06 198vertigo PDF
06 198vertigo PDF
Vertigo
Kupiya Timbul Wahyudi
Medical Department, PT. Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Vertigo didefinisikan sebagai ilusi gerakan, yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau
sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun miring, tetapi gejala
seperti ini relatif jarang dirasakan. Secara etiologis, vertigo disebabkan oleh adanya abnormalitas organ-organ vestibuler, visual, ataupun sistem
propioseptif. Selain anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis dari kondisi ini. Penatalaksanaan
vertigo bergantung pada lama keluhan dan ketidaknyamanan akibat gejala yang timbul serta patologi yang mendasarinya.
Kata kunci: vertigo, visual, organ vestibuler, sistem propioseptif
ABSTRACT
Vertigo is defined an illusion of movement, the most common is a feeling orsensation of a rotationbody to the environment or otherwise, feelin
gthe environment around us felt spinning. Vertigo is also perceived as a linear displacement or sloping, but these symptoms are rare. In etiology,
vertigo may be caused by abnormality of the vestibular organ, visual or propioseptive system. In addition to history, physical examination and
investigation can be conducted to determine diagnosis of this condition. The management of vertigo depends on the duration and discomfort
of the symptoms and the underlyting pathology. Kupiya Timbul Wahyudi. Vertigo.
Key words: vertigo, visual, vestibular organ, propioseptive system
PENDAHULUAN
Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere
yang berarti berputar, dan igo yang berarti
kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari dizziness yang secara definitif merupakan ilusi
gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar. Vertigo
juga dirasakan sebagai suatu perpindahan
linear ataupun miring, tetapi gejala seperti ini
lebih jarang dirasakan. Kondisi ini merupakan
gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang
vertigo merupakan gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya, obat, hipotensi, penyakit
endokrin, dan sebagainya).1-3
Berbeda dengan vertigo, dizziness atau pusing
merupakan suatu keluhan yang umum
terjadi akibat perasaan disorientasi, biasanya
dipengaruhi oleh persepsi posisi terhadap
lingkungan. Dizziness sendiri mempunyai
empat subtipe, yaitu vertigo, disekuilibrium
tanpa vertigo, presinkop, dan pusing
psikofisiologis (lihat tabel di bawah ini).1,2
738
CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 738
Vertigo
Presinkop
Disekuilibrium
Light headedness
Deskripsi
Kemaknaan
klinis
Banyak kemungkinan
penyebab dan memerlukan pemeriksaan lebih
lanjut
Gangguan neurologis,
kelemahan muskuloskeletal, dan penurunan
fungsi penglihatan
EPIDEMIOLOGI
Dari keempat subtipe dizziness, vertigo terjadi
pada sekitar 32% kasus, dan sampai dengan
56,4% pada populasi orang tua.1 Sementara
itu, angka kejadian vertigo pada anak-anak tidak diketahui,tetapi dari studi yang lebih baru
pada populasi anak sekolah di Skotlandia,
dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak pernah merasakan sekali serangan pusing dalam
periode satu tahun. Sebagian besar (hampir
50%) diketahui sebagai paroxysmal vertigo
yang disertai dengan gejala-gejala migren
(pucat, mual, fonofobia, dan fotofobia).2
PATOFISIOLOGI1-7
Etiologi vertigo adalah abnormalitas dari organorgan vestibuler, visual, ataupun sistem propioseptif. Labirin (organ untuk ekuilibrium) terdiri
atas 3 kanalis semisirkularis, yang berhubungan
10/25/2012 11:10:32 AM
TINJAUAN PUSTAKA
okulovestibuler bertanggung jawab atas fiksasi mata terhadap objek diam sewaktu kepala
dan badan sedang bergerak. Nistagmus merupakan gerakan bola mata yang terlihat sebagai respons terhadap rangsangan labirin, serta
jalur vestibuler retrokoklear, ataupun jalur vestibulokoklear sentral. Vertigo sendiri mungkin
merupakan gangguan yang disebabkan oleh
penyakit vestibuler perifer ataupun disfungsi
sentral oleh karenanya secara umum vertigo
dibedakan menjadi vertio perifer dan vertigo
sentral. Penggunaan istilah perifer menunjukkan bahwa kelainan atau gangguan ini dapat
terjadi pada end-organ (utrikulus maupun kanalis semisirkularis) maupun saraf perifer.
True vertigo
Yes
No
Duration of an attack
Seconds
* Induced by
positional
change
Benign
paroxysmal
positional
vertigo
Minutes to hours
* History of
trauma
* Pilotor
scuba diver
* Induced by
loud noise
and increased
pressure (eg.
coughing,
blowing,
straining)
Perilymphatic
fistula
* Fluctuating
heaning loss
* Tinnitus, aural
fullness
Superior
semicircular
canal
dehiscence15
Meniere
disease
* Cardiovascular
risk factor,
no hearing
neurological
symptoms
Transient
ischaemic
attackor stroke
Hours to days
* History of
migraine,
headache. ++
visual aura ++
Migraineous
vertigo
* Severe nausea
and vomiting
* History of
upper respiratory
infection or
middle ear
infection
Vestibular neuritis+
Hearing loss
Labyrinthitis
Days to weeks
* Imbalance
* Other
neurological
features
* History of
anxiety, panic
disorder or
depression
Central pathology:
multiple sclerosis,
stroke, transient
ischaemic
attack, stroke,
cerebellopontine
angle tumour
Psychogenic
vertigo
* In late stage of Meniere disease and late vestibular neuritis, the duration of an attack can be reduced to seconds but more
frequent
** Typical headache and aura ca be absent
Recently recognised disease entity caused by congenital breakage in the labyrith capsule. The breakage lead to hypersensitivity to vestibular labirynth to changes in pressure and sound causing vertigo. There are only about 100 reported cases.
Beberapa penyakit ataupun gangguan sistemik dapat juga menimbulkan gejala vertigo.
Begitu pula dengan penggunaan obat, seperti antikonvulsan, antihipertensi, alkohol,
analgesik, dan tranquilizer. Selain itu, vertigo
juga dapat timbul pada gangguan kardiovaskuler (hipotensi, presinkop kardiak maupun non-kardiak), penyakit infeksi, penyakit
endokrin (DM, hipotiroidisme), vaskulitis, serta
penyakit sistemik lainnya, seperti anemia,
polisitemia, dan sarkoidosis.
Neurotransmiter yang turut berkontribusi
dalam patofisiologi vertigo, baik perifer
maupun sentral, di antaranya adalah neu-
739
10/25/2012 11:10:33 AM
TINJAUAN PUSTAKA
pemeriksaan klinis yang mudah dilakukan
untuk melihat dan menilai gangguan
keseimbangan diantaranya adalah: Tes
Romberg. Pada tes ini, penderita berdiri dengan
kaki yang satu di depan kaki yang lain, tumit
yang satu berada di depan jari-jari kaki yang lain
(tandem). Orang yang normal mampu berdiri
dalam sikap Romberg ini selama 30 detik atau
lebih. Berdiri dengan satu kaki dengan mata
terbuka dankemudian dengan mata tertutup
merupakan skrining yang sensitif untuk
kelainan keseimbangan. Bila pasien mampu
berdiri dengan satu kaki dalam keadaan mata
tertutup, dianggap normal.
Tes melangkah di tempat (stepping test)
Penderita harus berjalan di tempat dengan
mata tertutup sebanyak 50 langkah dengan
kecepatan seperti berjalan biasa dan tidak
diperbolehkan beranjak dari tempat semula. Tes
ini dapat mendeteksi ada tidaknya gangguan
sistem vestibuler. Bila penderita beranjak
lebih dari 1 meter dari tempat semula atau
badannya berputar lebih dari 30 derajat dari
keadaan semula, dapat diperkirakan penderita
mengalami gangguan sistem vestibuler.
Tes salah tunjuk (past-pointing)
Penderita diperintahkan untuk merentangkan
lengannya dan telunjuk penderita diperintahkan menyentuh telunjuk pemeriksa.
Selanjutnya, penderita diminta untuk menutup mata, mengangkat lengannya tinggitinggi (vertikal) dan kemudian kembali pada
posisi semula. Pada gangguan vestibuler, akan
didapatkan salah tunjuk.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
740
CDK-198_vol39_no10_th2012 ok bgt.indd 740
10/25/2012 11:10:34 AM
TINJAUAN PUSTAKA
muskarinik. Pemberian antikolinergik per oral
memberikan efek rata-rata 4 jam, sedangkan
gejala efek samping yang timbul terutama
berupa gejala-gejala penghambatan reseptor
muskarinik sentral, seperti gangguan
memori dan kebingungan (terutama pada
populasi lanjut usia), ataupun gejala-gejala
penghambatan muskarinik perifer, seperti
gangguan visual, mulut kering, konstipasi,
dan gangguan berkemih.
b. Antihistamin
Penghambat reseptor histamin-1 (H-1 blocker)
saat ini merupakan antivertigo yang paling
banyak diresepkan untuk kasus vertigo,dan
termasuk di antaranya adalah difenhidramin,
siklizin, dimenhidrinat, meklozin, dan prometazin. Mekanisme antihistamin sebagai
supresan vestibuler tidak banyak diketahui,
tetapi diperkirakan juga mempunyai efek terhadap reseptor histamin sentral. Antihistamin
mungkin juga mempunyai potensi dalam
mencegah dan memperbaiki motion sickness.
Efek sedasi merupakan efek samping utama
dari pemberian penghambat histamin-1. Obat
ini biasanya diberikan per oral, dengan lama
kerja bervariasi mulai dari 4 jam (misalnya, siklizin) sampai 12 jam (misalnya, meklozin).
c. Histaminergik
Obat kelas ini diwakili oleh betahistin yang
digunakan sebagai antivertigo di beberapa
negara Eropa, tetapi tidak di Amerika. Betahistin
sendiri merupakan prekrusor histamin. Efek
antivertigo betahistin diperkirakan berasal
dari efek vasodilatasi, perbaikan aliran darah
pada mikrosirkulasi di daerah telinga tengah
dan sistem vestibuler. Pada pemberian per
oral, betahistin diserap dengan baik, dengan
kadar puncak tercapai dalam waktu sekitar 4
jam. efek samping relatif jarang, termasuk di
antaranya keluhan nyeri kepala dan mual.
d. Antidopaminergik
Antidopaminergik biasanya digunakan untuk
mengontrol keluhan mual pada pasien
dengan gejala mirip-vertigo. Sebagian besar
DAFTAR PUSTAKA
1.
Huang Kuo C., Phang L., Chang R. Vertigo. Part 1-Assesement in General Practice. Australian Family Physician 2008; 37(5):341-7.
2.
3.
Troost BT. Dizziness and Vertigo in Vertebrobasilar Disease. Part I: Pheripheral and Systemic Causes Dizziness. Stroke 1980:11:301-03.
4.
Troost BT. Dizziness and Vertigo in Vertebrobasilar Disease. Part II: Pheripheral and Systemic Causes Dizziness. Stroke 1980:11:413-15.
5.
Mehmet K. Central Vertigo and Dizziness: Epidemiology, Differential Diagnosis, and Common Causes. The Neurologist: 2008;14(6):355-64.
6.
7.
Rascol O., Hain TC., Brefel C., et al. Antivertigo Medications and Drugs-Induced Vertigo. A Pharmacological Review. Drugs 1995;50(5):777-91.
741
10/25/2012 11:10:35 AM