KL2202 Mekanika Gelombang Air
KL2202 Mekanika Gelombang Air
x
sumbu jarak
t
waktu
Gelombang air pada kelas mekanika gelombang air ini bersifat monokromatik, artinya:
Tinggi gelombang
Tetap sepanjang proses, merambat pada kedalaman perairan yang
Periode gelombang
tetap pada arah yang tetap juga
Wave front = muka gelombang
Garis yang menghubungkan titik-titik pada permukaan air
yang memiliki fasa gelombang sama
Tinggi
gelombang
2
Karakter gelombang air dinyatakan dengan persamaan matematika. State-of-the-art iptek sejauh ini
banyak berhasil memahami fenomena gelombang air dengan pendekatan fisika dan matematika.
Perilaku gelombang dapat dimodelkan secara matematika dan numerik.
Perlu tata sumbu matematika untuk memfasilitasi pendekatan matematika ini dengan sketsa definisi
Karakter gelombang:
Tinggi
Perioda
Panjang
Kecepatan rambat
Kecepatan partikel air
Variabel bebas = variabel bebas fisika. Pada umumnya waktu dan ruang.
3
Parameter lain bukan utama:
= elevasi muka air
c = kecepatan rambat gelombang =
Dihitung jika parameter utama diketahui
,
u
w
Persamaan Dispersi
= kecepatan sudut
k=
g
tanh
Persamaan
Fungsi hiperbolik:
4
Tinjau karakter fungsi tanh:
Untuk argumen (a) kecil
tanh a a (untuk
)
Sifat tanh ini digunakan dalam mekanika gelombang air untuk memilah kedalaman perairan.
1. Perairan dangkal
Berlaku:
=
2. Perairan dalam
Berlaku:
5
3. Perairan transisi
=
Fungsi cosinus dipakai karena pendekatan iptek.
2. Kecepatan rambat gelombang air
Kecepatan rambat gelombang air tidak sama dengan kecepatan partikel air
Sifat Teknik (Engineering Properties) Gelombang Air
1. Elevasi Muka Air (EMA)
6
Keterangan:
2. Potensial Kecepatan ()
Parameter skalar (x,z,t) = potensial kecepatan.
x,z
t
u, w
= skalar
7
Selanjutnya,
(4.3a)
(4.3b)
(4.5)
Lebih lanjut,
Percepatan :
(4.4)
(4.6)
Contoh
Diketahui:
H=4m
h=9m
T = 10 s
Hitung u dan w pada t = 0 di bawah posisi puncak, lembah, dan = 0.
= 156,13 m
= 0,0576
Dari tabel SPM diperoleh:
= 0,0711
= 0,6403
. Maka, L = 88,32 m
8
z (m)
u (m/s) di
puncak
cos kx = 1
w (m/s) di
puncak
sin kx = 0
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
2,423204
2,316471
2,221467
2,137711
2,064779
2,002301
1,949961
1,907494
1,874685
1,851368
1,837425
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
u (m/s) di
lembah
cos kx = 1
-2,06478
-2,0023
-1,94996
-1,90749
-1,87469
-1,85137
-1,83743
w (m/s) di
lembah
sin kx = 0
u (m/s) di
=0
cos kx = 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Partikel A hendak
ditinjau geraknya
w (m/s) di = 0
sin kx = 1
sin kx = 1 sin kx = -1
1,256637
1,101481
0,951901
0,807142
0,666469
0,52917
0,394551
0,261929
0,130634
-1,25664
-1,10148
-0,9519
-0,80714
-0,66647
-0,52917
-0,39455
-0,26193
-0,13063
9
Posisi partikel :
Dalam arah x:
(4.9)
Dalam arah z:
(4.10)
Sehingga didapat:
(4.13) Dean, Dalrymple, 1991
Persamaan tersebut merupakan persamaan elips dengan sumbu A dan B.
A dan B dihitung per lokasi (x1, z1)
Perairan dangkal (shallow water)
(4.14 dan 4.15)
Contoh
[Perairan Dalam]
H=4m
T = 10 s
h = 100 m
Periksa:
z1
0
-20
-40
-60
-80
-100
= 156,13 m
= 0,64 > 0,5 perairan dalam
A=B
2,0000
0,8951
0,4006
0,1793
0,0802
0,0359
10
[Perairan Dangkal]
H=4m
T = 10 s
h=7m
L0 = 156,13 m
= 0,045
Dari tabel SPM diperoleh:
. Maka, L = 79,5 m
=
=3,77m
=
=2
4. Tekanan Akibat Gelombang Air
Telah diperkenalkan sebelumnya, besaran (x,z,t) merupakan potensial kecepatan. Pada saat membahas
kecepatan partikel air
Tekanan hidrodinamika akibat gelombang air juga diturunkan dari .
(4.21)
(4.22)
11
Contoh
H=4m
T=7s
h=8m
Hitung dan plot diagram tekanan dalam air di bawah puncak gelombang.
L0 = 76,504 m
= 0,1046
Dari tabel SPM diperoleh:
. Maka, L = 55,05 m
k = 0,114
z (m)
cosh k(h+z)
Kp(z)
2
0
-2
-4
-6
-8
1,723
1,446
1,243
1,106
1,026
1,000
1,192
1,000
0,860
0,765
0,710
0,692
g Kp(z) [kPa]
23,975
20,111
17,296
15,384
14,276
13,912
12
Salah satu kegunaan rumus tekanan gelombang adalah untuk pengukuran EMA.
Dalam kegiatan profesi teknik kelautan, perlu pengukuran di lapangan:
Kedalaman perairan, h.
EMA () akibat gelombang di lokasi tertentu (x tertentu = x0) merupakan seri waktu (x,t).
Yang dimaksud dengan mengukurgelombang dalam teknik kelautan adalah mengukur (x0,t).
Nilai direkam secara diskrit pada setiap t = interval waktu. t tipikal untuk pengukuran gelombang
adalah 0,5 s. Setiap 0,5 detik dicatat 1 titik data sampling rate = 2 Hz.
Salah satu jenis instrumen pengukur EMA dibuat berdasarkan prinsip tekanan.
(4.23)
Yang diukur a;at adalah tekanan akibat hidrostatis h1 dan hidrodinamis . Karena h1 diketahui, komponen
hidrodinamika bisa dihitung.
13
Diperoleh:
L sama
k sama
karena terjadi pada h yang sama
T sama
sama
karena irama gelombang ditentukan oleh pemicunya (gelombang
datang).
Pemantulan sempurna Hi = Hr = H
Sederhananya, Teori Gelombang Linear adalah gelombang dalam wujud matematikanya dapat dijumlah
secara aljabar.
i = potensial kecepatan gelombang datang (incident)
r = potensial kecepatan gelombang pantul (reflection)
= i + r = interaksi antara gelombang datang dan pantul
Untuk lebih memudahkan analisis, ingat:
(4.20)
Dari = i + r diperoleh = i + r
Pemantulan sempurna : Hi = Hr
= i + r = Hi cos kx . cos t
14
Tinjau kolom air dx (lebar dalam arah tegak lurus bidang gambar = 1 satuan).
Elemen energi potensial kolom terhadap dasar perairan:
Energi potensial (PE) suatu kolom pada suatu saat. Kolom beda lokasi dan waktu
menghasilkan PE berbeda.
Energi potensial gelombang didefinisikan sebagai energi potensial kolom rata-rata yang dihitung
per satu panjang gelombang (L).
dibagi dengan L menghasilkan rata-rata
(4.64)
15
Selanjutnya, perhatikan yang disebabkan oleh gelombang saja.
(4.66)
Energi Kinetik
Tinjau kolom air yang sama
d(KE) adalah elemen energi kinetik. KE gelombang didefinisikan sebagai rata-rata KE kolom air,
dihitung sepanjang satu panjang gelombang (L).
(4.74)
Energi Gelombang
(4.76)
16
Keterangan:
pD
= tekanan dinamis (4.23)
u
= komponen kecepatan arah sumbu x (4.3a dan 4.3b)
(4.81) daya gelombang per satuan lebar dalam arah
E = energi gelombang
C = cepat rambat
(4.82b)
Ilustrasi
Gelombang datang di suatu pantai dengan H0 = 2 m, T = 7 s. PLTO hendak dibangun di kedalaman
h = 8 m. Anggap gelombang datang selalu tegak lurus garis pantai (mengabaikan masalah refraksi).
Efisiensi PLTO mengkonversi energi gelombang menjadi energi listrik sebesar 50%. Hitung:
1. E di perairan dalam.
2. E di kedalaman 8 m.
3. Daya gelombang di lokasi PLTO.
4. Daya listrik jika PLTO dibuat sepanjang 1 km.
Jawab:
1) H = H0 = 2 m
E=
17
2)
= 76,5 m
= 0,105
Dari tabel SPM diperoleh:
. Maka, L = 55,06 m
Diperkenalkan:
= perbandingan tinggi gelombang di suatu kedalaman terhadap tinggi gelombang di
perairan dalam.
= KS = koefisien shoaling (TANPA REFRAKSI)
(4.116)
(4.90)
= 0,114
kh = 0,913
sinh 2kh = 3,024 n = 0,802
tanh kh = 0,723 KS = 1,313
H = KS H0 = 2,63
= 8671,48 J/m2
E=
3)
4)
1 km
Mahasiswa teknik kelautan ITB harus punya wawasan bermutu tentang energi dan laut RI.
1. Bangsa modern membutuhkan energi besar.
2. Energi RI saat ini dipasok oleh sumber fosil yang akan habis di masa depan.
3. Laut merupakan sumber energi yang terbarukan.
4. Indonesia memiliki laut yang sangat luas.
5. Bagaimana cara memanfaatkan energi laut Indonesia untuk kesejahteraan bangsa?
18
Transformasi Gelombang
19
20
8. Refraksi
Ingat rumus panjang gelombang
[konstan]
[konstan]
Makin kecil h, makin kecil c.
21
22
Ks = koefisien shoaling
9. Difraksi
Gelombang terdifraksi merupakan gelombnag di daerah bayang-bayang suatu penghalang. Dalam praktik
profesi, difraksi dihitung menggunakan perangkat lunak. Untuk di kelas diberikan 2 kasus sederhana.
23
Difraksi di belakang penghalang gelombang semi-infinite
= Kr KS = K S
garis pantai
24
Hd = tinggi gelombang terdifraksi
H = tinggi gelombang datang
Contoh
Diketahui denah pelabuhan seperti tergambar.
Geometri pelabuhan:
h = 10 m
b = 400 m
a = 100 m
c = 150 m
Gelombang datang:
H=2m
T=7s
= 30
Hitung / taksir: HA dan HB.
Jawab:
= 76,5 m
= 0,1370
Dari tabel SPM diperoleh:
. Maka, L = 59,88 m
Titik A
=0,18
Titik B
25
Tool grafik yang digunakan di kelas merupakan tool kuno yang tidak dapat dipakai dalam
praktek profesi. Kasus terlalusederhana dan hanya untuk keperluan pembelajaran.
Pada prakteknya menggunakan software: RCPWAVE, GGWAVE, REF/DIF, MIKE-21.
Dalam praktek tidak dijumpai breakwater semi-infinite pada grafik.
26
Contoh
Diketahui:
Geometri pelabuhan:
h = 10 m
k = 600 m
l = 400 m
m = 250 m
n = 150 m
Gelombang datang:
H=2m
T=7s
= 15
Taksir tinggi gelombang di titik A.
Karena tool yang tersedia adalah grafik untuk penghalang gelombang semi-infinite, maka
digunakan pendekatan sebagai berikut.
Kasus 1: Hd1 = tinggi gelombang terdifraksi di titik A akibat peristiwa pada kasus 1.
Kasus 2: Hd2 = tinggi gelombang terdifraksi di titik A akibat peristiwa pada kasus 2.
27
Cara perhitungan dan penggunaan grafik mirip dengan soal difraksi semi-infinite.
Tinggi felombang terdifraksi di titik A sebesar-besarnya adalah
Mengapa digunakan istilah sebesar-besarnya?
Difraksi kasus 1 dengan kasus 2 bisa saling menguatkan atau saling melemahkan.
Gelombang Pecah
Gelombang harus pecah mendekati pantai sebagai mekanisme penghancuran energi gelombang melalui
gesekan:
partikel air dengan partikel air (turbulensi)
air dengan dasar laut (friction/gesekan)
28
Jenis gelombang pecah (sumber gambar: Dean, Dalrymple (2010) halaman 114) :
Spilling (pantai landai)
Keterangan:
= sudut lereng pantai
29
H = tinggi gelombag
L = panjang gelombang
Indeks 0 perairan dalam
Nilai
Jenis Pecah
Koefisien Pantul
0,1
Spilling
10 - 3
1,0
Plunging
0,1
3,0
Surging
0,8
5,0
Tidak pecah / pemantulan
mencapai 0,8.
*) Gambar dibuat terdistorsi. Skala vertikal tidak sama dengan skala horizontal.
Set-down (MSL turun) di breaker line
(10.32)
= koefisien gelombang pecah
Set-up (MSL naik) di garis pantai
0,8
(10.36)
4. Run-up/run-down adalah naik turunnya lidah air pada lereng pantai atau bangunan pantai akibat
aksi gelombang. Yang menjadi perhatian praktisi teknik kelautan adalah run-up maksimum.
Diperlukan untuk perhitungan puncak bangunan pantai dan untuk keperluan kriteria
keselamatan.
30
Untuk beban lingkungan alam yang sudah mapan (established) diketahui, beban dinyatakan sebagai gaya.
31
Untuk bangunan tidak teratur pendekatan berbeda karena sukar menyatakan besar dan gaya akibat
gelombang.
32
Struktur dinding vertikal dalam teknik kelautan dijumpai pada:
1. Dermaga jenis quary wall.
Sudah dibahas:
Gaya lingkungan merupakan kekuatan alam yang harus diperhitungkan dalam desain bangunan.
Di lingkungan laut, gelombang merupakan fenomena keseharian, bisa kecil, namun bisa sangat
besar.
Iptek kelautan baru dapat mengkuantifikasi gaya gelombang pada kondisi tertentu.
o Gaya pada dinding vertikal.
o Gaya pada silinder kecil.
Tidak berarti untuk kondisi lain gaya gelombang tidak diperhitungkan. Dilakukan pendekatan lain
jika pengetahuan analitis tidak memberikan jawaban.
Misalnya untuk desain breakwater dicari hubungan antara kondisi gelombang (diwakili oleh tinggi
gelombang H) langsung dengan berat batu/unit pelindung breakwater, tanpa perlu menghitung besar
gaya pada breakwater.
33
W = fungsi dari H diperoleh dari laboratorium.
Untuk gaya pada dinding vertikal digunakan pendekatan.
Untuk kasus gaya gelombang pada silinder, ada dua kelompok kasus dalam teknik kelautan.
A. Silinder vertikal
Kaki struktur bangunan lepas pantai pada umumnya.
Pilar dermaga jenis deck-on-pile.
B. Silinder horizontal
Pipa pembawa minyak bumi/gas alam/air/kabel listrik/kabel komunikasi.
34
Pendekatan teoritis
Dicari persamaan tekanan pada permukaan silinder diberikan oleh ilmu hidrodinamika.
Koordinat cartesian x, y, z
Koordinat silinder r, , z
= suatu jarak dari silinder ke lokasi di mana medan gelombang tidak terpengaruh oleh keberadaan
silinder
Tekanan = P (di r=a, sudut )
(8.7)
35
Elemen gaya
Digambar distribusi dFD sebagai fungsi pada grafik datar dFD terhadap (fig. 8.2)
36
(8.11)
(8.12)
U
CD
Menghambat
CD > 1
Menghambat
37
(8.14)
(8.15)
(8.13)
38
Jadilah persamaan Morison
(8.32)
*) Ditulis U|U| agar ada arahnya. (+) dan (-) mengikuti tanda U.
Contoh
Hitung gaya gelombang yang bekerja pada silinder pada gambar di atas.
=
= 76,5 m
= 0,1176
Dari tabel SPM diperoleh:
. Maka, L = 57,69 m
k = 0,109
kh = 0,98
A = 1 m x 1 m = 1 m2
x 1 m = 0,7854 m3
; maksimum saat cos (kx-t) = 1 sebagai fungsi z.
; maksimum saat sin (kx-t) = 1 sebagai fungsi z.
CD = 1
CM = 1 + KM
39
KM = 1 untuk penampang lingkaran (fig. 8.6 DD 1991)
CM = 2
cosh kh = cosh 0,98 = 1,52
sinh kh = sinh 0,98 = 1,145
z (m)
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
cosh k(h+z)
1,655
1,521
1,405
1,305
1,222
1,152
1,097
1,054
1,024
-8,25
1,003
1070,284*
1704,303*
*) Luas dan volume dikali 1,5 karena tinggi elemen z sebesar 1,5 m.
40
Untuk contoh soal tadi, FI lebih besar dari FD. Apakah selalu FI lebih besar dari FD? Dijawab di buku DD
butir 8.3.5.
41
1.
2.
(8.69)
(8.70)
42
Penurunan Teori gelombang Air Linear
Buku teks Dean, Dalrymple 1991 Bab 3
Pengertian umum:
Masalah gelombang air didekati secara matematika sebagai BVP (Boundary Value Problem). Suatu BVP
dalam matematika terdiri dari (masing-masing bisa lebih dari satu persamaan):
1. Persamaan pengatur (governing equation).
2. Syarat batas (boundary condition).
3. Kondisi awal (initial condition) fakultatif
Bentuk matematika BVP adalah PDP (persamaan diferensial parsial) variabel independen lebih dari
satu:
Waktu t.
Ruang x,y,z.
Jika variabel independen hanya satu PDB (persamaan diferensial biasa).
Untuk mekanika gelombang air
Persamaan pengatur = persamaan Laplace
____ (1)
(3.2)
Mekanika gelombang air butuh BC; mekanika gelombang air tidak butuh IC.
43
Syarat batas ada 5
BC1 : Syarat gerak periodik dalam waktu
Dalam bentuk kalimat: Gelombang air berulang setiap interval waktu T (periode gelombang(
Besaran yang dibahas: (x,z,t) = potensial kecepatan.
Dalam bentuk matematika: (x,z,t) = (x,z,t+T).
Untuk memenuhi BC dipilih bentuk sinusoidal.
Mengingatkan: bentuk konvensional fungsi sinusoidal adalah
=
A,B,D = konstanta
Bentuk komplek fungsi sinusoidal:
=
BC2 : Syarat gerak periodik dalam ruang
Dalam bentuk narasi: Gelombang air berulang pada setiap jarak horisontal L (panjang gelombang)
Dalam bentuk matematika: (x,z,t) = (x+L,z,t).
BC3 : Syarat batas kinematis (SBK) di dasar perairan
Dalam pengertian fisik: Partikel air tidak dapat menembus dasar perairan yang horisontal dan
kedap air.
w = 0 di z = -h
di z = -h
BC4 : Syarat batas kinematis di permukaan bebas
Narasi: Partikel air yang berkedudukan di permukaan, akan terus bertahan pada permukaan
(tidak memercik ke udara, tidak menyusup ke dalam domain).
Menyatakan narasi di atas dalam bentuk matematika memerlukan pencermatan (DD 1991 butir
3.2.2). Hasilnya:
di z =
Bentuk di atas tidak linear:
i.
Unknown (yang tidak diketahui) (,w,u) diberikan persamaannya di tempat yang tidak
diketahui (z = ).
44
ii.
dilinearkan menjadi :
di z = 0 atau
di z = 0
BC5 : Syarat batas dinamik (SBD) di permukaan bebas
Untuk BC ini digunakan Persamaan Bernoulli. Bentuk persamaan Bernoulli:
Langkah 2
Pilih fungsi waktu sebagai sinusoidal
Fungsi menjadi
45
Ini memenuhi BC1. BC1 sudah terpakai.
BC1
Substitutsi ke persamaan pengatur
Persamaan sebelumnya hanya benar jika suku 1 dan 2 di ruas kiri adalah konstanta yang sama besar
dengan tanda berlawanan.
Langkah 3
Tinjau persamaan
(nanti
BC3
di z = -h
Langkah 4
Tinjau persamaan
Solusi ODE:
menjadi:
Ambil bentuk (kx-t) karena diinginkan gelombang merambat ke arah sumbu x positif.
46
BC5
BC2
Maka diperoleh:
Langkah 5
Susun
Bentuk ini masih kompleks. Suku i tidak punya arti fisik karena
Ambil suku riil sebagai solusi.
tidak fisik.
47
Langkah 6
BC4 belum digunakan.
SBK di permukaan bebas:
di z = 0
dan sudah diketahui PERSAMAAN DISPERSI