Fokal Infeksi
Fokal Infeksi
Terminologi
-
II.
III.
Analisa Masalah
1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan penyakit jantung koroner ?
Bisa berawal dari kalkulus ataupun karies, lama kelamaan gig yang tidak
dirawat akan menjadi nekrosis, sehingga bakteri mudah masuk ke dalam gigi.
Jika sudah ada mikroorganisme di dalam gigi, makan mikroorganisme tersebut
akan masuk ke pembuluh darah sehinga tersebarlah ke seluruh tubuh. Ketika
bakteri sampai ke jantung, bakteri tersebut akan menyerang jantung dan
mengeluarkan enzim yang dapat menyumbat pembuluh darah jantung,
sehingga suplai oksigen dan makanan berkurang dan akhirnya akan timbul
penyakit jantung koroner.
2. Apa penyebab infeksi Odontogen ?
Bakteri coccus anaerob
Gram positif : sp. Streptococcus
Gram negatif : sp.Neisseria
Bakteri batang aerob
Gram positif : corinebacterium
Gram negatif : hemofilus
Oral Hygiene buruk
Infeksi pulpa gigi pulpitis
Asupan gizi buruk
Sistem imun lemah
3. Bagaimana mekanisme penyebaran dari infeksi gigi menjadi fokal infeksi
?
Hematogen : melalui darah
Limfatik
: melalui pembuluh limfe
Perluasan infeksi dalam jaringan
1
IV.
infeksi
PAK RAHAT
(50 th)
Sakit pada
Dokter
merujuk
Dokter
Jantung
Fokal
Mekanis
me
Pemeriksaan IO : gigi
26,34 abses kronis, gigi
45,44 ganren pulpa,
kalkulus pada semua
Fokus
Penyakit
Infeksi
Odontog
en
V.
Infeksi
Nonodont
ogen
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Fokal dan Fokus
Infeksi
2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Mekanisme Fokal
Infeksi
3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Penyakit yang
disebabkan oleh Fokal Infeksi
4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi Odontogen
5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi
Nonodontogen
VI.
VII.
Faktor agen
- Meliputi jenis bakteri dan virulensinya
- Dapat menyebar secara cepat dan difusi melalui jaringan
- Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri anaerob dengan coccus
gram negatif
- Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk
penyebaran sistemik dari kompleks imun, komponen dan
produk bakteri
Faktor pejamu
- Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak
gigi ke jaringan
- Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan
kronik
Oral Hygiene yang buruk
- Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi meningkat 2-10 kali
lipat dan memungkinkan lebih banyak bakteri melewati
jaringan dan masuk ke pembuluh darah, menimbulkan
peningkatan prevalensi dan besarnya bakteremia
Faktor lingkungan
- Dilihat dari asupan gizi dan kebersihan diri yang tidak terjaga
B. Fokus Infeksi
Fokus infeksi yaitu pusat atau suatu daerah di dalam tubuh darimana kuman
dapat menyebar jauh ke tempat lain dalam tubuh dan bisa menyebabkan
penyakit. Jadi, apabila dikatakan gigi sebagai fokus infeksi berarti pusat
infeksi dari salah satu organ tubuh berasal dari gigi.
Di dalam rongga mulut, terdapat berbagai fokus infeksi seperti :
PLA
K
ABSES
(ApikalPeriapikal)
KALKULUS
FOKU
S
INFEK
SI
NEKROSIS
PULPA
PULPITIS
KARIES
PERIKORO
NITIS
Karies gigi yang tidak dirawat atau dibiarkan saja lama kelamaan dapat
menyebabkan infeksi periapikal . Infeksi periapikal yang kronis dapat
menyebabkan terbentuknya granuloma, krista, dan abses.
2. Kalkulus
Kalkulus adalah deposit plak pada gigi yg mengeras akibat demineralisasi.
Jika kalkulus dibiarkan, maka akan banyak bakteri patogen yang hidup di
dalam gigi.
3. Perikoronitis
Perikoronitis merupakan Inflamasi jaringan gusi sekitar mahkota gigi yang
mengalami erupsi inkomplit. hal ini biasanya dapat disertai operkulitis yakni
inflamasi pada ginggival flap dari gigi yang mengalami erupsi inkomplit.
perikoronitis sering terjadi pada Molar 3 namun dapat juga terjadi pada gigi
lain yang mengalami erupsi inkomplit. gigi yang mengalami erupsi inkomplit
disebut wisdom tooth.
4. Nekrosis Pulpa
Nekrosis pulpa merupakan kematian pulpa yang disebabkan iskemik
jaringan pulpa yang disertai dengan infeksi. Infeksi tersebut disebabkan oleh
mikroorganisme yang bersifat saprofit namun juga dapat disebabkan oleh
mikroorganisme yang memang bersifat patogen. Nekrosis pulpa sebagian
besar terjadi oleh komplikasi dari pulpitis baik yang akut mapun yang kronik
yang tidak ditata laksana dengan baik dan adekuat.
2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Mekanisme Fokal
Infeksi
Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui
beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi melalui
aliran limfatik (limfogen), perluasan infeksi dalam jaringan, dan penyebaran dari
traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya atau teraspirasinya materi
infektif.
1.
merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan kemungkinan
masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke dalam sirkulasi darah.
Di lain pihak, infeksi dan inflamasi juga akan semakin meningkatkan aliran darah yang
selanjutnya menyebabkan semakin banyaknya organisme dan toksin masuk ke dalam
pembuluh darah. Vena-vena yang berasal dari rongga mulut dan sekitarnya mengalir ke
5
pleksus vena pterigoid yang menghubungkan sinus kavernosus dengan pleksus vena
faringeal dan vena maksilaris interna melalui vena emisaria. Karena perubahan tekanan
dan edema menyebabkan penyempitan pembuluh vena dan karena vena pada daerah
ini tidak berkatup, maka aliran darah di dalamnya dapat berlangsung dua arah,
memungkinkan penyebaran infeksi langsung dari fokus di dalam mulut ke kepala atau
faring sebelum tubuh mampu membentuk respon perlawanan terhadap infeksi tersebut.
Material septik (infektif) yang mengalir melalui vena jugularis internal dan eksternal
dan kemudian ke jantung dapat membuat sedikit kerusakan. Namun, saat berada di
dalam darah, organisme yang mampu bertahan dapat menyerang organ manapun yang
kurang resisten akibat faktor-faktor predisposisi tertentu.
2.
aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah menjalar ke
kelenjar limfe regional. Pada rahang bawah, terdapat anastomosis pembuluh darah dari
kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir. Akan tetapi anastomosis tersebut tidak
ditemukan pada rahang bawah.
Kelenjar getah bening regional yang terkena adalah sebagai berikut:
Sumber infeksi
Gingiva bawah
Jaringan subkutan bibir bawah
Jaringan submukosa bibir atas dan bawah
Gingiva dan palatum atas
Pipi bagian anterior
Pipi bagian posterior
KGB regional
Submaksila
Submaksila, submental, servikal profunda
Submaksila
Servikal profunda
Parotis
Submaksila, fasial
4.
Regio submandibula
Ruang submaksila
Ruang parafaringeal
Penyebaran ke traktus gastrointestinal dan pernapasan
Bakteri yang tertelan dan produk-produk septik yang tertelan dapat menimbulkan
tonsilitis, faringitis, dan berbagai kelainan pada lambung. Aspirasi produk septik dapat
menimbulkan laringitis, trakeitis, bronkitis, atau pneumonia.
Infeksi oral dapat menimbulkan sensitisasi membran mukosa saluiran napas atas
dan menyebabkan berbagai gangguan, misalnya asma. Infeksi oral juga dapat
memperburuk kelainan sistemik yang sudah ada, misalnya tuberkulosis dan diabetes
mellitus. Infeksi gigi dapat terjadi pada seseorang tanpa kerusakan yang jelas
walaupun pasien memiliki sistem imun yang normal. Juga telah ditunjukkan bahwa
tuberkel basil dapat memasuki tubuh melalui oral, yaitu pocket periodontal dan flap
gingiva yang terinfeksi yang meliputi molar ketiga. Infeksi oral, selain dapat
memperburuk TB paru yang sudah ada, juga dapat menambah systemic load, yang
menghambat respon tubuh dalam melawan efek kaheksia dari penyakit TB tersebut.
7
Mendel telah menunjukkan perjalanan tuberkel basilus dari gigi melalui limfe, KGB
submaksila dan servikal tanpa didahului ulserasi primer. Tertelannya material septik
dapat menyebabkan gangguan lambung dan usus, seperti konstipasi dan ulserasi.
3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Penyakit yang
disebabkan oleh Fokal Infeksi
a. Manifestasi pada jantung
Penyakit Periodontal
Secara nyata penyakit periodontal merupakan predisposisi dari penyakit
kardiovaskuler, dengan terdapatnya jumlah besar dari spesies bakteri
gram(-), peningkatan sitokin proinflamasi, peningkatan fibrinogen perifer
dan jumlah sel darah putih.
Terdapat beberapa mekanisme dimana penyakit periodontal dapat
memicu terjadinya penyakit kardiovaskular baik efek secara langsung atau
tidak langsung dari bakteri oral. Pertama, bakteri oral seperti
Streptococcus sanguis dan Porphyromonas gingivalis menginduksi
agregasi platelet, yang akan menjadi pembentukan thrombus. Hal tersebut
di mungkinkan, karena terdapat antibodi reaktif organisme periodontal di
otot jantung dan memicu aktivasi komplemen serta sel T yang sensitif.
Faktor kedua pada proses ini selain factor agregasi yang menunjukan
respon dari host yaitu peningkatan mediator pro inflamasi seperti PGE2,
TNF- , dan IL-1 . Mediator yang terkait berbeda antarindividual dalam
hal sel T repertoire dan kapasitas sekresi sel monosit. pada orang tersebut
lebih banyak mensekresi mediator inflamsi lebih banyak dari orang
normal.
Mekanisme ketiga yaitu hubungan antara bakeri, produk inflamasi
periodontitis dan penyakit kardiovaskular, Lipopolisakarida (LPS) yang
berasal dari organisme masuk kedalam serum yang mengakibatkan
bakteriemia dengan efek secara langsung pada sel endotel yang
mengakibatkan atherosclerosis. LPS juga dapat mengurangi pemasukan
sel2 inflamasi ke pembuluh darah, dan memicu proliferasi otot polos
vascular, degenerasi lipid vascular, koagulasi intravaskular, dan gangguan
fungsi platelet.
Akhirnya, infeksi oral tidak hanya dapat mengakibatkan kehilangan
gigi, tetapi dapat juga mengakibatkan pennyakit kardiovaskular yang
didukung oleh factor resiko lainnya seperti genetic dan lingkungan.
Endokarditis
Infeksi endokarditis merupakan infeksi yang meliputi katup atau
endothelial
dari jantung, hal ini terjadi jika bakteri masuk kedalam pembuluh darah
dan menyerang jaringan di jantung yang abnormal, dan orang yang
mempunyai efek pada jantung lebih mungkin terjadi infeksi endokarditis.
8
Pada pasien dengan rheumatoid artritis, gigi yang mengalami abses dan
tonsil yang terinfeksi harus diangkat. Dengan cara ini, kesehatan pasien akan
membaik dan kemampuannya untuk melawan artritis secara tidak langsung
akan terfasilitasi.
g. Manifestasi pada kehamilan
Penyakit jaringan periodontal merupakan faktor risiko terjadinya kelahiran
prematur spontan. Ibu yang menderita periodontitis memiliki risiko 7,5 kali
lebih besar untuk mengalami kelahiran prematur atau bayi dengan berat lahir
rendah. Kelahiran prematur pada ibu dengan gingivitis diakibatkan oleh
lipopolisakarida yang dihasilkan bakteri pada fokus infeksi merangsang
sekresi prostaglandin sehingga terjadi kontraksi uterus.
h. Manifestasi pada mata
Infeksi ruang orbital diakibatkan oleh infeksi dento-alveolar. Komplikasi
dari kista dentigerous menyebabkan superior orbital fissure syndrome
( edema peri-orbital, proptosis, ekimosis subkonjungtival, ptosis,
ophtalmoplegia, dilatasi pupil, keadaan mata yang sensitif terhadap cahaya).
Inflamasi mata lainnya dapat menyebabkan uveitis dan endophtalmitis.
i. Manifestasi pada ginjal
Mikroorganisme penyebab infeksi saluran kemih pada umumnya adalah E.
Coli, Staphylococcus.sp., dan Streptococcus. Streptococcus yang paling sering
ditemukan adalah Streptococcus haemolyticus. Bakteri ini bukanlah penghuni
normal pada saluran akar atau area periapikal dan ginggival. Fokus infeksi
sebagai penyebab ISK sangat kecil kemungkinannya.
4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi Odontogen
- Etiologi
Aerob
Gram (+)
Streptococcus spp.
Gram (-)
Neisseria spp.
Anaerob
Gram (+)
peptostreptococcus
spp.
Eubacterium spp.
Gram (-)
Bacteroides spp.
Streptococcus
Haemophylus spp.
Fusobacterium spp.
(group D) spp.
Staphylococcus spp
Lactobacillus spp.
Eikenella spp
Actynomicetes spp.
Corynebacterium
Clostridia spp.
spp
- Faktor faktor yang mempengaruhi kemampuan penyebaran infeksi odontogenik
Pertahanan humoral
Jenis-Jenis
Abses Periodontal
Merupakan inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan
mempunyai daerah yang purulen. Abses periodontal dapat akut maupun
kronis, abses yang akut sering menjadi kronis. Penyakit ini diakibatkan
oleh infeksi bakteri yang mengenai jaringan periodonsium. Penyakit
periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang
terakumulasi di dalam kalkulus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada
leher gigi. Kelainan yang paling banyak didapat adalah kelainan
dari gingiva karena gingiva terletak pada bagian permukaan sedangkan
penyebab yang paling menonjol adalah plak dan kalkulus (karang gigi). Di
dalam mulut penuh dengan bakteri, yang dengan mudah akan membentuk
plak. Bentuk plak tipis dan tidak berwarna, dan kadang tidak disadari
bahwa plak telah terbentuk. Plak harus dibersihkan dengan menyikat gigi
teratur, karena plak lama kelamaan akan mengeras membentuk kalkulus
(karang gigi), pada kondisi ini hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.
Pericoronitis
11
Osteomielitis dental atau yang disebut osteomielitis pada tulang rahang adalah
keadaan infeksi akut atau kronik pada tulang rahang, biasanya disebabkan karena
bakteri. Penyakit ini sulit untuk didiagnosis dan diterapi. Gejala-gejala fisik pada
penderita yang tidak dapat didiagnosis sebagai penyakit khusus, seperti kelelahan,
dan nyeri pada sendi atau edema pada jaringan di sekitar tulang rahang sering
disebabkan karena adanya infeksi bakteri yang tersembunyi pada tulang rahang
yang kumannya menyebarkan toksin ke jaringan sekitarnya.
-
Candidiasis
Kandidiasis adalah penyakit jamur
yang bersifat akut atau subakut
disebabkan oleh spesies Candida,
biasanya
oleh Candida
albicans dan
dapat
mengenai
mulut, vagina, kulit, kuku, bronki,
atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septikemia,
endokarditis, atau meningitis .
Gejalanya berupa plak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mukosa gigi,
gingiva dan palatum dengan eritema dibawahnya
13
Actynomikosis
Aktinomikosis
merupakan infeksi kr
onik yang ditandai
oleh adanya lesi kulit
bergranul dan
supuratif yang
disebabkan oleh
bakteri endogen
gram-positif
berfilamen. Aktinomikosis terutama disebabkan oleh Actinomyces israelii, bakteri
anaerob yang normalnya berada pada enamel gigi, gusi, tonsil, dan lapisan
membran intestinal, serta vagina. Lokasi infeksi biasanya terdapat pada wajah,
leher, thoraks, dan abdomen. Etiologi pada human actinomycoses tidak dimiliki
oleh satu spesis, tetapi dimiliki oleh beberapa anggota yang berbeda dari
genus Actinomyces, Propionibacterium dan Bifidobacterium. Namun secara
esensialnya, pada aktinomisit patogenik, semua lesi aktinomikotik yang tipikal
mengandung antara 1 hingga 10 spesies bakteri. Bakteri ini berperan sebagai
patogen sinergis yang menguatkan aktinomisit dan bertanggung jawab pada gejala
awal penyakit dan kegagalan terapi.
14