Spesifikasitekniskontruksijembatan 130623204207 Phpapp02
Spesifikasitekniskontruksijembatan 130623204207 Phpapp02
Teknik sipil
III - 1
SPESIFIKASI TEKNIS
A.
UMUM
3.1.
1.
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pengiriman dan penarikan kembali semua
sumber daya, tenaga kerja, bahan, peralatan, perlengkapan dan lain-lain untuk
mendukung kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
III - 2
2.
Mobilisasi
2.1
2.2
2.3
3.
Demobilisasi
3.1
3.2
III - 3
3.2.
SURVEI
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi survei penalitian hasil desain konstruksi, survei
topografi, survei utilitas, penyelidikan tanah, survei hidrologi dan hidrolika dan
lain-lain yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan.
2.
2.3
3.
Survei Topografi
3.1 Kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran serta pemasangan
patok-patok yang diperlukan untuk pekerjaan pembangunan dan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan ketepatan pengukuran
tersebut sehingga dapat dijadikan benchmark sebagai titik acuan elevasi
dan posisi bangunan. Patok-patok serta tanda harus dijaga sedemikian
rupa sehingga kedudukannya tetap serta tidak terganggu selama
3.2
pekerjaan berlangsung.
Kesalahan-kesalahan terjadi
sebagai
akibat
kelalaian
didalam
III - 4
4.
5.
Survei Utilitas
4.1 Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus melakukan survei
4.2
4.3
PT. KAI untuk mengetahui kondisi utilitas yang ada dilokasi pekerjaan.
Hasil survey harus dibuat dokumentasi yang baik sebagai alat kerja.
Penyelidikan Tanah
5.1 Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus melakukan penelitian
5.2
5.3
6.
3.3
RUANG KERJA
1. Ruang Kerja (Right Of Way)
1.1 Ruang kerja akan menjadi lahan sementara atau permanen untuk
melaksanakan pekerjaan. Konsultan harus menentukan lebar efektif dan
1.2
1.3
oleh Konsultan.
Kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan ruang kerja tambahan
yang diperlukan untuk penyimpanan material, peralatan dan lain lain
atas biaya sendiri.
2. Perijinan
III - 5
2.1
2.2
WINDOW TIME
1.
Ruang Lingkup
Bagian ini mengatur penggunaan waktu untuk pelaksanaan pekerjaan terutama
pekerjaan yang berpengaruh bagi operasi kereta api.
2. Rencana Kerja Pelaksanaan Di Lapangan
2.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyiapkan dan
menyampaikan Rencana Kerja kepada Konsultan.
2.2
2.3
2.4
3. Window Time
3.1 Windaow time adalah waktu yang digunakan diluar jam operasional
3.2
kereta api.
Pekerjaan-pekerjaan yang diindentifikasi memerlukan window time
adalah sebagai berikut :
Penggeseran Track (Track shifting)
Peninggian Track (Track raising)
III - 6
3.3
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pembuatan direksikeet dan gudang yang digunakan
untuk tempat pertemuan dan penyimpanan barang sementara di lapangan.
2.
Persyaratan Teknis
2.1 Material
1)
Direksikeet dibuat dengan rangka kayu kelas III, dengan triplek
tebal lebih besar/sama dengan 4 mm, atap seng gelombang BJLS
25, lantai plesteran dengan campuran 1 PC : 5 PC, tebal = 10 cm,
kaca nako, daun pintu dari triplek, dicat.
2)
III - 7
N
o
3)
Item
Volume
Papan Nama
1 bh
Meja
1 bh
Kursi
4 bh
Kalender
1 bh
Kotak Obat
1 set
1 bh
Papan Informasi
1 bh
1 bh
KA.
Jika penguat/booster diperlukan, antenna booster harus disediakan untuk
menjamin komunikasi yang baik/lancer antara alat komunikasi didalam
seluruh area pekerjaan, termasuk ke stasiun terdekat.
III - 8
3.2
3.3
tenaga listrik.
Menyediakan dan memelihara tenaga listrik sementara untuk peralatan
mekanik permanen memerlukan layanan tenaga listrik sampai tenaga
3.4
3.5
3.6
3.7
berlaku.
Menyediakan semua item yang diperlukan untuk penerangan.
Menyediakan dan menjaga semua peralatan layanan sementara sampai
kerja permanen terinstal dan diaktifkan.
3.8
4. Telepon Sementara
Kontraktor akan menyediakan layanan telepon sementara selama konstruksi
untuk kelancaran komunikasi.
5. Petunjuk Panggilan Darurat
Kontraktor harus menyediakan daftar lokasi terdekat dan bekerja sama dengan
instansi terkait seperti polisi, rumah sakit atau pelayanan kesehatan di Direksi
keet, untuk mengantisipasi apabila terjadi keadaan darurat.
3.7 PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN
III - 9
Ruang Lingkup
Bagian ini mengatur mengenai pelaksanaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam pelaksanaan pekerjaan.
2.
2.4
3.
Keselamatan Kerja
3.1 Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa
pemeliharaan, Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta konstruksi.
III - 10
3.2
3.3
3.4
berlaku (Jamsostek).
Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan, menurut syarat-syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam
keadaan
3.5
siap
digunakan
dilapangan,
untuk
mengatasi
segala
3.6
keras.
Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang
layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja. Membuat tempat
penginapan
3.7
di
lapangan
pekerjaan
untuk
para
pekerja
tidak
4.
III - 11
4.3
3.9
DAMPAK LINGKUNGAN
1. Pertimbangan Lingkungan
1.1 Kontraktor akan membangun fasilitas, sehingga tidak satupun pekerjaan
mempunyai dampak merugikan pada lingkungan, komunitas serta
fasilitas kereta api yang berdekatan.
1.2 Pertimbangan harus dilakukan sebagai berikut, tetapi tidak terbatas pada :
1). Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk meminimalkan
2).
3).
4).
5).
6)
7)
8)
9)
10)
2.
Perlindungan Lingkungan
2.1 Kontraktor harus menyadari dan mengikuti praktek-praktek perlindungan
lingkungan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh otoritas dan
2.2
2.3
2.4
III - 12
3.
3.10
pengendalian lingkungan.
Dampak lingkungan yang perlu diperhatikan antara lain :
Banjir
Longsor
Debu
Suara
3.11
SUBMITTAL
III - 13
1. Ruang Lingkup
Bagian ini mencakup persyaratan dan prosedur pengajuan dokumen yang
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan berupa jadwal pelaksanaan pekerjaan,
ijin pelaksanaan pekerjaan, material, sub kontraktor, gambar kerja (Shop
Drawing), metode pelaksanaan pekerjaan, usulan review desain, perubahan
pelaksanaan pekerjaan (variation order) dan gambar pelaksanaan hasil
pekerjaan (as built drawing).
2. Persyaratan Umum
2.1 Pengajuan submittal harus disertai surat penyampaian, yang berisi :
1) Nomor dan tanggal penyampaian / revisi penyampaian
2) Nama proyek, paket dan bagian pekerjaan
3) Nama kontraktor, sub kontraktor dan pemasok / supplier
4) Indentifikasi dan spesifikasi produk dan material
5) Hal hal yang diperlukan untuk indentifikasi dan konfirmasi yang
2.2
terkait pengajuan.
Dalam setiap pengajuan
2.3
submittal,
Kontraktor
dianggap
sudah
III - 14
4.2
4.3
5. Material
5.1 Kontraktor harus menyampaikan contoh material/peralatan atau brosur
material yang akan digunakan untuk pekerjaan sesuai dengan gambar dan
5.2
5.3
pemasok.
PPK
dapat meminta pengujian tambahan dan/atau pemeriksaan
laboratorium atas bahan, material dan/atau produk oleh pihak
5.4
6. Sub Kontraktor
6.1 Perusahaan Sub Kontraktor harus disetujui oleh PPK
6.2 Kontraktor harus mengajukan usulan Sub Kontraktor kepada PPK.
6.3 PPK dibantu Konsultan mengadakan pemeriksaan terhadap kemampuan
yang dimiliki Sub Kontraktor sesuai ketentuan dalam peraturan yang
6.4
berlaku.
Pengajuan usulan harus dilengkapi dengan dokumen yang berisi
cpmpany profil, daftar pengalaman, jenis pekerjaan dan hal-hal lain yang
dianggap perlu untuk penilaian.
III - 15
7.2
7.3
7.4
7.5
desain.
Kontraktor dalam melakukan penelitian desain (spesifikasi teknis dan
7.6
7.7
7.8
yang bersangkutan.
Jumlah dan kapasitas sumberdaya yang diperlukan untuk pekerjaan yang
8.4
bersangkutan.
Uraian detail aktifitas pekerjaan dengan mempertimbangkan kepada
kondisi yang ada selama pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk gambar
skematik, bagan alir bagian pekerjaan lain dengan menggunakan
8.5
III - 16
8.6
8.7
8.8
pada
akhir
III - 17
3.12
1.
Ketentuan Umum
1.1
1.2
1.3
2.
3.13
pengujian.
Konsultan dan PPK dapat meminta tambahan pengujian jika perlu
Hasil pemeriksaan dan pengujian harus didokumentasi
Kontraktor harus menyiapkan personil untuk menyaksikan proses
2.5
RAPAT PROYEK
1. Ruang Lingkup
Bagian ini mencakup persyaratan untuk pertemuan pra-konstruksi, koordinasi
rutin pertemuan dan kemajuan dan distribusi menit dan informasi terkait.
2. Persyaratan Umum
2.1 Konsultan harus mengadakan rapat Pra-Konstruksi, Rapat Berkala, dan
Rapat khusus selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2 Perwakilan kontraktor, subkontraktor dan pemasok harus menghadiri
rapat yang diselenggarakan oleh Konsultan dan PPK.
2.3 Konsultan adalah pemimpin rapat dan membuat risalah rapat untuk
semua proses yang dijalankan.
III - 18
untuk
PELAPORAN
1.
Laporan Harian
Kontraktor harus membuat laporan Harian yang menggambarkan peristiwa
peristiwa penting yang berkaitan dengan pekerjaan, jam kerja, jumlah buruh
yang diperkerjakan, waktu operasi peralatan, jam lembur, keterlambatan beserta
penyebabnya, kondisi mateorologi, bahan atau peralatan, kemajuan yang dibuat
dan petunjuk, pemberitahuan dan rekomendasi yang dibuat oleh Konsultan
Pengawas. Laporan Harian harus diajukan dan distujui oleh Konsultan
Pengawas.
2.
Laporan Mingguan
III - 19
3.15
1.
1.5
pengujian.
Menyiapkan alat uji yang diperlukan untuk pemeriksaan dan pengujian.
III - 20
1.6
2.4
2.5
3.16
MASA PEMELIHARAAN
1.
Ruang Lingkup
Masa pemeliharaan adalah masa tanggung jawab perbaikan atas cacat atau
rusak hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam periode pemeliharaan
yang telah ditetapkan.
2. Masa Pemeliharaan
2.1 Masa pemeliharaan adalah sesuai yang tercantum dalam dokumen
kontrak mulai dari tanggal Sertifikat Penyelesaian Pekerjaan (ST 1)/
PHO.
2.2 Sebelum akhir masa pemeliharaan berakhir Kontraktor harus mengajukan
surat permohonan pemeriksaan lapangan kepada PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen).
III - 21
2.3 Setelah dilakukan evaluasi dan disimpulkan bahwa hasil pekerjaan dalam
kondisi baik maka PPK akan mengeluarkan Sertifikat Serah Terima
Kedua (ST 2)/ FHO.
3. Ketentuan Pelaksanaan Pemeliharaan
3.1 Kontraktor harus melakukan pemeriksaan secara ruin untuk menjaga
kondisi hasil pekerjaan tetap baik selama masa pemeliharaan.
3.2 Kontraktor harus membuat laporan bulanan hasil pemeriksaan rutin
selama masa pemeliharaan.
3.3 Setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam rangka perbaikan hasil
pekerjaan harus diinformasikan kepada PPK.
3.4 Kontraktor harus memperbaiki hasil pekerjaan yang mengalami cacat
atau rusak selama masa pemeliharaan.
3.5 Biaya timbul akibat pelaksanaan perbaikan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
B.
PEKERJAAN SIPIL
3.17
PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1.
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pembuangan material yang tidak diperkenankan di lokasi
seperti pasangan batu dari bangunan, pagar, struktur atau bangunan lainnya.
III - 22
Material
Tidak ada
5.2
Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan disesuaikan
dengan kebutuhan lapangan minimal :
5.3
2)
3)
4)
III - 23
5)
6)
7).
8)
9)
10)
yang
dapat
menghasilkan
kerusakan/gangguan
lingkungan.
3.18
PEMBERSIHAN LAHAN
1. Ruang Lingkup
Pembersihan lahan adalah pekerjaan pembersihan lahan dari semua pohonpohon, sisa-sisa bangunan, vegetasi, sampah, material-material yang tidak
III - 24
5.1
Material
Tidak ada
5.2
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini minimal :
1). Buldozer/Motor Grader/Ecavator
Peralatan selain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus
diajukan dan mendapat persetujuan dari konsultan.
5.3
Pelaksanaan
1)
Melakukan survey batas wilayah yang akan dikerjakan dan benda
yang akan dibersihkan seperti pohon, semak, tanaman dan lain2)
lain.
Menjaga
3)
dibersihkan/dibuang.
Semua benda-benda
4)
dibersihkan/dibuang.
Pengupasan tanah dilakukan dengan kedalaman maksimum 50 cm
5)
benda-benda
yang
yang
menghalangi
menghalangi
konstruksi
harus
konstruksi
harus
III - 25
3.19
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan penggalian sesuai dengan gambar kerja,
pengangkutan material dari lokasi galian ke lokasi pembuangan yang ditunjuk,
pembuatan konstruksi pengaman jika diperlukan, dan pembuatan fasilitas lain
2.
3.
4.
Submittal
5.
Material
Dalam pekerjaan ini tidak diperlukan material kecuali jika terjadi
kelebihan penggalian, maka material yang digunakan harus sesuai
dengan persyaratan yang tercantum dalam pekerjaan timbunan atau
disetujui oleh Konsultan.
5.2
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini minimal :
1) Excavator/Backhoe
2) Alat pemecah batu (jack hammer, palu dan lain-lain)
Peralatan lain diatas dapat digunakan namun sebelumnya harus diajukan
dan mendapat persetujuan dari Konsultan.
5.3
Pelaksanaan
1) Survei Lapangan
III - 26
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
pelaksanaan
pekerjaan
penimbunan
kembali
akibat
5)
Konsultan.
Aliran Air
a.
Kontraktor harus membuang drainase atau memindahkan
aliran air yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan termasuk
b.
c.
d.
III - 27
pelaksanaan pekerjaan.
Material Hasil Galian
a.
Semua material galian prinsipnya harus dibuang.
b.
Jika material galian dinilai dapat digunakan, maka material
c.
7)
persetujuan Konsultan.
Lokasi Pembuangan
a.
Kontraktor mengajukan usulan lokasi pembuangan kepada
Konsultan untuk mendapat persetujuan yang dilengkapi ijin
b.
3.20
III - 28
ASTM D 421
Characteristics
of
Soil
Using
m/m3))
ASTM D 854
Pycnometer
ASTM D 1196
Pavements
ASTM D 1556
Sand-Cone Method
ASTM D 1883
Standard Test Method for
CBR (California Bearing Ratio) of Water
III - 29
ASTM D 4318
of Soils
ASTM D 4429
Place.
ASTM D 7380
bagian ini.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
Persyaratan Teknis
5.1 Material
1). Karakteristik Material Tanah
a.
Material tanah pilihan tidak boleh mengandung bahan
bahan berbahaya, sampah, kotoran kotoran dan material
b.
asing.
Material yang diklasifikasikan oleh Unifield Classification
System sebagai OL, OH, atau Pt tidak boleh digunakan
c.
d.
III - 30
e.
f.
oleh
Konsultan
dan
unsure-unsur
Ditjen
untuk
dapat
digunakan
sebagai
material
timbunan.
Biaya yang timbul akibat pelaksanaan pengambilan contoh
material menjadi tanggung jawab kontraktor.
Kontraktor juga menyiapkan tenaga kerja dan alat yang
diperlukan dalam rangka melakukan penyelidikan dan
pengambilan contoh.
Rencana waktu pelaksanaan pengambilan contoh dan
g.
h.
i.
5.2
Peralatan
III - 31
5.3
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
tanah
timbunan,
Kontraktor
harus
c.
d.
e.
dilaksanakan.
Pemadatan harus dilakukan secara merata diseluruh lebar
timbunan untuk mendapatkan hasil pemadatan yang merata.
III - 32
f.
g.
h.
i.
sebelum
pemadatan
dan
setiap
lapis
dilakukan
pengukuran elevasi.
Uji coba pemadatan (trial embankment) terhadap material
timbunan harus dilakukan pada saat awal untuk mengetahui
ketebalan lapisan dan jumlah minimum lintasan yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang disyaratkan dengan
panjang lintasan 50 m. Sekurang-kurangnya 3 (tiga) test
kepadatan (density test) harus dilakukan untuk meyakinkan
j.
k.
l.
harus
menambahkan
air
kepada
material
III - 33
optimum.
Material timbunan harus dilindungi untuk menjaga kadar air.
c.
d.
3.21
III - 34
Characteristics
of
Soil
Using
m/m3))
ASTM D 1196
Pavements
ASTM D 4318
4.
5.
bagian ini.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
Persyaratan Teknis
III - 35
5.1
Material
1). Karakteristik Material Berbutir
a.
Batu kali atau batu gunung berkualitas baik, kers, tidak poros
b.
c.
2)
5.2
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1) Vibro roller
2) Stamper
Peralatan selain di atas dapat digunakan namun sebelumnya harus
diajukan dan mendapat persetujuan dari Konsultan.
5.3
Pelaksanaan
1)
Survei Lapangan
Kontraktor melakukan survey sesuai gambar yang telah disetujui.
Apabila
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
III - 36
cm setiap lapisan.
Pada lokasi timbunan di lereng, permukaan lereng
ASTM D 698.
Peraltan pemadatan yang digunakan tidak boleh
tekannya
(compressive
strength)
atau
dahulu.
Pengujian Hasil Pemadatan
Pengujian hasil pemadatan
pekerjaan
timbunan
dengan
akan
III - 37
Ruang Lingkup
1)
Bagian ini mencakup penyediaan bahan dan pelaksanaan konstruksi
perlindungan talud tubuh jalan pada pangkal / abutment jembatan pada
2)
2.
3.
(AASHTO).
American Society for Testing and Materials (ASTM)
4.
5.
bagian ini.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
Persyaratan Teknis
5.1 Material
1). Batu belah
Batu harus menyerupai kubus, keras dan kuat dengan ukuran antara
15 sampai 30 cm, atau ukuran lain yang disetujui oleh Konsultan.
Batu harus relative rata dan bersudut. Permukaan dasar tidak
III - 38
kurang dari 1/16 dari permukaan depan dan lebar terkecil dari
2).
3).
5.2
Pelaksanaan
1)
Survei lapangan
Kontraktor melakukan survey sesuai gambar yang telah disetujui.
Apabila
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
seragam.
Batu harus dalam kondisi bersih sebelum dipasang. Alas
mortar harus dihampar disisi batu yang berdekatan sebelum
c.
d.
saluran
III - 39
f.
dengan mortar.
Pasangan batu harus terlindungi dari matahari dan harus
dipertahankan basah selama minimal 3 hari setelah selesai
dibuat.
3)
3.23
Ruang Lingkup
1)
Bagian ini mencakup penyediaan bahan dan pelaksanaan konstruksi
perlindungan talud tubuh jalan pada pangkal / abutment jembatan pada
2)
2.
3.
(AASHTO).
American Society for Testing and Materials (ASTM)
4.
5.
bagian ini.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
Persyaratan Teknis
5.1 Material
1). Beton
III - 40
5.2
Pelaksanaan
1)
Survei lapangan
Kontraktor melakukan survey sesuai gambar yang telah disetujui.
Apabila
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
c.
harus
dibuat
saluran
dengan
potongan
geotekstile/injuk
untuk
III - 41
c.
3.24
PASANGAN BATU
1.
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pasangan batu kali untuk saluran.
2.
Pedoman dan Standar
1)
Standar Industri Indonesia (SII)
2)
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982)
3)
American Association of State Highway and Transportation Officials
4)
3.
(AASHTO).
American Society for Testing and Materials (ASTM)
III - 42
Sesuai ketentuan dalam Jaminan dan Pengendalian Mutu dan yang diatur di
4.
5.
bagian ini.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
Persyaratan Teknis
5.1 Material
1). Material Batu
a.
Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak
dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu
harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
2).
b.
lemah.
Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
c.
Adukan
a.
Mortar atau adukan untuk pasangan batu kali harus terdiri
dari campuran 1 bagian Portland cement dan 4 bagian pasir
b.
5.2
Pelaksanaan
1)
Survei lapangan
Kontraktor melakukan survey sesuai gambar yang telah disetujui.
Apabila
terjadi
perbedaan
gambar
dengan
lapangan
atau
3)
III - 43
a.
b.
c.
antar batu.
Btu harus dipasang dengan muka terpanjang mendatar.
peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu
yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua
d.
orang.
Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi
sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga untuk
memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
Landasan yang akan menerima setiap batu juga harus
dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan harus disebar
pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan
e.
dipasang.
Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 3 cm
sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk
menjamin bahwa seluruh rongga antar batu yang dipasang
f.
terisi penuh.
Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada
suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang
pada adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu
menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka btu tersebut harus dibongkar dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi
g.
III - 44
h.
i.
j.
k.
adukan.
Permukaan yang telah selesai harus dirawat.
Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup
kuat, dan dalam waktu yang tidak lebih dini dari 7 hari,
setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan, penimbunan
kembali dapat dilaksanakan sesuai petunjuk konsultan.
4).
III - 45
c.
3.25
2.
3.
4.
Submittal
Sesuai dengan ketentuan dalan Submittal dan yang diminta di bagian ini.
5.
Persyaratan Teknis
5.1 Material
1). Kawat Bronjong
III - 46
dimensi
15
30
cm.
Konsultan
dapat
III - 47
b.
penurunan
(settlement).
Sisi
luar
batu
yang
d.
e.
III - 48
selesai.
Pemasangan Batu Kosong
a.
Seluruh permukaan batu kosong harus dibersihkan dan
dibasahi sampai jenuh sebelum ditempatkan. Beton harus
diletakan di atas batu yang telah dipasang sebelumnya
selanjutnya batu yang baru akan diletakkan diatasnya. Batu
harus ditanam secara kokoh pada lereng dan dipadatkan
sehingga bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan
b.
c.
batu-batu tersebut.
Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi
selama tidak kurang dari 3 hari setelah selesai dikerjakan.
C.
PEKERJAAN JEMBATAN
3.26
BETON STRUKTUR
1.
Ruang Lingkup
1.1 Uraian
III - 49
III - 50
SNI 03-2847-2002
SNI 03-4142-1996
Metode
3.
SK SNI M-01-1994-03
2.2
Pengujian
Keausan
Analisa
Agregat
SNI 2493-2011
AASHTO :
AASHTO T26 79
untuk
4.
Toleransi
III - 51
Submittal.
5.1 Pengajuan Kesiapan Kerja
1)
Kontraktor harus mengirimkan contoh seluruh bahan yang hendak
digunakan lengkap dengan data pengujian yang memenuhi seluruh
sifat bahan yang disyaratkan dari spefikasi ini, untuk diperiksa,
diinpeksi ke lokasi, di uji dilaboratorium independen dan di setujui
2)
Konsultan.
Kontraktor harus mengirimkan rancangan campuran masingmasing mutu beton (trial mix) yang diusulkan untuk digunakan.
Pengiriman rancangan campuran tersebut paling lambat 30 hari
sebelum pekerjaan pengecoran beton dimulai. Kontraktor harus
III - 52
mengadakan trial mix untuk setiap mutu beton yang digunakan dan
3)
4)
5)
6)
6.
bahan
tambahan
(additive)
yang
dapat
digunakan.
Semen yang digunakan hanya satu merk dari jenis semen
Portland, terkecuali dipekenankan oleh Konsultan.
Penyimpanan dan Perlindungan Bahan
Bahan semen harus disimpan untuk mencegah
III - 53
disekitarnya
dan
ditutup
dengan
lembar
2).
Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan atau
pemakaian lainnya harus lah bersih, dan bebas dari bahan yang
merugikan seperti : minyak, garam, asam, basa, gula atau material
organik.
Air yang diuji harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26,
Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa
pengujian. Apabila terjadi keragu-raguan atas mutu air yang
diusulkan dapat pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan,
maka harus dilakukan perbandingan pengujian kuat tekan mortar
semen + pasir dengan menggunakan air yang diusulkan dan
memakai air suling atau minum.
Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar
dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90%
kuat tekan mortar dengan air suling atau minum pada periode
perawatan yang sama.
3)
Agregat
a.
Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan
yang diberikan dalam Tabel J.1.1.
Tabel J.1.1 Gradasi Agregat
Ukuran Ayakan
ASTM
(mm)
III - 54
2
1
1
3/8
No.4
No.8
No.16
No.50
No.100
50,8
38,1
25,4
19
12,7
9,5
4,75
2,36
1,18
0,300
0,150
100
95-100
45-80
10-30
2-10
100
95-100
35-70
10-30
0-5
-
100
95-100
25-60
0-10
0-5
-
100
90-100
20-55
0-10
0-5
-
100
90-100
40-70
0-15
0-5
-
b.
c.
d.
Keausan
Agregat dengan
Mesin
Los
Angeles
Kekekalan
Bentuk
Batu
terhadap larutan
Natrium Sulfat
atau
Magnesium Sulfat
Gumpalan
Lempung dan
Partikel
yang
Mudah Pecah
Bahan
yang
Lolos Ayakan
No.200
Metode
Pengujian
SNI 2417:2008
40 %
SNI 3407:2008
10% - natium
15% magnesium
12%-natrium
18%magnesium
SNI 03-41411996
3%
2%
5% untuk
kondisi umum,
3% untuk
kondisi
1%
SNI 03-41421996
III - 55
permukaan
terabrasi
4)
2)
Ukuran Agregat
Maks.(mm)
37
25
19
37
25
19
37
25
19
37
25
19
37
25
19
-
Kadar Semen
Min (kg/m3)
450
356
370
400
315
335
365
300
320
350
290
310
340
390
310
340
300
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan yang
diusulkan dengan membuat dan menguji campuran (trial mix).
Pengujian disaksikan oleh Konsultan dengan menggunakan jenis
III - 56
bila
pengambilan
contoh,
perawatan
dan
N
o
Elemen Struktur
Tegangan
Karakteristi
k Uji Silinder
(fc) (Mpa)
Tegangan
Karakteristik
Uji Kubus (k )
(kg/cm2)
Slump
(cm)
Beton Prategang
(I-Girder,
UGrider,
Tiang
pancang)
45
500
8 2
Bor/Bore pile
30
350
18 2
Kepala Tiang/Pile
cap,
Pilar/Pier,
25
300
10 2
III - 57
Balok melintang/
Cross
Beam,
Kepala Pilar/Pier
Head, Pelat beton
bertulang/RC
plate, Pelat Lantai,
Diafragma,
Box
culvert
5
6
Abutmen,
pelat
Injak,
Parapet,
Dinding Penahan
tanah
21
250
10 2
Saluran pra-cetak
18
225
10 2
Lantai kerja
15
175
10 2
pada
pekerjaan,
terkecuali
bila
konsultan
III - 58
e.
III - 59
4)
Penyesuaian Campuran
a.
b.
Penyesuaian Kekuatan
Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan,
kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana diperintahkan
oleh Konsultan.
c.
III - 60
5)
Penakaran Agregat
a.
b.
untuk menjamin
6) Pencampuran
a. Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara
mekanis dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat
menjamin distribusi yang merata dari seluruh bahan.
III - 61
diperlukan
harus
dimasukan
sebelum
waktu
Pelaksanaan Pencampuran
1)
III - 62
Spesifikasi ini.
Kontraktor harus menggali/menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekejaan beton sesuai dengan garis yang
ditujukkan
dalam
gambar
atau
sebagaimana
yang
d.
pada
bagian
beton/blockout
untuk
pengecoran.
Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Konsultan, bahan
landasan untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai
f.
III - 63
Bekisting / Acuan
a.
Bekisting/Acuan dan perancah (penompang bekisting/acuan)
beton harus mampu/cukup kuat, tidak melendut/bergerak saat
menahan beban cairan beton selama pelaksanaan pekerjaan
dan menjamin ukuran yang dicapai sesuai ketentuan
sebagaimana tercantum dalam spesifikasi ini. Kontraktor
harus membuat perhitungan dan gambar kerja untuk
mendapat persetujuan dahulu dari Konsultan, sebelum
b.
dikonstruksi dilapangan.
Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Konsultan, harus
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya
harus dipotong secara manual sesuai dimensi yang
diperlukan. Seluruh kotoran tanah harus dibuang dan seluruh
bidang/sisi acuan tanah yang akan kontak dengan coran
III - 64
d.
18 mm.
Untuk beton yang masih perlu finishing cat, cetakan
9 mm.
Untuk beton yang tidak perlu finising seperti pondasi,
sloof. Cetakan yang digunakan adalah multiplek tebal
e.
9 mm.
Perancah untuk menyokong bekisting/acuan harus digunakan
jenis macaferri dan tidak diperkenankan menggunakan jenis
kayu glugu kelapa dan bamboo. Perancah harus kuat, kaku,
f.
3)
Pengecoran
III - 65
a.
b.
serta
dapat
mengeluarkan
persetujuan
atau
tidak
hadir
untuk
menyaksikan
operasi
d.
e.
diperkenankan.
Campuran beton tidak boleh digunakan apabila beton tidak
dicor sampai posisi akhir dalam cetakan waktu 1 (satu) jam
setelah pencampuarn atau dalam waktu pendek sebagaimana
yang diinstruksikan oleh konsultan.
III - 66
III - 67