Makalah Alat Ukur DC
Makalah Alat Ukur DC
Oleh:
Deacy Rubicca (060210102162)
Norma Asiyah (080210102014)
Endah Catur K (080210102023)
Ita Dwi Puspita (080210102034)
Ahmad Nanang Rasyid (080210102043)
Lisa Nesmaya (080210102052)
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Searah
2.2 Galvanometer Suspensi
2.2.1 Mekanisme Kumparan Putar Magnet Permanen
2.3 Macam-macam Alat Ukur Arus Searah
2.3.1 Amperemeter Arus Searah
2.3.2 Voltmeter Arus Searah
2.3.3 Ohmmeter
2.4 Prinsip Kerja Alat Ukur Arus Searah
2.4.1 Prinsip kerja Multimeter
2.4.2 Prisip kerja Galvanometer
2.4.3 Prinsip kerja Ohmmeter
2.5 Aplikasi Alat Ukur Arus Searah dalam Kehidupan Sehari-hari
2.5.1 Voltmeter
2.5.2 Ammeter
2.5.3 Ohmmeter
2.5.4 Multi Meter
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak kami peroleh pada pembuatan makalah ini,
diantaranya:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian arus searah.
1.3.2 Untuk mengetahui cara kerja galvanometer.
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam alat ukur arus searah.
1.3.4 Untuk mengetahui prinsip kerja alat ukur arus searah.
1.3.5 Untuk mengetahui aplikasi alat ukur arus arus searah dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Searah
Listrik arus searah atau DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik yang
konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya ini terjadi
dalam sebuah konduktor seperti kabel, namun bisa juga terjadi dalam
semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya pancaran elektron
atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu
arah, berbeda dengan listrik arus bolak-balik (AC). Istilah lama yang
digunakan sebelum listrik arus searah adalah arus galvanis.
2.2 Galvanometer Suspensi
Pengukuran
arus
searah
sebelumnya
menggunakan
galvanometer.
akan
terus
berdefleksi
(menyimpang)
sampai
gaya
T=B.A.I.N
Dimana:
T = torsi dalam newton meter ( N-m)
B = kerapatan fluks di dalam senjang udara (Wb/m)
A = luas efektif kumparan (m)
I = arus dalam kumparan putar (A)
N = jumlah lilitan kumparan
Persamaan di atas menunjukkan bahwa torsi yang dibangkitkan berbandig
langsung dengan kerapatan fluks medan di kumparan berputar, arus kumparan
dan konstanta-konstanta kumparan ( luas dan jumlah lilitan). Karena kerapatan
fluks dan luas kumparan merupakan parameter-parameter yang tetap bagi
sebuah instrumen, maka torsi yang dibangkitkan merupakan indikasi langsung
dari arus di dalam kumparan. Torsi ini menyebabkan defleksi jarum keadaan
mantap di mana dia diimbangi oleh torsi pegas pengontrol. Galvanometer
dianggap sebagai alat penunjuk sederhana dimana defleksi jarum berbanding
langsung dengan besarnya arus yang dialirkan ke kumparan. Di bawah ini
merupakan gambar galvanometer suspensi :
Pada
galvanometer
ini
sebuah kumparan
kawat
berporos
yang
mengandung arus dibelokkan oleh interaksi kemagnetan antara arus ini dengan
medan magnet yang permanen. Daya hambat kumparan alat ini (jenis biasa)
kira-kira antara 10 sampai 100 , dan arus yang hanya kira-kira beberapa
miliampere sudah akan menyebabkan defleksi penuh. Defleksi ini berbanding
(proportional) dengan arus dalam kumparan, tetapi karena kumparan itu
merupakan konduktor linier, maka arus itu berbanding dengan perbedaan
potensial antara terminal kumparan, dan defleksinya juga berbanding dengan
perbedaan potensial ini.
mari
kita
perhatikan
konstruksi
galvanometer.
Guna
kumparan-berputar
dapat
dipakai
untuk
mengukur
perbedaan potensial antara terminal suatu sumber, atau antara dua titik pada
sebuah rangkaian yang ada sebuah sumber di dalamnya, sebab sumber itu
mempertahankan adanya perbedaan potensial antara titik-titik tersebut, di sini
pun timbul komplikasi.
Telah ditunjukkan bahwa bila sebuah sumber berada pada sebuah
rangkaian terbuka, perbedaan potensial antara terminalnya sama dengan gglnya. Karena itu, untuk mengukur ggl itu tampaknya kita hanya perlu
Tahanan Shunt
Gerakan dasar dari sebuah amperemeter arus searah adalah galvanometer
PMMC atau gerak dArsonval. Karena gulungan kumparan dari sebuah
gerakan dasar adalah kecil dan ringan dia hanya dapat mengalirkan arus yang
kecil. Bila yang dapat diukur arus yang besar, sebagian besar arus tersebut
perlu dialirkan ke sebuah tahanan shunt.
Tahanan shunt dapat ditentukan dengan menerapkan analisa rangkaian
konvensional. Karena tahanan shunt paralel terhadap alat ukur atau
amperemeter, penurunan tegangan pada tahanan shunt dan alat ukur harus
sama dan dituliskan:
Vshunt = Valat ukur
Is Rs = Im Rm dan Rs = (Im Rm)/ Is
Karena Is = I Im, dapat dituliskan
Rs =( Im Rm)/ I Im
Di mana :
Rm : tahanan dalam lat ukur
Rs : tahanan shunt
Im : arus defleksi skala penuh
Is : arus shunt
I : arus skala penuh
Shunt Ayrton
Shunt
universal
atau
shunt Ayrton
digunakan
untuk
mencegah
yang sangat baik untuk menerapkan teori dasr rangkaian listrik dalam sebuah
rangkaian praktis.
Tindakan pencegahan yang harus diperhatikan bila menggunakan sebuah
ampermeter adalah:
1. Jangan sekali-kali menghubungkan ampermeter ke sumber tegangan.
2. Periksa polaritas yang tepat.
3. Bila menggunakan alat ukur rangkaian ganda, mula-mula gunakan
rangkaian yang tertinggi kemudian turunkan sampai diperoleh defleksi
yang sesungguhnya.
2.3.2 Voltmeter Arus Searah
V = Im (Rs + Rm)
Dimana :
Im = arus defleksi
Rm = tahanan
Rs = tahanan pengali
V = tegangan
Voltmeter Rangkuman Ganda
Jika sebuah voltmeter rangkuman ganda yang menggunakan sebuah skalar
empat posisi dan empat pengali, nilai daripada tahanan-tahanan pengali dapat
ditentukan dengan menggunakan metoda sebelumnya, atau dengan metoda
sensitivitas
2.3.3 Ohmmeter
Meskipun bukan alat ukur yang tinggi ketepatannya, ohmmeter adalah alat
yang berguna untuk mengukur daya hambat dengan cepat. Alat ini terdiri atas
sebuah galvanometer, sebuah resistor, dan sebuah sumber (biasanya baterai
lampu senter) yang dihubungkan seri, seperti gambar berikut ini. Daya hambat
R yang hendak diukur dihubungkan antara terminal x dan terminal y.
Daya hambat seri Rs, dipilih demikian rupa sehingga bila terminal ujung x
dan terminal y mengalami hubungan rentas (yaitu, kalau R = 0) galvanometer
akan mendefleksi penuh. Apabila rangkaian antara x dan y terbuka (yaitu,
kalau R = ), galvanometer tidak akan mendefleksi. Untuk harga R antara nol
dan tak berhingga, galvanometer mendefleksi sampai suatu titik antara 0 dan
Gambar 6.
Ohmmeter Tipe Seri
Ohmmeter tipe seri mengandung sebuah gerak dArsonval yang
dihubungkan seri denagn sebuah tahanan dan baterai ke sepasang terminal
untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Arus yang melalui alat ukur
bergantung pada tahanan yang tidak diketahui, dan indikasi alat ukur
sebanding dengan nilai yang tidak diketahui dengan syarat bahwa masalah
kalibrasi diperhitungkan. Walaupun ohmmeter tipe seri merupakan desain
yang populer dan dikenalkan secara luas untuk pemakaian umum, dia
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya yang penting adalah tegangan
baterai yang berkurang secara perlahan-lahan karena waktu dan umur,
akibatnya arus skala penuh berkuarang dan alat ukur tidak terbaca 0.
Ohmmeter Tipe Shunt
Alat ini terdiri dari sebuah baterai yang dihubungkan seri dengan sebuah
tahan pengatur R1 dan gerak dArsonval. Ohmmeter tipe shunt sesuai
digunakan untuk pengukuran tahanan tahanan rendah.
2.4 Prinsip Kerja Alat Ukur Arus Searah
panah. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan yang dapat melalui
sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui
kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik/yang mempunyaiarah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan medan
magnet. Arah dari gaya dapat ditentukan menurut ketentuan dari tori fleming.
Besarnya dari gaya ini dapat diturunkan dengan mudah. Pada setiap ujung dari
sumbu, ditempatkan pegas yang salah satu ujungnya melakt padanya
sedangkan ujung yang lain pada dasar tetap. Setiap pegas akan memberikan
gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu
dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi, dengan kata lain pegas
membaerikan pada sumbu yang berlawanan arahnya.
Peredaman pada kumparan putar
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya
dibentuk kerangka berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut
merupakan jaringan hubung pendek, dan memberikan pada kumparan momen
peredam. Jika kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang
melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Hal ini
disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan
magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada
kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini
yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam celah
udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding
lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah
berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat.
Dengan demikian, terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.
Manfaat
Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat
pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus AC. Pengukuran arus AC
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan meter DC dan
yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus dengan meter DC tidak
akan bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus AC,
sebab arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari
arus AC. Pada prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak seperti kumparan
pada motor listrik, yaitu tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka
arus AC harus diubah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut dioda. Kita lihat dioda yang
digunakan dalam suatu sirkit dapat menyelaraskan suatu frekuensi, yang
berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana dioda
dapat bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat
elektron mengalir, sehingga menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan,
arah yang ditunjukkan pada simbol dioda berlawanan dengan arah aliran
elektron pada kenyataannya. Dalam bentuk jembatan, empat dioda akan
melayani arah aliran arus AC yang melewati meter sehingga arah aliran arus
AC konstan.
2.4.2 Prisip Kerja Galvanometer
elektronik
(misalnya
resistor)
dengan
arus
listrik
yang
seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon
ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut R untuk
resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity
(arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive
force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun
beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang
mengalir pada sebuah sumber (seperti baterai dan generator) dan V bersifat
lebih umum.Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting
diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah
rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg
Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah koran pada tahun 1827, The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya
arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian,
ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
Hukum Ohm
E = I R, I = E / R, R = I / E
2.5 Aplikasi Alat Ukur Arus Searah dalam Kehidupan Sehari-hari
2.5.1 Voltmeter
Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal
ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+)
(merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-)
batterei.
Tempatkan skala yang sesuai:
(Skala 0 20)
(Skala 0 50)
Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan OFF (putuskan sirkuit
dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Atur saklar (knob)
putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah)
pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam)
pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan
penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Jika pembacaan meter
berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada
tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan
yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan
pembagian skala.
2.5.3 Ohmmeter
Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau
rangkaian. Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel
dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
Perubahan skala tidaklah linier.
Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang
ditunjukkan oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000
kali.
Pengukuran Tegangan
Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah
positif (+) pada terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada
negatifPembacaan tegangan akan ditampilkan di layar meter.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami peroleh pada pembahasan makalah ini
yaitu:
1. Listrik arus searah atau DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik
yang konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah.
2. Macam-macam alat ukur arus searah serta aplikasinya:
a. Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik.
b. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur
tegangan listrik dan bisa digunakan untuk mengukur tingkat
tegangan yang ada dalam batterei. Voltmeter juga digunakan
untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit
c. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat yang berguna untuk mengukur daya
hambat dengan cepat. Selain itu, ohmmeter digunakan untuk
mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga
dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering
untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
d. Multimeter
Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2)
macam, yaitu tipe analog dan tipe digital. Masing-masing
mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan
untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus
(ampere).
3.2 Saran
Untuk memahami dan mengerti cara penggunaan maupun aplikasi alat
ukur searah dalam kehidupan sehari-hari diperlukan fasilitas alat ukur tersebut
dan referensi dari buku-buku. Oleh karena itu, mahasiswa harus aktif demi
tercapainya tujuan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, William David. 1999. Instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran.
Jakarta: Erlangga
Sapiie, Sujana. 2000. Pengukuran dan alat-alat ukur listrik. Jakarta: Pradnya
Paramita
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/09/rangkaian-arus-searah-dan-alatalatnya/
http://acin.files.wordpress.com/2007/08/alat-ukur-searah/
http://lestiatmo.wordpress.com/2007/11/04/alat ukur/Arus_searah.html