Anda di halaman 1dari 15

oleh Dr.

Asep Sofyan
(email: asepsofyan@yahoo.com)

Definisi Model
Model dapat diartikan sebagai penggambaran,

penyederhanaan, miniatur, atau peniruan.


Pemodelan lingkungan adalah penggambaran
proses lingkungan beserta hubungan antar
komponen/variabel pembentuknya
menggunakan representasi logika dan
matematika.
Pemodelan merupakan salah satu cabang dari
analisis ilmiah. Kegiatan pemodelan meliputi:
pembuatan konsep, pengorganisasian,
komunikasi, pemahaman, analisis, ujicoba
pengukuran lapangan, ramalan, prediksi,
peringatan dini (early warning), dan optimasi
pengambilan keputusan.

Definisi Teknik Lingkungan


Teknik lingkungan merupakan cabang ilmu

yang mengembangkan keilmuan,


metodologi, pengukuran, analisis masalah,
dan rekomendasi permasalahanpermasalahan lingkungan, khususnya dari
sisi pendekatan teknik dan manajemen.
Permasalahan lingkungan yang secara
intensif dikembangkan di Teknik
Lingkungan adalah sumber daya air,
penyediaan air bersih, pengolahan air
limbah, pengolahan limbah padat,
pencemaran udara, pencemaran tanah,
dan kesehatan lingkungan.

Sehingga Pemodelan Teknik Lingkungan

adalah pengembangan keilmuan,


metodologi, dan analisis logika dan model
matematika untuk memecahkan
permasalahan lingkungan dari pendekatan
teknik dan manajemen.

Tahapan analisis data secara umum:


Pengukuran (data lapangan)
Analisis statistik (rerata, simpangan baku,

korelasi, dll)
Interpretasi data (dibandingkan dng baku mutu
dll)
Kelemahan: proses fisik/kimia/biologi tidak dapat
dijelaskan hanya oleh data-data pengukuran
secara umum tersebut.

Pemodelan dapat dipergunakan untuk

membantu menjelaskan fenomena fisik, kimia,


dan biologi yang mungkin terjadi dalam proses
tersebut.
Model merupakan perumusan matematika dari
proses-proses fisika/kimia/biologi suatu
fenomena alam, sehingga jika dimasukkan
data-data penunjang, kemudian dihitung
dengan metode perhitungan tertentu, akan
dapat dihasilkan gambaran proses secara
keseluruhan.
Kelebihan model adalah model dapat digunakan
sebagai sarana simulasi, sehingga dengan
model kita dapat memperkirakan, memprediksi
dan mempelajari berbagai kemungkinan yang
dapat terjadi jika berbagai skenario
diaplikasikan dalam model tersebut.

Pemodelan di Teknik Lingkungan terbagi

menjadi 2 bagian besar, yaitu pemodelan


proses fisik/kimia/biologi dan pemodelan
manajemen lingkungan.

Pemodelan proses fisik/kimia/biologi

bertujuan untuk mengetahui proses fisik,


kimia, dan biologi yang terjadi pada suatu
objek/proses yang dipelajari, interaksi
antar variabel/parameter, karakteristik
transport (penyebaran), dan keluaran yang
dihasilkan jika suatu skenario masukan
dilakukan (proses simulasi).

Pemodelan manajemen lingkungan bertujuan

untuk mempelajari parameter/variabel yang


berperan dalam sebuah proses alam/sosial, dan
juga interaksi yang terjadi antar
parameter/variabel.
Selain itu pemodelan manajemen lingkungan
bertujuan untuk proses pembuatan keputusan
manajemen, yaitu dengan cara membuat
berbagai skenario manajemen yang kemudian
dimasukkan ke dalam model, disimulasikan, dan
dianalisis keluaran yang dihasilkan.
Dengan berbagai simulasi tersebut dihasilkan
banyak alternatif solusi, sehingga keputusan
yang diambil dapat berkualitas lebih baik.

Ruang Lingkup Pemodelan Teknik


Lingkungan
Pemodelan Proses Fisik/Kimia/Biologi
Proses penyebaran fisik (adveksi, difusi,

dispersi, deposisi)
Proses interaksi antar molekul (asosiasi,
difraksi, aglomerasi)
Proses reaksi kimia antar molekul
Proses pertumbuhan biologi

Pemodelan Manajemen Lingkungan


Pemodelan sistem dinamik
Pemodelan konsep (ekosistem, sistem

sosial/ekonomi)

Berdasarkan ruang lingkup yang

dikerjakan bidang Teknik Lingkungan maka


pemodelan Teknik Lingkungan dapat
diterapkan pada bidang-bidang:
Pemodelan Sumber Daya Air
Pemodelan Penyediaan Air Bersih
Pemodelan Pengolahan Air Limbah
Pemodelan Pengolahan Limbah Padat
Pemodelan Pencemaran Udara,
Pemodelan Pencemaran Tanah dan Air Tanah,
Pemodelan Kesehatan Lingkungan dan
Pemodelan Manajemen Lingkungan.

Menyusun/Menggunakan Model
Sebelum menyusun atau menggunakan

sebuah model maka beberapa hal yang


harus diperhatikan adalah:

Model adalah representasi dari sebuah teori,

sehingga jika teori yang digunakan benar maka


model juga seharusnya menghasilkan keluaran
yang benar, dan sebaliknya.
Asumsi dan penyederhanaan yang dibuat ketika
menyusun model harus mengikuti aturan/teori
yang berlaku, setiap asumsi yang dibuat harus
didokumentasikan/dicatat dengan baik.
Untuk menghitung model matematika biasanya
digunakan pendekatan metode numerik,
sehingga harus didefinisikan dengan baik
kemungkinan kesalahan perhitungan dari
metode numerik yang dipilih/digunakan.

Tidak ada satupun model yang dapat

memprediksi secara akurat 100%, tetapi


model yang baik dapat menjelaskan banyak
hal dari data observasi yang dikumpulkan.
Pemodelan bukan substitusi/pengganti
kegiatan pemantauan/monitoring lingkungan.
Model hanya akan berjalan baik jika ditunjang
oleh data observasi laboratorium/lapangan
dan data pemantauan yang baik dan
kontinyu.
Ketika menyampaikan sebuah kesimpulan
atas hasil sebuah model maka berbagai
asumsi/penyederhanaan dan kesalahan
numerik harus disampaikan pula. Sehingga
tingkat ketidakpastian model dapat menjadi
bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Setiap penyusun dan pengguna model harus
memahami segala keterbatasan yang dimiliki

Pemodelan Proses
Fisik/Kimia/Biologi
Pemodelan fisik/kimia/bologi

direpresentasikan dgn pemodelan


matematika. Pemodelan matematika memiliki
karakteristik:
Konseptual atau empirikal
Deterministik atau stokastik
Steady-state atau dinamik
Analitikal atau numerikal
Secara spasial teragregasi atau terdistribusi

Tahapan proses pemodelan


matematika:
Konseptualisasi dan Identifikasi

Menyusun hipotesis dasar teori yang terlibat dalam

proses termaksud
Mengevaluasi hipotesis dasar teori termaksud
Identifikasi struktur model

Representasi matematika
Biasanya dalam bentuk diferensial atau persamaan

aljabar
Untuk sistem pakar dapat pula menggunakan aturan
bahasa (linguistic rules)

Implementasi numerik
Menyusun algoritma solusi numerik
Melakukan perhitungan menggunakan komputer

Estimasi parameter dan Kalibrasi

Pengaturan parameter model berdasarkan data


pengukuran
Kalibrasi sehingga seluruh data pengukuran dan
parameter model sesuai

Pengujian hipotesis

Pengujian keluaran model terhadap kondisi uji


yang telah ditentukan untuk hipotesis tertentu

Validasi

Memastikan kualitas model yang dihasilkan


dengan membandingkannya dengan data
pengukuran

Bidang Teknik Lingkungan bekerja pada

media air, tanah, air tanah, dan udara.


Sehingga karakteristik dan proses yang
terjadi pada media tersebut perlu diketahui
dengan baik.
Air dan udara bisa dikelompokkan menjadi
fluida, sehingga teori fluida seperti statis,
mekanis, dan dinamis menjadi dasar teori
pemodelan fisik.
Istilah-istilah penting: Adveksi, Difusi,
Dispersi, Deposisi, Sedimentasi, dll

Anda mungkin juga menyukai