih
dewasa dalam menyikapi pendapat serta tanggapan dari masing-masig individu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dengan demikian, sebagai warga negara yang memiliki rasa nasionalisme serta
menanamkan nilai patriotisme dalam diri, usaha-usaha yang dapat dilakukan sebagai
upaya dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Berbagai cara dapat dilakukan sesuai dengan minat serta tekad masingmasing. Bisa dengan mengukir prestasi dengan pengembangan diri yang membawa
nama hingga mancanegara, prestasi akademins atau non-akademis. Salah satu cara
sederhana yang dapat dilakukan terutama oleh kami sebagai pemuda ialah
melaksanakan tugas yang seharusnya sebagai mahasiswa yang berperan aktif di
bidangnya, serta dapat mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk dibaktikan kepada
masyarakat sesuai dengan slogan Universitas Katolik Parahyangan.

LAMPIRAN LAMPIRAN

LAMPIRAN ARTIKEL ( YANG DIBAGIKAN )

Artikel Proyek Lapangan Pendidikan Kewarganegaraan (Kelompok 3, Kelas 3)

Indonesia Merah dalam Darahku


17 Agustus 1945, tepat 70 tahun lalu saat-saat paling mendebarkan, saat saling
menegangkan! Dimana, pada hari itulah terjadi supremasi atau hari puncak dalam
sejarah perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa dalam usaha untuk
mewujudkan negara yang kita cinta ini terbebas, dari belenggu penjajahan. Tepat 70
tahun yang lalu Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan yang
karenanya hingga saat ini kita semua dapat menikmatinya. Sungguh tak mudah
perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan dengan semangat dan keberanian serta
sikap patriotisme mereka mengorbankan nyawa dan raganya demi terwujudnya hari
itu. Semua ini membuktikan bahwa dalam tubuh pemuda-pemudi Indonesia termasuk
kita semua seharusnya mengalir darah yang didalamnya terdapat spirit keberanian!
Yang mengantarkan kita kedalam sikap cinta tanah air, berani dan rela berkorban
dalam mempertahankan kedaulatan bangsa ini. karena Indonesia adalah merah dalam
darah kita! Karena Indonesia merah dalam darahku!
Pemuda Indonesia saat ini
Pemuda selayaknya menjadi harapan dalam setiap kemajuan dalam suatu bangsa, Para
pemudalah yang nantinya dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa dan
menjadi tumpuan para generasi terdahulu untuk mengembangkan suatu bangsa dengan ideide ataupun gagasanya yang berilmu. Namun, Pemuda-pemudi generasi sekarang sangat
berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara
menyelesaikan suatu masalah. Pemuda zaman sekarang, masih terkesan acuh terhadap
masalah-masalah sosial di lingkungannya Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi
bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk dirinya

sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Hal ini tentunya menjadi suatu
masalah serius. spirit keberanian, rasa cinta tanah air dan

rela berkorban yang telah

ditanamkan para pahlawan dan pendiri bangsa seakan tergerus. Jika begini, siapakah yang
akan menjadi sandaran dalam melindungi bangsa ini, siapakah yang menjadi tumpuan dalam
membangun bangsa ini!
Spirit Keberanian dan refleksi terhadap sumpah pemuda..

Petikan Artikel :
(Refleksi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928)
Oleh: Agustang K, S.PdI.,M.PdI.

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1
pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia . (Bung Karno)

Esensi semangat menghargai jasa para pahlawan kini tak sepenuhnya tercermin pada
diri setiap pemuda zaman sekarang. Semangat itu kian meredup semenjak peristiwa agung 28
Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia. Pada saat itu terpampang jelas semangat dan ikrar para
pemuda negeri ini yang mengaku : berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa
Indonesia, dan bertanah air satu tanah air Indonesia.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan spirit baru bagi bangsa Indonesia,
bahwa kita bisa merdeka dan terbebas dari belenggu penjajah. Sumpah Pemuda adalah
momentum dimana tonggak-tonggak sejarah bangsa ini telah mulai dibangun, di mana
peristiwa-peristiwa besar akan menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia.
Namun, kini semangat itu mulai meredup ketika pada usianya yang ke 70 tahun
bangsa Indonesia mengalami banyak cobaan. Di era globalisasi ini Indonesia dihadapkan
pada permasalahan yang serius. Globalisasi telah memakan sendi-sendi persatuan bangsa,
terlebih moral generasi muda Indonesia. Degradasi moral pemuda bisa kita lihat ketika
peristiwa anarkis akhir-akhir ini. Peristiwa tawuran pelajar, bahkan tawuran antarmahasiswa
di Indonesia merupakan bukti menurunnya semangat menghargai jasa para pahlawan yang
telah membangun negeri ini.

Peristiwa itu seharusnya menjadi cermin dan introspeksi bagi pemuda Indonesia bahwa
bangsa ini bukan butuh orang-orang yang hanya membuat onar di mana-mana. . Tetapi,
Indonesia butuh yang namanya pemuda dengan budi pekerti baik, pemuda yang mau
menghargai jasa pahlawannya, pemuda yang memegang prinsip persatuan bangsa, pemuda
yang tidak malu akan budaya asli Indonesia, dan pemuda yang memiliki sikap keberanian
untuk berjuang memajukan bangsa Indonesia!
Maka dari itu..
Berdasarkan Artikel tadi dapat disimpulkan bahwa jiwa keberanian yang seharusnya
ada dalam darah para pemuda-pemudi bangsa ini sudah mulai memudar. Bagaimana dengan
anda? Apakah jiwa keberanian dalam diri anda juga sudah memudar? Sadarlah! Bangkitlah
wahai pemuda! Karena hanya dengan jiwa keberanian dalam diri kita, Negara tercinta ini
dapat terus berkembang, dan dapat berubah kearah yang lebih baik! Sadarlah, karena jiwa
keberanian itu ada dalam darah kita, ada dalam darah setiap pemuda-pemudi bangsa ini,
karena Indonesia merah dalam darahku!

LAMPIRAN ARTIKEL YANG DITEMPEL DI MADING

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN


KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

KEGIATAN SOSIALISASI MEMBAGIKAN ARTIKEL

KEGIATAN SESI WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA


1. Nama : Yudistira, Fakultas Hukum Studi Ilmu hukum
-Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku yang
kami buat ?
Yang saya dapat setelah membaca artikel tersebut, adalah bagi sebuah Negara karena
selayaknya ia menjadi sebuah harapan dalam majunya dan berkembangnya suatu negara.
Selain itu para pemuda pemudi adalah tumpuan untuk mewujudkan cita cita yang telah
ditanamkan oleh generasi terhadulu. Oleh karena itu sudah selayknya kita sebagai pemuda
pemudi untuk memiliki keberanian.
-Bagaimmana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?
Berani untuk berusaha lenih giat dalam belajar dan untuk mengejar cita cita. Berani
untuk jujur dan bertanggungjawab dalam setiap kegiatan akademik maupun non akademik.
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Ya, saya sangat tersadarkan bahwa seharusnya kita sebagai pemuda pemudi Indonesia
seharusnya memiliki nilai atau jiwa keberanian tersebut, seperti apa yang telah dicontohkan
oleh para pahlawan kita terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan ini. Dan setelah
membaca artikel ini saya juga sadar bahwa jiwa keberanian / nasionalisme dalam diri pemuda
pemudi di Indonesia saat ini telah memudar. Bahkan setelah membaca artikel ini, rasanya
telah muncul suatu jiwa keberanian dalam diri saya agar saya dapat turut ikut serta dalam
membangun negri ini.

2. Mellisa Rolys P., Fakultas Hukum, Studi Ilmu Hukum


- Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku yang
kami buat ?
Saya tersadar bahwa sebagai pemuda pemudi Indonesia kita memiliki sebuah
tantangan yang besar dalam mempertahankan kemerkaan yang telah pahwalan raih dan usaha
dalam mempertahankan hal tersebut haruslah dijiwai sikap keberanian atau kebangsaan yang
mendalami dalam usaha mempertahankan keadulatan Indonesia.
-Bagaimmana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?
Wujud nyata jiwa keberanian dalam diri saya adalah dengan berani untuk melakukan
apa yang dianggap benar oleh keyakinan pribadi, berani untuk menyuarakan aspirasi, berani
untuk mencoba dan tidak pernah takut untuk salah, berani untuk bertanggungjawab atas
segala perbuatan yang dilakukan.
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Ya, saya tersadarkan bahwa seharusnya sebagai pemuda pemudi Indonesia saya harus
memiliki jiwa keberanian/ nasionalisme. Dan saya merasa semangat untuk lebih berani dalam
mewujudkan apa yang saya cita citakan serta mulai muncul suatu keberanian dalam diri
saya untuk berbuat lebih banyak bagi negeri ini.
3. Rachel ulina, Fakultas Hukum, Studi Ilmu Hukum
- Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku yang
kami buat ?
Pemuda di jaman sekarang terkesan lebih tak acuh terhadap masalah - masalah yang
terdapat didalam negri kita ini, oleh karena itu kita semua harus menaanamkan suatu jiwa
keberanian/nasionalisme dalam diri kita semua seperti yang telah dijelaskan dalam artikel
ini.
-Bagaimana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?
Menyadarkan generasi kita akan betapa pentingnya jiwa keberaninan dan
nasionalisme agar dapat membangun negri kita, dengan cara seperti yang anda lakukan.
Menngajak dan menyadarkan atau bahkan menumbuhkan kembali jiwa jiwa tersebut
kedalam generasi sekarang ini.

-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?

Ya ,artikel ini membuat saya kembali tersadar akan realita dalam kehidupan pemuda
sekarang, dalam bentuk bentuk seperti menjalankan profesi yang dapat membantu
membangun serta memajukan bangsa dan Negara kita.
4. Steven Angkiriwang, Fakultas FISIP, prodi Hubungan International
-Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku yang
kami buat ?
Dalam artikel ini saya benar-benar melihat , ya, memang benar itulah bagaimana
realita UUD45 pada saat ini. memang tak dapat dielakkan betapa bedanya penerapan
UUD45 masa dulu, dengan UUD45 masa kini.
-Bagaimana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?
menurut saya, berbangsa dan bernegara itu seharusnya dimulai dari hal yang kecil
dulu. Kita tidak perlu seperti pemuda zaman dulu yang harus mengangkat bambu runcing
untuk berperang. Kita seharusnya memulai sesuatu dari hal terkecil dan sederhana terlebih
dahulu, seperti lingkungan sekitar kita ini. Pikirkanlah dahulu lingkungan sekitar tempat
dimana kita berada saat ini. mereka memerlukan kita, pemuda-pemudi, untuk
memperbaikinya. Meski terkadang kita harus berdiri sendiri untuk melakukan itu semua dan
kenyataanya itu susah. Namun, menurut saya, untuk mewujudkan perubahan yang menurut
diri kita baik, kita tidak harus takut untuk melawan arus yang ada.
-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Saya sangat setuju dengan artikel ini. Memang, begitu adanya. Rasa keberanian dalam
diri anak muda sebenarnya sudah ada. Hanya tergantung bagaimana cara untuk menunjukan
hal itu. Artikel ini, yang kalian buat, lebih berfungsi sebagai pengingat untuk para anak muda
yang ada, agar berani untuk mewujudkan kebenaran yang mereka pegang

-Bagaimana cara anda untuk menimbulkan jiwa kebangsaan?


Secara keilmuan, dari kecil kita sudah diberi teori-teori tentang jiwa kebangsaan yang
harus ada di setiap diri kita. Dan sekarang yang menjadi masalah hanyalah penerapan dari
teori-teori itu semua. Sekarang kita mengahadapi masalah, bagaimana cara untuk
mencurahkan pemikiran kita. Mind set akan rasa takut di kritik itu yang harus kita ubah
terlebih dahulu, baru kita dapat menyatakan isi pikiran kita. Jiwa kebangsaan ini sebenarnya
berlandas dari kesadaran kita sendiri. Kesadaran tentang dimana kita berasal selama ini.
kesadaran seperti itu yang nantinya menjadi cikal bakal untuk menumbuhkan rasa
kebangsaan.
-Menurut anda perbedaan antara pemuda dulu dan sekarang?

Mindsetnya yang berbeda. Zaman sekarang, anak muda sudah terpengaruhi media
komunikasi, pendidikan, ataupun medsos yang mendorong pemikiran bahwa Indonesia
adalah suatu hal yang kuno. Ketika kita membicarakan tentang Indonesia, ada anggapan
bahwa itu adala seusatu yang sangat kuno. Hal ini yang berbeda dengan pemuda dulu dimana
mereka mati-matian untuk meninggikan martabat negeri mereka sendiri dan bukan malah
menjatuhkannya seperti saat ini. namun akhir-akhir ini, menurut saya pandangan anak muda
tentang Indonesia suadh makin baik. Semakin ada nya rasa bangga akan Indonesia itu sendiri.
Ini menunjukkan perubaha yang positif.
sikap-sikap yang ada pada pemuda-pemudi zaman dahulu sudah semakin sedikit di
terapkan oleh pemuda-pemudi zaman kini. Anak muda zaman kini telah terkena dampak dari
arus peradaban masyarakat modern yang sebenarny sangat buruk bagi masyarakat Indomesia

5. Yodi Nugraha, Fakultas Hukum, Studi Ilmu Hukum


-Apa yang anda dapatkan setelah membaca artikel Indonesia Merah Dalam Darahku
yang kami buat ?
Memang senyata - nyata nya begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak anak
muda yg memiliki egosentris sendiri, mereka masih sibuk dengan kelompoknya masing
masing. Kita juga masih dihadapkan dengan generasi nunduk generasi yang sibuk dengan
gadget, segala suatu yg dilakukan sepertinya harus dilakukan melalui gadget,hal tersebut
dapat menurunkan kepekaan seseorang.

-Bagaimana cara anda untuk menyalurkan jiwa keberanian/ nasionalisme tersebut ?


Dapat kita lagukan dengan menumbuhkan sensitifitas pemuda pemudi agar dapat
lebih sensitif mulai mencoba untuk mendiskoneksikan diri dari dunia online dan mencoba
untuk berinteraksi dengan dunia luar karena disana banyak terdapat hal hal yang bisa
temukan dan coba diperbaiki setidaknya, contohnya jika kita mengetahui tentang kondisi
suatu koperasi yang tidak memiliki fungsi yang layak karena tidak adanya modal simpan
pinjam dan keanggotaan mahasiswa yang tidak transparan dan sebagainya. Hal tersebut
berarti dalam diri kita sudah timbul yang namanya kepedulian atau bentuk kepekaan akan
kondisi yang berlangsung saat ini, mulai dari hal yang kecil yang kemudian dapat
meningkatkan sensitifitas pemuda untuk lebih peduli terhadap hal hal yang lebih besar yang
berkaitan dengan bangsa ini.

-Apakah artikel Indonesia Merah Dalam Darahku ini sudah menumbuhkan dan
menyadarkan jiwa keberanian / nasionalisme anda ?
Dari artikel ini bukannya menumbuhkan jiwa nasionalisme ,tetapi dapat menyadarkan
kita tentang hal hal yang menjadi permasalahan di negri ini. Jika tulisan tulisan seperti
ini banyak dimuat, dibaca oleh anak anak muda mereka akan lebih sensitive terhadap aspek
aspek permasalahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai