KENA NURANI
ANGGOTA
Siti Marhamah
Windi Diftsi Maulina
A. Ciri-ciri folklore
1. Folklore menjadi
milik bersaman dari
kolektif tertentu. Hal
ini disebabkan
penciptanya yang
pertama sudah tidak
diketahui lagi
sehingga setiap
anggota kolektif
yang bersangkutan
merasa
4. Folklore
hadir dalam
memulikinya.
versi-versi bahkan
variasi-variasi yang
berbeda. Hal ini
disebabkan cara
penyebarannya secara
lisan sehingga mudah
mengalami
perubahan.
2. Penyebaran
dan pewarisnnya
dilakukan secara
lisan, yakni
dengan tutur
kata atau gerak
isyarat atau alat
pembantu
pngikat lainnya.
3. Folklore
bersifat
anonim,
artinya
pencipta
tidak
diketahui..
5. Folklore bersifat
tradisional, yakni
disebarkan dalam
bentuk relatif tetap
atau standar.
B. Bentuk-bentuk folklore
1. Folklore lisan
adalah folklore yang
bentuknya murni
secara lisan yang
terdiri dari :
2. Foklore
sebagai lisan
adalah floklore
yang bentuknya
merupakan
campuran unsur
lisan dan bukan
lisan, seperti
kepercayaan
rakyat/takhayul,
permainan
rakyat, tarian
rakyat, adat
istiadat, pesta
rakyat dsb.
3. Floklore bukan
lisan (non verbal
foklore) adalah
floklore yang
bentuknya bukan
lisan walaupun cara
pembuatannya
diajarkan secara
lisan. contoh:
arsitektur rakyat,
bentuk rumah joglo,
Limasan,
minangkabau, toraja
dsb. Kerajinan
tangan, pakaian dan
perhiasan dsb.
Dimana masingmasing daerah
2. Mite
3. Legenda
4. Lagu
5. Upacara Adat
SEKIAN
&
TERIMA
KASIH
SELESAI