KALKULASI BIAYA
Kalkulasi Biaya
Merupakan alat pengukur performance suatu
perusahaan.
Pengukuran performance ini dilakukan secara
periodikal dan terus menerus.
Sistem biaya telah dipergunakan oleh berbagai
perusahaan sebagai pengukur performance secara
periodik.
Biaya produksi atau operasional dalam sistem
industri adalah peran yang sangat penting, karena
menciptakan keunggulan kompetitif
dalam
persaingan antar industri dalam pasar global.
lanjutan
3. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan
PERHITUNGAN
Kenaikan UMK
Kenaikan UMK memiliki efek pada hal
berikut :
Kenaikan biaya produksi tidak
disertai kenaikan harga jual
mengakibatkan persaingan dipasar
global semakin berat dari negara
negara seperti :
Kamboja, Vietnam, Bangladesh,
Srilangka, India dan China.
Insentif Produktivitas
Cara menghadapi kenaikan biaya tenaga kerja dan
tingkat persaingan yang tinggi adalah dengan
memotivasi operator untuk meningkatkan produkrivitas
dengan memberikan uang intensif.
Intensitas Produktivitas
Bonus Target Operator
Target ditentukan berdasarkan
produktivitas operator dalam mencapai
break even point Cost of manufacturing.
Diberikan kepada line produksi yang
mencapai target (45 orang) berdasarkan
fungsi dan skill antara Rp. 3.500,- s/d Rp.
10.000,- per orang-hari.
Dipotong 5% - 10% dari bonus target jika
ada operator dari line tersebut yang tidak
termasuk.
Dibayar cash per minggu
Pengertian ongkos
Beberapa
mendefinisikan
mengenai
ongkos
(cost)
yaitu
sebagai
berikut
:
ongkos yaitu pengorbanan atau pembebanan yang diukur dengan nilai uang, yang diperlukan untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu produk tertentu yang dapat berupa barang atau
jasa.
Suatu
pengorbanan
atau
pembebanan
baru
dapat
dianggap
sebagai
ongkos
apabila
memenuhi
syarat-syarat
sebagai
berikut
:
Jika pada suatu saat ternyata bahwa untuk kain sebanyak 500 meter hanya dapat dibuat 800
kemeja yang kwalitasnya sama , karena sebagian dari kain misalnya hilang, atau kusut atau rusak, maka dalam
hal ini ongkos bahan baku untuk pembuatan kain grey tetap Rp. 50.000 per meter. Sedangkan biaya bahan
baku untuk pembuatan kemeja pada saat tersebut adalah:
PENGERTIAN HARGA
POKOK
Harga pokok dapat didefinisikan sebagai :
jika perusahaan tersebut menginginkan keuntungan sebesar 10% dari harga pokok kemeja casual, maka untuk menentukan harga jual harus ditentukan dahulu
harga pokok, yaitu sebagai berkut :
Blouse
Data Kain Sarung :
- Ongkos bahan baku Rp. 250,-/meter
- Ongkos buruh Rp. 75,-/meter
- Biaya over head Rp. 250.000,-/bulan
- Kapasitas produksi 4.500 meter/bulan
- 1 potong kain sarung 2 meter
- Harga jual kain sarung Rp. 800,-/potong.
Untuk menentukan mana yang harus diproduksi oleh pabrik A
agar mendapatkan keuntungan yang paling besar, maka perlu
dilakukan perhitungan harga pokok dari tiap-tiap macam kain,
yang kemudian diteruskan dengan perhitungan keuntungan
yang akan diperoleh.
Perhitungan harga pokok dari tiap macam kain memberikan
gambaran yang sederhana mengenai ongkos-ongkos produksi
(cost statement) yaitu sebagai berikut :
No
Uraian
Dari data tersebut diatas, maka pabrik tekstil A dapat mengambil keputusan untuk memproduksi kain Shirting, karena kain shirting akan memberikan keuntungan yang paling besar.
Kain
Blaco
Shirting
Sarung
1.
500.000,- 526.500,-
1.125.00
0,-
2.
Ongkos buruh
3.
4.
1.000.000
,-
1.082.50
0,-
1.712.50
0,-
5.
200,-
240,56
380,58
6.
225,-
275,-
800,-
7.
25,-
34,44
33,88
8.
125.000,- 154.980,-
87.480,-
Ongkos bahan
langsung
Ongkos buruh
langsung
Rp. .
b. Buruh tidak langsung
Rp. .
c. Biaya overhead produksi yang tidak
langsung lainnya
Rp. .
d. Biaya administrasi
Rp. .
e. Biaya penjualan
Rp. .
Jumlah biaya tidak langsung
Rp. .
Harga pokok dan menjual
Rp. .
HARGA
POKOK
ONGKOS
PRIMA
OVERHEAD
PRODUKSI
BIAYA
KOMERSIL
KEUNTUNGAN
KOTOR
(GROSS PROFIT)
HARGA
POKOK
KEUNTUNGA
+
N
HARGA JUAL
(SELLING PRICES)
KEUNTUNGAN
=
BERSIH
(NET PROFIT)
HARGA
PAJAK-PAJAK
=
JUAL
PAJAKPAJAK
+
BIAYA
VARIABEL
BIAYA TETAP
1. Perusahaan Pemintalan
pada perusahaan pemintalan yang memproduksi benang
tenun kapas Ne 20/S, data biaya dan produksisebagai berikut
1
:
- Ongkos bahan baku per B (bal) benang
: Rp.
100.000,- Ongkos buruh langsung per B benang
: Rp.
25.000,- Ongkos depresiasi per tahun
: Rp. 30.000.000,- Bunga pinjaman per tahun
: Rp. 15.000.000,- Biaya buruh lainnya per tahun
: Rp. 10.000.000,- Biaya bahan lainnya per tahun
: Rp.
5.000.000,- Biaya-biaya lainnya per tahun
: Rp. 20.000.000,2. Perusahaan Pertenunan
pabrik tenun A terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertenunan
dan bagian penyempurnaan.
Pabrik tenun A memproduksi kain poplin, dengan kapasitas
paroduksi per bulan 100.000 meter.
Data biaya pada proses pembuatan kain poplin yaitu :
- Ongkos bahan baku bagian pertenunan
: Rp.
125,-/meter
- Ongkos buruh langsung bagian pertenunan
: Rp.
Penerimaan
Banya
knya
unit
Pengeluaran
Harga Rp.
Persediaan
Harga Rp.
Unit
- 1.00
0
10
0
100.00
0
200 40.000
- 1.20
0
140.00
0
800
10
0
80.000
400
60.000
Unit
Jumlah
Banya
knya
unit
Harga Rp.
Banya
knya
unit
Jumlah
Uni
t
Jumlah
1 Jan
10 Jan
200
20 Jan
4 Feb
200
200 40.000
600
100.00
0
20 Feb
400
250 100.00
0
- 1.00
0
200.00
0
1 Maret
200
10
0
20.000
800
180.00
0
15
200
20
40.000
600
140.00
METODA LIFO
Tgl
Penerimaan
Banya
k
nya
unit
Unit
Jumlah
10 Jan
200
20 Jan
20 Jan
4
feb
1 Mrt
Banya
knya
unit
Harga Rp.
1 Jan
20
Feb
Pengeluaran
Banya
k
nya
unit
Harga Rp.
Unit
Jmlh
Harga Rp.
Uni
t
Jumlah
1.00
0
10
0
100.00
0
200 40.000
1.20
0
140.00
0
200
20
0
40.0
00
1.00
0
100.00
0
600
10
0
60.0
00
400
40.000
200
200 40.000
600
80.000
400
250 100.00
0
1.00
0
180.00
0
200
25
50.0
800
130.00
Persediaan
Tang
gal
Penerimaan
Banya
k
nya
unit
Unit
1 jan
10
jan
200
20
jan
4 feb
20
feb
Pengeluaran
Harga Rp.
Persediaan
Ban
Harga Rp.
yakn Unit Jumlah
ya
unit
Jumlah
Bany
akny
a
unit
Harga Rp.
Uni
t
Jumlah
- 1.00
0
10
0
100.00
0
200 40.000
- 1.20
0
140.00
0
400
20.000
800
15 120.000
0
200
200 40.000
600
60.000
400
250 100.00
0
- 1.00
0
160.00
0
1
- 200 22
45.000 800
- 115.00
Metode
mare harga standar banyak digunakan.
5 Keberhasilan penggunaan 0
metode
t sangat bergantung dari kemampuan menejemen dalam
mengentiminasi
pada masa
datang. 500
15
- perkembangan
- 300
22
67.500
mare
t
47.500
BAB VII
METODA PERSEDIAAN DASAR
Pada Metode ini harga pembebanan dinilai menurut harga
bahan dan persediaan bahan baku tidak boleh kurang dari
persediaan minimal yang telah ditetapkan besarnya. Harga
bahan baku untuk persediaan bahan dasar/minimal dinilai
menurut harga bahan baku tersebut,sehingga harga dari
persediaan dasar dapat dianggap modal tetap.
Jika misalnya persediaan dasar ditentukan sebanyak 400 unit
dengan harga @ Rp. 100,- maka harga pembebanan pada
Buku Persediaan barang yaitu :
Tanggal
Penerimaan
Ban
yakn
ya
unit
Unit
1 jan
10 jan
200
20 jan
20 jan
4 feb
200
Pengeluaran
Harga Rp.
Persediaan
Ban
Harga Rp.
yakn Unit Jumlah
ya
unit
Jumlah
Bany
akny
a
unit
Harga Rp.
Uni
t
Jumlah
- 1.00
0
10
0
100.00
0
200 40.000
- 1.20
0
140.00
0
600
10
0
60.000
600
80.000
200
20
0
40.000
400
40.000
200 40.000
600
80.000
Keterangan
: - Persediaan dasar
ditentukan
400 unit @
20 feb 400 250 100.00
- 1.00
100,0
0
- Persediaan pada tanggal 15 maret terdiri dari :
1
- 200 20
40.000 800
400
unit
@
Rp.
100,Rp.
40.000,maret
0
100 unit @ Rp. 250,- Rp. 25.000,15
- 300 25
75.000 500
500
unit
Rp.
65.000,maret
0
Rp.
180.00
0
140.00
0
56.000
sedangkan pada
penggunaan
yang
(Rp. 100,+ Rp. 200,+ kedua, ketiga, harga
= Rp.
pembebanan bahan
Rp.baku
250,-)ialah:
3
183,33,-/unit,
Tanggal
Penerimaan
Ban
yakn
ya
unit
Uni
t
1 jan
10 jan
200
20 jan
4 feb
Pada metoda ini identitas harga bahan dari bahan baku didalam gudamg tidak dikenal lagi.
Pengeluaran
Harga Rp.
Jumlah
Ban
yakn
ya
unit
Persediaan
Harga Rp.
Unit
Jumlah
Bany
akny
a
unit
Harga Rp.
Uni
t
Jumlah
- 1.00
0
10
0
100.00
0
20 40.000
0
- 1.20
0
140.00
0
800
150
120.0
00
400
20.000
200
20 40.000
0
600
60.000
20 feb
400
25 100.00
0
0
- 1.00
0
160.00
0
1
maret
200
183,3
3
36.66
6
800
123.33
4
15
maret
300
183,3
3
54.99
9
500
68.335