Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)


PENDAHULUAN
1.1. Umum
Sektor pariwisata pada umumnya dijadikan unggulan bagi Penerimaan Asli Daerah
pemerintah daerah. Sektor ini diandalkan karena dapat memacu sektor lainnya,
seperti peningkatan bisnis transportasi, hotel, restoran, hiburan, per-bank-an, dan
peningkatan permintaan terhadap hasil pertanian, peternakan, serta perikanan.
Namun demikian, seiring dengan tingginya tingkat persaingan antar daerah,
pengembangan objek dan kawasan wisata tidak mengenal istilah daya dukung dan
daya lenting lingkungan hidup sehingga keadaannya menjadi rusak dan secara
perlahan tidak lagi diminati wisatawan. Salah satu solusi untuk memantau dan
meningkatkan motivasi dalam pengelola objek dan kawasan wisata, dipandang
perlu adanya sistem sertifikasi kawasan wisata sebagai bentuk jaminan pelayanan
kepada konsumen.
1.2. Latar Belakang
1.2.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Detail Engineering Design (DED)
Dan Amdal Pembangunan Pusat Bimbingan/Konseling Bagi Eks
Penyandang
Penyakit Sosial Kota Bandung.
1.2.2. Pengguna Anggaran adalah Kepala Dinas Pariwisata Bandung, kegiatan
Pembanguan pusat bimbingan / konseling bagi eks penyandang penyakit sosial.
Pekerjaan
Belanja
Jasa
Penyedia
jasa
Perencanaan
Kode
Rekening:
1.13.1.13.01.20.02.5.2.2.21.02. Pengesahan DPA Tanggal 8 Pebruari 2010.
1.2.3. Untuk penyelenggaraan Kegiatan dimaksud, dibentuk Pengelola Kegiatan
sebagai berikut :
a. Pemberi Tugas Pemberi Tugas adalah Kepala Dinas Sosial Kota Bandung selaku
Pengguna Anggaran.
b. Pengelola Administrasi Kegiatan (Pelaksana Administrasi)
1. Pelaksana Administrasi Kegiatan berfungsi membantu Pengguna Anggaran
Dinas Sosial Kota Bandung dalam pelaksanaan pengelolaan administrasi
Perencanaan Penyedia jasaDetail Engineering Design (DED).
2. Pelaksana Administrasi Kegiatan adalah Staf Kegiatan yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh Pengguna Anggaran Dinas Sosial Kota Bandung.

3. Pelaksana Administrasi Kegiatan bertanggung jawab secara operasional kepada


Pengguna Anggaran Dinas Sosial Kota Bandung.
c. Pengelola Keuangan Kegiatan Bendaharawan Kegiatan berfungsi membantu
Pengguna Anggaran
Dinas Sosial Kota Bandung dalam melaksanakan pengelolaan keuangan
penyelenggaraan Kegiatan Detail Engineering Design (DED) Dinas Sosial Kota
Bandung pada setiap tahap penyelenggaraan, baik di tingkat program maupun di
tingkat operasional. Bendaharawan Kegiatan ditetapkan oleh Surat Keputusan
Walikota Bandung. Bendaharawan Kegiatan bertanggung jawab secara operasional
kepada Pengguna Anggaran Dinas Sosial Kota Bandung.
d. Pelaksana Teknis Kegiatan
1. Pelaksana Teknis Kegiatan berfungsi membantu Pengguna Anggaran Dinas Sosial
Kota Bandung dalam melaksanakan pengelolaan teknis pada setiap tahap
penyelenggaraan, baik tingkat program maupun di tingkat operasional termasuk
pengesahan Berita Acara Kemajuan PekerjaanPengelola Teknis Kegiatan adalah
unsur dari Dinas Sosial Kota Bandung.
2. Pelaksana Teknis Kegiatan bertanggung jawab secara fungsional kepada Kepala
Dinas Sosial Kota Bandung dan secara operasional kepada Pengguna Anggaran
Dinas Sosial Kota Bandung.
1.2.4. Panitia Seleksi Pengadaan Jasa Penyedia jasa
Dalam penyelenggaraan Pengadaan Jasa Penyedia jasaPerencana, Pengguna
Anggaran Dinas Sosial Kota Bandung membentuk Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa sebagai Panitia Seleksi. Tugas dan wewenang Panitia Seleksi Penyedia jasa
sebagaimana tercantum dalam Keppres No. 80 Tahun 2003 dan perubahan perubahnnya
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari Kegiatan ini adalah untuk menjamin suatu usaha dan kegiatan
pembangunan atau proyek agar dapat berjalan secara sinambung tanpa merusak
lingkungan dan memberikan kerangka arah pembangunan fisik Obyek wisata, serta
dengan Rencana pembangunan ini selaras dengan arah pembangunan Kabupaten
Boalemo sebagai kota Idaman yang Produktif dan mandiri.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyusun kajian Amdal bagi pembangunan
konstruksi fisik Obyek wisata bahari bolihutuo di Kabupaten Boalemo sebagai
sarana yang dapat mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Dengan Hasil
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi gambaran yang jelas dalam pembangunan
Obyek wisata nanti.

1.4. Lingkup Kegiatan dan Pekerjaan


Lingkup Kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan
obyek wisata ini yaitu :

dalam Penyusunan Amdal

adalah merencanakan pedoman teknis, sarana dan prasarana, melaksanakan Kajian


Amdal, bagi Perencanaan Fisik gedung . Dimana rencana Lokasinya di daerah
Rancacili, Kel. Derwati, Kec. Rancasari Kota Bandung
1.4.3. Lingkup pekerjaan Detail Engineering Design (DED)
1) Survey atas lokasi yang diperuntukan bagi panti,pengukuran, pemetaan dan
penelitian atas struktur tanah yang meliputi kepadatan tanah, sumber air dan
kelayakan lokasi untuk dijadi kan Pusat Bimbingan/Konseling.
2) Penyusunan DED, yang meliputi pembuatan rancangan Pra design, rancangan
Arsitektur, rancangan Mekanikal Elektrik, penyusunan RAB dan DOKUMEN SELEKSI,
penyusunan gambar prespektif animasi dan pembuatan maket dengan
memperhatikan aspek-aspek legalitas, peruntukan bangunan dan tingkat
pertumbuhan social budaya masyarakat.
3) Pembuatan Gambar Prespektif dan animasi, sebagaibahan presentasi kepada
pemerintah pusat dan walikota.
4) Pembuatan Maket, untuk dapat memberikan gambaranbentuk fisik dari Pusat
Bimbingan/Konseling yang dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas dan
kepada para pemangku kepentingan (steakholder).
5) Penyusunan laporan akhir
1.4.4. Lingkup pekerjaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
a) Sosialisasi dengan masyarakat sekitar berkenaan dengan akan dibangunnya
Pusat Bimbingan/konseling Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial.
b) Kajian Amdal, yang berkaitan dengan potensi pengaruh dari berdirinya Pusat
Bimbingan/Konseling bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
c) Perencanaan yang selaras dengan potensi kota Bandung sebagai pusat
pariwisata, pusat pendidikan, pusat budaya dan pusat pemerintahan;
d) Perencanaan yang akan mewujudkan berdirinya Pusat Bimbingan/ Konseling Bagi
Eks Penyandang penyakit Sosial sebagai Panti Terpadu Pertama di Indonesia.;
e) Melaksanakan public hearingdengan masyarakat setempat, muspida, aparat
kewilayahan, maupun pemangku kepentingan.
f) Melaksanakan pembahasan amdal dengan komisi amda l sampai mendapatkan
surat rekomendasi pengesahan amdal.

1.5. Dasar Hukum:


1. Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Persaingan Usaha Tidak Sehat;

Praktek Monopoli dan

2. Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih


dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
4. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung;
5. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
6. Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
7. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
8. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi;
9. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
10. Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi;
11. Keputusan Presiden R.I. Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Jasa Pemerintah dan Perubahan-perubahannya.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
14. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Aksesibilitas
Penyandang Cacat.
15. Peraturan Walikota Bandung No. 543 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Keputusan Walikota Bandung Nomor 1859 Tahun 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Jasa Pemerintah KotaBandung.
KEGIATAN PERENCANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyediajasa perencana adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung


Negara lingkup tugasnya yaitu:
A. Perencanaan DED
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data-data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana dan pengujia n struktur bangunan),
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan konsultasi dengan unsur
Pemerintahan setempat.
2. Penyusunan Pra-Rencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan termasuk
program dan konsep ruang, perkiraan biaya dan mengurus perijinan sampai
mendapat keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan
lingkungan dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Kota .
3. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a.Rencana arsitektur beserta uraian konsep yang mudah dimengerti oleh pemberi
tugas;
b.Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
c.Perkiraan biaya Pelaksanaan Konstruksi.
4. Penyusun Rencana Detail antara lain membuat :
a.Gambar-gambar detail struktur yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui;
b.Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
c.Rincian volume pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi ;
d.Laporan akhir perencanaan.
5. Mengadakan persiapan pelelangan, yaitu membantu Pengguna Anggaran Dinas
Sosial Kota Bandung dan Panitia lelang dalam menyusun dokumen lelang serta
pelaksanaan pelelangan fisik konstruksi.
6. Membantu panitia lelang pada waktu penjelasan pekerjaan, menyusun dokumen
lelang yang sama apabila terjadi lelang ulang
7. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaankonstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti :
a.Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan;

b.Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalanyang timbul selama masa


pelaksanaan konstruksi;
c.Memberikan saran-saran, pertimbangan, rekomendasi
bahan;

tentang penggunaan

d.Melakukan pengawasan berkala


B. KAJIAN AMDAL
Untuk menyusun Dokumen AMDAL penyedia jasa harus mengikuti proses dan
lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berped oman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya Pedoman Teknis dalam prosedur Kajian AMDAL yang berlaku,
meliputi :
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data
dan informasi
lapangan/gedung yang ada termasuk melakukan survey lapangan dan membuat
dokumentasi kondisi eksisting lapangan, konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat maupun pemerintah daerahlainya yang terkait dengan fungsi dan kinerja
gedung.
b. Melaksanakan sosialisasi pada masyarakat melaluimedia cetak maupun media
elektronik ( Radio ).
c. Melaksanakan Public Hearing dengan masyarakat yang melibatkan masyarakat
setempat, Muspida, Aparat kewilayahan, maupun steak holder lainya.
d. Penyusunan Konsep Pra Amdal seperti melakukan kajian dan analisa kondisi
eksisting lingkungan/kawasan, mencakup kajian dan analisa udara, air, tanah, sosial
dll terkait dokumen lingkungan lainya.
e. Melaksanakan pembahasan dokumen pra Amdal dengankomisi Amdal.
f. Melaksanakan revisi/penyempurnaan hasil dari Pra -Amdal menjadi dokumen
Amdal.
g. Melaksanakan Pembahasan Amdal dengan komisi Amdal sampai mendapatkan
surat rekomendasi pengesahan Amdal.

III. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA PERENCANA


A. Penyedia jasa perencana bertanggung jawab secaraprofesional atas jasa
perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesional yang
berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab penyedia jasa perencana Minimal yaitu :

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar.


2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasikan
batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran Dinas Sosial Kota
Bandung, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan Gedung Negara.
IV. BIAYA
Besarnya biaya untuk pekerjaan ini mengikuti Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara serta Keputusan
Walikota Bandung
Nomor : 027/Kep.595-Bagumpal/2009 tanggal 6 Juli 2009 tentang Standarisasi
Harga Tertinggi Satuan Barang dan Jasa di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Tahun Anggaran 2009 yaitu besarnya biaya maksimum yang dapat digunakan untuk
membiayai perencanaan Bangunan Negara yang dilakukan oleh penyedia jasa
perencana secara kontraktual dari hasil pelelangan, pemilihan langsung, atau
penunjukan langsung. Besarnya biaya perencanaan dihitung
berdasarkan nilai total keseluruhan bangunan. Penggunaan biaya perencanaan
selanjutnya diatur sebagi berikut :
a. Biaya perencanaan dibebankan pada
perencanaan kegiatan yang bersangkutan.

biaya

untuk

komponen

kegiatan

b. Besarnya nilai biaya perencanaan maksimum dihitung berdasarkan prosentase


biaya perencanaan konstruksi terhadap nilai biaya konstruksi fisik bangunan yang
tercantum dalam Surat Keputusan Walikota Bandung.
c. Untuk biaya perencanaan ditetapkan pekerjaan-pekerjaan yang belum ada
pedoman harga satuan tertingginya (non standard), besarnya biaya perencanaan
dihitung secara orang bulan (man monThn) dan biaya langsung yang bisa diganti,
sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
d. Biaya perencanaan ditetapkan dari hasil pekerjaan yang bersangkutan, yang
akan dicantumkan dalam kontrak termasuk biaya :
1. Honorarium Tenaga Ahli
2. Materi dan penggandaan laporan
3. Sewa kendaraan
4. Biaya rapat-rapat

5. Pajak dan iuran daerah lainnya.


e. Pembayaran biaya penyedia jasa perencana didasarkan pada prestasi kemajuan
pekerjaan perencanaan.
B. Sumber Pendanaan Kegiatan
Sumber dana Kegiatan ini adalah dari APBD Kota Bandung TA.2010 melalui DPA
SKPD Dinas Sosial Kota Bandung Nomor Rekening : 1.13.1.13.20.01.5.2.2.21.02
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 2.080.000.000,- (Dua Milyar Delapan Puluh Juta
Rupiah)
V. KELUARAN (OUTPUT)
24.4. Berdasarkan pengarahan penugasan yang diberikan dan Kerangka
Acuan
Kerja
ini,
Penyedia
jasa
Perencana
diMinimalta
untuk
menyampaikan keluaran dengan tahapan sebagai berikut :
A. Tahap Konsep Rencana Teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konseprencana organisasi,
jumlah dan kualitas tim perencana, metoda pelaksana an dan
tanggungjawab waktu perencana
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk programruang, organisasi
hubungan ruang dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan dll.
B. Tahap Pra-rencana Teknis
1. Gambar-gambar Rencana Tapak;
2. Gambar-gambar Pra-rencana Bangunan;
3. Perkiraan Biaya Pembangunan;
4. Garis Besar Rencana Kerja dan Syarat-syarat;
5. Hasil Konsultasi Rencana dengan Pemda setempat.
C. Tahap Pengembangan Rencana
1. Gambar Pengembangan Sebagian Rencana Arsitektur dan Struktur;
2. Uraian sebagian Konsep Rencana dan Perhitungan yang diperlukan;
3. Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB);
4. Draft Rencana Kerja dan Syarat-syarat (DOKUMEN SELEKSI);

D. Tahap Rencana Detail


1. Gambar Rencana Teknis sebagian Bangunan ;
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (DOKUMEN SELEKSI);
3. Spesifikasi teknis;
4. Rencana Kegiatan dan Volume Pekerjaan (BQ);
5. Rencana Anggaran Biaya (RAB).
6. Spesifikasi Teknis Pekerjaan.
E. Tahap Pelelangan
1. Dokumen lelang.
2. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan;
3. Laporan Bantuan Teknis dan Administrasi pada waktu pelelangan.
F. Tahap Pengawasan Berkala
Laporan Pengawasan berkala.
VI. KRITERIA
A. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia jasaperencana seperti
yang
dimaksud pada
disesuaikan

KAK

harus

memperhatikan

kriteria

umumbangunan

berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu:


1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. MenjaMinimal bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan
b. MenjaMinimal bangunan dimanfaatkan sesuai denganfungsinya
c. MenjaMinimal keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :

a. MenjaMinimal terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan


karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah,sehingga
seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya (fisik, sosial dan budaya)
b. MenjaMinimal terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
keseimbangan dan keselarasan bangunan terhadap lingkungannya.

memberikan

c. MenjaMinimal bangunan gedung dibangun dan dimanf aatkan dengan tidak


menimbulkan dampak negative terhadap lingkung an.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
a. MenjaMinimal terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban
yang timbul akibat perilaku alam dan manusia
b. MenjaMinimal keselamatan pemakai dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangun an.
c. MenjaMinimal kepentingan pemakai dari kehilanganatau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur
d. MenjaMinimal perlindungan property lainnya dari
disebabkan oleh kegagalan struktur.

kerusakan fisik yang

4. Persyaratan Sanitasi dalam bangunan :


a. MenjaMinimal tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. MenjaMinimal terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
c. MenjaMinimal upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara
baik.
5. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
MenjaMinimal terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan
dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan dalam bangunan
gedungsesuai dengan fungsinya.
6. Persyaratan Pencahayaan
MenjaMinimal terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya.
B. KHUSUS

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,


spesifikasi berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari
segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti
dalam rangka implementasi penataan bangunandan lingkungan
3. Solusi dan batasan-batasan konstektual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi, klimatologi dan lain-lain.
VII. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas di dalam melaksanakan tugas penyedia jasa perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a. Bangunan Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik dan tidak berlebihan
b. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan kepada kemewahan material,
tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknis dan fungsi
sosial bangunan.
c. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
d. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan dalam
waktu yang pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya.
e. Bangunan Negara hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan lokasinya.

VIII. PROSES PERENCANAAN


a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diMinimalta dalam proses perencanaan, Penyedia jasa Perencana harus menyusun
jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola Kegiatan dan Tim teknis serta pihak
pemakai (user) sampai diperoleh persetujuan.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut akan ditentukan produk yang harus dihasilkan
Penyedia jasa Perencana sesuai dengan pengarahan dari Pemberi Tugas dan Tim
Pengelola Teknis berdasarkan standar hasil perencanaan.
c. Dalam pelaksanaan tugasnya perencana harus selalu mempertimbangkan bahwa
waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.

d. Waktu proses perencanaan ditentukan selama Seratus delapan puluh (180) hari
kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (time schedule)
terlampir).
IX. MASUKAN (INPUT)
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya penyedia jasa perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yan g diberikan oleh Pengguna Anggaran
Dinas Sosial Kota Bandung termasuk melaluiKerangka Acuan Kerja ini.
2. Penyedia jasa perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran Dinas
Sosial Kota Bandung, maupun yang dicari sendiri kesalahan/kelalaian pekerjaan
perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggungjawab
penyedia jasa peren cana.
3. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan
perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi
Kondisi tanah
Keadaan air tanah
Peruntukan tanah
Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauandan lain-lain.
b. Pemakai Bangunan :
Jumlah kapasitas pemakai
Kegiatan utama, penunjang, pelengkap.
c. Kebutuhan bangunan :
Fungsi ruang harus mencakup :
Gedung sekretariat sekurang-kurangnya mencakup ruang :
1. Sekretaris / TU
2. Ruang Tamu
3. Ruang Rapat

4. Ruang Kepala UPTD


5. Ruang untuk Mitra Kerja PUSKESOS
6. Ruang Galeri Karya PMKS
7. Ruang Kelas
8. Lab Komputer
9. Perpustakaan
10. Kamar Mandi
11. Dapur
12. Mushola
13. Gudang
a) Gedung Poliklinik
Berfungsi sebagai penanganan pertama bagi PMKS yang mengalami
gangguan kesehatan fisik maupun mental termasuk untuk kekurangan gizi.
Sekurang-kurangnya mencakup :
1. Ruang Tunggu
2. Ruang Periksa
3. Ruang Konsultasi
4. Ruang Penyimpanan obat/peralatan kesehatan
5. Ruang Istirahat Petugas Medis
6. Ruang Rapat
7. Ruang Rawat sementara dan fasilitas pendukung lainnya
8. Musholla
9. Kamar Mandi
10. Dapur
11. Ruang Isolasi, dll
d) Gedung WoDokumen Seleksihop

Berfungsi sebagai sarana pemberian pendidikan dasardan ketrampilan serta


pengembangan dan penyaluran Minimalat dan bak at, sekurangnya terdiri dari:
1. Gudang Peralatan
2. Ruangan Kelas Teori
3. Ruang Praktek/bengkel (warung, otomotif, menjahit, elektronik,
memasak, sablon, pertukangan, tukang besi, salon, studio music, ruang
kesenian, melukis, pertanian, perikanan, computer)
4. Ruang Tunggu
5. Ruang Tata Usaha
6. Ruang Rapat
7. Dapur
8. Kamar Mandi
9. Toilet
10. Pantry
11. Musholla
12. Gudang, dll
e) Gedung asrama
Sekurang-kurangnya terdiri dari :
1. Ruang Tamu
2. Ruang Kepala Asrama
3. Ruang Tata Usaha
4. Ruang Konseling
5. Ruang Rapat
6. Ruang Makan
7. Dapur
8. Musholla
9. Toilet

10. Ruang Rekreasi


11. Kamar-kamar yang disesuaikan dengan peruntukan seperti panti untuk
rehabilitasi anak kapasitas 100 orang, panti untuk rehabilitasi orang
dewasa kapasitas 80 orang, panti untuk rehailitasi keluarga kapasitas 50
keluarga.
f) Fasilitas Penunjang
1. Aula Utama/ balai riung/ ruang pertunjukan
2. Mesjid
3. Lapangan Olahraga
4. Pos Keamanan
5. Tempat Bermain
6. Taman dan Penghijauan
7. Parkir
8. Area Berkebun
9. Area Beternak
10. Rumah Dinas bagi karyawan UPTD
11. Pagar
12. Penerapan lingkungan
13. Sumur Resapan
14. Rumah Disel/genset
15. Drainase Lingkungan
16. Instalasi Pemadam Kebakaran
17. Instalasi air bersih/tower/air tanah
18. Sarana Lingkungan

B. PERSONIL

Penyedia jasa harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan dan


persyaratan, baik ditinjau dari lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan, tenaga-tenaga yang dibutuhkan minimal terdiri dari :
No. Uraian Personil Pendidikan Pengalaman
Jml
(org)
Org
(Bln)
A. TENAGA AHLI
1 Ketua Tim (Team Leader)
S2, T.
Arsitektur/ Sipil.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 3.00
2
Tenaga Ahli Teknik
Arsitektur
S2, T.
Arsitektur.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 3.00
3 Tenaga Ahli Struktur S1, T. Sipil.
Minimal 8 Thn

(SKA Minimal
Madya)
1 3.00
4
Tenaga Ahli Mekanika
Tanah (Geoteknik)
S1, T. Sipil.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 1.00
5
Tenaga Ahli Teknik Tenaga
Listrik
S1, T. Listrik.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 1.00
6
Tenaga Ahli Teknik
Landsekap
S1, T.
Arsitektur.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal

Madya)
1 2.00
7
Tenaga Ahli Teknik
Geodesi
S1, T. Geodesi.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 2.00
8
Tenaga Ahli Teknik
Lingkungan
S1, T.
Lingkungan.
Minimal, 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 3.00
9 Tenaga Ahli Estimasi Biaya S1, T. Sipil.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 2.00
10 Tenaga Ahli Interior
S1, T.

Arsitektur.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 1.00
11 Tenaga Ahli Planologi
S1, T.
Planologi.
Minimal 8 Thn
(SKA Minimal
Madya)
1 2.00
12 Tenaga Ahli Biologi S1, T. Biologi. Minimal 8 Thn 1 2.00
13 Tenaga Ahli Geologi S1, T. Geologi. Minimal 8 Thn 1 2.00
14 Tenaga Ahli Kimia S1, T. Kimia. Minimal 8 Thn 1 1.00
15
Tenaga Ahli Sosial
Masyarakat
S1,
Fisip/kesejahter
aan sosial.
Minimal 8 Thn 1 2.00
16 Tenaga Ahli Hukum S1, F. Hukum. Minimal 8 Thn 1 1.00
17 Tenaga Ahli Ekonomi S1, F. Ekonomi. Minimal 8 Thn 1 1.00
18 Tenaga Ahli Transportasi
S1, T.Sipil

Transportasi.
Minimal 8 Thn 1 3.00
19 Tenaga Ahli Lingkungan
S1,
T.Lingkungan
Minimal 8 Thn
(Ber sertifikat
Amdal)
2 3.00
B. ASSISTEN TENAGA AHLI
Pendidikan Pengalaman
Jml
(org)
Org
(Bln)
1
Ass. Tenaga Ahli Teknik
Arsitektur
S1, T.
Arsitektur.
Minimal 4 Thn 2 3
2 Ass. Tenaga Ahli Struktur S1, T. Sipil. Minimal 4 Thn 2 3
3
Ass. Tenaga Ahli Mekanika
Tanah
S1, T. Sipil.

Minimal 4 Thn
21
4
Ass. Tenaga Ahli Teknik
Tenaga Listrik
S1, T. Listrik.
Minimal 4 Thn
21
5
Ass. Tenaga Ahli Teknik
Landsekap
S1, T.
Arsitektur.
Minimal 4 Thn
21
6
Ass. Tenaga Ahli Teknik
Geodesi
S1, T. Geodesi.
Minimal 4 Thn
11
7
Ass. Tenaga Ahli Teknik
Lingkungan
S1, T.
Lingkungan.

Minimal 4 Thn
33
8
Ass. Tenaga Ahli Estimasi
Biaya
S1, T. Sipil.
Minimal 4 Thn
22
9 Ass. Tenaga Ahli Interior
S1, T.
Arsitektur.
Minimal 4 Thn
11
10 Ass. Tenaga Ahli Planologi
S1, T.
Planologi.
Minimal 4 Thn
11
11 Ass. Tenaga Ahli Biologi S1, T. Biologi. Minimal4 Thn 1 2
12 Ass. Tenaga Ahli Geologi S1, T. Geologi. Minimal4 Thn 1 2
13 Ass. Tenaga Ahli Kimia S1, T. Kimia. Minimal 4 Thn 1 1
14
Ass. Tenaga Ahli Sosial
Masyarakat
S1, Fisip/
kesej.sosial.

Minimal 4 Thn
22
15 Ass. Tenaga Ahli Hukum S1, F. Hukum. Minimal 4 Thn 1 1
16 Ass. Tenaga Ahli Ekonomi S1, F. ekonomi. Minimal4 Thn 1 1
17
Ass. Tenaga Ahli
Transportasi
S1, Sipil
Transportasi.
Minimal 4 Thn
11
18
Juru Ukur/Surveyor
Topograpi
S0/D3
Minimal 7 Thn
61
19
Juru Bor / Bor Master/
Sondir
S0/D3
Minimal 7 Thn
31
20
Teknisi Laboraturium
AMDAL

S0/D3
Minimal 7 Thn
31
21
Teknisi Laboraturium
Tanah
S0/D3
Minimal 7 Thn
22
JML ORANG
NO URAIAN PERSONIL
(Org) (Bulan)
C. BIAYA TENAGA PENDUKUNG
1 Office Manager 1 3
2 Sekretaris 1 3
3 Administrasi/Keuangan 2 3
4 Juru Gambar (Operator AUTO CAD) 6 3
5 Operator komputer 3 3
6 Pesuruh 1 3
7 Penjaga 1 3

X. PROGRAM KERJA
Penyedia jasa harus menyusun Program Kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara terperinci.
b. Alokasi tenaga lengkap berdasarkan tingkat keahliannya sesuai jumlah yang
diusulkan.

c. Program kerja secara keseluruhan harus mendapat persetujuan dari Pengguna


Anggaran Dinas Sosial Kota Bandung setelah sebelumnya dipresentasikan oleh
penyedia jasa dan mendapat saran teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

BAB VI
PENUTUP
Dokumen ini merupakan pedoman dalam proses pelaksanaan seleksi, yang
selanjutnya akan
merupakan bagian yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang
belum diatur
dalam Dokumen Seleksi ini, akan dijelaskan pada saat penjelasan pekerjaan dan
semua
tambahan atas Penjelasan merupakan Addendum yang ak an dituangkan dalam
Berita Acara
Penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai