Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PROSES PERENCANAAN

PERMASALAHAN PEMUKIMAN ATAS AIR


KELURAHAN BARU TENGAH

Disusun Oleh :
Maghfirah Risdha Insani
(08151018)
(Aspek Fasilitas dan Aspek Utilitas)
Muhammad Helmi Rahman
(08151026)
(Aspek Utilitas dan Aspek Penggunaan Lahan)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Mata Kuliah : Proses Perencanaan
Dosen : Putri Mulyo Mawarsari, S.T., M.T

Daftar Isi
COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................ 2
1.4 Sistematika Pembahasan .......................................................................... 2
1.5 Diagram ...................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN HUKUM ............................................................................. 5
2.1 Landasan Hukum Terkait Penggunaan Lahan .......................................... 5
2.2 Landasan Hukum Terkait Garis Sempadan Pantai ................................... 6
2.3 Landasan Hukum Terkait Fasilitas............................................................. 6
BAB III GAMBARAN UMUM .......................................................................... 8
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Baru Tengah .............................................. 8
3.2 Gambaran Umum Pemukiman Atas Air Baru Tengah ............................. 9
BAB IV PERMASALAHAN ............................................................................. 12
4.1 Aspek Fasilitas .......................................................................................... 12
4.2 Aspek Utilitas ........................................................................................... 15
4.3 Aspek Penggunaan Lahan ....................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN.................................................................................... 20
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 20
5.2 Saran......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22

ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Baru Tengah merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Balikpapan

Barat, kota Balikpapan, provinsi Kalimantan Timur. Topografi yang mencakup


wilayah ini didominasi dataran rendah dan berbukit-bukit. Dengan luas wilayah
menurut penggunaannya sekitar 78,86 hektar, memuat penduduknya yang
didominasi orang-orang Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan Selatan dengan jumlah
penduduk sekitar 23 ribu jiwa. Berdasarkan Badan Pusat Statistik, Balikpapan Barat
dalam Angka 2014, kelurahan Baru Tengah tergolong wilayah di Balikpapan Barat
dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan kelurahan lain di kecamatan
yang sama.
Dari

masalah

kependudukan

tersebut,

mengakibatkan

intensitas

penggunaan lahan sebagian besar untuk pemukiman dan terjadi ketidakteraturan


perumahan khususnya daerah di sekitar pemukiman atas laut. Oleh karena itu,
dilakukanlah survei primer pada sampel wilayah pada kelurahan Baru Tengah, yaitu
pemukiman atas air kelurahan Baru Tengah, untuk menggali permasalahannya
yaitu pada aspek penggunaan lahan, fasilitas serta utilitas pada wilayah sampel
tersebut dan dapat menyimpulkan permasalahan tersebut menjadi sebuah solusi.

1.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah terkait laporan permasalahan daerah pemukiman atas

air Baru Tengah ini yaitu :


1. Bagaimana kondisi pemukiman atas air atas aspek penggunaan lahan,
fasilitas serta utilitasnya?
2. Bagaimana peratuan/undang-undang mengatur permasalahan aspek-aspek
yang terjadi pada daerah studi?

3. Bagaimana potensi yang dapat digali dari daerah studi tersebut?

1.3

Ruang Lingkup

1.3.1

Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup pembahasan dari laporan ini adalah permasalahan apa saja

dari suatu sampel daerah yang dibatasi batas fisik pada kelurahan Baru Tengah,
kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan. Data yang disajikan dalam laporan berupa
gambar-gambar serta uraian mengenai permasalahan yang terdapat pada daerah
studi. Selain survei lapangan, sumber-sumber data didukung oleh Profil Kelurahan
Baru Tengah (Kantor Kelurahan Baru Tengah), Balikpapan Barat dalam Angka
(Badan Pusat Statistik), dan data yang diperoleh dari Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA).
1.3.2

Ruang Lingkup Studi


Pemukiman atas air Kampung Baru, terletak di selatan kelurahan Baru

Tengah, kecamatan Balikpapan Barat, kota Balikpapan. Wilayah ini berbatasan


langsung dengan teluk Balikpapan. Selain pemukiman, daerah tersebut terdapat
pasar tradisional dan pelabuhan kecil yang menghubungkan langsung kabupaten
Penajam Pasar Utara. Arah utara daerah sampel ini berbatasan dengan jalan arteri
yaitu Jalan Letjend. Soeprapto; batas barat dan timur daerah sampel masih
merupakan daerah pemukiman atas air; dan daerah selatan berbatasan dengan
teluk Balikpapan.

1.4

Sistematika Pembahasan
Berikut disajikan sistematika pembahasan dari laporan mengenai

permasalahan suatu daerah :


Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Ruang Lingkup
2

1.3.1 Ruang Lingkup Pembahasan


1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah
1.4 Sistematika Pembahasan
1.5 Diagram
Bab II Tinjauan Hukum
2.1 Landasan Hukum Terkait Penggunaan Lahan
2.2 Landasan Hukum Terkait Sempadan Pantai
2.3 Landasan Hukum Terkait Fasilitas
Bab III Gambaran Umum
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Baru Tengah
3.2 Gambaran Umum Pemukiman Atas Air, Baru Tengah
Bab IV Permasalahan
4.1 Aspek Fasilitas
4.2 Aspek Utilitas
4.3 Aspek Penggunaan Lahan
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka

1.5

Diagram

BAB II
TINJAUAN HUKUM
2.1

Landasan Hukum Terkait Penggunaan Lahan


Berdasarkan peraturan daerah (Perda) Kota Balikpapan No. 12 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 mengenai
penggunaan lahan khususnya daerah Kelurahan Baru Tengah terdapat pada :
Pasal 11 huruf (a) mengenai pusat lingkungan :
a. Kelurahan Margasari, melayani Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Ilir,
Kelurahan Margomulyo, Kelurahan Kariangau dan Kelurahan Baru Tengah di
Kecamatan Balikpapan Barat dengan fungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa
skala kecamatan, pusat pelayanan kesehatan skala kecamatan dan pusat
pendidikan skala kecamatan;
Pasal 50 ayat (2) mengenai kawasan peruntukan perumahan kepadatan tinggi :
a. sebagian Kelurahan Prapatan, Kelurahan Klandasan Ulu, Kelurahan Klandasan
Ilir, Kelurahan Damai Kecamatan Balikpapan Kota;
b. sebagian Kelurahan Sepinggan dan Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan
Balikpapan Selatan;
c. sebagian Kelurahan Margasari, Kelurahan Baru Tengah, Kelurahan Baru Ulu dan
Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat; dan
d. sebagian Kelurahan Karang Jati, Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Gunung Sari
Ulu Kecamatan Balikpapan Tengah.
Pasal 50 ayat (5) mengenai kawasan peruntukan perumahan meliputi :
a. mengembangkan hunian vertikal di kawasan perumahan kepadatan tinggi;
b. meningkatkan kualitas lingkungan perumahan di Kecamatan Balikpapan Barat,
Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan

Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Kota dan Kecamatan Balikpapan


Timur;
c. urban Renewal Kawasan Permukiman Nelayan di sebagian Kelurahan Baru
Tengah, Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Kariangau dan Kelurahan Manggar;
d. mengembangkan jalan tepian di kawasan permukiman nelayan di sebagian
Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat,
sebagian Kelurahan Klandasan Ilir dan Kelurahan Klandasan Ulu Kecamatan
Balikpapan Kota, sebagian Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Timur.

2.2

Landasan Hukum Terkait Garis Sempadan Pantai


Berdasarkan UU No. 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan

pulau-pulau kecil, pasal 1 ayat (21), sempadan pantai adalah daratan sepanjang
tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal
100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
Pada pasal 41 ayat (2) RTRW Kota Balikpapan No. 12 tahun 2012, disebutkan bahwa
sempadan pantai Kota Balikpapan memiliki luas kurang lebih 874 Ha, dan melintasi
salah satunya pada bagian selatan Kelurahan Baru Tengah

2.3

Landasan Hukum Terkait Fasilitas


Fasilitas yang diambil dari daerah studi yaitu pemukiman atas air Baru

Tengah, terdapat pasar tradisional dan pelabuhan lokal, berdasarkan Perda Kota
Balikpapan No. 12 tahun 2012 tentang RTRW tahun 2012 2032 disebutkan pada :
Pasal 51 dijelaskan :
(1) Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
47 huruf d seluas 2.238 ha terdiri:
a. pasar tradisional;
b. pusat perbelanjaan; dan
c. pertokoan modern.

Pada pasal 51 ayat (2) point kedua disebutkan, pasar tradisional Baru Tengah
merupakan salah satu kawasan peruntukkan perdagangan dan jasa :
(2) Pasar tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. pasar tradisional di sebagian Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan Barat;
b. pasar tradisional di sebagian Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan
Barat;
c. pasar tradisional di sebagian Kelurahan Muara Rapak Kecamatan Balikpapan
Utara;
Selanjutnya pada ayat (3) dijelaskan pasal 51 ayat (1) point kedua, juga
diadakannya kawasan pusat perbelanjaan khususnya kelurahan Margasari dan
Kelurahan Baru Tengah di Kecamatan Balikpapan Barat.
Pasal 20 ayat (2) disebutkan mengenai pelabuhan lokal Kelurahan Baru
Tengah :
(1) Sistem jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 huruf c, meliputi:
a. tatanan kepelabuhanan; dan
b. jaringan trayek angkutan sungai, danau dan penyeberangan.
(2) Pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi pelabuhan
penyeberangan

Kariangau

di

Kelurahan

Kariangau

dan

pelabuhan

penyeberangan Kampung Baru di Kelurahan Baru Tengah.

BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum Kelurahan Baru Tengah
Pengaturan mengenai penggunaan lahan, berdasarkan Profil Kelurahan
Baru Tengah 2015, sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
pemukiman atau tempat tinggal. Dari data ini mengindikasikan bahwa intensitas
penggunaan lahan dan kependudukan merupakan permasalahan utama dari
kelurahan Baru Tengah ini.
Tabel 2.1 Luas wilayah menurut penggunaan lahan
Penggunaan Lahan

Luas (Ha)

Pemukiman

43,26

Perkantoran

1,00

Prasarana umum lainnya

34,60

Total luas

78,86
Sumber : Profil Kelurahan Baru Tengah 2015

Kelurahan

Baru

Tengah

memiliki

kepadatan

penduduk

terbesar

dibandingkan kelurahan lain yang berada pada kecamatan Balikpapan Barat.


Berdasarkan data BAPPEDA Kota Balikpapan disajikan tabel berikut ini :
Tabel 2.2 Kepadatan penduduk per kelurahan pada kecamatan Balikpapan Barat

Kelurahan

Luas Wilayah

Jumlah Penduduk

(Km2)

(Jiwa)

Kepadatan
Penduduk
(Jiwa/Km2)

Baru Tengah

0,57

23.583

41.373

Margasari

0,66

12.724

19.278

Baru Ilir

0,59

21.788

36.928

Margomulyo

1,85

15.048

8.134

Baru Ulu

0,95

22.808

24.008

Kariangau

175,33

4524

25

Total

179,95

100.475

558

Sumber : Balikpapan Barat dalam Angka 2014


Berikut adalah peta kelurahan Baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat,
Kota Balikpapan.

Gambar 3.1 Peta kelurahan Baru Tengah


Sumber : BAPPEDA Kota Balikpapan, 2015, dengan pengubahan

3.3

Gambaran Umum Pemukiman Atas Air Baru Tengah


Kawasan Balikpapan Barat merupakan daerah pesisir yang hampir sebagian

besar masyarakatnya membangun rumah dan tinggal diatas air. Berdasarkan Surat
Kabar Kaltim Post, 2015 luas pemukiman atas air tersebut kurang lebih 6,7 Ha di
Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat. Pemukiman atas air diatur oleh
pemerintah Kota Balikpapan dalam rangka perluasan wilayah khususnya untuk
pemukiman masyarakat.

Pada daerah studi (sampel), pemukiman atas air Baru Tengah berlokasi di
selatan Jalan 21 Januari. Batas-batas fisik daerah studi berupa: batas sebelah utara
berbatasan dengan jalan arteri, yaitu Jalan Letjen Soeprapto; batas sebelah timur
yaitu pemukiman atas air RT 03; batas sebelah selatan yaitu teluk Balikpapan; dan
batas sebelah barat adalah pemukiman atas air kelurahan Baru Ulu.

Gambar 3.2 Peta Studi Pemukiman Atas Air Baru Tengah


Sumber : Google Earth 2016, dengan pengubahan

10

Utara
Barat

Timur

Selatan

Gambar 3.3 Batas-Batas Fisik Wilayah Studi


Sumber : Google Earth 2016, Survei Primer.

11

BAB IV
PERMASALAHAN
4.1

Aspek Fasilitas (Maghfirah Risdha Insani, 08151018)


Perumahan atas air di Kelurahan Baru Tengah bisa dibilang sudah banyak

yang tersedia. Di pemukiman ini, sudah terdapat pasar terapung, pelabuhan speed
boat yang menjadi ciri khasnya, serta adanya terminal angkutan kota di sekitar
wilayah pasar tersebut
Kondisi pasar terapung di wilayah ini masih terbilang kotor dan tidak tertata
dengan rapi. Bisa dilihat dari masih banyaknya pedagang kaki lima yang membuka
lapak sendiri di luar area pasar. Selain itu, masalah kebersihan juga masih banyak
ditemukan didalam pasar, khususnya pada area yang menjual ikan, ayam, dan
sebagainya. Masih banyak terdapat sampah yang berserakan didalam, dan air bekas
untuk mencuci ayam dan ikan tersebut. Hal ini menyebabkan becek dan kotornya
pasar tersebut.

Gambar 4.1 (a) Keadaan Pasar Tradisional Baru Tengah


Sumber : Survei Primer, 2016

12

Gambar 4.1 (b) Keadaan Pasar Tradisional Baru Tengah


Sumber : Survei Primer, 2016

Gambar 4.1 (c) Keadaan Pasar Tradisional Baru Tengah


Sumber : Survei Primer, 2016
Selain itu, didepan area parkir pasar terapung ini, juga dijadikan sebagai
terminal angkutan kota. Terbatasnya lahan, serta banyaknya angkutan kota yang
lalu-lalang seringkali menimbulkan kemacetan di halaman pasar tersebut. Terlebih

13

lagi jika banyak angkutan kota yang berhenti di tiap pinggir jalan, bahkan tengah
jalan untuk mengangkut dan menaikkan penumpang.

Gambar 4.2 Terminal Angkutan Kota Dadakan


Sumber : Survei Primer, 2016
Pelabuhan speed boat merupakan ciri dari pemukiman atas air di Kelurahan
Baru Tengah ini. Pelabuhan ini menyediakan sarana penyebrangan laut rute
Balikpapan-Penajam Paser Utara, dengan menggunakan kapal klotok dan speed
boat. Adanya pelabuhan ini tentu dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat sekitar. Tetapi, fasilitas di pelabuhan ini masih terbilang minim.
Tidak ada ruang tunggu yang nyaman, hanya beberapa bangku kayu yang menjadi
tempat tunggu para penumpang. Selain itu, dermaga yang dibuat dan digunakan
pun masih terbuat dari kayu. Tentu saja hal ini tidak aman bagi para penumpang.
Terlebih lagi, banyak penumpang yang ikut serta membawa sepeda motornya
ketika ingin menyebrang menggunakan kapal klotok. Padahal kita tahu, bahwa
kapal klotok itu sendiri dibuat dari kayu, dan bisa dibilang usia kapal tersebut sudah
lama dan rentan akan kerusakan. Bila hal ini sampai terjadi, maka akan mengancam
keselamatan para penumpang dan pengemudi kapal klotok tersebut.

14

Gambar 4.3 (a) Aktivitas Angkut Penumpang pada Pelabuhan Lokal Baru Tengah
Sumber : Survei Primer, 2016

Gambar 4.3 (b) Tempat Menunggu Pelabuhan Lokal Baru Tengah


Sumber : Survei Primer, 2016

4.2

Aspek Utilitas

Jaringan Air (Maghfirah Risdha Insani, 08151018)

15

Permasalahan utilitas yang menonjol di pemukiman atas air ini adalah


jaringan air. Di wilayah ini, sering terjadi kekeringan dan mati air. Akibatnya
masyarakat kekurangan pasokan air bersih untuk mencuci bahkan mandi. Bukan
hanya di pemukiman ini saja, tetapi masalah air ini juga terjadi hampir di seluruh
wilayah Kelurahan Baru Tengah. Bahkan, akhir-akhir ini terjadi masalah mati air ini
sudah lebih dari sebulan yang lalu. Akibatnya masyarakat yang biasa memanfaatkan
air PDAM sebagai sumber air bersih, harus membeli air dari pengelola air swasta.
Persampahan (Muhammad Helmi Rahman, 08151026)
Sampah juga menjadi masalah utilitas yang penting di wilayah ini. Karena
letak rumah yang memang berada diatas air, dan langsung berhadapan dengan laut,
tak jarang banyak ditemukan sampah rumah tangga berserakan diatas air. Bukan
hanya sampah rumah tangga, tetapi juga sampah yang berasal dari pasar terapung
di wilayah tersebut, seperti ikan busuk, bungkus plastik, sayur busuk, dan lain-lain.
Hal ini tentunya akan menyebabkan masalah dan berdampak buruk bagi lingkungan,
khususnya pencemaran air. Ini disebabkan karena tidak adanya tempat
penampungan sampah tiap RT-nya, jadi hanya sekedar bak-bak sampah milik
pribadi dan jika ingin membuang sampah ke tempat penampungan sampah, harus
keluar menuju daerah jalan arteri. Mobil pengangkut sampah yang disediakan oleh
Dinas Kebersihan, Pemakaman dan Pertamanan (DKPP) juga tidak memungkinkan
mengangkut sampah di daerah pemukiman atas air dan ini membuat masyarakat
membuang sampah di atas air, karena tempat penampungan sampah yang jauh.

16

Gambar 4.4 (a) Sampah yang Menggenang diatas Air


Sumber : Survei Primer, 2016

Gambar 4.4 (b) Sampah yang Menggenang diatas Air


Sumber : Survei Primer, 2016

4.3 Aspek Penggunaan Lahan (Muhammad Helmi Rahman, 08151026)


Penggunaan lahan adalah modifikasi yang dilakukan oleh manusia terhadap
lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun seperti lapangan, pertanian, dan
permukiman. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan
lahan terbentuk karena adanya manusia, serta pola kependudukan mereka. Pada
daerah studi pemukiman atas air kelurahan Baru Tengah, salah satu permasalahan
yang dapat terlihat langsung yaitu pada penggunaan lahan. Penggunaan lahan
daerah ini hampir seluruhnya didominasi oleh daerah pemukiman padat penduduk.
Beberapa penggunaan lahan lainnya digunakan sebagai sarana/fasilitas untuk
masyarakat seperti pasar tradisional dan pelabuhan lokal yang terletak berdekatan
antara pemukiman masyarakat.

17

Pemukiman atas air ini merupakan salah satu kawasan dengan tingkat
kepadatan penduduk tinggi di daerah kelurahan Baru Tengah, dibandingkan daerah
lain (seperti pemukiman diatas bukit) di dalam kelurahan yang sama. Pemukiman
yang padat ini, disebabkan oleh jumlah penduduknya yang banyak dan terpusat
pada daerah diatas perairan.

Penataan pemukiman yang buruk, sehingga

pemukiman ini cenderung kumuh, jarak antar rumah sangat berdekatan, dan
jembatan-jembatan yang berfungsi sebagai jalan bagi masyarakat pemukiman atas
air lebarnya tidak sampai 2 meter sehingga menambah kesan padat pada daerah
ini. Karena kepadatan pemukiman ini, sehingga ketersediaan ruang terbuka hijau
juga kurang. Pada daerah ini ruang terbuka hijau, hanya terdapat diluar pemukiman
atas air, yaitu area parkir kendaraan. Dengan penataan yang baik, seharusnya ruang
terbuka hijau dapat berada di tengah-tengah pemukiman atas air Baru Tengah.
Contohnya saja pemukiman atas air Margasari, kelurahan Margasari. Selain sebagai
pemukiman, disana terdapat taman-taman atas air sebagai ruang terbuka hijau
masyarakat yang tinggal disana.

Gambar 4.5 Pemukiman Atas Air Baru Tengah


Sumber : Survei Primer, 2016

18

Sebagai pembanding, disajikan gambar pemukiman atas air Margasari


sebagai berikut,

Gambar 4.6 Pemukiman Atas Air Margasari, Balikpapan


Sumber : Google Image, 2016
Dapat dilihat perbedaan bagaimana penataan pemukiman atas air pada
kelurahan Baru Tengah dengan kelurahan Margasari. Karena kepadatan
pemukiman dan penataan rumah-rumah yang kurang baik, sehingga ruang terbuka
hijau pada pemukiman atas air Baru Tengah tidak ada di tengah-tengah pemukiman,
padahal ruang terbuka hijau merupakan sarana penyedia oksigen serta estetika
suatu wilayah.

19

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Kelurahan Baru Tengah merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di

Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan. Luas Kelurahan Baru Tengah yaitu
77,86 hektar. Wilayah studi yang kami ambil di Kelurahan Baru Tengah sendiri yaitu
berlokasi di permukiman atas airnya. Luas pemukiman atas air ini yaitu seluas 6,7
Ha, yang dimana luas tersebut juga termasuk dalam pembangunan fasilitas serta
penggunaan lahan untuk pemukiman masyarakat di wilayah tersebut.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak
permasalahan yang terdapat pada kawasan ini. Terkait dengan aspek-aspek yang
kami teliti, yaitu aspek penggunaan lahan, aspek fasilitas umum, serta aspek utilitas.
Salah satu yang paling menonjol yaitu permasalahan pada aspek intensitas
penggunaan lahan. Pada aspek ini masih banyak masalah yang tidak sesuai dengan
RTRW Kota Balikpapan, seperti masih banyaknya rumah padat penduduk yang
saling berhimpitan satu sama lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
kawasan ini sudah memiliki aspek-aspek yang cukup baik, hanya saja masih
terdapat banyak masalah yang tidak sesuai dengan RTRW Kota Balikpapan, dapat
diselesaikan jika adanya kerjasama antar pemerintah dan masyarakat setempat.

5.2

Saran
Sebaiknya pemerintah setempat dan warga sekitar mampu bekerja sama

dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kelurahan Baru Tengah,


khususnya di kawasan pemukiman atas air ini. Sehingga nantinya, kawasan
pemukiman air ini dapat dikembangkan lebih baik lagi, bahkan dapat dijadikan
sebagai salah satu tempat wisata yang ada di Kota Balikpapan

20

Selebihnya pada penulisan laporan ini, penulis menyadari masih banyak


kekurangan. baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya.Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat membangun
penulisan laporan ini.

21

Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Balikpapan Barat dalam Angka 2014. Balikpapan: Badan Pusat
Statistik Kota Balikpapan.
Anonim. 2015. Profil Kelurahan Baru Tengah 2015.
Anonim. Tanpa tahun. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemanfaatan_lahan. Diakses
pada tanggal 16 Maret 2016.

22

Anda mungkin juga menyukai