TEKNIK RESERVOIR
1.1.
Cadangan
Cadangan (reserves) adalah perkiraan volume hidrokarbon (minyak,
kondesat dan gas alam) yang secara komersial dapat diambil dari volume
hidrokarbon yang terakumulasi di reservoir dengan metode operasi yang ada dan
bersifat ekonomis. Perkiraan cadangan didasarkan atas interpretasi data geologi
dan/atay engineering yang tersedia pada saat itu. Cadangan biasanya direvisi
begitu reservoir diproduksikan seiring bertambahnya data geologi dan/atau
engineering yang diperoleh atau karena perubahan kondisi ekonomi. Perhitungan
cadangan melibatkan ketidakpastian yang tingkatnya sangat tergantung pada
tersedianya jumlah data geologi dan engineering yang dapat dipercaya. Atas dasar
ketersediaan data tersebut maka cadangan digolongkan menjadi dua, yaitu :
Cadangan Pasti (proved reserves) dan Cadangan Belum Pasti (unproved reserves).
Unproved reserves memiliki tingkat ketidakpastian yang lebih besar disbanding
proved reserves dan digolongkan menjadi Cadangan Mungkin (probable reserves)
dan cadangan Harapan (possible reserves). Cadangan Pasti atau Cadangan
Terbukti (proved reserves) adalah cadangan yang sudah dibuktikan dengan uji
produksi atau bahkan reservoir sedang diproduksikan dan dapat diperkirakan
dengan cukup teliti untuk dapat diambil atas dasar ekonomi saat itu (current
economic conditions). Kondisi ekonomi tersebut termasuk harga dan biaya pada
saat dilakukan perkiraan (perhitungan) reserves. Proved reserves, berdasarkan
statusnya,
digolongkan
menjadi
yaitu
developed
dan
undeveloped.
Perhitungan Cadangan
Setelah kita mengetahui mengenai definisi cadangan dan pembagiannya,
atau tahap awal reservoir dari pengembangan dan produksi. Selain itu,
metode yang dapat di gunakan untuk memperkirakan cadangan traktat
belum dibor di bidang sebagian di kembangkan atau reservoir.
Metode volumetric mencoba untuk menentukan jumlah minyak di
tempat dengan menggunakan ukuran reservoir serta sifat batuan dan
cairan. Kemudian di tempat dengan menggunakan ukuran reservoir
serta sifat batuan dan cairan. Kemudian faktor pemulihan di
asumsikan, dengan mengguanakan asumsi dari bidang dengan
karakteristik serupa. OOIP dikalikan dengan factor pemulihan untuk
sampai pada nomor cadangan.
Metodologi ini di dasari pada asumsi bahwa bidang analog,
reservoir, atau baik adalah sebanding dengan field perihal, reservoir,
atau baik, tentang aspek-aspek yang recovery control utama minyak
atau gas. Kelemahan metode ini adalah bahwa validitas asumsi ini
tidak dapat di tentukan sampai bidang subjek atau reservoir telah di
produksi
berkelanjutan.
Analogi
dilakukan
apabila
data
Gt=
Ket:
...(1-1)
: Luas pengeringan(Acres)
: Porositas rata-rata ( % )
7758xVbx (1 - Swi)
Boi
Ket :
: Recovery Factor ( % )
...(1-2)
: Porositas rata-rata ( % )
: Recovery Factor ( % )
ini
terdiri
dari
membuat
atau
memilih
model,
maka
membutuhkan
skripsi
reservoir,
metodologi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
pengembangan:
Jumlah penambahan sumur produksi
Jenis/cara menambah produksi
Jumlah penambahan sumur injeksi
Sistem/bentuk/luas pattern
8. Membuat bebarpa kasus untuk optimalisasi produksi minyak
Tabel 1.1. Perbandingan masing-masing metode perhitungan cadangan
Metode
Analogi
Data
sumur
kelebihan
kekurangan
lapangan sekitarnya
dilakukan
sebelum
pemboran
Volumentrik
RF
dan
fluida.
kurang
produksi
tekanan,
produksi,
fluida
informasi
batuan.
Decline
Data produksi
Curve
Dibutuhkan kondisi
konstan
Simulasi
Reservoir
Data sumur dan Data menjelaskan secara rinci waktu lebih lama
geologi
Lebih mampu
Mahal
dan
butuh
merupakan
hidrokarbon
dan
kegiatan
mencari
memperkirakan
potensi
dan
menemukan
hidrokarbon
sumberdaya
dialam
sebuah
cekungan. Namun untuk melakukan suatu eksplorasi perlu adanya suatu sistem.
System ini disebut dengan Basic Petroleum System yaitu proses untuk
menemukanya kandungan hidrokarbon dibawah permukaan. Didalam Basic
Petroleum System terdapat komponen komponen penting yang harus ada.
Komponen komponen tersebut adalah :
a. Source Rock
b. Reservoir Rock
c. Migrasi
d. Trap
e.
Seal
Gambar 1.2.
Petroleum
system
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai petroleum system, source
rock Merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang
10
cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan tersebut
tertimbun dan terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi
tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Bahan organik yang terkandung disebut
karogen. Reservoir Rock, Batuan yang mampu menyimpan dan mampu
mengalirkan hidrokarbon. Diman batuan tersebut harus memiliki porositas
sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas sebgai temppat megalirnya
hidrokarbon. Jenis jenis Reservoir adalah: Siliclastic rock, Carbonate Rock,
Igneous
Rock
(Batuan
Beku)
Metamorphic Rock.
Selanjutnya Migrasi adalah Proses transportasi minyak dan gas dari batuan
sumber menuju Reservoir. Dalam transportasi hidrokarbon terjadi beberapa proses
yaitu: Migrasi primer (Migrasi didalam skuen dari Source Rock), Ekspulsion
(Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed), Migrasi Skunder (Transportasi
carrier
bed
menuju
ke
trap).
Trap
atau
Jebakan
Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari
batuan Reservoir sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar
sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi lagi. Proses migrasi dan pembentukan
trap tidak saling berhubungan dan terjadi di waktu yang berbeda. Waktu
pembentukan trap sangat penting karena jika trap terbentuk sebelum hidrokarbon
bermigrasi maka kemungkina akan ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam
trap. Dan jika sebaliknya maka kemungkinan hidrokarbon telah melewati trap
tersebut. Adapun tipe jebakan yaitu:
a. Jebakan Struktural
Jebakan dipengaruhi oleh kejadian deformasi perlapisan dengan
terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari
kejadian tektonik dan merupakan perangkap yang paling asli dan
perangkap yang paling penting.
b. Jebakan Stratigrafi
Jebakan yang dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal dan
lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan dan variasi
11
12
13
c. Sesar
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah
mengalami pergeseran yang berarti pada bidang rekahnya. Suatu
sesar dapat berupa bidang sesar (Fault Plain) atau rekahan tunggal.
Tetapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur yang terdiri
dari beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur penggerusan,
mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor
sampai puluhan kilometer. Kekar yang memperlihatkan pergeseran
bisa juga disebut sebagai sesar minor. Rekahan yang cukup besar
akibat regangan, amblesan, longsor, yang disebut Fissure, tidak
termasuk dalam definisi sesar.
Jenis-Jenis Reservoir
Klasifikasi jenis-jensis reservoir disini di bedakan berdasarkan fluida yang
14
15
16
17
f.
18
baik tekanan maupun temperatur akan mengalami penurunan. dry gas juga
mengalami penurunan namun karakternya yang berbeda menjadikan fas gas tetap
terbentuk dari reservoir hingga ke permukaan. kondesat yang terbentuk di
permukaan pada wet gas terbilang bernilai mahal sebab dalam perminyakan kita
selalu menginginkan hidrokarbon berantai pendek yang memiliki heating value
yang lebih besar. Berdasarkan hasil data lapangan, reservoir ini memiliki GOR
sebesar 70.000 - 100.000 scf/stb dengan derajat API lebih dari 50.
19
Drive Mechanism
Sesudahselesainyatahapkomplesi,fluidaakanmengalirkelubangbor.
Faseawaldariproduksiinidisebutfaseproduksiprimer(primaryproduction).
DalamfaseinienergireservoirmendorongHCdariporiporireservoirkedalam
lubangsumurdannaikkepermukaan.Mekanismependorongreservoirinidibagi
empat,yaitu waterdrivereservoir,dissolved/solutiongasdrive,gascapdrive
dancombinationdrive.
Setiap reservoir minyak pasti memiliki mekanisme pendorong. Mekanisme
pendorong reservoir didefinisikan sebagai tenaga yang dimiliki oleh reservoir
secara alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya fluida hidrokarbon dari
formasi menuju ke lubang sumur dan selanjutnya ke permukaan pada saat
produksi berlangsung. Sedangkan besarnya tenaga pendorong ini tergantung dari
kondisi P dan T formasi dimana reservoir tersebut berada, dan pelepasan
energinya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang dilakukan.
Pada dasarnya ada empat sumber tenaga yang bekerja di reservoir, yaitu :
1. Tenaga dorong eksternal / tekanan hidrostatik, yang biasanya berupa
perembesan air (baik dari bawah maupun samping) dan pengembangan
tudung gas.
20
2.
DepletionDriveReservoir.
GasCapDriveReservoir.
WaterDriveReservoir.
SegregationDriveReservoir.
CombinationDriveReservoir.
1.4.1. DepletionDriveReservoir
Sering pula disebut solution gas drive reservoir atau internal gas drive
reservoir.Sumberenergiutamayangmendorongminyakdarireservoiradalah
ekspansi gas yang terbebaskan dari dalam larutan minyak selama penurunan
tekananreservoir,sepertiditunjukkanpadaGambar.
Padakondisiawaltidakditunjukkanadanyatudunggasbebasdantidak
ada water drive yang aktif. Kemudian gas yang terbentuk ini ikut mendesak
minyakkesumurproduksipadasaatpenurunantekananreservoirkarenaproduksi
tersebut.Setelahsumurselesaidibormenembusreservoirdanproduksiminyak
dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan di sekitar lubang bor.
Penurunantekananiniakanmenyebabkanfluidamengalirdarireservoirmenuju
lubangbormelaluiporiporibatuan.Penurunantekanandisekitarlubangborakan
menimbulkanterjadinyafasagas.
21
Padasaatawal,karenasaturasigastersebutmasihsangatkecil(belum
membentukfasayangkontinyu),makagasgastersebutterperangkappadaruang
antarbutiranreservoirnya,tetapisetelahtekananreservoirtersebutcukupkecil
dangassudahterbentukbanyakataudapatbergerak,makagastersebutturutserta
terproduksikepermukaan.
Sedangkankarakteristikdaridepletiondrivereservoiriniadalah:
1.Penurunantekananyangcepat.
Karenatidakadanyafluidaekstraatautudunggasbebasdalamjumlah
besar yang akan menempati ruangan pori yang dikosongkan oleh
minyakyangterproduksi.
2.Produksiminyakbebasair.
Karenareservoirterisolirdandengantidakadanyawaterdrivemaka
sangatsedikitatauhampir tidak adayang ikutterproduksi bersama
minyakselamamasaproduksireservoir.Meskipunterdapatconnate
water tetapi hampirhampir tidak dapat terproduksi. Saturasi air
interestial tidak akan terproduksi sampai tercapai harga saturasi
minimum.
3.GORbertambahdengancepatpadasemuastruktursumur.
Pada awal produksi, karena gas yang dibebaskan minyak masih
terperangkap pada selasela poripori batuan, maka GOR produksi
akanlebihkeciljikadibandingkandenganGORreservoir.
Setelahtekananreservoirmencapaitekanandibawahtekanansaturasi,
gas akan berkembang dari larutan pada saluran poripori diseluruh
bagian reservoir. Pada waktu saturasi, gas akan bertambah dan
membentuksuatufasayangkontinyusehinggamencapaititikdimana
gasdapatmengalir(saturasikeseimbangan).Akibatnyagasbebasini
akanmengalirkelubangsumur.Gasjugaakanbergerakvertikalakibat
adanyagayagravitasiyangpadaakhirnyadapatmembentuktudung
gas.
22
Haliniterusmenerusberlangsunghinggatekananreservoirmenjadi
rendah. Bila tekanan telah cukup rendah maka GOR akan menjadi
berkurangsebabvolumegasdidalamreservoirnyapuntinggalsedikit.
Dalam hal ini GOR produksi dan GOR reservoir harganya hampir
sama.
d. Ultimaterecoveryrendah.
Produksiminyakdengandepletiondrivebiasanyamerupakanmetode
recoveryyangpalingtidakefisiendenganperolehanpendapatanyang
kurangdari5%hingga25%.Hubunganpermeabilitasrelatif(Kg/Ko)
turutmenentukanbesarnyaperolehanpendapatandarireservoirjenis
ini. Selain itu jika viscositas minyak bertambah, maka ultimate
recovery minyak akan berkurang. Dengan demikian untuk reservoir
jenis ini pada tahap teknik produksi primernya akan meninggalkan
residualoilyangcukupbesar.
23
berupa pengembangan di dalam gas cap (tudung gas) akibat dari turunnya tekanan
di dalam reservoir.
Makin besar ukuran gas cap, maka efisiensi pendorong makin besar,
karena dengan penurunan tekanan sedikit saja sudah dapat mendorong minyak
yang cukup besar. Karakteristik reservoir dengan tenaga pendorong gas cap antara
lain :
1. Penurunan tekanan kecil, karena kemampuan dari tudung gas untuk
mengembang dengan cepat, maka penurunan tekanan reservoir tidak
begitu cepat jika dibandingkan dengan reservoir depletion drive
dengan ukuran yang sama.
2. Produksi air kecil.
3. Kenaikan GOR cepat pada sumur-sumur dengan struktur tinggi,
selama tudung gas mengembang ke zona minyak.
4. Recovery factor cukup tinggi yaitu berkisar antara 20 % - 40 %.
Tenagadorongdaritudunggasyangadadiatasminyak.
1.4.3. WaterDriveReservoir
Mekanisme pendorong jenis water drive reservoir merupakan jenis
pendesakanyangpalingefisienjikadibandingkandenganmekanismependorong
24
lainnya.Reservoirinimengalamikontaklangsungantarazonaminyakdengan
formasiair(aquifer)yangbesar.
Proses pendesakan air ini terjadi selama masa produksi berlangsung,
dimanaairformasimengalamipengembanganakibatdaripenurunantekanan.Air
formasiyangmengalamipengembanganiniakanmerembesmasukkedalampori
pori batuan dan mendesak minyak keluar dari ruang pori batuan tersebut.
Kemudian air formasi tadi mengisi poripori batuan yang kosong akibat
ditinggalkan oleh minyak. Dengan adanya pendesakan air ini, mungkin akan
terjadi penyusutan ukuran pori. Proses pendesakkan air ini dapat pula terjadi
apabila aquifer berhubungan dengan sumber air di permukaan atau dilakukan
injeksiair.
Untukmendapatkanrecoveryyangbesar,makaharusdihindariterjadinya
waterconing.Sedangkantekananreservoirdipengaruhiolehlajuproduksidan
laju perembesan air. Ditinjau dari arah gerakan perembesan air dari aquifer,
reservoirwaterdriveinidapatdibedakanmenjadi:
1. Edgewaterdrive,gerakanairdisinisejajardenganbidangperlapisan
danmasukdariarahsamping.Zonaproduktiflebihtebaldariaquifer.
2. Bottom water drive, gerakan air dari aquifer ke reservoir minyak
adalahvertikallurusdaribawahkeatas.Teballapisanminyakrelatif
lebihtipisdibandingkandenganaquifernya.Batasairminyakterletak
padabidangdataratausedikitmenyimpangdaribidangdatar.
3. Bottom and edge water drive, gerakan air dari aquifer ke reservoir
merupakangabungandarisampingdanbawah.
Karakteristik dari kedua mekanisme water drive tersebut adalah sama,
hanya berbeda arah gerakannya ke dalam bidang batas antara minyakair.
Reservoir water drive mempunyai karakteristik yang dapat dipakai untuk
mencirikanmekanismependorongnya,yaitu:
1. Penurunan tekanan reservoir adalah relatif kecil dan prosesnya
bertahap, karena volume air yang masuk ke reservoir sebanding
denganvolumeminyakyangdikeluarkan.
25
2.Adanyaairformasiyangikutterproduksikan.
3. WaterOilRatio(WOR),berubahdengancepatdanmembesarsecara
berlebihan, pada saat sumur menembus zona minyak pada struktur
yangrendah.
4. Gas Oil Ratio (GOR) produksi relatif konstan, hal ini dikarenakan
tekananreservoirtetapbesarnyadiatastekanangelembung(Pb)untuk
waktu yang lama sehingga tidak ada gas bebas di dalam reservoir
(tidak ada initial gas cap), dan hanya ada gas terlarut yang ikut
terproduksibersamadenganminyaknya.
5. Recoveryoildarireservoiradalahberkisarantara40%85%.
26
akanmengadakanpembentukkantudunggassekunder(secondarygas
cap).
2. Produksiairsangatkecil,karenadianggaptidakberhubungandengan
aquifer.
3. Umumnyaterdapatpadaperangkapstrukturdengankelerengancuram.
Faktorfaktor kombinasi seperti viscositas rendah, specific gravity
rendah, mengalir pada atau sepanjang zona dengan permeablilitas
tinggi dengan kemiringan lapisan cukup curam, ini semuanya akan
menyebabkan perbesaran dalam pergerakan minyak dalam struktur
lapisannya.
4. Primary recovery lebih besar dibandingakan dengan reservoir
depletion drive, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan water drive
reservoir, yaitu berkisar antara 20 40 %. Primary recovery ini
tergantung pada ukuran gas cap mulamula, permeabilitas vertikal,
viscositas gas dan derajat kekekalan gasnya sendiri. Sedangkan
besarnya gravity drainage dipengaruhi oleh gravity minyak,
permeabilitas zona produktif dan juga dari kemiringan formasinya
sendiri, Penurunan tekanan lebih lama jika dibandingkan dengan
depletiondrive,karenapengembangangasakanmemberikantenaga
yangcukuplama.Bilagravitydrainagebaikataubilalajuproduksi
dibatasiuntukmendapatkankeuntunganmaksimaldarigayagravity
drainageinimakarecoveryyangdidapatakantinggi.
Terdapatduaprosespendoronganminyakyangberbedapadasegregation
drivereservoirini,yaitu:
1. Segregationdrivetanpacounterflow.
Dimanagasyangkeluardarilarutantidakbergabungdengangascap,
sehingga akan menambah keefektifan gaya dorong. Produksi gas
hanya dari fasa minyak, hasil dari gas cap tidak terbawa. Tidak
terdapatgasconingatauwaterconing.Saturasiminyaktergantungdari
tekananreservoir.
27
2. Segregationdrivedengancounterflow.
Disebutjugadengangravitydrainage.Gasyangdibebaskandaridalam
larutan akan bergabung dengan gas cap bila permeabilitas vertikal
memungkinkan.Gasdarigascapikutterproduksikanbersamadengan
minyak dalam bentuk aliran kontinyu dua fasa. Gerakan ke atas
dikontrololehbesarkecilnyamobilitasgasdanmobilitasminyak.
28
1.4.5. CombinationDriveReservoir
Sebelumnyatelahdijelaskanbahwareservoirminyakdapatdibagidalam
beberapajenissesuaidenganjenisenergipendorongnya.Namunpadaumumyadi
lapangan,energienergipendoronginibekerjabersamasamadansimultan.Bila
demikian, maka energi pendorong yang bekerja pada reservoir itu merupakan
kombinasi beberapa energi pendorong, sehingga dikenal dengan nama
combinationdrivereservoir.
Kombinasiyangumumdijumpaiadalahantaragascapdrivedenganwater
driveSedangkanbentukkombinasilainnyasepertiantaradepletiondrivewater
drive,depletiondrivesegregationdrive,segregationdrivewaterdrive,atau
bahkanterdiridaritigamekanismependorongsepertidepletionsegregationwater
drivereservoir. Ciricirireservoircombinationdriveadalah:
1. Penurunantekananrelatifcepat,perembesanairdanpengembangan
gascapadalahfaktorutamayangmengontroltekananreservoir.
2. Jikaberhubnungan denganaquifer, perembesan airlambat sehingga
produksiairkecil.
3. Jikaberhubungandengangascapyangkecil,kenaikkanGORkonstan
sesuaidenganpengembangangascaptersabut.Akantetapijikaselama
produksi, pengembangan gas cap ditambah gas bebas, GOR justru
menurun.
4. Recovery tergantung pada keaktifan masingmasing mekanisme
pendorong.
5. Biasanya primary recovery dari combination drive lebih besar dari
depletion drive, tetapi lebih kecil dari segregation drive dan water
drive. Semakin kecil pengaruh depletion, semakin besar harga
recoverynya.
6. Performancereservoirselamamasaproduksimiripdenganreservoir
depletiondrive.
Pada gambar dibawah merupakan salah satu contoh kelakuan dari
combination drive, dengan water drive yang lemah dan tidak ada
tudunggaspadareservoirnya.GORyangkonstanpadaawalproduksi
29
dimungkinkanbahwatekananreservoirmasihdiatastekananjenuh.
Dibawahtekananjenuh,gasakanbebassehinggaGORakannaik.
30
densitas
kompresibilitas
viskositas
faktor volume formasi
kelarutan gas dalam minyak
31
32
Padahal mendapatkan sampel yang representatif juga tidak mudah. Di lain pihak,
pengukuran di laboratorium terhadap karakteristik fluida reservoir pada tekanan
yang bervariasi akan sangat bermanfaat dalam memperoleh deskripsi reservoir
yang baik dan memungkinkan untuk meningkatkan akurasi prediksi kinerja
reservoir.
Informasi rinci tentang fluida reservoir yang diperlukan akan sangat
tergantung pada harga-harga tekanan dan temperatur yang berkaitan erat dengan
tekanan dan temperatur kritik campuran fluida. Tekanan dan temperatur kritik
tersebut berkaitan erat dengan keberadaan fisik fluida, apakah berupa gas atau
cairan. Dalam hal ini, reservoir-reservoir yang mempunyai tekanan yang dekat
dengan kondisi kritik akan memerlukan informasi yang lebih rinci tentang fluida
yang dikandungnya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan proses operasi
produksi yang terbaik.
Untuk menjaga representasi sampel diperlukan strategi pengambilan
sampel, diantaranya pengambilan sampel harus:
1. Memenuhi cakupan area tertentu
Diambil sedini mungkin (pada tiap tekanan tertentu)
2. Diambil kembali jika tekanan reservoir berubah
3. Diambil kembali atau dianalisis kembali jika kinerja reservoir tidak
sesuai dengan yang telah diprediksikan.
Saat ini dikenal 3 (tiga) metode untuk memperoleh sampel fluida reservoir
yaitu bottomhole, recombination, dan split stream. Secara ringkas, ketiga metode
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bottomhole di dalam sumur dekat interval produksi sementara sumur
mengalir pada laju alir yang rendah atau ditutup sama sekali. Metode
ini hanya cocok untuk sistem dissolved gas.
2. Recombination diambil di permukaan (separator) sementara sumur
sedang mengalir; banyak dilakukan, mudah, dan murah. Metode ini
cocok untuk sistem minyak, gas, dan kondensat.
3. Flowline/well stream akurasi paling rendah, sampel cairan dan gas
terpisah
(seperti
recombination),
tanpa
pemisahan
(seperti
33
34
Rso =
....(1-3)
35
Pada saat tekanan lebih besar daripada pb, penurunan tekanan dari
tekanan awal menyebabkan berkembangnya volume minyak di
reservoir sehingga harga Bo membesar. Setelah melewati harga pb,
penurunan tekanan lebih lanjut menyebabkan gas keluar dari minyak
yang secara kuantitatif lebih besar dari pengembangan minyak akibat
penurunan tekanan tersebut sehingga didapatkan volume minyak di
reservoir mengecil dan harga Bo mengecil. Secara matematis Bo dpat
dituliskan sebagai berikut:
Vo gasterlaru t@kondisir eservoir, bbl
Voyangmasu ktanki@kon disistanda r, STB
Bo =
.(1-4)
4. Faktor volume formasi gas (Bg)
Faktor volume formasi gas didefinisikan sebagai volume gas pada kondisi
reservoir (reservoir barrel) dibagi dengan pada kondisi standar (SCF).
36
37
6. Kompressibilitas
Kompressibilitas dalam hubungannya dengan sifat fisik lain adalah
sebagai berikut:
a. Kompresibilitas minyak:
1 dBo
; P Pb
Bo dP
Co =
Co =
.(1-5)
1 dBo
dRso
Bg
; P Pb
Bo dP
dP
.......(1-6)
dimana :
Bob = faktor volume formasi pada tekanan bubble point
Boi = faktor volume formasi pada tekanan reservoir
Pi
Pb
b. kompresibilitas gas
Cg=
1 dBg
d (1 / Bg )
atauCg Bg
Bg dp
dP
.(1-7)
qo
141.5
SGoil o
qw
131.5 API
....(1-8)
Terlihat jelas, makin tinggi API akan makin rendah P o. Untuk gas
specific gravity dirumuskan sebagai berikut:
38
g
SGgas g
udara
..(1-9)
8. Viskositas
39
1.6.
Vb Vs V p
Vb
Vb
..(1-11)
dimana:
Vb
40
Vs
Vp
Vp Vb Vm
Vb
Vb
(1-12)
2. Porositas efektif:
Volumepori yangberhubungan
Vb
(1-13)
41
Vb Vm 8r 3 (4 / 3)r 3
1 / 6 0.476
Vb
8r 3
Rhombohedral, = 0.259
Selanjutnya, untuk butiran pasir yang tidak seragam, terdapat
beberapa
faktor
yang
dapat
mempengaruhi
harga
porositas,
diantaranya:
1. Bentuk (shape) butiran: porositas meningkat jika bentuk butir
(angularity) meningkat.
2. Susunan (packing arrangement) butiran: porositas menurun jika
kompaksi meningkat
3. Distribusi ukuran butiran: porositas menurun jika interval ukuran
meningkat (ukuran makin tidak seragam)
42
2. Kompresibilitas Batuan
Kompresibilitas batuan menyatakan ukuran perubahan volume
batuan per satuan perubahan tekanan. Jika c = fraksi perubahan
volume akibat perubahan tekanan, maka dapat ditulis:
c=
1 v
v p
.(1-14)
Terdapat 2 (dua) keadaan tekanan di dalam reservoir yang
43
Cf=
1 Vp
Vp Pm
..(1-15)
Kompresibilitas formasi, cf, sangat penting diketahui karena
44
45
A(h1 h2)
L
...(1-16)
46
4. Tekanan Kapiler
Konsep tekanan kapiler berkenaan dengan fenomena berikut ini:
a. Adhesikohesi
b. Tegangan permukaan dan tegangan antar muka
c. Sifat kebasahan.
Ketika dua fluida yang tidak saling tercampur, seperti minyak dan
air, berada bersama-sama (saling kontak satu sama lain), maka
situasinya dapat digambarkan seperti ditunjukkan oleh gambar
skematik berikut. Sudut , yang diukur melalui air, disebut dengan
sudut kontak. Jika < 90o batuan reservoir disebut sebagai water wet.
Sedangkan jika > 90o batuan reservoir disebut sebagai oil wet. Oleh
karenanya, sifat kebasahan (wettability), seperti didefinisikan oleh
47
ws os owCos
AT ws os owCos
Dua situasi dinamik sehubungan dengan keberadaan minyak dan
air tersebut ditunjukkan oleh gambar skematik berikut. Imbibisi adalah
peristiwa dimana saturasi wetting phase bertambah sedangkan
drainage sebaliknya, yaitu bila saturasi wetting phase berkurang. Telah
dibuktikan secara eksperimental bahwa sudut kontak lebih besar pada
peristiwa imbibisi dibandingkan dengan drainage. Perbedaan sudut
kontak ini disebut dengan hysteresis. Berdasarkan besaran tegangan
permukaan dan tegangan antar muka, maka dapat dikatakan sifat water
wettability sebagai berikut:
48
49
oleh minyak. Proses ini adalah drainage. Jika perbedaan tekanan fasa
(yaitu pressure differential) diplot sebagai fungsi dari saturasi air yang
berkurang, hasilnya adalah kurva yang ditunjukkan oleh garis putusputus. Pada harga saturasi connate water, titik B, terdapat
diskontinuitas dimana saturasi air tidak dapat dikurangi lagi berapapun
pressure differential yang diberikan. Proses sebaliknya dari proses di
atas dimana air mendesak minyak, yaitu proses imbibisi, hasilnya
adalah kurva dengan garis penuh. Kedua kurva berbeda satu sama lain
karena efek hysteresis dalam sudut kontak. Ketika saturasi air
mencapai harga maksimum pada Sw = 1 Sor, harga tekanan kapiler
adalah nol (titik C). Pada titik ini harga saturasi minyak (= S or) tidak
dapat berkurang lagi berapapun pressure differential yang diberikan
(pc negatif). Hubungan pc dengan Sw yang dihasilkan dari
laboratorium tersebut dipengaruhi oleh:
1. Permeabilitas
2. Porositas
3. Distribusi ukuran pori
50
dyne/cm
= tegangan permukaan air-benda padat, dyne/cm
adhesinya positip ( < 90o), yang berarti batuan bersifat water wet.
51
(1-18)
52
Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh berat
kesatuan dan tinggi vertikal kolom fluida. Ukuran dan bentuk kolom
fluida ini tidak berpengaruh pada besarnya tekanan ini.
Tekanan
53
hidrostatik (Phy) sama dengan jumlah dari densitas fluida rata-rata dan
tinggi vertikalnya, maka:
P = . g . D..(1-19)
Dimana:
P = tekanan
= densitas rata-rata
g
= nilai gravitasi
D = tinggi kolom
54
55
Po
Gmb G fl
area (daerah)
(1-23)
atau
Po D 1 ma fl
..(1-24)
dimana :
D
Gmb =
56
Gfl
fl
ma =
b f m (1 )
(1-25)
dimana :
b
57
= porositas, fraksi
58
3.3.
Well test
Kejadian di alam yang menyangkut gejala fisik, umumnya dapat
dirumuskan kedalam suatu bentuk persamaan differensial partial dan jarang sekali
yang berbentuk persamaan differensial biasa. Persamaan differensial partial
merupakan suatu persamaan yang mengandung dua atau lebih turunan partial dan
paling sedikit mengandung dua variable bebas, sedangkan persamaan differensial
biasa umumnya mengandung fungsi yang hanya tergantung pada satu variable
saja.
Kaitannya dengan Teknik Perminyakan, terutama menyangkut aliran
fluida pada reservoir, dapat dipresentasikan secara matematis dalam bentuk
persamaan differensial partial yang dikenal dengan Persamaan Diffusivitas.
Persamaan diffusivitas radial dapat dibedakan berdasarkan fasa fluida yang
mengalir yaitu : Persamaan Diffusivitas Radial satu fasa dan Persamaan
Diffusivitas Radial Multifasa. Untuk Persamaan Diffusivitas radial satu fasa dapat
dibedakan atas dua persamaan yaitu : Persamaan Diffusivitas Radial untuk fluida
cair dan Persamaan Diffusivitas Radial untuk fluida gas.
Untuk Persamaan Diffusivitas Radial untuk Fluida Gas, Persamaan
Diffusivitas Gas dipresentasikan secara matematis berdasarkan Persamaan
Kontinuitas, Persamaan Darcy dan Persamaan Keadaan untuk Gas Nyata, yang
disesuaikan dengan pola aliran yang terjadi. Asumsi-asumsi yang digunakan
dalam mengembangkan persamaan diffusivitas antara lain :
a.
b.
c.
d.
59
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
60
Persamaan Diffusivitas
Persamaan diffusivitas adalah suatu persamaan umum pola aliran fluida
61
62
Uji ini terdiri dari tiga atau lebih aliran dengan laju aliran dan
tekanan dan data lain yang dicatat sebagai fungsi waktu. Pengujian
dapat dilakukan pada sumur baru atau sumur lama secara periodik.
Indikator produktivitas yang diperoleh dari uji ini adalah Absolute
Open Flow Potensial (AOFP), yang didefinisikan sebagai kemampuan
suatu sumur gas untuk memproduksikan gas ke permukaan dengan laju
aliran maksimum pada tekanan alir dasar sumur (sandface) sebesar
tekanan atmosphere ( +14.7 psia).
b. Back Pressure Test
Pada tes ini persamaan yang digunakan sebagai dasar adalah
persamaan aliran pada kondisi pseudo steady state.menganalisa
kemampuan produksi suatu sumur. Variabel-variabel yang diukur
adalah tekanan statik atau tekanan rata-rata reservoir, tekanan alir
dasar sumur, laju alir dan waktu. Adapun prosedur pelaksanaan
pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Sumur ditutup hingga mencapai keadaan kesetimbangan statik,
tekanan terukur dicatat sebagai tekanan rata-rata reservoir (Pr).
2. Sumur diproduksi dengan laju aliran tertentu (q1) hingga mencapai
tekanan stabil dan catat laju alir serta tekanan alir sebagai q1 dan
Pwf1 Kemudian ubah laju aliran menjadi q2 hingga tercapai
tekanan stabil dan catat.
Gambar 4.1. menunjukkan diagram tekanan dan laju alir terhadap
waktu untuk Back Pressure Test. Sumur dibuka dengan laju aliran
tertentu hingga mencapai tekanan yang stabil, sebelum diganti laju
aliran berikutnya. Proses ini dilakukan secara berulang hingga
dilakukan penutupan atau shut-in.
Pada selama test kondisi aliran yang dihasilkan selama pengujian
akan terus meningkat, disebut dengan urutan yang normal (normal
squence), sementara itu. terjadi penurunan laju aliran yang disebut
kebalikan dari normal (reverse squence). Pada pengujian Back
63
memperoleh
harga
deliverabilitas
pada
sumur
dengan
menyatakan
bahwa
jari-jari
pengurasan
hanya
merupakan fungsi dari waktu dan tidak tergantung pada besar laju alir
dan tekanan alir. Berdasarkan prinsip ini, Cullender berpendapat
bahwa dengan laju alir yang berbeda tetapi dilaksanakan dalam waktu
yang sama, maka akan mempengaruhi jari-jari pengurasan sumur yang
sama, sehingga plot dari Pr Pwf terhadap qsc pada kertas log akan
menghasilkan garis lurus yang lain dengan slope yang sama. Jadi
apabila kita mempunyai satu titik dari data uji aliran yang stabil, maka
garis lurus dari kurva deliverabilitas yang stabil dapat ditentukan
dengan mencari garis lurus yang sejajar dengan garis kurva
64
deliverabilitas yang dihasilkan dari data uji pada kondisi transien. Pada
Gambar, kondisi transien ditunjukkan oleh garis 1,2,3 dan 4,
sedangkan garis 5 menunjukkan kondisi stabil.
65
waktu alir dan harga kemiringan garis (slope) akan sama untuk
setiap garis lurus. Dari sini kemudian dihitung harga eksponen n,
dan harga koefisien C ditentukan dengan menggunakan laju alir
yang stabil. Dan terakhir dihitung besarnya harga AOFP.
d. Modified Isochronal Test
Modified Isochronal Test bertujuan untuk memperoleh kemampuan
sumur gas berproduksi yang menyangkut perkiraan penurunan laju
produksi dengan berkurangnya tekanan reservoir. Tes ini menyangkut
pengamatan tekanan dasar sumur, pada waktu diproduksikan atau
ditutup. Mula-mula sebelum sumur dibuka, tekanan disekitar lubang
bor, berada dalam keseimbangan kemudian bila sumur dibuka dalam
jangka waktu tertentu gelombang tekanan (radius of investigation)
akan merambat menjauhi lubang bor, pada keadaan ini terjadi aliran
transien dan pada waktu tertentu gelombang tekanan mencapai batas
kedap aliran (P / r = 0),aliran yang terjadi adalah aliran mantap
semu yang sifatnya stabil.
Tes ini merupakan pengembangan dari tes isochronal yang
mempunyai prinsip dasar bahwa : rD (diminsion less jari-jari) hanya
merupakan fungsi tD (diminsion less waktu aliran) dan tidak
tergantung pada laju aliran. Modified isochronal test dikembangkan
oleh Katz (1959), yang menyatakan bahwa penutupan tidak perlu
mencapai tekanan stabil (PR), serta selang waktu penutupan dan selang
waktu aliran sumur dibuat sama besar, hal inisesuai dengan reservoir
yang mempunyai permeabilitas kecil karena tekanan rata-ratanya PR
lama dicapai.
Sesuai dengan prinsip dasar diats, tes ini terdiri dari beberapa laju
aliran yang berbeda, setiap laju aliran dalam waktu tertentu disertai
dengan penutupan sumur dalam waktu tertentu pula, waktu aliran dan
waktu penutupan sumur dibuat sama besar, biasanya terdapat empat
laju aliran yang berbeda, keadaan ini terjadi pada aliran transien,
66
67
b. Prinsip Superposisi
Salah satu persayaratan dalam menyatakan persoalan aliran dalam
suatu reservoir adalah dengan anggapan laju produksi yang konstan.
Tetapi dalam kenyataannya laju produksi tersebut dapat berubah-ubah.
Maka untuk mengatasi keadaan ini pada teknik analisa ulah tekanan
digunakan prinsip superposisi.
c. Pressure Buildup Test
Pressure buildup test merupakan suatu teknik pengujian sumur
dengan mengamati ulah perubahan tekanan sumur selama waktu
penutupan sumur. Penutupan sumur ini dilakukan setelah melalui
selang waktu produksi dengan laju alir yang relatif konstan. Penutupan
sumur ini akan mengakibatkan kenaikan tekanan sebagi fungsi waktu.
Tes ini dikembangkan oleh Horner, yang pada dasarnya adalah
memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu.
d. Pressure Drawdown Test
Pressure
drawdown
testing
adalah
suatu
pengujian
yang
68