Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA POST OP

SECTIO CAESAREA DI RSUD. SALEWANGANG MAROS


Sri Angriani1, Suwandi, Sri Wahyuni
Poltekkes Kemenkes Makassar
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
STIKES Nani Hasanuddin Makassar
Alamat Korespondensi : echaangriani@gmail.com/081355345360

ABSTRAK
Sectio Caesarea merupakan kelahiran janin melalui insisi yang dibuat pada dinding abdomen
dan uterus. Tindakan insisi pada persalinan Sectio Caesarea ini menyebabkan luka sayat yang harus
diperhatikan derajat kesembuhan lukanya karena resiko tinggi terjadi infeksi, rupture uteri dan
pendarahan. Salah satu yang berperan dalam penyembuhan luka adalah mobilisasi dini yang
dipercaya dan terbukti meningkatkan proses penyembuhan luka. Apabila mobilisasi dini tidak
dilakukan sesegera mungkin akan dapat mengaibatkan terjadinya komplikasi yaitu thrombosis dan
tromboemboli ( Shella Christina dkk, 2012 ). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan mobilisasi
dini terhadap penyembuhan luka post operasi Sectio caesarea di RSUD Salewangang Maros 2013.
Jenis penelitian adalah survey analitik dengan menggunakan Uji statistik Chi-Square, tingkat
kemaknaan () : 0,05, artinya jika P < 0,05 Ha diterima berarti ada hubungan/ pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen dan jika P > 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada
hubungan/ pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Teknik pengambilan
adalah keseluruhan pada pasien post operasi sectio Caesarea di RSUD. Salewangeng Maros pada
tanggal 17 Januari 17 Februari 2014. Hasil analisis bivariat didapatkan data bahwa terdapat
pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka SC dengan tingkat kemaknaan (P < 0,001).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah mobilisasi dini mempengaruhi Penyembuhan luka section
caesarea di RSUD. Salewangeng Maros.
Kata Kunci : Mobilisasi Dini, Peneymbuhan Luka, Sectio Caesarea
PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan menuju
Indoenesia sehat 2014 adalah meningkatkan
kesadaran, kemajuan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakan yang optimal melalui
tercapainya masyarakat bahagia di Negara
Indonesia. Sasaran pembangunan kesehatan
menuju Indonesia yang sehat 2013 adalah
perilaku hidup sehat yang secara bermakna
ditandai dengan jumlah ibu memeriksakan diri
dan melahirkan ditolong tenaga kesehatan
adalah proses persalinan dengan operasi
Sectio caesarea ( Shella Christina dkk, 2012 ).
Sectio Caesarea merupakan kelahiran
janin melalui insisi yang dibuat pada dinding
abdomen dan uterus. Tindakan insisi pada
persalinan Sectio Caesareaini menyebabkan
luka sayat yang harus diperhatikan derajat
kesembuhan lukanya karena resiko tinggi
terjadi infeksi, rupture uteri dan pendarahan.
Salah
satu
yang
berperan
dalam
penyembuhan luka adalah mobilisasi dini yang
dipercaya dan terbukti meningkatkan proses
penyembuhan luka. Apabila mobilisasi dini

tidak dilakukan sesegera mungkin akan dapat


mengaibatkan terjadinya komplikasi yaitu
thrombosis
dan
tromboemboli
(Shella
Christina dkk, 2012).
Sectio Caesarea merupakan prosedur
bedah untuk kelahiran janin dengan insisi
melalui abdomen dan uterus. Resiko
penyebeb bedah harus dipertimbangkan.
Pendelegasian yang tidak tepat, fasilitas yang
tidak adekuat dan komunikasi yang buruk
menjadi penyebab perawatan di bawah
standar dan memerlukan perbaikan (Eny
Meiliya, 2008). Mobilisasi atau Aktivitas adalah
kemampuan orang untuk bergerak secara
bebas mudah dan teratur untuk mencapai
suatu tujuan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas (Sujono dkk, 2012 hal 191).
Badan
Kesehatan
Dunia
(WHO)
menyatakan bahwa persalinan dengan bedah
caesar adalah sekitar 10 - 15% dari semua
proses
persalinan
di
negara-negara
berkembang. Salah satu hal yang berperan
pada proses penyembuhan luka adalah
mobilisasi dini yang dapat meningkatkan
proses penyembuhan luka. Di Indonesia,

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721

609

angka persalinan dengan bedah caesarea


adalah sekitar 10% sampai 15% dari semua
proses
persalinan
di
Negara-negara
berkembang (Noprianto, 2012).
Angka kejadianSectio Caesarea di
Rumah Sakit Salewangang Maros pada tahun
2010 berjumlah 150 pasien, dan pada tahun
2011 berjumlah 165 pasien, pada tahun 2012
berjumlah 195 pasien, sedangkan pada tahun
2013 Januari Agustus terdapat 140 pasien
pulang dengan instruksi dokter dan control di
poliklinik(Rekam Medic RSUD Salewangang
Maros, 2011).
Fenomena yang terjadi di RSUD
Salewangang Maros masih banyak pasien
post operasi Sectio Caesaria yang dalam tiga
hari masih terdapat tanda-tanda infeksi di
sekitar
area
luka
karena
kurangnya
pemahaman ibu post op sectiocaesarea
tentang manfaat mobilisasi dini. Mobilisasi dini
yang sudah menjadi prosedur tetapdari RSUD
Salewangng Maros belum terkontrol secara
maksimal, sehingga masih banyak pasien
yang belum melakukan mobilisasi dini.
Berdasarkan latar belakang diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul pengaruh mobilisasi dini
terhadap proses penyembuhan luka inflamasi
post operasi Sectio Caesarea di RSUD
Salewangang Maros.
BAHAN DAN METODE
Lokasi, Populasi, dan Sampel
Penelitian ini mengguunakan metode
eksperimen untuk mengetahui
hubungan
antara faktor resiko dengan efek penyakit.
Dilaksanakan di RSUD. Salewangang Maros
pada tanggal 17 Januari 17 Februari 2014.
Populasi dalam penelitian adalah semua
pasien yang telah menjalani operasi Sectio
Caesarea di RSUD Salewangang Maros tahun
2013 periode Januari Agustus berjumlah 140
Sectio Cesarea.
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan 15 sampel pasien Post. Op
section caesarea
Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa observasi.
Observasi yang digunakan berisi data tentang
pelaksanaan mobilisasi dini post operasi
sectio caesarea yang dibuat dengan cara
melakukan pengumpulan data penelitian
dengan observasi secara langsung kepada
responden setelah enam jam post operasi
sectio caesarea responden melakukan
gerakan mulai dari menggerakkan lengan,
mengerakkan tangan, menggerakkan ujung
jari kaki, memutar pergelangan kaki,

610

mengangkat tumit, menegangkan otot betis,


menekuk dan menggeser kaki. 10 jam post
operasi sectio caesarea responden melakukan
gerakan miring kiri dan miring kanan. 12 jam
post operasi sectio caesarea responden
belajar duduk. 24 jam post operasi sectio
caesarea responden belajar berjalan.
Pengolahan Data
Setelah
data
terkumpul,
dilakukan
pengolahan data. Pengolahan data dilakukan
secara elektronik melalui Komputer.
1. Editing
Dilakukan untuk memeriksa ulang atau
mengecek
jumlah
dan
meneliti
kelengkapan data yang diperlukan.
2. Coding
Memberi kode identitas responden
untuk menjaga kerahasiaan identitas
responden dan mempermudah proses
biodata responden bila diperlukan.
3. Tabulasi Data
Dilakukan untuk memudahkan dalam
pengolahan data kedalam suatu table
menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai
dengan tujuan penelitian, sehingga tabel
mudah dianalisa.
4. Analisa data
Setelah data tersebut ildilakukan
editing, kodeng, dan tabulasi makan
selanjutnya dilakukan analisa dengan
beberapa cara.
a. Analisis Univariat
Analisis dilakukan terhadap tiap-tiap
variabel penelitian terutama untuk
melihat tampilan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap-tiap variabel.
b. Analisis Bivariat
Analisa
bivariat
dilakukan
untuk mengetahui hubungan tiap
variabel independen dan variabel
dependen.
Uji
statistic
dengan
menggunakan computer program SPSS
versi 17.
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di
RSUD. Salewangeng Maros
RespoNden

Umur

26
Ny. "H"
tahun
37
Ny. "SU"
tahun
36
Ny. "S"
tahun
27
Ny. "H"
tahun

Pendidikan Pekerjaan
SMP
DIPLOMA
SMA
DIPLOMA

Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja
Pegawai
Swasta
Pegawai
Swasta

Paritas
Kehamilan
ke-3
Kehamilan
ke-4
Kehamilan
pertama
Kehamilan
ke-2

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721

RespoNden
Ny. "L"
Ny. "N"
Ny. "W"
Ny. "M"
Ny. "J"
Ny. "M"
Ny. "A"
Ny. "H"
Ny. "W"
Ny. "H"
Ny. "F"

Umur
29
tahun
26
tahun
26
tahun
31
tahun
29
tahun
33
tahun
27
tahun
37
tahun
23
tahun
26
tahun
28
tahun

Pendidikan Pekerjaan
SMA

PNS

SMA

Tidak
Bekerja

DIPLOMA

PNS

SMP

Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja
Tidak
Bekerja

SMA

PNS

SMP

Tidak
Bekerja

SMA
SMA
SMA
SMA
SMA

Penyembuhan Luka SC

Paritas
Kehamilan
ke-2
Kehamilan
pertama
Kehamilan
ke-2
Kehamilan
pertama
Kehamilan
ke-2
Kehamilan
ke-2
Kehamilan
pertama
Kehamilan
ke-6
Kehamilan
pertama
Kehamilan
ke-3
Kehamilan
ke-2

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan


Pelaksana Mobilisasi Dini Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesarea Di RSUD.
Salemangeng Maros
Persentase
Mobilisasi Dini Frekuensi
(%)
Tidak Efektif

20,0

Efektif

12

80,0

Total

15

100

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan


Penyembuhan Luka Pada Pasien Post.Op
Sectio Caesarea Di RSUD. Salewangeng
Maros
Penyembuhan
Persentase
Frekuensi
Luka
(%)
Tidak Sembuh
4
26,7
Sembuh

11

73,3

Total

15

100

2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk
mengetahui perbedaan jumlah responden
yang sembuh karena melaksanakan
mobilisasi dini atau tidak melaksakan
mobilasi dini, dan jumlah responden yang
tidak sembuh karena melaksanakan
mobilisasi
atau tidak
melaksanakan
mobilisasi dini. Hasil analisis bivariat
sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Mobilisasi Dini
Dengan Proses Penyembuhan Luka
Inflamasi Pada Pasien Post Operasi Sectio
Caesarea Di RSUD. Salewangeng Maros

Mobilisasi
Dini

Jumlah

Tidak
Sembuh
n

Sembuh
n

20,0

Tidak
Efektif

3 20,0

Efektif

6,7

11 73,3

12

80,0

Total

26,7

11 73,3

15

100

P = 0,009

Dari hasil penelitian yang telah


dilakukan
terhadap
15
responden,
didapatkan 3 (20,0%) responden mobilisasi
dini tidak efektf, diantaranya 3 (20,0%)
responden tidak sembuh, dan nol (0%)
responden sembuh. Dari 15 responden
terdapat 12 (80,0%) responden mobilisasi
dini efektif, diantaranya 1 (6,7%) tidak
sembuh, dan 11 (73,3%) responden
sembuh.
Berdasarkan hasil Uji Chi-square
(Fishers Exact Test) didapatkan nilai P =
0,009, karena nilai tingkat kemaknaannya <
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara
mobilisasi
dini
dengan
proses
penyembuhan luka pada pasien post
Operasi section caesarea.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap
semua responden yang dilakukan pada hari
pertama post operasi sectio caesarea sampai
dengan hari keempat, didapatkan Distribusi
responden berdasarkan umur yang terbanyak
umur 26-35 tahun yaitu 11 (73,3%) responden,
Distribusi responden berdasarkan pendidikan
yang terbanyak pendidikan SMA yaitu 9
(60.0%) responden, Distribusi responden
berdasarkan pekerjaan yang terbanyak tidak
bekerja yaitu 10 (66,7%) responden, Distribusi
responden
berdasarkan
paritas
yang
terbanyak kehamilan kedua yaitu 6 (40,0%)
responden,
Distribusi
responden
berdasarkan mobilisasi dini didapatkan 12
(80,0%) responden melakukan mobilisasi dini
dengan baik dan 3 (20,0%) responden yang
melakukan
mobilisasi
dini
kurang.
Berdasarkan
penyembuhan
luka
SC
didapatkan 11 (73,3%) responden yang
lukanya sembuh dan 4 (26,7%) responden
yang lukanya tidak sembuh.
Berdasarkan hasil Uji Chi-square (Fishers
Exact Test) didapatkan nilai P = 0,009, artinya
terdapat hubungan yang signifikan antara
mobilisasi dini dengan penyembuhan luka

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721

611

Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD


Salewangeng Maros.
Asumsi peneliti : Mobilisasi dini sangat
bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi
darah,
membantu
proses
pemulihan,
mencegah terjadinya infeksi yang timbul
karena gangguan pembulu darah balik serta
mencegah perdarahan lebih lanjut. Dengan
mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik
sehingga fundus uteri keras, maka resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan,
karena kontraksi membentuk penyempitan
pembuluh darah yang terbuka, Involusi uterus
tidak baik, apabila tidak dilakukan mobilisasi
secara dini karena dapat menghambat
pengeluaran darah dan sisa plasenta
sehingga
menyebabkan
terganggunya
kontraksi uterus. Salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi kesembuhan luka adalah
mobilisasi dini. Mobilisasi dini merupakan
faktor yang dapat mempercepat pemulihan
luka pasien post operasi. sectio caesarea dan
mencegah komplikasi post operasi Banyak
keuntungan yang dapat diraih dari latihan
mobilisasi dini di tempat tidur dan berjalan
pada periode dini post operasi, mobilisasi dini
sangat penting dalam percepatan hari rawat
dan
mengurangi
terjadinya
dekubitus,
kekakuan atau penegangan otot di seluruh
tubuh, gangguan sirkulasi darah dan
gangguan peristaltik. Proses penyembuhan
luka dikatakan baik apabila tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi seperti rubor, dolor, kalor,
tumor, dan gangguan fungsi laesa.
Hal ini sesuai dengan teori Ancheta (2005)
menyatakan bahwa
Mobilisasi secara
bertahap sangat berguna untuk proses
penyembuhan luka dan mencegah terjadinya
infeksi serta trombosis vena. Bila terlalu dini
melakukan mobilisasi dapat mempengaruhi
penyembuhan luka operasi. Jadi mobilisasi
secara teratur dan bertahap yang diikuti
dengan latihan adalah hal yang paling
dianjurkan.
Hasil Penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Shella Christina pada tahun 2012 berjudul
Mobilisasi
Dini
Berhubungan
Dengan
Peningkatan Kesembuhan Luka Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesarea berdasarkan
hasil uji Chi-square mendapatkan tingkat
kemaknaan 0,014 yang berarti terdapat
hubungan mobilisasi dini pasien Post Operasi
Sectio Caesarea dengan tingkat kesembuhan
luka. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hairul Bariah (2010), tentang efektitas
mobilisasi dini terhadap penyembuhan pasien
post op sectio caesarea di RSUD Dr .Pringadi
Medan juga mendapatkan hasil bahwa
mobilisasi dini efektif terhadap penyembuhan

612

pasien post op sectio caesarea khususnya


pada penyembuhan luka operasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 15
responden, didapatkan empat responden
yang tidak sembuh, diantaranya tiga
responden mobilisasi dini kurang, dan satu
responden mobilisasi dini efektif. Dari 15
responden terdapat 11 responden Sembuh,
diantaranya mobilisasi kurang tidak ada,
dan 11 responden mobilisasi dini efektif.
2. Ada hubungan antara mobilisasi dini
dengan proses penyembuhan luka pada
pasien post operasi sectio caesarea di
RSUD Salewangang Maros dengan tingkat
kemaknaan p = 0,009.
SARAN
Penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi pelayanan keperawatan maternitas
Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan informasi tentang pentingnya
keperawatan maternitas bawha dengan
dilakukannya
mobilisasi dini akan
mempengaruhi
proses
penyembuhan
pasien pasca Seksio Cesarea.
2. Bagi Institusi Pendidikan.
Diharapkan dengan adanya hasil
penelitian ini agar dapat digunakan sebagai
bahan
informasi
untuk
menambah
pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai
pengembangan
ilmu
dan
referensi
perpustakaan, sehingga dapat dijadikan
bahan bacaan mahasiswa selajutnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Kiranya hasil penelitian ini dapat menjadi
dasar
penelitian
selanjutnya
dan
diharapkan dapat menjadi tambahan
referensi serta menambah pengetahuan
mengenai adanya mobilisasi dini yang
dapat mempengaruhi proses penyembuhan
luka terhadap pasien post operasi sectio
caesarea.
4. Bagi RSUD Salewangang Maros
Kiranya penelitian ini dapat dapat
dijadikan sebagai dasar untuk melakukan
mobilisasi dini tetap karena berpengaruh
trhadap proses penyembuhan luka. Maka
diharap kepada RSUD Salewangang Maros
untuk dijadikan sebagai prosedur tetap.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721

DAFTAR PUSTAKA
Anisah U, Mursiyam & Anggraeni (2010) Pengalaman Perempuan Yang Mengalami Sectio Caesarea Atas
Indikasi
Pre
Eklampsia
Berat
Di
RSUD
Prof.
Margono
Soekarjo
Purwokerto,
http://jurnalonline.unsoed.ac.id
Baston H & Jennifer (2010) Persalinan Vol.3, Jakarta : EGC
Christina S & Kristanti (2012) Mobilisasi Dini Behubungan Dengan Peningkatan Kesembuhan Luka Pada Pasien
Post Operasi Sectio Caesarea, ervaellikristanti@yahoo.co.id
Cungkring (2011) Perbedaan Efektifitas Mobilisasi Aktif Dan Pasif Terhadap Kecepatan pemulihan Pada Pasien
Post Op Seksio Sesarea Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri,
http://cungkringgendut.blogspot.com
Ekaputra E (2013) Evolusi Manajemen Luka, Jakarta : CV Trans Info Media
Hidayat A, (2012) Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta : Salemba. Medica
Liu David T.Y (2008) Manual Persalinan Edisi 3, Jakarta : EGC
Martono N (2010) Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Mochtar R (2010) Sinopsis Obsetri Jilid 2, Jakarta : EGC
Morison M.J (2010) Manajemen Luka, Jakartan : EGC
Riyadi S & Harmoko (2012) Standar Operating Procedure dalam praktik keperawatan dasar. Jogjakarta : Pustaka
Pelajar
Sukowati dkk (2010) Model Konsep dan Teori Keperawatan, Bandung : PT Refika Aditama
BeeQuinn Blog (2012) Mobilisasi, http :// beequinn. wordpress. com/ nursing/ kebutuhan dasar - manusia, ac.
id
Fitriyah Lailatul (2009) Mobilisasi Dini, wordpress.com
Adiavancha (2013) Konsep Mobilisasi Dini, http://adiavancha. Blogspot / 2013 / 05 / konsep mobilisasi - dini. html
Rafiesm (2010) Pengertia Luka Dan Proses Penyembuhan Luka,http://rafiesm. blogspot. com
Ilmu Green (2012) Rentang Gerak Mobilisasi, http://ilmugreen.blogspot.com
Solikhah U (2001) Asuhan Keperawatan Gangguan Kehamilan persalinan dan Nifas, Jogjakarta : Nuhamedika

613
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosisi Volume 4 Nomor 5 Tahun 2014 ISSN : 2302-1721

Anda mungkin juga menyukai