.
Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada
umumnya, yaitu:(1) lebar jalan angkut,(2) jari-jari tikungan dan superelevasi,(3)
kemiringan jalan, dan (4) cross slope
1. Lebar Jalan Angkut.
Lebar jalan angkut diharapkan akan membuat lalu lintas pengangkutan lancar dan
aman. Perhitungan lebar jalan angkut yang lurus dan belok (tikungan) berbeda karena
pada posisi membelok kendaraan akan membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar
akibat jejak ban depan dan belakang yang ditinggalkan di atas jalan melebar.
1.1.Lebar jalan angkut pada jalan lurus.
Lebar jalan minimum pada jalan lurus dengan lajur ganda atau lebih, menurut
Aasho Manual Rural High Way Design, harus ditambah dengan setengah lebar alat
angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan (lihat Gambar 1). Dari ketentuan tersebut
dapat digunakan cara sederhana untuk menentukan lebar jalan angkut minimum, yaitu
menggunakan rule of thumb atau angka perkiraan seperti terlihat pada tabel 1, dengan
pengertian bahwa lebar alat angkut sama dengan lebar lajur.
TABEL 1
LEBAR JALAN ANGKUT MINIMUM
JUMLAH LAJUR
PERHITUNGAN
LEBAR JALAN
1+(2x1/2)
ANGKUT MIN
2,00
2+(3x1/2)
3,50
3+(4x1/2)
5,00
4+(5x1/2)
6,50
TRUK
1
Dari kolom perhitungan diatas pada tabel 1 dapat ditetapkan rumus lebar jalan
angkut minimum pada jalan lurus. Seandainya lebar kendaraan dan jumlah lajur yang
direncanakan masing-masing adalah Wt dan n, maka lebar jalan angkut pada jalan lurus
dapat dirumuskan sebagai berikut:
L min = n.Wt + (n +1)(1 / 2.Wt )
= jumlah jalur
Wt
Contoh perhitungan :
Apabila lebar truk 773D Cat 5,076 m, maka :
L min = n.Wt + (n +1)(1 / 2.Wt )
=17 ,77 m ~ 18 m
Gambar 1
Lebar Jalan Angkut Dua Jalur Pada Jalan Lurus
1.2. Lebar jalan angkut pada belokan
Lebar jalan angkut pada belokan atau tikungan selalu lebih besar dari pada
lebar jalan lurus. Untuk lajur ganda, maka lebar jalan minimum pada belokan
didasarkan atas:
Lebar jejak ban;
Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat angkut bagian depan dan belakang
pada saat membelok;
Gambar 2
Lebar Jalan Angkut Dua Jalur Pada Belokan
W min = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
Z=
U + Fa + Fb
2
dimana : W min
Fa
Fb
Contoh perhitungan :
Lebar sebuah ban pada kondisi bermuatan dan bergerak pada jalan lurus adalah
0,70 m. Jarak antara dua pusat ban 3,30 m. Pada saat membelok meninggalkan jejak
diatas jalan selebar 0,80 m untuk ban depan dan 1,65 m untuk ban belakang. Bila jarak
antar truk sekitar 4,50 m, maka lebar jalan membelok adalah sebagai berikut:
Z =
W min = 2(U + Fa + Fb + Z ) + C
2. Jari-jari tikungan
Tujuan jari-jari tikungan adalah untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang
diakibatkan karena kendaran melalui tikungan sehingga tidak stabil. Jari-jari tikungan
jalan angkut berhubungan dengan kontruksi alat angkut yang digunakan, khususnya
jarak horizontal antara poros roda depan dan belakang.. Gambar 2 memperlihatkan jarijari lingkaran yang dijalani oleh roda belakang dan roda depan berpotongan di pusat C
dengan besar sudut sama dengan sudut penyimpangan roda depan. Dengan demikian
jari-jari belokan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
R=
Di mana:
W
Sin
Gambar 3
Sudut Penyimpangan Maksimum Kendaraan
3. Superelevasi
Pada tikungan diperlukan suatu besaran yang dinamakan superelevasi yang
gunanya untuk melawan gaya sentrifugal yang arahnya menuju keluar jalan. Dasar
rumusan adalah :
e = 67 x S
dimana :
S = kecepatan kendaran,
km/jam
R = radius belokan, m
Tabel II
SUPER ELEVATION RATES (mm/m)
Kecepatan
truk
(km/jam)
Radius 15m
30
50
75
100
200
300
15
25
35
40
50
60
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
50
40
40
40
40
60
50
40
40
60
50
40
120
3
maks,%
4.
CROSS SLOPE
110
100
80
60
50
40
<40
44
10
10
Cross slope adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi permukaan jalan terhadap
bidang horizontal. Pada umumnya jalan angkut mempunyai bentuk penampang
melintang cembung. Dibuat demikian dengan tujuan untuk mempelancar penirisan.
Apabila turun hujan atau sebab lain, maka air yang ada pada permukaan jalan akan
segera mengalir ketepi jalan angkut,tidak berhenti dan mengumpul pada permukaan
jalan. Hal ini penting karena air yang menggenang pada permukaan jalan angkut akan
membahayakan kendaraan yang lewat dan mempercepat kerusakan jalan.
GAMBAR 4
PENAMPANG MELINTANG JALAN ANGKUT
Angka cross slope dinyatakan dalam perbandingan jarak vertikal (b) dan
horizontal (a) dengan satuan mm/m`. Jalan angkut yang baiok memiliki cross slope
antara 1/50 sampai 1/25 atau 20 mm/m sampai 40mm/m
10
Rangkuman
Untuk merancang jalan angkut tanah diperlukan data-data geometri yang terdiri
dari: lebar jalan, kemiring jalan, jari-jari jalan, superelevasi dan cross slope
Jari-jari belokan sangat tergantung poros roda depan dan sudut penyimpangan
belokan
6. Lembar Kerja 1
1.
2.
3.
b.
c.
b.
c.
2% - 6%
b.
75% - 40%
c.
10% - 15%
11
4.
b.
Jarak
poros
Kemampuan
Makin besar kecepatan alat angkut pada radius yang besar maka :
a.
b.
c.
Jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
12
roda