Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

RONDE KEPERAWATAN
DI RUANG DAHLIA RS WIJAYA KUSUMA LUMAJANG

Oleh
Kelompok I
1. Rendi Anas Maulana
2. Oktavia Ratna Palupi
3. Nur Fitria
4. Dayu Okta Laksmana
5. Ida Maghfiroh
6. Lita Dwi Nur Cahyati
7. Aang Dewangga
8. Satya Darmawan Junian Tomi
9. Rani Nivia Pradina
10. Ananda Rindiasari
11. Nurnita Sari
12. Prabanala Kusuma Sujatmika
13. Feni Nurhandayani
14. Amalia Widia Astutik
15. Ainur Rohmah

DINAS KESEHATAN
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG
2010

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


KELOMPOK I ANGKATAN XVI
AKADEMI KEPERAWATAN LUMAJANG
21 MARET 16 MARET 2016

PROPOSAL PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN


DI RUANG DAHLIA RS WIJAYA KUSUMA LUMAJANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini pelayanan asuhan keperawatan yang optimal menjadi suatu tuntutan bagi
organisasi pemberi pelayanan kesehatan. Tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan juga
sangat dipengaruhi oleh mutu pemberian asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan perlu adanaya metode pemberian asuhan keperawatan profesional yaitu
pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan yang efektif dan efisien.
Dimana dalam model asuhan keperawatan profesional tersebut terdapat metode-metode yang
dilakukan untuk meningkatkan pelayanan , salah satunya adalah ronde keperawatan.
Ronde keperawatan adalah suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada klien dan kebutuhan klien akan perawatan
yang dilakukan oleh perawat konselor,kepala ruangan,supervisor,dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan klien secara langsung sebagai fokus kegiatan.
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih dalam
masalah dan kebutuhan klien juga merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan
dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir
kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian
konsep teori ke dalam praktek keperawatan.
Pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Dahlia RS Wijaya Kusuma Lumajang sudah
pernah dilakukan namun belum sesuai dengan standard. Hal tersebut dikarenakan minimnya
waktu yang dimiliki perawat untuk melakukan ronde keperawatan. Selama ini dalam melakukan
ronde keperawatan tenaga medis menyelipkannya dalam proses timbang terima. Maka dari itu
mahasiswa

keperawatan

yang

melakukan

praktek

menejemen

keperawatan

akan

memperkenalkan dan mencoba mempraktekkan ronde keperawatan di ruang Dahlia RS Wijaya


Kusuma Lumajang.
1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum

Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi

1.3.2

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan mampu :

1)

1.3.2

1.3.3

Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis


2)

Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada


masalah klien

3)

Meningkatkan kemampuan validitas data klien

4)

Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan

5)

Meningkatkan kemampuan justifikasi

6)

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

7)

Meningkatkan kemampuan memodifikasi Rencana Asuhan Keperawatan

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Perawat
Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan seluruh tim :
1)

Mampu berpikir kritis dan sistematis


2)

Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada


masalah klien

3)

Meningkatkan kemampuan validitas data klien

4)

Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan

5)

Meningkatkan kemampuan justifikasi

6)

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

7)

Meningkatkan kemampuan memodifikasi Rencana Asuhan Keperawatan

Bagi klien
1) Klien mendapatkan pelayanan pelayanan kesehatan yang optimal
2) Masalah klien dapat teratasi
Bagi rumah sakit
1) Meningkatnya pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif

BAB II
TINJAUAN MATERI
2.1 Pengertian
Ronde keperawatan adalah sutau kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan klien untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer
atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu melibatkan seluruh anggota tim
( Nursalam, 2002 ).
2.2 Karakteristik :
1)

Klien dilibatkan secara langsung

2)

Klien merupakan fokus kegiatan

3)

Ketua Tim, anggota tim dan konselor melakukan diskusi bersama

4)

Konselor mememfasilitasi kreativitas

5)

Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat staf anggota, Ka Tim dalam


meningkatkan kemampuan mengatasi masalah

2.3 Kriteria Klien


Klien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah klien yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilaksanakan tindakan
keperawatan
2)

Klien dengan kasus baru atau langka

3)

Klien dengan penyakit komplikasi

4)

Klien dengan penyakit akut

2.4 Metode
Diskusi
2.5 Media
1) Sarana diskusi : buku, pulpen
2) Status / dokumentasi keperawatan klien
3) Materi yang disampaikan secara lisan

2.6 Alur Ronde Keperawatan


Tahap pra
ronde

Proposal

KaTim

Penetapan klien

Persiapan klien :
- Informed
Consent
- Hasil
Pengkajian /
Validasi data
-

Tahap ronde
di ners
statiton

Penyajian
masalah

Tahap ronde
di kamar
pasien

Apa yang menjadi masalah ?


Apa data yang mendukung ?
Apa penyebab masalah
tersebut ?
Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan ?

Validasi Data di
bed pasien

Diskusi KaTim,
Karu, Konselor

Analisa Data

Pasca Ronde

Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah

Aplikasi hasil
analisa dan
diskusi

2.8.1
1)

Tahap Pra Ronde

Menentukan kasus dan topic


2)

Menentukan tim ronde

3)

Mencari sumber atau literatur

4)

Membuat proposal

5)

Mempersiapkan klien : informed concent dan pengkajian

6)

Diskusi : Apa yang menjadi masalah, cross cek data yang ada, apa penyebab
masalah, bagaimana intervensi yang sudah dilakukan
2.8.2

Tahap Pelaksanaan Ronde

1) Penjelasan tentang klien oleh Katim yang difokuskan pada masalah keperawatan dan
rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau lebih dilaksanakan serta memilih
prioritas yang perlu didiskusikan.
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh Katim atau konselor atau kepala ruangan tentang masalah
penderita serta rencana tindakan yang akan dilakukan
4) Menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan
2.8.3

Tahap Pasca Ronde

2.8.3.1 Evaluasi, revisi dan perbaikan


Peran masing-masing anggota tim :
2.8.3.1.1

Peran Ka Tim dan Perawat anggota tim

1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien


2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang dilakukan
4) Menjelaskan hasil yang didapat
5) Menentukan tindakan selanjutnya
6) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang diambil
7) Menggali masalah-masalah klien yang belum terkaji
2.8.3.1.2

Peran Perawat konselor

1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional tindakan
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegritasikan konsep dan teori yang telah di pelajari

BAB III

3.1 Pengorganisasian
Struktur Pengorganisasian Tanggal Maret 2016
Karu

Katim Pagi

Anggota

: 1.
2.
3.
4.

3.2

Kegiatan Ronde Keperawatan


No

Tanggal

Tahap

1.

dan jam
Maret

Pra

2016

ronde

Kegiatan

Pelaksana

Kegiatan

Tempat

klien
Pra ronde :
1. Menentukan

tim

ronde

Katim

Ruang

Anggota

Dahlia

tim

2. Mempersiapkan
klien

informed

consent )
3. Diskusi pelaksanaan

2.

Maret
2016

Ronde

Pembukaan :
1. Salam pembuka

Kepala

Memberikan

Ners

ruangan

respon

station

Katim

Memberikan

Ners

2. Memperkenalkan
tim ronde
3. Menjelaskan tujuan
ronde
4. Menyampaikan
identitas

dan

masalah klien

3.

10 menit

Penyajian masalah

1. Menjelaskan
riwayat
dan

respon dan

penyakit

menjawab

keperawatan

pertanyaan

station

klien
2. Menjelaskan
masalah klien dan
rencana

tindakan

yang

telah

dilaksanakan
atau

dan
belum

dilaksanakan serta
memilih

prioritas

yang

perlu

didiskusikan
Validasi data :
1. Memberikan salam

Karu,

Bed

Katim,

Pasien

dan memperkenal-

Anggota

kan tim ronde pada

katim,

klien dan keluarga

perawat

2. Mencocokkan dan

konselor

menjelaskan
5 menit

Memberikan

kembali data yang

respon dan

telah disampaikan

menjawab

3. Diskusi
anggota tim

antar

Karu ,

dan

Katim,

masalah keperawatan tersebut

katim,

4. Pemberian

perawat

justifikasi

25 menit

oleh

perawat

primer

atau

kepala

ruangan

tentang

masalah klien serta


rencana

Anggota

tindakan

yang

akan

dilakukan
5. Menentukan
tindakan
keperawatan pada

konselor

pertanyaan

3.3.1

masalah
yang

prioritas

telah

yang

dan
akan

ditetapkan

4.

10 menit

Pasca

1. Evaluasi

Karu,

Nurse

Ronde

pelaksanaan ronde
2. Penutup

Supervisor

Station

, Perawat
konselor,
Katim dan
Anggota
Tim

3.3 Kriteria Evaluasi


Evaluasi struktural
3.3.1.1 Ronde keperawatan dilaksanakan di ruang Dahlia RS Wijaya Kusuma
Lumajang.
3.3.1.2 Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
3.3.1.3 Persiapan dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan ronde keperawatan
4.5.2 Evaluasi proses
4.5.2.1 Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
4.5.2.2 Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde keperawatan sesuai peran
yang telah ditentukan
4.5.3

Evaluasi hasil
4.5.3.1 Klien puas dengan hasil pelayanan
4.5.3.2 Masalah klien dapat teratasi
4.5.3.3 Perawat dapat :

4.5.3.3.1

Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis

4.5.3.3.2 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi


pada masalah klien
4.5.3.3.3

Meningkatkan kemampuan validitas data klien

4.5.3.3.4

Meningkatkan kemampuan mentukan diagnosa keperawatan

4.5.3.3.5

Meningkatkan kemampuan justifikasi

4.5.3.3.6

Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja


4.5.3.3.7

Meningkatkan kemampuan memodifikasi Rencana Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai