Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada percobaan kali ini bahan baku yang digunakan adalah rambut jagung (Zea
mays L.). Rambut jagung sebenarnya adalah kepala putik atau tangkai putik. Simplisia yang
aman dan berkhasiat tidak boleh mengandung bahaya kimia, mikrobiologis dan bahaya fisik.
Simplisia yang bermutu baik adalah yang dapat diterima secara organoleptik dan layak
dikonsumsi sesuai dengan karakteristik masing-masing jenis simplisia. Dan untuk dapat
menghasilkan simplisia yang aman, berkhasiat dan bermutu baik, diperlukan pratek cara
produksi yang baik serta dukungan sarana dan prasana yang memadai. Ciri rambut jagung
yang digunakan sesuai morfologi rambut yakni berupa benang-benang ramping, lemas, agak
mengkilat, panjang 10 cm 25 cm, dan garis tengah 0,4mm. Pada proses pembuatan simplisia
rambut jagung dilakukan pengumpulan/ pengolahan bahan baku, jagung diambil dari jagung
muda yang telah berumur 60-70 hari atau setelah jagung dipanen saat masih muda. Data
pengumpulan bahan baku yang diperoleh seberat 1,7 kg. Waktu panen sangat erat
hubungannya dengan pembentukan senyawa aktif di dalam bagian tanaman yang akan
dipanen. Waktu panen yang tepat pada saat bagian tanaman tersebut mengandung senyawa
aktif dalam jumlah yang terbesar.
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing lainnya
dari bahan simplisia. Bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar
yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus dibuang. Rambut jagung dipilih yang baik
dan dipisahkan dari yang rusak atau berwarna kehitaman.Setelah dipisahkan diperoleh berat
sebesar 1,3kg. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang
melekat pada bahan simplisia.
Pencucian dilakukan dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM.
Pencucian dilakukan sebanyak tiga kali bertujuan mengurangi jumlah mikroba yang
menempel pada rambut jagung. Pada proses sortasih dan pencuncian sangat mempengaruhi
jumlah mikroba simplisia awal. Apabila air yang digunakan untuk pencucian kotor , maka
jumlah mikroba pada permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air yang terdapat pada
permukaan bahan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan mikroba.
Perajangan yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan proses pengeringan. Semakin tipis
bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu
pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat menyebabkan berkurangnya atau
hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan
untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam besi.
Pengeringan bertujuan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan
reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia. Pengeringan yang
kami gunakan secara alamiah yaitu dengan menggunakan sinar matahari langsung dapat
dilakukan dengan mudah dan tanpa biaya. Dengan cara membiarkan bagian yang telah
dipotong-potong di udara terbuka di atas tampah-tampah tanpa kondisi yang terkontrol
seperti suhu, kelembaban dan aliran udara. Suhu pemanasan dengan sinar matahari langsung
berkisar 35-40 C.Pada cuaca yang normal pengeringan dengan matahari langsung biasanya
dilakukan dari jam 10.00 pagi sampai jam 15.00 sore Seharusnya pengeringan lebih efektif

menggunakan oven yang bersuhu 50C dalam waktu 20jam agar pengeringan lebih merata.
Daya tahan suatu simplisia selama penyimpanan sangat tergantung pada jenis simplisia, kadar
airnya dan cara penyimpanannya. Saat pengeringan mengalami penyusutan pada simplisia
sebesar........................................
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan
sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia
kering. Proses ini dilakukan sebelum simplisia dibungkus untuk kemudian disimpan. Berat
yang diperoleh sebesar .......kg.
Dafpus tambahan
Anonimous.1985.Cara Pembuatan Simplista Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.Jakarta. 131 hal.

Anda mungkin juga menyukai