Makalah - Sistem Operasional Perbankan Syariah
Makalah - Sistem Operasional Perbankan Syariah
AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM OPERASIONAL BANK SYARIAH
Dosen Pembimbing :
Ibu Suci Kurniawati
Disusun Oleh :
Kelompok 2 A
Asep Jamaludin
: 1113671293
Edoward
: 111160821
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah dan inayah serta nikmat diantaranya adalah nikmat sehat, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Kasus Audit dengan ruang lingkup pembahasan Sistem
Operasional Perbankan Syariah . Adapun tujuan dibuatnya tugas makalah ini selain untuk
mendapatkan nilai tugas tetapi juga agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai
kasus audit dan mahasiswa pada khususnya dalam memahami dan mengerti Sistem
Operasional Perbankan Syariah.
Banyak kesulitan dan hambatan yang kami hadapi dalam membuat tugas makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan yang kami lakukan serta dorongan, arahan, bimbingan,
dan bantuan dari berbagai pihak sehingga kami mampu menyelesaikan Tugas Makalah ini
dengan baik.
Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Syariah sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kelompok 4
Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
Page 3
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (UU no 21 th 2008).
Bank terdiri atas dua jenis yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan
Rakyat.
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank syariah yang dalam yang
melaksanakan kegiatan usahanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
pembantu dan atau unit syariah (UU no 21 tahun 2008).
Prinsip Syariah (UU No 21 tahun 2008)
Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan
fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah.
Azas Operasional Bank Syariah
Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah,
demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
Page 4
Berdasarkan jenisnya :
a. Wadiah yad amanah (tangan amanah)
b. Wadiah yad dhamanah (tangan penanggung= menggunakan harta dan
menjamin kembali scr utuh)
c. Aplikasi dalam perbankan => giro dan tabungan
Prinsip Mudharabah
- Akad antara pemilik dana dan pengelola dana untuk memperoleh
keuntungan => dibagi sesuai nisbah yang disepakati pada awal akad.
- Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib:
Page 5
Page 6
Akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) antara pembeli (muslam)
dengan penjual (muslam ilaih)
Spesifikasi (jenis, macam ukuran, jumlah, mutu) dan harga barang disepakati
diawal akad dan pembayaran dilakukan dimuka secara penuh
Apabila bank bertindak sebagai pembeli, kemudian memesan kepada pihak
lain untuk menyediakan barang => salam Paralel
Diaplikasikan => produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya
Page 7
3. Investor
Jasa Keuangan Perbankan
- Rahn
a. Akad penyerahan barang / harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada
bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang
b. Rahnu bisa sebagai pelengkap (akad atas collateral) dan bisa sebagai
produk sendiri (jasa gadai syariah)
- Wakalah
Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakil) kepada penerima kuasa
(wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa
- Kafalah
a. Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada
pihak lain dimana pemberi jaminan (kafiil) bertanggung jawab atas
pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan
(makful)
b. Sering digunakan untuk transaksi sejenis Bank Garansi
-
Sharf
Akad jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya
Page 8
b. Muhil minta muhal alaih untuk membayar terlebih dahulu piutang yang
timbul dari jual beli
c. Pada saat piutang jatuh tempo => muhal akan membayar ke muhal alaih
d. Muhal alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan
B. Maal
Fungsi Sosial
- Penyaluran Dana Zakat
- Penyaluran Dana Kebajikan yaitu qardul hasan, santunan kebajikan dan
pengeluaran social lainnya
Larangan Bagi BUS & UUS
1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah;
2. Melakukan kegiatan jual beli saham secara langsung di pasar modal;
3. Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20
tentang kegiatan BUS dan UUS
4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk
asuransi syariah.
Larangan Bagi BPRS
1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip Syariah;
2. Menerima simpanan berupa Giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin Bank Indonesia;
4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk
asuransi syariah;
5. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk
menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah; dan
6. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
tentang kegiatan BPRS;
7. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk untuk
menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah; dan
8. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
UU th 2008 tentang kegiatan BPRS.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa bank
terdiri dari bank konvensional, syariah, bank umum syariah, bank pembiayaan
rakyat syariah dan unit usaha syariah yang prinsipnya diatur dalam UU No 21
tahun 2008, dengan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi dan kehati-hatian.
Tujuan didirikannya yaitu untuk menunjang menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
Page 9
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi Perbankan Syariah, Yaya Rizal (2009)
Page 10