Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ALAT UKUR ARUS SEARAH DAN APLIKASINYA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Ukur Listrik

Oleh:
Deacy Rubicca (060210102162)
Norma Asiyah (080210102014)
Endah Catur K (080210102023)
Ita Dwi Puspita (080210102034)
Ahmad Nanang Rasyid (080210102043)
Lisa Nesmaya (080210102052)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009

DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Searah
2.2 Galvanometer Suspensi
2.2.1 Mekanisme Kumparan Putar Magnet Permanen
2.3 Macam-macam Alat Ukur Arus Searah
2.3.1 Amperemeter Arus Searah
2.3.2 Voltmeter Arus Searah
2.3.3 Ohmmeter
2.4 Prinsip Kerja Alat Ukur Arus Searah
2.4.1 Prinsip kerja Multimeter
2.4.2 Prisip kerja Galvanometer
2.4.3 Prinsip kerja Ohmmeter
2.5 Aplikasi Alat Ukur Arus Searah dalam Kehidupan Sehari-hari
2.5.1 Voltmeter
2.5.2 Ammeter
2.5.3 Ohmmeter
2.5.4 Multi Meter
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebesaran listrik seperti arus, tegangan, daya dan sebagainya tidak dapat
secara langsung kita tanggapi dengan panca indera kita. Untuk memungkinkan
pengukuran maka kebesaran listrik ditransformasikan melalui suatu fenomena
fisis yang akan memungkinkan pengamatan melalui panca indera kita,
misalnya kebesaran listrik seperti arus ditransformasikan melalui suatu
fenomena fisis ke dalam kebesaran mekanis. Perubahan tersebut bisa
merupakan suatu rotasi melalui suatu sumbu yang tertentu. Besar sudut rotasi
tersebut berhubungan langsung dengan kebesaran arus listrik yang yang akan
kita amati, sehingga dengan demikian maka pengukuran dikembalikan
menjadi pengukuran terhadap suatu perputaran, dan besar sudut adalah
menjadi ukuran kebesaran listrik yang ingin diukur. Hal ini adalah lazim untuk
suatu pengukuran arus dan alat ukur demikian ini disebut pada umumnya
sebagai pengukur amper. Kumpulan dari peralatan listrik yang bekerja atas
dasar prinsip-prinsip tersebut akan disebutkan di sini sebagai alat ukur listrik.
Yang dimaksud dengan alat pengukur adalah untuk memungkinkan
mengamati besar arus yang dimaksudkan. Di samping kebesaran arus, masih
banyak pula kebesarn listrik lainnya seperti tegangan, daya, energi, frekwensi
dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang hendak kami bahas dalam makalah ini,
diantaranya:
1.2.1 Apa pengertian arus searah ?
1.2.2 Bagaimana cara kerja galvanometer ?
1.2.3 Apa saja macam-macam alat ukur arus searah itu ?
1.2.4 Bagaimana prinsip kerja alat ukur arus searah ?
1.2.5 Bagaimana aplikasi alat ukur arus searah dalam kehidupan sehari-hari ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak kami peroleh pada pembuatan makalah ini,
diantaranya:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian arus searah.
1.3.2 Untuk mengetahui cara kerja galvanometer.
1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam alat ukur arus searah.
1.3.4 Untuk mengetahui prinsip kerja alat ukur arus searah.
1.3.5 Untuk mengetahui aplikasi alat ukur arus arus searah dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arus Searah
Listrik arus searah atau DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik yang
konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada umumnya ini terjadi
dalam sebuah konduktor seperti kabel, namun bisa juga terjadi dalam
semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya pancaran elektron
atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu
arah, berbeda dengan listrik arus bolak-balik (AC). Istilah lama yang
digunakan sebelum listrik arus searah adalah arus galvanis.
2.2 Galvanometer Suspensi
Pengukuran

arus

searah

sebelumnya

menggunakan

galvanometer.

Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar, dasar bagi


kebanyakan alat-alat penunjuk arus searah yang dipakai secara umum. Sebuah
kumparan kawat halus bergantung di dalam medan magnet yang dihasilkan
oleh sebuah magnet permanen. Menurut hukum dasar gaya elektromagnetik,
kumparan tersebut akan berputar di dalam medan magnetik bila dialiri oleh
arus listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi
sebagai pembawa arus dari dan ke kumparan, dan keelastisitasan serabut
tersebut membangkitkan suatu torsi yang melawan perputaran kumparan.
Kumparan

akan

terus

berdefleksi

(menyimpang)

sampai

gaya

elektromagnetiknya mengimbangi torsi mekanis lawan dari gantungan.


Dengan demikian penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus yang
dibawa oleh kumparan tersebut. Dengan penyempurnaan baru, galvanometer
suspensi masih digunakan dalam pengukuran-pengukuran di laboraturium.
Persamaan untuk pengembangan torsi yang diturunkan dari hukum dasar
elektomagnetik :

T=B.A.I.N
Dimana:
T = torsi dalam newton meter ( N-m)
B = kerapatan fluks di dalam senjang udara (Wb/m)
A = luas efektif kumparan (m)
I = arus dalam kumparan putar (A)
N = jumlah lilitan kumparan
Persamaan di atas menunjukkan bahwa torsi yang dibangkitkan berbandig
langsung dengan kerapatan fluks medan di kumparan berputar, arus kumparan
dan konstanta-konstanta kumparan ( luas dan jumlah lilitan). Karena kerapatan
fluks dan luas kumparan merupakan parameter-parameter yang tetap bagi
sebuah instrumen, maka torsi yang dibangkitkan merupakan indikasi langsung
dari arus di dalam kumparan. Torsi ini menyebabkan defleksi jarum keadaan
mantap di mana dia diimbangi oleh torsi pegas pengontrol. Galvanometer
dianggap sebagai alat penunjuk sederhana dimana defleksi jarum berbanding
langsung dengan besarnya arus yang dialirkan ke kumparan. Di bawah ini
merupakan gambar galvanometer suspensi :

Sifat dinamik Galvanometer dapat diamati dengan memutuskan arus


yang dimasukkan, sehingga kumparan berayun kembali dari posisi
penyimpangan menuju posisi nol. Akan terlihat bahwa sebagai akibat
kelembaman dari sistem yang berputar, jarum berayun melewati titik nol
dalam arah yang berlawanan, dan kemudian berosilasi ke kiri dan ke kanan
sekitar titik nol. Gerakan sebuah kumparan putar di dalam medan magnet,
dikenali dari 3 kwantitas :
1. momen inersia kumparan putar terhadap sumbu putarnya
2. torsi lawan yang dihasilkan oleh gantungan kumparan
3. konstanta redaman
2.2.1 Mekanisme Kumparan Putar Magnet Permanen
Gerak dArsonval (dArsonval movement)
Gerakan dasar kumparan putar magnet permanen sering disebut gerak
dArsonval. Pengamatan dari gambar di atas menunjukkan sebuah magnet
permanen berbentuk sepatu kuda dengan potongan-potongan kutub besi lunak
yang menempel padanya, terdapat sebuah silinder besi lunak untuk
menghasilkan medan magnet yang sama atau homogen, di dalam senjang
udara antara kutub-kutub dan silinder. Kumparan dililitkan pada sebuah
kerangka logam hingga dapat berputar secara bebas. Jarum penunjuk yang
dipasang di bagian atas kumparan bergerak sepanjang skala yang telah
terbagi-bagi dan menunjukkan defleksi dan berarti menunjukkan arus tersebut
Jenis amperemeter atau voltmeter yang paling umum ialah galvanometer
kumparan berputar. Di bawah ini merupakan gambar galvanometer kumparan
berputar :

Pada

galvanometer

ini

sebuah kumparan

kawat

berporos

yang

mengandung arus dibelokkan oleh interaksi kemagnetan antara arus ini dengan
medan magnet yang permanen. Daya hambat kumparan alat ini (jenis biasa)
kira-kira antara 10 sampai 100 , dan arus yang hanya kira-kira beberapa
miliampere sudah akan menyebabkan defleksi penuh. Defleksi ini berbanding
(proportional) dengan arus dalam kumparan, tetapi karena kumparan itu
merupakan konduktor linier, maka arus itu berbanding dengan perbedaan
potensial antara terminal kumparan, dan defleksinya juga berbanding dengan
perbedaan potensial ini.

Gambar 4. (a) Hubungan dalam sebuah amperemeter. (b) hubungan dalam


sebuah voltmeter.
Pertama-tama marilah kita bahas galvanometer sebagai amperemeter.
Untuk mengukur arus dalam suatu rangkaian, sebuah amperemeter harus
disisipkan dalam seri pada rangkaian itu. Jika disisipkan dengan cara ini,
galvanometer yang kita maksud di atas akan mengukur setiap arus dari 0
sampai 1 mA. Tetapi, daya hambat kumparannya akan memperbesar daya
hambat total rangkaian, sehingga arus sesudah galvanometer disisipkan,
walaupun ditunjukkan dengan tepat oleh alat ini, mungkin jauh kurang dari
arus sebelum galvanometer disisipkan. Jadi, dayahambat alat itu harus jauh
lebih kecil dari dayahambat bagian lain rangkaian, sehingga kalau sudah
disisipkan, alat itu tidak akan mengubah arus yang hendak kita ukur.
Amperemeter yang sempurna haruslah nol daya hambatnya.
Selain itu, batas kemampuan galvanometer mengukur arus jika dipakai

tanpa modifikasi, hanya sampai maksimum 1 mA. Batas kemampuannya ini


dapat ditambah, dan dayahambat ekuivalennya sekalian dapat dikurangi,
dengan cara paralel menghubungkan sebuah Rsh yang rendah dayahambatnya
dengan kumparan bergerak galvanometer. Resistor ini paralel disebut shunt.
Kumparan dan shunt dalam sebuah kotak, dengan batang pengikat untuk
hubungan luar di a dan b.
Sekarang

mari

kita

perhatikan

konstruksi

galvanometer.

Guna

galvanometer ialah untuk mengukur perbedaan potensial antara dua titik;


untuk itu kedua terminalnya harus dihubungkan ke titik ini. Jelas kiranya
galvanometer kumparan bergerak tak dapat digunakan untuk mengukur
perbedaan potensial antara dua bola bermuatan. Kalau terminal galvanometer
dihubungkan pada kedua bola, maka kumparannya akan menjadi lintasan yang
bersifat menghantar dari bola yang satu ke bola yang lain. Akan ada arus
sesaat pada kumparan itu, tetapi muatan pada kedua bola akan berubah sampai
seluruh sistem berada pada potensial yang sama. Hanya jika dayahambat alat
itu begitu besarnya sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai
equilibrium, galvanometer dapat dipakai untuk maksud tersebut di atas.
Voltmeter sempurna tak terhingga dayahambatnya, dan meskipun dayahambat
electrometer dapat dianggap tak terhingga, galvanometer kumparan-kumparan
hanya dapat mendefleksi kalau ada arus dalam kumparannya, dan
dayahambatnya harus terbatas.
Galvanometer

kumparan-berputar

dapat

dipakai

untuk

mengukur

perbedaan potensial antara terminal suatu sumber, atau antara dua titik pada
sebuah rangkaian yang ada sebuah sumber di dalamnya, sebab sumber itu
mempertahankan adanya perbedaan potensial antara titik-titik tersebut, di sini
pun timbul komplikasi.
Telah ditunjukkan bahwa bila sebuah sumber berada pada sebuah
rangkaian terbuka, perbedaan potensial antara terminalnya sama dengan gglnya. Karena itu, untuk mengukur ggl itu tampaknya kita hanya perlu

mengukur perbedaan potensial tersebut. Tetapi kalau kedua terminal sebuah


galvanometer dihubungkan pada terminal-terminal sumber itu membentuk
sebuah rangkaian tertutup yang mengundang arus. Perbedaan potensial
sesudah galvanometer dihubungkan, meskipun ditunjukkan dengan tepat oleh
alat ini, tidaklah sama dengan , tetapi dengan -Ir, dan kurang dari sebelum
alat ukur tersebut dihubungkan. Seperti juga amperemeter, alat ini pun
mengubah besaran yang hendak diukur. Jelas kiranya bahwa dayahambat
voltmeter sebaiknya sebesar mungkin, tetapi tidak perlu tak berhingga.
Selain itu, daerah ukur galvanometer yang kita contohkan ini, bila dipakai
tanpa modifikasi, dibatasi sampai harga maksimum 20 mV. Daerah ukurnya
dapat diperluas, dan dayahambat ekuivalennya sekalian dapat dinaikkan
dengan cara seri menghubungkan sebuah Rs yang tinggi dayahambatnya
dengan kumparan bergerak voltmeter itu.
2.3 Macam-macam Alat Ukur Arus Searah
2.3.1 Amperemeter Arus Searah

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus


listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi
tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter.

Tahanan Shunt
Gerakan dasar dari sebuah amperemeter arus searah adalah galvanometer
PMMC atau gerak dArsonval. Karena gulungan kumparan dari sebuah
gerakan dasar adalah kecil dan ringan dia hanya dapat mengalirkan arus yang
kecil. Bila yang dapat diukur arus yang besar, sebagian besar arus tersebut
perlu dialirkan ke sebuah tahanan shunt.
Tahanan shunt dapat ditentukan dengan menerapkan analisa rangkaian
konvensional. Karena tahanan shunt paralel terhadap alat ukur atau
amperemeter, penurunan tegangan pada tahanan shunt dan alat ukur harus
sama dan dituliskan:
Vshunt = Valat ukur
Is Rs = Im Rm dan Rs = (Im Rm)/ Is
Karena Is = I Im, dapat dituliskan
Rs =( Im Rm)/ I Im
Di mana :
Rm : tahanan dalam lat ukur
Rs : tahanan shunt
Im : arus defleksi skala penuh
Is : arus shunt
I : arus skala penuh
Shunt Ayrton
Shunt

universal

atau

shunt Ayrton

digunakan

untuk

mencegah

kemungkinan pemakaian alt ukur tanpa tahanan shunt. Keuntungannya yaitu


nilai tahanan total yang sedikit lebih besar dan memberikan kemungkinan

yang sangat baik untuk menerapkan teori dasr rangkaian listrik dalam sebuah
rangkaian praktis.
Tindakan pencegahan yang harus diperhatikan bila menggunakan sebuah
ampermeter adalah:
1. Jangan sekali-kali menghubungkan ampermeter ke sumber tegangan.
2. Periksa polaritas yang tepat.
3. Bila menggunakan alat ukur rangkaian ganda, mula-mula gunakan
rangkaian yang tertinggi kemudian turunkan sampai diperoleh defleksi
yang sesungguhnya.
2.3.2 Voltmeter Arus Searah

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan


listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan
pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat
Tahanan Pengali
Penambahan sebuah tahanan pengali, mengubah gerakan dArsonval
menjadi sebuah voltmeter arus searah. Tahanan pengali membatasi arus ke alat
ukur agar tidak melebihi arus skala penuh.
Nilai tahanan pengali untuk memperbesar batas ukur tegangan dapat
ditentukan dengan persamaan:
Rs = (V Im Rm)/ Im = V/Im Rm

V = Im (Rs + Rm)

Dimana :
Im = arus defleksi
Rm = tahanan
Rs = tahanan pengali
V = tegangan
Voltmeter Rangkuman Ganda
Jika sebuah voltmeter rangkuman ganda yang menggunakan sebuah skalar
empat posisi dan empat pengali, nilai daripada tahanan-tahanan pengali dapat
ditentukan dengan menggunakan metoda sebelumnya, atau dengan metoda
sensitivitas
2.3.3 Ohmmeter

Meskipun bukan alat ukur yang tinggi ketepatannya, ohmmeter adalah alat
yang berguna untuk mengukur daya hambat dengan cepat. Alat ini terdiri atas
sebuah galvanometer, sebuah resistor, dan sebuah sumber (biasanya baterai
lampu senter) yang dihubungkan seri, seperti gambar berikut ini. Daya hambat
R yang hendak diukur dihubungkan antara terminal x dan terminal y.
Daya hambat seri Rs, dipilih demikian rupa sehingga bila terminal ujung x
dan terminal y mengalami hubungan rentas (yaitu, kalau R = 0) galvanometer
akan mendefleksi penuh. Apabila rangkaian antara x dan y terbuka (yaitu,
kalau R = ), galvanometer tidak akan mendefleksi. Untuk harga R antara nol
dan tak berhingga, galvanometer mendefleksi sampai suatu titik antara 0 dan

, bergantung kepada harga R, dan karena itu skala galvanometer dapat


dikalibrasi untuk menunjukkan dayahambat R.

Gambar 6.
Ohmmeter Tipe Seri
Ohmmeter tipe seri mengandung sebuah gerak dArsonval yang
dihubungkan seri denagn sebuah tahanan dan baterai ke sepasang terminal
untuk hubungan ke tahanan yang tidak diketahui. Arus yang melalui alat ukur
bergantung pada tahanan yang tidak diketahui, dan indikasi alat ukur
sebanding dengan nilai yang tidak diketahui dengan syarat bahwa masalah
kalibrasi diperhitungkan. Walaupun ohmmeter tipe seri merupakan desain
yang populer dan dikenalkan secara luas untuk pemakaian umum, dia
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya yang penting adalah tegangan
baterai yang berkurang secara perlahan-lahan karena waktu dan umur,
akibatnya arus skala penuh berkuarang dan alat ukur tidak terbaca 0.
Ohmmeter Tipe Shunt
Alat ini terdiri dari sebuah baterai yang dihubungkan seri dengan sebuah
tahan pengatur R1 dan gerak dArsonval. Ohmmeter tipe shunt sesuai
digunakan untuk pengukuran tahanan tahanan rendah.
2.4 Prinsip Kerja Alat Ukur Arus Searah

2.4.1 Prinsip kerja Multimeter


Azas kerja pada kumparan putar
Didalam elektronika ada jenis piranti yang sering dipakai yaitu piranti
kumparan putar. Piranti ini terdiri dari komponen-komponen utama. Adapun
komponen utamanya sebagai berikut:
1. Besi permanent berbentuk tapal kuda
2. Sepatu kutub
3. Silinder dengan besi lunak
4. Kumparan yang terbuat dari kawat tembaga lembut yang terlilit pada
kerangka aluminium tipis
5. Jarum tunjuk
6. Pegas yang berbentukulir pipih tipis (ada dua)
7. Papan skala
Prinsip kerja kumparan putar
Alat ukur kumparan putar bekerja atas dasar prinsip dari adanya suatu
kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan magnet, yang berasal dari
suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan
menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar tidak
hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi juga dapat
digunakan untuk arus bolak-balik. Magnet permanan yang memiliki kutub
utara dan selatan dan diantara kutub-kutub tersebut ditempatkan suatu silinder
inti besi. Hal tersebut akan menyebabkan terbentuknya medan magnet yang
rata pada celah diantara kutub magnet dan silinder inti besi besi, yang masuk
melalui kutub-kutub ke dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah

panah. Dalam celah udara ini ditempatkan kumparan yang dapat melalui
sumbu. Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui
kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetik/yang mempunyaiarah tertentu
akan dikenakan pada kumparan putar, sebagai hasil antara arus dan medan
magnet. Arah dari gaya dapat ditentukan menurut ketentuan dari tori fleming.
Besarnya dari gaya ini dapat diturunkan dengan mudah. Pada setiap ujung dari
sumbu, ditempatkan pegas yang salah satu ujungnya melakt padanya
sedangkan ujung yang lain pada dasar tetap. Setiap pegas akan memberikan
gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari sumbu
dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi, dengan kata lain pegas
membaerikan pada sumbu yang berlawanan arahnya.
Peredaman pada kumparan putar
Dalam alat ukur kumparan putar, pada umumnya kumparan putarnya
dibentuk kerangka berbahan aluminium. Secara listrik kerangka tersebut
merupakan jaringan hubung pendek, dan memberikan pada kumparan momen
peredam. Jika kumparan putar berputar yang disebabkan oleh arus yang
melaluinya, maka dalam kerangkanya akan timbul arus induksi. Hal ini
disebabkan karena putaran kerangka aluminium ini terjadi dalam medan
magnet pada celah udara, sehingga tegangan yang berbanding lurus pada
kecepatan perputaran akan diinduksikan dalam kerangka tersebut. Arah dari
tegangan dapat ditentukan melalui hukum tangan kanan Fleming. Tegangan ini
yang menyebabkan arus induksi mengalir ke dalam kerangka kumparan.
Sebaliknya arah arus induksi ini akan memotong fluks magnet dalam celah
udara bila kumparan berputar, dan akan dibangkitkan momen yang berbanding
lurus dengan kecepatan putar. Akan tetapi arah dari momen ini adalah
berlawanan dengan arah perputaran, menyebabkan perputaran terhambat.
Dengan demikian, terjadilah redaman yang berusaha melawan perputaran.
Manfaat

Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting yang dipakai untuk
bermacam arus, tidak hanya untuk arus searah, akan tetapi dengan alat-alat
pertolongan lainnya, dapat pula dipakai untuk arus AC. Pengukuran arus AC
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan meter DC dan
yang khusus untuk pengukuran AC. pembacaan arus dengan meter DC tidak
akan bekerja dengan benar jika langsung digunakan untuk mengukur arus AC,
sebab arah dari pergerakan jarum akan berubah sesuai setengah siklus dari
arus AC. Pada prinsipnya alat ukur maknit tetap bergerak seperti kumparan
pada motor listrik, yaitu tergantung polaritas voltase yang digunakan.
Jika kita ingin menggunakan meter DC untuk mengukur arus AC, maka
arus AC harus diubah terlebih dahulu ke bentuk DC. Kita dapat mengubahnya
dengan menggunakan alat yang disebut dioda. Kita lihat dioda yang
digunakan dalam suatu sirkit dapat menyelaraskan suatu frekuensi, yang
berasal dari penyimpangan gelombang sinus. Mengapa dan bagaimana dioda
dapat bekerja seperti itu? Ingat, dioda memiliki kanal satu arah tempat
elektron mengalir, sehingga menjadi penyearah. Yang cukup mengherankan,
arah yang ditunjukkan pada simbol dioda berlawanan dengan arah aliran
elektron pada kenyataannya. Dalam bentuk jembatan, empat dioda akan
melayani arah aliran arus AC yang melewati meter sehingga arah aliran arus
AC konstan.
2.4.2 Prisip Kerja Galvanometer

Gambar 5.1. Redaman pada galvanometer jenis kumparan putar


Galvanometer pada umumnya dipakai untuk arus searah, tetapi prinsipnya
menggunakan konstruksi kumparan putar. Prinsip kerjanya serupa dengan
kumparan putar untuk pengukur arus. Agar enersia dari bagian yang berputar
menjadi kecil, maka kerangka dari kumparan yang dipakai sebagai alat
peredam dihilangkan (gambar 5.1). Apabila arus I yang akan mengalir melalui
kumparan putar, maka tegangan lawan diinduksikan dalam kumparan putar
yang disebabkan adanya rotasi dari kumparan putar sehingga menimbulkan
arus Id. Arus ini digunakan sebagai momen peredam.
Dengan mengatur tahanan rd, Id akan berubah maka peredamnya dapat
diatur. Besarnya rd menentukan derajat dari peredaman. Apabila keadaan
peredaman kritis maka tahanan rd disebut tahanan luar untuk peredam kritis,
besaran inilah yang disebut data galvanometer. Galvanometer arus searah tipe
kumparan putar dapat digunakan sebagai alat penunjuk
2.4.3 Prinsip kerja Ohmmeter
Telah diketahui bahwa tahanan arus listrik suatu benda baru dapat diukur
bila dialirkan arus listrik ke benda tersebut. Pada Ohmmeter prinsipnya adalah
benda dialiri listrik dan diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada
Ampermeter, yang mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan sumber arus
listrik karena sumbernya adalah benda yang diukur tersebut.
Hambatan
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen

elektronik

(misalnya

resistor)

dengan

arus

listrik

yang

melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:


R=V/I
Atau dimana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan

adalah Ohm (R).


Hukum Ohm
Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar
mampu dialiri elektron bebas secara terus menerus. Aliran yang terus-menerus
ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama
halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa.Tenaga yang mendorong
electron agar bisa mengalir dalam sebauh rangkaian dinamakan tegangan.
Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi antara dua titik. Ketika
kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian, maka kita
akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk
menggerakkan electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua
titik tersebut istilah dari tegangan tersebut tidak ada artinya.
Elektron bebas cenderung bergerak melewati konduktor dengan beberapa
derajat pergesekan, atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan ini yang
biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus didalam rangkaian adalah
jumlah dari energi yang ada untuk mendorong elektron, dan juga jumlah dari
hambatan dalam sebuah rangkaian untuk menghambat lajunya arus. Sama
halnya dengan tegangan hambatan ada jumlah relatif antara dua titik. Dalam
hal ini, banyaknya tegangan dan hambatan sering digunakan untuk
menyatakan antara atau melewat ititik pada suatu titik.
Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian
ini, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai massa,
isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan fisika. Standard yang digunakan
pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan, dan hambatan. Symbol
yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan
aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu fisika dan teknik, dan
dikenali secara internasional. Setiap unit ukuran ini dinamakan berdasarkan
nama penemu listrik. Amp dari orang perancis Andre M. Ampere, volt dari

seorang Italia Alessandro Volta, dan ohm dari orang german Georg Simon
ohm.
Simbol matematika dari setiap satuan sebagai berikut R untuk
resistance (Hambatan), V untuk voltage (tegangan), dan I untuk intensity
(arus), standard symbol yang lain dari tegangan adalah E atau Electromotive
force. Simbol V dan E dapat dipertukarkan untuk beberapa hal, walaupun
beberapa tulisan menggunakan E untuk menandakan sebuah tegangan yang
mengalir pada sebuah sumber (seperti baterai dan generator) dan V bersifat
lebih umum.Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting
diketahui ketika kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah
rangkaian. Yang pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara
tegangan, arus dan hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg
Simon Ohm dan dipublikasikannya pada sebuah koran pada tahun 1827, The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya
arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian,
ohm menemukan sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana
hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
Hukum Ohm
E = I R, I = E / R, R = I / E
2.5 Aplikasi Alat Ukur Arus Searah dalam Kehidupan Sehari-hari
2.5.1 Voltmeter

Volmeter digunakan untuk mengukur tegangan (tekanan listrik) antara dua


titik dalam sirkuit listrik.
Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tingkat tegangan yang ada
dalam batterei. Voltmeter juga digunakan untuk mengukur turunnya tegangan
dalam sirkuit.

Diagram 12. Voltmeter dihubungkan parallel dengan sirkuit


yaitu positif ke positif, negatif ke negatif.
Efek Pembebanan
Sensitivitas voltmeter arus searah merupakan faktor penting dalam
pemilihan sebuah lat ukur untuk pengukuran tegangan tertentu. Sebuah
voltmeter sensitivitas rendah dapat memberikan pembacaan yang tepat
sewaktu mengukur tegangan dalam rangkaian-rangkaian tahanan rendah,
tetapi jelas menghasilkan pembacaan yang tidak dapat dipercaya dalam
rangkaian tahanan tinggi. Bila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua titik
di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, dia bertindak sebagai shunt bagi
bagian rangakaian sehingga memperkecil tahanan ekivalen dalam bagian
rangakaian tersebut. Berarti voltmeter akan menghasilkan penunjukan
tegangan yang lebih rendah dari yang sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek
ini disebut efek pembebanan.
Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter
adalah:
1. Periksa polaritas yang benar
2. Hubungkan voltmeter paralel
3. Gunakan rangkaian tertinggi kemudian turunkan sampai diperoleh

pembacaan nilai yang terbaik


4. Selalu hati-hati terhadap efek pembebanan
.
Mengukur Tegangan

Jika nilainya tidak diketahui, pilihlah nilai tertinggi pada saklar putar. Hal
ini akan mencegah rusaknya meter tersebut. Hubungkan Voltmeter positif (+)
(merah) pada batterei positif (+) dan negatif (-) (hitam) pada negatif (-)
batterei.
Tempatkan skala yang sesuai:
(Skala 0 20)

(Skala 0 50)

Sistem 12 Volt Sistem 24 Volt


2.5.2 Ammeter
Ammeter digunakan untuk mengukur aliran arus dalam sirkuit listrik.
Ammeter dihubungkan seri dengan sirkuit. Putuskan sirkuit, kemudian
sambung kembali dengan Ammeter.

Diagram 20. Sambungan Ammeter


Penggunaan Ammeter

Sirkuit yang akan ditest diatur dalam keadaan OFF (putuskan sirkuit
dengan batterei atau pada hubungan dalam rangkaiannya). Atur saklar (knob)
putar pada skala tertinggi. Hubungkan jarum penduga/probe positif + (merah)
pada pada input +supply (sisi baterai) dan jarum penduga negatif - (hitam)
pada sambungan input komponen. Nyalakan rangkaian beban dan perhatikan
penyimpangan yang ditunjukkan oleh jarum meter. Jika pembacaan meter
berada di bawah range, matikan rangkaian dan pindahkan saklar putar pada
tingkat yang lebih kecil. Dengan demikian akan diperoleh hasil pembacaan
yang lebih akurat. Hitung pembacaan meter dengan membaca skala range dan
pembagian skala.
2.5.3 Ohmmeter
Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi komponen atau
rangkaian. Ohmmeter juga dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel
dan sekering untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
Perubahan skala tidaklah linier.
Catatan :
Ke arah kanan perubahan hanya menandakan 1 satuan (terhadap nilai yang
ditunjukkan oleh saklar putar)
Ke arah kiri perubahan menunjukkan nilai yang lebih besar dari 100 atau 1000
kali.

Diagram 14. Ohmmeter


Ohmmeter harus memiliki sendiri baterai karena ohmmeter mengukur
resistansi dengan mengalirkan arus melalui resistor. Oleh karena itu pada saat

mengetes sebuah komponen atau rangkaian dengan menggunakan ohmmeter,


sumber power supply harus diputus.
Ohmmeter mempunyai skala range yang menunjukkan lebih dari satu
range nilai tahanan. Untuk menghitung resistansi, pembacaan pada skala
dikalikan dengan nilai saklar putar yang dipilih.
2.5.4 Multi Meter

Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter, semuanya menggunakan gerak


dArsonval. Perbedaannya yaitu sebuah instrumen tunggal dapat direncanakan
untuk melakukan ketiga fungsi pengukuran tersebut, karena instrumen
inidilengkapi dengan sebuah saklar posisi untuk menghubungkan rangkaianrangkaian yang sesuai gerak dArsonval, disebut multimeter. Multimeter yang
digunakan pada dasarnya ada dua (2) macam, yaitu tipe analog dan tipe digital.
Masing-masing mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan
untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus (ampere). Metermeter analog dihubungkan, dirubah skalanya dan diatur (dinolkan) sama
seperti meter analog yang telah disebutkan di muka.

Penggunaan Multimeter Digital


Multimeter digital memiliki penggunaan yang luas. Multimeter digital jauh
lebih akurat daripada multimeter tipe analog. Meter macam ini memiliki
pilihan saklar range untuk memilih kuantitas yang akan diukur (tegangan, arus,
resistansi, dan lain-lain).
Meter yang ditunjukkan pada gambar berikut tidak memiliki skala range
untuk tiap pilihan pengukuran. Meter ini autoranging (tidak perlu diatur rangenya).

Pengukuran Tegangan
Pilih DC V(arus searah) pada tombol range, pasang probe/colok merah
positif (+) pada terminal positif baterai. Pasang probe hitam negatif (-) pada
negatifPembacaan tegangan akan ditampilkan di layar meter.

Diagram 19. Sambungan Voltmeter.


Pengukuran Arus
Catatan :
Multimeter digital tidak bisa mengukur aliran arus besar, biasanya paling besar
10 ampere.
Pilih Am pada skala range. Lepaskan probe/jarum penduga merah positif (+)
dan pasang pada terminal 10A. Matikan power supply dan putuskan
hubungannya pada rangkaian dan hubungkan probe-probe meter dalam
hubungan seri, nyalakan catu daya dan baca nilai yang ditunjukkan meter.

Diagram 20. Sambungan Ammeter


Pengukuran Tahanan
Lepaskan baterai. Pilih skala meter pada (ohm). Hubungkan probe/jarum
penduga pada kedua ujung komponen. Pembacaan akan ditampilkan dalam ,
K (K=1000), atau M (M=mega/juta). Selalu matikan meter jika tidak
sedang digunakan.

Diagram 21. Ohmmeter.


Hubungkan probe/jarum penduga pengukur seperti yang ditunjukan pada
gambar. Satuan tahanan ditunjukkan pada layar dalam , K atau M.
Yakinkan bahwa alat yang diukur tidak terhubung dengan baterai, jika terjadi
maka bisa timbul kerusakan pada meter.

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami peroleh pada pembahasan makalah ini
yaitu:
1. Listrik arus searah atau DC (Direct Current) adalah aliran arus listrik
yang konstan dari potensial tinggi ke potensial rendah.
2. Macam-macam alat ukur arus searah serta aplikasinya:
a. Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik.
b. Voltmeter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur
tegangan listrik dan bisa digunakan untuk mengukur tingkat
tegangan yang ada dalam batterei. Voltmeter juga digunakan
untuk mengukur turunnya tegangan dalam sirkuit
c. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat yang berguna untuk mengukur daya
hambat dengan cepat. Selain itu, ohmmeter digunakan untuk
mengukur resistansi komponen atau rangkaian. Ohmmeter juga
dapat dipergunakan untuk mengetes saklar, kabel dan sekering
untuk mengetahui apakah terputus serta rangkaian terbuka.
d. Multimeter
Multimeter yang digunakan pada dasarnya ada dua (2)
macam, yaitu tipe analog dan tipe digital. Masing-masing
mempunyai kegunaan yang sama, keduanya dapat digunakan
untuk mengukur tegangan, tahanan (ohm) dan aliran arus
(ampere).

3.2 Saran
Untuk memahami dan mengerti cara penggunaan maupun aplikasi alat
ukur searah dalam kehidupan sehari-hari diperlukan fasilitas alat ukur tersebut
dan referensi dari buku-buku. Oleh karena itu, mahasiswa harus aktif demi
tercapainya tujuan dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Cooper, William David. 1999. Instrumentasi elektronik dan teknik pengukuran.
Jakarta: Erlangga
Sapiie, Sujana. 2000. Pengukuran dan alat-alat ukur listrik. Jakarta: Pradnya
Paramita
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/09/rangkaian-arus-searah-dan-alatalatnya/
http://acin.files.wordpress.com/2007/08/alat-ukur-searah/
http://lestiatmo.wordpress.com/2007/11/04/alat ukur/Arus_searah.html

Anda mungkin juga menyukai