Anda di halaman 1dari 22

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN

PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAUBAU

LOKASI

: LOKASI KOTA BAU-BAU - PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN ANGGARAN

2015

PEKERJAAN PERSIAPAN
1) PEKERJAAN MOBILASI DAN DEMOBILISASI MATERIAL DAN PERALATAN UTAMA
Mobilisasi yang dimaksudkan adalah pengadaan peralatan dan material ke
lokasi pekerjaan. Demobilisasi yang dimaksudkan adalah pengangkutan kembali
peralatan dari lokasi pekerjaan ke pool peralatan perusahaan.

MATERIAL DAN PERALATAN


Material dalam pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi adalah bahan-bahan kerja
dan peralatan kerja yang didatangkan ke lokasi pekerjaan meliputi :

- Concrete mixer
Crawel Crane dan perlengkapannya
- Diesel hammer
Generator set (100 KVA)
- Mesin las karbit
Mesin las listrik dan perlengkapan
- Motor Jhonson 40 PK
Ponton Transport
- Ponton Pancang
Theodolite
- Waterpass
Excavator
- Bulldozer
Vibrator roller
- Dump truck
Truck tangki air
- Semen
Batu Pecah
- Pasir Beton
Multipleks
- Paku
Alat-alat komunikasi
- Alat transportasi
PROSES KERJA
- Peralatan kerja dipersiapkan di workshop, dilakukan pengetesan sehingga
-

bias dipastikan bahwa peralatan akan berfungsi baik


Setelah itu kemudian diangkut ke lokasi proyek dengan mobil dump truck
dan tronton

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 1

2) PAPAN NAMA PROYEK


Yang perlu diperhatikan:
- Papan Nama Proyek memuat informasi mengenai proyek antara lain :
pemberi tugas, nama pekerjaan, Kontrak, tanggal kontrak dan nilai kontrak,

waktu pelaksanaan, kontrator pelaksana dan konsultan pengawas.


Dimensi, warna dan penempatan Papan Nama Proyek dibuat berdasarkan

spesifikasi teknis atau menurut petunjuk dari Direksi.


Proses kerja:
- Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan direksi
-

proyek mengenai tempat papan nama proyek.


Setelah disepakati, kemudian tukang memasang Baliho nama proyek pada

balok dan tripleks yang telah disediakan.


Papan Nama proyek kemudian ditempatkan ditempat yang telah disepakati
sebelumnya.

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 2

3) PENGUKURAN DAN SURVEY

Penyediaan peralatan pengukuran berupa theodolit, waterpass dan

meteranserta alat bantu lain untuk menunjang pekerjaan pengukuran.


Selanjutnya dibuatkan patok berdasarkan gambar rencana ke titik real

yang ada di lapangan atau lokasi kerja.


Pemasangan bak ukur pada lokasi pengamatan data pasang surut.

4) PENERANGAN LOKASI KERJA DAN KEAMANAN

Yang perlu diperhatikan:


- Luasan daerah kerja
- Menghitung jumlah alat dan BBM yang dibutuhkan perharinya.
Proses kerja:
- Crew Instalasi membuat instalasi penerangan di dalam lokasi pekerjaan,
barak pekerja, direksi keet dan daerah-daerah yang ditentukan oleh
-

konsultan pengawas dan direksi proyek


Security melakukan penjagaan keamanan dengan system shift
Petugas security yang bertugas malam juga bertanggung

jawab

menyalakan generator set untuk penerangan

5) PENYEDIAAN AIR KERJA

Yang perlu diperhatikan:

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 3

- sumber air yang ada paling dekat dengan lokasi kerja.


- Menghitung volume kebutuhan air perharinya.
Proses kerja:
- Site Manager melakukan survey di lokasi pekerjaan mengenai sumber air

bersih berupa sumur, sungai atau air tanah.


Apabila dalam lokasi pekerjaan terdapat sumber air bersih, maka dengan
persetujuan

Konsultan

Pengawas

dan

Direksi

Proyek,

kontraktor

membuat instalasi air bersih.


Apabila dalam lokasi tidak terdapat sumber air bersih maka harus
didatangkan dari luar lokasi atau mendatangkan dari PAM setempat.

6) ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

Yang perlu diperhatikan:


Dokumentasi yang dimaksudkan foto yang menggambarkan kondisi awal
lokasi, pelaksanaan dan hasil akhir dari setiap item pekerjaan, yang
biasanya di buat dalam ukuran 4 R dan disusun berdasarkan progress

pekerjaan (0%, 25%, 50% dan 100%)


Pengambilan gambar(foto) harus pada tempat yang terlihat jelas.
Laporan yang dimaksudkan adalah Laporan Pelaksanaan Pekerjaan sesuai
dengan dokumen lelang, yang biasanya meliputi Laporan Harian, Laporan
Mingguan, Laporan Bulanan dan Laporan Akhir. Laporan Harian memuat
informasi-informasi menyangkut material, tenaga kerja, kondisi cuaca, item
pekerjaan yg dilaksanakan dan kendala-kendala yg dihadapi di lapangan.
Laporan Mingguan merupakan rekap laporan harian selama mingu berjalan
dan Progress pekerjaan selama 1 minggu, Sedangkan laporan bulanan

adalah rekapitulasi dari laporan mingguan selama 1 bulan berjalan.


Proses kerja:

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 4

Site Manager melakukan koordinasi dengan Site Engineer, Pelaksana


Lapangan,

Konsultan pengawas dan direksi proyek mengenai informasi-

infomasi yang akan dimuat dalam laporan harian, mingguan dan bulanan.
Laporan Harian dibuat setiap hari dan mendapatkan persetujuan dari

konsultan pengawas dan direksi proyek.


Laporan Mingguan dibuat memuat perogress yang dicapai dalam 1 minggu
yang

merupakan

rangkuman

dari

laporan

harian

dan

mendapatkan

persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi proyek.


Laporan bulanan dibuat dengan merangkum laporan mingguan selama bulan
tersebut dan mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas dan direksi

proyek.
Laporan mingguan dan Laporan Bulanan dilengkapi dengan dokumentasi
kegiatan yang menggambarkan kegiatan pelaksanaan pekerjaan setiap item

pekerjaan yang dilaporkan.


Membuat laporan opname pekerjaan setiap minggu.
Semua laporan dikirim ke kantor tiap minggunya.

7) GUDANG

Yang perlu diperhatikan:


- Kayu yang digunakan tidak lapuk.

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 5

Gudang dibuat dengan luasan minimal sesuai dalam RAB atau sesuai

kebutuhan kontraktor.
Gudang ditempatkan dalam areal proyek dengan persetujuan Konsultan

pengawas dan direksi proyek.


Gudang ditempatkan di area yang lebih tinggi agar tidak terjadi genangan

apabila hujan datang.


Proses kerja
- Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan
-

direksi proyek mengenai shop drawing dan lokasi penempatan gudang.


Pelaksana Lapangan kemudian melakukan pengukuran di lokasi untuk
penempaan gudang sesuai persetujuan konsultan pengawas dan direksi

proyek.
Pekerja mengambil material kayu dari tempat penumpukan dan tukang
kayu mulai pabrikasi rangka gudang sesuai shop drawing yg telah

disetujui.
Setelah rangka selesai dibuat, kemudia dilanjutkan dengan pemasangan
atap

8) BARAK PEKERJA

Yang perlu diperhatikan:


- Kayu yang digunakan tidak lapuk.
- Bangsal dibuat dengan luasan minimal sesuai dalam RAB atau sesuai
-

kebutuhan kontraktor.
Bangsal ditempatkan dalam areal proyek dengan persetujuan Konsultan

pengawas dan direksi proyek.


Bangsal ditempatkan pada area yang lebih tinggi agar terhindar dari

genangan air apabila hujan datang.


Proses kerja:

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 6

Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan


direksi proyek mengenai shop drawing dan lokasi penempatan bangsal

kerja.
Pelaksana Lapangan kemudian melakukan pengukuran di lokasi untuk
penempatan bangsal kerja sesuai persetujuan konsultan pengawas dan

direksi proyek.
Pekerja mengambil material kayu dari tempat penumpukan dan tukang

kayu mulai pabrikasi rangka gudang sesuai shop drawing yg telah disetujui.
Setelah rangka selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
atap dan dinding.

9) DIREKSI KEET DAN GUDANG BAHAN

Yang perlu diperhatikan:


- Kayu yang digunakan tidak lapuk.
- Direksi keet dibuat dengan luasan minimal sesuai dalam RAB
- Direksi keet ditempatkan dalam areal proyek dengan persetujuan
-

Konsultan pengawas dan direksi proyek.


Direksi keet ditempatkan pada area yang lebih tinggi agar terhindar dari

gengan air apabila hujan datang.


Proses kerja:
- Site Manager melakukan koordinasi dengan Konsultan pengawas dan

direksi proyek mengenai shop drawing dan lokasi penempatan direksi keet.
Pelaksana Lapangan kemudian melakukan pengukuran di lokasi untuk
penempatan direksi keet

sesuai persetujuan konsultan pengawas dan

direksi proyek.
Pekerja mengambil material kayu dari tempat penumpukan dan tukang
kayu mulai pabrikasi rangka gudang sesuai shop drawing yang telah

disetujui.
Setelah rangka selesai dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
atap dan dinding.

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 7

PEKERJAAN PEMBANGUNAN TRESTLE ( 50 x 5 ) M2


PEKERJAAN PEMANCANGAN
1. PENGADAAN DAN ANGKUTAN TIANG PANCANG BAJA DIA. 500.00 MM, t = 12
mm
Pekerjaan Pengadaan dan angkutan material dapat diuraikan sebagai berikut

Proses Kerja :
-

Setelah ada penunjukan pemenang dari panitia lelang, maka sambil


menunggu proses kontrak dan pencairan uang muka, Pihak Kontraktor segera
membuat Purchasing Order material-material tersebut diatas sesuai Spesifikasi
Teknis dalam dokumen lelang.

Pihak ketiga yang telah menerima PO material tersebut kemudian


memproduksi material sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan oleh
Pihak Kontraktor dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh Pihak
Produsen dengan Pihak Kontraktor dengan Berdasarkan Time Schedule yang
telah dibuat oleh Pihak Kontraktor dan diajukan dalam dokumen penawaran.

Dalam proses produksi, Pihak Kontraktor terus menerus melakukan


monitoring menyangkut kemajuan proses produksi serta mutu produksi.

Setelah

semua

material

selesai

dipabrikasi,

kemudian

dengan

menggunakan truck tronton material-material tersebut kemudian diangkut ke


pelabuhan terdekat untuk kemudian diangkut dengan Jasa Ekspedisi ke lokasi
Proyek.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Crane

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 8

Truck Tronton

Kapal Ekpedisi

Dan alat bantu lainnya

2.

PEMBUATAN SEPATU TIANG PANCANG

Proses Kerja :
a. Pembuatan dan pemasangan sepatu tiang dilakukan di darat.
b. Sepatu tiang dipasang dengan sambungan las penuh pada ujung bawah tiang
pipa pancang.
c. Sepatu tiang dibuat dari pelat baja dengan tebal t = 12 mm sesuai bentuk
dan ukuran seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Rencana.
d. Jika tidak ada digambar rencana maka dapat dipilh sesuai kebutuhan

Peralatan Yang Di gunakan


a. Blender Potong
b. Mesin las
c. Dan alat bantu lainnya

Bahan Yang Di gunakan


Kawat las LB 52 U
a. Oksigen
b. Gas Elpiji

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 9

3.

PEMBUATAN SAMBUNGAN TIANG PANCANG

Proses Kerja :
-

Bahan pipa baja dengan panjang masing-masing 12 meter perlu disambung


sekali di darat sehingga diperoleh tiang dengan panjang 24 meter. Hal ini
dilakukan dengan pertimbangan panjang leader dari ponton pancang yang ada
dan

kedalaman

air

di

lokasi

sehingga

memungkinkan

pemancangan tiang dengan panjang 24 meter.


Untuk Penyambungan di darat, Pipa diposisikan dengan menggunakan chain
block, Setelah posisi ujung tiang sudah saling berimpit,

pelaksanaan

kemudian di las

keliling.
Untuk memperkuat sambungan, dilengkapi dengan plat sambung (Dubbling)
sesuai dengan gambar rencana. Untuk Penyambungan di laut, Pipa diposisikan

dengan menggunakan winch.


Setelah posisi ujung tiang sudah saling berimpit, kemudian di las keliling dan
diberi plat sambung.

Peralatan Yang Di gunakan


-Mesin Las

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 10

-Chain block
-Dan alat bantu lainnya

Bahan yang digunakan


-Kawat Las LB 52 U

4.

TRANSPORT TIANG PANCANG KE TITIK PANCANG

Proses Kerja :
Dalam Pengangkutan Tiang Pancang ke titik pancang dilakukan sbb :
-

Menutup kedua ujung pipa pancang dengan penutup dari multipleks yg telah

dibuat sebelumnya dan ditutup lagi dengan plastik.


Tiang pancang diturunkan dengan peluncuran ke laut
Tiang pancang kemudian di ikat dengan seling dan ditarik dengan ponton

transport menuju ke Ponton Pancang.


Penutup Tiang kemudian di buka dan diikat dengan sling dari leader pancang.
Selanjutnya tiang pancang kemudiann diangkat ke leader pancang dengan
menggunakan winch.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Ponton Transport

Mesin temple

Dan alat bantu lainnya

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 11

5.

PEMANCANGAN TIANG PANCANG MIRING

Proses Kerja :
Pemancangan Tiang Pancang Miring dilakukan sbb :
-

Surveyor mengecek kemiringan leader pancang sesuai spesifikasi dan gambar

rencana
Setelah kemiringan Leader sudah sesuai dan tiang berdiri di leader pancang,
surveyor mengarahkan alat pancang ke posisi titik pancang

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 12

Tiang pancang harus pada posisinya ditinjau dari 2 arah pengukuran dangan

alat theodolith.
Sebelum pemancangan surveyor memastikan bahwa leader atau tiang pancang

berdiri sesuai sudut yang diinginkan dari dua arah


-

Mandor Pancang hanya boleh menjatuhkan hammer setelah mendapat perintah

dari surveyor.
Selama pemancangan, surveyor harus mencatat penetrasi tiang dan jumlah
pukulan serta tinggi jatuh hammer sesuai dengan format yang telah disetujui
oleh Direksi.
Setelah pemancangan tiang dianggap telah didapatkan perlawanan tanah yang

diperkirakan telah cukup keras dengan melihat tinggi jatuh hammer dan
penetrasi tiang, maka pencatatan dari final set dilakukan dengan cara
-

kalendering.
Kalendering dilakukan tiga kali dengan masing-masing 10 pukulan untuk
mendapatkan data final setting yang akurat.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Ponton pancang

Ponton transport

Crane 25 ton

Theodolith

Meter rol

Dan alat bantu lainnya

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 13

6.

PEMOTONGAN TIANG PANCANG

Proses Kerja :
-

Setelah pemancangan selesai dilaksanakan, surveyor mengukur elevasi top

tiang pancang.
Sebelum cutting level, yang perlu diperhatikan adalah ukuran tinggi plat, tinggi
balok, tinggi poer dan ukuran tinggi tiang yang masuk dalam poer sesuai
dengan gambar rencana
Pembantu Surveyor dibantu oleh operator ponton transport memberikan

marking dengan cat pada tiang yang akan dipotong sesuai pengukuran
-

surveyor.
Selanjutnya

pemotongan tiang ke titik pemotongan dengan pontoon transport.


Bagian atas tiang yang akan dipotong digantung pada leader hammer agar

potongan tiang tidak jatuh ke laut.


Tukang las dibantu dengan pekerja memotong tiang sesuai dengan marking

yang di buat sebelumnya oleh surveyor.


Potongan tiang harus rata dan tidak boleh dibawah marking yang telah dibuat
Sisa potongan tiang harus diangkut ke darat dan disimpan sebagai material

Tukang

las

dibantu

dengan

pekerja

membawa

peralatan

sisa dan di laporkan kepada Direksi.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Blender Potong

Oksigen

Gas elpiji

Pontong transport

Dan alat bantu lainnya

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 14

7.

PENGECATAN TIANG PANCANG


Pengecatan Tiang dapat diuraikan sebagai berikut:

Proses Kerja :
-

Sebelum tiang dipancang maka tiang pipa ini diberi lapisan (coating) untuk
melindungi baja terhadap pengaruh air asin.

Tiang tiang ini diberi pelindung dengan dasar coaltar epoxy, sesuai rekomendasi
pabrik.

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 15

PEKERJAAN BETON
1. BETON ISIAN TIANG PANCANG

Proses Kerja :
-

Pembesian dipotong, dibengkok dan dirakit sesuai shop drawing atau gambar

kerja.
Plat isian tiang pancang terlebih dahulu dipasang pada pembesian isian tiang

pancang yang telah dirakit.


Bagian ujung bawah tulangan menggunakan multipleks 12 mm atau papan

2/25 sehingga dapat berfungsi sebagai bekisting dasar.


Pada saat air paling surut air dalam pipa dipompa keluar.
Sebelum pelaksanaan pengecoran dilakukan pengecekan kembali elevasi dan

ukuran isian tiang.


Lakukan pemeriksaan / cek ulang terhadap Jumlah dan posisi tulangan

terpasang
Bersihkan bagian dalam tiang dengan menggunakan kompresor
Setelah bagian dalam tiang bersih pengecoran dapat dilakukan
Dilaksanakan pengecoran isian dengan menggunakan campuran hasil mix

desain dari laboratorium yang disetujui oleh direksi.


Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete mixer dan concrete

vibrator untuk pemadatan.


Pengecoran beton dilakukan dengan menggunakan Tremi agar tidak terjadi

segregasi beton.
Pada saat berjalannya pengecoran isian tiang diambil sampel campuran untuk
pengujian kuat tekan kubus beton, pada sampel tersebut diberi keterangan
item pekerjaan dan tanggal pengecoran.
Pada pengecoran balok diberi over steik untuk keperluan penyambungan

dengan poer dan balok.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Mesin pemotong besi

Gergaji besi

Meter

Concrete mixer

Concrete vibrator

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 16

Dan alat bantu lainnya

Bahan Yang Di gunakan


-

Besi beton

Kawat beton

Plat baja

Semen PC

Batu pecah

Pasir cor

Air kerja

2. PEKERJAAN SELIMUT BETON

Proses Kerja :
-

Pembesian dipotong, dibengkok dan dirakit diluar sesuai shop drawing atau
gambar kerja

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 17

Bekisting selimut dipasang, kemudian pada saat air paling surut air dalam

bekisting dipompa keluar.


Sebelum pelaksanaan pengecoran dilakukan pengecekan kembali elevasi dan

ukuran selimut.
Pengecoran beton dilakukan dengan menggunakan Tremi agar tidak terjadi

segregasi beton.
Lakukan pemeriksaan / cek ulang terhadap Kerapatan sambungan bekisting

dan Jumlah dan posisi tulangan terpasang


Bersihkan bagian dalam bekisting dengan menggunakan kompresor
Setelah bagian dalam bekisting bersih pengecoran dapat dilakukan
Dilaksanakan pengecoran selimut dengan menggunakan campuran hasil mix

desing dari laboratorium yang disetujui oleh direksi.


Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete mixer dan concrete

vibrator untuk pemadatan.


Pengecoran beton dilakukan dengan menggunakan Tremi agar tidak terjadi

segregasi beton.
Pada saat berjalannya pengecoran selimut diambil sampel campuran untuk
pengujian kuat tekan kubus beton, pada sampel tersebut diberi keterangan
item pekerjaan dan tanggal pengecoran.
Pada pengecoran balok diberi over stek untuk keperluan penyambungan

dengan poer.

Peralatan Yang Di gunakan


-

Mesin pemotong besi

Gergaji besi

Gergaji kayu

Palu tukang

Meter

Concrete mixer

Concrete vibrator

Dan alat bantu lainnya

Bahan Yang Di gunakan


-

Besi beton

Kawat beton

Balok 3/5, papan 2/25

Paku 3, paku 5 dan paku 7

Seng plat

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 18

Semen PC

Batu pecah dan 2/3

Pasir cor

Air kerja

PEKERJAAN AREAL DARAT ( 73 x 125 ) M2


A. Areal Reklamasi
URUGAN TANAH
1. Yang perlu diperhatikan:
- Material urugan yang akan dipergunakan sebelumnya sudah melalui
pemeriksaan di laboratorium menyangkut berat jenis, kadar air dan berat
isi kering sehingga akan diperoleh kadar air optimal dan berat isi kering
-

maksimum yg dapat dicapai.


Menghitung volume urugan. Penimbunan dan pemadatan dilakukan
bertahap (misalnya per 30cm). Setiap armada pengangkut urugan yang

masuk di catat tanggal, jam masuk dan nomor polisinya.


2. Proses kerja:

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 19

Sebelum pengurugan / penimbunan, lokasi terlebih dibersihkan dari


semak-semak dan lapisan tanah humus. Pengukuran untuk mengetahui

volume urugan.
Selanjutnya material

disuplai

ke

lokasi

dan

dihampar

dengan

menggunakan Bulldozer. Apabila telah tercapai tebal lapisan sesuai


dengan Spesifikasi maka dilakukan pemadatan dengan alat Vibrator
Roller dan pemeriksaan kepadatan dengan Sand Cone Test sampai
-

didapatkan kepadatan sesuai Spesifikasi.


Selanjutnya penimbunan dilanjutkan sampai elevasi yang ditentukan
dalam gambar

B. Causeway ( 5 x 15 ) m2
URUGAN TANAH
3. Yang perlu diperhatikan:
- Material urugan yang akan dipergunakan sebelumnya sudah melalui
pemeriksaan di laboratorium menyangkut berat jenis, kadar air dan berat
isi kering sehingga akan diperoleh kadar air optimal dan berat isi kering
-

maksimum yg dapat dicapai.


Menghitung volume urugan. Penimbunan dan pemadatan dilakukan
bertahap (misalnya per 30cm). Setiap armada pengangkut urugan yang

masuk di catat tanggal, jam masuk dan nomor polisinya.


4. Proses kerja:
- Sebelum pengurugan / penimbunan, lokasi terlebih dibersihkan dari
semak-semak dan lapisan tanah humus. Pengukuran untuk mengetahui
volume urugan. Selanjutnya material disuplai ke lokasi dan dihampar
-

dengan menggunakan Bulldozer.


Apabila telah tercapai tebal lapisan sesuai dengan Spesifikasi maka
dilakukan pemadatan dengan alat Vibrator Roller dan pemeriksaan

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 20

kepadatan dengan Sand Cone Test sampai didapatkan kepadatan sesuai


Spesifikasi.

Selanjutnya penimbunan dilanjutkan sampai elevasi yang

ditentukan dalam gambar

PEMBERSIHAN AKHIR
PROSES KERJA
-

Seluruh sisa-sisa material yang tidak terpakai dan bukan merupakan inventaris
proyek dibersihkan dan dibuang keluar dari lokasi pekerjaan.

Gudang, Barak Kerja dan Direksi Keet harus dibongkar dan dibersihkan. Material
Bongkaran Gudang, Barak Kerja dan Direksi Keet harus dikumpulkan dan
diserahkan kepada Pemilik proyek karena merupakan inventaris Negara.

Bekisting Dermaga dan Perancah dibongkar dan materialnya dibuang ke luar dari
lokasi.

Kerusakan-kerusakan yang terjadi di areal pekerjaan diperbaiki oleh kontraktor


pelaksana.

Ambon ,18 Maret 2013


PT. IKINRESI BERSAMA

ESAU RUMARATU
DIREKTUR UTAMA

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 21

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN REHABILITASI DERMAGA PELABUHAN LAUT BAU-BAU

Hal. 22

Anda mungkin juga menyukai