Anda di halaman 1dari 195

1

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I.

IDENTITAS KLIEN
Nama

: Yayuk (P)

Umur

: 20 thn

Tanggal Dirawat

: .

Pendidikan: SMA
Agama

: Islam

Status

: Belum menikah

Tanggal Pengkajian : .............

Alamat

: Malang

Ruang Rawat

: .

Sumber Informasi

Pekerjaan: Mahasiswa
Jenis Kel. : Perempuan
No RM

ALASAN MASUK
Dirawat karena sering teriak teriak, manangis dan bicara nglantur. Sebelum di bawa ke
RSJ, keluarga mengatakan klien sering marah marah, melempar barang dan
memecahkan. Klien juga tidak mau keluar rumah dan bicara kasar dan melamun.
II.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Saat ini klien sering marah marah dan menangis serta membanting dan melempar
barang. Keluarga mengatakan sebelumnya klien mempunyai masalah dengan temannya
di kuliah. Klien mengatakan kecewa dengan pacarnya dan akhirnya diputuskan oleh
pacarnya. .

III. FAKTOR PREDISPOSISI

RIWAYAT PENYAKIT LALU

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya

Tidak

Jika Ya,Jelaskan:
Tahun 2013 masuk RSJ, stress tidak lulus seleksi polwan.
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
2. Pengobatan sebelumnya

Berhasil

Kurang berhasil

Tidak berhasil

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

2
3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan : ..........................................................................................................
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:

RIWAYAT TRAUMA
Trauma

Usia

Pelaku

Korban

Saksi

1. Aniaya fisik

2. Aniaya seksual

3. Penolakan

4. Kekerasan dalam keluarga

ayah

ibu

klien

5. Tindakan kriminal

Jelaskan:
KDRT : Melihat ibu di pukul ayahnyha
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Klien ingin menjadi polwan namun tidak diterima menjadi polwan dan klien merasa
stress, klien sering melihat ibunya di pukul ayahnya.
Diagnosa Keperawatan :
_____________________________________________________

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1.

Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?

Ada

Tidak

Kalau ada

Hubungan keluarga

: .

Gejala

: ..

Riwayat pengobatan

: .

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________
IV. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : .

3
1. Keadaan umum :

2. Tanda vital:
TD: .mm/Hg
N:..x/m
S.
P..x/m
3. Ukur: BB .kg

TB.cm

Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan

.
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan :_______________________________________________

V.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)

4
1. Genogram:
Keterangan Gambar
Jelaskan:

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan menyukai / tidak ada gangguan citra tubuh

.
b. Identitas

.
c. Peran

d. Ideal diri

e. Harga diri

: klien merasa malu dan minder karena tidak lulus polwan

Diagnosa
Keperawatan :______________________________________________________
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Ibu klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:

5
Jarang komunikasi dengan tetangga
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien ditinggalkan pacar dan sahabat dekatnya
Diagnosa Keperawatan
:_____________________________________________________

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam, tapi jarang sholat
b. Kegiatan ibadah
Jarang sholat 5 waktu
Diagnosa Keperawatan:_____________________________________________________

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi

Penggunaan pakaian tidak sesuai

Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan:

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________
2. Kesadaran
Menurun:

Compos mentis

Sopor

Apatis/sedasi

Subkoma

Somnolensia

Koma

Meninggi

6
Hipnosa
Gangguan Tidur:
Disosiasi: .
Berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan :

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________
3. Orientasi

Waktu

Tempat

Orang

Jelaskan:

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain..
Jelaskan:

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________

7
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :

Hipokinesia,hipoaktifitas

Katalepsi

Sub stupor katatonik

Fleksibilitas serea

Jelaskan:

Peningkatan :

Hiperkinesia,hiperaktifitas

Gagap

Stereotipi

Gaduh Gelisah Katatonik

Mannarism

Katapleksi

Tik

Ekhopraxia

Command automatism

Grimace

Otomatisma

Negativisme

Reaksi konversi

Tremor
Verbigerasi

Berjalan kaku/rigid

Kompulsif : sebutkan .

Jelaskan :

Diagnosa
Keperawatan :_____________________________________________________
6. Afek dan Emosi

Adekuat

Tumpul

Merasa Kesepian

Apatis

Marah

Dangkal/datar

Inadekuat

Labil

Anhedonia

Eforia

Ambivalensi

Depresi/sedih

Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)

Jelaskan:

...
Diagnosa Keperawatan _____________________________________________

7. Persepsi Sensorik
Halusinasi

Pendengaran

Penglihatan

Perabaan

Pengecapan

Penciuman

..

Ilusi

Ada

Tidak ada

Depersonalisasi

Ada

Tidak ada

Derealisasi

Ada

Tidak ada

Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi

Ada

Tidak ada

Jelaskan:

9
Diagnosa Keperawatan : ______________________________________________
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir

Koheren

Inkoheren

Sirkumstansial

Neologisme

Tangensial

Logorea

Kehilangan asosiasi

Bicara lambat

Flight of idea

Bicara cepat

Irrelevansi

Main kata-kata

Blocking

Pengulangan Pembicaraan/perseverasi

Afasia

Asosiasi bunyi

Lain-lain

Jelaskan:

Diagnosa
Keperawatan:________________________________________________________
b. Isi Pikir

Obsesif

Ekstasi

Fantasi

Alienasi

Pikiran Bunuh Diri

Preokupasi

Pikiran Isolasi sosial

Ide yang terkait

Pikiran Rendah diri

Pesimisme

Pikiran magis

Pikiran curiga

10

Fobia,sebutkan..

Waham:

Agama

Somatik/hipokondria

Kebesaran

Kejar / curiga

Nihilistik

Dosa

Sisip pikir

Siar piker

Kontrol pikir

Lain lain.

c. Bentuk Pikir

Realistik

Non Realistik

Dereistik

Otistik

Jelaskan:

Diagnosa
Keperawatan :__________________________________________________
9. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan

Tidak kooperatif

Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Defensif

Curiga

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan : ______________________________________________


10. Memori

11

Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)

Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan)

Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)

Amnesia

Paramnesia:

Konfabulasi

Dejavu

Jamaisvu

Fause reconnaissance

hiperamnesia

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :
______________________________________________________

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Mudah beralih

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :
_________________________________________________________
12. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan

Gangguan bermakna

Jelaskan:

12
Diagnosa Keperawatan :
________________________________________________________
13. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :
_________________________________________________________

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:

2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:

3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan
:

13

4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan
:

5. Istirahat dan tidur


Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan:

6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan
:

..
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
8. Aktifitas dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Menjaga kerapihan rumah
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan
9. Aktifitas di luar rumah

14
Belanja
Transportasi
Lain-lain
Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan :
__________________________________________________
MEKANISME KOPING

Adaptif
Bicara dengan orang lain

Maladaptif
Minum alkhohol

Mampu menyelesaikan masalah

Reaksi lambat/berlebihan

Teknik relaksasi

Bekerja berlebihan

Aktifitas konstruktif

Menghindar

Olah raga

Menciderai diri

Lain-lain.

Lain-lain..

Diagnosa

Keperawatan

____________________________________________________

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya


...

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya .


...

Masalah dengan pendidikan, spesifiknya


..

Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya


.

Masalah dengan perumahan, spesifiknya


..

Masalah dengan ekonomi, spesifiknya


..

15

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya


...

Masalah lainnya, spesifiknya


.

Diagnosa Keperawatan
:________________________________________________________
VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?

Penyakit/gangguan jiwa

Sistem pendukung

Faktor presipitasi

Mekanisme koping

Penyakit fisik

Obat-obatan

Lain-lain, jelaskan

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan: _______________________________________________________


IX. ASPEK MEDIS
Diagnosis medik:
Terapi medik: . .....
.
.

ANALISA DATA
NO
1.

DATA

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit perawatan diri berpakaian (00109)

DS:

Domain 4 : Aktivitas/istirahat
Kelas 5 : Perawatan diri
DO:
-

2.

Kaos kusut
Rambut acak acakan

DS :
-

Harga Diri Rendah Situasonal (00120)


Ibu mengatakan anaknya

Domain 6 : Persepsi diri

pendiam, tidak mau keluar

Kelas 2 : Harga diri

rumah
Pasien mengatakan malu

dengan teman-temannya
Pasien mengatakan
bodoh karena gagal
masuk polwan

DO :

3.

DS :
-

Kontak mata kurang


Menunduk
Sering diam kalau ditanya
Spiritual Distress (00066)
Klien mengatakan tidak
pernah sholat dan tidak

Domain 10 : Prinsip hidup

pernah mengikuti kegiatan

Kelas 3 : Nilai/Kepercayaan/Kecocokan

kerohanian
Klien merasa

Sikap
berdosa

karena tidak pernah shalat


DO :

DS :

Resiko Perilaku Kekerasan

Ibu pasien
kalau

mengatakan

pasien

sering

banting-banting
-

dan mengamuk
Ibu pasien mengatakan
kalau

barang

pasien

sering

menangis
Ibu
berkata

anaknya

sering melihat bapaknya


berbicara
-

kasar

bapaknya
Pasien

sama

mengatakan

diputus pacarnya
DO :
-

Berteriak-teriak
suara

dengan

kerasdan

katanya kasar
Mata melotot
Wajahtegang
Sesekali
keluarga

kata-

memukul
yang

mendampinginya

Pohon Masalah :
1. Defisit Perawatan Diri
Defisit Perawatan Diri

Tidak perduli dengan penampilannya

Tidak tertarik melakuakan perawatan diri

Pasien sering diam

Menangis

Gagal masuk polwan


2. Harga Diri Rendah

Putus dengan pacarnya

Klien sering diam

HDR

Teman-teman menjauhi klien

Ayah sering berantem dengan ibunya

Depresi (stress)

Tidak lulus seleksi polwan,merasa bodoh


3. Distres Spiritual
Distress Spiritual

Klien merasa berdosa

Klien tidak ingin shalat

Klien depresi

Klien merasa putus asa

Gagal masuk Polwan dan merasa bodoh (Faktor predisposisi)

X.

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri
4. Distres Spiritual
5. ..
6. ..
7. ..
8. ..
9. ..
10. ...
11. dst

XI.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


4. Resiko Perilaku Kekerasan
5. Harga Diri Rendah
6. Defisit Perawatan Diri
7. Distres Spiritual
Malang, .
Perawat yang mengkaji

______________________________
NIM/NIRM: .

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LAPORAN PENDAHULUAN

SP 1 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE : 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Murung, mata merah, tegang, pendiam
2. Diagnosa Keperawatan :
- Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus :
- Membantu klien untuk dapat mengontrol emosinya
4. Tindakan Keperawatan :
- Latihan kegiatan 1, tarik nafas dalam dan latihan fisik pukul bantak/kasur
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
- Perawat : selamat pagi mbak yayuk?
- Klien
: pagi
2. Evaluasi / Validasi
- Perawat : masih ingat dengan saya mbak yayuk? Perawat Nova mbak, yang
kemarin ngobrol sama mbak yayuk tentang masalah mbak?
- Klien
: iya masih
3. Kontrak : Topik, Waktu, dan Tempat
- Perawat : bagaimana perasaan mbak yayuk hari ini?
- Klien
: biasa aja, sebel pengen marah
- Perawat : baik mbak bagaimana kalau sekitar 10 menit kedepan kita ngobrol dan
saya akan mengajari mbak bagaimana cara mengontrol marah? Gimana
-

mbak yayuk mau?


Klien
: iya
Perawat : mbak yayuk mau disini apa dimana?
Klien
: disini aja
Perawat : yaudah kalau mbak yayuk mau ngobrol disini ya disini aja
Klien
: iya

KERJA : langkah-langkah tindakan


-

Perawat : sekarang coba mbak yayuk ceritakan kepada saya, mbak yayuk
kesalnya kenapa?
Klien
: saya itu kesal pengen marah kalau inget sama pacar saya, saya ini
bodoh sus, saya tidak punya teman.
Perawat : oh begitu mbak yayuk, jadi mbak yayuk masih kesal dan marah kalau

ingat sama pacarnya ya dan merasa tidak punya teman?


Klien
: iya, saya itu pengen marah, kesal pokoknya
Perawat : terus apa yang mbak yayuk lakukan kalau lagi marah dan kesal gitu?
Klien
: banting-banting barang, pengen mukul orang
Perawat : lhoo, mbak yayuk banting-banting barang, coba sekarang mbak yayuk
pikir kalau mbak yayuk banting-banting barang seperti itu kerugianny
apa mbak?
Klien
: barangnya rusak, pecah
Perawat : nah itu mbak yayuk tahu apa kerugiannya, sekarang gimana mbak
kalau saya ajarkan beberapa cara untuk meluapkan emosi mbak yayuk
tapi tidak merugikan orang lain dan tidak membanting-banting barang?
Mbak yayuk mau?
Klien
: gimana? Mau.
Perawat : cara mengontrol marah itu ada 4 mbak, yang pertama kegiatan satu
yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal, kedua minum obat, ketiga
berbicara/dengan verbal, keempat spiritual. Nah untuk hari ini say
akan mengajarkan cara mengontrol marah/emosi mbak yayuk dengan
kegiatan satu ya mbak, yaitu tarik nafas dalam dan pukul bantal
Klien
: iya
Perawat : begini mbak, misalnya mbak lagi pengen marah-marah mbak yayuk
bisa lakukan tarik nafas dalam mbak, caranya tarik nafas melalui
hidung, tahan 2 detik kemudian hembuskan melalui mulut mbak, ini
bisa dilakukan 3-5 kali atau sampai mbak yayuk merasa tenang,
mengerti mbak yayuk?
Klien
: iya ngerti saya
Perawat : coba mbak yayuk sekarang praktekkan? Tarik nafas melalui hidung
tahan 2 detik hembuskan melalui mulut.
Klien
: Tarik nafas melalui hidung tahan 2 detik hembuskan melalui mulut
(dipraktekkan oleh klien)
Perawat : pinter mbak yayuk
Klien
: (klien hanya tersenyum)
Perawat : sekarang saya ajarkan cara kedua ya mbak yayuk. Dengan cara pukul
bantal/kasur ya mbak
Klien
: (klien menganggukkan kepalanya)
Perawat : kalau mbak yayuk sudah melakukan tarik nafas dalam tapi masih juga
belum lega dan mbak yayuk mau banting-banting barang gt, mbak
yayuk bisa alihkan dengan memukul bantal atau kasur ya mbak
Perawat : caranya mbak, mbak yayuk dengan berdiri dan bantal/kasurnya
dipukul pukul sekuat tenaga mbak ya, itu tujuannya agar emosi mbak
yayuk terluapkan.Mbak yayuk juga bisa dengan teriak mbak apabila
mbak yayuk pengen teriak, itu bisa buat mbak yayuk lebih lega.
Perawat : bagaimana mbak paham?
Klien
: iya

TERMINASI :
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
Subyektif :
- Perawat : mbak yayuk bagaimana perasaannya setelah saya ajarkan kegiatan ini
tadi? Apa mbak yayuk sedikit lega?
- Klien
: sedikit lega
- Perawat : nah mbak yayuk kan saya sudah ajarkan 2 cara untuk meluapkan
emosinya, mbak yayuk masih ingat tadi yang saya ajarkan?
- Klien
: masih

Obyektif :
- Perawat : coba ayo dipraktekkan kalau masih ingat
- Klien
: (klien mempraktekkan kegiatan control marah dengan nafas dalam dan
pukul bantal)
- Perawat : mbak yayuk pintar
- Klien
: (klien hanya tersenyum)
- Perawat : apa ada yang ingin ditanyakan mbak yayuk?
- Klien
: (klien menggelengkan kepalanya)
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan tindakan yang telah
dilakukan)
- Perawat : Dilakukan terus ya mbak apabila mbak yayuk lagi pengen
marah, jangan banting-banting barang tadi kan udah tau apa
akibatnya dan kerugiannya kalau banting-banting barang kan
- Klien
: iya
3. Kontrak yang akan datang ( topic,waktu dan tempat)
- Perawat : baik mbak, saya rasa mbak yayuk sudah paham dan waktunya juga
sudah habis. Besok saya akan mengajari mbak yayuk kegiatan 2
minum obat ya mbak? Bagaimana mbak yayuk mau?
- Klien
: iya mau
- Perawat : mbak yayuk mau jam berapa?
- Klien
: jam 10
- Perawat : oh, seperti hari ini ya mbak? mau disini atau dimana mbak?
- Klien
: disini aja
- Perawat : baik besok jam 10 disini ya mbak?
- Klien
: (klien menganggukkan kepala)
- Perawat : yasudah sekarang mbak yayuk ke kamar istirahat ya ,jangan lupa
mbak ya obatnya hari ini diminum, jangan sampai tidak diminum
- Klien
: iyaaa
- Perawat : terimakasih mbak yayuk atas kerjasamanya, besok kita bertemu lagi
ya mbak. Selamat pagi
- Klien : iya , pagi.

SP 2 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 2

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Pasien sering teriak-teriak, menangis dan bicara ngelantur, sehingga keluarga
membawanya ke RSU. 1 hari sebelum dibawah ke rumah sakit, klien mengamuk dan
membanting-banting barang. Pasien dirawat di rumah sakit dengan kondisi wajah tegang,
mata melotot dan sesekali memukul keluarga yang mendampinginya.
2. Diagnosa keperawatan:
Resiko Perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus:
1.
2.
3.

Membina hubungan saling percaya


Menjelaskan penyebab marah
Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala ) saat terjadi kejadian /
penyebab marah

4.
5.
6.

Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah dan akibatnya


Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
Melakukan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan(minum obat
secara teratur)

4. Tindakan keperawatan:
7.

Mengontrol rasa marah/ perilaku kekerasan (patuh minum obat)

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi mbak yayuk, masih ingat dengan saya? Saya perawat jayanti yang kemaren
ngobrol-ngobrol dengan mbak yayuk.
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaannya mbak yayuk hari ini? Apakah sudah bisa mengontrol marahnya
mbak yayuk ? sudah latihan nafas dalam dan pukul bantal ketika marah ? boleh saya
ditunjukkan bagaiman nafas dalam dan pukul bantal ketika marah ? sudah bagus mbak
yayuk.
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Seperti kesepakatan kita kemaren hari ini kita akan berbdiskusi tentang obat ya mbak yayuk.
Mbak yayuk mau berdiskusi disini saja apa diluar seperti kesepakatan kemaen mbak ? disini
saja mbak. Ini kita berdiskusi 10 menit mbak, bagaimana mbak bersedia ?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Baik mbak ini obatnya ada 3 jenis, yang warna orange namanya CPZ ini untuk
menenagkan mbak agar tidak marah, yang warna putih namanya THP agar mbak lebih
tenang, dan yang warna merah jambu namanya HLP ini untuk menurunkan rasa marah
mbak.
Obatnya ini diminum langsung tiga-tiganya, sehari 3 kali mbak pagi, siang, malam.
Efek samping dari minum obat-obat ini mbak akan merasa pusing dan bibir juga kering
mbak. Jika mbak pusing mbak langsung istirahat saja, jika bibirnya kering mbak minumair
putih yang banyak.
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana mbak sudah mengerti dengan yang saya jelaskan mbak ?
Obyektif:
Bisa dijelaskan lagi mbak apa yang saya jelakan tadi ?

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
Obatnya harus diminum secara rutin ya mbak, 3 kali sehari mbak, diminum sekaligus mbak
obatnya. Ini agar mbak cepat sembuh dan bisa pulang mbak. Dan jangan lupa jika mbak
marah mbak napas dalam dan pukul bantal untuk megontrol marah mbak.
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Baik mbak ini waktunya sudah habis, besok kita bertemu lagi, kita kan ngobrol-ngobrol dan
berlatih berbicara dengan sopan mbak (verbal). Mbak besok mau ngobrol-ngobrol dimana ?
disini apa diluar sambil jalan-jalan mbak? Mbak besok mau jam berapa mbak ? pagi, siang
apa sore mbak ?
SP 3 Klien
PROSES KEPERAWATAN
5. Kondisi Klien :
- Murung, mata merah, tegang, pendiam
6. Diagnosa Keperawatan :
- Risiko Perilaku Kekerasan
7. Tujuan Khusus :
- Membantu klien untuk dapat mengontrol emosinya
8. Tindakan Keperawatan :
- Latihan kegiatan 3, mengungkapkan secara verbal (menolak dengan baik, meminta
dengan baik, mengungkapkan dengn baik)
C. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
4. Salam Terapeutik
- Selamat pagi mbak yayuk, sesuai dengan janji kita kemarin, sekarang kita bertemu
-

lagi. Masih ingat dengan saya mbak yayuk?


Bagaimana kabar mbak yayuk hari ini?

5. Evaluasi / Validasi
- Bagaimana mbak yayuk, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam dan pukul kasur
bantal? Bagaimana perasaan bapak seteah melakukan latihan secara teratur?
- Selain itu bagaimana minum obatnya mbak? Apa setiap hari sudah diminum
obatnya? Jangan lupa ya mbak yayuk untuk selalu memasukkan semua latihannya di
jadwal latihannya. Coba sekarang saya lihat jadwal latihannya? Bagus mbak yayuk,
mbak sudah melakukan dengan benar dan dengan teratur ya.
6. Kontrak : Topik, Waktu, dan Tempat

- Baiklah mbak, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan mengontrol emosi
mbak yayuk dengan cara bicara yang baik dan untuk mencegah marah mbak.
- Bagaimana mbak yayuk? Oke mbak yayuk, bagaimana kalau kita berbincangbincang selama 10 menit, mbak yayuk bersedia?
- Baiklah mbak yayuk, kita berbincang-bincang disini, atau ditempat lain? Baik mbak
yayuk
KERJA : langkah-langkah tindakan
- Baik mbak yayuk, sekarang kita akan latihan bicara yang baik untuk mencegah
marah mbak yayuk. Kalau kita kemarin sudah latihan nafas dalam atau pukul kasur
dan bantal dan minum obat dan sudah sedikit lega ya mbak Yayuk.
- Untuk latihan kali ini, ada tiga caranya mbak yayuk, yang pertama yaitu meminta
dengan baik tanpa marah dan dengan nada suara yang rendah serta tidak
menggunakan kata-kata yang kasar ya mbak yayuk. Misalnya nih mbak, mbak yayuk
ingin meminta makanan pada ibu, coba mbak yayuk katakan seperti ini, Bu, saya
ingin makan nasi dengan lauk ikan. Begitu ya mbak yayuk. Coba sekarang mbak
yayuk pratikkan. Bagus mbak Yayuk!
- Nah untuk yang kedua yaitu menolak dengan baik ya mbak yayuk. Jika ibu atau
bapak menawarkan sesuatu seperti makanan atau mengajak mbak yayuk untuk
keluar, tetapi mbak yayuk tidak mau menerima atau melakukannya, maka mbak
yayuk bisa menolak dengan mengatakan. Maaf, saya tidak mau makan itu Maaf
saya tidak bisa melakukan itu, seperti itu ya mbak yayuk. Nah sekarang mbak yayuk
coba dipraktikkan. Bagus mbak Yayuk!
- Untuk yang ketiga yaitu mengungkapkan perasaan mbak yayuk. Jika ada orang lain
yang dapat membuat mbak yayuk kesal, mbak yayuk bisa mengungkapkan perasaan
mbak pada orang yang membuat marah mbak yayuk, mbak yayuk bisa mengatakan,
Saya agak marah dengan perkataanmu atau Saya kesal dengan anda tapi
dengan nada yang rendah dan tidak dengan kata-kata yang kasar ya mbak Yayuk.
Bagaimana mbak yayuk? Bisa dipraktikkan mbak yayuk? Bagus mbak Yayuk!
TERMINASI :
4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan
Subyektif :
- Nah mbak yayuk, gimana perasaannya setelah kita latihan mengontrol emosi mbak
yayuk dengan bicara yang baik? Mbak yayuk masih ingat dengan 3 cara yang saya
sebutkan tadi mbak? Bagus mbak yayuk!
Obyektif :
- Dari 3 cara tadi coba mbak yayuk praktikkan. Yang pertama tadi meminta dengan
baik, gimana tadi mbak yayuk caranya? Bagus mbak Yayuk! Untuk yang kedua
menolak dengan baik, gimana mbak yayu? Bagus mbak Yayuk! Dan yang terakhir

tadi mengungkapkan perasaan ya mbak, gimana mbak yayuk bisa mempraktikkan


kembali? Bagus mbak Yayuk! Mbak yayuk sudah mempraktikkan semuanya ya mbak
5. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan tindakan yang telah
dilakukan)
- Untuk selanjutnya jika mbak yayuk ingin marah mbak yayuk bisa mengontrol emosi
mbak dengan bicara yang baik ya mbak. Nah mbak yayuk nanti bisa masukkan
latihannya ini ke dalam jadwal ya mbak. Dan jangan lupa ya mbak untuk
memasukkan latihan yang pertama sampai akhir ini ke jadwal ya mbak yayuk. Bagus
nanti dicoba ya mbak.
6. Kontrak yang akan datang ( topic,waktu dan tempat)
- Baik mbak yayuk, saya rasa mbak yayuk sudah bisa melakukan latihan kali ini. Untuk
latihan selanjutnya kita akan mengontrol rasa marah mbak dengan melakukan
latihan secara spiritual ya mbak yayuk. Mbak yayuk bisa kapan? Baiklah mbak,
besok ya, jam berapa mbak yayuk mau latihannya? Oke mbak jam 10 ya, dimana
mbak yayuk mau latihannya? Disini atau ditempat lain? Baiklah mbak yayu, besok
jam 10 tempatnya disini lagi ya mbak yayuk.
- Baik mbak yayuk, besok kita ketemu lagi ya mbak. Semoga cepat sembuh ya mbak
Yayuk. Terimakasih

SP 4 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 4
A. PROSES KEPERAWATAN
5. Kondisi klien:
Klien masih terlihat masih diam, wajah tegang, terlihat marah sudah berkurang. Klien mulai
menunjukkan keadaan yang kooperatif
6. Diagnosa keperawatan:
Resiko Perilaku Kekerasan
7. Tujuan
Untuk mengontrol perilaku kekerasan klien
8. Tindakan keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada strategi pelaksanaan pasien pertemuan ke 4 ini
adalah latihan spiritual.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
4. Salam Terapeutik:
P : Selamat pagi mbak Yayuk, bagaimana kabarnya hari ini? Masih ingat dengan saya
mbak, Saya perawat Nova yang kemaren ngobrol dengan mbak Yayuk.
K : Selamat pagi, iya saya masih mengingat perawat. Saya masih pengen marah marah
5. Evaluasi/ Validasi:
P : Bagaimana perasaannya mbak setelah kemaren melakukan teknik tarik nafas dalam?
Apa manfaat untuk tarik nafasnya?
K : Belum begitu lega dengan tarik nafasnya, juga belum mendapat manfaat dari tarik nafas
P : Apa juga manfaat dari pukul bantal? Apakah mbak sudah merasa lega dengan memukul
bantal?
K : Kalau pukul bantal sudah ada manfaat, jika saya pengen marah dan membanting benda
benda di sekitar, saya dapat mengontrol dengan pukul bantal
P : Apakah mbak juga sudah patuh meminum obatnya?
K : Sudah, saya sudah meminum obat setiap hari. Sehari 3x setelah makan. Obatnya ada 3
macam yaitu berwarna merah jambu, orange dan putih.

P : Apakah jika mbk Yayuk ingin berbicara sesuatu sudah di sampaikan kepada
keluarganya?
K : Sudah, saya sudah menyampaikan apa yang pengen saya sampaikan kepada ibu saya
K : Baik sekali mbak, mbak yayuk sudah melakukan latihan latihan dari 1 sampai 3 dengan
benar dan baik mbak
6. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
P : Kemaren kita sudah melakukan teknik nafas untuk mengurangi rasa marah, sudah
latihan pukul bantal, mbak Yayuk juga sudah patuh meminum obatnya, dan jika ada yang
ingin disampaikan sudah di sampaikan kepada keluarganya. Baik mbak, mbak Yayuk sudah
melakukannya dengan baik mbak. Hari ini kita akan latihan spiritual.
Latihan ini berlangsung selama 5-10 menit mbak, apakah mbak Yayuk bersedia?
Untuk tempatnya mbak Yayuk ingin disini atau di tempat lain?
K : Iya, tempatnya di sini saja
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
P : Baik mbak, disini jika mbak rasa ingin marah mbak bisa mengambil air wudhu dan
setelah mbak Yayuk berwudhu bisa membaca bacaan istighfar dan berdoa mbak. Apakah
mbak masih bisa berwudhu dan mengingat bacaan istighfar?
Saya akan ajari mbak untuk berwudhu dan membaca bacaan istighfar dan berdoa mbak.
K : Masih, saya masih mengingat niat dan gerakan berwudhu. Saya juga masih mengingat
bacaan istighfar.
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
P : Apakah mbak masih mengingat bacaan istighfar? Coba mbak Yayuk ulangi sekali lagi
mbak.
K : Iya saya masih mengingat bacaan istigfar
Obyektif:
P : Untuk melakukan wudhunya apakah mbak yayuk masih mengingatnya? Bisa dilakukan
sekali lagi mbak.
K : Iya saya masih mengingat niat dan cara berwudhunya juga
P : Baik sekali mbak, mbak Yayuk melakukanya dengan baik.
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
P : Mbak, kalau mbak rasa ingin marah mbak bisa mengontrol marah dengan cara
mengambil air wudhu dan membaca bacaan istighfar atau berdoa.
K : Iya, jika saya rasa saya pengen marah saya akan berwudhu dan membaca bacaan
istighfar atau berdoa

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


P : Karena waktunya sudah habis, saya permisi dulu mbak. Besok saya akan kesini lagi
untuk jadwal kegiatan mbak selanjutnya yaitu kita akan mengevaluasi dari kegiatan kegiatan
yang kemaren ya mbak. Mbak bisa di tempat ini atau di taman? Waktunya jam 9 pagi ya
mbak. Terima kasih
K : Iya, besok saya bisa jam 9 pagi. Tempatnya disini saja
SP 5 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE : 5
D. PROSES KEPERAWATAN
9. Kondisi Klien :
- Klien terlihat sudah tenang wajah tidak tegang, terlihat marah sudah berkurang.
Klien mulai menunjukkan keadaan yang kooperatif
10. Diagnosa Keperawatan :
-

Risiko Perilaku Kekerasan

11. Tujuan Khusus :


-

Membantu klien untuk dapat mengontrol emosinya


12. Tindakan Keperawatan :
- Tindakan keperawatan yang dilakukan pada strategi pelaksanaan pasien pertemuan ke 5
ini adalah evaluasi kegiatan latihan fisik,minum obat,verbal.spiritual

E. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
7. Salam Terapeutik
-

Perawat : selamat pagi mbak yayuk?

Klien

: pagi

8. Evaluasi / Validasi
-

Perawat : masih ingat dengan saya mbak yayuk? Perawat Dika mbak, yang

kemarin ngobrol sama mbak yayuk tentang masalah mbak?


-

Klien

: iya masih mas

9. Kontrak : Topik, Waktu, dan Tempat


-Perawat : bagaimana perasaan mbak yayuk hari ini?
-Klien

: udah agak tenang mas

-Perawat : bagus jika mbak mulai tenang sekarang,sesuai janji yang kemaren yang sudah
kita sepakati saya datang lagi jm 9 lagi di ruangan mbak.enaknya kita ngobrol-ngobrolnya di
mana mbak?
-Klien

: Di sini aja mas

-Perawat

: yaudah kalau mbak yayuk mau ngobrol disini ya

-Klien

: iya mas di sini aja

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


-Perawat

: mbak masih ingat kemaren kan kita sudah melakukan kegiatan untuk

mengontrol rasa

marah mbak, apakah sudah di lakukan semua kegiatan tersebut,cobak

mbak ulangin apa saja kegiatan yang kemaren sudah saya ajarkan
-Klien : Kemaren mas ngajarin saya tentang mengontrol rasa marah saya dengan kegiatan
1 yaitu dengan fisik dengan nafas dalam cara menghirup udara dari hidung kemudian
hembuskan dari mulut ini di lakukan sampai saya sudah merasa tenang,kemudian lakukan
pukul bantal jika saya pengen ngeluapin emosi saya
-Perawat
-Klien

: iy bagus mbak,trus yang berikutnya ap mbak


: Berikutnya adalah minum obat,jangan lupa sebelum minum obat harus tau 6

benar obat,ada tiga macam obat,warnanya putih,orange,merah muda


-Perawat
-Klien

: iy benar mbak bagus


: Kegiatan berikutnya adalah menolak dengan baik-baik,meminta jangan

bernada kasar,jika saya merasa kesal apa ada masalah jangan di pendam sendri usahan di
obrolkan dengan orang terdekat,kemudian dengan cara spiritual lebih dekat dengan
tuhan,sholat 5 waktu berjamaah,jika marah banyak-banyak istifar mas
-Perawat

:bagus banget mbak,mbak sudah melakukan kegiatan untuk mengontrol

marah mbak dengan benar,kegiatan ini dilakukan jika mbak merasa marah atau kesal ya
mbak,dan jangan lupa jika sudah melakukan kegiatan tersebut mbak jangan lupa tulis di
buku kegiatan harian mbak ya
-Klien
TERMINASI:

: iy mas

4. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Subyektif:
-Perawat : Cobak mbak sekarang ulangin lagi yang sudah saya katakan tadi
apa saja mbak
-Klien

:Tadi mas menyampaikan untuk melakukan kegiatan mengontrol rasa marah

jika nanti saya ingin marah-marah lagi agar tidak merugika diri sendiri dan orang lain
juga,terus jangan lupa jika sudah melakukan kegitan tersebut catat di buku kegiatan harian
saya
-Perawat : iya benar sekali mbak,sudah bagus masih mengingat apa yang telah saya
katakana tadi,mungkin mbak ada yang mau di tanyakan lagi atau mbak ada yang kurang
jelas silakan aj mbak gapapa tanyakan saja sama saya
-Klien : Endak ada mas saya sudah mengerti
-Perawat

: Baiklah jika mbak sudah mngerti,saya nanti akan kembali lgi untuk

mengetahui perkembangan mbak mungkin minggu depan saya akan ke sini lgi mbak,gmna
mbak bersediyakan
-Klien :iy mas saya bersediya
-Perawat

:mbak mau ngobrol-ngrol lagi sama saya maunya jm brpa mbak?

Tempatya maunya mbak di mana?


-Klien :jam 9 aja mas
Tempatnya di sini aja mas
-Perawat

:Baiklah klau gtu,ini saya masukin jadwal pertemuan kita nanti yaitu 1 minggu

lagi, untuk mengecek kondisi mbak lagi, mbaknya maunya jm 9 di ruangan mbak
ya.berhubung waktu kita sudah habis,terimakasih atas waktunya
Selamat siang mbak
-Klien :Siang juga mas
SP 1 Keluarga
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1

C. PROSES KEPERAWATAN
9. Kondisi klien:

Ibu klien mengatakan bahwa anaknya marah-marah dan membanting-banting barang


sehingga oleh keluarga dibawa ke RS. Ibu klien bingung cara mengatasi kemarahan
anaknya
10. Diagnosa keperawatan:
Resiko Perilaku Kekerasan
11. Tujuan khusus:
Tujuan : untuk membantu keluarga klien dalam mengontrol perilaku kekerasan
12. Tindakan keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada strategi pelaksanaan keluarga pada pertemuan
1 (pertama)adalah menjelaskan tanda dan gejala dari resiko perilaku kekerasan,
menjelaskan secara umum 4 (empat) tahapan dalam mengontrol perilaku kekerasan, serta
mengajarkan dan mempraktekan kegiatan fisik 1 (tarik napas dalam) dan kegiatan fisik 2
(pukul bantal).
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
7. Salam Terapeutik
P : Selamat pagi Bu. Perkenalkan saya perawat Rakeli, bisa dipanggil Lia. Ini dengan Ibu
siapa namanya?
K : iya selamat pagi, Sus. Saya Painem ibu dari Yayuk.
8. Evaluasi/ Validasi:
P: bagaimana perasaan ibu hari ini?
K: perasaan saya kurang baik sus, karena saya gelisah dan binggung dengan kondisi anak
saya sekarang
9. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
P : Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah yang ibu hadapai?
K : oh iya sus, boleh.
P : saya punya waktu 1 jam. Ibu mau kita berbincang-bincang berapa lama?
K : Baik.15 menit saja, Sus.
P : Ibu maunya kita berbincang-bincang dimana? Disini atau ditempat lain?
K: di sini saja sus
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
P : Bu selama ini apa masalah yang ibu hadapi dalam merawat anak ibu?
K : saya bingung sus, saya tidak mengerti saya harus berbuat apa untuk mengontrol
marahnya Yayuk
P : Apa yang sudah ibu lakukan ketika anak ibu marah dan membanting barang?

K : saya hanya diam, tapi terkadang saya juga ingin meredakan marahnya Yayuk. Tapi saya
tidak mengerti.
P : oh begitu Bu. Begini bu, jadi cara mengontrol marah itu ada 4 cara, yaitu tarik napas
dalam dan pukul bantal, minum obat, verbal atau menggunakan kata-kata yang baik, dan
yang terakhir spiritual. Untuk hari ini kita akan membahas tentang tarik napas dalam dan
pukul bantal. Baik, Bu saya akan coba menjelaskan tentang marah itu apa, ciri-cirinya
bagaimana dan apa saja yang perlu diperhatikan ketika anak ibu marah. Agar ibu bisa lebih
paham dan mengingat tentang apa yang saya bicarakan saya akan berikan ibu buku
tentang perilaku kekerasan.
K: Ia sus
P : Lalu untuk cara merawatnya itu ada 2 cara, yaitu tarik napas dalam dan pukul bantal.
Bagaimana kalau sekarang kita langsung saja latihan untuk tarik napas dalam dan pukul
bantal?
K: baik sus
P :Untuk napas dalam, ibu tarik napas melalui hidung, tahan sebentar lalu keluarkan melalui
mulut dan untuk pukul bantal ibu berdiri di depan bantal sejajar dengan badan ibu lalu ibu
pukul bantalnya dengan sekuat tenaga agar marahnya tersalurkan (perawat
memperagakan). Bagaimana ibu sudah mengerti?
K: Ia sus, sudah dimengerti
P :nah sekarang coba ibu lakukan yang saya contohkan.
K: (memperagakan dengan benar)
P : Nah bagus! Sudah benar tadi ibu memperagakannya. Nanti tolong diingatkan agar
Nn.Yayuk untuk melakukannya ketika marahnya muncul. Nanti ibu juga jangan lupa untuk
memberikan pujian kepada Nn. Yayuk jika latihannya sudah benar.
K :oh iya baik sus, nanti saya akan mengingatkannya dan memberi pujian pada Yayuk.
10. Terminasi
Evaluasi/ Validasi
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang bagaimana cara mengontrol
marah anak ibu
K :saya sudah lega sus, karena sudah mengetahui cara mengontrol marahnya Yayuk.
P :Nah, coba sekarang ibu sebutkan lagi cara mengontrol marah anak ibu dan coba sambil
diperagakan lagi.
K : Yang pertama tadi ada napas dalam dan yang kedua ada pukul bantal (klien
memperagakan)

Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


P : Bagus bu! Baik bu, saya rasa waktunya sudah cukup ya, sudah 15 menit. Tapi saya ingin
menjelaskan beberapa cara lagi untuk mengontrol atau mengurangi perilaku kekerasan Nn.
Yayuk, apakah besok atau dalam seminggu ini ibu punya waktu untuk bertemu dengan saya
lagi?

K: iya sus, besok saya punya waktu untuk bertemu lagi


P: kira-kira kalau besok, ibu bisanya jam berapa dan tempatnya dimana?
K: besok jam 10 pagi saja sus, dan tempatnya di sini saja.
P: iya bu, kalau begitu besok kita bertemu lagi jam 10 pagi ditempat ini, semoga yang saya
ajarkan hari ini bisa bermanfaat buat Nn. Yayuk dan keluarga
K : Iya sus terimakasih.

SP 2 Keluarga
Dialog
Orientasi
P : Selamat pagi bu?
K : Iya Pagi
P : Bagaimana kondisi anak ibu hari ini?
K : Sudah mulai bisa mengontrol kemarahannya dengan cara yang kemarin mbak ajarkan, tetapi
terkadang masih terlihat pingin teriak teriak gitu mbak.
P : Baik ibu, sesuai janji saya kemarin mengajak ibu bertemu lagi untuk melanjutkan cara
mengontrol PK anak ibu selama 15 menit kedepan,apakahibu setuju?
K : iya mbak, setuju
P : Kalau begitu ibu masih ingat nggak kemarin yang saya ajarkan cara mengontrol PK anak ibu?
Kalau masih ingat coba ibu peragakan kembali seperti yang sudah saya ajarkan kemarin.
K : iya mbak, setiap pagi, siang, dan malam saya ajak anak saya untuk melakukan kegiatan tarik
nafas dalam untuk menjaga emosinya agar tetap stabil. (diperagakan. Klien menarik napas lewat
hidung dengan perlahan dan mengeluarkan melalui mulut) lalu jika anak saya sudah ada tandatanda mengepalkan tangan, tegang, saya latih untuk memukul bantal atau kasur (diperagakan...
klien berdiri dan memukul bantal atau kasur) agar tangannya tidak sakit atau cidera.
P : iya bagus, ibu masih ingat yang saya ajarkan kemarin.
K : iya mbak, soalnya saya sudah mengantisipasi kalau sudah kelihatan tanda-tanda pingin marah
atau ingin mukul, saya langsung melatih dengan cara yang mbak ajarkan kemarin\
Fase Kerja
P : iya bu, kalau begitu selanjutnya saya akan menjelaskan cara mengontrol PK anak ibu dengan
cara yang kedua yaitu obat. Jadi ini ada 3 obat bu, yang pertama obat yang berwarna orange ini
namanya Chlorpromazine (CPZ), tujuan diberikan obat ini untuk anak ibu tidak tegang, untuk obat
yang berwarna putih ini namanya Trihexyphenidyl (THP), tujuan diberikan obat ini untuk
merilekskan anak ibu, dan yang obat berwarna pink atau merah muda ini namananya Halopenidol
(HLP), yaitu tujuannya untuk mengurangi rasa ingin marah. Terus obat ini di minum dengan cara 6
benar bu, yaitu yang pertama benar obat, jadi di lihat dulu bu obatnya apakah sudah benar atau
salah, yang kedua, benar dosis, biasanya sudah disiapkan sama perawat ya bu obat yang harus
diminum anak ibu, yang ketiga, benar waktu bu, ini nanti obatnya di minum 3 kali sehari dan per 8
jam ya bu, jadi sekarang jam 6 (pagi) di minum, jadi nanti jam 14.00 (siang) di minum lagi, untuk
yang keempat benar jenis obatnya bu, jadi dilihat dulu ya bu jenis obatnya apakah sama seperti
biasanya atau tidak, yang kelima benar penggunaan, lalu yang ke enam benar cara minum,nanti
obatnya ini untuk di minum ya bu, dan jangan lupa ya bu, pastikan obat ini sudah ditelan anak ibu,
siapa tau nanti obatnya tidak ditelan atau di simpan di dalam mulut, atau di buang, bagaimana ibu
apa sudah mengerti Atau ada yang ditanyakan?

K : iya mbak mengerti


P : kalau ibu sudah mengerti, coba ibu ulangi tadi apa yang sudah saya jelaskan.
K : iya, ini ada 3 obat ada yang warna orange untuk tidak tegang, lalu yang putih namanya THP
untuk merilekskan, dan yang warna pink untuk mengurasi rasa ingin marah. Dan cara memberikan
dengan cara 6 benar, yaitu benar obat, benar dosis, benar waktu, benar jenis, benar penggunaan,
dan benarcara minum
P : iya bu betul, dan jangan lupa ya bu nanti setelah anak ibu latih cara minum obatnya beri pujian
atas keberhasilannya minum obat, dan jangan lupa bu bantu anak ibu untuk memasukkan jadwal
kegiatan yang sudah dilakukan anak ibu.
K : iya mbak, nanti saya akan latih anak saya.
Terminasi
P : bagaimana bu perasaannya setelah kita membicarakan tentang cara mengontrol PK pertemuan
yang kedua ini?
K : seneng mbak, dapet pembelajaran dari mbak, sudah diajarkan bagaimana cara mengontrol
marahnya anak saya.
P : kalau begitu besok ibu mau nggak ketemu lagi sama saya untuk melanjutkan cara mengontrol
PK yang ke 3 yaitu mengungkapkan/berbicara secara verbal dan spiritual?
K : iya mau mbak.
P : kalau ibu mau, besok kita ketemuannya jam berapa atau tempatnya mau di mana?
K : jam 4 sore aja ya mbak, di sini aja mbak di taman juga boleh..
P : baik bu, kalau begitu terima kasih atas kerja samanya dan semoga anak ibu cepat sembuh.
Selamat siang bu.
K : iya mbak.

SP 3 Keluarga
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 5

D. PROSES KEPERAWATAN
13. Kondisi klien:
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah menunjukkan keadaan yang membaik,
anaknya juga sudah mulai kooperatif terhadap orang tuanya, juga sudah jarang
menunjukkan perilaku marah dan mulai menyalurkan amarahnya dengan semua kegiatan
yang telah dilakukan.

14. Diagnosa keperawatan:


Resiko Perilaku Kekerasan
15. Tujuan khusus:
Tujuan : untuk mengontrol perilaku kekerasan klien
16. Tindakan keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada strategi pelaksanaan keluarga pada pertemuan
ke 3 adalah mengevaluasi semua kegiatan yang sudah dilakukan yaitu melatih ibu/keluarga
klien dengan cara latihan fisik tarik napas dalam/ pukul bantal, melatih cara minum obat,

C. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
11. Salam Terapeutik
Perawat

: selamat siang ibu painem..

Ibu painem

: siang juga mbak...

Perawat

: Bagaimana kabar ibu hari ini ? bagaimana keadaan anak ibu saat ini?

Ibu painem

: Kabar saya baik & anak saya sekarang marah-marah dan membanting-

banting barang sudah sedikit berkurang

dibandingkan sebelumnya &

sudah bisa mengontrol marahnya dengan cara yang di ajarkan kemarin...


12. Evaluasi/ Validasi:
Perawat

:Bagus bu anak ibu sudah bisa mengontrol marahnya , siang ini kita akan

berdiskusi kembali untuk

melanjutkan pertemuan kita

sebelumnya sesuai janji kita pada pertemuan minggu kemarin tapi sebelumnya saya
akan mengevaluasi apa yang sudah saya ajarkan pada pertemuan
sebelumnya apakah ibu masih ingat ?bisa
Ibu painem

dijelaskan kembali ?

: Iya masih ingat mbak, pertemuan yang pertama mbak mengajarkan cara

mengenal tanda gejala PK ,kemudian cara

mengontrol jika tanda-tanda PK

muncul dengan cara tarik nafas dan pukul bantal...


Perawat

: bagus bu, ibu masih ingat semua yang sudah saya ajarkan ,pada

pertemuan kita yang kedua itu tentang apa bu ? bisa


Ibu painem

di jelaskan kembali?

: Iya masih ingat mbak, anak saya harus minum obat secara rutin 3 x

sehari ,ada 3 jenis obat yaitu CPZ, HPZ ,THP

masing-masing memiliki

efek yaitu untuk menenangkan pikiran dan mengurangi rasa marah ...
13. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Perawat

: bagus ibu masih ingat semua jenis obatnya, jangan lupa anaknya harus

diberi minum obat secaa rutin ya bu. baik ibu

,Untuk pertemuan kita siang ini

saya akan mengajarkan cara mengontrol marah anak ibu dengan cara verbal yang
pertama meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah

serta tidak menggunakan kata kasar ,

yang kedua mengajarkan cara

menolak yang baik jika tidak sesuai dengan keinginan anak ibu dan yang ketiga
mengungkapkan perasaan kesal kepada orang lain jika ada perlakuan yang membuat
anak ibu kesal . Bagaimana ibu

sudah mengerti tentang apa yang sudah

saya jelaskan ?
Ibu painem

: Iya mbak saya mengerti...

Perawat

: baik ibu, kalau ibu sudah mengerti ibu bisa mengulangi kembali

penjelasan saya yang tadi ?


Ibu painem

: bisa mbak, cara mengontrol marah dengan cara verbal atau bicara yang

pertama meminta dengan baik tanpa marah

dengan nada suara yang

rendah serta tidak menggunakan kata kasar , yang kedua mengajarkan cara menolak yang
baik jika tidak sesuai dengan keinginan anak saya dan yang ketiga
mengungkapkan perasaan kesal kepada

orang lain jika ada

perlakuan yang membuat anak saya kesal...


14. Terminasi
Perawat

: bagus ibu sudah mengerti tentang apa yang sudah saya jelaskan ,

bagaimana perasaan ibu pada

pertemuan kita siang

ini?
Ibu painem

: senang mbak, jadi dapat pembelajaran tambahan lagi cara mengontrol

marah anak saya


Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Perawat

: kalau begitu bagaiman besok kita ketemu lagi bu untuk melanjutkan

pertemuan kita jika ibu tidak ada kesibukan

yang lain?

Ibu painem

: bisa mbak

Perawat

: iya bu kira-kira ibu ada waktu jam berapa dan di mana?

Ibu painem

: jam 9 pagi aja mbak, ketemu di sini aja

Perawat

: iya ibu besok kita bertemu kembali jam 9 untuk melanjutkan pertemuan

kita tentang cara mengontrol PK dengan

cara spiritual

Ibu painem

: iya mbak

Perawat

: baik ibu untuk pertemuan kita siang ini sudah cukup terima kasih atas

waktu dan kerjasamanya sampai besokpagi


Ibu painem

: sama-sama ,selamat siang.

,selamat siang...

SP 4 Keluarga
E. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI (SP 4 KELUARGA)
15. Salam Terapeutik:
-

Selamat pagi ibuk ? masih ingat dengan saya ? saya perawat Nova.

16. Evaluasi/ Validasi:


-

Sesuai janji kita kemarin , kita akan membicarakan tentang terapi yg ketiga yaitu verbal dan
spiritual ya buk ?

17. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


-

Bagaimana buk ?

Kita akan berbicara kurang lebih 10 menit . apakah ibu bersedia ? Dimana buk kita
berbicaranya ?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan

Baik ibu jika ibu bersedia,kami mulai ya bu.

Yang pertama kita evaluasi dulu pertemuan 1,2 dan 3 ya bu.

Untuk pertemuan yang 1 ibu masih ingat, bagus buk

Untuk peretemuan yang ke 2, ibu masih ingat, bagus buk.

Untuk peretemuan yang ke 3, ibu masih ingat, bagus buk.

Apakah ibu selalu menerapkan terapi tersebut?

Baik untuk peretemuan ini, saya akan menkjelaskan tentang follow up ke puskesmas ya bu.

Untuk yang pertama follow up ke puskesmas dengan kata lain merujuk ke puskesmas,
tanda dan gejalanya untuk merujuk adalah anak ibu tidak bisa di kontrol dengan terapi yang
sudah saya berikan,dik yayuk marah-marah, membanting barang,berkata kasar dan
memukuli orang di sekitar
TERMINASI:

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Subyektif:
- ada yang ditanyakan bu ? Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi ?
Obyektif:
-

Coba ibu ulangi lagi, tadi yang saya jelaskan. Bagus bu

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
-

Baik ibu jangan lupa, ibu selalu melatih dik yayuk dan ingatkan jika dik yayuk lupa.

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


-

Baik ibu , diskusi kita sudah selesai , dengan janji kita , kita masih satu pertemuan lagi yaitu
untuk mengevaluasi dari semua pertemuan kita. Apakah ibu bersedia ? diamana bu ?

Baik bu, waktunya sudah habis . kita ketemu besok, terimaksih bu, semoga anak ibu cepat
sembuh

SP 5 Keluarga
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 5

F. PROSES KEPERAWATAN
17. Kondisi klien:
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya sudah menunjukkan keadaan yang membaik,
anaknya juga sudah mulai kooperatif terhadap orang tuanya, juga sudah jarang
menunjukkan perilaku marah dan mulai menyalurkan amarahnya dengan semua kegiatan
yang telah dilakukan.

18. Diagnosa keperawatan:


Resiko Perilaku Kekerasan
19. Tujuan khusus:
Tujuan : untuk mengontrol perilaku kekerasan klien
20. Tindakan keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pada strategi pelaksanaan keluarga pada pertemuan
ke 5 adalah mengevaluasi semua kegiatan yang sudah dilakukan yaitu melatih ibu/keluarga
klien dengan cara latihan fisik tarik napas dalam/ pukul bantal, melatih cara minum obat,
dengan melatih verbal dan spiritualnya serta dengan melatih keluarga jika melihat tanda dan
gejala perilaku kekerasan pada klien, untuk segera dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat. Di strategi pelaksanaan pertemuan ke 5 ini juga di evaluasi bagaimana
kemampuan keluarga dalam merawat klien.

G. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
18. Salam Terapeutik:
Perawat

: selamat pagi ibu painem,

Ibu painem

: selamat pagi...

Perawat

: bagaimana kabarnya hari ini bu ?, masih ingat dengan saya ?

Ibu painem

: saya baik, ohh masih, ini mas Nova kan ya ?

Perawat

: iya bu, benar dengan saya...

19. Evaluasi/ Validasi:


Perawat

: iya bu, baik begini sebelumnya bagaimana bu perkembangan mbak

yayuk dirumah ? apakah sudah ada perubahan lebih baik lagi ?


Ibu painem

: anak saya sudah membaik mbak, anak saya juga sudah jarang mengamuk

dan membanting barang-barang lagi sekarang ...


Perawat

: oh begitu bu, bagus bu. Berarti sekarang anak ibu jauh lebih baik ya

keadaannya dari sebelumnya ?


Ibu painem

: iya mbak, alhamdulilah ...

20. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Perawat

: iya bu, baik bagaimana kalau hari ini saya mengevaluasi semua kegiatan

yang sudah saya ajarkan kepada ibu untuk merawat mbak yayuk selama mbak yayuk
dirumah ?
Ibu painem

: boleh mbak, silahkan ...

Perawat

: baik bu, sebelumnya ibu mau kita berbicara disini atau dimana bu ?

Ibu painem

: disini aja nggak papa mbak

Perawat

: oh iyaa bu, baik... mungkin sekitar 30 menit bu yaa kita akan berdiskusi

untuk mengevaluasi kegiatan yang selama ini sudah saya ajarkan kepada ibu untuk
merawat mbak yayuk selama dirumah. Apakah ibu bersedia ?

Ibu painem

: iya mbak saya bersedia ...

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


Perawat

: baik bu, sebelumnya bagaimana bu apakah ibu masih ingat yang kemaren

sudah saya ajarkan kepada ibu, kalau tiba-tiba mbak yayuk muncul tanda dan gejala
marahnya lagi ?
Ibu painem

: masih mbak ...

Perawat

: coba bu, apa saja yang harus dilakukan ?

Ibu painem

: pertama, kalo anak saya mulai marah dan emosi, saya dekati dia saya

suruh dia untuk duduk lalu saya minta anak saya untuk menarik nafas dalam untuk
merilexskan pikirannya... dan saya juga sudah meminta anak saya untuk memukul-mukul
bantal yang saya bawakan ...
Perawat

: bagus bu, ibu sudah tau caranya melatih mbak yayuk untuk mengontrol

emosi dan rasa marahnya. Lalu bu, yang kedua masih ingat ?
Ibu painem

: masih mbak, anak saya harus minum obat secara rutin. Ada tiga jenis obat

yang harus diminum, CPZ ( orange ), Haloperidol (pink), THP ( putih ). Obat tersebut
diminum 3x sehari pagi jam 6, siang jam 12 dan malam jam 7. Tidak boleh sampai habis
Perawat

: bagus bu, apa ibu masih ingat efek samping dari obatnya ?

Ibu painem

: iya mbak, anak saya sering berliur, bibirnya kering dan cepet banget

ngantuk
Perawat

: oh iyaa,nggak papa bu, itu memang efek samping obat. Kalao mbak yayuk

bibirnya kering, ibu bisa memberi mbak yayuk air putih, dan apabila mbak yayuk mengantuk,
biarkan mbak yayuk istirahat
Ibu painem
Perawa

: iya mbak, kalo anak saya bilang ngantuk selalu saya suruh tidur
: bagus bu, terus untuk pertemuan ke 3 kita kemaren ibu masih ingat

saya mengajarkan apa ?

Ibu painem

: mbak mengajarkan saya untuk melatih anak saya cara verbal/ cara

mengungkapkan perasaan yang baik seperti apa, meminta yang baik seperti apa dan
menolak dengan halus bagaimana caranya !
Perawat

: apakah mbak yayuk sudah melakukan yang ibu ajarkan ?

Ibu painem

: sudah mbak, anak saya sudah jarang berbicara kasar dan bentak-bentak

lagi, dia juga sudah bisa cara meminta yang baik tanpa marah-marah
Perawat

: wahhh, bagus bu. Mbak yayuk cepat ya perkembangannya ?

alhamdulilah..
Perawat

: lalu setelah itu, apalagi bu ?

Ibu painem

: saya melatih anak saya spiritual, supaya anak saya lebih dekat dengan

tuhannya. Dia juga sudah mau mengucap istigfar mbak kalo sedang mulai marah, dia juga
sudah mau sholat sedkit-sedikit
Perawat

: bagus sekali bu ... lalu untuk pertemuan kita yang kemarin masih ingat bu?

Ibu painem

: masih mbak...

Perawat

: coba bu jelaskan ....

Ibu painem

: kemaren mbak mengajarkan saya untuk mengenali tanda dan gejala anak

saya kalo kambuh, saya harus cepat-cepat menghubungi perawat yang kemaren mbak
kasih nomer teleponnya dan segera membawa anak saya ke puskesmas setempat...
Perawat

: iya bu, bagus sekali... ibu sudah paham tanda dan gejala anak ibu jika

kambuh ?
Ibu painem

: iya mbak...

Perawat

: baik bu, lalu bagaimana bu merawat mbak yayuk dirumah, apakah selama

ini ada kesulitan ??


Ibu painem

: alhamdulilah sudah tidak ada mbak, Cuma saya dlu bingung awal-awal

karena takut anak saya tiba-tiba mengamuk ...

Perawat

: iya bu, sekarang kan anak ibu sudah mulai terkontrol kondisinya, untuk

amarahnya juga sudah berkurang dan sudah tidak pernah membanting-banting barang lagi
Ibu painem

: benar mbak, anak saya sudah banyak perubahannya ...

Perawat

: iya bu, kalo mbak yayuk sudah banyak perubahannya itu bagus, artinya

mbk yayuk bisa cepat sembuh


TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Perawat

: bagaimana bu perasaanya setelah berdiskusi dengan saya untuk

mengevaluasi semua kegiatan yang sudah kita lakukan untuk melatih mbk yayuk
dirumah ??
Ibu painem

: saya merasa tenang mbak, berkurang kecemasan saya ...

Perawat

: oh iya bu, ...

Obyektif:
Perawat

: sudah bisa tenang yaa bu?

Ibu painem

: iya mbak, asal anak saya nggak ngamuk saya bisa tenang ...

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah
dilakukan):
Perawat

: iya bu, baikk, jadi semua kegiatan yang sudah saya ajarkan kepada ibu,

mohon terus dilakukan ya bu selama dirumah, supaya mbak yayuk cepat sembuh...
Ibu painem

: iyaa mbak, saya akan terus mengajarkan anak saya kegiatan tersebut

supaya tidak marah dan bisa mengontrol emosinya


Perawat

: iya bu, dan jangan lupa obatnya diminum secara teratur ya bu ...

Ibu painem

: iya mbak, saya akan menemani anak saya ketika dia waktunya minum

obat, supaya saya tau klo obatnya benar-benar diminum

Perawat

: bagus bu...

Ibu painem

: iyaa mbak ...

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):


Perawat

: oke baiklah bu, mungkin cukup sekian dulu... apakah masih ada

yang perlu ibu pertanyakan ?


Ibu painem

: tidak ada mbak ...

Perawat

: baik bu, ini waktunya sudah habis... besok saya akan kesini lagi ya bu

untuk melihat dan mengecek kondisi mbak yayuk dirumah. Bagaimana bu ?


Ibu painem

: iya mbakk, silahkan nggak papa ?

Perawat

: ibu mau dimana bu kita berbincang-bincang lagi, dan ibu bersedia jam

berapa ?
Ibu painem

: disini aja mbakk lagi . jam 09.00 pagi ya mbak ...

Perawat

: oh iya bu baik disini jam 09.00 pagi ya bu ? kalo begitu saya permisi dulu,

terima kasih atas kerjasamanya bu, semoga mbak yayuk bisa cepet sembuh ...
Ibu painem

: sama sama mbak, terima kasih juga bantuannya

Perawat

: selamat pagi bu ....

Ibu painem

: selamat pagi juga mbak, hati-hati .... "

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien

No. Reg.

Diagnos

Tang

gal

Keperaw

atan

Tujuan Kriteria Standart

Intervensi

Rasional

T
T

Defisit

26

Perawat

Okto

an Diri :

ber

Berpakai

2015

an

NOC: Self-Care : Activitied of


Indikator
1. Berpakaian
2. Berdandan

NIC : Self Care assistance : Dressing/Grooming (1802)


1

Keterangan :
1. Tidak bisa berpakaian
dan berdandan
2. Tidak bisa berdandan,
bisa berpakaian
3. Tidak bisa berdandan
4. Cukup bisa berpakaian
dan berdandan
5. Bisa berpakaian dan
berdandan.
NOC : Care : Drassing -0302
1

1. Memilih pakaian
Keterangan :
1. Sama sekali tidak bisa
memilih pakaian
2. Tidak bisa memilih
pakaian
3. Cukup bisa memilih
pakaian
4. Sedikit bisa memilih
pakaian

3 1. Mengajarkan
4
5
cara berpakaian yang benar
V
2. Mengajarkan pasien cara memilih pakaian yang
V
sesuai
3. Mengajarkan pasien untuk menyisir rambutnya
4. engajarkan cara berdandan kepada pasien

Dialy Living (ADL)- 0300

Indikator

5. Bisa memilih pakaian


dengan benar
26

Harga

Pasien mampu :

Okto

diri

1. Membina hubungan saling

ber

rendah

percaya
2. Mengidentifikasi kemampuan

2015

Bina hubungan saling percaya:


1.
2.
3.
4.

dan aspek positif yang dimiliki


3. Menilai kemampuan yang
dapat digunanakan
4. Menentapkan/ memilih
kegiatan yang sesauia
kemampuan
5. Melatih kegiatan yang telah
dipilih sesuai kemampuan
6. Merencanakan kegiatan
yang telah dilatihnya

Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien


Perkenalkan diri dengan pasien
Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan: apa yang akan perawat lakukan
bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan dan

tempatnya dimana
5. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi
yang diperoleh untuk kepentingan terapi
6. Tunjukkan sikap empati terhadap pasien
7. Penuhi kebutuhan dasae pasien bila memungkinkan
Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien:
1. Diskusikan kemampuan melakukan kegiatan dan aspek
positif pasien (buat daftar kegiatan)
2. Beri pujian yang realistic dan hindarkan memberikan
penilaian yag negative setiap kali bertemu dengan pasien
Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan :
1. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini (pilih dari daftar kegiata) : buat daftara kegiatan yang
dapat dilakuakn saat ini
2. Bantu pasien menyebutkannya dan memeberi penguatan
terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien.

Bantu pasien untuk dapat memilih/ menetapkan kegiatan


berdasakan daftar kegiatan yang dapat dilakuakan :
1. Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatihsaat
pertemuan
2. Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia
tetapkan
Latih kegiatan yang telah dipilih pasien :
1. Latih kegiatan yang dipilih (alat dan cara melakukannya)
2. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali
perhari
3. Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan
yang diperlihatkan pasien
Rencanakan kegiatan sesuai kemapuan pasien dan menyususj
rencana kegiatan :
1. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan
yang telah dilakuakan
2. Beri pujian atas aktivitas/ kegiatan yang dapat dilakuakn
pasien setiap hari
3. Tingkatkan kagiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap aktivitas
4. Sususn daftar aktivitas yang sudah dilakuakn
bersamapasien dan keluarga
5. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan
6. Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang
dilakuakn pasien

Spiritual

Meningkatkan tingkat spiritual

distress

pasien

1. Gunakan komunikasi terapeutik dan perawatan empatik


2. Berikan privasi untuk pasien dalam melakukan aktivitas
spiritualnya (ibadah shalat)
3. Diskusikan dengan pasien tentang pandangan pasien pada

NOC : Comfort Status


Psychospiritual

ibadahnya
4. Bantu pasien untuk mengekpresikan dan mengurangi rasa

Indikator :
1.
2.
3.
4.
1

Resiko
perilaku
kekeras
an

NIC : Spiritual Support

Kesejahteraan Psikologi
Harapan
Depresi
Stres

Tujuan Pasien mampu :


1. Membina hubungan saling

marah dengan baik


5. Pastikan kepada pasien, bahwa perawat akan tetap
mendukung pasien jika pasien merasa depresi (suffering)
6. Dengarkan dengan baik komunikasi pasien, dan tingkatkan
rasa ingin untuk beribadah (shalat)
7. Fasilitasi ibadah pasien
Intervensi pasien RPK :
1. Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
2. Perkenalkan diri: nama, nama panggilan yang perawat sukai,

percaya
2. Menjelaskan penyebab marah
serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai
3. Menjelaskan perasaan (tanda 3. Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
4. Buat kontrak asuhan :apa yang akan dilakukan dan tujuannya,
dan gejala) saat terjadi
berapa lama, dan tempatnya di mana jelaskan bahwa perawat
kejadian/penyebab marah
4. Menjelaskan perilaku yang
akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk
dilakukan

saat marah dan

akibatnya
5. Menyebutkan cara mengontrol
perilaku kekerasan
6. Melakukan
mengontrol
kekerasan:
Fisik:
kemarahan

kegiatan
perilaku

menyalurkan

kepentingan terapi
5. Tunjukkan sikap empati terhadap klien
6. Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/ perilaku
kekerasan saat ini dan yang lalu
7. Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan bersama pasien
-

Tanda

dan

gejala

subjektif

perasaan

- Tanda dan gejala objektif : tanda fisik


8. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan pada saat marah

Minum obat secara teratur


Berbicara yang baik
Kegiatan ibadah
Tujuan: Keluarga mampu :
1. Mengenal masalah risiko
perilaku kekerasan
2. Mengambil keputusan untuk
merawat
kekerasan
3. Merawat

risiko

perilaku

risiko

perilaku

kekerasan
4. Memodifikasi lingkungan yang
mendukung pasien mengontrol

Verbal
Terhadap orang lain
Terhadap diri sendiri
Terhadap lingkungan
9. Diskusikanbersamapasiensebabdanakibatperilakunya
10. Diakusikancaramengontrolperilakukekerasan,
yaitudengancarapatuhminumobat, carafisik, carasosial, dan
spiritual
11. Latihpasienmengontrolperilakukekerasannyasecara:
Patuhminumobat
Fisik :tariknafasdalam, pukulkasurataubantal.
Sosial/verbal :menyatakansecaraasertif rasa marahnya
Spiritual :sholat/ berdoasesuaikeyakinanpasien

rasa marah/perilaku kekerasan


5. Memanfaatkan
fasilitas Intervensi keluarga pasien RPK :
pelayanan kesehatan

1. Diskusikkan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien


2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
perilaku kekerasan/ resiko perilaku kekerasan
3. Latih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan
4. Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan
5. Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan
yang mendukung pasien untuk mengontrol rasa marah/risiko
perilaku kekerasan
6. Diskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera kefasilitas pelayanan kesehatan
7. Anjurkan follow up kefasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur.
SP 1 Pasien (Latihan napas dalam dan memukul Kasur/bantal) :
1. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yg

dilakukan, akibat perilaku kekerasan


2. Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan:fisik obat verbal
spiritual Latihan Latihan 1 1 kekerasan: fisik, obat, verbal,
spiritual.
3. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan carafisik 1 &
2
4. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik.
SP 2 Pasien (Latihan patuh minum obat) :
1. Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
2. Validasi :kemampuan melakukan tarik nafas dalam dan pukul
kasur dan bantal
3. Tanyakan manfaat melakukan latihan dan menggunakan
carafisik1 dan 2, beri pujian
4. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
(jelaskan 6 benar: benar nama, benar jenis benar dosis, benar
waktu, benar cara, kontinuitas minum obat dan dampak jika
tidak kontinu minum obat)
5. Masukkan pada jadwal kegiatan: latihan fisik dan minum obat.
SP 3 Pasien (Latih cara social/verbal) :
1. Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
2. Validasi :kemampuan pasien melakukan tarik nafas dalam,
pukul kasur dan bantal, jadual minum obat
3. Tanyakan manfaat melakukan latihan tarik nafas dalam pukul
kasur dan bantal dan manfaat dalam, pukul kasur dan bantal,
dan manfaat minum obat, beri pujian
4. Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal (yaitu
bicar ayang baik: meminta, menolak dan mengungkapkan
perasaan)
5. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum

obat, dan latihan cara bicara yang baik .


SP 4 Pasien (Latihan cara spiritual) :
1. Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
2. Validasi: kemampuan pasien melakukan tarik nafas dalam,
pukul Kasur dan bantal, minum obat dengan benar dan patuh,
bicara yang baik
3. Tanyakan manfaa tlatihan Tarik nafas dalam, pukul Kasur dan
bantal

patuhminumobatdanpukul

patuhminumobat,

Kasur

danbantal,

danmenerapkancarabicarayang

baik,

beripujian
4. Latihmengontrolmarahdengancara spiritual (2 kegiatan)
5. Masukkanpadajadwalkegiatanuntuklatihanfisik,
minumobat,
verbal,dan spiritual.
SP

Keluarga

(Mengenalmasalahdalammerawat

RPK

danlatihanmerawatcaramerawatcarafisik 1 & 2) :
1. Diskusikanmasalah yang dirasakandalammerawatpasien
2. Jelaskanpengertian,
tandadangejala,
dan
proses
terjadinyaperilakukekerasan (gunakanbooklet/leaflet)
3. Jelaskancaramerawatperilakukekerasan
4. Latihsatucaramerawatperilakukekerasan: fisik1dan 2
5. Anjurkanmembantupasiensesuaijadwaldanmemberipujian.
SP 2 Keluarga (Latihancaramerawatmemberiobat) :
1. Evaluasi:
kemampuankeluargamengidentifikasigejalaperilakukekerasan
pasien
2. Validasi

:kemampuankeluargadalammerawat/melatihpasiencara fisik1
3.
4.
5.
6.

dan 2, beripujian
Evaluasimanfaat yang dirasakankeluargadalammerawat
Jelaskan 6 benarcaramemberikanobat
Latihcaramemberikan/ membimbingminumobat
Anjurkanmembantupasienminumobatsesuaijadwaldanmember
ipujian.

SP 3 Keluarga (Membimbinglatihancara social) :


1. Evaluasi
:kemampuankeluargamengidentifikasigejalaperilakukekerasan
pasien
2. Validasi
:kemampuankeluargadalammembimbingpasienmelaksanakanf
isik 1 & 2 danmemberiobat, beripujian
3. Evaluasimanfaat yang dirasakankeluargadalammerawat
4. Jelaskancaramengontrol rasa marahdengancara verbal (bicara
yang baik :meminta, menolakdanmengungkapkanperasaan)
5. Latihcara verbal/social
6. Anjurkanmembantupasienmelakukankegiatan/latihansesuaijad
waldanmemberipujian.
SP 4 Keluarga (Latihancara spiritual) :
1. Evaluasikemampuankeluargamengidentifikasigejalaperilakuke
kerasanpasien
2. Validasikemampuankeluargamerawat/melatihpasiencarafisik 1
& 2, kepatuhanminumobat, dancara verbal/social, beripujian
3. Evaluasimanfaat yang dirasakankeluargadalammerawat
4. Jelaskancaramengontrol rasa marahdengancara spiritual
5. Latihcara spiritual

6. Jelaskan follow up kePuskesmas, tandakambuh


7. Identifikasikendalaataukesulitandalammelakukankegiatan
8. Jelaskancaramengontrol
rasa
marahpasienjikasudahterjadiperilakumerusakdiridanataulingku
ngan
9. Latihcarapengekangandan proses rujukan
Anjurkanmembantupasienmelakukankegiatan/latihansesuaijaduald
anmemberipujian.

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : _________________

Ruangan : _____________________

RM

_________________

NO

Tanggal

Dx

& Jam

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

EVALUASI

No.

18
SP 1 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

:Nn. Yayuk

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Status interaksi perawat-klien:

Tanggal

:27 Oktober 2015

Lingkungan

Jam

: 08.00

Deskripsi klien

Bangsal

:ruang dahlia

Tujuan (berorientasi pada klien


KOMUNIKASI
P

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL
VERBAL
VERBAL
PADA PERAWAT
PADA KLIEN
: selamat pagi P : Duduk berhadapan, Perawat
memulai Menyapa perawat dengan Klien bersedia mengobrol

mbak yayuk? masih mengulurkan

tangan, percakapan dengan sikap ketus

dengan perawat untuk

ingat dengan saya, tersenyum, badan agak terbuka

membantu menyelesaikan

perawat annes yang membungkuk

masalahnya

kemarin
sama mbak?

ngobrol depan,

tubuh

ke
sikap

terbuka.
K

Melihat

perawat,

kearah

mengulurkan

tangan, cuek

19
K : iya pagi, masih

K :

klien memandang Perawat


perawat

mempertahankan Klien

dan sikap terbuka

mau

walaupun

berinteraksi Perawat
menjawab hubungan

menunjukkan
yang

terbuka

menjawab dengan

pertanyaan dengan cuek, dengan klien. Hal ini sesuai

cuek

ketus

P :

dengan teori komunikasi yaitu

mempertahankan

teknik komunikasi terapeutik

sikap terbuka, badan


agak condong kedepan
P

, memandang pasien
bagaimana P
:
Suara
jelas,

Klien menjawab apa yang

Mengetahui

perasaan mbak yayuk

tetaptersenyum,

ditanyakan perawat dengan tentang

hari ini?

mempertahankan

tertutup

sikap

klien

klien sesuai

Memandang

perawat,
K : biasa aja , kesal K
pengen marah

menjawab Perawat

mencoba

Klien

masih

menjawab

pertanyaan perawat meyakinkan klien

pertanyaan perawat dengan

sambil

ketus

perawat,

melirik
bibir

cemberut dan alis


disatukan
P :tersenyum menatap

yang

yang diterapkan perawat pada

dengan bersahabat
K

masalah

klien,

dialaminya, supaya intervensi

terbuka,

memandang

perasaan

20

baik

bagaimana

klien
mbak, P: Badan condong ke Menawarkan waktu untuk Klien setuju dengan kontrak Dalam hubungan perawat dan
kalau

depan,ekspresi

sekitar 10 menit kita

wajah

ngobrol

sikap terbuka.

akan

dan

saya

mengajarkan K :

bagaimana
mengontrol
bagaimana

ngobrol dengan klien

waktu yang disepakati

tenang,

klien, kontrak waktu di perlukan


untuk membuat kesepakatan
dan

memandang dan

batasan

melakukan

cara memperhatikan

waktu

dalam

pengkajian

serta

terapi yang akan diberikan.

marah, perawat
mbak

yayuk setuju?

K : iya , mau

Memandang Perawat bersikap ramah

perawat

dan

Klien setuju dengan kontrak Dalam hubungan perawat dan


waktu yang disepakati

klien, kontrak waktu di perlukan

menganggukkan

untuk membuat kesepakatan

kepala.

dan

batasan

waktu

dalam

P : perawat tersenyum

melakukan

dan

terapi yang akan diberikan.

sedikit

pengkajian

serta

menganggukkan
kepala.
P : mbak yayuk mau P : Badan condong ke

Klien

disini apa dimana?

ditempat itu saja

depan,

ekspresi

wajah

tenang,

sikap terbuka.

mau

mengobrol Dalam hubungan perawat dan


klien,
perlukan

kontrak
untuk

tempat

di

membuat

kesepakatan dalam melakukan

21
K :

memandang dan

pengkajian serta memberikan

memperhatikan
perawat
K
:

K : Di sini saja ,

terapi yang akan diberikan

Memandang Perawat bersikap ramah

perawat

dan

Klien menjawab pertanyaan


dengan cuek

menganggukkan
kepala.
P : perawat tersenyum
dan

sedikit

menganggukkan
kepala.
P : sekarang coba P : posisi agak condong Perawat menggali perasaan Klien tampak kesal,pengen Perawat
kedepan,

kepada

memandang klien,

yang harus dilakukan kepada

suara

klien

kesalnya

kenapa?

Kok pengen marah?

jelas

marah

dan

lembut.
K

mendengarkan

pasien dengan wajah


kesal
K : saya itu kesal K : berbicara dengan Perawat menggali perasaan Klien kesal, pengen marah ,
kalau

inget

saya,

pengen

pacar nada tinggi


tak P

mendengarkan

klien

pengen mukul orang

klien

agar

perasaan

mbak yayuk ceritakan


saya

klien terkait perasaan klien

menggali

mengetahui

apa

22
bunuh,

saya

ini dengan

penuh

bodoh, nggak punya perhatian,

mencoba

teman
menenangkan
P : oh begitu mbak, P : posisi agak condong Perawat menggali apa yang
terus apa yang sudah kedepan, memandang sudah

dilakukan

Klien menjawab pertanyaan Perawat

selama dengan nada tinggi

mencoba

apa yang sudah dilakukan klien

mbak yayuk lakukan klien, suara jelas dan merasa marah

pada

kalau

konsep,

bahwa

terbuka

akan

lagi

marah, lembut.

kesal seperti itu?


K:

memandang

menggali

saat

marah.

Menurut

pertanyaan
menghasilkan

data kualitatif.

perawat dengan wajah


K

saya

banting

tegang
banting- K :berbicara nada tinggi
barang, , wajah merah

pengen mukul orang

P : pandangan berfokus
pada

klien

dan

memperhatikan
jawaban klien dengan
P : lhoo, mbak yayuk

baik
P : bicara dengan jelas.

banting-banting

Menjaga
terapeutik

posisi

tetap Memperhatikan perawat

Perawat
pemikiran

mencoba

menggali

klien

mengenai

apabila

melakukan

barang pengen mukul K : menatap perawat,

kerugian

orang? Coba mbak

perbuatan yang tidak sesuai

yayuk pikirkan kalau


hal

seperti

itu

23
dilakukan efek atau
kerugiannya apa?
K :barangnya rusak

menjawab

pertanyaan

perawat

dengan jelas
P :tersenyum
P : nah itu mbak P : berbicara dengan

Menjawab

yayuk

ditanyakan

perawat, agar mau untuk dilatih cara


kerugian mengontrol marah

tau. jelas

apa

yang Perawat

Bagaimana

kalau K :menatap perawat,

mengetahui

sekarang

saya mendengarkan,

apabila melakukan hal tidak

ajarkan

bagaimana mengangguk

cara

mengontrol

meyakinkan

klien

benar

marah dengan tidak


melakukan

hal-hal

yang merugikan?
K :apa caranya?
P

:begini

K: menatap perawat

P: mendengarkan klien
mbak, P: posisi agak condong Perawat

mengontrol marah itu kedepan, memandang dengan jelas


ada 4 cara, yaitu,
kegiatan
dalam

1
dan

klien, suara jelas dan

nafas lembut.
pukul K:

mendengarkan

2 minum obat teratur, menganggukan kepala


3

perawat

memperhatikan Pukul bantal, napas dalam,


minum

obat,

verbal

dan

spiritual merupakan salah satu


cara untuk menyalurkan rasa

bantal/kasur, kegiatan dengan seksama, dan


kegiatan

menjelaskan Klien

marah

24
verbal/berbicara baik,
kegiatan 4 spiritual.
Nah

hari

ini

saya

akan

mengajarkan

mbak

mengontrol

emosi dengan nafas


dalam

dan

pukul

bantal ya mbak yayu.


K : iya
P: tersenyum
P : begini mbak,

Perawat

kalau

dengan jelas

lagi

mbak

yayuk

pengen

marah

tarik

nafas

coba

menjelaskan Klien

memahami

yang Mengajari klien dengan sabar

disampaikan perawat

dan jelas agar klien dapat


memahami

disampaikan perawat

dalam, caranya hirup


melalui hidung tahan
selama

menit

kemudian hembuskan
melalui

mulut,

dilakukan
mbak
mbak

3-5x

atau
udah

Gimana
paham?
K : iya paham

apa

ya

sampai
lega.
mbak
Klien

memahami

yang

yang

25

P : apabila dengan P: duduk dengan posisi

diajarkan perawat
Memandang

perawat Mengajari klien dengan sabar

tarik

dengan seksama

dan jelas agar klien dapat

nafas

dalam rileks,

berdiri

belum juga lega mbak memegang bantal dan

memahami

bisa

disampaikan perawat

dengan

kedua

cara memukulnya

yaitu

pukul K:

memperhatikan

bantal, caranya mbak dengan seksama


ambil

bantal

bantalnya

trus
ditaruh

sambil mbak berdiri


bantalnya

dipukul-

pukul sekuat tenaga


sambil teriak mbak,
itu

bisa

lebih

mengeluarkan emosi
mbak. Begini mbak
yayuk

ya

caranya

(perawat
memperagakan)
K : iya

Menjawab

P :nah kan udah saya

dengan ketus
Klien dapat memperagakan

ajarkan

kan

P: memberikan bantal

coba kepada klien

sekarang mbak yayuk

K:

menerima

pertanyaan

yang diajarkan perawat


bantal

apa

yang

26
yang memperagakan dari perawat
K
:
(klien K :
bicara jelas, Perawat
memperagakan

menatap

dengan benar)

perawat,

kearah mampu

senang

klien

melakukan

apa

Menilai

dari

pembelajaran yang diberikan

yang diajarkan

harus

memperagakan
P

keberhasilan
bersifat

obyektif

dan

subyektif

tersenyum,

menganggukkan
P

bagus

kepala
mbak P : mengacungkan Memberikan pujian

yayuk, pinter.

Klien

jempol, tersenyum

merasa

senang Perawat

apabila dipuji

memberikan

reinforcement
keberhasilan

K : tersenyum.

terhadap
klien.

Hal

ini

sesuai dengan teori bahwa


setiap

keberhasilan

klien

meskipun hanya sedikit harus


diberikan umpan balik agar
klien

termotivasi

melaksanakan

untuk

latihan-latihan

berikutnya.
K : (klien tersenyum)

P:

tersenyum

dan

Klien

menganggukan kepala

merasa

senang

apabila dipuji

K: tersenyum kepada
P

perawat
Bagaimana P: bertanya ke klien Menggali

perasaan mbak yayuk


setelah saya ajarkan

dengan jelas

perasaan

klien Klien merasa sedikit lega Mengevaluasi

setelah dilakukan kegiatan

setelah

diajarkan

mengontrol marah

perasan

klien

cara harus dilakukan agar perawat


bisa mengetahui keberhasilan

27
cara

mengontrol

marah itu tadi?


K :saya sedikit lega

dari

penyampaian

informasi

yang diberikan
K: tersenyum

Klien merasa sedikit lega

P: tersenyum

setelah

diajarkan

cara

mengontrol marah
P

:Nah,

coba

sekarang

mbak

Perawat

yayuk

kemampuan

sebutkan tadi apa aja


yang

sudah

ada napas dalam dan


yang kedua ada pukul P
(klien

bicara, menatap Perawat


kearah perawat
:

terus ya mbak apabila


gitu,

tampak

senang Klien

menjelaskan

karena klien mengerti yang memperagakan

mengangguk

menatap

dilakukan

pembelajaran

diberikan

tersenyum, telah dijelaskan

yayuk,

marah

dari

yang

harus

bersifat

obyektif dan subyektif

kankepala
:mendengarkan

yayuk

untuk

mengingat

memperagakan)
P : pinter mbak K

mbak

klien

Memvalidasi kemampuan klien

saya

ajarkan?
K : Yang pertama tadi K :

bantal

menggali

kearah

perawat

yang faktor

utama

dalam

belajar

diajarkan perawat dengan adalah kemauan klien untuk


puas

, Perawat memberikan pujian

dan Menurut teori belajar salah satu

melakukan perubahan
Perawat

memberikan

reinforcement
keberhasilan

terhadap
klien.

Hal

ini

mau P : berbicara dengan

sesuai dengan teori bahwa

terus lembut, tersenyum

setiap

keberhasilan

klien

jangan lupa obatnya

meskipun hanya sedikit harus

juga diminum teratur

diberikan umpan balik agar

biar cepet sembuh.

klien

termotivasi

melaksanakan
berikutnya.

untuk

latihan-latihan

28
K: iya sus

K :

bicara, menatap
perawat

P: baik mbak yayuk

P:tersenyum
P: berbicara

ini sudah 10 menit,

lembut

dengan Perawat

mengakhiri Klien

pertemuan

bersedia

dengan

kontrak selanjutnya

waktunya sudah abis. K: melihat perawat


Gimana kalau besok
kita ketemu lagi untuk
belajar

kegiatan

mbak? Mbak yayuk


mau?
K:

(klien K :

mengangguk)

menatap kearah Perawat


perawat

tampak

senang Klien

bersedia

dengan Jika klien menentukan waktu

karena klien mau bertemu kontrak selanjutnya

dan

lagi

keinginanya, maka klien akan


merasa

P: baik mbak yayuk

P : berbicara dengan Perawat

besok mau ketemu

lembut

jam

berapa

mbak? K

Mau disini lagi apa

melihat

tampak

senang Klien

bersedia

tempat
bahwa

menurut
perawat

menghargai pendapatnya
dengan Jika klien menentukan waktu

karena klien mau bertemu kontrak selanjutnya


kearah lagi

dan

tempat

menurut

keinginanya, maka klien akan

perawat

merasa

bahwa

perawat

dimana?
K : disini aja, jam K : menjawab dengan

menghargai pendapatnya
Klien menentukan sendiri Klien
sepakat
untuk

kaya ini tadi

jam dan tempatnya bertemu

jelas,
P : tersenyum

menindaklanjuti

pertemuan.

Hal ini menunjukkan bahwa


antara klien dan perawat telah

29

P : baik mbak, disini P : berbicara dengan Perawat

senang

jam 10 ya, ya sudah

lembut

yang

sekarang mbak yayuk

klien

kepada interaksi

dengan klien

dengan
dilakukan

terjadi trust.
Menyetujui pendapat klien bisa
menjadi
terjalinnya

salah

satu

faktor

hubungan

saling

kembali

ke

kamar,

percaya antara perawat dan

istirahat

ya

mbak. K : melihat perawat

klien

Terimakasih
kerjasamanya

atas
mbak

yayuk. selamat pagi


K : pagi

K : berbicara cuek dan


pergi
P : tersenyum

Rekomendasi :............................................................................................................................................................................................................
.

30
SP 2 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Yayuk

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Status interaksi perawat-klien:Fase kerja

Tanggal

Lingkungan

: Diruang perawatan di bangsal Rumah sakit

Jam

: 09.00

Deskripsi klien

: klien dengan wajah tegang dan mudah tersingung .

Bangsal

:-

Tujuan (berorientasi pada klien) : mengevaluasi latihan napas dalam dan pukul bantal pada SP 1 dan mengajarkan cara minum obat

KOMUNIKASI VERBAL
P : selamat pagi mbak

KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : tersenyum kepada

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT
PADA KLIEN
Perawat
memulai Kotak
mata
kurang Mebina

yayuk, masih ingat dengan klien

percakapan dengan sikap adekuat.

saya? Saya perawat

K : .wajah tegang dan

terbuka

jayanti yang kemaren

tidak menoleh ke perawat

ngobrol-ngobrol sama
mbak

P: menghadap klien,
tersenyum, dan kontak
mata dengan klien sambil

K : iya mbak saya masih

mengulurkan tangan untuk

ingat

berjabat tangan

Pasien

RASIONAL

antara
tidak

kepada perawat

terbuka perawat.

kepercayaan
pasien

dan

31

K: menghadap perawat,
menjawab dengan
pandangan sedikit ragu
sambil mengulurkan
tangan untuk berjabat
tangan.
P: tersenyum, melihat ke
P : bagaimana

arah klien
P : tersenyum, kontak

Perawat mencoba mengali

perasaannya hari ini mbak

mata

perasaan klien

K : menunduk, kontak

Mengetahui perasaan dan


Kontak mata tidak adekuat

kondisi

pasien tapi sedikit terbuka

menentukan

mata kurang
K :saya masih kesal dan

K : wajah sedikit tegang

ingin marah

mata melotot

pasien

untuk

intervensi

selanjutnya

P : tersenyum sambil
P :kenapa mbak yayuk

menatap klien
P : tersenyum, kontak

Perawat bersikap terbuka

Pasien sedikit terbuka tapi

Mengetahui

masih kesal dan ingin

mata.

kepada klien

kontak mata masih kurang

pasien

marah?

K: wajah tegang, melihat


berlawanan tidak ke arah
perawat

K : tidak apa-apa saya

adekuat

perasaan

32
kesal saja pengen marahmarah terus.
P : kemaren kan sudah

P : bersikap terbuka

Perawat mengevaluasi

Pasien sedikit terbuka

Untuk mengetahui apakah

saya ajarkan cara

tersenyum, memandang

kegiatan yang sudah

kontak mati kurang

pasien melakukan dengan

mengontrol marah yaitu

pasien, kontak mata

diajarkan kepada pasien

adekuat

benar

dengan napas dalam dan

K : waja tegang, berbicara

pukul bantal. Apa sudah

dengan tegas.

apa

yang

yang

sudah diajarkan

dilakukan mbak yayuk ?

K : sudah tapi masih saja


P : kalau begitu sekarang

P: tersenyum,

Perawat

saya boleh ditunjukkan

memandang pasien,

kegiatan

mbak bagaimana

kontak mata, bersifat

diajarkan kepada pasien

caranya ?

terbuka.

K: tarik napas dari hidung

K: melakukan napas

dan ditahan 2 detik dan di

dalam

keluarkan lewat mulut


P: sudah bagus mbak

P: tersenyum, meberikan

Perawat

yayuk, dilakukan terus

tanda jempol (sudah

pujian kepada pasien

seperti itu ya mbak jika

bagus)

mbak yayuk merasa kesal


dan ingin marah

K: dengan wajah sedikit

menegvaluasi Pasien mulai terbuka dan Untuk mengetahui apakah


yang

sudah mau melakukan apa yang pasien melakukan dengan


sudah diajarkan

benar

apa

yang

yang

sudah diajarkan

memberikan Pasien menjawab


pertanyaan dengan
tertutup

Memberikan pujian agar


pasien merasa dihargai

33
rileks
K: iya
P:

P: tersenyum, bersikap

Perawat

Seperti kesepakatan kita

terbuka, kontak mata,

tempat dan waktu diskusi

kemaren hari ini kita akan

badan sedikit condong.

kepada pasien

menawarkan

Pasien menyetujui kontrak

Melakukan kontrak waktu

waktu dengan perawat

dengan pasien untuk


membina hubungan saling

berdiskusi tentang obat ya

percaya

mbak yayuk. Mbak yayuk

K: mendengarkan,

mau berdiskusi disini saja

berbicara singkat.

apa diluar seperti


kesepakatan kemaren
mbak ?. Ini kita berdiskusi
10 menit mbak,
bagaimana mbak bersedia
?
K: disini, 10 menit aja.
P : Baik mbak ini obatnya

P: tersenyum, bersikap

Perawat

ada 3 jenis, yang warna

terbuka, kontak mata,

benar kepada pasien dan

pasien mendedengarkan

dan

orange namanya CPZ ini

badan sedikit condong,

memperhatikan pasien

dengan baik dan terbuka

mengerti

untuk menenagkan mbak

memegang obat-

agar tidak marah, yang

obatannya.

warna putih namanya THP


agar mbak lebih tenang,

K: mendengarkan, tidak

dan yang warna merah

ada kontak mata, dan

menjelaskan

Kontak mata mulai ada

Menjelaskan
berharap

semuanya
pasien
tentang

intervensi yang diberikan

34
jambu namanya HLP ini

pasien agak mulai terbuka

untuk menurunkan rasa


marah mbak. Obatnya ini
diminum langsung tigatiganya, sehari 3 kali mbak
pagi, siang, malam. Efek
samping dari minum obatobat ini mbak akan
merasa pusing dan bibir
juga kering mbak. Jika
mbak pusing mbak
langsung istirahat saja,
jika bibirnya kering mbak
minumair putih yang
banyak.
K: baik mbak tapi kenapa
saya harus minum obat
juga, saya tidak suka
P: ini agar mbak yayuk

P: tersenyum, bersikap

Perawat menjawab

Pasien menjawab dengan

cepat sembu dan segera

terbuka, kontak mata,

pertanyaan yang diajukan

suara

pulang mbak yayuk.

badan sedikit condong.

pasien dengan terbuka

ketus

K: oh iya deh.

K: suara agak keras

agak

keras

dan

35
P: Bagaimana mbak

P: tersenyum, bersikap

Memvalidasi

sudah mengerti dengan

terbuka, kontak mata,

pasien

yang saya jelaskan

badan sedikit condong.

tentang yang dijelaskan

mbak ? apakah tidak ada


pertanyaan ?

apakah Pasien mulai terbuka dan

sudah

mengerti tidak tegang

perawat
K: suara agak keras, tapi
sudah mulai santai dan

K: iyaa sudah mengerti


P: kalau begitu bisa

terbuka
P: tersenyum, bersikap

Perawat mengevaluasi ap Kontak

disebutkan lagi apa yang

terbuka, kontak mata,

yang

saya jelaskan tadi?

badan sedikit condong.

kepada pasien

sudah

mata

sedikit

Untuk menegtahui apakah

dijelaskan adekuat, pasien menjawab

pasien mengerti apa yang

pertanyaan

dengan

sdah dijelaskan

terbuka
K: obatnya ada 3, warna

K: mulai terbuka dan

orange, marah jambu dan

sedikit santai

putih. Minumnya 3 kali


sehari sekali minum
langsung 3 obat.
P: sudah bagus mbak

P: tersenyum, bersikap

Perawat

yayuk. Jangan lupa

terbuka, kontak mata,

pujian kepada pasien

obatnya diminum rutin

badan sedikit condong

keberhasilan klien. Hal ini

mbak tiga kali sehari

dan memberikan tanda

sesuai

jempol

bahwa setiap keberhasilan

K : iya sus.

memberikan

Kontak mata sudah ada

Perawat

dan pasien agak santai

reinforcement

klien

memberikan
terhadap

dengan
meskipun
harus

teori
hanya

K: sudah mulai santai dan

sedikit

diberikan

terbuka

umpan balik agar klien

36
termotivasi

untuk

melaksanakan

latihan-

latihan berikutnya.
menawarkan Pasein menyetujui kontrak Jika klien menentukan

P: ini sudah 10 menit .

P: tersenyum, bersikap

Perawat

besok kita ngobrol

terbuka, kontak mata,

untuk kapan bersdiskusi dengan perawat

waktu dan tempat menurut

ngobro lagi mbak. Besok

badan sedikit condong.

lagi dengan pasien

keinginanya, maka klien

kita ngobrol tentang verbal

akan

yaitu cara berbicara

perawat

dengan sopan. Besok

K: pasien dengan wajah

mbak mau bertemu

sedikit senyum dan mulai

dimana mbak, dan jam

santai.

merasa

bahwa

menghargai

pendapatnya

berapa ?
K: diluar saja mbak sambil
jalan-jalan saya bosan
disini trus. Besok pagi aja
jam 8.
P: baik mbak yayuk besok

P: tersenyum, bersikap

Berusaha

kita bertemu diluar jam 8

terbuka, kontak mata,

dengan pasien

ya. Kalau begitu saya

berjabat tangan.

pergi dulu semoga cepat


sembuh.
K: iyaa sus.

tetap

care Kontak mata sudah ada Klien


dan

pasien

kepada perawat

sepakat

untuk

tersenyum menindaklanjuti
pertemuan.

Hal

menunjukkan

ini
bahwa

K: tersenyum sedikit

antara klien dan perawat

kepada perawat

telah terjadi trust.

37

38
SP 3 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Nn. Y

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Status interaksi perawat-klien: Fase Kerja

Tanggal

: 29 Oktober 2015

Lingkungan

Jam

: 10.00 WIB

Bangsal

:.............................................................

: Di ruang perawatan pasien, perawat dan


pasien duduk berhadapan, suasananya sepi.

Deskripsi klien

: Pasien sudah mau diajak komunikasi dengan


baik, sudah berani sesekali menatap lawan bicaranya.

Tujuan (berorientasi pada klien)

: Menjelaskan mengenai terapi verbal untuk pasien RPK.

Tujuan Khusus

: - Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya (latihan 1 & 2, obat).


- Melatih cara mengontrol PK dengan verbal (mengungkapkan perasaan, meminta, dan menolak).
- Memasukkan pada jadwal kegiatan pasien untuk latihan fisik, minum obat, dan verbal.

39

KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi,

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL
P : Duduk berhadapan,

PADA PERAWAT
Perawat memulai

PADA KLIEN
Klien bersedia

RASIONAL
Klien telah bersedia

perkenalkan saya

mengulurkan

percakapan dengan

berinteraksi dengan

melakukan interaksi

perawat Fendy. Masih

tangan, tersenyum,

sikap terbuka

perawat dan ingin

pertemuan ke pertama

ingat dengan saya mba?

badan agak

perawat membantu

hal ini menunjukkan

membungkuk ke

menyelesaikan

bahwa antara klien dan

depan, tubuh sikap

masalahnya.

perawat telah terbina

terbuka

hubungan saling

K : Melihat kearah

percaya. Sesuai dengan

perawat,

teori bahwa

mengulurkan

keberhasilan membina

tangan, ekspresi

hubungan saling

tampak sedikit

percaya sangat

tergang.

dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan
non verbal yang
disampaikan oleh

K : pagi suster, iya


suster saya masih ingat.

Perawat

Klien bersedia

perawat
Perawat menunjukkan

perawat dan

mempertahankan sikap

berinteraksi dengan

hubungan yang terbuka

menjawab dengan

terbuka

perawat. Dan menjawab

dengan klien. Hal ini

pertanyaan dari perawat

sesuai dengan teori

K : klien memandang

tenang.

40
P : mempertahankan

komunikasi yaitu teknik

sikap terbuka,

komunikasi terapeutik

badan agak
condong kedepan ,
P :Bagaimana

memandang Klien
P : Suara jelas, tetap

Perawat mencoba

Klien terbuka dengan

Perawat menunjukkan

kehadiran perawat.

hubungan yang terbuka

perasaannya hari ini

tersenyum,

membuka diri dan

mba Y?

mempertahankan

mencoba menggali data

dengan klien. Hal ini

sikap terbuka,

baru yang mungkin

sesuai dengan teori

memandang klien

sangat diperlukan oleh

komunikasi yaitu teknik

dengan bersahabat

klien

komunikasi terapeutik

K : Memandang

dimana bahwa untuk

perawat, wajah

mendapatkan data

tampak lebih rileks

diperlukan pertanyaan
dan sikap terbuka dari
perawat dalam
memahami kebutuhan

K :Baik suster, tapi saya

P : menganggukkan

Perawat

Klien masih

klien saat ini


Perawat menggunakan

masih jengkel dan

kepala,

mempertahankan sikap

menunjukkan bahwa

teknik komunikasi

ingin marah ke

mendengarkan klien

terbuka

dirinya merasa kesal.

terbuka. Hal ini sesuai

bapak

dan badan tetap

dan menunjukkan

dengan teori bahwa

condong ke depan

perhatian terhadap

sikap terapeutik yaitu

kebutuhan klien

keterbukaan, jujur,

K : Menjawab

41
pertanyaan perawat

keiklasan dan

dengan jelas

penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi
keberhasilan interaksi.
Tanda-tanda kemarahan
dapat dilihat dari sikap
dan ekspresi wajah
Klien.

P :Oh gitu ya, kan

P : menganggukkan

Perawat mencoba

Klien menunjukkan

Fokusing merupakan

kemarin mba sudah

kepala, tersenyum,

memfokuskan

kebutuhannnya

salah satu teknik

dibawa ke sini dan

memandang klien,

pembicaraan pada satu

terhadap bagaimana

komunikasi terapeutik.

dilatih. Ini nanti kita

suara jelas dan

topik sesuai dengan

cara meredakan

Sesuai degan konsep

akan berbincang-

lembut.

kebutuhan klien

marahnya

komunikasi terapeutik

bingcang ya.
Kemarin juga sudah

bahawa fokusing sangat


K : menganggukkan

diperlukan dalam rangka

dilatih tentang napas

kepala, menatap

memfokuskan topik

dalam, hari ini kita

perawat,

yang akan dibahas

akan latihan

mendengarkan

dalam suatu

mengontrol marah

dengan baik

pembicaraan

dengan verbal
dengan benar.
K :Iya suster.

K :Menganggukkan

Adanya kesepakatan

Klien menyetujui topik

Adanya kesepakatan

42
kepala
P: Tersenyum,tetap

P : Baik nanti kita

topik antara perawat dan

yang ditentukan perawat

topik antara perawat

klien menunjukkan

untuk dibahas.

dan klien menunjukkan

ketepatan perawat

ketepatan perawat

memandang klien,

dalam menganalisa

dalam menganalisa

mencondongkan

kebutuhan klien saat ini

kebutuhan klien saat ini

kepala
P : Badan condong ke

Perawat mengajak klien

Klien mengatakan

Dalam hubungan

berbincang bincang

depan, ekspresi

untuk berdiskusi

setuju dengan kontrak

perawat dan klien,

kurang lebih selama

wajah tenang, sikap

menyelesaikan

waktu yang diajukan

kontrak waktu di

10 menit ya?

terbuka.

masalahnya

perawat

perlukan untuk

K : memandang dan

membuat kesepakatan

memperhatikan

dan batasan waktu

perawat

dalam melakukan
pengkajian serta terapi

K : baik suster

Klien mengatakan

yang akan diberikan.


Dalam hubungan

setuju dengan kontrak

perawat dan klien,

menganggukkankep

waktu yang diajukan

kontrak waktu di

ala.

perawat.

perlukan untuk

Memandang

perawat

dan

P : perawat tersenyum

Perawat bersikap ramah

membuat kesepakatan

dan sedikit

dan batasan waktu

menganggukkan

dalam melakukan

kepala.

pengkajian serta terapi


yang akan diberikan.

43
P : untuk tempatnya,

P : Badan condong ke

Perawat mengajak klien

Klien tampak bersedia

Dalam hubungan

mba nyamannya

depan, ekspresi

untuk berdiskusi

dan setuju dengan

perawat dan klien,

dimana? Disini?

wajah tenang, sikap

menyelesaikan

kontrak tempat yang

kontrak tempat di

terbuka.

masalahnya

diajukan perawat.

perlukan untuk

K : memandang dan

membuat kesepakatan

memperhatikan

dalam melakukan

perawat

pengkajian serta
memberikan terapi yang

K : iya sus disini saja.

Klien mengatakan

akan diberikan
Dalam hubungan

dan

setuju dengan kontrak

perawat dan klien,

menganggukkankep

tempatnya yang

kontrak tempat di

ala.

diajukan perawat.

perlukan untuk

K : Memandang perawat

Perawat bersikap ramah

P : perawat tersenyum

P : Baik. Ini tadi

membuat kesepakatan

dan sedikit

dalam melakukan

menganggukkan

pengkajian serta

kepala.

memberikan terapi yang

P : tersenyum, ekpresi Perawat tetap menjaga

akan diberikan
Perawat menggali

memperhatikan fokus

secara dalam tentang

perasaan mba Y

wajah

masih jengkel ya,

dan badan sedikit terapeutik

pertanyaan dari

terapi yang sudah

terus kemarin kan

condong kedepan.

perawat.

dilakukan sebelumnya

sudah saya ajarkan


untuk melakukan

bersahabat posisi tubuh dengan

Klien tampak

Mendengarkan

perawat

dengan pertanyaan
terbuka. Menurut

44
napas dalam, dan

konsep, bahwa

pukul bantal.

pertanyaan terbuka

Bagaimana mba apa

akan menghasilkan data

sudah sering

kualitatif.

dicoba?
K : sudah suster.

K : menganggukkan

Perawat bersikap ramah

Klien mengatakan

Menurut

kepala, lalu

sudah melakukan

salah satu faktor utama

menyenderkan

latihan sebelumnya.

dalam

badan kekursi
P: Oh iya bagus. Untuk

P : menatap Klien
P : tersenyum, dan

teori
belajar

kemauan

klien

belajar
adalah
untuk

Perawat menggali

Klien merasa senang

melakukan perubahan
Menurut teori belajar

perasaannya setelah

menganggukkan

perasaan klien terkait

dengan latihan yang

salah satu faktor utama

melakukan yang

kepala

perasaan klien setelah

sudah diajarkan

dalam belajar adalah

melakukan latihan

perawat.

kemauan klien untuk

sudah diajarkan

K : mendengarkan

kemarin bagaimana

perawat dan tampak

mba? Apa sudah

sedikit tersenyum

melakukan perubahan

mengurangi
kesalnya?
K : Iya sus, sudah cukup

K : melihat kearah

Perawat bersikap ramah

Klien merasa senang

Menurut teori belajar

mengurangi rasa

perawat dan

dengan latihan yang

salah satu faktor utama

kesal saya, agak

menatap perawat,

sudah di berikan oleh

dalam belajar adalah

lega gitu sus

ekspresi muka

perawat.

kemauan klien untuk

tampak tenang
P : mendengarkan

melakukan perubahan

45
dengan penuh
perhatian,
P: Berarti nanti kalau

tersenyum.
P : posisi agak condong

Perawat bersikap ramah

Klien mengatakan

Perawat menggali

rasa kesal atau

kedepan,

sudah melakukan

secara dalam tentang

marahnya muncul

memandang klien,

latihan sebelumnya.

terapi yang sudah

lagi nanti coba

suara jelas dan

dilakukan sebelumnya

dilakukan lagi tarik

lembut.

dengan pertanyaan

napas dalam dan

K : mendengarkan

terbuka. Menurut

pukul bantalnya.

perawat dengan

konsep, bahwa

Terus apa masih

penuh perhatian,

pertanyaan terbuka

banting banting

menganggukkan

akan menghasilkan data

barang mba kalau

kepala

kualitatif. Pukul bantal

sedang marah?

merupakan salah satu


cara untuk menyalurkan

K : sudah tidak lagi sus,

K : bicara jelas,

Perawat memperhatikan

Klien menjelaskan cara

rasa marah
Teori belajar salah satu

paling pukul bantal

menatap kearah

Klien dengan seksama

melampiaskan

faktor utama dalam

saja seperti yang

perawat

dan ramah

marahnya setelah dilatih

belajar adalah kemauan

suster ajarkan.

P : badan condong ke

klien untuk melakukan

depan,

perubahan

menganggukkan
P : Baik, Nah kita

kepala.
P : bicara jelas ,

Perawat tetap menjaga

Memperhatikanm

Perawat menggunakan

46
langsung saja ya
untuk hari ini kita

tersenyum
K : menganggukkan

posisi tubuh dengan

perawat dengan

teknik komunikasi

terapeutik

perasaan senang

terbuka. Hal ini sesuai

akan belajar tentang

kepala,

dengan teori bahwa

pengontrolan marah

menyenderkan

sikap terapeutik yaitu

dengan verbal ya

badan kekursi

keterbukaan, jujur,

mbak

keiklasan dan
penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi
keberhasilan interaksi

K : iya sus.

K : menganggukkan
kepala

Perawat tetap bersikap

Menyetuji latihan yang

Teori belajar salah satu

ramah

akan dilakukan

faktor utama dalam

P : melihat kearah Klien

belajar adalah kemauan


klien untuk melakukan

P : Baik ini kita mulai ya

P : tersenyum,

Perawat mencoba

Klien termotivasi untuk

perubahan
Untuk melatih

belajar

kemampuan klien

mbak. Jadi mbak

memandang klien

menjelaskan kepada

mulai belajar untuk

dengan senang,

klien tentang macam-

dimulai dengan

mengungkapkan

menjelaskan dengan

macam obat yang di

memberikan

perasaan mbak baik

nada suara yang

konsumsi Klien

pengetahuan secara

sedang marah

lemah lembut, suara

ataupun kesal.

jelas

Selanjutnya, untuk

K : Tersenyum,

kognitif.

47
meminta dan

mengangguk-anggukkan

menolak, mbak

kepala

dapat menggunakan
kata-kata yang lebih
halus dan nada yang
lembut.
K : iya sus nanti saya
coba

K : Tersenyum,

Perawat memberikan

Klien mampu

Menurut teori belajar

memandang

dukungan atas

menentukan proses

salah satu faktor utama

perawat, sambil

kemampuan klien

belajar yang akan

dalam belajat adalah

dilakukan

kemauan klien untuk

menganggukanggukkan kepala

melakukan perubahan

P : Ekpresi wajah
senang, memperhatikan
klien, mengacungkan
jempol dan tetap
P : jadi bukan cuma

bersikap terbuka
P : tersenyum,

Perawat menjelaskan

Klien merasa

Untuk melatih

termotivasi

kemampuan klien

napas dalam, pukul

memandang klien

tentang terapi yang di

bantal saja, dan

dengan senang,

berikan.

obat, verbal juga

menjelaskan dengan

memberikan

sangat penting. Jadi

nada suara yang

pengetahuan secara

sekarang mbak

lemah lembut, suara

kognitif.

mulai mengontrol

jelas

kata-kata yang mbak

K : Tersenyum,

dimulai dengan

48
gunakan untuk
komunikasi.
K : iya sus

menganggukanggukkan kepala
K : menganggukkan
kepala, tersenyum

Menjaga posisi

Klien termotivasi dan

Teori belajar salah satu

terapeutik

tampak bersemangat

faktor utama dalam

P : menatap kearah

belajar adalah kemauan

Klien, posisi agak


P : bagus, mbak sudah

condong
P : Memberikan jempol

klien untuk melakukan


perubahan
Memberikan pujian

paham. Sekarang

untuk memberikan

Membimbing untuk

mari kita ulang lagi

pujian

menuju ke pembahasan

ya mba Y.

K : baik sus. Saya akan

K : tersenyum

yang lainnya

K : bicara jelas,

Perawat tampak senang

Klien tampak semangat

Menurut teori belajar

dan termotivasi.

salah satu faktor utama

mulai belajar

menatap kearah

karena Klien mengerti

mengungkapkan

perawat.

yang telah dijelaskan

perasaan saya baik

P : tersenyum,

sedang marah

menganggukkan

ataupun kesal.

kepala

Selain itu, saya juga


meminta dan
menolak dengan
kata-kata yang lebih
halus dan nada yang

dalam belajar adalah


kemauan klien untuk
melakukan perubahan

49
lembut.
P : Bagus sekali mba.
Mbak pinter sekali.

P : Mengacungkan

Perawat memberikan

Klien tampak senang

Perawat memberikan

jempol, tersenyum,

reinforcement terhadap

dengan mendapak

reinforcement terhadap

memandang klien

keberhasilan klien

reinforment dari perawat

keberhasilan klien. Hal

dengan senang

ini sesuai dengan teori

K : Tersenyum,

bahwa setiap

kemudian

keberhasilan klien

memandang

meskipun hanya sedikit

perawat

harus diberikan umpan


balik agar klien
termotivasi untuk
melaksanakan latihan-

K : oiya sus, berarti


napas dalam juga

P : menatap kearah
Klien,tersenyum

Memperhatikan Klien

Klien termotivasi untuk

latihan berikutnya.
Menurut teori belajar

dengan seksama

belajar

salah satu faktor utama

tetap dilakukan ya
sus?
P : iya mba, napas

dalam belajar adalah


K: bicara jelas, menatap
kearah perawat
P :menatap Klien

dalam sama minum

dengan perhatian

obatnya nanti tetap

dan tersenyum

dilakukan ya.
Bagaimana apa ada
yang perlu

kemauan klien untuk


Perawat tetap menjaga

Klien senang dan

melakukan perubahan
Tujuan belajar dapat

posisi terapeutik

termotivasi untuk belajar

tercapai ketika tidak


terjadi kesenjangan
antara tujuan dan hasil

K :menganggukan
kepala

belajar.

50
ditanyakan lagi
mba?
K :iya sus. Engga sus

P : menganggukkan

Perawat tetap menjaga

Klien senang dan

Klien tampak senang

posisi terapeutik

termotivasi untuk belajar

dengan interaksi yng

sudah jelas yang

kepala, menatap

tadi sudah suster

Klien dengan

telah dilakukan dengan

jelaskan

perhatian dan

perawat. Hal ini sesuai

tersenyum

dengan teori bahwa


klien telah mampu

K :tersenyum

melakukan baik dari


aspek kognitif, afektif

P : pintar. Nah baik,

K : tersennyum

Perawat memberikan

Klien senang dengan

maupun psikomotor
Klien tampak senang

sekarang setelah

memandang

apresiasi yang bagus

apresiasinya dan dapat

dengan interaksi yng

kita berbincang

perawat, sambil

untuk pasien

diajak dengan baik

telah dilakukan dengan

bincang bagaimana

mengangguk-

Memulai membahas

untuk berinteraksi

perawat. Hal ini sesuai

perasaan mba Y?

anggukkan kepala

masalah yang lainnya

dengan teori bahwa

P : tersenyum,

K : itu sus, saya sudah

klien telah mampu

memandang klien

melakukan baik dari

dengan senang,

aspek kognitif, afektif

K : Tersenyum,

lumayan menjadi

memandang

lebih tenang. Kan

perawat, sambil

kemarin sudah

mengangguk-

Perawat senang dengan

Klien tampak

maupun psikomotor
Klien mencoba berubah

keberhasilan klien

bersemangat untuk

dengan mencoba cara

mencoba cara baru

baru. Hal ini sesuai


dengan teori bahwa

51
belajar minum obat
yang benar, terus

anggukkan kepala

syarat utama berubah

P : Ekpresi wajah

adalah klien mempunyai

kemarin juga sudah

senang,

kemauan untuk

latihan napas dalam.

memperhatikan

melakukan perubahan

Dari semua itu

klien, tetap bersikap

sudah lumayan bisa

terbuka

untuk mengontrol
ketika saya ingin
marah.
P : Iya sudah bagus ya

K : menganggukkan

mba. Nah sekarang

kepala, tersenyum

coba diulangi lagi

dan senang

tentang cara
mengontrol marah
dengan verbal.
K : baik sus. Saya akan

Perawat senang dengan

Klien tampak

Tujuan belajar dapat

keberhasilan klien

bersemangat untuk

tercapai ketika tidak

mencoba cara baru

terjadi kesenjangan

P : ekspresi wajah

antara tujuan dan hasil

senang
K : Tersenyum,

belajar.
Perawat memberikan

Klien mampu mengikuti

Tujuan belajar dapat

mulai belajar

memandang

dukungan atas

proses belajar sampai

tercapai ketika tidak

mengungkapkan

perawat

kemampuan klien

dengan selesai

terjadi kesenjangan

perasaan saya baik

P : Ekpresi wajah

sedang marah

senang,

ataupun kesal.

memperhatikan

Selain itu, saya juga

klien, dan tetap

meminta dan

bersikap terbuka

menolak dengan

antara tujuan dan hasil


belajar.

52
kata-kata yang lebih
halus dan nada yang
lembut.
P : baik sekarang mba Y

K : menatap kearah

sudah memngerti ya
mba.

perawat
P : memperhatikan
klien,tetap bersikap

Perawat senang atas

Klien tampak senang

Klien mencoba berubah

keberhasilan Klien

dengan latihan yang

dengan mencoba cara

dalam mengontrol

telah dilakukan

baru. Hal ini sesuai

marahnya

dengan teori bahwa

terbuka

syarat utama berubah


adalah klien mempunyai
kemauan untuk

K: iya suster

K : menggukan kepala

Klien tampak senang

melakukan perubahan
Tujuan belajar dapat

dengan latihan yang

tercapai ketika tidak

telah dilakukan

terjadi kesenjangan

tersenyum

ekspresi

dan
wajah Perawat senang atas

senang

P : baik ini pertemuan

antara tujuan dan hasil

dalam mengontrol

belajar

marahnya
:mendengarkan Perawat mengakhiri

kedua waktunya

dengan

sudah habis ya mba.

menatap

Untuk latihan fisik

perawat

dan minum obatnya

keberhasilan Klien

seksama, interaksi dengan


kearah terminasi

P : berbicara dengan

jangan di lupakan ya

lembut, tersenyum,

mba, lalu masukkan

mengulurkan tangan

Kebutuhan klien tampak

Menurut konsep

telah terpenuhi dengan

interaksi terapeutik

proses belajar yang

maka akhir interaksi

dilakukan bersama

diakhiri dengan

perawat

terminasi

53
ke jadwal harian.

mengajak

Nanti untuk

bersalaman

pertemuan
selanjutnya saya
akan ajarkan cara
mengurangi rasa
marahnya dengan
cara
mengungkapkan
perasaan dengan
cara yang baik-baik
K : baik sus.

K : menjawab dengan
jelas dan singkat
P

:tersenyum,
menggukkan kepala

P : Iya. Untuk

tampak Klien menjawab dengan

dengan

selanjutnya, nanti

menatap

kita ketemu lagi jam

perawat

suatu cara untuk

klien,

mengatasi ketercapaian
tujuan interaksi yeng

komunikasi

telah dilakukan

kearah terminasi

shif dari jam 7 pagi

lembut, tersenyum,

sampai jam 2 siang.

mengulurkan tangan

dan

mempertahankan

seksama, interaksi dengan

P : berbicara dengan

Evaluasi merupakan

memahami jawaban dari singkat dan jelas.

terapeutiknya.
:mendengarkan Perawat mengakhiri

pertemuan

7 pagi. Saya akan

Perawat

Kebutuhan klien tampak

Menurut konsep

telah terpenuhi dengan

interaksi terapeutik

proses belajar yang

maka akhir interaksi

dilakukan bersama

diakhiri dengan

perawat

terminasi

54
Nanti tempatnya

mengajak

disini lagi ya mba.

bersalaman

Kita akan
membahas
mengenai
pengontrolan marah
dengan cara
spiritual. Baik saya
permisi dlu. Selamat
siang.
K : Baik suster. Iya
selamat siang.

K : menjawab dengan Perawat senang dengan


tenang

dan interaksi yang dilakukan

tersenyum

dan dengan klien

tampak senang
P : tersenyum dan

Klien menyetujui hasil

Klien sepakat untuk

pertemuan

menindaklanjuti
pertemuan. Hal ini
menunjukkan bahwa
antara klien dan perawat

menganggukkan

telah terjadi trust. Hal ini

kepala

sesuai dengan teori


bahwa aspek utama
untuk mempertahankan
hubungan adalah
adanya hubungan saling
percaya

55

SP 4 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
SP 4 PASIEN (LATIHAN SPIRITUAL)
Inisial klien

: Nn . Y

Status interaksi perawat-klien

: Fase Kerja

Lingkungan

: Perawat dan pasien sedang duduk dalam suatu ruangan, perawat akan melakukan latihan kepada

pasien mengenai strategi pelaksana latihan spiritual pada pasien


Deskripsi klien

: klien tampak tegang, mata tampak merah

Tujuan (berorientasi pada klien

: Klien bisa mengendalikan marahnya

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Tanggal

: 26 Oktober 2015

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

P : selamat pagi

VERBAL
P : duduk berhadapan,

PADA PERAWAT
Perawat memulai

PADA KLIEN
Klien bersedia berinteraksi

Klien bersedia berintersksi

K : selamat pagi

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

dengan perawat namun

dengan perawat pada

tersenyum, badan agak

terbuka

wajah masih terlihat

pertemuan ke 4 ini

membungkuk kedepan,
sikap terbuka

tegang

56
K : melihat kearah
perawat, mengulurkan
tangan, wajah tegang
P : bagaimana

terlihat masih marah


P : suara jelas, tetep

Perawat tetap menjaga

Klien mulai berespon

Perawat menunjukkan

perasaannya hari ini?

tersenyum, memandang

posisi tubuh dengan

positif terhadap perawat

sikap terbuka pada klien

K : saya masih merasa

klien dengan senyuman

terapeutik

pengen marah

K : mencoba untuk
tersenyum memandang

P : bagaimana

perawat
P : badan condong

Perawat memperhatikan

Klien antusias melakukan

Untuk mengevaluasi apa

perasaannya setelah

kedepan, sikap terbuka

apa yang telah klien

latihan tarik nafas

yang telah klien lakukan

melakukan tarik nafas?

K : klien melakukan latihan

lakukan untuk latihan tarik

Apakah latihan tarik nafas

tarik nafas

nafas

masih pengen marah


P : bagaimana

P : badan condong

Perawat memperhatikan

Klien antusias untuk

Untuk mengevaluasi apa

perasaannya setelah

kedepan, sikap terbuka

apa yang klien lakukan

melakukan latihan pukul

yang telah klien lakukan

melakukan latihan pukul

pada klien

untuk pukul bantal

bantal

pada latihan sebelumnya

bantal? Apakah sudah

K : klien melakukan latihan

dilakukan jika ingin

pukul bantal

pada latihan sebelumnya

sudah dilakukan dengan


teratur? Bisa dilakukannya
lagi sekarang?
K : sudah dilakukan tapi

57
marah? Bisa mbak
lakukan sekali lagi?
K : sudah saya lakukan
jika saya ingin
membanting barang
barang disekitar saya
P : untuk minum obat

P : sikap terbuka kepada

Perawat mendengarkan

Klien berbicara tentang

Untuk mengevaluasi apa

apakah sudah teratur

klien, badan masih

dan memperhatikan klien

meminum obat

yang telah klien lakukan

mbak? Sudah mbak

condong kedepan

berbicara tentang

minum dengan benar?

K : memandang perawat,

meminum obat

K : untuk obat sudah saya

mencoba untuk tersenyum

minum dengan benar, 3x

kepada perawat

sehari setelah makan


P : dan jika mbak punya

P : sikap tebuka kepada

Perawat mendengarkan

Klien berbicara tentang

Untuk mengevaluasi apa

keinginan yang akan

klien

dan memperhatikan klien

apa yang sudah

yang telah klien lakukan

disampaikan, sudah

K : memandang perawat,

berbicara tentang apa

disampaikan kepada

pada latihan sebelumnya

disampaikan kepada

mencoba untuk tersenyum

yang di sampaikan kepada keluarga

keluarganya?

kepada perawat

keluarga

P : ekspresi wajah tenang,

Perawat menjelaskan apa

pada latihan sebelumnya

K : sudah saya sampaikan


kepada ibu saya dan ibu
saya juga mendengar apa
yang saya sampaikan
dengan baik
P : baik mbak, disini saya

Klien mendengarkan

Adanya kesepakatan

58
akan mengajari mbak

badan condong kedepan,

yang akan disampaikan

dengan antusias dan akan

antara perawat dan klien

untuk pengontrolan marah

sikap tebuka

untuk latihan 4 dengan

mengikuti latihan 4

untuk kontrak

mbak dengan latihan 4

K : memandang kepada

cara spiritual kepada klien

yaitu dengan spiritual.

perawat, mencoba untuk

Apakah mbak setuju?

terbuka kepada perawat

Waktunya sekitar 5-10


menit. Mbak mau ditempat
sini?
K : iya, di tempat ini saja
P : untuk latihan 4 ini,

P : menjelaskan dengan

Perawat menjelaskan

Klien mendengarkan

Perawat menekankan

yaitu dengan cara

kata kata yang jelas,

dengan kata kata yang

dengan antusias dan

pada fase kerja, berfokus

spiritual. Mbak bisa

menekankan pada topik

jelas kepada klien

melakukan apa yang

pada fase kerja

melakukan dengan cara

tersebut

berwudhu lalu berdoa atau

K : mendengarkan dengan

membaca bacaan

antusias apa yang

istighfar. Apakah mbak

disampaikan perawat

diajarkan perawat

masih bisa berwudhu dan


masih mengingat bacaan
istighfar?
K : iya saya masih
mengingat gerakan
berwudhu dan bacaan
istighfar
P : coba mbak lakukan

P : tersenyum kepada

Perawat ingin klien

Klien melakukan apa yang

Evaluasi pada klien untuk

59
sekali lagi apa yang telah

klien dan memperhatikan

mengulagi apa yang

sudah disampaikan

saya sampaikan tadi?

apa yang klien lakukan

perawat jelaskan kepada

perawat untuk latihan 4

K : iya saya lakukan cara

K : klien melakukan cara

klien

berwudhu dan membaca

berwudhu dan membaca

bacaan istighfar
P : karena waktunya

bacaan istighfar
P : badan condong

Perawat tetap menjaga

Klien bersedia dan

Adanya kesepakatan

sudah habis, saya akan

kedepan, sikap terbuka

posisi tubuh dengan

sepakat dengan kontrak

antara perawat dan klien

permisi dulu mbak, besok

K : badan condong, sikap

terapeutik

selanjutnya

untuk kontrak selanjutnya

saya akan datang lagi

tebuka dan tersenyum

untuk berbicara latihan

kepada klien

selanjutnya, yaitu evaluasi


dari pertemuan pertama
dulu sampai pertemuan
hari ini. Pukul 9 pagi ya
mbak, di tempat ini apa di
taman mbak?
K : iya, saya bisa jam 9
pagi. Untuk tempatnya di
tempat ini saja

latihan 4

60
SP 1 Keluarga
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

:Nn. Yayuk

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Status interaksi perawat-klien:

Tanggal

:27 Oktober 2015

Lingkungan

Jam

: 08.00

Deskripsi klien

Bangsal

:ruang dahlia

Tujuan (berorientasi pada klien


KOMUNIK
ASI

KOMUNIKASI

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

NON VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

VERBAL
P : Selamat P
pagi
n

mengulurkan

saya tangan,

perawat
dipanggil

agak
tubuh

dengan Ibu sikap terbuka.


siapa

dengan sikap terbuka

Painem

berinteraksi

RASIONAL

bersedia Klien telah bersedia melakukan interaksi


dengan pertemuan

perawat dan ingin perawat


masalahnya.

membungkuk ke
Ini depan,

memulaipercakapan Ibu

membantu

tersenyum,

Rakeli, bisa badan


Lia.

Duduk Perawat

Bu. berhadapan,

Perkenalka

ke

pertama

hal

ini

menunjukkan bahwa antara klien dan

menyelesaikan perawat telah terbina hubungan saling


percaya. Sesuai dengan teori bahwa
keberhasilan membina hubungan saling
percaya

sangat

dipengaruhi

oleh

komunikasi verbal dan non verbal yang


disampaikan oleh perawat

61
namanya?

Melihat

kearah perawat,
mengulurkan
tangan

iya K

klien

Perawat mempertahankan sikap Ibu

selamat

memandang

pagi,

perawat dan

perawat.

Saya

menjawab

menjawabpertanyaandaripe

Painem ibu

dengan

rawat

dari Yayuk.

tenang.

Sus.

terbuka

mempertahanka
n sikap terbuka,
badan

agak

condong
kedepan
memandang
pasien

berinteraksi

Painembersedia Perawat menunjukkan hubungan yang


dengan terbuka dengan klien. Hal ini sesuai
Dan dengan teori komunikasi yaitu teknik
komunikasi terapeutik

62
P

Bu, P : Suara jelas, Perawat mencoba memfokuskan Ibu Painem menunjukkan Menaykan kepada klien sebelum memulai

bagaimana

tetaptersenyu

pembicaraan

kalau

m,

sesuai dengan kebutuhan klien

kita

berbincang-

mempertahan

bincang

kan

tentang

terbuka,

masalah

memandang

yang

ibu

klien

hadapai?

pada

satu

topik kebutuhannnya

terhadap perbincangan

bagaimanacaramerawat

tentang

masalahnya,

membuat klien merasa lebih dihargai

anaknya

sikap

dengan

bersahabat
K : Memandang
perawat,
tersenyum,
menganggukk
an kepala.

K : oh iya K
sus, boleh.

:
menganggukk
an

kepala,

tersenyum
P
P

punya

:tersenyum

menatap klien
saya P:
Badan
condong

Ibu

Painem

ke Perawat mengajak klien untuk setuju

mengatakan Dalam hubungan perawat dan klien,

dengan

kontrak kontrak waktu di perlukan untuk membuat

63
waktu

depan,ekspr

jam.

Ibu

esi

mau

kita

tenang,

berdiskusi

menyelesaikan waktu

wajah masalahnya

yang

diajukan

perawat

kesepakatan dan batasan waktu dalam


melakukan pengkajian serta terapi yang
akan diberikan.

berbincang-

sikap

bincang

terbuka.

berapa

K : memandang

lama?

dan
memperhatikan
perawat

K : Baik.15 K : Memandang Perawat bersikap ramah

Ibu

menit saja,

perawat dan

setuju

dengan

Sus.

mengangguk

waktu

yang

kankepala.

perawat.

Painem

mengatakan Dalam hubungan perawat dan klien,


diajukan

kesepakatan dan batasan waktu dalam


melakukan pengkajian serta terapi yang

perawat

tersenyum

kontrak kontrak waktu di perlukan untuk membuat

akan diberikan.

dan

sedikit
menganggukkan
P

kepala.
Ibu P :

Badan Perawat mengajak klien untuk Ibu

maunya

condong

kita

depan,

berbincang-

ekspresi

bincang

wajah

ke berdiskusi
masalahnya

Painem

tampak Dalam hubungan perawat dan klien,

menyelesaikan bersedia dan setuju dengan kontrak tempatdi perlukan untuk membuat
kontrak

tempatyang kesepakatan

diajukan perawat.

dalam

melakukan

pengkajian serta memberikanterapi yang


akan diberikan

64
dimana?

tenang,

Disini atau

sikap

ditempat

terbuka.

lain?

K : memandang
dan
memperhatikan

perawat
K : Di sini K : Memandang Perawat bersikap ramah

Ibu Painem setuju dengan Dalam hubungan perawat dan klien,

saja ,Sus.

perawat dan

kontrak

mengangguk

diajukan perawat.

tempatnyayang kontrak tempatdi perlukan untuk membuat


kesepakatan

dalam

melakukan

kankepala.

pengkajian serta memberikanterapi yang

akan diberikan

perawat

tersenyum

dan

sedikit
menganggukkan
kepala.
P

Perawatmenggaliperasaanklienter

Ibu

:posisiagakc

kaitperasaankliendalam

khawatir

apa

ondongkede

menghadapi anaknya

anaknya

masalah

pan,

pertanyaan terbuka. Menurut konsep,

memandang

bahwa

hadapi

klien,

suara

menghasilkan data kualitatif

dalam

jelas

dan

selama

yang

Bu P
ini

ibu

Painem
dengan

merasa Perawat

menggali

secara

kondisi tentangcara

dalam
yang

sudahdilakukansebelumnyadengan
pertanyaan

terbuka

akan

65
merawat
anak ibu?

lembut.
K

mendengarkan
perawat, dengan
penuh perhatian,
agak sedih
K

saya K : wajah tampak Perawatmenggaliperasaanklienter

bingung
sus,

gelisah

kaitperasaankliendalam

saya P

: menghadapi anaknya

tidak

mendengarkan

mengerti

dengan

Ibu Painem merasa gelisah


dan

khawatir

dengan

kondisi anaknya

penuh

saya harus perhatian,


berbuat
apa

menganggukkan

untuk kepala,

mengontrol
marahnya
Yayuk
P : Apa P

: Perawatmenggaliperasaanklienter

Perawat

menggali

secara

yang sudah posisiagakcondo

kaitperasaankliendalam

tentangcara

ibu lakukan ngkedepan,

menghadapi anaknya

sudahdilakukansebelumnyadengan

dalam
yang

ketika anak memandang

pertanyaan terbuka. Menurut konsep,

ibu

bahwa

dan

marah klien, suara jelas


dan lembut.

pertanyaan

terbuka

menghasilkan data kualitatif.

akan

66
membantin
g barang?

K:
mendengarkan
perawat, dengan
penuh perhatian,

agak sedih
saya K :wajah gelisah

hanya
diam,

P
klien

menggali

secara

dalam

tentangcara

tapi :memperhatikan

terkadang
saya

Perawat

yang

sudahdilakukansebelumnyadengan

dengan

pertanyaan terbuka. Menurut konsep,

juga penuh perhatian

bahwa

ingin

pertanyaan

terbuka

akan

menghasilkan data kualitatif

meredakan
marahnya
Yayuk. Tapi
saya

tidak

mengerti.
P
:
oh P

: Menjaga posisi tetap terapeutik

begitu

Bu. menganggukkan

Begini

bu, kepala,

jadi

cara dengan jelas.

mengontrol
marah

bicara

dan

berikan

itu booklet

kepada

ada 4 cara, keluarga

Memperhatikanmperawatde

Pukulbantal, napas dalam, minum obat,

nganperasaanagak tenang.

verbal

dan

spiritual

merupakansalahsatucarauntukmenyalurk
an rasa marah

67
yaitu

tarik K

napas

menatap

perawat,

dalam dan mendengarkan


pukul

dengan seksama

bantal,
minum
obat, verbal
atau
menggunak
an

kata-

kata

yang

baik,

dan

yang
terakhir
spiritual.
Untuk

hari

ini kita akan


membahas
tentang
tarik napas
dalam dan
pukul
bantal.

68
Baik,

Bu

saya

akan

coba
menjelaska
n

tentang

marah

itu

apa,

ciri-

cirinya
bagaimana
dan

apa

saja

yang

perlu
diperhatika
n

ketika

anak

ibu

marah.
Agar

ibu

bisa

lebih

paham dan
mengingat
tentang
apa
saya

yang

69
bicarakan
saya

akan

berikan ibu
buku
tentang
perilaku
kekerasan.
K :iya Sus

menganggukkan
kepala
P

P :tersenyum
Bu, P : berbicara

marah

itu dengan jelas

merupakan
hal

:menatap

yang perawat,

wajar,tetapi
jika

mendengarkan

tidak dengan seksama

disalurkan
dengan
benar
maka akan
membahay
akan
sendiri,

diri

Perawat menggunakan teknik komunikasi


terbuka. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan,
jujur, keiklasan dan penggunaan teknik
terapeutik

akan

keberhasilan interaksi

mempengaruhi

70
orang

lain

dan
lingkungan.
Biasanya
ciri-ciri dari
orang yang
sedang
marah

itu

matanya
melotot,
wajah
tegang,
gelisah dan
bisa

saja

membantin
g

barang

serta katakatanya
kasar.
K

:kalau K: menatap atau

seperti

itu kontak

mata

saya harus dengan perawat


bagaimana

P:

menyimak

Teori belajar salah satu faktor utama


dalam belajar adalah kemauan klien
untuk melakukan perubahan

71
sus?

pertanyaan

dari

ibu Painem
P :Nah, jika P:

Untukmelatihkemampuankliendimulaiden

itu

ganmemberikanpengetahuan

terjadi,

ibu

posisiagakcondo

harus ngkedepan,

tetap

secara

kognitif

memandang

tenang dan klien, suara jelas


bicara

dan lembut.

lembut,

K:

jauhkan

mendengarkan

dari benda- dengan


benda

seksama,

dan

tajam

dan menganggukan

jaga jarak.
kepal
K : oh iya P: tersenyum
Sus.
P :

Lalu

untuk cara
merawatny
a itu ada 2
cara, yaitu
tarik napas
dalam dan
pukul

Perawat merasa puas karena bisa Ibu Painem merasa senang Untukmelatihkemampuankliendimulaiden
memenuhi tujuannya

karena

mendaptkan ganmemberikanpengetahuan

informasi tambahan

kognitif

secara

72
bantal.
Bagaimana
kalau
sekarang
kita
langsung
saja latihan
untuk tarik
napas
dalam dan
pukul
bantal?
K : Baik
sus.
P
:Untuk P: duduk dengan Perawat merasa puas karena bisa Ibu painem merasa lebih
napas

posisi

rileks, memenuhi tujuannya

senang

karena

dalam, ibu berdiri

mau

tarik napas memegang

yang diberikan

melalui

bantal

hidung,

memukulnya

tahan

K:

sebentar

memperhatikan

lalu

dengan seksama

keluarkan

dan

Teori belajar salah satu faktor utama

perawat dalam belajar adalah kemauan klien

mempraktekan

teori untuk melakukan perubahan

73
melalui
mulut

dan

untuk pukul
bantal

ibu

berdiri

di

depan
bantal
sejajar
dengan
badan

ibu

lalu

ibu

pukul
bantalnya
dengan
sekuat
tenaga
agar
marahnya
tersalurkan
(perawat
memperag
akan).
Bagaimana

74
ibu

sudah

mengerti?
K : iya sus,
sudah
mengerti
P
:nah P:
sekarang
coba

bantal

kepada

ibu ibu Painem

lakukan
yang

memberikan

K:

menerima

saya bantal

dari

contohkan. perawat
K : (klien K : bicarajelas, Perawat merasa senang karena Ibu Painem merasa lega Menilai keberhasilan dari pembelajaran
memperag

menatapkear

ibu

Painem

mampu

akan

ahperawat,

melakukan apa yang diajari

dengan

memperagak

benar)

an

untuk karena bisa mengikuti apa yang diberikan harus bersifat obyektif dan
yang diajarkan perawat

subyektif

P : tersenyum,
menganggukkan
P

kepala
Nah P

: Memberikan pujian

Ibu Painem senang dan Perawat

bagus!

mengacungkan

Membimbing untuk menuju ke termotivasi

Sudah

jempol,

pembahasan yang lainnya

benar

tadi tersenyum

ibu
memperag

mengaplikasikannya

untuk terhadap
sesuai

memberikan
keberhasilan
dengan

teori

reinforcement
klien.
bahwa

Hal

ini

setiap

keberhasilan klien meskipun hanya sedikit


harus diberikan umpan balik agar klien

K : tersenyum.

termotivasi untuk melaksanakan latihan-

75
akannya.

latihan berikutnya.

Nanti
tolong
diingatkan
agar
Nn.Yayuk
untuk
melakukan
nya

ketika

marahnya
muncul.
Nanti

ibu

juga jangan
lupa untuk
memberika
n

pujian

kepada Nn.
Yayuk

jika

latihannya
sudah
benar.
K :oh iya

P:

tersenyum

baik

sus, dan

nanti

saya menganggukan

76
akan

kepala

mengingatk

K:

tersenyum

annya dan kepada perawat


memberi
pujian pada
Yayuk.
P

: P:

membuka/

Memvalidasi

perasan

klien

harus

Bagaimana

menjulurkan

dilakukan agar perawat bisa mengetahui

perasaan

tangan ke arah

keberhasilan dari penyampaian informasi

ibu setelah ibu Painem


kita
berbincangbincang
bagaimana
cara
mengontrol
marah
anak ibu?
K
:saya K:

tersenyum

sudah lega dengan lebar


sus, karena P: tersenyum
sudah
mengetahui
cara

yang diberikan

77
mengontrol
marahnya
Yayuk.
P
:Nah,

Memvalidasi

coba

pembelajaran

sekarang

bersifat obyektif dan subyektif

kemampuan
yang

klien

diberikan

dari
harus

ibu
sebutkan
lagi

cara

mengontrol
marah
anak
dan

ibu
coba

sambil
diperagaka
n lagi.
K : Yang K :

bicarajelas, Perawat tampak senang karena Ibu Painem puas dengan Menurut teori belajar salah satu faktor

pertama

menatapkear

klien

tadi

ahperawat

dijelaskan

ada

napas

P : tersenyum,

dalam dan

mengangguk

yang kedua

kankepala

ada
bantal

pukul

mengerti

yang

telah penjelasan

ulang

dilakukan dirinya

yang utama dalam belajar adalah kemauan


klien untuk melakukan perubahan

78
(klien
memperag
akan)
P : Bagus K

Perawat

bu! Baik bu,

:mendengark

saya

an

rasa

dengan

waktunya

seksama,

sudah

menatap

cukup

ya,

kearah

sudah

15

perawat

menit. Tapi P
saya

ingin dengan

menjelaska
n beberapa
cara

lagi

untuk
mengontrol
atau
mengurang
i

perilaku

kekerasan
Nn. Yayuk,
apakah
besok atau

berbicara
lembut,

tersenyum

mengakhiri

dengan terminasi

interaksi Kebutuhan
tampak

ibu

telah

Painem Menurut
terpenuhi

dengan proses belajar yang


dilakukan bersama perawat

konsep interaksi terapeutik

maka akhir interaksi diakhiri dengan


terminasi

79
dalam
seminggu
ini

ibu

punya
waktu
untuk
bertemu
dengan
saya lagi?
K: iya sus, K :

bicarajelas, Perawat tampak senang karena Ibu painem setuju dengan

Jika klien menentukan waktu dan tempat

besok saya

menatapkear

keluarga memiliki waktu untuk kontrak selanjutnya

menurut keinginanya, maka klien akan

punya

ahperawat

bertemu lagi

merasa

waktu

P:tersenyum

untuk
bertemu
lagi
P: kira-kira P:
kalau
besok,

dengan
ibu

bisanya
jam berapa
dan
tempatnya
dimana?

berbicara
lembut

K:

melihat
perawat

bahwa

pendapatnya

perawat

menghargai

80
K:

besok K :

bicarajelas, Perawat tampak senang karena Ibu painem setuju dengan

Jika klien menentukan waktu dan tempat

jam 10 pagi

menatapkear

keluarga memiliki waktu untuk kontrak selanjutnya

menurut keinginanya, maka klien akan

saja

ahperawat

bertemu lagi

merasa

sus,

dan

P:mendengarkan

tempatnya

kalau

:mendengark

begitu

an
kita

menghargai

pendapatnya

Perawat tampak senang karena Ibu painem setuju dengan

Menyetujui pendapat klien bisa menjadi

keluarga memiliki waktu untuk kontrak selanjutnya

salah satu faktor terjalinnya hubungan

dengan bertemu lagi

saling percaya antara perawat dan klien

seksama,

bertemu

menatap

lagi jam 10

kearah

pagi

perawat

ditempat

perawat

ibuPainem

di sini saja.
P: iya bu, K

besok

bahwa

berbicara

ini, semoga

dengan

yang

lembut,

saya

ajarkan hari

tersenyum,

ini

mengulurkan

bisa

bermanfaat

tangan

buat

mengajak

Nn.

Yayuk dan

bersalaman

keluarga
K : Iya sus K

terimakasih

dengan

menjawab Perawat senang dengan interaksi Klien


yang dilakukan dengan klien

menyetujui

pertemuan

hasil Klien

sepakat

untuk

menindaklanjuti

pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa

81
.

tenang

dan

antara klien dan perawat telah terjadi

tersenyum

trust. Hal ini sesuai dengan teori bahwa

dan tampak

aspek

senang,

hubungan

mengulurkan

saling percaya

utama

untuk

adalah

mempertahankan

adanya

hubungan

tangan,
P :

tersenyum

dan
menganggukkan
kepala
Rekomendasi :............................................................................................................................................................................................................
.

82
SP 2 Keluarga
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Ny.P

Status interaksi perawat-klien: Fase kerja


Lingkungan

: perawat dan klien (ibu pasien) duduk dalam satu ruangan diruang melati, duduk berhadapan.

Deskripsi klien

: klien (ibu pasien) tampak tenang, ekspresi wajah menunjukkan siakp terbuka dan tampak rileks

Tujuan (berorientasi pada klien)

: untuk menjelaskan bagamana cara mengontrol PK dan melatih cara mengontrol PK dengan baik

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Tanggal

: Selasa, 27 Oktober 2015

Jam

: 10.00 WIB

Tempat

: Ruang melati RSJ Radjiman Wideodiningrat Lawang

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

VERBAL
P : duduk berhadapan,

PADA PERAWAT
Perawat memulai

PADA KLIEN

P : Selamat pagi bu?

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

Klien tampak bersedia

melakukan interaksi

tersenyum, badan

terbuka

berinteraksi dan

pertemuan kedua hal ini

agak membungkuk

membutuhkan bantuan

menunjukkan bahwa

ke depan, tubuh

dari perawat

antara klien dan perawat

sikap terbuka

RASIONAL
Klien telah bersedia

telah terbina hubungan

K : Melihat kearah

saling percaya. Sesuai

perawat, mengulurkan

dengan teori bahwa

tangan, ekspresi tampak

keberhasilan membina

83
gelisah, namun masih

hubungan saling percaya

mencoba untuk

sangat dipengaruhi oleh

tersenyum

komunikasi verbal dan non


verbal yang disampaikan

K : Iya Pagi

Perawat tetap menjaga

Klien berespon positif

oleh perawat
Perawat mempertahankan

posisi kakinya,

posisi tubuh dengan

dengan salam yang

sikap terbuka, badan

memandang

terapeutik

disampaikan oleh perawat

condong ke depan,

K : klien mengubah

perawat, menjawab

memandang dan

dengan ramah,

mendengarkan dengan

tampak senang

penuh perhatian ketika

dengan kedatangan

berinteraksi dengan klien.

perawat,

Sesuai dengan teori hal


inimerupakan sikap-sikap

P : mempertahankan

yang harus dilakukan

sikap terbuka, badan

dalam melakukan

condongke depan,

hubungan terapeutik

memandang dan

sehingga klien dapat

mendengarkan dengan

berespoin positif terhadap

penuh perhatian

interaksi yang dilakukan.

P : Bagaimana kondisi anak

P : mempertahankan

Perawat mencoba

Perawat menunjukkan

ibu hari ini?

sikap terbuka,

membuka diri dan

Klien berespon dan

hubungan yang terbuka

memandang klien, tetap

mencoba menggali data

tampak rileks

dengan klien. Hal ini

84
tersenyum, suara jelas

baru yang mungkin sangat

sesuai dengan teori

K:Memandang perawat,

diperlukan oleh klien

komunikasi yaitu teknik

wajah tampak lebih rileks

komunikasi terapeutik
dimana bahwa untuk
mendapatkan data
diperlukan pertanyaan dan
sikap terbuka dari perawat
dalam memahami
kebutuhan klien saat ini

K : Sudah mulai bisa

K : ekspresi wajah

Perawat mempertahankan

Klien berespon positif dan

Perawat menunjukkan

mengontrol kemarahannya

tenang

sikap terbuka menerima

tampak senang

hubungan yang terbuka

dengan cara yang kemarin

klien apa adanya dan

dengan klien. Hal ini

mbak ajarkan, tetapi

P : mempertahankan

menunjukkan perhatian

sesuai dengan teori

terkadang masih terlihat

sikap terbuka, tetap

terhadap kebutuhan klien

komunikasi yaitu teknik

pingin teriak teriak gitu mbak.

tersenyum, badan

komunikasi terapeutik

condong ke depan,

dimana bahwa untuk

memandang dan

mendapatkan data

mendengarkan klien

diperlukan pertanyaan dan


sikap terbuka dari perawat
dalam memahami

P : Baik ibu, sesuai janji saya

P : suara jelas, tetap

Perawat mencoba

Keluarga klien

kebutuhan klien saat ini


Perawat menunjukkan

kemarin mengajak ibu

tersenyum,

membuat kontra waktu

memberikan respon positif

hubungan yang terbuka

85
bertemu lagi untuk

mempertahankan sikap

untuk memberikan

terhadap kontrak waktu

dengan klien. Hal ini

melanjutkan cara mengontrol

terbuka, memandang

penjelasan

yang diberikan perawat

sesuai dengan teori

PK anak ibu selama 15

klien

komunikasi yaitu teknik

menit kedepan,apakahibu

komunikasi terapeutik

setuju?

dimana bahwa untuk


K : mendengarkan

mendapatkan data

perawat dan

diperlukan pertanyaan dan

memandang perawat

sikap terbuka dari perawat


dalam memahami
kebutuhan klien saat ini

K : iya mbak, setuju

P : tetap tersenyum,

Perawat senang karena

Klien menyetujui topik

Perawat menunjukkan

mempertahankan sikap

telah terjadi kesepakatan

yang ditentukan perawat

hubungan yang terbuka

terbuka, memandang

topik untuk dibahas sesuai

untuk dibahas

dengan klien. Hal ini

klien

dengan kebutuhan klien

sesuai dengan teori

saat ini

komunikasi yaitu teknik


komunikasi terapeutik

K : memandang perawat

dimana bahwa untuk


mendapatkan data
diperlukan pertanyaan dan
sikap terbuka dari perawat
dalam memahami
kebutuhan klien saat ini

86
P : Kalau begitu ibu masih

P : badan condong

Perawat focus

ingat nggak kemarin yang

kedepan, ekspresi wajah

mengevaluasi keluarga

Klien tampak

teknik komunikasi terbuka.

saya ajarkan cara mengontrol

tenang, sikap terbuka

klien sejauh mana daya

memperhatikan fokus

Hal ini sesuai dengan teori

PK anak ibu? Kalau masih

ingat keluarga klien dan

bahasan dalam interaksi

bahwa sikap terapeutik

ingat coba ibu peragakan

sejauh mana hal tersebut

yaitu keterbukaan, jujur,

kembali seperti yang sudah

telah dipraktekkan

keiklasan dan

saya ajarkan kemarin.

Perawat menggunakan

K : mendengarkan dan

penggunaan teknik

melihat perawat

terapeutik akan
mempengaruhi
keberhasilan interaksi
Tanda-tanda kecemasan
dapat dilihat dari tanda
fisiologis, kognitif, dan
emosi/ perilaku. Pada
kasus ini tanda-tanda
yang digunakan adalah
tanda-tanda kognitif dan
emosi/ perilaku

K : iya mbak, setiap pagi,

K : wajah tampak senang

siang, dan malam saya ajak

Perawat menggunakan
Perawat mempertahankan

Keluarga klien

teknik komunikasi terbuka.

anak saya untuk melakukan

P: mendengarkan klien,

sikap terbuka, menerima

memberikan respon positif

Hal ini sesuai dengan teori

kegiatan tarik nafas dalam

tetap tersenyum, tetap

klien apa adanya

dan focus menjelaskan hal

bahwa sikap terapeutik

untuk menjaga emosinya

memandang klien

yang telah dia lakukan

yaitu keterbukaan, jujur,

87
agar tetap stabil.

kepada klien

keiklasan dan

(diperagakan. Klien

penggunaan teknik

menarik napas lewat hidung

terapeutik akan

dengan perlahan dan

mempengaruhi

mengeluarkan melalui mulut)

keberhasilan interaksi

lalu jika anak saya sudah ada


tanda-tanda mengepalkan
tangan, tegang, saya latih
untuk memukul bantal atau
kasur (diperagakan... klien
berdiri dan memukul bantal
atau kasur) agar tangannya
tidak sakit atau cidera.
P : iya bagus, ibu masih ingat

P : badan condong ke

Perawat memberikan

Keluarga klien tampak

Fokusing merupakan

yang saya ajarkan kemarin.

depan, ekspresi wajah

reinforcement terhadap

senang dengan pujian

salah satu teknik

tenang, sikap terbuka

keberhasilan klien

perawat

komunikasi terapeutik.
Sesuai degan konsep
komunikasi terapeutik

K : mendengarkan

bahawa fokusing sangat

perawat, dan melihat

diperlukan dalam rangka

perawat

memfokuskan topik yang


akan dibahas dalam suatu

K : iya mbak, soalnya saya

Keluarga klien tampak

pembicaraan
Perawat menggunakan

88
sudah mengantisipasi kalau

P: mendengarkan klien,

Perawat mempertahankan

focus menjelaskan hal

teknik komunikasi terbuka.

sudah kelihatan tanda-tanda

tetap tersenyum, tetap

sikap terbuka, menerima

yang terjadi pada klien

Hal ini sesuai dengan teori

pingin marah atau ingin

memandang klien

klien apa adanya

bahwa sikap terapeutik

mukul, saya langsung melatih

yaitu keterbukaan, jujur,

dengan cara yang mbak

keiklasan dan

ajarkan kemarin

penggunaan teknik
terapeutik akan
mempengaruhi
keberhasilan interaksi

P : iya bu, kalau begitu

P : tersenyum,

Perawat menjelaskan apa

Perawat memfokuskan

selanjutnya saya akan

memandangklienden

yang dibutuhkan klien

Klientampak

topik bahasan interaksi.

menjelaskan cara mengontrol

gansenang,

untuk penyembuhan

memperhatikan fokus

Hal ini sesuai dengan teori

PK anak ibu dengan cara

menjelaskandengan

anaknya

bahasan dalam interaksi

bahwa interaksi yang

yang kedua yaitu obat. Jadi

nada suara yang

efektif harus memenuhi

ini ada 3 obat bu, yang

lemahlembut,

teknik komunikasi, salah

pertama obat yang berwarna

suarajelas dan

satunya adalah focusing

orange ini namanya

memotivasiklien

Chlorpromazine (CPZ),

K:Tersenyum,

tujuan diberikan obat ini

mengangguk-

untuk anak ibu tidak tegang,

anggukkankepala

untuk obat yang berwarna


putih ini namanya
Trihexyphenidyl (THP),

89
tujuan diberikan obat ini
untuk merilekskan anak ibu,
dan yang obat berwarna pink
atau merah muda ini
namananya Halopenidol
(HLP), yaitu tujuannya untuk
mengurangi rasa ingin
marah. Terus obat ini di
minum dengan cara 6 benar
bu, yaitu yang pertama benar
obat, jadi di lihat dulu bu
obatnya apakah sudah benar
atau salah, yang kedua,
benar dosis, biasanya sudah
disiapkan sama perawat ya
bu obat yang harus diminum
anak ibu, yang ketiga, benar
waktu bu, ini nanti obatnya di
minum 3 kali sehari dan per 8
jam ya bu, jadi sekarang jam
6 (pagi) di minum, jadi nanti
jam 14.00 (siang) di minum
lagi, untuk yang keempat

90
benar jenis obatnya bu, jadi
dilihat dulu ya bu jenis
obatnya apakah sama seperti
biasanya atau tidak, yang
kelima benar penggunaan,
lalu yang ke enam benar cara
minum,nanti obatnya ini
untuk di minum ya bu, dan
jangan lupa ya bu, pastikan
obat ini sudah ditelan anak
ibu, siapa tau nanti obatnya
tidak ditelan atau di simpan di
dalam mulut, atau di buang,
bagaimana ibu apa sudah
mengerti Atau ada yang
ditanyakan?
K : iya mbak mengerti

P ; tersenyum,

Perawat mempertahankan

Keluarga klien tampak

Dalam menggali faktor

memandangklienden

sikap terbuka dan

focus mendengarkan

presipitasi perawat dapat

gansenang,

tersenyum kepada

penjelasan perawat

menggunakan pertanyaan

menjelaskandengan

keluarga klien

terbuka. Menurut konsep

nada suara yang

bahwa pertanyaan terbuka

lemahlembut,

akan menghasilkan data

suarajelas dan

kualitatif tentang faktor

memotivasiklien

pencetus

91
K:Tersenyum,
menganggukP : kalau ibu sudah mengerti,

anggukkankepala
P : Sikap badan terbuka,

Perawat memvalidasi apa

Keluarga klien focus

Dalam menggali faktor

yang sudah dijelaskan

mencoba mengulangi hal

presipitasi perawat dapat

coba ibu ulangi tadi apa yang

badan condong

sudah saya jelaskan.

kedepan,

yang dipelajari dari

menggunakan pertanyaan

memandang klien,

perawat

terbuka. Menurut konsep

berbicara dengan

bahwa pertanyaan terbuka

nada suara yang

akan menghasilkan data

lembut, kata-kata

kualitatif tentang faktor

jelas, berbicara tidak

pencetus

terlalu cepat,
mengulurkan tangan
K : Menganggukkan
kepala, tersenyum,
K : iya, ini ada 3 obat ada

ekpresi wajah tenang


K :Tersenyum,

yang warna orange untuk

Perawat memberikan

Klien mampu mengikuti

Klien mengatakan apa

memandang

dukungan atas

proses belajar sampai

yang sebenarnya terjadi

tidak tegang, lalu yang putih

perawat, sambil

kemampuan klien

dengan selesai

terhadap dirinya dan

namanya THP untuk

mengangguk-

keluarganya, hal ini

merilekskan, dan yang warna

anggukkan kepala

menunjukkan sudah

pink untuk mengurasi rasa

P : Ekpresi wajah

terbentuk trust antara

ingin marah. Dan cara

senang, memperhatikan

padien dan perawat

memberikan dengan cara 6

klien,

92
benar, yaitu benar obat,
benar dosis, benar waktu,
benar jenis, benar
penggunaan, dan benarcara
minum
P : iya bu betul, dan jangan

P: ekspresi wajah

Perawat memberikan

Klien tampak senang dan

Dalam menggali faktor

lupa ya bu nanti setelah anak

senang dan

reinforcement terhadap

menerima penjelasan dari

presipitasi perawat dapat

ibu latih cara minum obatnya

mengacungkan jempol

keberhasilan klien

perawat

menggunakan pertanyaan

beri pujian atas

dan tetap bersikap

terbuka. Menurut konsep

keberhasilannya minum obat,

terbuka

bahwa pertanyaan terbuka

dan jangan lupa bu bantu

akan menghasilkan data

anak ibu untuk memasukkan

kualitatif tentang faktor

jadwal kegiatan yang sudah

pencetus

dilakukan anak ibu.


K : iya mbak, nanti saya akan

K :Tersenyum,

latih anak saya.

Perawat memberikan

Klien mampu menentukan

Pada cemas ringan-

memandangperawat,

dukungan atas

proses belajar yang akan

sedang,

sambilmengangguk-

kemampuan klien

dilakukan

terjadipeningkatankemam

anggukkankepala

puan relajar.

P:

Halinisesuaidenganteoriba

Ekpresiwajahsenang,

hwa pada cemas ringan-

memperhatikanklien,

sedangklien maz

mengacungkanjempol

mengalamikesadaranterha

dan

dapstimulusinternal dan

93
tetapbersikapterbuka

eksternalsehinggaprosesb
elajarmasihdapatberjaland
enganbaik

P : bagaimana bu

P : Sikap badan terbuka,

Perawat mengevaluasi

Klien tampak memahami

Sebelum melatih satu cara

perasaannya setelah kita

badan condong

kemampuan klien setelah

apa yang disampaikan

perawat perlu menggali

membicarakan tentang cara

kedepan,

diajarkan dua cara untuk

oleh perawat

mekanisme koping yang

mengontrol PK pertemuan

memandang klien,

mengontrol PK

yang kedua ini?

berbicara dengan

sudah dilakukan oleh


klien.

nada suara yang


lembut, kata-kata
jelas, berbicara tidak
terlalu cepat,
mengulurkan tangan
K :Menganggukkan
kepala, tersenyum,
K : seneng mbak, dapet

ekpresi wajah tenang


P : Sikap badan terbuka,

Perawat tersenyum dan

Keluarga klien terlihat

Klien mencoba

pembelajaran dari mbak,

badan condong

tetap terbuka terhadap

senang setelah mendapat

mengungkapkan

sudah diajarkan bagaimana

kedepan,

keluarga klien

pengetahuan baru dari

kecemasan yang

cara mengontrol marahnya

memandang klien,

perawat

dirasakannya, sebenarnya

anak saya.

berbicara dengan

dia mempunyai keinginan

nada suara yang

untuk perubahan, akan

lembut, kata-kata

tetapi lingkungannya tidak

94
jelas, berbicara tidak

mendukungnya

terlalu cepat,
mengulurkan tangan
K :Menganggukkan
kepala, tersenyum,
P : kalau begitu besok ibu

ekpresi wajah tenang


P : melihat klien,

Perawat mempertahankan

Klien tampak

Sebelum melatih satu cara

mau nggak ketemu lagi sama

menjelaskan dengan

sifat terbuka dan tetap

memperhatikan fokus

perawat perlu menggali

saya untuk melanjutkan cara

jelas, suara lemah

tersenyum kepada

bahasan dalam interaksi

mekanisme koping yang

mengontrol PK yang ke 3

lembut,

keluarga klien

sudah dilakukan oleh

yaitu

klien.

mengungkapkan/berbicara
secara verbal dan spiritual?

K : memandang perawat

K : iya mau mbak.

dan mendengarkan
P ; tersenyum,
memandangklienden

Perawat mempertahankan

Klien menyetujui

Dalam hubungan antara

senyum dan sifat terbuka

pertemuan selanjutnya

perawat dan klien, perawat

gansenang,

berkewajiban

menjelaskandengan

menempatkan diri dengan

nada suara yang

sikap empati. Sikap

lemahlembut,

empati akan memberikan

suarajelas dan

kenyamanan pada klien

memotivasiklien

dalam berinteraksi dengan

K:Tersenyum,
mengangguk-

perawat.

95

P : kalau ibu mau, besok kita

anggukkankepala
P : tersenyum,

Perawat mempertahankan

Klien tampak

Perawat berusaha

senyum dan sifat terbuka

memperhatikan fokus

menggali terkait kondisi

bahasan dalam interaksi

pasien dengan tujuan

ketemuannya jam berapa

memandangklienden

atau tempatnya mau di

gansenang,

mana?

menjelaskandengan

untuk menjelaskan

nada suara yang

manfaat dan kerugian dari

lemahlembut,

apa yang telah dilakukan

suarajelas dan

pasien, hal ini mengarah

memotivasiklien

kepada perubahan pasien

K:Tersenyum
K : jam 4 sore aja ya mbak, di

P : tersenyum,

sini aja mbak di taman juga

memandangklienden

boleh..

gansenang,

agar menjadi lebih baik


Perawat mempertahankan

Keluarga klien tampak

Klien berusaha

senyum dan sifat terbuka

senang dengan ajakan

menjelaskan apa yang

perawat

ada berada dalam

menjelaskandengan

pikirannya

nada suara yang


lemahlembut,
suarajelas dan
memotivasiklien
P : baik bu, kalau begitu

K:Tersenyum
P : tersenyum,

Perawat mengakhiri

Kebutuhan klien tampak

Perawat berusaha

interaksi

telah terpenuhi dengan

menggali terkait kondisi

terima kasih atas kerja

memandang klien

samanya dan semoga anak

dengan senang,

proses belajar yang

pasien dengan tujuan

ibu cepat sembuh. Selamat

menjelaskan dengan

dilakukan bersama

untuk menjelaskan

96
siang bu.

nada suara yang

perawat

manfaat dan kerugian dari

lemah lembut, suara

apa yang telah dilakukan

jelas dan memotivasi

pasien, hal ini mengarah

klien

kepada perubahan pasien

K : Tersenyum,

agar menjadi lebih baik

menganggukK : iya mbak.

anggukkankepala
K : Tersenyum,

Perawat senang dengan

Klien menyetujui hasil

Klien berusaha

membalas uluran

interaksi yang dilakukan

pertemuan

menjelaskan apa yang

tangan

dengan klien

P : tersenyum, ekspresi
wajah senang

ada berada dalam


pikirannya

97

98
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Ibu P

Status Interaksi perawat-klien

: Fase kerja

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Tanggal

: Jumat, 30 Oktober 2015

Lingkungan

: perawat dan ibu klien duduk diruang tamu rumah klien, duduk berhadapan. Klien saat itu sedang berda
dikamarnya

Jam

: 11.00 WIB

Deskripsi Klien

: ekspresi wajah ibu klien menunjukkan bahwa ibu klien merasa tenang dan terlihat berkurang
kecemasannya.

Tujuan ( berorientasi pada klien )

: ibu klien mampu mengatasi kecemasaannya berkaitan dengan kondisi kesehatan anaknya

Bangsal

:-

KOMUNIKASI VERBAL
P : selamat siang ibu

KOMUNIKASI

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT PADA

RASIONAL

NON VERBAL
P :duduk berhadapan,

PADA PERAWAT
Perawat mulai melakukan

KLIEN

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

melakukan percakapan

tersenyum, badan agak

terbuka

dengan tenang, dan

Ibu klien bersedia

membungkuk ke depan,

hangat, ibu klien juga

tubuh sikap terbuka

menujukkan sikap

99
perhatian dan mau
K: klien memandang

Ibu klien tampak tersenyum

membina hubungan saling

perawat, megulurkan

dan memberi sikap terbuka

percaya. Berdasarkan

tangan, tersenyum

kepada perawat

dengan teori bahwa


membina hubungan saling
percaya sangat
dipengauhi oleh teknik
komunikasi dari perawat

K : siang juga mbak

K: klien duduk

Klien berespon positif dengan

verbal maupun non verbal.


Perawat mempertahankan

tersenyum, mengubah

salam yang disampaikan oleh

sikap terbuka, badan

posisi kakinya,

perawat

condong,

memandang perawat

mempertahankan

dan menjawab salam

komunikasi terapeutik

dengan ramah dan

ketika berinteraksi dengan

tampak senang dengan

klien.

kedatangan perawat
P: mempertahankan

Perawat tetap menjaga

sikap terbuka, badan

posisi duduknya,

condong, tersenyum

tersenyum, dan menjaga


komunikasi terapeutik

100
P: Bagaimana kabar ibu

P: suara jelas,

Perawat tetap menjaga

Perawat menunjukkan

hari ini ? dan bagaimana

mempertahankan sikap

posisi tubuhnya,

sikap terbuka, komunikasi

keadaan anak ibu saat

terbuka, memandang

mempertahankan

terapeutik terhadap klien.

ini?

klien dengan penuh

komunikasi terapeutik,

perhatian

tersenyum kepada ibu klien

K: memandang perawat,

Klien tersenyum memandang

wajah tampak lenih

perawat dengan penuh

rileks, tanda-tanda

perhatian

keemasan juga sudah


K: Kabar saya baik &

ulai berkurang

anak saya sekarang

K: ibu klien mengubah

marah-marah dan

posisi tubuhnya,

Klien terlihat tenang dan

memperhatikan ibu klien

membanting-banting

tersenyum dan terlihat

senang bercerita kepada

dengan penuh perhatian

barang sudah

rileks

perawat tentang kondisi

dan mmendengarkan

anaknya

cerita dari ibu klien

Perawat terlihat

berkurang & sudah bisa


mengontrol marahnya

mengenai kondisi anaknya

dengan cara yang di


ajarkan kemarin

P: menganggukkan

Perawat mempertahankan

kepala, badan condong

sikap terbuka, dengan

ke ibu klien,

penuh perhatian

mendengarkan dengan

mendengarkan ibu klien,

101
penuh perhatian

tersenyum kepada ibu klien

P:mencondongkan

Perawat mempertahankan

badan kedepan,

komunikasi terapeutik dan

Perawat mulai

menyentuh tangan ibu

sikap terbuka kepada ibu

memfokuskan topik

klien, dan tersenyum

klien

pembicaraan sehingga
perawat mampu tetap

P: Bagus bu , siang ini

menjaga komunikasi

kita akan berdiskusi

K:mendengarkan

Ibu klien tampak senang,

terapeutik dan mengajak

kembali untuk

perawat, tersenyum dan

terbuka dan tersenyum

ibu klien untuk lebih

melanjutkan pertemuan

menggangguk

berbagi tentang keadaan

kita sebelumnya sesuai

anaknya

janji kita pada


pertemuan minggu
kemarin tapi
sebelumnya saya akan

K: tersenyum kepada

Setuju dengan topik yang

Mengajak ibu klien untuk

mengevaluasi apa yang

perawat dan

akan dibicarakan

membahas topik

sudah saya ajarkan

memandang perawat

pembicaraan, sehingga

pada pertemuan

perawat mengetahui

sebelumnya apakah ibu

perkembangan kondisi

masih ingat ?bisa

anak ibu klien

dijelaskan kembali ?

102

P : mengangguk ,

Mempertahankan teknik

tersenyum dan

komunikasi terapeutik

melanjutkan berbicara
K: : Iya masih ingat
mbak, pertemuan yang
pertama mbak
mengajarkan cara
mengenal tanda gejala
PK ,kemudian cara
mengontrol jika tandatanda PK muncul
dengan cara tarik nafas
dan pukul bantal
P: bagus bu, ibu masih

P: badan ccondong,

Perawat mencoba

Perawat memfokuskan

ingat semua yang sudah

ekspresi wajah tenang,

memfokuskan pembicaraan

satu topik agar ibu klien

saya ajarkan ,pada

sikap terbuka ,tersenyum

supaya lebih spesifik

lebih fokus memberikan

pertemuan kita yang

informasi tentang kondisi

kedua itu tentang apa bu

anaknya

? bisa di jelaskan

K: mendengarkan

Klien menunjukkan

kembali?

perawat, mengubah

keterbukaan kepada perawat

posisi duduk,

103
mengangguk dan
tersenyum

K: Iya masih ingat

K: mendengarkan

Klien memberikan

mbak, anak saya harus

perawat, memandang

informasi kepada perawat

minum obat secara rutin

perawat, duduk dan

mengenai topik yang

3 x sehari ,ada 3 jenis

tersenyum

sudah di ajarkan

obat yaitu CPZ, HPZ

sebelumnya

,THP masing-masing
memiliki efek yaitu untuk

P : tersenyum dan

Mempertahankan teknik

menenangkan pikiran

memandang ibu klien

komunikasi terapeutik

P: menekankan pada

Perawat senang telah

Perawat mulai masuk

topik pembahasan,

terjadi kontrak topik dan

kedalam topik

tersenyum dan

mulai masuk kedalam topik

pembicaraan

memandang ibu klien

pembicaraan

dan mengurangi rasa


marah

Klien mendengarkan apa

104
yang dibicarakan oleh
K: menganggukkan

perawat, dan tersenyum

P : bagus ibu masih

kepala, tersenyum

kepada perawat

ingat semua jenis dan

memandang perawat

efek dari obat tersebut,,


jangan lupa anaknya
harus diberi minum obat
secar rutin ya bu, baik
ibu, Untuk pertemuan
kita siang ini saya akan
mengajarkan cara

K: memandang perawat,

mengontrol marah anak

berbicara dengan tenang

ibu dengan cara verbal

dan penuh perhatian

yang pertama meminta


dengan baik tanpa
marah dengan nada
suara yang rendah serta
tidak menggunakan kata
kasar , yang kedua

P : mendengarkan ibu

mengajarkan cara

klien, tersenyum,

menolak yang baik jika

mengangguk

tidak sesuai dengan


keinginan anak ibu dan

105
yang ketiga
mengungkapkan
perasaan kesal kepada
orang lain jika ada
perlakuan yang
membuat anak ibu kesal
. Bagaimana ibu sudah
mengerti tentang apa
yang sudah saya
jelaskan ?
.

K: Iya mbak saya


mengerti

106

P: baik ibu, kalau ibu

Perawat mencoba

sudah mengerti ibu bisa

Mendengarkan dengan

menanyakan kembali apa

mengulangi kembali

penuh perhatian

yang sudah di jelaskan

penjelasan saya yang

untuk menggali

tadi ?

pemahaman ibu klien


tentang apa yang sudah di
Klien menjelaskan cara

jelaskan

mengontrol marah dengan


K: : bisa mbak, cara

K: mendengarkan

mengontrol marah anak

pembicaraan perawat,

saya dengan cara verbal

tersenyum

verbal

atau bicara yang


pertama meminta

Klien menceritakan

dengan baik tanpa

K: mengangguk,

dengan penuh perhatian

marah dengan nada

menceritakan dengan

kepada perawat hal apa

107
suara yang rendah serta

sikap terbuka,

yang harus dilakukan

tidak menggunakan kata

tersenyum, dan

ketika anaknya mulai

kasar , yang kedua

memperhatikan perawat

muncul tanda dan gejala.

mengajarkan cara

Perawat memperhatikan

menolak yang baik jika

ibu dengan penuh

tidak sesuai dengan

perhatian dan sikap yang

keinginan anak saya dan

P: mendengarkan

yang ketiga

dengan penuh perhatian,

mengungkapkan

tersenyum, mengangguk

terbuka

perasaan kesal kepada


orang lain jika ada
perlakuan yang
membuat anak
sayakesal
P: : bagus ibu sudah

P: tersenyum, melihat

Perawat senang ibu klien

Perawat menanyakan

mengerti tentang cara

ibu klien dengan penuh

bisa menjelaskan kembali

perasaan ibu klien pada

mengontrol marah anak

perhatian, badan

topik yang sudah di ajarkan

pertemuan saat ini

ibu , bagaiman perasaan

condong ke depan

ibu pada pertemuan kita


siang ini?
K:tersenyum, mengubah

Ibu klien menunjukkan sikap

posisi kaki dan duduknya

terbuka dan tersenyum

108
Klien mengatakan senang
dan mendpatkan
pembelajran tambahan

K : senang mbak, jadi

K: tersenyum, tampak

Klien tersenyum dan terlihat

untuk cara mengontrol

tenang, memandang

senang

marah anaknya

perawat sambil berbicara

dapat pembelajaran
tambahan lagi cara
mengontrol marah anak
saya

P:mendengarkan
dengan penuh perhatian,
tersenyum dan

P: kalau begitu

mengangguk
P:tersenyum, menyentuh

bagaiman besok kita

tangan ibu klien, badan

Perawat terlihat senang

bertemu kembali untuk

ketemu lagi bu untuk

sedikit condong serta

karena ibu klien

mengajarkan cara

melanjutkan pertemuan

mendengarkan ibu klien

menggatakan senang

mengontrol marah yang

kita jika ibu tidak ada

dengan penuh perhatian

dengan pertemuan ini

selanjutnya

Perawat mengajak

kesibukan yang lain?


K: klien terlihat tenang,

Menjawab pertanyaan

tersenyum, memandang

perawat dengan tenang dan

perawat

tersenyum

109

K: bisa mbak

K:tersenyum, berbicara

Menyetujui ajakan pasien

dengan nada tenang,

untuk bertemu kembali

merubah posisi kaki

P:memperhatikan ibu
klien dan mendengarkan
dengan penuh perhatian,
P : iya bu kira-kira ibu

tersenyum
P:tersenyum,

Perawat memberikan

Perawat membuat kontrak

ada waktu jam berapa

memandang ibu klien,

pertanyaan kapan dan di

waktu dan tempat untuk

dan di mana?

dan badan sedikit

mana bisa bertemu untuk

pertemuan selanjutnya

condong ke depan

pertemuan selanjutnya

K: jam 9 pagi aja mbak,

K:tersenyum,

Mengangguk dan menyetujui

ketemu di sini aja

memperhatikan perawat

untuk pertemuan selanjutnya

110

K: berbicara dengan
nada tenang, tersenyum,
dan memandang
perawat
Perawat senang karena ibu
klien menyetujui untuk
pertemuan selanjutnya
P: mendengarkan
dengan penuh perhatian,
P: iya ibu besok kita

tersenyum
P :tersenyum,

Perawat mengajak bertemu

bertemu kembali jam 9

memandang klien

kembali untuk melanjutkan

Membuat kontrak waktu

untuk melanjutkan

dengan senang,

pertemuan sesuai waktu

dan tempat dengan klien

pertemuan kita tentang

menjelaskan dengan

dan tempat yang telah di

untuk pertemuan

cara mengontrol PK

nada suara yang lemah

tentukan

selanjutnya

dengan cara spiritual

lembut, suara jelas dan


memotivasi klien
Terlihat senang, dan
K: mengangguk,
memperhatikan perawat,

K: iya mbak

tersenyum

mengangguk

111

K: tenang, tersenyum,
merubah posisi kaki
P: mengangguk, paham,
P : baik ibu untuk

dan tersenyum
P: tersenyum,

Perawat mengakhiri

Menurut konsep interaksi

pertemuan kita siang ini

memandang klien

interaksi dengan terminasi

terapeutik maka akhir

sudah cukup terima

dengan senang,

interaksi diakhiri dengan

kasih atas waktu dan

menjelaskan dengan

terminasi

kerjasamanya sampai

nada suara yang lemah

bertemu kembali

lembut, suara jelas dan

,selamat siang

memotivasi klien,
mengulurkan tangan
Kebutuhan klien tampak telah

Hal ini sesuai dengan teori

K: Tersenyum,

terpenuhi dengan proses

bahwa aspek utama untuk

mengangguk-anggukkan

belajar yang dilakukan

mempertahankan

112
kepala

bersama perawat

hubungan adalah adanya


hubungan saling percaya

K: Tersenyum,

Klien tampak senang

membalas uluran tangan

K: sama-sama ,selamat

P: tersenyum, ekspresi

Perawat senang dengan

siang.

wajah senang

interaksi yang dilakukan


dengan klien

Rekomendasi : Beberapa teknik komunikasi telah digunakan diantaranya empati, fokusing, sikap terbuka dan role modeling. Teknik ini tepat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan keluarga klien terutama keluarga klien dengan resiko perilaku kekerasan.
SP 4 Keluarga
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Ny. X

Status interaksi perawat-klien: Fase kerja


Lingkungan

: Perawat dan ibu duduk dalam satu ruangan rawat kelas tiga di ruang bunga, duduk berhadapan, dan anak nya
adik yayuk berbaring di tempat tidur dikarenakan ada perawatan.

113
Deskripsi klien

: Ekspresi klien tampak tegang, mata tampak merah dan terlihat kekawatiran ibu dengan kondisi kesehatan
anaknya.

Tujuan (berorientasi pada klien)


Nama Mahasiswa

: Ibu dapat mengatasi kecemasan berkaitan dengan kesehatan anaknya

: Nova Caesario E

Tanggal

: 31/10/205

Jam

: 11.20

Tempat

: Ruang bunga, rumah sakit jiwa lawang.

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat siang

KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : duduk berhadapan,

ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
Perawat memulai

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA KLIEN
Klien telah bersedia

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

melakukan interaksi

tersenyum, badan

terbuka

pertemuan ke empat hal

agak membungkuk ke

ini menunjukkan bahwa

depan, tubuh sikap

antara klien dan perawat

terbuka

Klien tampak bersedia

telah terbina hubungan

berinteraksi dan

saling percaya. Sesuai

perawat, mengulurkan

membutuhkan bantuan

dengan teori bahwa

tangan, ekspresi

dari perawat

keberhasilan membina

K : Melihat kearah

tampak gelisah,

hubungan saling percaya

namun masih

sangat dipengaruhi oleh

mencoba untuk

komunikasi verbal dan non

tersenyum

verbal yang disampaikan


oleh perawat

114

K : Siang, Bu

K : klien mengubah posisi

Klien berespon positif

Perawat mempertahankan

kakinya, memandang

dengan salam yang

sikap terbuka, badan

perawat, menjawab

disampaikan oleh perawat

condong ke depan,

dengan ramah,

memandang dan

tampak senang

mendengarkan dengan

dengan kedatangan

penuh perhatian ketika

perawat,
P : mempertahankan
sikap terbuka, badan
KOMUNIKASI VERBAL

condong
KOMUNIKASI NON
VERBAL
ke depan,

Perawat tetap menjaga

berinteraksi dengan klien.

posisi tubuh dengan

Sesuai dengan teori hal ini

terapeutik
ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

RASIONAL
merupakan sikap-sikap

memandang dan

yang harus dilakukan

mendengarkan

dalam melakukan

dengan penuh

hubungan terapeutik

perhatian

sehingga klien dapat


berespoin positif terhadap

P : Bagaimana
perasaannya hari ini?

Perawat mencoba

interaksi yang dilakukan.


Perawat menunjukkan

tersenyum,

membuka diri dan

hubungan yang terbuka

mempertahankan

mencoba menggali data

dengan klien. Hal ini

sikap terbuka,

baru yang mungkin sangat

sesuai dengan teori

memandang klien

diperlukan oleh klien

komunikasi yaitu teknik

P : Suara jelas, tetap

115
dengan bersahabat

Klien tampak

komunikasi terapeutik

membutuhkan bantuan

dimana bahwa untuk

wajah tampak lebih

dari tenaga profesional

mendapatkan data

relek namun tampak

dalam mengatasi

diperlukan pertanyaan dan

tanda-tanda

kecemasan terhadap

sikap terbuka dari perawat

kecemasan

kesehatan anaknya

dalam memahami

Kecemasan yang

kebutuhan klien saat ini


Perawat menggunakan

K : Memandang perawat,

K : Baik, tapi saya masih

K : Ekspresi wajah sedih,

takut dengan kondisi

mata berkaca-kaca

dirasakan klien masih

teknik komunikasi terbuka.

anak saya.

namun masih

menunjukkan tanda-tanda

Hal ini sesuai dengan teori

mencoba untuk

kecemasan ringan-sedang

bahwa sikap terapeutik

tersenyum, badan

yaitu keterbukaan, jujur,

agak bergeser

keiklasan dan

membenarkan posisi

penggunaan teknik

duduk, menjawab

terapeutik akan

dengan nada suara

mempengaruhi

agak rendah

Perawat mempertahankan

keberhasilan interaksi

sikap terbuka menerima

Tanda-tanda kecemasan

kepala,

klien apa adanya dan

dapat dilihat dari tanda

mendengarkan klien

menunjukkan perhatian

fisiologis, kognitif, dan

dan badan tetap

terhadap kebutuhan klien

emosi/ perilaku. Pada

P : menganggukkan

condong ke depan

kasus ini tanda-tanda


yang digunakan adalah
tanda-tanda kognitif dan

116
emosi/ perilaku

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bagaimana kalau 15

KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : Badan condong ke

ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
Perawat mencoba

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA KLIEN
Fokusing merupakan

menit ke depan sambil

depan, ekspresi wajah

memfokuskan

salah satu teknik

menunggu Y disini kita

tenang, sikap terbuka

pembicaraan pada satu

komunikasi terapeutik.

bicarakan tentang

K : Mendengarkan

topik sesuai dengan

Klien menunjukkan

Sesuai degan konsep

kebutuhan klien

kebutuhannnya terhadap

komunikasi terapeutik

rasa takut yang dirasakan

bahawa fokusing sangat

ketakutan ibu

perawat, menggeser

tujuannya supaya ibu

badannya untuk

nanti dapat

berganti posisi, kepala

diperlukan dalam rangka

mengurangi rasa takut

manggut-manggut

memfokuskan topik yang

dengan beberapa cara

dan mencoba

akan dibahas dalam suatu

yang akan saya

tersenyum

pembicaraan

ajarkan?
K : Iya ibu

S
K : Menganggukkan

Klien menyetujui topik

Adanya kesepakatan topik

kepala, tersenyum

yang ditentukan perawat

antara perawat dan klien

dan memandang

untuk dibahas.

menunjukkan ketepatan

perawat seolah-olah

perawat dalam

memerlukan bantuan

menganalisa kebutuhan

P : Tersenyum, tetap
memandang klien,

Perawat senang karena


telah terjadi kesepakatan

klien saat ini

117

P : coba ibu ceritakan

mencondongkan

topik untuk dibahas sesuai

kepala

dengan kebutuhan klien

P : Menjelaskan dengan

saat ini
Perawat mengajak klien

Perawat memfokuskan

tentang ketakutan ibu

kata-kata yang jelas,

untuk mengenal rasa

topik bahasan interaksi.

dan apa penyebab

menekankan pada

cemas yang dirasakan.

Hal ini sesuai dengan teori

ketakutan itu muncul!

topik bahasan

bahwa interaksi yang

K : Menganggukkan

Klien tampak

efektif harus memenuhi

kepala,

memperhatikan fokus

teknik komunikasi, salah

mendengarkan

bahasan dalam interaksi

satunya adalah focusing

penjelasan dari
perawat

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

VERBAL
K : Ekpresi wajah tampak

PADA PERAWAT

K : Saya takut anak saya


masih marah marah
meskipun sudah saya
ingatkan bu.

sedih,
P : Mendengarkan

Perawat mencoba

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA KLIEN
Klien menyebutkan faktor

Dalam menggali faktor

presipitasi kecemasan

presipitasi perawat dapat

yang dialami

menggunakan pertanyaan

dengan seksama,

menggali faktor presipitasi

terbuka. Menurut konsep

tersenyum,

kecemasan yang dialami

bahwa pertanyaan terbuka

118

P : baik ibu , apakah ibu

menganggukkan

oleh klien dengan teknik

akan menghasilkan data

kepala

komunikasi terbuka

kualitatif tentang faktor

Perawat mengajak klien

pencetus terjadinya cemas


Perawat menanyakan

P : Menjelaskan dengan

sudah menerapkan

kata-kata yang jelas,

untuk mengenali rasa

apakah terapi yang sudah

terapi terapi yang

menekankan pada

cemas yang dirasakan.

diajarkan .sudah dilakukan

sudah saya berikan ?

topik bahasan

atau belum untuk

K : Menganggukkan

Klien tampak

kepala,

memperhatikan fokus

mendengarkan

bahasan dalam interaksi

menggali informasi.

penjelasan dari
K : sudah saya terapkan

perawat
K : Memandang perawat,

Klien menyebutkan faktor

Dalam hubungan antara

bu tapi kadang saya

air mata berlinang,

presipitasi kecemasan

perawat dan klien,

lupa, saya kawatir

bercerita sambil

yang dialami

perawat berkewajiban

dengan keadaan anak

mengusap air mata

menempatkan diri dengan

saya

dan mencoba

sikap empati. Sikap

tersenyum
P : Menganggukkan

Perawat bersikap empati

empati akan memberikan

terhadap perasaan klien

kenyamanan pada klien

kepala,

dalam berinteraksi dengan

mendengarkan klien,

perawat.

tetap
mempertahankan
sikap terbuka

119
P : baik ibu sebelumnya
ibu sebutkan bu
apakah ibu masih

P : ekpresi wajah
bersahabat
K : Mendengarkan,

Perawat menggali

Sebelum melatih satu cara

mekanisme koping yang

perawat perlu menggali

sudah dilakukan untuk

mekanisme koping yang

ingat apa saja terapi

mencoba mengingat-

melihat apakah koping

Perhatian klien dalam

sudah dilakukan oleh

yang saya brikan,

ingat kembali

klien adaptif atau

berinteraksi dengan

klien.

maladaptif.

perawat masih terkontrol

sebelum saya saya


akan mengajarkan ibu
untuk terapi
selanjutnya bu.

KOMUNIKASI VERBAL
K : yang pertama ibu

KOMUNIKASI NON

ANALISA BERPUSAT

VERBAL
K : memandang perawat,

PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA KLIEN
Mekanisme koping yang

Untuk mengetahui apakah

mengajarkan fisik 1

dan

digunakan oleh klien

ibu pasien masih ingat

dan 2,yang kedua

menjelaskan ,tampak

masih berada pada

tentang semua yang

tentang obat yang

lebih tenang, selalu

rentang adaptif

diberikan.

ketiga verbal dan

mencoba tersenyum

spiritual .

P : Mendengarkan klien
dengan seksama,
sambil
menganggukkan
kepala, tersenyum

Mempertahankan sikap
empati

120
P : Bagus, sekali, Apa

P : Mengacungkan

Perawat memberikan

Perawat memberikan

yang sudah ibu

jempol, tersenyum,

reinforcement terhadap

reinforcement terhadap

lakukan sangat bagus.

memandang klien

keberhasilan klien

keberhasilan klien. Hal ini

Nah bagaimana kalau

dengan senang

sekarang berbicara

sesuai dengan teori

K : Tersenyum, menunduk

bahwa setiap keberhasilan

tentang pertemuan kita

sebentar, kemudian

Klien tampak senang

klien meskipun hanya

yang membahas

memandang perawat

dengan mendapak

sedikit harus diberikan

tentang follow up.

dan mengatakan

reinforment dari perawat

umpan balik agar klien

setuju.

termotivasi untuk
melaksanakan latihan-

K : Wah dengan senang


hati bu,

latihan berikutnya.
Klien tampak bersemangat Klien mencoba berubah

K : Tersenyum,
memandang perawat,

untuk mencoba cara baru

dengan mencoba cara

sambil mengangguk-

baru. Hal ini sesuai

anggukkan kepala

dengan teori bahwa syarat

P : Ekpresi wajah senang,


memperhatikan klien,

Perawat senang dengan

utama berubah adalah

keberhasilan klien

klien mempunyai kemauan

tetap bersikap terbuka

untuk melakukan
perubahan

KOMUNIKASI VERBAL
P: baik pertemuan ini

KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : tersenyum,

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

PADA PERAWAT
Perawat mencoba menjadi

PADA KLIEN

RASIONAL
Untuk melatih kemampuan

121
saya akan

memandang klien

role model bagi klien

klien dimulai dengan

mengajarkan cara

dengan senang,

memberikan pengetahuan

merujuk ke puskesmas

menjelaskan dengan

secara kognitif.

atau RSJ .

nada suara yang

Kemempuan kognitif akan

lemah lembut, suara

menjadi dasar dalam

jelas dan memotivasi

Klien termotivasi untuk

melakukan kemampuan

klien

belajar

psicomotor.

Klien menyetujui untuk

Klien tampak sedikit

mendengarkan

cemas berkurang dan

K : Tersenyum,
menganggukK : Iya baik bu , saya
dengarkan

anggukkan kepala
K : Tersenyum,
memandang perawat,
sambil mengangguk-

melanjutkan intrvensi yang

anggukkan kepala

akan diberikan

P : Ekpresi wajah senang,

Perawat memberikan

memperhatikan klien,

dukungan atas

mengacungkan

keberhasilan klien dalam

jempol dan tetap

memahami cara pertama

bersikap terbuka

yang diajarkan dan


mengajarkan satu cara
lagi

P: yaitu yang pertama


saya akan

P : tersenyum,
memandang klien

Perawat mencoba menjadi

Untuk melatih kemampuan

role model bagi klien

klien dimulai dengan

122
menjelaskan tanda

dengan senang,

memberikan pengetahuan

dan gejala pasien

menjelaskan dengan

secara kognitif.

harusdirujuk ke

nada suara yang

Kemempuan kognitif akan

puskesmas atau RSJ ,

lemah lembut, suara

menjadi dasar dalam

pada saat anak ibuk

jelas dan memotivasi

Klien termotivasi untuk

melakukan kemampuan

marah marah tidak

klien

belajar

psicomotor.

bisa dikontrol dan tidak

K : Tersenyum,

bisa diberikan terapi.

mengangguk-

Anak marah marah

anggukkan kepala

dan memeccahkan
barang seperti hari
pertama sebelum
diberikan terapi .
KOMUNIKASI VERBAL
K : baik ibu saya paham ,

KOMUNIKASI NON
VERBAL
K : Tersenyum,

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN
Klien memperagakan cara

, terjadi peningkatan

dengan yg ibu katakan

memandang perawat,

napas dalam dengan

kemampuan belajar. Hal

barusan jadi saya

sambil menjelaskan

benar

ini sesuai dengan teori

akan membawa anak

kembali

saya ke RSJ jika saya

P : Ekpresi wajah senang,

bahwa pada cemas


Perawat memberikan

ringan-sedang klien masih

ras sudah tidak bisa

memperhatikan klien,

dukungan atas

mengalami kesadaran

dikontrol.

mengacungkan

keberhasilan klien dalam

terhadap stimulus internal

jempol dan tetap

memahami cara kedua

dan eksternal sehingga

123
bersikap terbuka

yang diajarkan

proses belajar masih


dapat berjalan dengan
baik

KOMUNIKASI VERBAL
P : Nah coba setelah kita

KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : Sikap badan terbuka,

ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
Perawat mengevaluasi

ANALISA BERPUSAT

RASIONAL

PADA KLIEN
Evaluasi merupakan suatu

ngobrol tadi ibu

badan condong

kemampuan klien setelah

cara untuk mengatasi

sebutkan kembali

kedepan, memandang

diajarkan dua cara

ketercapaian tujuan

untuk mengatasi anak

klien, berbicara

mengatasi cemas

interaksi yeng telah

ibuk

dengan nada suara

dilakukan

yang lembut, katakata jelas, berbicara


tidak terlalu cepat,
mengulurkan tangan

Klien tampak memahami

K : Menganggukkan

apa yang disampaikan

kepala, tersenyum,
K : ada tanda dan gejala

oleh perawat

ekpresi wajah tenang


K : Tersenyum,

Klien mampu mengikuti

Tujuan belajar dapat

jika anak saya harus

memandang perawat,

proses belajar sampai

tercapai ketika tidak terjadi

dirujuk di RSJ bu ,

sambil menjelaskan

dengan selesai

kesenjangan antara tujuan

dengan melihat

kembali kepada

karakeristik anak saya

perawat

dan hasil belajar.


Perawat memberikan

124
bu. Yaitu marah marah
tidak bisa dikontrol.

P : Ekpresi wajah senang,


memperhatikan klien,

dukungan atas
kemampuan klien

mengacungkan
jempol dan tetap
P : Baiklah rasanya sudah

bersikap terbuka
P : tersenyum,

Perawat mengakhiri

Menurut konsep interaksi

interaksi dengan terminasi

terapeutik maka akhir

15 menit kita ngobrol .

memandang klien

dan Ibu bisa

dengan senang,

interaksi diakhiri dengan

memanggil perawat

menjelaskan dengan

terminasi

ruangan jika ibu masih

nada suara yang

ada yang perlu

lemah lembut, suara

ditanyakan, besok

jelas dan memotivasi

Kebutuhan klien tampak

saya kita bertemu lagi

klien

telah terpenuhi dengan

tapi sore sekitar jam

K : Tersenyum,

proses belajar yang

15.00 lagi sesuai janji

mengangguk-

dilakukan bersama

kita ya bu. Selamat

anggukkan kepala

perawat

istirahat dan
Wassalamu alaikum
ibu
K : Iya, Waalaikum salam

K : Tersenyum, membalas
uluran tangan
P : tersenyum, ekspresi
wajah senang

Klien menyetujui hasil

Klien sepakat untuk

pertemuan

menindaklanjuti

Perawat senang dengan

pertemuan. Hal ini

interaksi yang dilakukan

menunjukkan bahwa

dengan klien

antara klien dan perawat

125
telah terjadi trust. Hal ini
sesuai dengan teori
bahwa aspek utama untuk
mempertahankan
hubungan adalah adanya
hubungan saling percaya
SP 5 Keluarga
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: Ibu P

Status Interaksi perawat-klien

: Fase kerja

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Tanggal

: Jumat, 30 Oktober 2015

Lingkungan

: perawat dan ibu klien duduk diruang tamu rumah klien, duduk berhadapan. Klien saat itu sedang berda
dikamarnya

Jam
Deskripsi Klien

: 09.00 WIB
: ekspresi wajah ibu klien menunjukkan bahwa ibu klien merasa tenang dan terlihat berkurang
kecemasannya.

Tujuan ( berorientasi pada klien )

: ibu klien mampu mengatasi kecemasaannya berkaitan dengan kondisi kesehatan anaknya

126
Bangsal
KOMUNIKASI VERBAL
P : selamat pagi ibu

:KOMUNIKASI

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT PADA

RASIONAL

NON VERBAL
P :duduk berhadapan,

PADA PERAWAT
Perawat mulai melakukan

KLIEN

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

melakukan percakapan

tersenyum, badan agak

terbuka

dengan tenang, dan

Ibu klien bersedia

membungkuk ke depan,

hangat, ibu klien juga

tubuh sikap terbuka

menujukkan sikap
perhatian dan mau

K: klien memandang

Ibu klien tampak tersenyum

membina hubungan saling

perawat, megulurkan

dan memberi sikap terbuka

percaya. Berdasarkan

tangan, tersenyum

kepada perawat

dengan teori bahwa


membina hubungan saling
percaya sangat
dipengauhi oleh teknik
komunikasi dari perawat

K : pagi mbak

K: klien duduk

Klien berespon positif dengan

verbal maupun non verbal.


Perawat mempertahankan

tersenyum, mengubah

salam yang disampaikan oleh

sikap terbuka, badan

posisi kakinya,

perawat

condong,

memandang perawat

mempertahankan

dan menjawab salam

komunikasi terapeutik

dengan ramah dan

ketika berinteraksi dengan

tampak senang dengan

klien.

127
kedatangan perawat
P: mempertahankan

Perawat tetap menjaga

sikap terbuka, badan

posisi duduknya,

condong, tersenyum

tersenyum, dan menjaga


komunikasi terapeutik

P: bagaimana kabarnya

P: suara jelas,

Perawat tetap menjaga

Perawat menunjukkan

hari ini bu ? dan

mempertahankan sikap

posisi tubuhnya,

sikap terbuka, komunikasi

bagaimana kondisi anak

terbuka, memandang

mempertahankan

terapeutik terhadap klien.

ibu sekarang ?

klien dengan penuh

komunikasi terapeutik,

perhatian

tersenyum kepada ibu klien

K: memandang perawat,

Klien tersenyum memandang

wajah tampak lenih

perawat dengan penuh

rileks, tanda-tanda

perhatian

keemasan juga sudah


ulai berkurang
K: baik, anak saya juga

K: ibu klien mengubah

Perawat terlihat

sudah jarang mengamuk

posisi tubuhnya,

Klien terlihat tenang dan

memperhatikan ibu klien

dan membanting barang

tersenyum dan terlihat

senang bercerita kepada

dengan penuh perhatian

rileks

perawat tentang kondisi

dan mmendengarkan

128
anaknya

cerita dari ibu klien


mengenai kondisi anaknya

P: menganggukkan

Perawat mempertahankan

kepala, badan condong

sikap terbuka, dengan

ke ibu klien,

penuh perhatian

mendengarkan dengan

mendengarkan ibu klien,

penuh perhatian

tersenyum kepada ibu klien

P: iya bu, baik.

P:mencondongkan

Perawat mempertahankan

Bagaimana kalau hari ini

badan kedepan,

komunikasi terapeutik dan

Perawat mulai

kita mengevaluasi

menyentuh tangan ibu

sikap terbuka kepada ibu

memfokuskan topik

semua kegiatan yang

klien, dan tersenyum

klien

pembicaraan sehingga

sudah saya ajarkan

perawat mampu tetap

kepada ibu untuk

menjaga komunikasi

merawat mbak yayuk

K:mendengarkan

Ibu klien tampak senang,

terapeutik dan mengajak

selama dirumah ?

perawat, tersenyum dan

terbuka dan tersenyum

ibu klien untuk lebih

menggangguk

berbagi tentang keadaan


anaknya

129
K: boleh mbak silahkan

K: tersenyum kepada

Setuju dengan topik yang

Mengajak ibu klien untuk

perawat dan

akan dibicarakan

membahas topik

memandang perawat

pembicaraan, sehingga
perawat mengetahui
perkembangan kondisi
anak ibu klien

P : mengangguk ,

Mempertahankan teknik

tersenyum dan

komunikasi terapeutik

P: baik bu, mungkin

melanjutkan berbicara
P: badan ccondong,

Perawat mencoba

Perawat memfokuskan

sekitar 30 menit kita

ekspresi wajah tenang,

memfokuskan pembicaraan

satu topik agar ibu klien

akan berdiskusi untuk

sikap terbuka ,tersenyum

supaya lebih spesifik

lebih fokus memberikan

mengevaluasi kegiatan

informasi tentang kondisi

yang sudah saya

anaknya

ajarkan kepaa ibu untuk

K: mendengarkan

Klien menunjukkan

merawat mbak yayuk

perawat, mengubah

keterbukaan kepada perawat

dirumah.

posisi duduk,
mengangguk dan
tersenyum

130
K: iya mbak saya

K: mendengarkan

Klien menyetujui topik yang

Klien memberikan

bersedia .

perawat, memandang

akan dibicarakan

informasi kepada perawat

perawat, duduk dan

mengenai kondisi anaknya

tersenyum

P : tersenyum dan

Mempertahankan teknik

memandang ibu klien

komunikasi terapeutik

P :baik bu, sebelumnya

P: menekankan pada

Perawat senang telah

Perawat mulai masuk

apa ibu masih ingat apa

topik pembahasan,

terjadi kontrak topik dan

kedalam topik

yang sudah saya

tersenyum dan

mulai masuk kedalam topik

pembicaraan dan mulai

ajarkan kemaren kepada

memandang ibu klien

pembicaraan

menggali informasi dan

ibu, jika mbak yayuk

mengevaluasi semua

muncul tanda dan gejala

kegiatan yang sudah

? coba ibu jelaskan .

dilakukan
K: menganggukkan

Klien mendengarkan apa

kepala, tersenyum

yang dibicarakan oleh

memandang perawat

perawat, dan tersenyum


kepada perawat

131

K: masih mbak, hal

K: memandang perawat,

Klien menceritakan hal

Klien menceritakan

pertama adalah dengan

berbicara dengan tenang

pertama yang harus

dengan penuh perhatian

cara tarik napas dalam

dan penuh perhatian

dilakukan jika anaknya

kepada perawat hal apa

muncul tanda dan gejala

yang harus dilakukan

dan pukul bantal

ketika anaknya mulai


muncul tanda dan gejala.
Perawat memperhatikan
ibu dengan penuh
P : mendengarkan ibu

Perawat mengajak ibu klien

perhatian dan sikap yang

klien, tersenyum,

untuk mengingat hal

terbuka

mengangguk

pertama yang sudah


diajarkan

P:bagus ibu, ibu masih

P : mendengarkan

Perawat senang ibu klien

Perawat mencoba

ingat apa yang harus

dengan penuh perhatian,

masih mengingat apa yang

mengingatkan lagi hal

dilakukan ketika anak

sikap terbuka, dan

harus dilakukan saat

kedua yang harus

ibu muncul tanda gejala.

tersenyum

pertemuan kedua

dilakukan ibu klien untuk

132
Lalu untuk pertemuan

mengontrol amarah dan

kedua kita apa ibu masih

emosi anaknya

ingat apa yang harus

K: mendengarkan

Mendengarkan dengan

dilakukan ?

pembicaraan perawat,

penuh perhatian

tersenyum

K: masih mbak, anak

K: mengangguk,

Klien menjelaskan jenis obat

Klien menjelaskan jenis

saya harus minum obat

menceritakan dengan

yang harus diminum oleh

obat, cara minum, dan

secara rutin 3x sehari.

sikap terbuka,

anaknya

waktu minum obat.

Ada 3 jenis obatnya

tersenyum, dan

Perawat memperhatikan

yaitu CPZ, haloperidol

memperhatikan perawat

dan mendengarkan

dan THP.

dengan penuh perhatian

P: mendengarkan

Perawat mencoba

dengan penuh perhatian,

mengingatkan ibu apa saja

tersenyum, mengangguk

jenis obat yang harus


diminum rutin oleh mbak

P: lalu mbak, masih

P: tersenyum, melihat

yayuk
Perawat senang ibu klien

ingatkah apa hal ketiga

ibu klien dengan penuh

masih mengingat hal ketiga

pengetahuan ibu klien

yang harus dilakukan

perhatian, badan

yang diajarkan dalam

tentang semua latihan dari

saat pertemuan ketiga

condong ke depan

pertemuan ketiga

pertemuan pertama

Perawat menggali

133
kita kemaren ?

sampai ketiga apa saja


yang sudah diajarkan
K:tersenyum, mengubah

Ibu klien menunjukkan sikap

posisi kaki dan duduknya

terbuka dan tersenyum

K : masih mbak, mbak

K: tersenyum, tampak

Klien tersenyum dan

Klien bercerita dengan

mengajarkan saya untuk

tenang, memandang

bercerita tentang hal ketiga

sikap terbuka dan

melatih anak saya cara

perawat sambil berbicara

yang harus dilakukan atau

tersenyum menunjukkan

dilatih kepada anaknya

bahwa anaknya sudah

verbal/ mengungkapkan
perasaan yang baik,

Perawat mencoba

menolak, meminta yang

mengingatkan ibu klien

baik seperti apa.

mau kooperatif dan rileks

P:mendengarkan

latihan ketiga yang sudah

dengan penuh perhatian,

diajarkan dalam pertemuan

tersenyum dan

ketiga

P: bagus bu, lalu untuk

mengangguk
P:tersenyum, menyentuh

Perawat senang ibu klien

Perawat memberikan

pertemuan keempat kita

tangan ibu klien, badan

masih mengingat hal

reinforcement kepada ibu

kemaren apa ibu masih

sedikit condong serta

keempat yang harus dilatih

klien ketika ibu klien

ingat apa yang sudah

mendengarkan ibu klien

kepada anaknya saat

mengingat semua yang

saya ajarkan ?

dengan penuh perhatian

pertemuan ke empat

sudah diajarkan dari

134
kemaren

pertemuan pertama
sampai keempat kemaren

K: klien terlihat tenang,

Menjawab pertanyaan

ibu klien dapat

tersenyum, memandang

perawat dengan tenang dan

melakukannya

perawat

tersenyum

K: masih mbak, saya

K:tersenyum, berbicara

Menceritakan kepada

Dengan masih

masih ingat mbak

dengan nada tenang,

perawat yang sudah

mengingatnya ibu klien

mengajarkan saya

merubah posisi kaki

dilakukan dalam melatih

tentang empat hal yang

spiritual anaknya

dilakukan ketika anak nya

melatih anak saya


dengan cara spiritual

muncul tanda dan gejala

seperti membaca istigfar

maka ibu klien telah

, dan sholat

belajar cara belajar


P:memperhatikan ibu

Perawat mencoba

mengontrol emosi dan

klien dan mendengarkan

mengingatkan ibu klien

amarah anaknya

dengan penuh perhatian,

latihan keempat yang sudah

tersenyum

diajarkan dalam pertemuan


keempat

P : lalu bagaimana bu

P:tersenyum,

Perawat memberikan

Memperluas pengetahuan

135
jika anak ibu muncul

memandang ibu klien,

pertanyaan apa yang harus

ibu klien untuk mengenali

tanda dan gejala yang

dan badan sedikit

dilakukan jika anaknya

tanda dan gejala, serta

ibu sulit untuk

condong ke depan

muncul tanda dan gejala

upaya apa yang harus

mengontrolnya saat

yang sulit untuk di kontrol

segera dilakukan ketika

berada dirumah ? apa

ketika berada dirumah

emosi dan amarah

yang harus dilakukan ?

K:tersenyum,

Mengangguk dan

anaknya tidak dapat

memperhatikan perawat

memperhatikan perawat

dikontrol

K: saya harus membawa

K: berbicara dengan

Bercerita kepada perawat

Dengan membawa

anak saya ke

nada tenang, tersenyum,

dengan sikap terbuka

anaknya ke puskesmas

puskesmas atau rumah

dan memandang

ketika tingkah lakunya

sakit terdekat untuk

perawat

tidak terkontrol maka ibu

memperleh pengobatan

klien mengerti apa yang

dan perawatan

harus segera dilakukan

P: mendengarkan

Perawat senang ibu klien

dengan penuh perhatian,

paham dan mengerti semua

tersenyum

yang sudah diajarkan

P: kira-kira sudah 30

P :tersenyum,

kepada ibu klien


Perawat memberikan

Dengan memberikan

menit saya menemani

memandang klien

pertanyaan apa yang

pertanyaan apakah ada

ibu. bagaimana bu,

dengan senang,

mungkin kurang jelas, dan

yang belum jelas, perawat

136
perasaanya setelah

menjelaskan dengan

memberikan kontrak waktu

memberikan waktu

berdiskusi dengan saya?

nada suara yang lemah

kepada ibu untuk berpikir

Kalo tidak ada yang

lembut, suara jelas dan

apakah ada tindakahan

ditanyakan lagi, saya

memotivasi klien

Terlihat senang, dan

yang belum dimengerti

mengangguk

oleh ibu klien

K:saya merasa tenang,

Kebutuhan klien tampak telah

Menurut konsep interaksi

cemas saya juga

terpenuhi dengan proses

terapeutik maka akhir

berkurang

belajar yang dilakukan

interaksi diakhiri dengan

bersama perawat

terminasi

pamit yaa bu, besok


saya akan kesini lagi
untuk mengecek kondisi

K: mengangguk,

anak ibu.

memperhatikan perawat,
tersenyum

K: tenang, tersenyum,

Perawat mengakhiri

merubah posisi kaki

interaksi dengan terminasi

P: mengangguk, paham,
P :baik bu, kalo begitu

dan tersenyum
P: tersenyum,

Perawat mengakhiri

Menurut konsep interaksi

saya pamit sekarang,

memandang klien

interaksi dengan terminasi

terapeutik maka akhir

selamat pagi

dengan senang,

interaksi diakhiri dengan

137
menjelaskan dengan

terminasi

nada suara yang lemah


lembut, suara jelas dan
memotivasi klien,
mengulurkan tangan
Kebutuhan klien tampak telah

Hal ini sesuai dengan teori

K: Tersenyum,

terpenuhi dengan proses

bahwa aspek utama untuk

mengangguk-anggukkan

belajar yang dilakukan

mempertahankan

kepala

bersama perawat

hubungan adalah adanya


hubungan saling percaya

K: iya mbak selamat


pagi

K: Tersenyum,

Klien tampak senang

membalas uluran tangan

P: tersenyum, ekspresi

Perawat senang dengan

wajah senang

interaksi yang dilakukan


dengan klien

Rekomendasi : Beberapa teknik komunikasi telah digunakan diantaranya empati, fokusing, sikap terbuka dan role modeling. Teknik ini tepat
digunakan untuk meningkatkan kemampuan keluarga klien terutama keluarga klien dengan resiko perilaku kekerasan.

138

139
SP 5 Klien
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien

: klien

Status Interaksi perawat-klien

: Fase kerja

Nama Mahasiswa

: Nova Caesario E

Tanggal

: Jumat, 30 Oktober 2015

Lingkungan

: perawat dan klien duduk di ruangan klien saling behadapan

Jam

: 09.00 WIB

Deskripsi Klien

: ekspresi wajah klien Nampak sudah tenang

Tujuan ( berorientasi pada klien )

: Klien mampu melakukan kegiatan mengontrol marah tanpa bantuan perawat

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI

ANALISA BERPUSAT

ANALISA BERPUSAT

NON VERBAL

PADA PERAWAT

PADA KLIEN

RASIONAL

140
P : Selamat siang

P : duduk berhadapan,

Perawat memulai

Klien tampak bersedia

Klien telah bersedia

mengulurkan tangan,

percakapan dengan sikap

berinteraksi dan

melakukan interaksi

tersenyum, badan

terbuka

membutuhkan bantuan

pertemuan ke lima hal ini

dari perawat

menunjukkan bahwa

agak membungkuk ke
depan, tubuh sikap

antara klien dan perawat

terbuka

telah terbina hubungan


saling percaya. Sesuai
dengan teori bahwa
keberhasilan membina
hubungan saling percaya
sangat dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan non
verbal yang disampaikan

K : Siang, Mas

Perawat tetap menjaga

Klien berespon positif

oleh perawat
Perawat mempertahankan

perawat, mengulurkan

posisi tubuh dengan

dengan salam yang

sikap terbuka, badan

tangan klien

terapeutik

disampaikan oleh perawat

condong ke depan,

K : Melihat kearah

mengubah posisi

memandang dan

kakinya, memandang

mendengarkan dengan

perawat, menjawab

penuh perhatian ketika

dengan ramah,

berinteraksi dengan klien.

tampak senang

Sesuai dengan teori hal ini

dengan kedatangan

merupakan sikap-sikap

perawat,

yang harus dilakukan

141
P : mempertahankan sikap

dalam terhadap interaksi

terbuka, badan

yang dilakukan.melakukan

condong ke depan,

hubungan terapeutik

memandang dan

sehingga klien dapat

mendengarkan

berespoin positif

dengan penuh
perhatian
P : Bagaimana
perasaannya hari ini?

P : Suara jelas, tetap

Perawat mencoba

Klien tampak sudah

Perawat menunjukkan

tersenyum,

membuka diri dan

tenang dan berbicara tidak

hubungan yang terbuka

mempertahankan

mencoba menggali data

dengan nada tinggi lagi

dengan klien. Hal ini

sikap terbuka,

baru yang mungkin sangat

sesuai dengan teori

memandang klien

diperlukan oleh klien

komunikasi yaitu teknik

dengan bersahabat

komunikasi terapeutik

K : Memandang perawat,

dimana bahwa untuk

wajah tampak lebih

mendapatkan data

rileks

diperlukan pertanyaan dan


sikap terbuka dari perawat
dalam memahami

K : Alhamdulilah baik

K: Ekpresi wajah tidak

Perawat mempertahankan

Sikap pasien sudah mulai

kebutuhan klien saat ini


Perawat menunjukkan
sikap terbuka pada klien

mas,saya merasa

tegang,mencoba

sikap terbuka menerima

tenang,menunjukkan

agak tenang sekarang

untuk

klien apa adanya dan

tanda-tanda pasien sudah

tersenyum,badan

menunjukkan perhatian

bisa untuk mrengontrol

142
agak bergeser

terhadap kebutuhan klien

emosinya

Perawat memulai

Klien tampak bersedia

Untuk mengevaluasi apa

membenarkan posisi
duduk,menjawab
dengan suara agak
rendah
P:

menganggukkan
kepala,
mendengarkan klien
dan badan tetap

P: Sesuai janji kita yang

condong ke depan
P: Badan condong

kemaren yang kita

kedepan,sikap

percakapan dengan sikap

berinteraksi dengan

klien masih ingat,tentang

sudah sepakati,pada

terbuka

terbuka

perawat

kontrak waktu yang sudah

hari ini kita akan

di sepakati sebelumnya

melakukan kegiatan
yang ke 5 mbak,mbak
masih ingat kan?

K: Masih mas

P: Kemaren kan kita

K: Klien sudah mulai bisa

Perawat tetap menjaga

Klien menjawab

tersenyum

posisi tubuh dengan

pertanyaan dari perawat

terapeutik

dengan nada yang pelan

Perawat memulai

Klien tampak bersedia

P: suara jelas, tetep

143
sudah melakukan

tersenyum,

percakapan dengan sikap

berinteraksi dengan

kegiatan untuk

memandang klien

terbuka, Perawat ingin

perawat

mengontrol rasa

dengan senyuman

klien mengulagi apa yang

marah kegiatan itu

perawat jelaskan kepada

sudah mbak

klien

praktekkan kan mbak,

Untuk mengevaluasi apa

cobak mbak bisa

klien masih ingat,tentang

ulangin lagi apa saja

kegiatan yang sudah di

kegiatan yang saya

lakukan

ajarkan kepada mbak


kemaren
K: Sudah saya

K: badan condong, sikap

Perawat tetap menjaga

Klien menjawab

praktekkan mas,

tebuka dan tersenyum

posisi tubuh dengan

pertanyaan perawat

kemaren yang sudah

kepada perawat

terapeutik,mendengarkan

dengan lancar

mas ajarkan sama

pasien berbicra tidak

saya jika saya lagi

memotong pembicaraan

kesal coba rileks

pasien

kemudian lakukan
kegiatan tarik nafas
dalam,pukul bantal jika
ingin meluapkan emosi
saya, jika saya masih
kesal pengen marah-

144
marah saya bisa
mengatasinya dengan
minum obat dan
jangan lupa cek
dengan 6 benar
obat,obatnya ada 3
macam warnya
putih,orange,merah
jambu,kemudian
lakukan kegiatan
dengan cara menolak
secara halus kalau
saya tidak mau,jika
saya merasa jengkel
atau marah saya bisa
ngmong sma orang
tua saya jangan di
pendam dalam
hati,meminta dengan
baik-baik,kemudian
lakukan cara
spiritual,lebih
mendekatkan diri

145
kepada
tuhan,berwudhu bisa
menyegrakan
pikiran,sholat
sebaiknya
berjamaah,jika marah
perbanyak
istifar,banyak-banayak
juga baca AL-Quran
P: Bagus banget

P: suara jelas, tetep

Perawat tetap menjaga

Klien tampak senang

Memberikan dukungan

mbak,mbak masih

tersenyum,

posisi tubuh dengan

mendapat acungan jempol

moral kepada pasien agar

ingat apa yang sudah

memandang klien

terapeutik

dari pasien

pasien semangat kembali

ajarkan dan sudah di

dengan senyuman

P: suara jelas, tetep

Perawat menjelaskan

Klien mendengarkan

Untuk mengevaluasi

tersenyum

dengan kata kata yang

dengan antusias

kegiatan yang sering di

praktekkan sama
mbak.
P: Sekarang mbak sudah
bisa mengntrol emosi
mbak dengan
melakukan kegiatan
tersebut,kegiatan
mbak yang paling di
sukai untuk

jelas kepada klien

lakukan untuk mengontrol


rasa marah

146
mengontrol rasa
marah mbak kegiatan
yang mana mbak
K: Jika saya masih

Perawat tetap menjaga

Klien menjawab

Untuk mengetahui apakah

posisi tubuh dengan

pertanyaan perawat

kegiatan untuk mengontrol

lebih sering melakukan

terapeutik,mendengarkan

dengan lancar

rasa marah pasien

kgiatan spiritual lebih

pasien berbicara

merasa marah saya

K: badan condong, sikap


tebuka

berhasil atau tidak

mendekatkan diri
kepada tuhan,lebih
banyak istifar mas
sama jika ada masalah
saya lebih suka
mengungkapkan sama
orang tua saya
P: Bagus mbak kalau

P: suara jelas, tetep

Perawat tetap menjaga

Klien mendengarkan

Memberikan dukungan

dengan antusias

moral kepada pasien agar

mbak sudah mulai

tersenyum,

posisi tubuh dengan

melakukan kegiatan yang

memandang klien

terapeutik

mbak sukai untuk

dengan senyuman

mengontrol marah mbak


,jika mbak merasa
kegiatan tersebut belum
cukup untuk mengontrol
marah mbak,bisa

pasien semangat
melakukan kegiatan untuk
melatih mengontrol marah

147
memakai kegiatan yang
lain,seperti minum
obat,nafas dalam,pukul
bantal
P: Sekarang mbak sudah

P: suara jelas, tetep

Perawat tetap menjaga

bisa mengontrol rasa

tersenyum,

posisi tubuh dengan

marah mbak,itu

memandang klien

terapeutik

perkembangan yang luar

dengan senyuman

Klien mendengarkan

biyasa,mungkin mbak ada


yang bisa ditanyakan

Mengevaluasi apakah

kepada saya atau kurang

pasien masih bingung

jelas silakan mbak gapapa

atau ada keluhan lain


yang dirasakan

K:Tidak ada mas,saya


suadah mengerti apa yang
sudah di jelaskan

P : Baiklah jika mbak


sudah mengerti apa yang
sudah saya jelaskan
tadi,cobak mbak ulangin
kembali yang tadi sudah

K: badan condong, sikap

Perawat tetap menjaga

Klien menjawab

tebuka dan tersenyum

posisi tubuh dengan

pertanyaan perawat

kepada perawat

terapeutik,mendengarkan

dengan santai dan tidak

pasien berbicara

ada rasa kebingungan

Perawat tetap menjaga

Klien mendengarkan

Mengevaluasi apakah

posisi tubuh dengan

dengan antusias

klien masih bingung atau

P: suara jelas, tetep


tersenyum

terapeutik

ada keluhan lain yang


dirasakan

148
saya sampaikan
K: Tadi mas

K: badan condong, sikap

Perawat tetap menjaga

Klien menjawab

Mengevaluasi apakah

pertanyaan perawat

klien sudah faham apa

menyampaikan untuk

tebuka dan tersenyum

posisi tubuh dengan

tetap melakukan kegiatan

kepada klien

terapeutik,mendengarkan

yang sudah perawat

yang saya sukai untuk

pasien berbicara tidak

berikan

mengontrol marah,jika

memotong pembicaraan

kegiatan itu masih belum


bisa mengurangi rasa
marah saya,saya di
anjurkan melakukan
kegiatan seperti nafas
dalam,pukul bantal,minum
obat.
P: Baiklah ternyata mbak

P: badan condong

Perawat tetap menjaga

Klien bersedia dan

Adanya

sudah mengerti apa yang

kedepan, sikap

posisi tubuh dengan

sepakat dengan kontrak

kesepakatan antara

tadi saya sudah

terbuka

terapeutik

selanjutnya

perawat dan klien untuk

sampaikan,jadi ini saya


akan menjadwalkan
kembali pertmuan kita
untuk melihat
perkembangan mbak,saya
akan kembali lagi satu

kontrak selanjutnya

149
minggu lgi ya
Saya akan datang pukul 9
mbak,apakah mbak
bersedia?
Enaknya tempatnya di
mana mbak?
K : iya, saya bisa jam 9
pagi. Untuk tempatnya di
tempat ini saja
P: Termakasih atas

K : badan condong, sikap


tebuka dan tersenyum
kepada klien
P: Berdiri dan berjabat

waktunya mbak,selamat

tangan, meninggalkan

siang

ruangan klien

posisi tubuh dengan

sepakat dengan kontrak

terapeutik

selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai