Anda di halaman 1dari 49

Perhitungan Biaya Produksi

Menghitung biaya produksi di perlukan data pendukung,


sbb :
1. Man power/jumlah orang yang digunakan.
2. Man power absen/jumlah orang yang absen
3. Jam kerja.
4. Target yang diberikan.
5. Output yang dihasilkan
6. Harga per pc
Salary Calculation per day
Pertama kali yang harus dihitung adalah berapa gaji per
hari yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
Perhitungan biaya dilakukan dari area manajemen
sampai bagian produksi.

KALKULASI BIAYA
Kalkulasi Biaya
Merupakan alat pengukur performance suatu
perusahaan.
Pengukuran performance ini dilakukan secara
periodikal dan terus menerus.
Sistem biaya telah dipergunakan oleh berbagai
perusahaan sebagai pengukur performance secara
periodik.
Biaya produksi atau operasional dalam sistem
industri adalah peran yang sangat penting, karena
menciptakan keunggulan kompetitif
dalam
persaingan antar industri dalam pasar global.

TUGAS DEPARTEMEN PRODUKSI

Departemen produksi bertugas melakukan


pengolahan material awal menjadi produk
jadi dan menjamin bahwa proses yang
dilakukan sesuai dengan prosedur kerja
yang sudah disepakati dan menggunakan
jam kerja normal.

Beberapa strategi pengendalian biaya produksi


dapat menggunakan cara sebagai berikut :
1. Biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (Potential
Profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang
memang harus dikeluarkan dengan demikian reduksi biaya produksi
melalui peningkatan efesiensi akan meningkatkan keuntungan.
2. Persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus
melaksakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekadar
mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada
biaya produksi yang minimum.
Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui
strategi penetapan harga yang kompetitif di pasar

lanjutan
3. Keunggulan kompetitif produk dipasar akan

meningkatkan pangsa pasar (market share) yang


berarti akan meningkatkan penerimaan total dari
penjualan produk itu.

4. Strategi biaya produksi dan penetapan harga produk


yang kompetitif dipasar akan meningkatkan
keuntungan perusahaan, karena keuntungan
perusahaan adalah benefit antara penerimaan total
dan total cost.

Dengan demikian strategi diatas harus


melakukan hal sebagai berikut :

Melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat


biaya produksi minimum
Menetapkan harga produk yang kompetitif di
pasar.
Memperluas pangsa pasar (market share)
melalui keunggulan kompetitif
(meningkatkan daya saing terus menerus).
Memperoleh penerimaan total yang terus
meningkat
Memperoleh keuntungan (net benefit) yang
terus meningkat

Perhitungan Upah Tenaga Kerja


Upah tenaga kerja adalah upah yang
dibayarkan berdasarkan UMR (Upah
Minimum Regional) yang berlaku dimasing
masing daerah, dimana ketentuan
jumlah upah diatur oleh pemerintah
daerah setempat.
Untuk sistem per-upahan ada beberapa
jenis yang sering dipakai oleh perusahaan
garment, beberapa diantaranya, yaitu :

1. Sistem Upah UMR.


Adalah upah yang dibayarkan
kepada karyawan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah.
Contoh :
UMR yang ditetapkan pemerintah
daerah
Bandung tahun 2016 adalah:
Kota Bandung Rp 2.810.000/bln/
orang.

2. Sistem Upah Borongan


Sistem Borongan adalah upah yang dibayarkan dengan
perhitungan yang telah ditentukan oleh perusahaan,
berdasarkan harga per pc atau harga per proses.
Jadi upah dibayar berdasarkan output per pc/per proses
yang dihasilkannya.
Contoh :
Harga borongan untuk 1 pc kemeja adalah Rp. 3000/pc
Harga untuk proses jahit kupnat adalah RP 55/pc

3. Sistem Upah Harian.


Sistem harian adalah upah yang dibayarkan
berdasarkan kemampuan dan perhitungan yang
telah ditentukan oleh perusahaan yang
bersangkutan.
Contoh :
Upah yang dibayarkan per hari adalah
Rp. 25 .000/hari/orang

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan


perhari untuk membayar gaji operator (25
orang) line A adalah 25 orang x 25.000 =
/hari atau /jam
Contoh :

Perhitungan Upah Tenaga Kerja


Contoh Perhitungan upah:
Untuk menyelesaikan baju per pc Waktu 12
menit
Perhitungan upah per menit :Rp. 32. 000/480 =
Rp. 67 per menit
Perhitungan :
Jika waktu 12 menit/pc = (12 menit x Rp 67=
Rp. 804)
Apabila menghasilkan 12 pc/jam -> 12 pc/jam x
Rp 804 /pc = Rp. 9.648 /jam
Biaya produksi line A dalam 1 hari (8 jam) 8 x
Rp. 9.6480= Rp. 77.1840/hari

PERHITUNGAN

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan


perhari untuk membayar gaji operator (25 orang)
line A adalah ::
25 ORANG X Rp. 77.1840/hari =

Kenaikan UMK
Kenaikan UMK memiliki efek pada hal
berikut :
Kenaikan biaya produksi tidak
disertai kenaikan harga jual
mengakibatkan persaingan dipasar
global semakin berat dari negara
negara seperti :
Kamboja, Vietnam, Bangladesh,
Srilangka, India dan China.

Insentif Produktivitas
Cara menghadapi kenaikan biaya tenaga kerja dan
tingkat persaingan yang tinggi adalah dengan
memotivasi operator untuk meningkatkan produkrivitas
dengan memberikan uang intensif.

Intensitas Produktivitas
Bonus Target Operator
Target ditentukan berdasarkan
produktivitas operator dalam mencapai
break even point Cost of manufacturing.
Diberikan kepada line produksi yang
mencapai target (45 orang) berdasarkan
fungsi dan skill antara Rp. 3.500,- s/d Rp.
10.000,- per orang-hari.
Dipotong 5% - 10% dari bonus target jika
ada operator dari line tersebut yang tidak
termasuk.
Dibayar cash per minggu

Insentif Skill Operator


Insentif Skill operator dibagi menjadi
3 level :
Grade A : Skill sangat tinggi, multi
skill dan selalu target, Rp.
50.000,-/bulan
Grade B : Skill tinggi dan multi skill,
Rp. 30.000,-/bulan
Grade C : Skill biasa

Insentif Kerajinan Operator Jahit


Diberikan khusus kepada operator jahit.
Akan hilang jika tidak masuk 1 hari.
Premi Hadir
Diberikan kepada seluruh operator jahit dan non jahit.
Akan berkurang dan hilang jika tidak masuk 1 atau 2
hari.

Fungsi Dan Tujuan Dari Kalkulasi


Ongkos

Kalkulasi ongkos merupakan alat bantu manajemen untuk melakukan kegiatan


perencanaan, pengendalian dari suatu kegiatan produksi.
Dalam kegiatan perencanaan, kalkulasi ongkos membantu menajemen untuk membuat
anggaran. ongkos ongkos yang diperlukan untuk pembuatan suatu produk dan ongkos
untuk penjualan dari produk tersebut.

Ongkos ongkos tersebut dapat


dipergunakan untuk menentukan harga
dari produk
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
oleh suatu kegiatan produksi.
Kalkulasi ongkos tidak hanya dapat dipakai
pada kegiatan kegiatan produksi saja
tetapi juga dapat dipergunakan pada
kegiatan kegiatan lainnya yang
menyangkut ongkos atau nilai uang,
dimana pada kegiatan tersebut adanya

Pengertian ongkos

Beberapa
mendefinisikan
mengenai
ongkos
(cost)
yaitu
sebagai
berikut
:
ongkos yaitu pengorbanan atau pembebanan yang diukur dengan nilai uang, yang diperlukan untuk mendapatkan atau menghasilkan suatu produk tertentu yang dapat berupa barang atau
jasa.
Suatu
pengorbanan
atau
pembebanan
baru
dapat
dianggap
sebagai
ongkos
apabila
memenuhi
syarat-syarat
sebagai
berikut
:

1. Merupakan suatu keharusan, yang berarti


tidak dapat dihindarkan atau dielakkan
2.

Dapat diduga atau ditetapkan sebelumnya

3. Dapat dihitung/atau ditetapkan secara


kwantitatif.

Pengertian ongkos (cost) dibedakan


dengan pengertian biaya (expense).
Biaya diartikan sebagai pengorbanan atau
pembebanan yang sebagian tidak
memenuhi syarat sebagai ongkos.
contoh untuk membuat 1.000 PC kemeja
diperlukan kain sebanyak 500 meter
dengan harga Rp. 50.000.-/meter.
Jadi ongkos bahan baku untuk pembuatan
kemeja adalah :

Rp. 50.000.- X 500 meter


= Rp. 25.000,-/ meter
1000

Jika pada suatu saat ternyata bahwa untuk kain sebanyak 500 meter hanya dapat dibuat 800
kemeja yang kwalitasnya sama , karena sebagian dari kain misalnya hilang, atau kusut atau rusak, maka dalam
hal ini ongkos bahan baku untuk pembuatan kain grey tetap Rp. 50.000 per meter. Sedangkan biaya bahan
baku untuk pembuatan kemeja pada saat tersebut adalah:

Rp. 50.000.- X 500


= Rp. 31.250 ,-/ meter
800
Perbedaan pengeluaran Rp. 31.250,- - Rp. 25.000,- = Rp.
6.250,- /meter merupakan pemborosan, yang akan
mengurangi keuntungan perusahaan yang diperoleh pada
penjualan kemeja tersebut.

PENGERTIAN HARGA
POKOK
Harga pokok dapat didefinisikan sebagai :

Jumlah pengorbanan yang dihitung secara kwantitatif


yang
diperlukan untuk menghasilkan sejumlah produk
atau jasa pada
kesibukan normal.

Jumlah pengorbanan yang diperhitungkan kwantitatif


atas produk yang dijual.
Dalam pembuatan kalkulasi harga pokok, dibedakan antara
kalkulasi awal, kalkulasi akhir dan kalkulasi standar.

sebelum proses produksi dimulai. Kalkulasi ini didasarkan atas


nilai ganti.
Kalkulasi awal juga disebut sebagai biaya estimasi atau biaya
taksiran. Pembuatan kalkulasi awal sangat penting bagi
manajemen dalam perencanaan kegiatan perusahaan,
pemilihan alternatif dan pengambilan keputusan-keputusan.
Kalkulasi akhir, yaitu kalkulasi harga pokok yang dibuat
setelah produksi selesai. Kalkulasi ini berdasarkan atas
pengorbanan-pengorbanan yang sebenarnya dikeluarkan. Jadi
kemungkinan termasuk juga pengorbananyang tidak
memenuhi syarat sebagai ongkos, tetapi sebagai biaya dan
pemborosan. Oleh karena itu kalkulasi akhir tidak dapat
digunakan untuk menyusun harga pokok yang didasarkan atas
nilai ganti. Kalkulasi akhir disebut sebagai biaya historis atau
biaya nyata. Dari kalkulasi akhir dapat diketahui kemampuan
dari manajemen dalam menjalankan perusahaan.
Kalkulasi standar, yaitu kalkulasi harga pokok yang didasarkan
atas ongkos-ongkos atau biaya standar dan jumlah pruduksi
standar, yang ditentukan dari data ongkos/biaya dari produksi
yang terjadi pada masa-masa lalu. Kalkulasi standar hanya
berlaku untuk jangka waktu tertentu dan dengan harga-harga
tetap.

Kalkulasi standar bertujuan untuk mengukur


efisiensi perusahaan dan dibuat sebelum
dibuatsebelum produksi dimulai. Jadi kalkulasi
standar berfungsi sebagai sebagai kalkulasi awal,
dimana dalam kalkulasi ini di gunakan ongkos/biaya
dari jumlah produksi standar sekarang digunakan
dalam perencanaan kegiatan perusahaan,
pemilihan artenatip dan pengambilan keputusan.
FUNGSI DAN TUJUAN DARI KALKULASI HARGA
POKOK
secara garis besar fungsi dan tujuan dari kalkulasi
harga pokok yaitu :
- untuk penentuan harga jual
- untuk mengontrol pengeluaran
- penentuan policy perusahaan

menentuka harga jual


suatu pabrik garmen yang memproduksi
kemeja casual ,
data-data ongkos dan produksinya sebagai
berikut :
- ongkos bahan baku : Rp. 5. 000,-/meter
- ongkos buruh : Rp. 5.000,-/meter
- biaya over head : Rp. 25.000.000,-/bulan
- kapasitas produksi : 5.000 meter/bulan

jika perusahaan tersebut menginginkan keuntungan sebesar 10% dari harga pokok kemeja casual, maka untuk menentukan harga jual harus ditentukan dahulu
harga pokok, yaitu sebagai berkut :

- Ongkos bahan baku : Rp. 5.000,-X 5.000 = Rp. 2


5.000.000,-/bulan
- Ongkos buruh
: Rp. 5.000,- X 5.000 = Rp.
25.000.000,-bulan
- Biaya over head : Rp. 25.000.000,-/bulan
Jumlah biaya produksi
= Rp. 75.000.000,-/bulan
Harga pokok kemeja
= Rp. 75.000.000,5.000
= Rp.15.000,-/kemeja
Agar perusahaan mendapatkan keuntungan
10% dari harga
110
pokok kain grey, maka harga jual kain 100
grey
: Rp.
15.000,- X
=
= Rp. 27.500,-/kemeja

Untuk pemilihan alternatif


PT Garmenindo dapat memproduksi kain blaco, kain shirting
dan kain sarung.
Data-data ongkos, produksi dan keadaan pasar dari kain-kain
tersebut adalah sebagai berikut :
Celana
Data Kain Blaco :
- Ongkos bahan baku Rp. 100,-/meter
- Ongkos buruh Rp. 50,-/meter
- Biaya over head Rp. 250.000,-/bulan
- Kapasitas produksi 5.000 meter/bulan
- Harga jual kain blaco : Rp. 225,-/meter
Kemeja
Kata Kain Shirting :
- Ongkos bahan baku Rp. 250,-/meter
- Ongkos buruh Rp. 60,-/meter
- Biaya over head Rp. 250.000,-/bulan
- Kapasitas produksi 4.500 meter/bulan
- Harga jual Rp. 275,-/meter

Blouse
Data Kain Sarung :
- Ongkos bahan baku Rp. 250,-/meter
- Ongkos buruh Rp. 75,-/meter
- Biaya over head Rp. 250.000,-/bulan
- Kapasitas produksi 4.500 meter/bulan
- 1 potong kain sarung 2 meter
- Harga jual kain sarung Rp. 800,-/potong.
Untuk menentukan mana yang harus diproduksi oleh pabrik A
agar mendapatkan keuntungan yang paling besar, maka perlu
dilakukan perhitungan harga pokok dari tiap-tiap macam kain,
yang kemudian diteruskan dengan perhitungan keuntungan
yang akan diperoleh.
Perhitungan harga pokok dari tiap macam kain memberikan
gambaran yang sederhana mengenai ongkos-ongkos produksi
(cost statement) yaitu sebagai berikut :

No

Uraian

Dari data tersebut diatas, maka pabrik tekstil A dapat mengambil keputusan untuk memproduksi kain Shirting, karena kain shirting akan memberikan keuntungan yang paling besar.

Kain
Blaco

Shirting

Sarung

1.

Onkos bahan baku

500.000,- 526.500,-

1.125.00
0,-

2.

Ongkos buruh

250.000,- 270.000,- 337.500,-

3.

Biaya over head

250.000,- 250.000,- 250.000,-

4.

Biaya produksi per bulan

1.000.000
,-

1.082.50
0,-

1.712.50
0,-

5.

Harga pokok per meter

200,-

240,56

380,58

6.

Harga jual per meter


atau potong

225,-

275,-

800,-

7.

Keuntungan per meter


atau per potong

25,-

34,44

33,88

8.

Keuntungan pabrik per


bulan

125.000,- 154.980,-

87.480,-

Ongkos buruh langsung berarti sebagai ongkos yang


dibayarkan kepada buruh langsung pada kegiatan produksi.
Onskos
prima

Ongkos bahan
langsung

Ongkos buruh
langsung

Biaya overhead biasanya diklasifikasikan dalam :


1. Biaya overhead produksi/pabrik (Production/Factory
overhead)
2. Biaya overhead administrasi (Administration overhead)
3. Biaya overhead penjualan (Selling and distibution overhead)

KLASIFIKASI ONGKOS MENURUT


SIFATNYA
dalam kalkulasi harga pokok, ongkos dan
biaya yang diperlukan untuk proses
produksi dan menjual diklasifikasikan
dalam beberapa kelompok.
Beberapa klasifikasi ongkos dan biaya
yang dikenal antara lain :
1. Klasifikasi menurut sifatnya.
2. Klasifikasi menurut hubungannya
dengan barang/jasa yang di produksi.
3. Klasifikasi menurut hubungan dengan
volume produksi.
4. Klasifikasi menurut katagoris.

SUSUNAN BIAYA PADA HARGA POKOK

Susunan biaya yang diperlukan untuk memproduksi dan


menjual suatu produk pada harga pokok secara matematis
dapat digambarkan sebagai berikut :
PADA KLASIFIKASI ONGKOS MENURUT SIfATNYA
1. ongkos bahan baku
= Rp. .
2. ongkos buruh
= Rp. .
3. ongkos prima (Primair cost)
= Rp. .
4. overhead produksi (Production overhead) = Rp. .
5. ongkos produksi (Production cost)
= Rp. .

Biaya tidak langsung

a. Bahan tidak langsung

Rp. .
b. Buruh tidak langsung
Rp. .
c. Biaya overhead produksi yang tidak
langsung lainnya
Rp. .
d. Biaya administrasi
Rp. .
e. Biaya penjualan
Rp. .
Jumlah biaya tidak langsung
Rp. .
Harga pokok dan menjual
Rp. .

HARGA
POKOK

ONGKOS
PRIMA

OVERHEAD
PRODUKSI

BIAYA
KOMERSIL

Selain terminologi diatas, terdapat ini juga terminologi lain


seperti untuk :
- Onkos produksi (production cost) dinyatakan juga sebagai
harga pokok pabrik atau ongkos pabrik (Factory cost).
- Overhead produksi (productions Cost) = manufacturing
expenses = manufacturing overhead.
- harga pokok membuat dan menjual = harga pokok.
HARGA
POKOK
HARGA
JUAL
HARGA
POKOK

KEUNTUNGAN
KOTOR
(GROSS PROFIT)

HARGA
POKOK
KEUNTUNGA
+
N

HARGA JUAL
(SELLING PRICES)

KEUNTUNGAN
=
BERSIH
(NET PROFIT)
HARGA
PAJAK-PAJAK
=
JUAL

PAJAKPAJAK
+

Biaya tidak langsung


a. Bahan tidak langsung
Rp. .
b. Buruh tidak langsung
Rp. .
c. Biaya overhead produksi yang tidak
langsung lainnya
Rp. .
d. Biaya administrasi
Rp. .
e. Biaya penjualan
Rp. . +
Jumlah biaya tidak langsung
Rp. . +
Harga pokok dan menjual
Rp. .
Menurut klasifikasi ini harga pokok dapt diformulasikan
sebagai berikut :
HARGA
POKOK

BIAYA
VARIABEL

BIAYA TETAP

CONTOH PERHITUNGAN HARGA POKOK


beberapa contoh perhitungan harga pokok pada perusahaan
tekstil misalkan sebagai berikut :

1. Perusahaan Pemintalan
pada perusahaan pemintalan yang memproduksi benang
tenun kapas Ne 20/S, data biaya dan produksisebagai berikut
1
:
- Ongkos bahan baku per B (bal) benang
: Rp.
100.000,- Ongkos buruh langsung per B benang
: Rp.
25.000,- Ongkos depresiasi per tahun
: Rp. 30.000.000,- Bunga pinjaman per tahun
: Rp. 15.000.000,- Biaya buruh lainnya per tahun
: Rp. 10.000.000,- Biaya bahan lainnya per tahun
: Rp.
5.000.000,- Biaya-biaya lainnya per tahun
: Rp. 20.000.000,2. Perusahaan Pertenunan
pabrik tenun A terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pertenunan
dan bagian penyempurnaan.
Pabrik tenun A memproduksi kain poplin, dengan kapasitas
paroduksi per bulan 100.000 meter.
Data biaya pada proses pembuatan kain poplin yaitu :
- Ongkos bahan baku bagian pertenunan
: Rp.
125,-/meter
- Ongkos buruh langsung bagian pertenunan
: Rp.

- Ongkos bahan baku bagian penyempurnaan : Rp.


30,-/meter
- Ongkos buruh langsung bagian penyempurnaan : Rp.
5,-/meter
- Ongkos depresiasi
: Rp. 3.000.000,-/bulan
- Bunga pinjaman
: Rp. 2.500.000,-/bulan
- Biaya bahan lainnya
: Rp. 10.000.000,-/bulan
- Biaya buruh lainnya
: Rp. 5.000.000,-/bulan
- Biaya pemeliharaan
: Rp.
3,-/meter
- Ongkos listrik, produksi dan stom
: Rp.
5,-/meter
- Biaya lainnya
: Rp. 2.500.000,-/bulan
BAB V
BAHAN DALAM PROSES KALKULASI HARGA POKOK DIBEDAKAN
ANTARA :
1. Bahan langsung, yang berupa bahan baku.
Contoh dari bahan baku, misalnya :
- Dalam pemintalan
: serat-serat tekstil
- Dalam penenunan
: benang tenun, zat kanji beserta zat
pembantunya.
- Dalam penyempurnaan tekstil : zat warna beserta
pembantunya, zat
penyempurnaan beserta zat
pembantunya.

- Dalam industri meubel


: kayu, pelitur, cat kayu, kunci,
engsel dan
lainnya.
2. Bahan tidak langsung, yang berupa bahan penolong.
Contoh dari bahan penolong, misalnya :
- Dalam penyempurnaan tekstil : air, stom.
- Dalam industri meubel
: ampelas.
- Dalam industri logam
: peralatan bengkel seperti :
ampelas,
kikir, minyak pelumas dan sebagainya.
Dalam kegiatan penyediaan bahan baku, dibedakan antara
istilah harga bahan baku dengan harga pembelian bahan
baku.
Yang di artikan dengan :
- Harga pembelian (purchase price) bahan baku, yaitu harga
untuk mendapatkan bahan baku yang dibayarkan kepada
penjual.
- Harga bahan baku, yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan bahan baku sampai bahan baku tersebut
tersedia diperusahaan atau siap diproses. Dalam hal ini selain
hargapembelian, termasuk juga biaya untuk pengurusan
pembelian ongkos transportasi ke pabrik dan biaya lainnya
yang diperlukan.

Untuk menentukan harga bahan baku yang diproduksi, banyak


metoda yang dapat digunakan . Beberapa metoda yang
banyak digunakan antara lain :
1. Metoda FIFO (First in, First out)
2. Metoda LIFO (Last in, First out)
3. Metoda harga standar
4. Metoda Persediaan dasar
5. Metoda harga rata-rata
6. Metoda berat rata-rata
7. Metoda harga rata-rata secara periodik
8. Metoda berat rata-rata secara periodik
9. Metode harga pengganti
Bahan baku pada perusahaan seperti berikut :
1 januari persediaan
1.000 unit harga bahan baku Rp.
100,-/unit
10 januari penerimaan
200 unit harga bahan baku Rp.
200,-/unit
20 januari pemakaian
800 unit
4 februari penerimaan 200 unit harga bahan baku Rp.
200,-/unit
20 februari penerimaan 400 unit harga bahan baku Rp.
250,-/unit
1 maret pemakaian
200 unit

Pembebanan harga bahan baku yang digunakan untuk


produksi pada buku besarpersediaan barang untuk masingmasing metoda, yaitu :
Tanggal

Penerimaan
Banya
knya
unit

Pengeluaran

Harga Rp.

Persediaan

Harga Rp.
Unit

- 1.00
0

10
0

100.00
0

200 40.000

- 1.20
0

140.00
0

800

10
0

80.000

400

60.000

Unit

Jumlah

Banya
knya
unit

Harga Rp.

Banya
knya
unit

Jumlah

Uni
t

Jumlah

1 Jan

10 Jan

200

20 Jan

4 Feb

200

200 40.000

600

100.00
0

20 Feb

400

250 100.00
0

- 1.00
0

200.00
0

1 Maret

200

10
0

20.000

800

180.00
0

15

200

20

40.000

600

140.00

Keterangan : Persediaan pada 15 maret terdiri dari :


100 unit @ Rp. 200,- Rp. 20.000,400 unit @ Rp. 250,- Rp. 100.000,500 unit
Rp. 120.000,pada metode FIFO (First in, First out) berlaku ketentuan bahwa
harga bahan baku yang di gunakan untuk metoda ini mudah
dilaksanakan terutama untuk volume kegiatan pembelian
yang tidak begitu banyak dan harga bahan yang relatip stabil.
Sedangkan apabila volume kegiatan pembelian tinggi atau
fluktuasi harga bahan baku juga tinggi, maka metoda ini dapat
menimbulkan kesalahan pada pembebanan harga bahan baku
yang di gunakan untuk produksi.
Apabila harga bahan baku terus menaik, maka pembebanan
harga bahan baku menurut metoda ini akan terlalu mudah di
bandingkan dengan harga pengganti. Begitu pula sebaliknya
apabila harga bahan baku terus menurun, maka pembebanan
harga menurut metoda ini akan terlalu tinggi dibandingkan
dengan harga pengganti.

METODA LIFO
Tgl

Penerimaan
Banya
k
nya
unit

Unit

Jumlah

10 Jan

200

20 Jan

20 Jan

4
feb

1 Mrt

Banya
knya
unit

Harga Rp.

1 Jan

20
Feb

Pengeluaran

Banya
k
nya
unit

Harga Rp.

Unit

Jmlh

Harga Rp.
Uni
t

Jumlah

1.00
0

10
0

100.00
0

200 40.000

1.20
0

140.00
0

200

20
0

40.0
00

1.00
0

100.00
0

600

10
0

60.0
00

400

40.000

200

200 40.000

600

80.000

400

250 100.00
0

1.00
0

180.00
0

200

25

50.0

800

130.00

Persediaan

Keterangan : Persediaan pada tanggal 15 maret terdiri dari :


100 unit @ Rp. 200,- Rp. 20.000,400 unit @ Rp. 100,- Rp. 40.000,500 unit
Rp. 60.000,metoda LIFO (Last in, First out) merupakan kebalikan dari
metoda FIFO, pada metode ini berlaku ketentuan bahwa harga
pembebanan bahan baku yang digunakan untuk produksi
dinilai menurut harga bahan baku yang terakhir dibeli.
3. Metoda Harga Standar
pada metoda ini pembebanan harga bahan baku yang
digunakan untuk produksi dinilai menurut harga standar yang
tetap untuk suatu periode tertentu, misalnya untuk waktu tiga
bulan, enam bulan atau satu tahun. Harga standar ditentukan
oleh menejemen. Jika misalkan harga standar untuk bulan
Januari sampai Februari ditentukan Rp. 150,-/unit dan untuk
bulan maret sampai april Rp. 225,-/unit, maka harga
pembebanan pada buku Besar Persediaan barang yaitu :

Tang
gal

Penerimaan
Banya
k
nya
unit

Unit

1 jan

10
jan

200

20
jan

4 feb
20
feb

Pengeluaran

Harga Rp.

Persediaan

Ban
Harga Rp.
yakn Unit Jumlah
ya
unit

Jumlah

Bany
akny
a
unit

Harga Rp.
Uni
t

Jumlah

- 1.00
0

10
0

100.00
0

200 40.000

- 1.20
0

140.00
0

400

20.000

800

15 120.000
0

200

200 40.000

600

60.000

400

250 100.00
0

- 1.00
0

160.00
0

1
- 200 22
45.000 800
- 115.00
Metode
mare harga standar banyak digunakan.
5 Keberhasilan penggunaan 0
metode
t sangat bergantung dari kemampuan menejemen dalam

mengentiminasi
pada masa
datang. 500
15
- perkembangan
- 300
22
67.500
mare
t

47.500

BAB VII
METODA PERSEDIAAN DASAR
Pada Metode ini harga pembebanan dinilai menurut harga
bahan dan persediaan bahan baku tidak boleh kurang dari
persediaan minimal yang telah ditetapkan besarnya. Harga
bahan baku untuk persediaan bahan dasar/minimal dinilai
menurut harga bahan baku tersebut,sehingga harga dari
persediaan dasar dapat dianggap modal tetap.
Jika misalnya persediaan dasar ditentukan sebanyak 400 unit
dengan harga @ Rp. 100,- maka harga pembebanan pada
Buku Persediaan barang yaitu :

Tanggal

Penerimaan
Ban
yakn
ya
unit

Unit

1 jan

10 jan

200

20 jan

20 jan

4 feb

200

Pengeluaran

Harga Rp.

Persediaan

Ban
Harga Rp.
yakn Unit Jumlah
ya
unit

Jumlah

Bany
akny
a
unit

Harga Rp.
Uni
t

Jumlah

- 1.00
0

10
0

100.00
0

200 40.000

- 1.20
0

140.00
0

600

10
0

60.000

600

80.000

200

20
0

40.000

400

40.000

200 40.000

600

80.000

Keterangan
: - Persediaan dasar
ditentukan
400 unit @
20 feb 400 250 100.00
- 1.00
100,0
0
- Persediaan pada tanggal 15 maret terdiri dari :
1
- 200 20
40.000 800
400
unit
@
Rp.
100,Rp.
40.000,maret
0
100 unit @ Rp. 250,- Rp. 25.000,15
- 300 25
75.000 500
500
unit
Rp.
65.000,maret
0

Rp.
180.00
0
140.00
0
56.000

Pelaksanaan pembebanan harga bahan baku yang digunakan


untuk proses produksi pada metoda ini sama seperti pada
metoda FIFO, hanya persediaan dasar tidak boleh dikeluarkan.
Metoda Harga Rata-Rata
pada metoda ini harga bahan yang dibebankan ditentukan
dari harga rata-rata dari persediaan bahan, yang dihitung
dengan cara membagi rata bahan baku yang tersedia di
gudang.
Pada penggunaan
bahan baku yang pertama, harga
Rp. 100,- + Rp.
pembebanan
bahan baku
:
200,= Rp.ialah
500,-/unit,
2

sedangkan pada
penggunaan
yang
(Rp. 100,+ Rp. 200,+ kedua, ketiga, harga
= Rp.
pembebanan bahan
Rp.baku
250,-)ialah:
3

183,33,-/unit,

Dengan data tersebut maka pembebanan harga penggunaan


bahan baku pada buku Besar Persediaan Bahan, yaitu :

Tanggal

Penerimaan
Ban
yakn
ya
unit

Uni
t

1 jan

10 jan

200

20 jan

4 feb

Pada metoda ini identitas harga bahan dari bahan baku didalam gudamg tidak dikenal lagi.

Pengeluaran

Harga Rp.
Jumlah

Ban
yakn
ya
unit

Persediaan

Harga Rp.
Unit

Jumlah

Bany
akny
a
unit

Harga Rp.
Uni
t

Jumlah

- 1.00
0

10
0

100.00
0

20 40.000
0

- 1.20
0

140.00
0

800

150

120.0
00

400

20.000

200

20 40.000
0

600

60.000

20 feb

400

25 100.00
0
0

- 1.00
0

160.00
0

1
maret

200

183,3
3

36.66
6

800

123.33
4

15
maret

300

183,3
3

54.99
9

500

68.335

Anda mungkin juga menyukai